LAMPIRAN L.1 Transkrip Wawancara Mendalam (In-Dept Interview) Pengelola Usaha Restoran

  

LAMPIRAN

L.1 Transkrip Wawancara Mendalam (In-Dept Interview) Pengelola Usaha Restoran

Nglaras Rasa

  File : Voice 001.m4a Durasi : 16:58 Waktu : 20/03/2017, Pukul 11.43 WIB Pewawancara : Trifonia Weni Hunandar Narasumber : Bapak Yohanes Paulus Deded Hari Pratikto Lokasi : Restoran Nglaras Rasa, Jalan MH. Thamrin No. 126-128

No Identitas Data Wawancara

  Pewawancara Bagaimana sejarah berdirinya Restoran Nglaras Rasa ? Narasumber Berdirinya 1 Juni 1965, di Mataram 701, kemudian kalau yang Nglaras Rasa Thamrin itu tahun 1986, sama sama tanggal 1 Juni juga. Kalau yang di Ungaran sekitar 1970 / 1980an kalau tidak salah (lupa).

Nglaras Rasa yang di Ungaran sudah tutup ya, pak ?

  Pewawancara Narasumber Ya, mau direnovasi. Tutup sejak November tahun lalu Pewawancara Alasan berdirinya Nglaras Rasa untuk pertama kali apa, pak? Narasumber Karena ibu (generasi pertama) seneng masak, jualan gitu. Awalnya cuma jualan gudeg sama ayam goreng saja di mataram. Bentuknya hanya warungan kecil biasa.

  Pewawancara Bagaimana ceritanya hingga bisa berkembang di Thamrin dan di Ungaran ?

  Narasumber Yaa.. kalau bapak (generasi pertama) itu soalnya inovatif orangnya. Jadi memang setelah warungnya bisa terus berkembang, kita itu restoran pertama yang sifatnya fast food seperti ini di Semarang. Kemudian, yang di Thamrin ini dulunya tahun 1986 kan juga masih kecil di lokasi yang sekarang dipakai citadea (kantor arsitektur milik pak Deded di sebelah restoran Nglaras

  Rasa Thamrin), sampai tahun 1993 diperbesar hingga

  sekarang ini dan renovasi dilakukan pada tahun 2014 Pewawancara Setelah itu memperbesar sampai ke Ungaran, pak ? Narasumber Ungaran duluan. Jadi Mataram, Ungaran, baru Thamrin.

  Pewawancara Mengapa lokasi cabang yang dipilih Ungaran dan Thamrin ?

  Narasumber Karena dulu jalurnya orang orang itu kan dari Semarang ke Bandungan. Jadi bapak (generasi pertama) pingin nyegat orang yang melewati jalur itu.

  Karena hiburan orang Semarang dulu kan hanya ke Bandungan. Jadi, lokasi yang sekiranya paling tepat ya disitu. Dan itu memang jadi fenomenal bahwa orang orang jaman dulu kalau mau ke Bandungan ya harus mampir ke Nglaras Rasa dulu. Makanya yang disana juga ada tempat mainan anak anak, dan halamannya juga luas.

  Kalau yang disini (Thamrin) memang karena pengembangan. Dibuat sistemnya berbeda, karena di tahun itu (1986) sudah mulai banyak perkantoran, orang pengennya makan cepat, ada jam istirahatnya terbatas, jadi dibuat fast food seperti itu. Pewawancara Kenapa yang direnovasi restoran yang di Thamrin dulu baru yang Ungaran ? Narasumber Jadi begini.. sejak tahun 1998, bapak (generasi pertama) itu pensiun dan menyerahkan kepada anak anaknya. Nah, setiap anak anak yang memegang tiap cabang restoran itu dibebaskan untuk melakukan apa saja terhadap usahanya. Kebetulan saya yang memegang Thamrin ini arsitek, istri saya juga arsitek, dan restoran yang di Thamrin ini butuh kapasitas yang lebih besar, makanya kita perbesar (renovasi). Pewawancara Apakah visi misi Restoran Nglaras Rasa dari tiap cabang sama atau beda ? Narasumber Sama. Sebetulnya, visinya kita cuma ingin mempertahankan masakan asli Indonesia. Jadi pinginnya supaya orang tetep cinta sama masakan

  Indonesia. Karena sekarang ini banyak restoran baru tapi ke western, japanese, dan chinese restoran. Kita pengen terus mempertahankan supaya masakan Indonesia ini bisa eksis

  Pewawancara Terkait dengan logo Nglaras Rasa, bisa tolong bapak ceritakan mengapa tampilan logo ketiga cabang berbeda?

  Narasumber Tadinya semua sama, kemudian saya membuat desain logo ini baru. Lalu karena kita sudah 50 tahun (tahun 2015), sudah usia emas, makanya saya ingin merubah logonya dengan warna emas. Kalau yang lama kan dengan warna merah putih ini. Jadi memang saya ingin supaya 50 tahun ini ada semangat baru, supaya tidak terbawa dengan comfort zone. Sedangkan restoran yang lain kan desainnya baru semua, seperti pizza hut saja logo sudah berganti 3 kali. Jadi kita ingin memperbarui logo dan ini yang akan menjadi logo

Nglaras Rasa seterusnya

  Tetapi memang ada beda pendapat antara saya dengan kakak. Dia merasa kalau logo yang ini (logo lama) lebih merakyat. Kalau dilihat dari market, antara yang di Mataram dengan yang di Thamrin memang beda (Thamrin lebih ke menengah atas, sedangkan mataram lebih ke menengah bawah)

  Pewawancara Siapa yang merancang logo baru ini ? Narasumber Saya yang mengarahkan, tapi yang mendesain itu desainernya orang Indonesia yang tinggal di Birma,

  Myanmar, namanya Mas Ipang. Pewawancara Bagaimana konsep dari logo baru ini ? Narasumber Dulu sempat dikasi konsep dan segala macamnya sih.. nanti coba saya cari emailnya.. Intinya, unsur jawa nya tetap kelihatan, Cuma memang saya fontnya tidak mau sama dengan font font yang biasa, jadi mas Ipang ini membuat font sendiri untuk kita.

  Pewawancara Kalau logo yang lama, siapa yang membuat, pak ? Narasumber Waduh, gak tau saya, sudah lama itu sejak tahun 65.. atau mungkin 70an lah.. Cuma memang logo ini (menunjuk logogram) sekarang banyak ditiru

  Pewawancara Yang membuat logo ini (menunjuk logogram) siapa pak? Narasumber Bapak sendiri (generasi pertama), kemudian kita permodern karena sudah terlalu banyak orang yang niru. Pewawancara Arti dari Nglaras Rasa sendiri itu apa pak ? Narasumber “Nglaras” itu kan menikmati. Jadi menikmati rasa..

  “Enjoy the taste” itu artinya. Menggambarkan restoran sebagai tempat pelanggan untuk menikmati makanan dalam bahasa jawa.

  Pewawancara Citra apa yang ingin ditampilkan dari logo yang baru? Narasumber Kita pengennya masakan Indonesia itu kesannya nggak murahan, tapi sesuatu yang memang berharga.

  Sebenarnya, masakan Indonesia itu disukai, hanya saja kita kurang mendunia, kurang keliatan baru. Jadi, pinginnya kita dengan logo yang baru ini bisa lebih tampil modern tanpa meninggalkan nilai Jawanya. Pewawancara Siapa target konsumen yang disasar oleh Nglaras

  Rasa?

  Narasumber Semua kalangan sih ya. Kalau kita membatasi market, akan memperkecil income.

  

Filename:

Skripsi_13.13.0003_Trifonia_Weni_H_Analisis_Fenomenologi_Perubahan_Logo_Restoran_Nglaras_Rasa_di_Jalan_Thamrin_Semarang.pdf

  

Date: 2017-07-04 01:33 UTC

Results of plagiarism analysis from 2017-07-04 01:39 UTC

726 matches from 98 sources, of which 48 are online sources.

  PlagLevel: 7.8% /92.2%

  [0] (421 matches, 0.0%91.8%) from

  [1] (9 matches, 1.7% ) from [2] (8 matches, 1.1% ) from [3] (8 matches, 1.1% ) from [4] (5 matches, 1.1% ) from [5] (5 matches, 1.1% ) from [6] (7 matches, 0.7% /0.9%) froml [7] (5 matches, 1.1% ) from

  (+ 1 documents with identical matches) [9] (5 matches, 1.1% ) from [10] (5 matches, 1.0% ) from [11] (4 matches, 0.9% /1.1%) from [12] (5 matches, 1.0% ) from [13] (5 matches, 1.0% ) from

  (+ 1 documents with identical matches) [15] (5 matches, 0.9% ) from [16] (5 matches, 0.8% ) from [17] (9 matches, 0.4% /0.9%) from [18] (5 matches, 0.8% ) from [19] (6 matches, 0.4% /0.5%) from [20] (2 matches, 0.6% ) from

  (+ 1 documents with identical matches) [22] (6 matches, 0.2% /0.5%) from [23] (4 matches, 0.6% ) from [24] (3 matches, 0.6% ) from

  (+ 1 documents with identical matches) [26] (5 matches, 0.0%0.5%) from [27] (4 matches, 0.5% ) from [28] (6 matches, 0.0%0.4%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [30] (4 matches, 0.0%0.5%) from [31] (5 matches, 0.0%0.4%) from [32] (5 matches, 0.1% /0.4%) from [33] (5 matches, 0.0%0.4%) from [34] (6 matches, 0.2% /0.3%) from [35] (4 matches, 0.0% /0.4%) from [36] (5 matches, 0.1% /0.4%) from [37] (4 matches, 0.0%0.4%) from [38] (5 matches, 0.1% /0.4%) from [39] (4 matches, 0.1% /0.4%) from [40] (4 matches, 0.2% /0.3%) from [41] (3 matches, 0.4% ) from

  (+ 1 documents with identical matches) [43] (4 matches, 0.1% /0.3%) from [44] (5 matches, 0.0%0.3%) from [45] (2 matches, 0.3% ) from

  (+ 5 documents with identical matches) [51] (2 matches, 0.3% ) from [52] (3 matches, 0.0%0.3%) from [53] (2 matches, 0.3% ) from [54] (3 matches, 0.0%0.3%) from [55] (2 matches, 0.0%0.3%) from [56] (3 matches, 0.2% ) from

  (+ 1 documents with identical matches) [58] (2 matches, 0.0%0.3%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [60] (3 matches, 0.0% /0.3%) from [61] (3 matches, 0.0%0.2%) from [62] (2 matches, 0.2% ) from [63] (3 matches, 0.0%0.3%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [65] (3 matches, 0.1% /0.2%) from [66] (2 matches, 0.0%0.1%) from [67] (1 matches, 0.0%0.2%) from

  [71] (1 matches, 0.2% ) from etheses.uin-malang.ac.id/1594/7/11410143_Bab_3.pdf [72] (1 matches, 0.2% ) from [73] (2 matches, 0.0%0.1%) from [74] (1 matches, 0.2% ) from [75] (1 matches, 0.0%0.1%) from [76] (1 matches, 0.1% ) from [77] (1 matches, 0.0%0.1%) from [78] (1 matches, 0.1% ) from

  (+ 1 documents with identical matches) [80] (1 matches, 0.1% ) from

  (+ 1 documents with identical matches) [82] (1 matches, 0.1% ) from [83] (1 matches, 0.0%0.1%) from [84] (1 matches, 0.0%0.1%) from [85] (1 matches, 0.1% ) from [86] (1 matches, 0.1% ) from [87] (1 matches, 0.1% ) from [88] (1 matches, 0.1% ) from [89] (1 matches, 0.1% ) from [90] (1 matches, 0.1% ) from [91] (1 matches, 0.1% ) from [92] (1 matches, 0.0%0.1%) from [93] (1 matches, 0.0%0.1%) from [94] (1 matches, 0.0%0.1%) from [95] (1 matches, 0.0%0.1%) from [96] (1 matches, 0.0%0.1%) from [97] (1 matches, 0.0%0.1%) from

  Settings

  Sensitivity: Medium Bibliography: Consider text Citation detection: Reduce PlagLevel Whitelist: --

Analyzed document

  =====================1/34======================

  1 BAB I PENDAHULUAN I.

  1 Latar Belakang Masalah Kota Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah 373,7 km

  2 dan terbentang hingga 4 batas wilayah dari utara ke selatan dan barat ke timur (semarangkota ... bps.go.id). Hingga saat ini, Kota Semarang terus berkembang menjadi kota

  metropolitan dengan ditingkatkannya berbagai fasilitas yang memadai, mulai dari fasilitas pelabuhan, pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, hingga kawasan bisnis. Dari Laporan

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Kota Semarang tahun 2010- 2015, pendapatan daerah Kota Semarang mengalami peningkatan dengan kontribusi terbesar dari sektor dagang, hotel, dan restoran sebesar 29,86% pada tahun 2009 (semarangkota go.id). Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi

  secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada semua tamunya baik berupa makan dan minum (Marsum,1994). Salah satu restoran yang telah lama berdiri dan bertahan di Kota Semarang hingga saat ini adalah restoran Nglaras Rasa. Menurut Novia Rachmawati (2013) dalam

  Penelitiannya tentang Penelusuran Jejak Makanan Khas Semarang sebagai Aset Inventarisasi dan Promosi Wisata Kuliner Jawa Tengah mengatakan bahwa Nglaras Rasa, dan Toko Oen termasuk ke dalam kategori Toko dan Resto khas Semarang ... Restoran ini

  identik dengan makanan khas Indonesianya sejak mulai berdiri di tahun 1965. Restoran yang telah menjadi salah satu khas Kota Semarang ini memiliki 3 cabang di lokasi yang berbeda, antara lain : Jl. MT. Haryono No. 701, Jl. MH. Thamrin No. 126-128, dan Jl. P Diponegoro No. 82 Ungaran. Sebagai suatu bentuk usaha, restoran Nglaras Rasa juga memiliki brand yang mewakili visi misi yang ingin disampaikan. Brand/merek adalah ide, kata, desain grafis, dan suara/bunyi yang mensimbolisasikan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut. Dalam benak dan hati stakeholders, produk dan jasa ini akan mendapatkan tempat tersendiri yang membedakannya dengan produk atau jasa lainnya. Kemudian, mereka akan mengasosiasikannya dengan nama dan simbol yang dimilikinya hingga membentuk identitas merek berupa logo (Susanto dan Wijanarko, 2004).