PEMAHAMAN TERHADAP DESA BERPRESTASI PASCA LAHIRNYA UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA - Repository IPDN
PEMAHAMAN TERHADAP DESA BERPRESTASI PASCA LAHIRNYA UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Oleh : Fernandes Simangunsong GRAND SERELA CHIMPALES BANDUNG - 2015
SELAMAT DATANG
PESERTA
BIMBINGAN TEKNIS
PAMONG DESA DAN JAJARANNYA
SE-KABUPATEN KONAWE
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
DALAM MEMAHAMI DESA BERPRESTASI
PASCA LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NOMOR
6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Kesepakatan
BersamaSelamat… Pagi! Semangat… Pagi! PESERTA BIMTEK Luar…..Biasa Salam Kita
Biodata Narasumber
• Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
- Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
- NIP : 19770304 1995 11 1 001
- Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
- Pangkat : Pembina (IV/a)
- Instansi : Kampus IPDN Jatinangor • Alamat : Komp. Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut- BANDUNG
- Email/HP :- 08122445916
FILOSOFI DESA BERPRESTASI
• DESA BERPRESTASI hanya bisa
diwujudkan dalam sebuah “PERLOMBAAN” atau sering dikenal dengan lomba desa/ kelurahan desa yang dikenal
- Lomba
selama ini selalu disejajarkan dengan kelurahan,
• Mengadakan lomba diantara
unit-unit pemberian pelayanan yang sejenis dengan penilai dari masyarakat yang dilayani. Selama ini perlombaan dilaksanakan sangat birokratis dengan tim penilai dari pemerintah pusat, sehingga sangat manipulatif. Untuk di
FILOSOFI DESA BERPRESTASI
- Dari hasil pengamatan di lapangan bahwa sistem pemberian reward yang dilaksanakan selama ini dalam mengukur tingkat kinerja antara organisasi desa dan kelurahan sudah tidak benar tetapi masih terus dilaksanakan, karena pemberian reward atas kinerja antara organisasi desa dan organisasi kelurahan pada prinsipnya “berbeda” karena kapasitas dan karakteristik antara organisasi desa dan organisasi kelurahan jika diikuti dari penjelasan dan analisis sebelumnya, bahwa desa dan
- Pada jenis lomba ini harus dilakukan
pembaharuan karena konteks
organisasi antara desa dan kelurahan
secara kasat mata berbeda, karena
secara transformasi organisasi bahwa
perubahan status desa menjadi
kelurahan adalah sebuah prestise
ukuran kinerja yang berbeda, dimana
masyarakat menganggap bahwa
secara kinerja organisasi kelurahan
harus lebih baik daripada organisasi
desa, namun banyak yang terjadi
dalam “lomba desa/kelurahan terbaik”,
banyak kelurahan yang secara
penilaian kinerja dikalahkan oleh desa.
Hal ini secara konsep di atas dianggap
bertentangan, sehingga terkadang
“lomba desa/kelurahan terbaik” ini
sering diplesetkan menjadi “lomba
dosa” karena banyak kebohongan
- Dalam proses transformasi organisasi
dalam konteks pembaharuan bahwa
penilain kinerja tentang “lomba desa/
kelurahan terbaik” yang sudah ada
selama ini dan dijadikan acuan untuk
mengukur keberhasilan, menurut
analisis data dari lapangan bahwa
lomba ini harus dibagi dua pendekatan
yang sejajar yaitu “lomba desa terbaik”
dan “lomba kelurahan terbaik”, dimana
kelompok satuan organisasi desa
dipertandingkan dengan organisasi
desa yang lainnya dan kelompok
organisasi kelurahan dipertandingkan
dengan kelompok organisasi kelurahan,
sehingga ditemukankanlah ukuran yang
objektif dalam pengukuran kinerja dan
sistem pemberian reward pada masing-
masing organisasi agak terasa adil dan
manusiawi dengan pengembangan
konsep “diwongke (diorangkan)”.- Hal tersebut juga dapat dilanjutkan
kepada penilaian kinerja lainnya seperti “Pemilihan Kepala desa/ Lurah teladan”, dimana sebaiknya dipisahkan antara “pemilihan kepala desa teladan” dengan “pemilihan lurah teladan”, karena secara pemberian rewardpun untuk dua jenis pemimpin ini pasti sangat berbeda, seperti contoh untuk kepala desa teladan yang terpilih bukanlah reward naik pangkat atau naik jabatan atau pemberian tugas belajar yang cocok diberikan oleh pemerintah daerah, karena kepala desa bukanlah seorang pegawai negeri, namun lebih cocok dalam bentuk pemberian reward naik haji gratis,
- Begitu juga dengan
pemilihan lurah teladan,
bahwa reward yang pas
untuk diberikan adalah
pemberian naik pangkat
pilihan, atau pemberian/
promosi jabatan yang
lebih tinggi atau bisa
juga kepada beberapa
lurah yang masih berusia
muda dan panjang
kariernya,mengharapkan diberikan
reward tugas belajar ke
jenjang lebih tinggi.- Dengan pembaharuan
dalam pemberian reward
melalui penilaian tingkat
kinerja di atas, diharapkan
semangat untuk memajukan
organisasi baik di tingkat
desa dan kelurahan dapat
terus maju dan
berkembang, dan
diharapkan pemerintah
daerah dapat membentuk
formula-formula baru dalam
penilaian kinerja baik secara
organisasi maupun kepada
pelaksana organisasi
khususnya di tingkat desa
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLOMBAAN DESA DAN KELURAHAN
KONSEP DASAR LOMBA DESA
• Perlombaan Desa dan Kelurahan adalah evaluasi dan penilaian perkembangan
pembangunan atas usaha pemerintah dan pemerintahan daerah, bersama masyarakat desa dan kelurahan yang bersangkutan.• Profil Desa dan Kelurahan adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa dan
kelurahan yang meliputi data dasar, potensi, tingkat perkembangan dan masalah yang dihadapi.• Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan adalah status tertentu dari capaian hasil
kegiatan pembangunan yang dapat mencerminkan tingkat kemajuan atau keberhasilan masyarakat, pemerintahan desa dan kelurahan serta pemerintahan daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan.- Perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan diselenggarakan oleh Camat.
• Perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota diselenggarakan oleh Bupati/
Walikota.- Perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi diselenggarakan oleh Gubernur.
• Perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional diselenggarakan oleh Menteri Dalam
Negeri.• Peserta perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan adalah seluruh desa dan
kelurahan dari setiap kecamatan.• Peserta perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota adalah juara pertama
perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan.• Peserta perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi adalah juara pertama perlombaan
desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota.• Peserta perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional adalah juara pertama perlombaan
desa dan kelurahan tingkat provinsi.
PELAKSANAAN LOMBA
- Perlombaan desa dan kelurahan dilaksanakan setiap tahun.
• Perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan pada Bulan
Februari sampai dengan bulan Maret.• Perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota
dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei.• Perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi dilaksanakan
pada bulan Juni.• Perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional dilaksanakan
pada bulan Juli.• Penilaian perlombaan desa dan kelurahan dilakukan dengan
membandingkan data tingkat perkembangan desa dan kelurahan 2 (dua) tahun terakhir berdasarkan data profil desa dan kelurahan sesuai dengan indikator penilaian.• Penilaian perlombaan desa dan kelurahan dilakukan dengan
klarifikasi data di desa dan kelurahan calon Juara.• Penilaian perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional
dilakukan selain dengan• klarifikasi data tingkat perkembangan juga dilakukan dengan
JUARA LOMBA DESA
- Juara Pertama perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan adalah desa dan kelurahan yang memperoleh skor tertinggi berdasarkan indikator penilaian pada perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan.
- Juara Pertama perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota adalah desa dan kelurahan yang memperoleh skor tertinggi berdasarkan indikator penilaian pada perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/ kota.
- Juara Pertama perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi adalah desa dan kelurahan yang memperoleh skor tertinggi berdasarkan indikator penilaian pada perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi.
- Juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional adalah desa dan kelurahan yang memperoleh nilai tertinggi berdasarkan indikator penilaian perlombaan desa dan
INDIKATOR PENILAIAN LOMBA
- Indikator penilaian perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan kabupaten/kota, dan provinsi meliputi:
1. Pendidikan;
2. Kesehatan Masyarakat;
3. Ekonomi Masyarakat;
4. Keamanan Dan Ketertiban;
5. Partisipasi Masyarakat;
6. Pemerintahan;
7. Lembaga Kemasyarakatan; Dan 8. Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga.
- meliputi: 1. keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan
Indikator penilaian perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional
2. inisiatif dan kreativitas daerah dalam pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa dan kelurahan 3. tingkat kepatuhan terhadap kebijakan penyelenggaraan pemerintahan 4. kinerja camat, kepala desa dan lurah beserta perangkatnya dalam pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa dan kelurahan.
TIM PENILAI LOMBA DESA
• Tim penilai perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan anggotanya
terdiri dari unsur perangkat kecamatan dan Tim Penggerak PKK Kecamatan.
- Tim penilai Ditetapkan dengan Keputusan Camat.
• Tim penilai melakukan penilaian perlombaan desa dan kelurahan untuk
menentukan juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan.• Tim penilai perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota
anggotanya terdiri dari unsur perangkat daerah kabupaten/kota dan Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota.- Tim penilai ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.
• Tim penilai melakukan penilaian terhadap Juara Pertama perlombaan desa
dan kelurahan tingkat kecamatan dan menentukan juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota.• Tim penilai perlombaan desa dan kelurahan pada tingkat provinsi
anggotanya terdiri dari unsur perangkat daerah provinsi, Tim Penggerak PKK provinsi.- Tim penilai ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
- Tim penilai melakukan penilaian terhadap Juara Pertama perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota dan menentukan juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi.
• Tim penilai perlombaan desa dan kelurahan pada tingkat
nasional anggotanya terdiri dari unit kerja Departemen Dalam Negeri dan Tim Penggerak PKK Pusat.
• Tim penilai ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri.• Tim penilai melakukan penilaian terhadap Juara Pertama
perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi dan menentukan juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional.• Juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan
ditetapkan dengan Keputusan Camat.• Juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/
kota ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.• Juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.• Juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri.
PENGHARGAAN LOMBA
- Penghargaan juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan diberikan oleh Camat.
- Penghargaan juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/ kota diberikan oleh Bupati/Walikota.
- Penghargaan juara perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi diberikan oleh Gubernur.
- Selain penghargaan yang diberikan oleh Gubernur, Menteri Dalam Negeri memberikan penghargaan khusus untuk Juara Pertama perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi.
- Penghargaan diberikan dalam bentuk piagam dani atau bentuk lainnya sesuai kemampuan daerah.
- Penghargaan Menteri Dalam Negeri diberikan dalam bentuk piagam, medali dani atau bentuk lainnya.
- Pelaksanaan perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan dilaporkan oleh Camat kepada Bupati/Walikota.
- Pelaksanaan perlombaan desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota dilaporkan oleh Bupati/Walikota kepada Gubernur.
- Pelaksanaan perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi dilaporkan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LOMBA
• Bupati/Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan teknis
pelaksanaan perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan.• Gubernur melakukan pembinaan pelaksanaan perlombaan desa
dan kelurahan tingkat kabupaten/kota.• Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan pelaksanaan
perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi dan tingkat nasional.• Menteri Dalam Negeri, Gubernur, dan Bupati/Walikota melakukan
pembinaan terhadap desa dan kelurahan yang telah menjadi juara dalam perlombaan desa dan kelurahan.• Pembinaan dilakukan secara berkesinambungan melalui
pembinaan program, pemberian stimulan dan bentuk lain sesuai kemampuan daerah.• Pembinaan program dapat melalui pemberian priotitas lokasi
pelaksanaan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.• Pemberian stimulan dapat berupa pemberian dana pembinaan
khusus.
PENDANAAN LOMBA
- Pendanaan yang berkaitan dengan perlombaan desa dan kelurahan tingkat kecamatan dan kabupaten/kota dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
- Pendanaan yang berkaitan dengan perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi.
- Pendanaan yang berkaitan dengan perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi.
- Pendanaan yang berkaitan dengan pertemuan juara pertama perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi dan tingkat nasional dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi.
- Penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan yang telah berlangsung tetap dilanjutkan dengan menyesuaikan pada Peraturan Menteri ini.
- Pada saat mulai berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Perlombaan Kelurahan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
DESA BERPRESTASI 2014
• Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 414.4-3334 Tahun 2014
tanggal 15 Agustus 2014 Tentang Penetapan Juara Perlombaan Desa dan
Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2014 bahwa :
1. Juara 1 Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY
2. Juara II Desa Padang Balua, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel
3. Juara III Desa Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar
4. Juara Harapan I Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten
Kutai Kartanegara, Kaltim
5. Juara Harapan II Desa Langung, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat,
Aceh6. Juara Harapan III Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, NTB
- Daftar Juara Perlombaan Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2014
1. Juara I Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jatim
2. Juara II Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jateng
3. Juara III Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Kota Bintan, Kep.Riau
4. Juara Harapan I Kelurahan Parittokoya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota
Pontianak, Kalbar5. Juara Harapan II Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Bogor, Jabar
6. Juara Harapan III Kelurahan Matawai, Kecamatan Kota Wainggapu, Kota Sumba
Timur, NTT
TERIMAKASIH Atas Perhatiannya
Mohon Maaf Kalau
Kurang Memuaskan!!!!