PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KONSEP DIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DAN XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2016/2017 - UNS Institutional Repository

PENDAHULUAN A.

   Latar Belakang Masalah

  Setiap orang membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan digunakan manusia untuk mengembangkan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya kearah positif. Terjadinya proses perkembangan tersebut berlangsung melalui kegiatan belajar. Sehingga belajar dapat dikatakan berhasil jika siswa dapat berubah ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang lebih baik terjadi karena adanya motivasi atau dorongan dari siswa tersebut.

  Sardiman (2012:75) berpendapat bahwa, Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan dapat memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dari subjek belajar dapat tercapai.

  Motivasi belajar merupakan hal penting dari belajar karena dengan motivasi belajar yang kuat pada siswa akan mempunyai banyak energi dalam kegiatan belajar sehingga hasil belajarnya meningkat. Motivasi yang kuat akan mendorong anak untuk berusaha mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Begitu sebaliknya, jika motivasi belajar siswa rendah maka siswa tersebut tidak mempunyai semangat dalam kegiatan belajar sehingga sudah pasti hasil belajarnya juga rendah.

  Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri anak tersebut yang mendorong untuk bersemangat dalam belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar yang mendorong anak bersemangat dalam belajar. Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal.

  Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang utama dan pertama dalam pendidikan. Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama bagi siswa mendapat bimbingan dan pendidikan agama, nilai dan norma dari orang tua. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar kehidupan anak berada di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Di dalam lingkungan keluarga terdapat faktor fisik dan sosial psikologis dimana kedua faktor ini sangat berpengaruh pada belajar siswa. Jika faktor fisik dan sosial psikologis mendukung, maka siswa akan lebih berkonsentrasi dalam belajar.

  Peran orang tua sangatlah berpengaruh dalam memotivasi belajar siswa. Orang tua berperan menumbuhkan rangsangan dari luar yang kemudian secara alami motivasi pada diri anak tumbuh. Jika peran orang tua dijalankan dengan benar maka anak akan memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga anak akan berprestasi, namun jika orang tua kurang berperan dalam memotivasi anak maka prestasi belajar anak tidak akan tinggi. Peran orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar anak sebaiknya melakukan komunikasi tentang kegiatan anak di sekolah, komunikasi yang baik membuat anak merasa nyaman dalam menceritakan keluh kesahnya dalam belajar, sehingga orang tua dapat menjadi konselor bagi anak dan membuat anak dapat menyelesaikan masalahnya. Komunikasi tersebut merupakan bentuk perhatian kepada anak. Perhatian yang diberikan orang tua kepada anak dapat berpengaruh terhadap motivasi belajarnya.

  Motivasi bukan hanya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga saja, namun diketahui juga bahwa konsep diri dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Konsep diri merupakan suatu yang penting dalam kepribadian manusia. Konsep diri merupakan pandangan perasaan tentang diri sendiri. Konsep diri dinyatakan melalui sikap dirinya sendiri yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Konsep diri merupakan penentu sikap individu ketika bertindak, ketika individu yakin bahwa dia akan berhasil maka hal tersebut merupakan dorongan atau kekuatan yang akan membawanya dalam keberhasilan. Dan sebaliknya ketika individu itu tidak yakin bahwa dia bisa akan berhasil maka dia sama saja menyiapkan diri untuk gagal.

  Konsep diri terbagi menjadi dua yaitu konsep diri negatif dan positif. Konsep diri negatif ini biasanya terjadi pada seseorang yang pesimis akan kemampuan yang dimilikinya sehingga individu memandang tugas yang diberikan oleh guru susah dikerjakan. Dan sebaliknya konsep diri yang positif itu biasanya seseorang yang memandang suatu tugas yang diberikan oleh guru suatu hal yang mudah untuk diselesaikan.

  Konsep diri perlu dipahami, dengan memahami konsep diri seseorang akan lebih mengetahui tentang dirinya sendiri dan belajar untuk menerima dirinya. Hal ini akan membuat individu tidak mudah terpengaruh, tidak mudah putus asa, jalan hidupnya akan lebih terarah dan ketika individu tersebut melakukan perubahan maka dia tidak akan

  “shock” terhadap perubahan yang terjadi.

  Dalam belajar konsep diri sangat penting, dengan konsep diri yang baik maka akan ada belajar. Siswa yang berprestasi tinggi cenderung memiliki konsep diri yang beda dengan siswa yang berprestasi rendah. Siswa yang berprestasi rendah akan memandang dirinya sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan. Siswa yang memandang dirinya negatif mengganggap bahwa keberhasilan yang dia capai adalah suatu kebetulan saja, bukan atas kemampuannya. Berbeda dengan siswa yang memandang dirinya positif keberhasilan merupakan sebagai hasil kerja keras.

  SMK Negeri 1 Karanganyar merupakan sekolah dengan siswa sebanyak 1.526 yang terdiri dari enam bidang keahlian, diantaranya bidang keahlian akutansi, bidang keahlian pemasaran, bidang keahlian administrasi perkantoran, bidang keahlian tata busana, bidang keahlian multimedia dan bidang keahlian usaha perjalanan wisata. Diketahui SMK Negeri 1 Karanganyar merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan favorit di Kabupaten Karanganyar. Namun, setelah dilakukan studi pendahuluan ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan motivasi belajar menurun pada siswa administrasi perkantoran. Permasalahan tersebut salah satunya berasal dari lingkungan keluarga.

  Sehubungan hal tersebut telah dilakukan studi pendahuluan dengan angket tertutup terhadap 36 responden siswa Administrasi Perkantoran mengenai masalah-masalah yang terjadi di lingkungan keluarga siswa pada tanggal 2 Maret 2017. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut diketahui, sebagai berikut:

Tabel 1.1 Hasil Studi Pendahuluan Variabel Lingkungan Keluarga

  Jawaban No. Keterangan Tidak

  Sering Jarang Jumlah Pernah

  Anak melakukan komunikasi dengan orang tua mengenai

  1

  12

  22

  2

  36 aktivitas belajar di sekolah setelah penerapan full day school Anak merasa suasana rumah

  2

  10

  2

  24

  36 nyaman ketika belajar Anak mendapat pujian dari

  3

  15

  5

  16

  36 orang tua

  32

  • 4 Anak mendapat hukuman dari

  4

  36 orang tua Anak mengerjakan pekerjaan

  21

  15

  • 5

  36 rumah

  

Sumber: Hasil observasi pada tanggal 2 Maret 2017 terhadap 20 siswa kelas X dan 16 siswa

kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017.

  Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa: 1.

  Diketahui dengan 22 anak menjawab orang tua jarang membahas tentang aktivitas belajar disekolah setelah penerapan full day school, karena jam pelajaran berakhir sampai pukul 17.00 WIB maka orang tua mengetahui bahwa anaknya dalam keadaan lelah karena aktivitas di sekolah.

  2. Diketahui 24 anak yang merasa susananya tidak pernah nyaman atau kondusif ketika digunakan belajar, hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya, anak sering diganggu adiknya ketika belajar, suara tv yang keras dan anggota keluarga sering ribut mengenai hal-hal kecil.

3. Diketahui dari tabel diatas 16 anak tidak pernah diberikan pujian oleh orang tua atas hasil belajarnya.

  4. Diketahui 32 anak mendapat hukuman ketika hasil belajarnya menurun, 32 anak menjawab ketika hasil belajarnya menurun orang tua akan berkomentar dan anak akan dinasehati oleh orang tuanya. Ada beberapa tindakan tegas yang dilakukan oleh orang tua ketika hasil belajar anaknya menurun, seperti 4 dari 32 anak mengaku HP disita setelah peringkatnya turun, 1 dari 32 anak mengaku kunci motor disita oleh orang tua dan 4 dari 32 anak mengaku bahwa mereka terlebih dahulu dimarahi setelah itu dinasehati.

  5. Diketahui 21 anak mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari baik sebelum berangkat sekolah dan sepulang sekolah. Mereka mengaku bahwa mereka mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari baik itu ketika banyak tugas, pada waktu UTS dan UAS. Selanjutnya, 15 anak mengerjakan pekerjaan rumah pada akhir pekan saja. Selain dari faktor lingkungan keluarga bahwa konsep diri pada diri siswa juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Berdasarkan pengalaman PPL diketahui siswa kelas X dan XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Karanganyar, ketika guru meminta siswa untuk menjawab soal kebanyakan dari mereka langsung menunjuk teman yang pintar untuk menjawab pertanyaan dari guru tersebut. Banyak diantara mereka tidak bisa mengerjakan PR dan berputus asa karena mereka tidak dapat menyelesaikan tugas ataupun PR yang diberikan oleh guru sehingga mereka mengerjakannya di kelas. Pada saat ulangan mereka mengaku lebih suka meminta bantuan temannya karena dianggap temannya tersebut menguasai materi ulangan dibanding dirinya sendiri. Dalam mengungkapkan pendapat siswa banyak yang tidak berani di mengungkapkannya di depan guru, karena mereka takut pendapatnya salah.

  Berdasarkan pemaparan diatas bahwa lingkungan keluarga dan konsep diri mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian terlebih dahulu dari Mazda Rizqiyah Hanna (2011) menyatakan bahwa ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Ngawi. Selanjutnya penelitian dari Sa’adah (2010) yang menyatakan semakin tinggi perhatian orang tua semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Wetzel (1998) menyatakan bahwa orang tua, guru dan teman sebaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi anak. Bong dan Clark dalam Gzala Noureen, Riffat-Un-Nisa Awan dan Anjum Naz (2011) menyatakan bahwa konsep diri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Ryan dan Deci (2000) menjelaskan bahwa ruang kelas dan lingkungan rumah dapat meumbuhkan motivasi pada diri siswa.

  Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas serta mengacu pada penelitian terlebih dahulu bahwa ada pengaruh yang signifikan mengenai lingkungan keluarga dan konsep diri terhadap motivasi belajar. Maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “

  

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KONSEP DIRI TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS

  X DAN

XI ADMINISTRASI

  

PERKANTORAN SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PEMBELAJARAN

2016/2017.”

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PER

0 6 197

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI AP MAPEL KOMPETENSI KEJURUAN KD MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI DI SMK N 2 BLORA TAHUN AJARAN 2015201

0 6 9

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 6

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 39

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN PEMESINAN SMK NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 22 JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 10

1 BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 22 JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 14

PENGARUH PENGGUNAAN GADGET DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 20172018

0 0 17

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN PEMANFAATAN JAM BELAJAR DI RUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN AKUNTANSI DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 17