Analisis Laporan Keuangan Pada Usaha Restoran Burung Goreng Mbak Gita

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA RESTORAN BURUNG GORENG MBAK GITA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh : PUTRI AFRILIZA

102101158

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mnyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : PUTRI AFRILIZA

NIM : 102101158

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA RESTORAN BURUNG GORENG MBAK GITA

Tanggal : ... 2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Dra. Lisa Marlina, M.Si NIP. 19570314 198503 2 001

Tanggal : ... 2013 Ketua Program Studi D-III Keuangan

Dr. Yeni Absah, SE, M,Si NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal : ... 2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak


(3)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah

memberikan kita iman dan islam serta kesempatan sehingga penulis mampu

menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai titik akhir dari sebuah proses pembelajaran di

Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

mudah-mudahan mendapat ridho Allah SWT. Shalawat dan salam penulis hadiahkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan yang baik bagi seluruh

umat manusia

Tugas Akhir ini berjudul “Analisis Laporan Keuangan Pada Usaha Restoran Burung Goreng Mbak Gita” Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan namun penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si, selaku dosen Pembimbing Program Studi Diploma III

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Dosen dan staff pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

5. Ayahanda Isran Effendi dan Ibunda Elly Surya Ningsih, selaku orang tua yang

penulis sayangi. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa

selama ini.

6. Buat teman-temanku sahabatKU TERSAYANG putra, icut, sela, rurin, mira Terima

kasih atas bantuan, dukungan dan menjadi penyemangat penulis dalam suka maupun

duka.

7. Buat semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara terutama teman-teman program studi Diploma III Keuangan Stambuk 2010 dan

semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan namanya.

Akhirnya penulis menyadari semua keberhasilan tidak terlepas dari petunjuk

Allah SWT. Dan penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Medan, Juli 2013

Penulis,

Putri Afriliza i


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR... ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metode Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN... ... 7

A. Profil Restoran Burung Goreng Mbak Gita ... 7

B. Struktur Organisasi ... 8

C. Pengertian Laporan Keuangan ... 15

D. Tujuan Laporan Keuangan ... 6

E. Keterbatasan Laporan Keuangan... ... 18

F. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan... ... 19

G. Laporan Keuangan Restoran... ... 25

H. Pengertian Analisis Horizontal (Trend Analiysis)... ... 27

BAB III PEMBAHASAN ... 30

A. Analisis Horizontal pada Neraca 2010 – 2011... ... 31

B. Analisis Horizontal pada Laba Rugi 2010 – 2011 ... 36

C. Analisis Horizontal pada Neraca 2011 – 2012 ... 39

D. Analisis Horizontal pada Laba Rugi 2011 -2012 ... 44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. NERACA (BALANCED)

PER 31 DESEMBER 2010-2012 ... 25

Tabel 1.4 LAPORAN LABA-RUGI (INCOME STATEMENT)

PER 31 DESEMBER 2010-2012..26

Tabel 2. 1. ANALISIS PERBANDINGAN HORIZONTAL (NERACA)

UNTUK TAHUN 2010-2011 ... 31

Tabel 2. 2. ANALISIS PERBANDINGAN HORIZONTAL (LABA-RUGI)

UNTUK TAHUN 2010 –2011 ... 36

Tabel 2. 3. ANALISIS PERBANDINGAN HORIZONTAL (NERACA)

UNTUK TAHUN 2011-2012 ... 39

Tabel 2. 4. ANALISIS PERBANDINGAN HORIZONTAL (LABA-RUGI)

UNTUK TAHUN 2011 – 2012 ... 44


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(8)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, bisnis restoran tergolong usaha yang sangat menarik dan menjanjikan, alasannya setiap hari semua manusia pasti memerlukan makanan dan minuman untuk kelangsungan hidupnya. Karena itulah prospek bisnis restoran akan selalu cerah. Agar sebuah restoran maju dan berkembang maka restoran tersebut harus mampu membidik pelanggannya di segmen tertentu atau segmen khusus.

Hal itulah yang membuat usaha di bidang makanan dan minuman ini menjadi salah satu bisnis terfavorit dibanding sektor usaha lainnya, sehingga bisnis ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ingin mencoba peruntungan di bisnis tersebut. Dalam membuka sebuah restoran banyak para pemilik atau pengusaha yang mencoba menggunakan merk dagang atau nama dagang sendiri untuk menjalankan usahanya.

Restoran adalah suatu tempat dimana seseorang yang datang menjadi tamu akan mendapatkan pelayanan untuk menikmati makanan, baik pagi, siang, ataupun malam sesuai dengan jam bukanya dan tamu yang menikmati hidangan itu harus membayar sesuai dengan harga yang ditentukan sesuai daftar yang disediakan di restoran itu. Oleh karena itu, sebuah retoran bertujuan memperoleh laba dan keuntungan. Disamping itu juga ada tujuan- tujuan lain yang ingin


(9)

dikejar atau yang di inginkan oleh para pemilik restoran tersebut dimana seorang pengusaha ingin usahanya mengalamai perkembangan yang pesat dan dapat diterima oleh masyarakat terutama pencinta kuliner.

Untuk menjalankan sebuah usaha di butuhkan perencanaan dan perlunya menganalisis laporan keuangan agar dapat berjalan dengan baik. Analisis adalah proses perencanaan yang terdiri beberapa bagian atau komponen yang saling berhubungan atau berkesinambungan agar mendapatkan pengertian yang berupa sumber informasi yang tepat serta memiliki pemahaman arti keseluruhan. Salah satu analisis itu adalah analisis laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan data keuangan dari suatu perusahaan dari suatu perusahaan sampai seberapa jauh aktivitas perusahaan dan bagaimana tingkat keberhasilan perusahaan selama satu tahun. Untuk itu Laporan keuangan yang di sajikan perusahaan harus transparan, wajar, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Laporan keuangan terdiri dari Neraca dan Laporan laba rugi. Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal yang dimiliki suatu perusahaan pada periode tertentu. Neraca ini dapat disusun setiap saat serta merupakan hasil dari situasi posisi keuangan perusahaan. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan penghasilan dari aktivitas suatu perusahaan pada periode tertentu.

Manfaat laporan keuaangan adalah untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan oleh pihak manajemen,


(10)

sehingga kita dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan dari perhitungan dengan membandingkan laporan keuangan pada beberapa tahun (periode). Oleh karena itu laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan, karena perusahaan dapat mengukur kinerja perusahaan dan mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang menjadi tolak ukur di dalam mengambil keputusan.

Agar sebuah usaha bekerja secara efisien dibutuhkan analisis laporan keuangan, salah satu metodee anlisis laporan keuangan adalah analisis horizontal (dinamis) atau analisis trend yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda yang bergerak dari tahun ke tahun (periode).

Melalui latar belakang masalah diatas, bahwa pentingnya analisis laporan keuangan sebagai informaasi bagi pihak–pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan kegiatan pengelolaan restoran dan untuk menilai keadaan keuangannya, maka penulisi tertarik untuk memilih judul

“Analisis Laporan Keuangan Pada Usaha Restoran Burung Goreng Mbak Gita”


(11)

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaiman kondisi keuangan pada Restoran Burung Goreng Mbak Gita pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, berdasarkan analisis horizontal.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah :

Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan Restoran Burung Goreng Mbak Gita pada tahun (periode) 2010 sampai 2012, berdasakan analisis horizontal pada laporan keuangan.

Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah :

1. Bagi Penulis sebagai pengembangan kemampuan pola pikir penulis dengan cara mengimplentasikan teori-teori selama masa perkuliahan dengan praktek yang sebenarnya terjadi di lapangan.

2. Bagi Perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang optimal untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian penulis adalah Jalan Irian Barat Pasar 7 Nomor 2 Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2. Sumber Data a. Jenis Data


(12)

Dari penelitian ini, jenis data yang penulis gunakan berupa data primer dan juga data sekunder,yaitu :

1. Data primer

Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dan bukan berasal dari pengumpulan data yang dilakukan sebelumnya.

Adapun data primer dari restoran berupa sejarah singkat Restoran Burung Goreng Mbak Gita.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan.

Adapun data sekunder dari restoran yaitu: a. Struktur Organisasi dan Tugas

b. Laporan Keuangan Restoran ( Neraca tahun 2010-2012 dan Laporan Laba Rugi tahun 2010-2012 )

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik wawancara, Yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan pemilik Restoran Burung Goreng Mbak Gita.

b. Dokumentasi

Adapun teknik yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan Laporan Keuangan (Neraca Restoran tahun 2010-2012 dan Laporan Rugi-Laba tahun 2010-2012).


(13)

4. Metode Analisis

Dalam hal ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu mengumpulkan data, menganalisa, menyusun, mengklarifikasi, serta menyajikan sehingga ditemukan yang jelas mengenai berbagai keadaan yang berhubungan dengan topik yang di bahas ( Marzuki, 2005: 55).


(14)

BAB II

PROFIL USAHA RESTORAN BURUNG GORENG MBAK GITA

A. Profil Restoran

Sejarah Singkat Restoran

Salah satu Restoran yang di gemari di daerah Sampali adalah Restoran Burung Goreng Mbak Gita, awal mulanya restoran ini dinamakan Warung Burung Sudi Mampir yang didirikan pada tahun 1976-an, yang berada di Jalan Irian Barat Pasar 7 nomor 2 Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Pemiliknya adalah orang asli Sunda yang hijrah ke Sumatera untuk mencari pengalaman dalam menjalankan sebuah usaha yang bernama Bapak H.Ahmad Suherman.

Awalnya Bapak H. Ahmad Suherman terinspirasi untuk membuatkedai nasi di kota Medan. Kemudian, Bapak H. Ahmad Suherman mendapat ide untuk membawa makanan ciri khas Sunda yang tidak biasa dan memilih burung sebagai menu utama di usaha rumahannya karena beliau berpikir burung adalah makanan sederhana yang jarang ada di kota Medan namun diminati oleh banyak kalangan dari kalangan menengah sampai kalangan atas.

Seiring berjalan waktu, usaha bapak Suherman yang awalnya bernama Warung Burung Sudi mampir berganti nama menjadi Restoran Burung Goreng Mbak Gita, nama Mbak Gita sendiri di ambil dari nama putri ketiganya. Di dalam Restoran Burung Goreng Mbak Gita


(15)

menawarkan aneka jenis burung goreng seperti belibis, tiung air, ruarua, balam, punai, bahkan merpati.

Keunikan lain dari Restoran Pak Suherman ini adalah beliau memanfaatkan halaman rumah menjadi restoran sehingga suasana kekeluargaan lebih terjalin.

B. Struktur Organisasi

Tujuan suatu Organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua orang atau lebih orang yang bekerjasama secara kooperatif dan koordinasikan dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan struktur organisasi yang meliputi penentuan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, pengelompokan tugas-tugas, penyerahan tugas-tugas pada bagian-bagian dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk pelaksanaannya.

Struktur organisasi perusahaan menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola-pola tata hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berada dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuat keputusan dalam satuan kerja. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi dapat diketahui secara jelas dengan melihat struktur organisasi yang ada.


(16)

Dalam menyusun struktur organisasi tidak luput dari dasar pertimbangan bahwa organisasi harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total.

Jadi struktur organisasi dapat diartikan sebagai suatu kerangka yang menggambarkan hubungan antara bagian-bagian dalam organisasi yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, maupun tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Adapun struktur organisasi Restoran Burung Goreng Mbak Gita sebagai berikut :


(17)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Restoran Burung Goreng Mbak Gita

Sumber Data : Restoran Burung Goreng Mbak Gita

Pemilik Restoran

Manager Restoran

Kepala Pelayan Kasir Kepala Koki

Bagian Pemesanan

Pelayan Cleaning Service

Satpam/ Keamanan


(18)

Adapun tugas dan tangggung jawab dari struktur organisasi di atas adalah:

1.Pemilik Restoran

• Pemilik merupakan pemegang saham dari restoran sealigus pendiri sekaligus pendiri dari restoran. Pemilik menerima laporan keuangan dari manager secara periodik. Selain itu pemilik juga bertanggung jawab atas perkembangan restoran tersebut.

• Pemilik juga mengontrol kerja dari manager dan manggaji manager. Pemilik juga bisa menambahkan modal bagi pengembangan restoran.

2.Manager Restoran

• Manager bertugas mengawasi kinerja pegawai lain restoran tersebut. Manager yang menangani keseluruhan operasional restoran sehari- hari.

• Manager juga menyusun laporan keuangan secara periodik untuk dipertanggung jawabkan kepada pemilik restoran. Laporan keuangan tersebut terdiri dari kasir sedangkan laporan engeluaran diperoleh dari kepala bagian persediaan yang bertugas menyediakan bahan masakan dan pengeluaran lainnya yang yang digunakan dalam operasional restoran.


(19)

• Manager juga bertugas menggaji para pegawai lainnya dan bertanggung jawab melakukan transaksi/ pembayaran dengan suplplier bahan makanan.

3.Kepala Koki

• Kepala koki bertugas memanage koki-koki lainya. Kepala koki juga yang menerima daftar pemesanan pelanggan dari pelayan.

• Kepala koki juga bertugas menghubungi bagian persediaan untuk disiapkan bahan- bahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan pesanan dari pelanggan.

• Kepala koki juga mengontrol kualitas masakan dari koki-koki dan bertanggung jawab atas penambahan menu baru yang juga harus dengan persetujuan dari manager dan pemilik restoran.

4.Koki

• Koki bertugas langsung didapur memasak pesanan dari

pelanggan. Setiap koki memiliki keahlian masing-masing. Ada koki spesialisasi memasak burung goren, ada koki yang khusus memasak menu sayuran dan juga membuat segala jenis minuman.

• Koki juga berhak memberi masukan kepada kepala koki


(20)

5.Kasir

• Kasir bertugas menerima pembayaran dari pelanggan. Kasir juga harus membuat laporan keuangan harian untuk dilaporkan kepada manajer. Selain itu pembayaran terhadap pemesanan yang dilakukan pelanggan juga merupakan tanggung jawab dari kasir.

6.Kepala Pelayan

• Kepala pelayan bertugas memastikan pekerjaan pelayan,

cleaning service,dan tukang cuci piring telah dilaksanakan dengan baik.

• Kepala pelayan juga melakukan survey kepada pelanggan

apakah pelayanan yang diberikan telah memuaskan dan menampung kritika serta saran pelanggan yang kemudian akan dilaporkan kepada manager.

7.Pelayan

• Pelayan bertugas melayani pelanggan secara langsung.

Pelayan menunjukkan meja yang kososng atau meja yang telah dipesan sebelumnya.

• Pelayan juga bertugas memberikan daftar menu ke

pelanggan, menjelaskan menu bila diminta oleh pelanggan dan mencatat pemesanan oleh pelanggan.


(21)

• Pelayan juga bertugas menghidangkan menu kepada pelanggan kemudian bertugas membersihkan meja setelah pelanggan menyantap hidangan

• Pelayan juga membantu apabila pelanggan enggan pergi

kekasir secara langsung dengan membwakan tagihan dan pembayarannya.

8.Tukang Cuci Piring

• Tukang cuci piring bertugas mencuci piring kotor, gelas kotor dan peralatan dapur yang kotor. Selain itu memastikan semua piring,gelas, dan peralatan dapur berada pada tempatnya.

9.Cleaning Service

• Cleaning Service bertugas membersihkan restoran. Jadwal pembersihan yaitu sebelum restoran dibuka dan setelah ditutup kemudian apabila pada saat dibuka dan terlihat kotor maka cleaning service juga harus membersihkannya dengan memperhatikan keadaan restoran harus dalam keadaan yang tidak ramai.

10.Pegawai bagian Pemesanan

• Pegawai bertanggung jawab untuk menerima telepon dari

pelanggan yang ingin memesan tempat untuk makan di restoran dan kemudian mengkonfirmasikannya dengan pelayan.


(22)

11.Satpam

• Satpam atau keamanan bertanggung jawab menjaga

keamanan restoran mulai dari tempat parkir pelanggan.

• Keamanan bertanggung jawab mengarahkan dan membantu

pelanggan untuk memarkirkan kendaraanya, bila pelanggan pulang maka keamanan membantu pelanggan mengeluarrka kendaraanya.

C. Pengertian Laporan Keuangan 1. Pengertian laporan keuangan

Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang mendasari angka-angka tersebut. (Brigham & Houston; 2006: 44)

Setiap perusahaan akan memerlukan laporan keuangan yang akan digunakan untuk mengontrol aktivitas perusahaan sehari-hari. Laporan keuangan yang telah disusun menggambarkan posisi keuangan serta memonitor hasil usaha yang telah dicapai dalam suatu periode tertentu.

Untuk melakukan penyusunan laporan keuangan adalah menerjemahkan aset-aset yang ada dan transaksi-transaksi yang terjadi ke dalam angka-angka, di mana angka-angka itulah disusun menjadi laporan keuangan. Angka-angka yang disajikan pada laporan keuangan umumnya


(23)

menggambarkan pencapaian usaha yang telah terjadi dan keadaan sebenarnya perusahaan.

Dari hasil yang disajikan dalam laporan keuangan maka akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan perusahaanya dan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.

D. Tujuan laporan keuangan

Laporan keuangan yang disusun mempunyai tujuan agar tidak ada penyelewengan dan pemborosan dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Secara garis besarnya laporan keuangan dimaksudkan untuk dapat diukur secara kuantitatif sejauh mana manajemen perusahaan mendapatkan pengembalian yang memuaskan atas dana yang diinvestasikan di dalamnya dan secara konsisten untuk mempertahankan keadaan keuangan yang baik.

Bermacam-macam laporan yang diterbitkan perusahaan untuk para pemegang saham, laporan keuanganlah yang paling penting karena laporan keuangan akan menguraikan hasil operasi perusahaan selama beberapa tahun dan akan memberikan gambaran tentang perkembangan-perkembangan baru yang akan mempengaruhi operasi di masa mendatang.


(24)

1. Screning (gambaran)

Dilakukan untuk mengetahui situasi kondisi keuanngan tanpa harus pergi ke lapangan. Maksudnya menggambarkan atau memperkirakan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai keadaan aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan dalam suatu periode berdasarkan keadaan yang terjadi di lapangan.

2. Understanding (pemahaman)

Memahami kondisi keuangan perusahaan melalui hasil usaha yang telah dicapai. Untuk memberikan pemahaman informasi menyangkut posisi keuangan, hasil kinerja dan perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan yang dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

3. Forecasting (peramalan)

Digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan dimasa mendatang. Untuk meramalkan atau memperkirakan keadaan keuangan lebih cepat yang membantu untuk meramalkan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dimasa datang.

4. Diagnosis (hasil pemeriksaan)

Untuk melihat atau mengetahui kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi. Mengetahui informasi keuangan mengenai


(25)

perubahan-perubahan yang terjadi secara lebih cepat sehingga masalah yang timbul dari kegiatan usaha dapat segera diselesaikan dengan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

5. Evaluate (penilaian)

Untuk menilai prestasi kinerja usaha para manajemen dalam mengelola perusahaan. Menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh para manajemen untuk mempertanggung jawabkan atas sumber daya yang ada dan tugas wewenang yang dipercayakan kepadanya serta mengungkapkan sejauh mana kinerja manajemen untuk menghasilkan laba.

E. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diketahui, antara lain:

a. Laporan keuangan dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan

integritas report (laporan yang harus dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan laporan yang final. Karena itu jumlah dan hal-hal interim report ini terdapat pendapat pribadi yang dilakukan oleh akuntan maupun manajemen.

b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.


(26)

c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut berubah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan kenaikan tingkat inflasi.

d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai fakta yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.

F. Bentuk-bentuk laporan keuangan

Laporan keuangan menyajikan empat laporan yaitu neraca (balanced), laporan laba rugi (income statement), laporan ekuitas (equity statement) dan laporan arus kas (cash flow statement). Jika disajikan besama, semua laporan ini akan memberikan gambaran aktivitas operasi dan posisi keuangan perusahaan. Ini semua dikarenakan oleh laporan keuangan melaporkan apa yang sebenarnya telah terjadi pada assets, profit

dan deviden selama beberapa tahun terakhir.

Analisa laporan keuangan melibatkan penggunaan semua berbagai bentuk-bentuk laporan keuangan. Dari komponen-komponen diatas yang menjadi fokus pembahasan adalah analisa horizontal atau analisis trend.


(27)

Sebelum menganalisa suatu laporan keuangan terlebih dahulu harus dimengerti secara rinci dan mendalam mengenai bagian-bagian neraca yang terdiri dari aktiva (assets), passiva (passive) dan modal (capital); laporan laba rugi yang terdiri dari bentuk bertahap (multiple-step income statement) dan bentuk langsung (single-stepincome statement).

1. Neraca (Balanced)

Neraca adalah sebuah laporan yang melaporkan jumlah aktiva (assets), kewajiban (liabilities) dan ekuitas pemilik (owner’s equity).(Warren, dkk., 2005: 27)

Bentuk neraca terbagi atas bentuk akun (account form) yaitu menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi, dimana aktiva ditempatkan di sebelah kiri dan kewajiban dan modal di sebelah kanan. Bentuk lain dari neraca adalah bentuk laporan (report form) yaitu yang menempatkan kewajiban dan modal di bawah aktiva.

a. Aktiva (Assets)

Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang mencakup kas, tanah, pabrik dan peralatan.

Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut di konversi menjadi kas atau digunakan dalam operasi. Kas berada diurutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan, asuransi dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya. Kemudian, aktiva yang


(28)

sifatnya tetap seperti tanah, bangunan dan peralatan. Pada bagian kewajiban merupakan hutang usaha. Berikutnya, neraca akan diuraikan dua kelompok aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.

1) Aktiva lancar (Current assets)

Aktiva yang diharapkan akan di konversi menjadi kas atau dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau kurang, dalam operasi bisnis yang normal disebut aktiva lancar. Aktiva lancar meliputi kas, persediaan, piutang, deposito jangka pendek, wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, surat-surat berharga (efek) yang dapat segera dijual, biaya yang dibayar dimuka.

2) Aktiva tetap (Fixed assets)

Aktiva tetap merupakan aktiva yang akan menyusut sejalan dengan berlalunya waktu. Biaya akumulasi penyusutan dari aktiva tetap akan dilaporkan di neraca. Aktiva tetap terbagi atas dua kelompok yaitu Aktiva tetap berwujud yang meliputi properti, peralatan, mesin-mesin, gedung dan tanah. Aktiva tetap tidak berwujud meliputi hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan goodwill.

b. Passiva (Passive)

Dibagian passiva hanya terdapat kewajiban (liabilities) atau sering disebut hutang. Maka, kewajiban adalah utang kepada pihak luar (kreditor) setelah penerimaan barang atau jasa tetapi belum melakukan pembayaran.


(29)

Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya atau pelunasannya hutang dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

1) Hutang lancar atau hutang jangka pendek (Current liabilities)

Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban yang dibayar dengan aktiva dan jatuh tempo dalam jangka pendek biasanya kurang dari satu tahun. Yang termasuk kedalam golongan hutang lancar antara lain hutang pajak, hutang bunga, hutang upah dan wesel bayar jangka pendek.

2) Hutang jangka panjang (Long term debt liabilities)

Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang biasanya dilunasi secara periodik karena dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.Yang termasuk ke dalam hutang jangka panjang adalah hutang obligasi, hutang hipotek dan wesel bayar jangka panjang.

c. Modal (Capital)

Modal adalah hak pemilik terhadap aktiva bisnis dari kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan setelah dikurangi kewajiban-kewajibannya. Modal dapat berasal dari investasi pemilik dan laba ditahan. Pemilik perusahaan merupakan pihak yang akan menikmati keuntungan dari modal yang dihasilkan aktivitas perusahaan yang disebut deviden, sedangkan laba ditahan merupakan laba yang dihasilkan yang tidak ditujukan untuk deviden pemilik tetapi untuk aktivitas perusahaan pada periode berikutnya.


(30)

2. Laporan laba rugi (Income statement)

Laporan laba rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.

Tujuan dari penyusunan perhitungan laporan laba rugi adalah untuk mengukur perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai laba sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan dan juga dapat menunjukkan pertumbuhan aktivitas yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa. Laporan laba rugi dapat dibagi menjadi beberapa bentuk penysunannya, yaitu :

a. Laporan laba rugi bentuk bertahap (Multiple-step income statement)

Laporan laba rugi bentuk bertahap adalah bentuk laporan laba rugi yang memuat beberapa bagian, subbagian dan subtotal.

Dalam menyusun laporan laba rugi dalam bentuk bertahap terdiri dari bagian pertama adalah penjualan yaitu jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang atau jasa yang dijual, baik secara tunai maupun kredit. Bagian yang kedua biaya-biaya operasional dan biaya-biaya adminitrasi. Bagian yang ketiga adalah pendapatan dan beban yang terjadi diluar dari aktivitas usaha. Bagian yang keempat adalah hasil dari laba rugi yang diperoleh dengan mengurangkan laba bersih dengan pajak dari pendapatan.


(31)

b. Laporan laba rugi bentuk langsung (Singel-step income statement)

Bentuk lain dari laporan laba rugi adalah laporan laba bentuk langsung yaitu dengan mengurangkan sekaligus total penjumlahan semua beban dari total penjumlahan semua pendapatan.

Bentuk langsung memberikan penekanan pada total pendapatan dan total beban sebagai faktor-faktor yang menentukan laba bersih. Kekurangan dari bentuk langsung dikarenakan oleh jumlah laba kotor dan laba operasi tidak tersedia. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan menggunakan laporan laba rugi bentuk bertahap karena dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut.


(32)

G. Laporan Keuangan Restoran

Tabel 1.1

Restoran Warung Burung Goreng Mbak Gita

Neraca

RINCIAN Posisi Posisi Posisi

31-Dec-10 31-Des-11 31-Des-12

AKTIVA

I Aktiva Lancar

1 Kas dan bank 45.000.000,00 67.500.000,00 87.750.000,00 2 Piutang Usaha 55.000.000,00 137.500.000,00 275.000.000,00 3 Persediaan 85.000.000,00 212.500.000,00 425.000.000,00

4 Pekerjaan dalam proses 0,00 0,00 0,00

5 Biaya dibayar dimuka 36.000.000,00 54.000.000,00 81.000.000,00

Jumlah Aktiva Lancar 221.000.000,00 471.500.000,00 868.750.000,00 II Aktiva Tetap

1 Tanah 36.000.000,00 36.000.000,00 36.000.000,00 2 Bangunan 276.680.000,00 262.846.000,00 249.703.700,00 3 Mesin-mesin/peralatan 25.500.000,00 22.950.000,00 20.655.000,00

4 Inventaris 0,00 0,00 0,00

5 Kendaraan 85.000.000,00 76.500.000,00 68.850.000,00 423.180.000,00 398.296.000,00 375.208.700,00 Penyusutan 66.386.000,00 62.514.200,00 58.891.240,00

Jumlah Aktiva Tetap 356.794.000,00 335.781.800,00 316.317.460,00

JUMLAH AKTIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00

PASIVA

I Hutang Lancar

1 Hutang 35.500.000,00 46.150.000,00 69.225.000,00

2 Kredit umum 0,00 0,00 0,00

3 KAL 0,00 0,00 0,00

3 Biaya-biaya yg masih 68.000.000,00 88.400.000,00 114.920.000,00 harus dibayar

Jumlah Hutang Lancar 103.500.000,00 134.550.000,00 184.145.000,00

II Hutang Jangka Panjang 0,00 150.524.430,77 115.761.766,38

III Modal

1 Modal disetor 375.680.000,00 380.278.243,00 657.870.608,00

2 Laba ditahan 0,00 0,00 0,00

3 Laba tahun berjalan 98.614.000,00 141.929.126,00 227.290.086,00 474.294.000 522.207.369 885.160.694

JUMLAH PASIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00


(33)

Tabel 1.2

Restoran Burung Goreng Mbak Gita Laba Rugi

Per Tanggal 31 Desember 2010-2012

Uraian Per 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 Per 31 Desember 2012

- Penjualan Bersih Rp. 540.000.000,00 Rp. 810.000.000,00 Rp. 1.053.000.000,00

- Harga Pokok Penjualan Rp. 250.200.000,00 Rp. 375.300.000,00 Rp. 487.890.000,00

- Biaya Operasional dan Tenaga Kerja Rp. 100.800.000,00 Rp. 131.040.000,00 Rp. 170.352.000,00

- Jumlah laba kotor Rp. 189.000.000,00 Rp. 303.660.000,00 Rp. 394.758.000,00

- Jumlah penyusutan Rp. 66.386.000,00 Rp. 62.514.200,00 Rp. 58.891.240,00

- Jumlah laba usaha sebelum bunga dan pajak Rp. 122.614.000,00 Rp. 241.145.800,00 Rp. 335.866.760,00

- Penghasilan Lainnya Rp. - Rp. - Rp. -

- Jumlah pembayaran bunga KRK Rp. - Rp. - Rp. -

- Jumlah pembayaran Angsuran Rp. - Rp. 68.016.673,93 Rp. 68.016.673,93

- Jumlah laba sebelum pajak Rp. 122.614.000,00 Rp. 173.129.126,07 Rp. 267.850.086,07

- Biaya Rumah tangga Rp. 24.000.000,00 Rp. 31.200.000,00 Rp. 40.560.000,00

- Pajak Rp.

122.614.000- Rp. - Rp. -

- Laba (rugi) usaha Rp. 98.614.000,00 Rp. 141.929.126,07 Rp. 227.290.086,07


(34)

H. Pengertian Analisis Horizontal (Trend Analiysis)

Analisis ysng membandingkan suatu pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos yang sama tapi periodenya berbeda, kemudian analisis horizontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis trend. Dalam analisis horizonntal harus memperhatikan kondisi keuangan yang terjadi pada tahun analisis tersebut dilakukan untuk mengevaluasi pola perkembangan (trend) akun laporan keeuangan dalam beberapa periode akuntansi dan dilakukan dengan melihat perubahannya dari satu periode dengan periode sebelumnya baik untuk neraca maupun laba rugi. Perubahan yang terjadi dalamoran keuangan ini dapat dinyatakan dalam nilai atau dinyatakan dalam (%), dengan melihat (%) perubahan maka dapat dilihat bagaimana trend perubahan dari tahun ke tahun.

Gambaran situasi perusahaan pada suatu waktu tertentu dan dari gambaran ini sebenarnya dapat kita bayangkan kecendrungan (trend) situasi perusahaan dimasa yang akan datang melalui gerakan yang terjadi pada masa lalu sampai kini melalui indeks, number, dan lain-lain. Menurut Kasmir analisa horisontal (Trend Analysis) adalah Trend Analysis adalah merupakan analisis laporan keuangan yang biasa dinyatakan dalam persentasi tertentu, dalam analisis Trend perbandingan analisis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis horisontal atau dinamis.”

Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis trend dengan persentase adalah data yang paling awal. Kemudian, data tersebut dibandingkan dengan data selanjutnya. Artinya data paling awal


(35)

dianggap sebagai tahun dasar sebagai awal perhitungan. Data awal yang akan dianalisis kita anggap data normal antara tahun yang akan dianalisis. Sebagai contoh kita memiliki data dari tahun 2010 sampai dengan 2012.

Angka indeks yang digunakan untuk tiap pos tahun dasar dalam laporan keuangan diberi angka 100%. Kemudian, pos yang sama dalam periode dihubungkan dengan pos yang sama pula pada tahun berikutnya. Caranya adalah dengan membagikan jumlah rupiah pos yang sama tahun yang akan dianalisis dengan pos yang sama dengan tahun dasar.

Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam persentase ataupun jumlah (Rupiah). Rumus persentase kenaikan atau penurunan dari periode sebelumnya adalah sebagai berikut:

Perkembangan(Rp)=Jumlah Tahun Sekarang - Jumlah Tahun sebelumnya

Perkembangan (%) =

Jumlah Tahun Sekarang – Jumlah Tahun Sebelumnya x 100 % Jumlah Tahun Sebelumnya

1. Tujuan Analisis Pembanding

Pembandingan laporan keuangan bertujuan untun mengetahui perkembangan(perubahan- perubanhan) finansial perusahaan melalui laporan keuangan ( laporan laba rugi, neraca,arus kas


(36)

dan perubahan ekuitas pemilik; selanjutnya disebut laporan keuangan) setiap periode waktu tertentu.

2. Penyajian Pembandingan Laporan Keuangan

Cara pembandingan laporan keuangan dilakukan dengan membandingkan dua atau lebih laporan keuangan yang dikeluarkan pada periode. Semakin banyak laporan keuangan yang diperbandingan maka perkembangan finansial perusahaan semakin baik.


(37)

BAB II

PROFIL USAHA RESTORAN BURUNG GORENG MBAK GITA

A. Profil Restoran

Sejarah Singkat Restoran

Salah satu Restoran yang di gemari di daerah Sampali adalah Restoran Burung Goreng Mbak Gita, awal mulanya restoran ini dinamakan Warung Burung Sudi Mampir yang didirikan pada tahun 1976-an, yang berada di Jalan Irian Barat Pasar 7 nomor 2 Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Pemiliknya adalah orang asli Sunda yang hijrah ke Sumatera untuk mencari pengalaman dalam menjalankan sebuah usaha yang bernama Bapak H.Ahmad Suherman.

Awalnya Bapak H. Ahmad Suherman terinspirasi untuk membuatkedai nasi di kota Medan. Kemudian, Bapak H. Ahmad Suherman mendapat ide untuk membawa makanan ciri khas Sunda yang tidak biasa dan memilih burung sebagai menu utama di usaha rumahannya karena beliau berpikir burung adalah makanan sederhana yang jarang ada di kota Medan namun diminati oleh banyak kalangan dari kalangan menengah sampai kalangan atas.

Seiring berjalan waktu, usaha bapak Suherman yang awalnya bernama Warung Burung Sudi mampir berganti nama menjadi Restoran Burung Goreng Mbak Gita, nama Mbak Gita sendiri di ambil dari nama putri ketiganya. Di dalam Restoran Burung Goreng Mbak Gita


(38)

menawarkan aneka jenis burung goreng seperti belibis, tiung air, ruarua, balam, punai, bahkan merpati.

Keunikan lain dari Restoran Pak Suherman ini adalah beliau memanfaatkan halaman rumah menjadi restoran sehingga suasana kekeluargaan lebih terjalin.

B. Struktur Organisasi

Tujuan suatu Organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua orang atau lebih orang yang bekerjasama secara kooperatif dan koordinasikan dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan struktur organisasi yang meliputi penentuan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, pengelompokan tugas-tugas, penyerahan tugas-tugas pada bagian-bagian dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk pelaksanaannya.

Struktur organisasi perusahaan menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola-pola tata hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berada dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuat keputusan dalam satuan kerja. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi dapat diketahui secara jelas dengan melihat struktur organisasi yang ada.


(39)

Dalam menyusun struktur organisasi tidak luput dari dasar pertimbangan bahwa organisasi harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total.

Jadi struktur organisasi dapat diartikan sebagai suatu kerangka yang menggambarkan hubungan antara bagian-bagian dalam organisasi yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, maupun tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Adapun struktur organisasi Restoran Burung Goreng Mbak Gita sebagai berikut :


(40)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Restoran Burung Goreng Mbak Gita

Sumber Data : Restoran Burung Goreng Mbak Gita

Pemilik Restoran

Manager Restoran

Kepala Pelayan Kasir Kepala Koki

Bagian Pemesanan

Pelayan Cleaning Service

Satpam/ Keamanan


(41)

Adapun tugas dan tangggung jawab dari struktur organisasi di atas adalah:

1.Pemilik Restoran

• Pemilik merupakan pemegang saham dari restoran sealigus pendiri sekaligus pendiri dari restoran. Pemilik menerima laporan keuangan dari manager secara periodik. Selain itu pemilik juga bertanggung jawab atas perkembangan restoran tersebut.

• Pemilik juga mengontrol kerja dari manager dan manggaji manager. Pemilik juga bisa menambahkan modal bagi pengembangan restoran.

2.Manager Restoran

• Manager bertugas mengawasi kinerja pegawai lain restoran tersebut. Manager yang menangani keseluruhan operasional restoran sehari- hari.

• Manager juga menyusun laporan keuangan secara periodik untuk dipertanggung jawabkan kepada pemilik restoran. Laporan keuangan tersebut terdiri dari kasir sedangkan laporan engeluaran diperoleh dari kepala bagian persediaan yang bertugas menyediakan bahan masakan dan pengeluaran lainnya yang yang digunakan dalam operasional restoran.


(42)

• Manager juga bertugas menggaji para pegawai lainnya dan bertanggung jawab melakukan transaksi/ pembayaran dengan suplplier bahan makanan.

3.Kepala Koki

• Kepala koki bertugas memanage koki-koki lainya. Kepala koki juga yang menerima daftar pemesanan pelanggan dari pelayan.

• Kepala koki juga bertugas menghubungi bagian persediaan untuk disiapkan bahan- bahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan pesanan dari pelanggan.

• Kepala koki juga mengontrol kualitas masakan dari koki-koki dan bertanggung jawab atas penambahan menu baru yang juga harus dengan persetujuan dari manager dan pemilik restoran.

4.Koki

• Koki bertugas langsung didapur memasak pesanan dari

pelanggan. Setiap koki memiliki keahlian masing-masing. Ada koki spesialisasi memasak burung goren, ada koki yang khusus memasak menu sayuran dan juga membuat segala jenis minuman.

• Koki juga berhak memberi masukan kepada kepala koki


(43)

5.Kasir

• Kasir bertugas menerima pembayaran dari pelanggan. Kasir juga harus membuat laporan keuangan harian untuk dilaporkan kepada manajer. Selain itu pembayaran terhadap pemesanan yang dilakukan pelanggan juga merupakan tanggung jawab dari kasir.

6.Kepala Pelayan

• Kepala pelayan bertugas memastikan pekerjaan pelayan,

cleaning service,dan tukang cuci piring telah dilaksanakan dengan baik.

• Kepala pelayan juga melakukan survey kepada pelanggan

apakah pelayanan yang diberikan telah memuaskan dan menampung kritika serta saran pelanggan yang kemudian akan dilaporkan kepada manager.

7.Pelayan

• Pelayan bertugas melayani pelanggan secara langsung.

Pelayan menunjukkan meja yang kososng atau meja yang telah dipesan sebelumnya.

• Pelayan juga bertugas memberikan daftar menu ke

pelanggan, menjelaskan menu bila diminta oleh pelanggan dan mencatat pemesanan oleh pelanggan.


(44)

• Pelayan juga bertugas menghidangkan menu kepada pelanggan kemudian bertugas membersihkan meja setelah pelanggan menyantap hidangan

• Pelayan juga membantu apabila pelanggan enggan pergi

kekasir secara langsung dengan membwakan tagihan dan pembayarannya.

8.Tukang Cuci Piring

• Tukang cuci piring bertugas mencuci piring kotor, gelas kotor dan peralatan dapur yang kotor. Selain itu memastikan semua piring,gelas, dan peralatan dapur berada pada tempatnya.

9.Cleaning Service

• Cleaning Service bertugas membersihkan restoran. Jadwal pembersihan yaitu sebelum restoran dibuka dan setelah ditutup kemudian apabila pada saat dibuka dan terlihat kotor maka cleaning service juga harus membersihkannya dengan memperhatikan keadaan restoran harus dalam keadaan yang tidak ramai.

10.Pegawai bagian Pemesanan

• Pegawai bertanggung jawab untuk menerima telepon dari

pelanggan yang ingin memesan tempat untuk makan di restoran dan kemudian mengkonfirmasikannya dengan pelayan.


(45)

11.Satpam

• Satpam atau keamanan bertanggung jawab menjaga

keamanan restoran mulai dari tempat parkir pelanggan.

• Keamanan bertanggung jawab mengarahkan dan membantu

pelanggan untuk memarkirkan kendaraanya, bila pelanggan pulang maka keamanan membantu pelanggan mengeluarrka kendaraanya.

C. Pengertian Laporan Keuangan 1. Pengertian laporan keuangan

Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang mendasari angka-angka tersebut. (Brigham & Houston; 2006: 44)

Setiap perusahaan akan memerlukan laporan keuangan yang akan digunakan untuk mengontrol aktivitas perusahaan sehari-hari. Laporan keuangan yang telah disusun menggambarkan posisi keuangan serta memonitor hasil usaha yang telah dicapai dalam suatu periode tertentu.

Untuk melakukan penyusunan laporan keuangan adalah menerjemahkan aset-aset yang ada dan transaksi-transaksi yang terjadi ke dalam angka-angka, di mana angka-angka itulah disusun menjadi laporan keuangan. Angka-angka yang disajikan pada laporan keuangan umumnya


(46)

menggambarkan pencapaian usaha yang telah terjadi dan keadaan sebenarnya perusahaan.

Dari hasil yang disajikan dalam laporan keuangan maka akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan perusahaanya dan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.

D. Tujuan laporan keuangan

Laporan keuangan yang disusun mempunyai tujuan agar tidak ada penyelewengan dan pemborosan dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Secara garis besarnya laporan keuangan dimaksudkan untuk dapat diukur secara kuantitatif sejauh mana manajemen perusahaan mendapatkan pengembalian yang memuaskan atas dana yang diinvestasikan di dalamnya dan secara konsisten untuk mempertahankan keadaan keuangan yang baik.

Bermacam-macam laporan yang diterbitkan perusahaan untuk para pemegang saham, laporan keuanganlah yang paling penting karena laporan keuangan akan menguraikan hasil operasi perusahaan selama beberapa tahun dan akan memberikan gambaran tentang perkembangan-perkembangan baru yang akan mempengaruhi operasi di masa mendatang.


(47)

1. Screning (gambaran)

Dilakukan untuk mengetahui situasi kondisi keuanngan tanpa harus pergi ke lapangan. Maksudnya menggambarkan atau memperkirakan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai keadaan aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan dalam suatu periode berdasarkan keadaan yang terjadi di lapangan.

2. Understanding (pemahaman)

Memahami kondisi keuangan perusahaan melalui hasil usaha yang telah dicapai. Untuk memberikan pemahaman informasi menyangkut posisi keuangan, hasil kinerja dan perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan yang dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

3. Forecasting (peramalan)

Digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan dimasa mendatang. Untuk meramalkan atau memperkirakan keadaan keuangan lebih cepat yang membantu untuk meramalkan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dimasa datang.

4. Diagnosis (hasil pemeriksaan)

Untuk melihat atau mengetahui kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi. Mengetahui informasi keuangan mengenai


(48)

perubahan-perubahan yang terjadi secara lebih cepat sehingga masalah yang timbul dari kegiatan usaha dapat segera diselesaikan dengan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

5. Evaluate (penilaian)

Untuk menilai prestasi kinerja usaha para manajemen dalam mengelola perusahaan. Menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh para manajemen untuk mempertanggung jawabkan atas sumber daya yang ada dan tugas wewenang yang dipercayakan kepadanya serta mengungkapkan sejauh mana kinerja manajemen untuk menghasilkan laba.

E. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diketahui, antara lain:

a. Laporan keuangan dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan

integritas report (laporan yang harus dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan laporan yang final. Karena itu jumlah dan hal-hal interim report ini terdapat pendapat pribadi yang dilakukan oleh akuntan maupun manajemen.

b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.


(49)

c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut berubah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan kenaikan tingkat inflasi.

d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai fakta yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.

F. Bentuk-bentuk laporan keuangan

Laporan keuangan menyajikan empat laporan yaitu neraca (balanced), laporan laba rugi (income statement), laporan ekuitas (equity statement) dan laporan arus kas (cash flow statement). Jika disajikan besama, semua laporan ini akan memberikan gambaran aktivitas operasi dan posisi keuangan perusahaan. Ini semua dikarenakan oleh laporan keuangan melaporkan apa yang sebenarnya telah terjadi pada assets, profit

dan deviden selama beberapa tahun terakhir.

Analisa laporan keuangan melibatkan penggunaan semua berbagai bentuk-bentuk laporan keuangan. Dari komponen-komponen diatas yang menjadi fokus pembahasan adalah analisa horizontal atau analisis trend.


(50)

Sebelum menganalisa suatu laporan keuangan terlebih dahulu harus dimengerti secara rinci dan mendalam mengenai bagian-bagian neraca yang terdiri dari aktiva (assets), passiva (passive) dan modal (capital); laporan laba rugi yang terdiri dari bentuk bertahap (multiple-step income statement) dan bentuk langsung (single-stepincome statement).

1. Neraca (Balanced)

Neraca adalah sebuah laporan yang melaporkan jumlah aktiva (assets), kewajiban (liabilities) dan ekuitas pemilik (owner’s equity).(Warren, dkk., 2005: 27)

Bentuk neraca terbagi atas bentuk akun (account form) yaitu menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi, dimana aktiva ditempatkan di sebelah kiri dan kewajiban dan modal di sebelah kanan. Bentuk lain dari neraca adalah bentuk laporan (report form) yaitu yang menempatkan kewajiban dan modal di bawah aktiva.

a. Aktiva (Assets)

Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang mencakup kas, tanah, pabrik dan peralatan.

Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut di konversi menjadi kas atau digunakan dalam operasi. Kas berada diurutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan, asuransi dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya. Kemudian, aktiva yang


(51)

sifatnya tetap seperti tanah, bangunan dan peralatan. Pada bagian kewajiban merupakan hutang usaha. Berikutnya, neraca akan diuraikan dua kelompok aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.

1) Aktiva lancar (Current assets)

Aktiva yang diharapkan akan di konversi menjadi kas atau dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau kurang, dalam operasi bisnis yang normal disebut aktiva lancar. Aktiva lancar meliputi kas, persediaan, piutang, deposito jangka pendek, wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, surat-surat berharga (efek) yang dapat segera dijual, biaya yang dibayar dimuka.

2) Aktiva tetap (Fixed assets)

Aktiva tetap merupakan aktiva yang akan menyusut sejalan dengan berlalunya waktu. Biaya akumulasi penyusutan dari aktiva tetap akan dilaporkan di neraca. Aktiva tetap terbagi atas dua kelompok yaitu Aktiva tetap berwujud yang meliputi properti, peralatan, mesin-mesin, gedung dan tanah. Aktiva tetap tidak berwujud meliputi hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan goodwill.

b. Passiva (Passive)

Dibagian passiva hanya terdapat kewajiban (liabilities) atau sering disebut hutang. Maka, kewajiban adalah utang kepada pihak luar (kreditor) setelah penerimaan barang atau jasa tetapi belum melakukan pembayaran.


(52)

Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya atau pelunasannya hutang dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

1) Hutang lancar atau hutang jangka pendek (Current liabilities)

Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban yang dibayar dengan aktiva dan jatuh tempo dalam jangka pendek biasanya kurang dari satu tahun. Yang termasuk kedalam golongan hutang lancar antara lain hutang pajak, hutang bunga, hutang upah dan wesel bayar jangka pendek.

2) Hutang jangka panjang (Long term debt liabilities)

Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang biasanya dilunasi secara periodik karena dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.Yang termasuk ke dalam hutang jangka panjang adalah hutang obligasi, hutang hipotek dan wesel bayar jangka panjang.

c. Modal (Capital)

Modal adalah hak pemilik terhadap aktiva bisnis dari kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan setelah dikurangi kewajiban-kewajibannya. Modal dapat berasal dari investasi pemilik dan laba ditahan. Pemilik perusahaan merupakan pihak yang akan menikmati keuntungan dari modal yang dihasilkan aktivitas perusahaan yang disebut deviden, sedangkan laba ditahan merupakan laba yang dihasilkan yang tidak ditujukan untuk deviden pemilik tetapi untuk aktivitas perusahaan pada periode berikutnya.


(53)

2. Laporan laba rugi (Income statement)

Laporan laba rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.

Tujuan dari penyusunan perhitungan laporan laba rugi adalah untuk mengukur perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai laba sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan dan juga dapat menunjukkan pertumbuhan aktivitas yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa. Laporan laba rugi dapat dibagi menjadi beberapa bentuk penysunannya, yaitu :

a. Laporan laba rugi bentuk bertahap (Multiple-step income statement)

Laporan laba rugi bentuk bertahap adalah bentuk laporan laba rugi yang memuat beberapa bagian, subbagian dan subtotal.

Dalam menyusun laporan laba rugi dalam bentuk bertahap terdiri dari bagian pertama adalah penjualan yaitu jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang atau jasa yang dijual, baik secara tunai maupun kredit. Bagian yang kedua biaya-biaya operasional dan biaya-biaya adminitrasi. Bagian yang ketiga adalah pendapatan dan beban yang terjadi diluar dari aktivitas usaha. Bagian yang keempat adalah hasil dari laba rugi yang diperoleh dengan mengurangkan laba bersih dengan pajak dari pendapatan.


(54)

b. Laporan laba rugi bentuk langsung (Singel-step income statement)

Bentuk lain dari laporan laba rugi adalah laporan laba bentuk langsung yaitu dengan mengurangkan sekaligus total penjumlahan semua beban dari total penjumlahan semua pendapatan.

Bentuk langsung memberikan penekanan pada total pendapatan dan total beban sebagai faktor-faktor yang menentukan laba bersih. Kekurangan dari bentuk langsung dikarenakan oleh jumlah laba kotor dan laba operasi tidak tersedia. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan menggunakan laporan laba rugi bentuk bertahap karena dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut.


(55)

G. Laporan Keuangan Restoran

Tabel 1.1

Restoran Warung Burung Goreng Mbak Gita

Neraca

RINCIAN Posisi Posisi Posisi

31-Dec-10 31-Des-11 31-Des-12

AKTIVA

I Aktiva Lancar

1 Kas dan bank 45.000.000,00 67.500.000,00 87.750.000,00 2 Piutang Usaha 55.000.000,00 137.500.000,00 275.000.000,00 3 Persediaan 85.000.000,00 212.500.000,00 425.000.000,00

4 Pekerjaan dalam proses 0,00 0,00 0,00

5 Biaya dibayar dimuka 36.000.000,00 54.000.000,00 81.000.000,00

Jumlah Aktiva Lancar 221.000.000,00 471.500.000,00 868.750.000,00 II Aktiva Tetap

1 Tanah 36.000.000,00 36.000.000,00 36.000.000,00 2 Bangunan 276.680.000,00 262.846.000,00 249.703.700,00 3 Mesin-mesin/peralatan 25.500.000,00 22.950.000,00 20.655.000,00

4 Inventaris 0,00 0,00 0,00

5 Kendaraan 85.000.000,00 76.500.000,00 68.850.000,00 423.180.000,00 398.296.000,00 375.208.700,00 Penyusutan 66.386.000,00 62.514.200,00 58.891.240,00

Jumlah Aktiva Tetap 356.794.000,00 335.781.800,00 316.317.460,00

JUMLAH AKTIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00

PASIVA

I Hutang Lancar

1 Hutang 35.500.000,00 46.150.000,00 69.225.000,00

2 Kredit umum 0,00 0,00 0,00

3 KAL 0,00 0,00 0,00

3 Biaya-biaya yg masih 68.000.000,00 88.400.000,00 114.920.000,00 harus dibayar

Jumlah Hutang Lancar 103.500.000,00 134.550.000,00 184.145.000,00

II Hutang Jangka Panjang 0,00 150.524.430,77 115.761.766,38

III Modal

1 Modal disetor 375.680.000,00 380.278.243,00 657.870.608,00

2 Laba ditahan 0,00 0,00 0,00

3 Laba tahun berjalan 98.614.000,00 141.929.126,00 227.290.086,00 474.294.000 522.207.369 885.160.694

JUMLAH PASIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00


(56)

Tabel 1.2

Restoran Burung Goreng Mbak Gita Laba Rugi

Per Tanggal 31 Desember 2010-2012

Uraian Per 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 Per 31 Desember 2012

- Penjualan Bersih Rp. 540.000.000,00 Rp. 810.000.000,00 Rp. 1.053.000.000,00

- Harga Pokok Penjualan Rp. 250.200.000,00 Rp. 375.300.000,00 Rp. 487.890.000,00

- Biaya Operasional dan Tenaga Kerja Rp. 100.800.000,00 Rp. 131.040.000,00 Rp. 170.352.000,00

- Jumlah laba kotor Rp. 189.000.000,00 Rp. 303.660.000,00 Rp. 394.758.000,00

- Jumlah penyusutan Rp. 66.386.000,00 Rp. 62.514.200,00 Rp. 58.891.240,00

- Jumlah laba usaha sebelum bunga dan pajak Rp. 122.614.000,00 Rp. 241.145.800,00 Rp. 335.866.760,00

- Penghasilan Lainnya Rp. - Rp. - Rp. -

- Jumlah pembayaran bunga KRK Rp. - Rp. - Rp. -

- Jumlah pembayaran Angsuran Rp. - Rp. 68.016.673,93 Rp. 68.016.673,93

- Jumlah laba sebelum pajak Rp. 122.614.000,00 Rp. 173.129.126,07 Rp. 267.850.086,07

- Biaya Rumah tangga Rp. 24.000.000,00 Rp. 31.200.000,00 Rp. 40.560.000,00

- Pajak Rp.

122.614.000- Rp. - Rp. -

- Laba (rugi) usaha Rp. 98.614.000,00 Rp. 141.929.126,07 Rp. 227.290.086,07


(57)

H. Pengertian Analisis Horizontal (Trend Analiysis)

Analisis ysng membandingkan suatu pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos yang sama tapi periodenya berbeda, kemudian analisis horizontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis trend. Dalam analisis horizonntal harus memperhatikan kondisi keuangan yang terjadi pada tahun analisis tersebut dilakukan untuk mengevaluasi pola perkembangan (trend) akun laporan keeuangan dalam beberapa periode akuntansi dan dilakukan dengan melihat perubahannya dari satu periode dengan periode sebelumnya baik untuk neraca maupun laba rugi. Perubahan yang terjadi dalamoran keuangan ini dapat dinyatakan dalam nilai atau dinyatakan dalam (%), dengan melihat (%) perubahan maka dapat dilihat bagaimana trend perubahan dari tahun ke tahun.

Gambaran situasi perusahaan pada suatu waktu tertentu dan dari gambaran ini sebenarnya dapat kita bayangkan kecendrungan (trend) situasi perusahaan dimasa yang akan datang melalui gerakan yang terjadi pada masa lalu sampai kini melalui indeks, number, dan lain-lain. Menurut Kasmir analisa horisontal (Trend Analysis) adalah Trend Analysis adalah merupakan analisis laporan keuangan yang biasa dinyatakan dalam persentasi tertentu, dalam analisis Trend perbandingan analisis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis horisontal atau dinamis.”

Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis trend dengan persentase adalah data yang paling awal. Kemudian, data tersebut dibandingkan dengan data selanjutnya. Artinya data paling awal


(58)

dianggap sebagai tahun dasar sebagai awal perhitungan. Data awal yang akan dianalisis kita anggap data normal antara tahun yang akan dianalisis. Sebagai contoh kita memiliki data dari tahun 2010 sampai dengan 2012.

Angka indeks yang digunakan untuk tiap pos tahun dasar dalam laporan keuangan diberi angka 100%. Kemudian, pos yang sama dalam periode dihubungkan dengan pos yang sama pula pada tahun berikutnya. Caranya adalah dengan membagikan jumlah rupiah pos yang sama tahun yang akan dianalisis dengan pos yang sama dengan tahun dasar.

Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam persentase ataupun jumlah (Rupiah). Rumus persentase kenaikan atau penurunan dari periode sebelumnya adalah sebagai berikut:

Perkembangan(Rp)=Jumlah Tahun Sekarang - Jumlah Tahun sebelumnya

Perkembangan (%) =

Jumlah Tahun Sekarang – Jumlah Tahun Sebelumnya x 100 % Jumlah Tahun Sebelumnya

1. Tujuan Analisis Pembanding

Pembandingan laporan keuangan bertujuan untun mengetahui perkembangan(perubahan- perubanhan) finansial perusahaan melalui laporan keuangan ( laporan laba rugi, neraca,arus kas


(59)

dan perubahan ekuitas pemilik; selanjutnya disebut laporan keuangan) setiap periode waktu tertentu.

2. Penyajian Pembandingan Laporan Keuangan

Cara pembandingan laporan keuangan dilakukan dengan membandingkan dua atau lebih laporan keuangan yang dikeluarkan pada periode. Semakin banyak laporan keuangan yang diperbandingan maka perkembangan finansial perusahaan semakin baik.


(60)

BAB – III PEMBAHASAN

Analisis Horizontal atau Analisis Trend

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah

Trend Analisis, Menurut Kasmir Trend Analysis adalah merupakan analisis laporan keuangan yang biasa dinyatakan dalam persentasi tertentu, dalam analisis Trend

perbandingananalisis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis horizontal atau

dinamis.”

Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis trend

dengan persentase adalah data yang paling awal. Kemudian, data tersebut

dibandingkan dengan data selanjutnya. Artinya data paling awal dianggap sebagai

tahun dasar sebagai awal perhitungan. Data awal yang akan dianalisis kita anggap

data normal antara tahun yang akan dianalisis. Angka indeks yang digunakan untuk

tiap pos tahun dasar dalam laporan keuangan diberi angka 100%. Kemudian, pos

yang sama dalam periode dihubungkan dengan pos yang sama pula pada tahun

berikutnya. Caranya adalah dengan membagikan jumlah rupiah pos yang sama tahun

yang akan dianalisis dengan pos yang sama dengan tahun sebelumnya.

Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan

posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam persentase ataupun

jumlah (Rupiah). Analisa Horizontal / komperatif adalah analisa untuk menunjukkan


(61)

Caranya adalah dengan membandingkan laporan keuangan satu periode dengan

laporan keuangan periode lainnya secara berurutan ,berikut ini berdasarkan tabel

pada bab - II atas laporan keuangan restoran pada tahun 2010 dan 2011 :

A. Analisis Horizontal pada Neraca tahun 2010 dan 2011 Tabel 2.1

Analisis Perbandingan pada tahun 2010-2011 Neraca

NERACA

31 DSEMBER PERUBAHAN

2010 2011 Rupiah %

Naik/Turun Aktiva Lancar

Kas dan bank 45.000.000,00 67.500.000,00 22.500.000,00 50,00

Piutang Usaha 55.000.000,00 137.500.000,00 82.500.000,00 150

Persediaan 85.000.000,00 212.500.000,00 127.500.000,00 150

Pekerjaan dalam proses 0,00 0,00 0,00 0

Biaya dibayar dimuka 36.000.000,00 54.000.000,00 18.000.000,00 50

Jumlah Aktiva Lancar 221.000.000,00 471.500.000,00 250.500.000,00 113,35 Aktiva Tetap

Tanah 36.000.000,00 36.000.000,00 0,00 0

Bangunan 276.680.000,00 262.846.000,00 (13.834.000,00) (5,00)

Mesin-mesin/peralatan 25.500.000,00 22.950.000,00 (2.550.000,00) (10,00)

Inventaris 0,00 0,00 0,00 0,00

Kendaraan 85.000.000,00 76.500.000,00 (8.500.000,00) (10,00)


(62)

Penyusutan 66.386.000,00 62.514.200,00 (3.871.800,00) (5,83)

Jumlah Aktiva Tetap 356.794.000,00 335.781.800,00 (21.012.200,00) (5,89) Jumlah Aktiva 577.794.000,00 807.281.800,00 229.487.800,00 39,72 PASIVA

Hutang Lancar

Hutang jangka pendek 35.500.000,00 46.150.000,00 10.650.000,00 30,00

Kredit umum 0,00 0,00 0,00 0,00

KAL 0,00 0,00 0,00 0,00

Biaya-biaya yg masih 68.000.000,00 88.400.000,00 20.400.000,00 30,00

harus dibayar

Jumlah Hutang Lancar 103.500.000,00 134.550.000,00 31.050.000,00 30,00

Hutang Jangka Panjang 0,00 150.524.430,77 150.524.430,77 0,00

Modal

Modal disetor 375.680.000,00 380.278.243,00 4.598.243,00 1.22

Laba ditahan 0,00 0,00 0,00 0,00

Laba tahun berjalan 98.614.000,00 141.929.126,00 43.315.126,00 43.92

Jumlah modal 474.294.000,00 522.207.369,23 47.913.369,23 10,10

Jumlah Passiva 577.794.000,00 807.281.800,00 229.487.800,00 39,72

Keterangan :

Berikut ini pembahasan hasil perbandingan antara neraca tahun 2010 dengan tahun 2011 (


(63)

1. Aktiva lancar restoran mengalami kenaikan sebesar Rp.471.500.000,00

atau113,35%.

Hal ini dapat ditelusuri sebagai berikut:

a. Kas mengalami kenaikan sebesar Rp. 67.500.000,00 atau sebesar 50%. Hal

ini terjadi akibat peningktan penjualan tunai.

b. Piutang usaha sangat mengalami kenaikan sebesar Rp. 137.500.000,00 atau

150%. Hal ini terjadi akibat banyaknya penjualan di tahun 2011.

c. Persediaan mengalami peningkatan sangat tinggi sebesar Rp. 212.500.000,00

atau 150%, peningkatan persediaan ini terjadi karna penambahan pembelian

bahan- bahan yang dibutuhkan oleh restoran lebih banyak.

d. Pekerjaan dalam proses di tahun 2010 dan 2011 tidak ada di transaksi pada

pos ini,karena tidak ada pembayaran yang dikeluarkan untuk pekerja yang

sedang bekerja.

e. Biaya dibayar dimuka megalami kenaikan sebesar Rp. 54.000.000,00 atau

50%, hal ini terjadi karena banyak biaya yang dikeluarkan untuk pembelian

barang-barang restoran.

Jadi secara keseluruhan,aktiva lancar restoran mengalami kenaikan sebesar

Rp.471.500.000,00 atau 113,35%. Hal ini disebabkan karena kas, piuttang

usaha persediaan dan juga biaya dibayar dimuka masing- masing mengalami

kenaikan.

2. Aktiva Tetap

Aktiva tetap restoran secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar

Rp.335.782.800,00 atau 5,89%. Hal ini dapat ditelusuri sebagai berikut:

a. Pada tahun 2010 dan 2011 nilai tanah tetap sebesar Rp. 36.000.000,00 maka dari


(64)

b. Pada tahun 2011 nilai bangunan mengalami penurunan menjadi Rp.

262.846.000,00 atau sebesar 5%. Hal ini disebabkan karna bangunan mengalami

depresiasi.

c. Mesin/peralatan mengalami penurunan sebesar Rp. 22.950.000,00 atau 10%. Hal

ini disebabkan karena mesin/peralatan tersebut sudah kurang layak dipakai maka

hal itu dapat mengurangi kinerja restoran.

d. Inventaris dapa tahun 2010 dan 2011 tidak ada terjadi pada pos ini.

e. Kendaraan mengalami penurunan sebesar Rp. 76.500.000,00 atau 10%, hal ini

terjadi karena kendaraan yang dipergunakan mengalami depresiasi.

f. Penyusutan mengalami penurunan sebesar Rp. 62.514,00 atau 5,83%, hal ini

terjadi karena nilai dari bangunan, inventaris dan kendaraan pada restoran setiap

tahunnya berkurang dari nilai tahun sebelumnya.

Jadi keseluruhan dari jumlah aktiva mengalami kenaikan sebesar Rp.

807.281.800,00 atau sebesar 39,72%. Hal ini disebabkan karena ada menambahan

aktiva setiap tahunnya.

3. Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar restoran mengalami kenaikan sebesar Rp. 134.550.000,00 atau

30%. Hal ini dapat di telusuri sebagai berikut:

a. Hutang jangka pendek mengalami kenaikan sebesar Rp. 46.150.000,00 atau

30%, hal ini disebabkan masih adanya kewajiban yangg harus dibayar seperti

listrik, air dll dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun.

b. Kredit umum pada tahun 2010 dan 2011 tidak terjadi transaksi dalam pos ini.

c. KAL (Kredi Angsuran Lainnya) pada pos ini tidak mengalami transaksi baik


(65)

d. Kenaikan dalam biaya- biaya yang masih dibayar sebesar Rp. 88.400.000,00

atau 30%, hal ini terjadi masih adanya kewajiban yang harus dibayar seperti

atau membayar jasa satpam,cleaning service,dll..

4. Hutang jangka panjang mengalami kenaikan sebesar Rp.134.550.000,00 tetapi

tidak terjadi presentasi karena pada tahun 2010 tidak terjadi transaksi.

5. Modal/Ekuitas

Jumlah saldo ekuitas mengalami kenaikan sebesar Rp. 522.207.369,00 atau

10,10%. Hal ini dapat ditelusuri sebagai belikut :

a. Modal disetor mengalami kenaikan sebesar Rp.380.278.243,00 atau 1.22%.

b. Pada laba ditahan adalah sebesar laba tahun berjalan. Laba yang terjadi tahun

lalu tidak dipakai untuk menambah modal restora.

c. Laba tahun berjalan mengalami kenaikan sebesar Rp. 141.929.126,00 atau

43.92%.

Jadi keseluruhannya jumlah pasii mengalami kenaikan sebesar Rp.


(66)

B. Analisis horizontal pada laba rugi 2010-2011 Tabel 2.2

Analisis Perbandingan pada tahun 2010-2011 Laba Rugi

NERACA

31 DSEMBER PERUBAHAN

2010 2011 Rupiah %

Naik/Turun

Jumlah omzet usaha 540.000.000,00 810.000.000,00 270.000.000,00 50,00

Harga Pokok Penjualan 250.200.000,00 375.300.000,00 125.100.000,00 50,00

Biaya Operasional dan Tenaga Kerja 100.800.000,00 131.040.000,00 30.240.000,00 30,00

Jumlah laba kotor 189.000.000,00 303.660.000,00 114.660.000,00 60,67

Jumlah penyusutan 66.386.000,00

62.514.200,00 (3.871.800,000) (5,83)

Jumlah laba usaha sebelum bunga dan pajak 122.614.000,00

241.145.800,00 118.531.800,00 96,67

Penghasilan Lainnya 0 0 0 0,00

Jumlah pembayaran bunga KRK 0 0 0 0,00

Jumlah pembayaran Angsuran 0 68.016.673,93 68.016.673,93 0,00

Jumlah laba sebelum pajak 122.614.000,00

173.129.126,07

50.515.126,07 41,20

Biaya Rumah tangga 24.000.000,00 31.200.000,00 7.200.000,00 30,00

Pajak

Laba (rugi) usaha

98.614.000,00

141.929.126,07

43.315.126,07 43,92

Keterangan :

Berikut ini pembahasan hasil perbandingan antara Laporan Laba Rugi untuk tahun

yang berakhir pada 31 Desember 2010 dengan tahun 2011 ( Tabel 2.2) dan ditemukan


(67)

a. Penjualan Bersih

b. Penjualan bersih meningkat sebesar Rp.810.000.000,00 atau 50%,. Hal

ini diakibatkan karena adanya kenaikan penjualan burung goreng ,

disebabkan karena permintaan pasar yang selalu meningkat.

c. Harga Pokok Penjualan

Sehubungan dengan adanya peningkatan penjualan, HPP juga mengalami

peningkatan sebesar Rp.375.300.000,00 atau 50%, Peningkatan HPP

yang dapat diimbangin oleh peningkatan pejualan berarti bahwa restoran

masih mampu mengendalikan HPP-nya.

d. Biaya Operasional dan Tenaga Kerja

Biaya operasional dan tenaga kerja ini mengalami kenaikan sebesar Rp.

131.040.000,00 atu 30%, hal ini di sebabkan karna setiap tahun pemilik

restoran menaikan gaji para karyawan,transportasi.

e. Laba Kotor

Seiring dengan peningkatan yang terjadi pada penjualan bersih, laba

kotor juga mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. 303.660.000,00 atau

60,67%. Peningkatan atas laba kotor tersebut baik bagi restoran karena


(68)

f. Penyusutan

Terjadi penurunan di penyusutan sebesar Rp. 62.514.200,00 atau 5,83%

g. Laba usaha

Laba usaha restoran meningkat sebesar Rp. 241.145.800,00 atau 96,67%.

Hal ini disebabkan kenaikan atas laba kotor restoran masih lebih besar

dari pada kenaikan beban operasional. Adanya peningkatan saldo beban-

beban tersebut berpengaruh pada berkurangnya laba usaha yang di

peroleh, sehingga penting bagi perusahaan untuk meminimalkan

beban-beban tersebut.

h. Penghasilan Lainnya

Penghasilan lainnya disini tidak terjadi transaksi di tahun 2010 maupun

2011

i. Pembayaran bunga KRK (Kredit Rekening Koran)

Pada pembayaran bungan KRK sendiri juga tidak terjadi terjadi di pos ini

pada tahun 2010 maupun 2011.

j. Pembayaran angsuran

Pembayaran angsuran mengalami kenaikan sebesar Rp. 68.016.673,93

walaupun sebelumnya di tahun 2010 tidak ada transaksi pembayaran

angsuran.

k. Laba sebelum Pajak

Laba yang terjadi sebelum pajak mengalami kenaikan sebesar Rp.


(69)

l. Biaya Rumah Tangga

Biaya rumah tangga ini terjadi kenaikan sebesar Rp. 31.200.000,00 atau

30%. Hal ini di sebabkan adanya pembayaran berupa listrik,telepon,dll.

Jadi keseluruhannya adalah laba restoran mengalami kenaikan sebesar

Rp. 141.929.126,07 atau 43,92%, hal itu disebabkan karena penjualan

yang semakin pesat dan permintaan semakin meningkat.

C. Analisis Horizontal pada neraca tahun 2011 dan 2012

Tabel 2.3

Analisis Perbandingan pada tahun 2011-2012 Neraca

NERACA

31 DSEMBER PERUBAHAN

2011 2012 Rupiah %

Naik/Turun

Aktiva Lancar

Kas dan bank 67.500.000,00 87.750.000,00 20.250.000,00 30,00

Piutang Usaha 137.500.000,00 275.000.000,00 137.500.000,00 100,00

Persediaan 212.500.000,00 425.000.000,00 212.500.000,00 100,00

Pekerjaan dalam proses 0,00 0,00 0,00 0,00

Biaya dibayar dimuka 54.000.000,00 81.000.000,00 27.000.000,00 50,00

Jumlah Aktiva Lancar 471.500.000,00 868.750.000,00 397.250.000,00 84,25

Aktiva Tetap

Tanah 36.000.000,00 36.000.000,00 0,00 0,00

Bangunan 262.846.000,00 249.703.700,00 (13.142.300,00) (5,00)

Mesin-mesin/peralatan 22.950.000,00 20.655.000,00 (2.295.000,00) (10,00)

Inventaris 0,00 0,00 0,00 0,00

Kendaraan 76.500.000,00 68.850.000,00 (7.650.000,00) (10,00)

398.296.000,00 375.208.700,00 (23.087.300,00) (5,80)

Penyusutan 62.514.200,00 58.891.240,00 (3.622.960,00) (5,80)

Jumlah Aktiva Tetap 335.781.800,00 316.317.460,00 (19.464.340,00) (5,80)

Jumlah Aktiva 807.281.800,00 1.185.067.460,00 377.785.660,00 46,80


(70)

PASIVA

Hutang Lancar

Hutang jangka pendek 46.150.000,00 69.225.000,00 23.075.000,00 50,00

Kredit umum 0,00 0,00 0,00 0,00

KAL 0,00 0,00 0,00 0,00

Biaya-biaya yg masih 88.400.000,00 114.920.000,00 26.520.000,00 30,00

harus dibayar

Jumlah Hutang Lancar 134.550.000,00 184.145.000,00 49.595.000,00 36,86

Hutang Jangka Panjang 150.524.430,77 115.761.766,38 (34.762.664,39) (23,09)

Modal Modal disetor 380.278.243,00 657.870.608,00

277.592.,364,00 73,00

Laba ditahan 0,00 0,00 0,00 0,00

Laba tahun berjalan

141.929.126,00

227.290.086,00 85.360.960,00 60,14

Jumlah modal

522.207.369,23

885.160.694 362.953.324,39 69,50

Jumlah Passiva

807.281.800,00

1.185.067.460,00 377.785.660,00 46,80

Keterangan :

Berikut ini pembahasan hasil perbandingan antara Laporan Neraca untuk tahun

yang berakhir pada 31 Desember 2011 dengan tahun 2012 ( Tabel 2.3) dan

ditemukan ha- hal sebagai berikut:

1. Aktiva Lancar

Secara keseluruhan aktiva lancar restoran mengalami peningkatan sebesar Rp.


(1)

E. Analisis horizontal pada laba rugi 2011-2012 Tabel 2.4

Analisis Perbandingan pada Tahun 2011-2012 Laba Rugi

NERACA

31 DSEMBER

PERUB AHAN

2011 2012 Rupiah %

Naik/Turun

Penjualan Bersih 810.000.000,00 1.053.000.000 243.000.000,00 30,00 Harga Pokok Penjualan 375.300.000,00 487.890.000 112.590.000,00 30,00 Biaya Operasional dan Tenaga Kerja 131.040.000,00 170.352.000 39.312.000,00 30,00

Jumlah laba kotor 303.660.000,00 394.758.000 91.098.000,00 30,00

Jumlah penyusutan 62.514.200,00 58.891.240,00

(3.622.960,00) (5,80)

Jumlah laba usaha sebelum bunga dan pajak

241.145.800,00

335.866.760,00 94.720.960,00 39,28

Penghasilan Lainnya 0 0 0 0,00

Jumlah pembayaran bunga KRK 0 0 0 0,00

Jumlah pembayaran Angsuran

68.016.673,93

68.016.673,93 0 0,00

Jumlah laba sebelum pajak

173.129.126,07

267.850.086,07 94.720.960,00 54,71 Biaya Rumah tangga 31.200.000,00 40.560.000 9.360.000,00 30,00

Pajak

Laba (rugi) usaha

141.929.126,07

227.290.086,07 85.360.960,00 60,14

Keterangan :

Berikut ini pembahasan hasil perbandingan antara Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dengan tahun 2012 ( Tabel 2.4) dan ditemukan ha- hal sebagai berikut:


(2)

Penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.053.000.000,00 atau 30%. Hal ini diakibatkan karena adanya kenaikan penjualan bahan utama darir restoran yaitu burung goreng. Peningkatan penjualan membuktikan bahwa usaha pemasaran yang dilakukan restoran cukup baik.

b. Harga Pokok Penjualan

Sehubung dengan adanya peningkatan pada penjualan, HPP juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 487.890.000,00 atau 30%. Peningkatan HPP yang dapat diimbangi oleh peningkatan penjualan berarti bahwa restoran masi mampu mengendalikan HPP-nya.

c. Biaya Operasional dan Tenaga Kerja

Biaya operasional dan tenaga kerja ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 170.352.000,00 atau 30%, hal ini di sebabkan karna pemilik restoran mengaji para karyawan,transportasi dan juga barang karna setiap tahun semuanya mengalami kenaikan .

d. Laba Kotor

Laba kotor pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp. 394.758.000,00 atau 30%. Peningkatan atas laba kotor tersebut baik bagi restoran karen penjualan lebih besar dari HPP.

e. Penyusutan

Penyusutan mengalami penurunan sebesar Rp. 58.891.240,00 atau 5,80

f. Laba usaha

Laba usaha restoran kenaikan sebesar Rp. 335.866.760,00 atau 39,28%. Hal ini disebabkan kenaikan atas laba kotor restoran.


(3)

g. Penghasilan Lainnya

Penghasilan lainnya disini tidak terjadi transaksi di tahun 2011 maupun 2012. h. Pembayaran bunga KRK (Kredit Rekening Koran)

Pada pembayaran bungan KRK sendiri juga tidak terjadi terjadi di pos ini pada tahun 2011 maupun 2012.

i. Pembayaran angsuran

Pembayaran angsuran mengalami kenaikan sebesar Rp. 68.016.673,00.

j. Laba sebelum Pajak

Laba yang terjadi sebelum pajak mengalami kenaikan sebesar Rp. 267.850.086,07atau 54,71%.

k. Biaya Rumah Tangga

Biaya rumah tangga ini terjadi kenaikan sebesar Rp. 40.560.000,00 atau 30%. Hal ini disebabkan pembayaran listrik,telepon,dll.

Jadi keseluruhannya adalah laba restoran mengalami kenaikan sebesar Rp. 227.290.086,07 atau 60,14%.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mempelajari dan menganalisis data-data kas restoran tersebut selama tiga periode dengan menggunakan analisis horizontal (perbandingan), maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Struktur organisasi Restoran Burung Goreng Mbak Gita

menggunakan model struktur organisasi garis, dimana struktur tersebut arah bergerak vertikal ke bawah, setiap karyawan bertanggung jawab kepada pimpinan masing-masing, sehingga tercipta kesatuan komando. Struktur model ini memperlihatkan dengan jelas pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab, dan wewenang setiap bagian dalam perusahaan, sehingga dapat bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan uraian tugas yang ada.

2. Hasil analisis, terhadap neraca selama 3 tahun yaitu tahun 2010-2012, terjadi kenaikan aktiva restoran ini disebabkan karena adanya kenaikam hutang dan juga kenaikan modal disetor setiap tahunnya.

3. Hasil analisi, terhadap laba rugi selama 3 tahun yaitu tahun 2010-2012, terjadi kenaikan laba setiap tahunnya sebab penjualan yang terjadi pada restoran mengalami kenaikan.

47


(5)

B. Saran

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada laporan keuangan Restoran Burung Goreng Mbak Gita, maka berikut ini akan diberikan saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi kemajuan restoran :

1. Disarankan agar restoran dapat menginvestasikan sebagian laba nya ke restoran, tidak seluruhnya dikantongi pemilik, hal itu dikarenakan agar restoran dapat berjalan dengan baik dan efektif karena sebaiknya perusahaan semakin berkembang karena terjadi kenaikan dana yang berasal internal perusahaan. 2. Restoran juga disarankan dapat lebih meningkatkan strategi

pemasaranya agar lebih banyak dikenal masyarakat di kota Medan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston, 2006. Dasar – Dasar Manajemen

Keuangan, Penerbit Salemba Empat; Jakarta

Warren, Carl S; James M Revee dan Philip E Fees, 2005. Pengantar Akuntansi, Penerbit Salemba Empat; Jakarta

Marzuki,2005. Metode Penelitian, Penerbit Erlangga; Jakarta

Harahap, Sofyan, 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Rajawali Pers; Jakarta

Brealey, Richard; Stewart C Myers dan Alan J Marcus, 2008. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kelima, Jilid Dua; Jakarta

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Rajawali Pers; Jakarta

Garrison, Ray H; Eric W Noreen dan Peter C Brewer, 2006. Akuntansi

Manajerial, Penerbit Salemba Empat; Jakarta

Sugiono, Arief dan Edy Untung, 2008. Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan Keuangan, Penerbit PT. Grasindo; Jakarta