SEJARAH PERMUSEUMAN DI INDONESIA

• "'"'i.'· .

•·' ,

i

.....

SEJARAH PERMUSEUMAN DI INDONESIA

Direktorat Permuseuman
Dir2ktorat Jenderal Sejarah dan Purbaka la
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

(

\>

'
. -·\ \ '


)

.

)

.
.



'.'
.
'

>

'

~


.

\

~

..' . t ~}j
iv

l
' •


'~

1

..


.t

\ ~ ·y
r

I

I

\

)

,. \ '
)
'

\
1


\

)

.

)

1

'

\

)

.!..
.. , .

' ,


)

ll
,•

\

~

'

'I
~

)

)

)


)
(

\

.

..... .. -~

..

--

) .

Kata Sambutan
Sudah kita ketahui bersama bahwa pada 1970 dunia permuseuman telah mengalami perubahan orientasi,
yaitu dari object oriented kepada public oriented. Museum pada saat itu da::iat kita anggap cenderung
elit dan eksklusif, sedangkan sekarang museum dapat dikatakan mudah untuk diakses dan lebih terbuka.

Dengan bahasa sederhana dapat kita artikan, bahwa museum bukan zamannya lagi untuk dikelola secara
"tradisional", karena museum di abad ke-21 ini diharapkan mampu melakukan peran kunci dalam
pelestarian dan interpretasi sejarah kebudayaan di Indonesia yang amat kaya nu.
salah satu institusi
Adalah sudah sepatutnya, bahwa pemerintah telah menempatkan museum ~.ebagi
penting dalam pembangunan kebudayaan bangsa. Museum didirikan adalah untuk kepentingan pelestarian
warisan budaya dalam rangka pembinaan dan pengembangan kebudayaan bangsa, dan sebagai sarana
pendidikan nonformal. Hadirnya museum di tengah -tengah masyarakat itu sebenarnya harus kita artikan
untuk kepentingan msyarakat itu sendiri.
Menurut Azyumardi Azra (2010}, museum memiliki posisi konstruksi identa~
nasional. Melalui otoritas
yang museum miliki dalam hal "warisan sejarah nasional" museum dapat menjadi lembaga otentifikasi
identitas nasional tersebut di masa silam dan sekaligus memproyeksikannya k~ masa depan.
Museum di Indonesia memiliki peranan strategis dalam kehidupan berban3sa dan bernegara, karena
museum dalam operasionalisasinya berpegang pada tiga pilar kebijakan permuseuman Indonesia,
yaitu ,mencerdaskan bangsa, memperkuat kepribadian bangsa dan ketahan:: n nasional serta wawasan
nusantara. Sayangnya buku tentang permuseuman bisa dikatakan masih langk::, baik buku untuk kalangan
pekerja museum, maupun untuk khalayak umum. Menyadari kenyataan itL. Direktorat Permuseuman
dalam rangka menyukseskan program Revitalisasi Museum dan Gerakan Nasional Cinta Museum 20102014, sengaja menerbitkan buku Sejarah Permuseuman di Indonesia, dengan maksud menjawab sebagian
kebutuhan insan permuseuman Indonesia .

Mudah-mudahan dengan terbitnya buku ini, dapat bertambah besarlah henda