KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM PARAGRAF RUBRIK “ARENA KECIL” MAJALAH BOBO EDISI 2005

  

KOHERENSI ANTARKALIMAT

DALAM PARAGRAF RUBRIK “ARENA KECIL”

MAJALAH BOBO EDISI 2005

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

  

Oleh

Yovita Erdha Treviana

NIM: 024114022

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

  

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Pikiran adalah awan tak kasat mata yang berusaha mengumpulkan semua hasil untuk kita

  Pikiran menentukan apa yang kita peroleh maka

  “Selalu berpikirlah positif dan

kenyataan akan

membawamu ke arah pikiranmu” (nn)

  Skripsi ini kupersembahkan unt uk Keluargaku t ercint a: Ayahanda FX. Sudiyono , I bunda Theresia Hart ini, dan adikku Robert us Ega Awisaba , I Love U all….

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 19 Januari 2007 Penulis

KATA PENGANTAR

  Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Koherensi Antarkalimat dalam Paragraf Rubrik “Arena Kecil” Majalah Bobo Edisi 2005” ini. Selain itu juga penulis tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memperlancar proses penulisan skripsi ini:

  1. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., selaku dosen pembimbing I, atas bimbingan yang penuh kesabaran, serta dorongan semangat yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini di Universitas Sanata Dharma

  2. Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., selaku dosen pembimbing II, atas bimbingan dan saran yang berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini di Universitas Sanata Dharma 3. Drs. Hery Antono, M.Hum, Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., Drs. B.

  Rahmanto, M.Hum., Drs. FX. Santosa, M.S., Dra. F. Tjandrasih adji, telah diberikan kepada penulis selama menempuh kuliah di Universitas Sanata dharma

  4. Staf Sekretaris Administrasi Universitas Sanata Dharma, atas pelayanannya dalam bidang administrasi

  5. Staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pinjaman buku-buku yang diperlukan penulis

  6. Ayahanda FX. Sudiyono, ibunda TH. Hartini, dan adik tercinta Robertus Ega Awisaba atas doa dan kasih sayang, serta semangat yang senantiasa diberikan kepada penulis

  7. Om Bowo Pristiyanto dan bulik Cicilia Marita yang senantiasa memberi semangat dan bantuan dalam banyak hal bagi penulis

  8. Heribertus Suharta, atas perhatian dan dukungan yang begitu besar dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini

  9. Rekan-rekan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma angkatan 2002,

  10. Teman-teman kost Pringgodani 12 Pondok Unyil yang senantiasa menjadi tempat berkeluh kesah juga sekaligus pemberi semangat bagi penulis selama menyelesaikan skripsi ini

  11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis

  

ABSTRAK

Treviana, Yovita Erdha. 2007 . “Koherensi Antarkalimat dalam Paragraf

Rubrik “Arena Kecil’ Majalah Bobo Edisi 2005.” Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam skripsi ini dibahas tentang koherensi antarkalimat dalam paragraf rubrik “Arena Kecil” Majalah Bobo Edisi 2005. Alasan pemilihan topik tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, sejauh pengamatan penulis belum ada penelitian yang secara khusus membahas koherensi antarkalimat pada paragraf dalam wacana anak-anak. Kedua, penulis tertarik untuk menganalisis keunikan dan kekhasan dari kalimat-kalimat yang dihasilkan anak-anak dalam membentuk paragraf. Ketiga, dengan keterbatasan kosakata yang dimiliki anak-anak, bagaimana mereka dapat menghasilkan paragraf yang apik dan koheren dengan menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah jenis koherensi apa saja yang digunakan dalam paragraf rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis koherensi antarkalimat pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada. Prosedur penelitiannya adalah i) tahap pengumpulan data, ii) tahap analisis data, iii) tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak. Penerapan metode simak dilakukan dengan membaca berulang-ulang paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005. Teknik yang digunakan dalam metode pengumpulan data adalah teknik catat, yaitu dilakukan dengan mencatat data yang diperoleh dari sumber tertulis pada majalah Bobo. Teknik catat dilakukan dengan cara modern menggunakan komputer. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya merupakan bagian dari bahasa itu sendiri. Teknik yang digunakan dalam analisis data ini adalah pemarkah yang bersangkutan. Teknik baca markah digunakan untuk mengetahui langsung pemarkah jenis koherensi antarkalimat pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005. Selain dengan teknik baca markah, data dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik sisip yaitu dengan menambahkan atau menyisipkan satuan lingual baru. Teknik sisip dilakukan dengan menyisipkan konjungsi antarkalimat untuk membuktikan koherensi antarkalimat dalam paragraf tersebut. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode formal dan metode informal.

  Melalui penelitian ini, ditemukan jenis-jenis koherensi yang terdapat dalam paragraf rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005. Dala m satu paragraf ditemukan satu jenis koherensi, dua jenis koherensi, tiga jenis koherensi, empat jenis koherensi, lima jenis koherensi, dan enam jenis koherensi.

  Satu jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf adalah koherensi (1) ‘kausalitas’, (2) ‘kemungkinan’, (3) ‘pertentangan’, (4) ‘perturutan’, (5) ‘simultan’. Dua jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf adalah (1) koherensi ‘cara’ dan ‘kausalitas’, (2) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘ketiba-tibaan’, (3) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘keuntungan’, (4) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘pertentangan’, (5) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘perturutan’, (6) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘syarat’, (8) koherensi ‘kenyataan’ dan ‘perturutan’, (9) koherensi ‘ketiba-tibaan’ dan ‘perturutan’, (10) koherensi ‘ketiba -tibaan’ dan ‘simultan’, (11) koherensi ‘pertentangan’ dan ‘perturutan’, (12) koherensi ‘pertentangan’ dan ‘simultan’, (13) koherensi ‘perturutan’ dan ‘simultan’.

  Tiga jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf adalah (1) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, dan ‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (3) koherensi ‘aditif’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (4) koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, dan ‘perturutan’, (5) koherensi ‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, dan ‘perturutan’, (6) ‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘perturutan’, (8) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (9) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘syarat’, (10) koherensi ‘kausalitas’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (11) koherensi ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simpulan’, (12) koherensi ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (13) koherensi ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’.

  Empat jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf, yaitu (1) koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (3) koherensi ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (4) koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (5) koherensi ‘kausalitas’, ‘permulaan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (6) ‘koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘kemungkinan’, ‘keuntungan’, ‘syarat’, dan ‘simultan.’

  Lima jenis koherensi yang ditem ukan dalam satu paragraf, yaitu (1) koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (3) aditif, ‘kenyataan’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (5) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, ’perturutan’, dan ‘simultan’, (6) koherensi ‘aditif’, ‘permulaan’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘cara’, ketiba-tibaan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’, (8) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’.

  Enam jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf, yaitu (1) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’. Jenis koherensi yang ditemukan namun tidak terdapat dalam teori, yaitu koherensi (1) ‘contoh’ (2) ‘kemungkinan’, (2) ‘kenyataan’, (3) ‘keuntungan’, (4) ‘ketiba-tibaan’.

  

ABSTRACT

Treviana, Yovita Erdha. “The coherence of sentences in paragraph of rubric

“Arena Kecil” Bobo Magazine 2005 Edition.” Undergraduate Thesis. Department of Indonesian Letter, Faculty of Letter, Sanata Dharma University. 2007 .

  This thesis discussed “The coherence of sentences in paragraph of rubric “Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition.” The write r of this thesis interested to analyze this topic because there is not any research yet that discusses sentence in children discourse. The writer want to lesson the uniqueness of children sentences to make the paragraph. The writer want to find out how the children make a good paragraph with coherence by combining one sentence with other sentences. The problem that solved in this research is what kind of coherence is used in rubric “Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition. The objective of this research is to describe kind of coherence of sentences in paragraph rubric “Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition.

  The kind of research is descriptive research that described the object of study based on the facts. There are three strategic stages of research procedure, which are (i) collecting the data, (ii) analyzing the data, (iii) the presentation of data analysis. The collecting data is using observation method. Observation method is used by observing repeatedly the paragraph in text of rubric “Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition. The technique that is used is note technique, which is using the modern note technique by using the computer. The method that is used in analyzing the data is agih method. Agih method is a method that the certain equipment is the part of that language. The technique that is used in this analyzing is read the mark. That is done with see directly the mark in the text. The read the mark technique is used for knowing directly coherence mark between sentences in paragraph text of rubric “Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition. Except with read the mark, the data in this research is analyzed with inserted technique by add or put new lingual unity. The inserted technique is done by put the conjunction between the sentence to prove coherence between the sentence in the paragraph. The method which used in presentation of data analyze result is

  From this research the writer found some kind of coherences in the paragraph of rubric “Arena Kecil” Bobo Magazine 2005 edition. In one paragraph discovered one kind of coherences, two kind of coherences, three kind of coherences, four kind of coherences, five kind of coherences, six kind of coherences.

  One kind of coherence which found in one paragraph, are (1) ‘causality’, (2) ‘possibility’, (3) ‘contras’, (4) ‘marker’, (5) ‘simultan’. Two kind of coherences which found in one paragraph are (1) ‘way’ and ‘causalities’ coherence, (2) ‘causalities ’ and ‘suddenly ’ coherences, (3) ‘causalities’ and ‘luckily’ coherences , (4) ‘causalities’ and ‘contras’ coherences, (5) ‘causalities’ and ‘marker’ coherences, (6) ‘causalities’ and ‘simultan’ coherences, (7)

  ‘causalities’ and ‘conditional’ coherences, (8) ‘realities’ and ‘marker’ coherences, (9) ‘suddenly’ and ‘marker’ coherences , (10) ‘suddenly’ and ‘simultan’ coherences , (11) ‘contras’ and ‘marker’ coherences, (12) ‘contras’ and ‘simultan’ coherences , (13) ‘marker’ and ‘simultan’ coherences.

  Three kind of coherences which found in one paragraph, are (1) ‘additive’, ‘causalities’, and ‘simultan’ coherences, (2) ‘additive’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences, (3) ‘additive’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences , (4) ‘causalities’, ‘realities’, and ‘marker ’ coherences, (5) ‘causalities’ , ‘suddenly’ coherences , and ‘marker’ coherences, (6) ‘causalities’, ‘suddenly ’, and ‘simultan’ coherences , (7) ‘causalities’, ‘ contrast’, and ‘marker’ coherences , (8) ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences , (9) ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘conditional’ coherences, (10) ‘causalities ’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (11) ‘contrast’, ‘marker’, and ‘conclusion’ coherences , (12) ‘contrast’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (13) ‘marker’, ‘conclusion’, and ‘simultan’ coherences.

  Four kind of coherences which found in one paragraph, are (1) ‘additive ’, ‘sample ’, ‘causalities’, ‘contrast’, (2) ‘additive’, ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences, (3) ‘sample ’, ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences, (4) ‘causalities ’, ‘realties’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences , (5) ‘causalities’, ‘beginning’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (6) ‘causalities’, ‘contrast’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences , (7) ‘possibilities’, ‘luckily’, ‘conditional’, and ‘simultan’ coherences.

  Five kind of coherences which found in one paragraph, are (1) ‘additive’, ‘sample ’, ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherenc es, (2) ‘additive’, ‘sample ’, ‘causalities’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (3) additive, ‘sample ’, ‘causalities’, ‘conclusion’, and ‘simultan’ coherences, (4) ‘additive’, ‘causalities’, ‘realities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences , (5) ‘additive’, ‘causalities’, ‘suddenly’, ’marker’, and ‘simultan’ coherences, (6) ‘additive, ‘beginning’, ‘contrast’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences , (7) ‘way’, ‘suddenly’, ‘marker’, ‘conclusion’, dan ‘simultan’ coherences, (8) ‘causalities’, ‘contrast’, ‘marker’, ‘conclusion’, and ‘simultan’ coherences.

  Six kind of coherences which found in one paragraph, are (1) ‘additive ’, ‘causalities’, ‘realities’, ‘contrast’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (2) ‘additive’, ‘causalities’, ‘contrast’, ‘marker ’, ‘conclusion’, and ‘simultan’ coherence, (2) ‘possibility’ coherence, (3) ‘reality’ coherence, (4) ‘luckily’ coherence, (5) ‘suddenly’ coherence.

DAFTAR ISI

  Halaman

  

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI…………………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… ….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………… …..

  v

  

KATA PENGANTAR …….………………………………………………… vi

ABSTRAK …………………………………………………………………… viii

ABSTRACT………………....…………………………………………………

  x

  

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………

  1 1.1 Latar Belakang……….. ………………………………………….

  1 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………….

  3

  1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………

  3

  1.4 Manfaat Penelitian.. ………………………………………………

  3

  1.5 Tinjauan Pustaka …………………………………………………

  3 1.6 Landasan Teori …………………………………………………..

  5 1.6.1 Pengertian Wacana ……………………………………….

  5

  1.6.2 Pengertian Paragraf ………………………………………

  6 1.6.3 Pengertian Koherensi …………………………………….

  6

  1.7 Metodologi Penelitian …………………………………………... 10

  1.7.1 Jenis Penelitian…………………………………………… 10

  1.7.2 Prosedur Penelitian……………………………………….. 10

  1.7.2.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data…………. 11

  1.7.2.2 Metode dan Teknik Analisis Data ………………. 11

  1.7.2.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ………….. 13

  1.8 Sistematika Penyajian ………………………………………….. 14

BAB II JENIS KOHERENSI DALAM PARAGRAF RUBRIK “ARENA KECIL” MAJALAH BOBO EDISI 2005 ………………………. 15

  2.2 Satu Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf …………………...... 17

  2.2.1 Koherensi ‘Kausalitas’ ………………………………….. 17

  2.2.1.1 Koherensi ‘Kausalitas’ Berpenanda………………. 17

  2.2.1.2 Koherensi ‘Kausalitas’ T idak Berpenanda ……….. 18

  2.2.2 Koherensi ‘Kemungkinan’………………………………. 20

  2.1 Pengantar ………………………………………………………. 15

  2.2.3.1 Koherensi ‘Pertentangan’ Berpenanda’…………… 21

  2.2.3.2 Koherensi ‘Pertentangan’ Tidak Berpenanda ……. 21

  2.2.4 Koherensi ‘Perturutan’ …………………………………. 22

  2.2.4.2 Koherensi ‘Perturutan’ Tidak Berpenanda ……….. 22

  2.2.5 Koherensi ‘Simultan’ …………………………………… 25

  2.3 Dua Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf ……………………. 26

  2.3.1 Koherensi ‘Cara’ dan ‘Kausalitas’ ……………………… 26

  2.3.2 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Ketiba -tibaan’ …………….. 27

  2.2.3 Koherensi ‘Pertentangan’ ………………………………. 21

  2.3.3 Koherensi ‘Kausalitas’ dan Keuntungan’ ………………. 28

  2.3.4 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Pertentangan’ ……………… 28

  2.3.5 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Perturutan’ ………………… 30

  2.3.6 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Simultan’ ………………… 33

  2.3.7 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Syarat’ ……………………. 34

  2.3.8 Koherensi ‘Kenyataan’ dan ‘Perturutan’ ……………….. 35

  2.3.9 Koherensi ‘Ketiba-tibaan’ dan ‘Perturutan’ …………….. 35

  2.3.10 Koherensi ‘Ketiba-tibaan’ dan ‘Simultan’ ……………... 36

  2.3.11 Koherensi ‘Pertentangan’ dan ‘Perturutan’……………. 37

  2.3.12 Koherensi ‘Pertentangan’ dan ‘Simultan’ ……………... 38

  2.3.13 Koherensi ‘Perturutan’ dan ‘Simpula n’ ……………….. 39

  2.4 Tiga Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf …………………… 41

  2.4.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, dan ‘Simultan’……...... 41

  2.4.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Pertentangan’, dan ‘Simultan’…….. 44

  2.4.3 Koherensi ‘Aditif’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’……….. 44

  2.4.4 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, dan ‘Perturutan’ … 45

  2.4.5 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Ketiba-tibaan’, dan ‘Perturutan. 47

  2.4.7 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Perturutan.. 48

  2.4.8 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Simultan’ ... 49

  2.4.9 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Syarat’ ….. 55

  2.4.10 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’…. 56

  2.4.11 Koherensi ‘Pertentangan’, ‘Perturutan, ‘Simpulan’ ……. 62

  2.4.12 Koherensi ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’. 63

  2.4.13 Koherensi ‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’ ….. 64

  2.5 Empat Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf …………………. 65

  2.5.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, dan ‘Pertentangan’ …………………………………………… 65

  2.5.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Simultan’ ……………………………………………. 66

  2.5.3 Koherensi ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’ dan ‘Simultan’…………………………………………….. 67

  2.5.4 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’…………………………………………….. 68

  2.5.5 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Permulaan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’…………………………………………….. 71

  2.5.6 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’ ……………………………………………. 72

  2.5.7 Koherensi ‘Kemungkinan’, ‘Keuntungan’, ‘Syarat’, dan ‘Simultan’ ……………………………………............. 76

  2.6.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas, ‘Pertentangan’ dan ‘Simultan’…………………………………………….. 77

  2.6.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Perturutan’ dan ‘Simultan’ ……………………………………………. 79

  2.6.3 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Simpulan’ dan ‘Simultan’ ……………………………………………. 80

  2.6.4 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, ‘Pertentangan’ dan ‘Simultan’ …………………………... 81

  2.6.5 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Ketiba -tibaan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’………………………………. 82

  2.6.6 Koherensi ‘Aditif’, ‘Permulaan’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan, dan ‘Simultan’ ………………………………. 83

  2.6.7 Koherensi ‘Cara’, ‘Ketiba-tibaan’, ‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’……………………………….. 84

  2.6.8 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’…………………. 86

  2.7 Enam Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf …………………. 87

  2.7.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’ ……………… 87

  2.7.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’…………………. 90

BAB III PENUTUP ..……………………………………………………… 92

  3.1 Kesimpulan …………………………………………………… 92

  3.2 Saran ………………………………………………………….. 94

  

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 95

LAMPIRAN ….……………………………………………………….…….. 96

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dalam skripsi ini dibahas tentang koherensi antarkalimat dalam paragraf rubrik “Arena Kecil” Majalah Bobo selama bulan Januari sampai Desember 2005.

  Koherensi merupakan hubungan makna antara satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain. Wohl (via Tarigan, 1987:25) menyatakan bahwa koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis. Koherensi dalam sebuah wacana sangat diperlukan untuk mengetahui kadar keeratan antar bagian-bagian dalam wacana. Koherensi menjadi bagian yang penting dalam sebuah wacana. Oleh karena itu penelitian mengenai koherensi diperlukan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan makna antar kalimat-kalimat yang membangun sebua h paragraf. Penelitian ini memfokuskan pada wacana yang ditulis oleh anak-anak. Penelitian ini dilakukan karena ketertarikan penulis untuk menganalisis wacana khususnya pada wacana anak-anak. Objek penelitian ini berada dalam sebuah rubrik yang terdapat da lam Majalah Bobo yaitu rubrik “Arena Kecil’. Rubrik “Arena Kecil” merupakan sebuah ruang pada majalah Bobo yang menampung cerita -cerita unik yang ditulis oleh anak-anak seputar kehidupan mereka. Pemilihan rubrik “Arena Kecil” ini didasarkan pada alasan bahwa penelitian mengenai rubrik ini belum pernah ada sebelumnya.

  Persoalan yang dibahas dalam skripsi ini adalah koherensi antarkalimat apa saja yang terdapat pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” pada majalah Bobo edisi tahun 2005. Berikut ini contohnya.

  Pohon Berulat

  1) (a) Aku suka membaca Majalah Bobo di atas pohon. (b) Penyebabnya selain teduh, banyak angin bertiup sepoi-sepoi. (c) Tapi kali ini angin bertiup agak keras. (d) Tiba-tiba bukk…ada yang jatuh di atas kepalaku.

  (Majalah Bobo No.47 Tahun XXXII 3 Maret 2005) Pada contoh (1) di atas terdapat empat kalimat, yaitu kalimat (1a), (1b), (1c), dan (1d). Kalimat (1a) dan (1b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan munculnya penanda leksikal penyebabnya. Kemudian kalimat (1b) dan kalimat (1c) memiliki koherensi ‘pertentangan’ dengan hadirnya penanda tapi. Kalimat (1c) dan (1d) berkoherensi ‘ketiba-tibaan’ yang ditandai dengan penanda tiba-tiba.

  Koherensi antarkalimat pada paragraf dalam rubrik “Arena Kecil” majalah

  

Bobo edisi tahun 2005 dipilih sebagai topik dalam penelitian ini didasarkan pada

  alasan berikut. Pertama, kalimat-kalimat yang diproduksi oleh anak-anak tentu berbeda dengan yang dihasilkan oleh orang dewasa yang sudah mengetahui tata bahasa secara mendetail. Hal ini menjadikan penulis tertarik menganalisis keunikan dan kekhasan dari kalimat-kalimat yang dihasilkan oleh anak-anak dimilikinya bagaimana anak-anak dapat menghasilkan paragraf yang apik dan koheren dengan menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lain. Ketiga, pemilihan topik koherensi dalam wacana rubrik “Arena Kecil” menjadi topik yang menarik karena belum pernah ada yang meneliti.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan satu permasalahan pokok yaitu: Koherensi apa saja yang terdapat dalam wacana rubrik “Arena Kecil” pada Majalah Bobo edisi tahun 2005?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis koherensi antarkalimat pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi tahun 2005.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Hasil Penelitian ini berupa deskripsi jenis koherensi antarkalimat pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi tahun 2005.

  Deskripsi ini berguna untuk pengembangan analisis wacana dan psikolinguistik. Untuk pengembangan analisis wacana, deskripsi ini berguna untuk menjelaskan berbagai jenis koherensi antarkalimat, baik berpenanda maupun tidak berpenanda, dalam membangun keutuhan wacana. Untuk pengembangan psikolinguistik, penelitian ini dapat digunakan sebagai rintisan pengkajian bagaimana anak-anak menjadi paragraf yang utuh.

1.5 Tinjauan Pustaka

  Penelitian tentang koherensi telah dibahas oleh beberapa penulis. Namun penelitian tersebut masuk ke dalam analisis wacana secara luas, antara lain mengenai struktur, kohesi, dan koherensinya. Agung Kusumanthara (2005) dalam skripsinya berjudul “Wacana Advertorial dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2004” membahas wacana dari sudut pandang struktur, kohesi, dan koherensinya. Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan, yaitu pertama peneliti menemukan berdasarkan strukturnya wacana advertorial terdiri dari lima bagian yaitu bagian rubrik bagian judul, bagian awal, bagian tubuh, bagian penutup. Kedua, peneliti menemukan bahwa untuk menyampaikan isinya kepada pembaca wacana advertorial memiliki kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Ketiga peneliti menemukan bahwa wacana advertorial juga memiliki koherensi berpenanda dan koherensi tidak berpenanda.

  Agustina Ani Puspitasari (2004) dalam skripsinya berjudul “Analisis Wacana Rubrik “Psikoterapi” Surat Kabar Mingguan Minggu Pagi Edisi 2003” menganalisis wacana berdasarkan berdasarkan struktur, kohesi dan koherensi.

  Penelitian tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu pertama, wacana dapat dikelompokkan menjadi wacana lengkap dan wacana tidak lengkap. Kedua, wacana rubrik “psikoterapi” memiliki kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Ketiga, wacana rubrik “psikoterapi” memiliki koherensi berpenanda dan

  Maria Retnoningsih (2005) dalam skripsinya berjudul “Analisis Teras Berita Utama Harian Kompas Terbitan September 2003” menghasilkan kesimpulan, yang pertama ditemukan jenis-jenis struktur informasi. Kedua, ditemukan beberapa jenis kohesi. Ketiga, ditemukan adanya jenis-jenis koherensi yaitu koherensi ‘kontras’, ‘temporal’, ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘kronologis’, dan koherensi ‘perangkaian’.

  L.M Sri Sudarmi Purworini (1993) dalam skripsinya berjudul “Kohesi dan Koherensi Kalimat Topik Dengan Kalimat Pengembang dalam Paragraf Eksposisi Serta Argumentasi dalam Majalah Trubus dan Tiara ” menemukan bahwa setelah dilakukan analisis data menunjukkan bahwa penanda kohesi sangat menentukan jenis koherensi. Kedua, deskripsi koherensi kalimat topik dan kalimat pengembang menunjukkan bahwa hubungan makna di antara keduanya sangat menentukan jenis hubungan maknanya.

  Setelah meninjau beberapa kepustakaan yang ada, dapat dicatat bahwa dari penelitian- penelitian tersebut belum ada penelitian yang secara khusus membahas mengenai koherensi dalam paragraf rubrik wacana anak-anak khususnya dalam majalah Bobo. Atas dasar itulah peneliti menganalisis koherensi antarkalimat dalam paragraf rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo selama bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2005, dengan tujuan menemukan jenis -jenis koherensi yang terdapat dalam wacana tersebut.

   Landasan Teori 1.6 .1 Pengertian Wacana

  Tarigan (1987:27) memberikan batasan wacana, yaitu satuan bahasa yang terlengkap dan tertingi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan dan tertulis. Jika ditinjau dari kedudukannya dalam tataran lingual, wacana merupakan tataran tertinggi. Hal ini didasarkan pada pengertian wacana menurut Kridalaksana (1993:231), yaitu wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan dalam hierarki gramatikal merupakan tertinggi atau terbesar.

  1.6 .2 Paragraf

  Paragraf dapat dijelaskan sebagai bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya (Ramlan, 1993:1). Dengan kata lain paragraf merupakan suatu karangan atau tuturan yang pada umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat yang menjadi alat penyampai gagasan-gagasan atau informasi- informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya. Paragraf dapat juga dijelaskan sebagai alat untuk mengungkapkan jalan pikiran atau ide pokok pengarang yang di dalamnya mengandung informasi tertentu yang dituangkan dalam sejumlah kalimat hingga menjadi kesatuan tuturan yang utuh.

1.6.3 Koherensi

  membangun keutuhan wacana. Ada berbagai koherensi da n ada pula perbedaan corak koherensi antara jenis wacana yang satu dengan yang lain (Baryadi, 2000:29). Jenis koherensi yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah jenis koherensi yang diungkapkan oleh Baryadi (1990: 45-46) yang merupakan gabungan antara jenis koherensi yang diungkapkan oleh Ramlan (1984: 20-24) dan Antono (1984). Jenis-jenis koherensi yang dimaksud adalah (1) ‘aditif’, (2) ‘kontras’ atau ‘pertentangan’, (3) ‘kausalitas’, (4) ‘kondisional’ atau ‘syarat’, (5) ‘instrument’ atau ‘cara’, (6) ‘konklusi’ atau ‘simpulan’ (7) ‘temporal’, (8) ‘intensitas’, (9) ‘komparatif’ (10) ‘similaritas’, (11) ‘persahihan’.

  Koherensi ‘aditif’ adalah hubungan makna yang menjumlahkkan kedua hal yang dinyatakan pada kedua kalimat itu atau dengan kata lain penulis menambahkan apa yang telah dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘aditif’ antara lain dan, begitu juga, begitu pula,

  demikian pula, demikian juga, lagi pula, selain itu, kecuali itu, di samping itu .

  Koherensi ‘kontras’ atau ‘pertentangan’ ialah hubungan makna yang mempertentangkan suatu hal, keadaan, atau perbuatan dengan hal, keadaan, atau perbuatan lain. Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘kontras’ atau ‘pertentangan’ adalah tetapi, akan tetapi, tapi, namun, namun demikian, namun

  

begitu, walaupun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, sungguhpun

demikian, sebaliknya, sedangkan, padahal .

  Koherensi ‘kausalitas’ adalah hubungan makna yang apabila yang satu merupakan penyebab atau alasan bagi kalimat yang lain yang merupakan

  

oleh karena itu, oleh sebab itu, maka dari itu, sehingga, akibatnya, sebabnya,

karena itu, sebab itu, maka, sehubungan dengan itu .

  Koherensi ‘kondisional’ atau ‘syarat’ adalah hubungan makna yang menyatakan bahwa apa yang dinyatakan pada suatu kalimat menjadi syarat terlaksananya suatu perbuatan atau terjadinya suatu peristiwa yang dinyatakan pada kalimat lain. Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘kondisional’ atau ‘syarat’ antara lain jika demikian, jika begitu, kalau demikian, kalau begitu,

  

jikalau demikian, jikalau begitu, apabila demikian, apabila begitu, bila demikian,

bila begitu, andaikan demikian, andaikan begitu.

  Koherensi ‘instrumen’ atau ‘cara’ menyatakan bagaimana suatu perbuatan itu dilaksanakan atau bagaimana peristiwa itu terjadi. Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘instrument’ atau ‘cara’ adalah dengan begitu, dengan demikian,

  

dengan cara begitu, dengan cara demikian, dengan cara itu, dengan cara ini,

dengan begini, dengan hal itu, dengan hal itu, dengan hal tersebut, dengan cara