ANALISIS PENGUNGKAPAN SHARIAH COMPLIANCE PADA PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2017 - Raden Intan Repository
ANALISIS PENGUNGKAPAN SHARIAH COMPLIANCE PADA
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK UMUM
SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2017
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) dalam Ilmu Ekonomi dan Binis Islam
Oleh :
DESI NOVIANA EKA PUTRI
NPM : 1451020181
Program Studi : Perbankan Syariah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1440 H / 2019 M
ANALISIS PENGUNGKAPAN SHARIAH COMPLIANCE PADA
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK UMUM
SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2017
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
DESI NOVIANA EKA PUTRI
NPM. 1451020181
Jurusan : Perbankan Syari’ah
Pembimbing I : Any Eliza, S.E., M.Ak. Pembimbing II : Sinta Ayu Purnamasari, S.E.I., M.S.I
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
ABSTRAK
ANALISIS PENGUNGKAPAN SHARIAH COMPLIANCE PADA PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2017 Oleh
Desi Noviana Eka Putri Bank Umum Syariah di Indonesia pada dasarnya wajib untuk mengungkapkan shariah compliance pada pelaksanaan good corporate
governance bank, yaitu pada laporan GCG dan annual report dari masing-masing
bank umum syariah. Shariah Compliance wajib diungkapkan selain dikarenakan suatu kewajiban dari peraturan yang berlaku, tetapi juga sebagai wujud dari syariahnya suatu bank tersebut. Shariah compliance dapat diukur berdasarkan tujuh indikator yang digunakan untuk mengukur pengungkapannya, yaitu akad yang digunakan, pengelolaan dana zakat, keberadaan dewan pengawas syariah, laporan keuangan, bisnis yang dibiayai, lingkungan kerja, serta sumber dana bank umum syariah. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana pengungkapan shariah
compliance pada pelaksanaan good corporate governance bank umum syariah di
Indonesia tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prihal pengungkapan shariah compliance pada pelaksanaan good corporate governance bank umum syariah di Indonesia tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif normatif, dengan melakukan pengamatan pada sepuluh dari tiga belas bank umum syariah di Indonesia terkait pengungkapan shariah compliance pada pelaksanaan good
corporate governance masing-masing bank. Penelitian ini menggunakan sumber
data sekunder, dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dari kesepuluh BUS yang diteliti. Pengamatan dilakukan dengan meneliti Laporan Keuangan dan laporan pelaksanaan GCG BUS tahun 2017. Dari hasil penelitian, berdasarkan lima indikator pengungkapan yaitu akad yang digunakan, pengelolaan dana zakat, keberadaan dewan pengawas syariah, laporan keuangan, bisnis yang dibiayai, dapat di tarik kesimpulan bahwa, kesepuluh bank umum syariah telah mengungkapkan shariah compliance dengan tingkat pengungkapan di atas 50% dengan indikator yang telah yang diungkapkan secara keseluruhan yaitu bisnis yang biayai tidak bertentangan dengan syariah, sedangkan indikator dengan pengungkapan terendah yaitu keberadaan DPS. Pengungkapan shariah compliance tertinggi yaitu oleh Bank BRI Syariah sebesar 94%, sedangkan pengungkapan terendah yaitu Bank Victoria Syariah sebesar 65%.
Kata Kunci: Shariah Compliance, Good Corporate Governance, Bank Umum
Syariah.
MOTTO
“Wahai orang-orang yangberiman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada
Rasul, dan janganlah kamu merusak segala amalmu
”
1
- {Q.S. Muhammad (47); 33} “Science without religion is lame, religion without science is blind”
- (Albert Einstein) -
PERSEMBAHAN
Dipersembahkan karya ini kepada: 1.
Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Dedi Teguh Prasetiyo, S.E., dan ibunda Sri Andriani, S.E., yang tiada henti-hentinya mendoakan, mengasihi dan menyayangi, dan mencintaiku setulus hati, serta segala pengorbanannya, karena atas jerih payah kalianlah yang mampu menghantarkan aku hingga bisa berada di jenjang tinggi seperti sekarang ini. Sungguh tiada kata lagi yang bisa ku ucapkan kepada ayah dan mama selain terimakasih yang sebesar-besarnya atas didikan dan kepercayaan mama dan ayah terhadapku.
2. Adikku satu-satunya yang sangat kusayangi Diego Prasetiyo Putra, terimakasih atas canda tawa, kasih sayang, persaudaraan, dan dukungan yang selama ini diberikan, semoga kita semua bisa membuat orang tua kita tersenyum bahagia, serta seluruh keluarga besarku yang lain yang mohon maaf tidak dapat di sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan kalian semua baik moril maupun financial sehingga aku bisa menjalani perkuliahan ini dengan lancar tanpa merasa kekurangan hal lain.
3. Almamaterku UIN Raden Intan Lampung ‟14 yang tercinta.
RIWAYAT HIDUP A.
Identitas Diri 1.
Nama : Desi Noviana Eka Putri 2.
TTL : Bandar Lampung, 08 November 1996 3.
Alamat : Perumahan Griya Abdi Negara (BW Bawah) Blok
B.8 No.5 RT.11 Lk.03, Sukabumi, Bandar Lampung 4. No.HP
: 08975448658 5. E-mail
6. Nama Ayah : Dedi Teguh Prasetiyo, S.E.
7. Nama Ibu : Sri Andriani, S.E.
8. Nama Adik : Diego Prasetiyo Putra B.
Riwayat Pendidikan 1.
TK Fransiskus 1 Tanjung Karang, selesai pada tahun 2002.
2. SD Fransiskus 1 Tanjung Karang, selesai pada tahun 2008.
3. SMP Negeri 24 Bandar Lampung, selesai pada tahun 2011.
4. SMA Negeri 6-Model Bandar Lampung, selesai pada tahun 2014.
5. Untuk selanjutnya, pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, mengambil Program Studi Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan, dan petunjuk, sehingga skripsi dengan judul “Analisis Pengungkapan Shariah Compliance
pada Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum Syariah di
Indonesia Tahun 2017 ” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam disampaijunjung agungkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikut- pengikutnya yang setia.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada program Strata Satu (S1) jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisinis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi (S.E) dalam bidang ilmu Ekonomi Islam.
Atas bantuan semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, tak lupa dihaturkan terimakasih sedalam-dalmnya. Secara rinci ungkapan terimakasih ini disampaikan kepada: 1.
Dr. Moh. Bahruddin, M.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yang senantiasa tanggap terhadap kesulitan mahasiswa.
2. Ahmad Habibi, S.E., M.E., dan Kurniawan ,M.E.I., selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah yang senantiasa sabar dalam memberikan arahan serta selalu memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Any Eliza, M.Ak., dan Sinta Ayu Purnamasari, S.E.I., M.E.I., selaku pembimbing I dan II yang telah mengarahkan penulis sehingga skripsi ini
4. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan motivasi serta memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi ini. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Istitut yang telah memberikan informasi, data, referensi, dan lain-lain.
5. Teman-teman dari Perbankan Syariah – E ‟14, terimakasih telah memberikan dukungan, kasih sayang dan canda tawa yang telah kalian berikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan akan tetapi diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya dalam bidang khasanah Ekonomi Islam.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bandar Lampung, Februari 2019 Penulis,
Desi Noviana Eka Putri
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ........................................................................................ 1 B. Alasan Memilih Judul ............................................................................... 2 C. Latar Belakang .......................................................................................... 3 D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 10 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 10 F. Metode Penelitian...................................................................................... 11 BAB II. LANDASAN TEORI A. Agency Theory ........................................................................................... 17 B. Bank Syariah 1. Definisi Bank Syariah ........................................................................ 18 2. Karakteristik Bank Syariah ................................................................ 19 3. Dasar Hukum Bank Syariah di Indonesia .......................................... 21 C. Shariah Compliance 1. Definisi Shariah Compliance ............................................................ 22 2. Tujuan Shariah Compliance .............................................................. 26 3. Regulasi Hukum Shariah Compliance di Indonesia .......................... 27 4. Indikator Ketentuan Shariah Compliance .......................................... 30 5. Mekanisme Pengawasan Shariah Compliance Bank Umum Syariah .............................................................................................. 32 6. Metode Pengungkapan Shariah Compliance pada GCG Bank Umum Syariah ................................................................................... 33 D. Good Corporate Governance 1. Definisi Corporate Governance ........................................................ 34 2. Good Corporate Governance Perbankan Syariah ............................. 36 3. Teori-Teori Good Corporate Governance ........................................ 40 4. Model-Model Good Corporate Governance .................................... 43
E.
Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 47 F. Kerangka Berfikir...................................................................................... 52
BAB III. LAPORAN PENELITIAN A. Profil Singkat Bank Umum Syariah di Indonesia ..................................... 55 B. Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum Syariah
di Indonesia Tahun 2017 ........................................................................... 64
BAB IV. HASIL DAN ANALISA DATA A. Pengungkapan Shariah Compliance pada Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum Syariah di Indonesia ...................... 76 B. Analisis Pengungkapan Shariah Compliance pada pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum Syariah Tahun 2017 ............. 91 BAB V. KESIMPULAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 95 B. Saran .......................................................................................................... 96 DAFTAR PUTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel.1 Definisi Operasional Variabel ................................................................................ 14 Tabel.2 Regulasi Sistem Shariah Compliance di Indonesia ............................................... 28 Tabel.3 Indikator dan Sub Indikator Pengungkapan Shariah Compliance pada
GCG BUS ............................................................................................................... 34
Tabel.4 Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 49 Tabel.5 Pengungkapan Sub-indikator Akad yang Digunakan BUS ................................... 78 Tabel.6 Pengungkapan Sub-indikator Pengelolaan Zakat .................................................. 82 Tabel.7 Pengungkapan Sub-indikator Keberadaaan DPS BUS .......................................... 83 Tabel.8 Pengungkapan Sub-Indikator Neraca..................................................................... 85 Tabel.9 Pengungkapan Sub-Indikator Laporan Laba Rugi ................................................. 86 Tabel.10 Pengungkapan Sub-indikator Laporan Perubahan Ekuitas .................................. 87 Tabel.11 Pengungkapan Sub-Indikator Laporan Sumber Dana Kebajikan ........................ 88 Tabel.12 Pengungkapan Sub-Indikator Bisnis Usaha yang Dibiayai Tidak Bertentangan dengan Syariah ............................................................................... 89 Tabel.13 Data Hasil Scoring ............................................................................................... 91
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Olah Data Penelitian Metode Scoring Lampiran 2 Berita Acara Seminar Proposal Lampiran 3 Berita Acara Munaqasyah Lampiran 4 Surat Keputusan Penunjukkan Pembimbing Lampiran 5 Blanko Konsultasi Skripsi Lampiran 6 Surat Penunjukkan Penguji Munaqasyah
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalahan pemahaman terhadap judul proposal ini,
maka perlu untuk memberikan pengertian serta penjelasan terhadap judul “Analisis Pengungkapan Shariah Compliance pada Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2017
”, sebagai berikut :
1. Analisis, merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang
1 sebenarnya (sebab- musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).
2. Pengungkapan, merupakan proses, cara, perbuatan mengungkapkan atas beberapa kata yang mempunyai makna yang sama dengan sebuah
2 kata tertentu.
3. Shariah Compliance, merupakan ketaatan bank syariah terhadap
3 prinsip-prinsip syariah.
4. Good Corporate Governance (GCG), merupakan pengaturan dan hubungan institusional yang mengarahkan dan mengendalikan suatu
4 perusahaan.
1 Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia - Analisis”
(Jakarta: Balai Pustaka, Edisi Ketiga, 2007), h.43 2 Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia - Pengungkapan” ,Op.Cit. , h. 1247
5. Bank Umum Syariah, merupakan Bank Syariah yang dalam
5 kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengungkapan shariah
compliance pada pelaksanaan good corporate governance bank umum
syariah di Indonesia tahun 2017. Penelitian ini dibuat berdasarkan laporan
Good Corporate Governance dan Annual Report dari 10 bank umum syariah yang ada di Indonesia.
Penelitian ini dibatasi dengan jumlah bank umum syariah yang diteliti, yaitu berjumlah sepuluh (10) dari total tiga belas (13) bank umum syariah di Indonesia. Alasan tidak meneliti keseluruhan bank umum syariah yang ada dikarenakan belum tersedianya data yang penulis butuhkan dan sulitnya mengakses data yang diperlukan dalam penelitian.
B. Alasan Memilih Judul
Adapun alasan penulis memilih judul skripsi tentang “Analisis Pengungkapan Shariah Compliance pada Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2017
”adalah;
1. Secara Objektif Bank Syariah merupakan lembaga yang dianggap
“sakral” dikarenakan menggunakan label syariah dalam perusahaannya. Salah 4 satu hal yang harus diterapkan bank syariah yaitu shariah compliance
Marfin K. Lewis dan Latifa M. Algaud, Perbankan Syariah Prinsip Praktek Prospek (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2001), h. 200 atau kepatuhan pada syariah, dan kemudian mengungkapkannya dalam laporan keuangan dan laporan GCG dari masing- masing bank, yang bertujuan sebagai jati diri dari bank umum syariah sehingga dapat menciptakan presepsi positif bagi para pembaca laporan bank umum syariah.
2. Secara Subjektif
a. Bahwa data dan literature yang mendukung pembahasan proposal ini cukup tersedia, baik dari buku, jurnal, penelitian terdahulu, dan lain sebagianya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu.
b. Masalah yang dibahas dan dikaji ini sesuai dengan jurusan yang sedang penulis tekuni, y aitu jurusan perbankan syari‟ah.
C. Latar Belakang
Perbankan syariah secara esensial berbeda dengan perbankan konvensional, baik dalam tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup, serta tanggug jawabnya. Setiap institusi dalam lembaga keuangan syariah menjadi bagian internal dari sistem syariah yang mana bertujuan untuk
6 membantu mencapai tujuan sosio ekonomi masyarakat Islam.
Salah satu perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah dari segi mekanisme sistemnya yaitu dalam penerapan Good Corporate
Governance. Tata kelola perusahaan (corporate governance) didefinisikan sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubunganantara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Tujuan dari
corporate governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua
7 pihak berkepentingan (stakeholders).
Perbedaan antara GCG konvensional dengan syariah terletak pada
shariah compliance -nya, yaitu kepatuhan pada syariah (shariah
8 compliance ). Sedangkan ke lima prinsip dasar GCG yang lain bank
syariah sama dengan bank konvensional, yakni transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesionalitas, dan kewajaran.
Shariah compliance merupakan key player dalam pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) pada industri perbankan syariah.
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah, bahwa pelaksanaan GCG dalam industri perbankan syariah harus memenuhi prinsip-prinsip syariah.
Pentingnya pelaksanaan GCG merupakan salah satu upaya untuk melindungi kepentingan stakeholders, meningkatkan kepatuhan terhadap
7 Forum for Corporate Governance (FCGI),
“Corporate Governance” (Jakarta), FCGI Jilid I, Edisi 3, h.3 peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang
9 berlaku secara umum pada industri perbankan syariah.
Adrian Sutedi menyebutkan bahwa terdapat beberapa ketentuan yang dapat digunakan sebagai ukuran secara kualitatif untuk menilai ketaatan syariah di dalam lembaga keuangan syariah, antara lain, (1) Akad yang digunakan dalam pengumpulan dan penyaluran dana sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, (2) Dana zakat dihitung dan dibayar dikelola dengan aturan prinsip syariah, (3) Seluruh transaksi dan aktivitas ekonomi dilaporkan secara wajar sesuai dengan akuntansi syariah yang berlaku, (4) lingkungan kerja dan corporate culture sesuai dengan syariah, (5) Bisnis usaha yang dibiayai tidak bertentangan dengan syariah, (6) terapat DPS sebagai pengarah syariah atas keseluruhan kegiatan operasional, dan (7)
10 sumber dana berasal dari sumber yang sah dan halal menurut syariah.
Indikator-indikator shariah compliance yang wajib dilaporkan dalam laporan bank syariah seperti yang telah dijelaskan di atas, tidak semua bank syariah melaporkannnya secara lengkap berdasarkan indikator- indikator tersebut. Beberapa bank hanya mengungkapkan beberapa informasi yangdi anggap penting untuk di ungkapkan kepada stakeholders. Hal ini yang menjadi permasalahan dalam pengungkapan shariah pada pelaksanaan GCG bank syariah di Indonesia.
compliance 9 Pengungkapan shariah compliance pada laporan GCG bank syariah wajib Dedhi Ana Mey Saramawati dan Ahmad Tarmizi Lubis, Analisis Pengungkapan Sharia
Compliance dalam Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Syariah di Indonesia, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam, Vol.2, No.2, Tahun 2014, h.107 dilakukan untuk mematuhi peraturan yang berlaku serta menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat bahwa terdapat perbedaan pada GCG bank konvensional dan bank syariah. Prinsip Islam yang mendukung bagi terlaksananya Coporate
Governance atau tata kelola di dunia perbankan adalah prinsip-prinsip
syariah. Prinsip syariah tersebut merupakan bagian dari sistem syariah.Pelaksanaan sistem syariah pada perbankan syariah dapat dilihat ari 2 (dua) perspektif yaitu perspektif mikro dan makro. Nilai-nilai syariah dalam perspektif mikro menghendaki bahwa semua dan yang diperoleh dalam sistem perbankan syariah dikelola dengan integritas tinggi dan sangat hati-hati. Sedangkan dalam perspektif makro, nilai-nilai syariah menghendaki perbankan syariah harus berkontribusi bagi kesejahteraan
11 masyarakat.
Seperti yang dijelaskan pada Surat An-Nisa ayat 59 : Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah, dan taatilah
Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (Pemegang Kekuasaan) di anatara
kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al- Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jikakamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih
12 utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya ” Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abdullah bin Hudzafah bin Qais bin‟Adi, ketika dia diutus Rasulullah SAW.dalam sebuah perang. Ayat ini bertujuan agar penetapan hukum dengan adil tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka diperlukan ketaatan terhadap siapa penetap hukum itu. Ayat ini memerintahkan kaum muslim agar menaati putusan hukum, yang secara hirarkis dimulai dari penetapan hukum Allah dan perintah-perintah Rasul Muhammad, serta ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh Ulil Amri pemegang kekuasaan selama ketetapan tersebut tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul. Kemudian, jika terjadi perbedaan pendapat tentang suatu masalah yang tidak dapat ditemukan solusinya, maka kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Allah, yakni Al-
Qur‟an, dan juga nilai- nilai dan jiwa tuntunan Rasul dalam bentuk sunahnya, sebagi bukti bahwa
13 kita beriman kepada Allah dan hari akhir.
Kesimpulan makna yang dimaksud dari ayat tersebut ialah hendaknya ada segolongan orang dari kalangan umat muslim ini yang bertugas untuk selalu hidup sesuai dengan ketaatan syariah baik secara individu, kelompok, maupun perusahaan.
Berdasarkan pokok-pokok hasil penelitian Bank Indonesia menyatakan bahwa nasabah yang menggunakan jasa bank syariah, sebagian nasabah memiliki kecenderungan untuk berhenti menjadi 13 nasabah aktif anatara lain karena keraguan akan konsistensi penerapan
Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur‟an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama prinsip syariah. Kepatuhan dan kesesuaian bank syariah dengan prinsip syariah sering dipertanyakan oleh nasabah. Hal ini menjadi salah satu alasan penyebab reputasi bank syariah di mata masyarakat tidak terlalu baik, sehingga akan berdampak pada loyalitas nasabah maupun masyarakat dalam menggunakan jasa ataupun produk dari bank syariah itu
14 sendiri.
Teori yang mendukung Coporate Governance dikenal dengan Agency Theory. Teori agensi terfokus pada dua individu yaitu prinsipal dan agen.
Prinsipal mendelegasikan responsibility desicion making kepada agen. Baik prinsipal maupun agen diasumsikan sebagai orang-orang ekonomi yang rasional yang semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi, tapi mereka kesulitan membedakan penghargaan atas preferensi, kepercayaan dan informasi. Hak dan kewajiban dari prinsipal dan agen dijelaskan dalam sebuah perjanjian kerja yang saling menguntungkan. Dalam penelitian akuntansi manajemen, teori agensi digunakan untuk mengidentifikasi kombinasi kontrak kerja dan sistem informasi yang akan memaksimalkan fungsi manfaat prinsipal, dan kendala-kendala perilaku
15 yang muncul dari kepentingan agen.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Bab V Pasal 32 tentang Dewan Pengawas Syariah, dijelaskan bahwa setiap bank syariah wajib membentuk 14 Dewan Pengawas Syariah, di mana tugas DPS itu sendiri sebagai
Siti Maria Wardayati, Implikasi Shariah Governance terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah, Jurnal Walisongo, Vol. 19, No.1, Mei 2011, h. 5 penasehat sekaligus pengawas dari keberlangsungan operasional bank syariah agar sesuai dengan aturan prinsip-prinsip syariah. Namun, yang menjadi permaslahan di sini ialah DPS hanya melakukan pengawasan hanya di kantor pusat saja, sedangkan untuk di kator cabang pengawasan syariah hanya di pantau secara garis besarnya saja oleh para riviewers yang merupakan karyawan independen di suatu cabang bank yang kemudian akan dilaporkan kepada pihak DPS. Dengan tidak turun langsungnya DPS ke kantor-kantor cabang maka pengawasan syariah akan di rasa kurang maksimal. Lebih lanjut, penerapan shariah compliance sebagai pelengkap dari pelaksanaan GCG bank syariah wajib diungkapkan pinak bank secara rutin, baik di dalam laporan tahunan bank maupun laporan GCG bank,serta diharapkan bagi anggota DPS agar dapat mengawasi dan memberikan saran kepada bank syariah terkait dengan masalah shariah bank syariah prihal pelaksanaan dan pengungkapannya.
compliance
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba meneliti tetang
“Analisis Pengungkapan Shariah Compliance pada Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun
2017 ”.D. Rumusan Masalah
Bagaimana Pengungkapan Shariah Compliance pada Pelaksanaan
Good Corporate Governance Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun
2017? E.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan masalah diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui mengenai pengungkapan Shariah Compliance pada Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2017.
2. Manfaat Penelitian a.
Manfaat Teoritis Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu, khususnya ekonomi dan bisnis Islam mengenai pengungkapan shariah compliance pada pelaksanaan GCG BUS di Indonesia.
b.
Manfaat Praktis 1)
Bagi Perusahaan, diharapkan agar pihak bank dapat mempertimbangkan hasil penelitian penulis, dan memperbaiki kekurangan pada laporan GCG dan annual report dari masing- masing BUS.
2) Bagi penulis, diharapkan setelah meneliti, penulis menjadi paham terkait judul dan permasalahan ini, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis.
3) Bagi pembaca, hasil dari penelitian ini dapat memberikan pemahaman mengenai pengungkapan Shariah Compliance pada pelaksanaan GCG BUS di Indonesia, serta dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melanjutan penelitian dengan permasalahan yang sama dengan penulis.
F. Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
16
jawaban. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk pengumpulan data dalam penyelesain proposal adalah :
1. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenisnya, penelitian ini bersifat kualitatif dan bersifat deskriptif analisis normatif, karena metode penelitian ini berdasarkan pada peraturan-peraturan yang berlaku dan dibandingkan dengan laporan tiap-tiap bank umum syariah yang tersedia. Adapun data tersebut diperoleh dari laporan pelaksanaan good corporte governance dan annual report dari 10 bank umum syariah di indonesia pada tahun 2017 serta peraturan-peraturan hukum yang berlaku terkait dengan judul penelitian. Yang difokuskan pada pengungkapan Shariah
Compliance pada Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2017.
2. Sumber Data
Dalam rangka menjawab persoalan yang dirumuskan, dibutuhkan suatu metode penelitian, karena merupakan aspek yang penting dalam penelitian. Pada penelitian ini akan dibahas tentang hal- hal yang berkaitan dengan metode yang digunakan dalam penelitian yakni data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
17
kepada pengumpul data. Sumber data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
18
lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder juga dapat di peroleh melalui berbagai media informasi, sepeti buku, laporan keuangan, pamphlet, brosur, majalah dan sebagainya.
Dengan sumber data sekunder tersebut diharapkan memperoleh data yang akurat sesuai dengan yang diharapkan peneliti dan dapat 17 menemukan jawaban atas permasalahan.
Sugyiono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D” (Bandung:
3. Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi studi 19 atau penelitiannya juga disebut populasi atau studi sensus.
Jumlah populasi terkait dengan penelitian ini ialah tiga belas (13) bank umum syariah di Indonesia.
b.
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sample. Dinamakan penelitian sample apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sample. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat 20 kesimpulan penelitian sebagi suatu yang berlaku bagi populasi.
Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel ialah
Puposive Sample , yaitu teknik yang mengambil subjek bukan
berdasarkan strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas
21 adanya tujuan tertentu.
Penelitian ini dibatasi dengan jumlah bank umum syariah yang 19 diteliti, yaitu berjumlah sepuluh (10) dari total tiga belas (13) bank
Ibid., h.173 umum syariah di Indonesia yakni; Bank BCA Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BRISyariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Bukopin, Bank Maybank Syariah Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Panin Dubai Syariah, dan Bank Victoria Syariah.. Alasan tidak meneliti keseluruhan bank umum syariah yang ada dikarenakan belum tersedianya data yang penulis butuhkan dan sulitnya mengakses data yang diperlukan dalam penelitian.
4. Definisi Operasional Variabel
Menurut Ahmadi dan Narbuko, definisi operasional variabel merupakan definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan, yang dapat diamati (diobservasi), sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.
22 Tabel.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Shariah Compliance
pada Pelaksanaan
Good Corporate Governance
(Adrian Sutedi) 1.
Akad produk penghimpunan dan penyaluran sesuai prinsip syariah
2. Pengitungan dan pembayaran dalam pengelolaan dana zakat 3.
Seluruh aktivitas transaksi ekonomi dilaporkan sesuai standar syariah yang berlaku
4. Lingkungan kerja dan corporate culture sesuai dengan syariah 5.
Bisinis usaha penerima danan tidak bertentangan dengan syariah
6. Terdapat DPS 7.
Sumber dana berasal dari sumber yang sah dan halal menurut syariah.
5. Metode Pengumpulan Data Dalam menghimpun data, penulis menggunakan beberapa metode dokumentasi, yaitu mencari data yang mengenai hal- hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
23 notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulan data berdasarkan Laporan GCG, annual report bank umum syariah paatahun 2017, serta peraturan regulasi yang terait dengan penelitian.
6. Pengelolaan dan Analisis Data a.
Pengelolaan Data Setelah data dikumpulkan, maka informasi dan hasil penelitian tersebut diolah dengan menggunakan tekhnik- tekhnik pengklasifikasikan. Kemudian dibuat paragraf- paragraf; 1)
Editing, yaitu mengadakan pengecekan terhadap data yang diperoleh untuk mengetahui apakah data yang diperoleh tersebut sudah ditetapkan atau perlu dilengkapi lebih lanjut. 2)
Tabulating, yaitu memasukkan data-data yang telah diklasifikasi untuk mempermudah dalam mengambil keputusan. 3)
Systemizing, yaitu mengeluarkan hasil penelitian sesuai dengan keadaan sebenarnya. Menetapkan data sesuai dengan kerangka sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah. b.
Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil dokumentasi dan sebagainya untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan orang lain.
24 Analisis data tekait secara
sistematik terhadap apa yang dilihat, dengar, dan baca sehingga dapat membuat kita menegerti. Setelah data terkumpul, data diolah sedemikian rupa kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif.
Penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif normatif, yaitu dengan mengkaji, memaparkan, menelaah dan menjelaskan data-data yang diperoleh dengan berdasarkan pada peraturan-peraturan yang berlaku dan dibandingkan dengan laporan tiap-tiap bank umum syariah yang tersedia mengenai pengungkapan shariah compliance pada pelaksanaan good
corporate governance bank umum syariah di Indonesia.
BAB II LANDASAN TEORI A. Agency Theory (Teori Keagenan) Menurut Jensen dan Meckling teori keagenan (agency theory) yaitu
teori terkait dengan adanya pemisahan antara pemilik dengan pengelola usaha (agen), hubungan keagenan (antara agent dengan principal) di mana tidak ada jaminan bahwa agen akan mengambil keputusan yang menjamin kepentingan pemilik, menimbulkan biaya keagenan (agency cost) yang terdiri dari: 1) biaya pengawasan oleh pemilik, 2) biaya pengikatan agen, dan 3) sisa kerugian yang harus ditanggung pemilik
—misal akibat
1 kesalahan pengambilan keputusan oleh agen.
Adanya pemisahan antara pemilik dengan pengelola pada perusahaan memunculkan istilah stakeholder. Pada awalnya, satu-satunya stakeholder pada perusahaan adalah pemegang saham atau pemilik yang harus menanggung biaya keagenan yang muncul karena adanya pemisahan antara kepemilikan dengan pengelolaan perusahaan. Hal ini didasarkan pada pandangan Friedman pada tahun 1962 yang mengatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kemakmuran pemiliknya. Namun pendapat tersebut dibantah oleh Freeman pada tahun 1983 dan memperluas definisi stakeholder dengan memasukkan konstituen yang lebih banyak, kepentingan tertentu dan pembuat regulasi.
2 Teori organisasi dan kebijaksanaan perusahaan sangat dipengaruhi
teori agensi yang menggambarkan top manajer sebagai agen dalam suatu perusahaan, dimana manajer ini mempunyai kepentingan yang berbeda dengan pemilik, tetapi sama-sama berusaha memaksimalkan kepuasannya masing-masing.
3 B.
Bank Syariah 1. Definisi Bank Syariah
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syariah, adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bung. Bank Islam atau biasa disebut bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan dengan Al- Qur’an dab Hadis Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
4 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 21 Tahun
2008 Tentang Perbankan Syariah pada Bab 1 pasal 1 dan ayat 7 2 Imam Ghozali dan Anis Chariri, “Teori Akuntansi” (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), h. 409. 3 Michael C. Jensen dan William H. Meckling, Op.Cit.,
disebutkan bahwa, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah,dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Menurut Antonio dan Perwataatmadja, terapat dua pengertian, yaitu Bank Islam dan bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah: 1) bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam; 2) bank yangtata cara pengoperasiannya mengacu pada ketentuan-ketentuan Al-
Qur’an dan Hadis. Sementara, bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam pengoperasiannya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khusunya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam.
Di mana dikatakan lebih lanjut, dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagihasil
5
dan pembiayaan perdagangan.2. Karakteristik Bank Syariah
Bank syariah, ialah bank yang berasaskan antara lain, asas kemitraan, keadilan, transparansi, dan universal, serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan bank syariah merupakan implementasi dari prinsip ekonomi Islam dengan karakteristik antara lain; a.
Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya; b.
Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time value of
money ); c.
Konsep uang adlah sebagi alat tukar, bukan sebagi komoditas; d. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif; e. Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang, dan
6 f.
Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad. Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman, karena bunga merupakan riba yang diharamkan. Karena berbeda dengan bank non-syariah, bank syariah tidak membedakan secara tegas antara sektor moneter dan sektor riil, sehingga dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi-transaksi sektor riil, seperti jual beli dan sewa menyewa. Di smaping itu,bank syariah juga dapat menjalankan kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa
7 perbankan lain yang tidak bertentangan dengan perinsip syariah.
Suatu transaksi sesuai dengan prinsip syariah apabila telah memenuhi seluruh syarat berikut ini; a.
Transaksi tidak mengandung unsur kedzaliman; b. 6 Bukan riba;