SLIDE PERAN DOKTER MUDA .ppt1
PERAN DOKTER
MUDA DALAM
AKREDITASI
OLEH : DIREKTUR UTAMA Djamil RSUP Dr
M Padang
Pelayanan Medis
Layanan kesehatan yang diberikan
oleh staf medis sesuai kompetensi
dan kewenangannya yg dapat
berupa pelayanan promotif,
preventif, diagnostik, konsultatif,
kuratif,atau rehabilitatif
Medical Staff By Laws
Aturan yang mengatur tatakelola
klinis untuk menjaga profesionalisme
staf medis di rumah sakit
Staf Medis
Dr, spesialis, drg , purna waktu,
paruh waktu,
Kelompok staf Medis
Tindakan Medis
Dilakukan pada pasien untuk tujuan,
preventif, diagnostik, terapetik atau
rehabilitatif
Pendidikan sistim Magang
Penedidikan di RS, penekanan nya
pada Pelayanan medid, didampingi dan
tangggung jwab sepenuhnya pada
tenaga pendidik
Layanan Medis RS
GAWAT DARURAT
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
LAYANAN PENUNJANG
Tugas dari RS M Djamil Padang
adalah; Menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan
kesehatan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu, dan
berkesinambungan dengan upaya
peningkatan kesehatan dan
pencegahan, melaksanakan upaya
rujukan serta menyelenggarakan
pendidikan, pelatihan dan penelitian
Hal tersebut sesuai dengan :
UU Republik Indonesia No 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit dan
PerMenKes No: 1681/ Menkes/ Per/ XII/
2005, tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja (SOTK) RSUP DR. M. Djamil
Padang
SISTEM PELAYANAN
SISTEM PELAYANAN
DASAR
SISTEM PELAYANAN
RUJUKAN
RUJUKAN KESEHATAN ( PROMOTIF,
PREVENTIF )
RUJUKAN MEDIS : PENDERITA,
PENGETAHUAN, SAMPLE
Dokter - Pasien
Dokter Penangggung jawab
pelayanan
Spesialis ( SP 1, Sp2, Sp ( K )
Kewenangan terbatas ; peserta
didik program spesialis
Co Asisten / Senior Clerc Ship /
Intern Ship
Kewenangan Praktek KLinik
No
Kegiatan
1
Kewenangan
DPJ
P
PPD
S
CoAss
Anamnesa
v
v
v
2
Pemeriksaan Fisik
v
v
v
3
Penulisan Catatan Medis
v
+/-
X
4
Membuat permintaan
penunjang
v
v
v
Nama dan
tanda
tangan
minimal
PPDS
5
Menulis Resep
v
v
v
Nama dan
tanda
tangan
minimal
PPDS
6
Memberi keterangan,
penjelasan, inform consent
v
v
X
7
Tindakan, injeksi, infus,
v
v
v
Ket
seizin DPJP
Supervisi
PELATIHAN YANG WAJIB
DILAKSANAKAN DI RS :
1. HAND HYGIENE
2. BANTUAN HIDUP DASAR
3. APAR
APA AKREDITASI ?
Akreditasi RS
adalah
suatu pengakuan
yang diberikan
oleh pemerintah
pd RS krn telah
memenuhi standar
yg ditentukan
Definisi AKREDITASI
“Proses pemberian penghargaan
oleh lembaga pemerintah atau nonpemerintah kepada pelayanan
kesehatan yang memenuhi
standard-standard tertentu yang
membutuhkan perbaikan
berkesinambungan dalam struktur,
proses, dan hasil akhir”
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
DASAR
HUKUM
Undang-Undang
No. 29 Tahun
2004 tentang Praktik
DASAR
HUKUM
Kedokteran
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kab/
Kota.
Kepmenkes No. 922 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis
Pembagian Urusan Pemerintah, antara Pemerintah,
Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Permenkes No. 147 Tahun 2010 tentang Perizinan Rumah
Sakit
Permenkes No. 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi
Rumah Sakit
14
Akreditasi Dalam UU no
44 tentang RS
PASAL 40
1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit
wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga)
tahun sekali
2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan oleh suatu lembaga independen baik dari dalam
maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku.
3) Lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh Menteri.
SUMBER ACUAN AKREDITASI
RS BARU
1. International Principles for Healthcare Standards,
A Framework of requirement for standards, 3rd
Edition December 2007, International Society for
Quality in Health Care / ISQua
2. Joint Commission International Accreditation
Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011
3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007,
Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARSy
4. Standar-standar spesifik lainnya.
16
SIAPA
JCI...???
JCI adalah divisi dari The
Joint Commission di Amerika
Serikat
Memiliki misi meningkatkan
kualitas kesehatan pada
komunitas internasional
dengan menyediakan layanan
akreditasi yang mendunia
JCI selama 75 th menjadi
organisasi yang selalu
berusaha meningkatkan
kualitas kesehatan di AS
Standar Akreditasi
Rumah Sakit Baru Versi
2012
Kelompok
I
Kelompok
II
Kelompok
III
Elemen
Standar Penilaia
n
161
436
153
569
6
24
18
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru
Versi 2012
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
IV. Sasaran Milenium Development Goals
19
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru Versi 2012
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas
Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
20
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru Versi 2012
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
21
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru Versi 2012
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepatpasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
22
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru Versi 2012
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi
dan Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/
AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
23
J.C.IEdisi 4. Thn 2011
I. KELOMPOK STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS
PADA PASIEN
(7 Bab)
STANDAR
AKREDITASI
RS VERSI 2012
II. KELOMPOK STANDAR
MANAJEMEN RS
(6 Bab)
III. SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
(1 Bab)
IV. SASARAN PROGRAM
MDG’S
(1 Bab)
(Section I: PatientCentered Standards)
(8 Chapter)
(Section II: Health Care
Organization Management
standards)
(6 Chapter)
(International Patient
Safety Goals (IPSG))
(masuk pada Chapter 1
Section I)
Perubahan Paradigma
Standar Akreditasi Baru
1. Tujuan akreditasi adalah peningkatan mutu
2.
3.
4.
5.
pelayanan RS bukan semata-mata
sertifikat
Patient centered care
Patient safety harus di implementasi kan
Continuity of care inter dan antar RS
Proses survei akreditasi mencari bukti
bukti penerapan pada pelayana pasien
PATIENT CENTERED CARE
Harvey Picker ( 1915 – 2008)
He was the founder of the Boston-based
Picker Institute, whose goal is to
promote patient-centered
healthcare.
He believed that the American health
care system was technologically and
scientifically outstanding, but
overall was not sensitive to patients'
concerns and their comfort
In The Year 1986, they founded the
Picker Institute, dedicated to developing
a patient-centered approach to
healthcare
Sutoto.KARS
26
Budaya Pelayanan
Standar Akreditasi RS
pada badan
Internasional
Patient
Centered Care
Fokus Pasien
Quality & Safety
of Patient Care
NB. Mulai digunakan juga istilah :
“Patient – Family Centered Care”
Pada Model tradisional
dalam yan kes,
Pedekatan yg lebih modern
dlm yan kes sekarang,, model
tim interdisiplin :
28
FOCUS PATIEN SAFETY
Edisi I, 2006
Edisi II, 2008
29
IDENTIFIKASI PASIEN
31
TIME OUT
TIME OUT
Sebelum Induksi Anestesi:
Apakah……
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed
2.
3.
4.
5.
6.
7.
concent sudah dicek ?
Sisi operasi sudah ditandai ?
Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
Allergi ?
Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau
aspirasi
Risiko kehilangandarah >= 500ml
Sebelum Insisi Kulit (Timeout):Apakah …….
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60
menit sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood
lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
1.
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?
Sebelum Pasien Meninggalkan
Kamar Operasi
1. Perawat melakukan konfirmasi secara
verbal, bersama dr dan anestesi.
Nama prosedur,
Instrumen, gas verband, jarum lengkap
Speciment telah di beri label dengan PID tepat
Apa ada masalah peralatan yang harus
ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang
harus diperhatikan dalam recovery dan
manajemen pasien
Measurable Elements of IPSG.4
(elemen penilaian IPSG.4)
1.
2.
3.
4.
Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat
dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan
pasien di dalam proses penandaan.
Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain
untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan
yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur
“sebelum insisi / time-out” tepat sebelum dimulainya suatu
prosedur / tindakan pembedahan.
Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar
kamar operasi.
IPSG.5 : Reduce The Risk Of Health Care–
associated Infections (Pengurangan Risiko
Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan)
IPSG.5 . Standard
Rumah sakit mengembangkan
suatu pendekatan untuk
mengurangi risiko infeksi yang
terkait pelayanan kesehatan.
Intens of IPSG V
Pencegahan dan pengendalian infeksi tantangan
terbesar di RS, Peningkatan biaya dan
keprihatinan besar bagi pasien maupun para
profesional kesehatan.
Infeksi biasanya:infeksi saluran kemih, infeksi pada
aliran darah (blood stream infections) dan VAP
(Ventilator Associated pneumonia )
Pokok eliminasi : cuci tangan (hand hygiene) yang
tepat memakai Pedoman hand hygiene dari WHO
Rumah sakit mempunyai proses kolaboratif untuk
mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yang
menyesuaikan atau mengadopsi petunjuk hand
hygiene yang sudah diterima secara umum untuk
implementasi petunjuk itu di rumah sakit.
SBAR Komunikasi
Former doctor guilty of removing Carolyn DeWaegeneire's genitals
without consent
PATIENT CENTERED CARE
(PICKER INSTITUTE)
1.Respect for patients‘ values, preferences and
expressed needs
2.Coordination and integration of care
3.Information communication and education
4.Physical comfort
5.Emotional support and alleviation of fear and
anxiety
6.Involvement of family and friends
7.Continuity of care and smooth transition
8.Access to Care
43
UU RUMAH SAKIT
Pasal 29
Melindungi
dan
memberikan
bantuan
hukum
bagi semua
petugas
Rumah
Sakit
dalam
melaksanakan tugas
Pasal 46
Rumah Sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan
atas
kelalaian
yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di
Rumah Sakit
UU RS ps 13
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah
Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien
UURS Pasal 32 , Pasien berhak:
q.menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana; dan
UU PK Pasal 44
(1) Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan
praktik
kedokteran
wajib
mengikuti
standar
pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
(2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibedakan menurut jenis dan strata sarana
pelayanan kesehatan.
(3) Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur dengan peraturan Menteri.
UU PK Pasal 50
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai hak :
a.
memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai
dengan
standar
profesi
dan
standar
prosedur
operasional;
b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan
standar prosedur operasional;
c.
memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau
keluarganya; dan
d.
menerima imbalan jasa
UU PK Pasal 51
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran mempunyai kewajiban :
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien;
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi
lain
yang
mempunyai
keahlian
dan
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak
mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan;
c. merahasiakan
segala
sesuatu
yang
diketahuinya bahkan juga setelah pasien itu
meninggal dunia;
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu
melakukannnya; dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
TAK TERJADI CEDERA PASIEN
KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR MENJADI KEHARUSAN
BEKERJA
MELANGGA
R
SPO,STAND
AR
PROFESI,
TAK
MALPRAKTIK
KOMPETEN
BEKERJA SESUAI
SPO,STANDAR
PROFESI,
KOMPETEN
CEDERA PASIEN/
KEGAGALAN MEDIS
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
49
Luka
Operasi
Terinfeksi
MRSA
SETIAP STAF KLINIS HARUS
MENCUCI TANGAN SESUAI
STANDAR WHO, DAN
MENERAPKAN FIVE MOMENT
FOR HAND HYGINE
IMPLEMENTASI DAN KEPATUHAN TERHADAP
KEBIJAKAN DAN STANDAR MENJADI DASAR
HUKUM DAN PELAYANAN YANG BERKUALITAS
Contoh diantaranya adalah staf/staf klinis mampu
memperagakan:
Bekerja sesuai SPO
Menggunakan APAR secara benar
Cuci tangan dengan standar WHO dan patuh terhadap
five moment for hand hygine
Identifkasi pasien dengan benar sebelum memberikan
Pelayanan kepada pasien
Read back
RJP/CPR
Dll……….
1. Kajian medis pasien
PERUBAHAN
PELAYANAN
MEDIS
2. Kajian medis selama 24 jam, di update jika berumur
lebih 30 hari
3. Kajian terdokumentasi dalam 24 jam setelah masuk
dirawat
4. Kajian terdokumentasi sebelum operasi
5. Kajian dan kajian ulang pasien meninggal
6. Modifikasi kajian untuk kebutuhan khusus
7. Periksa awal untuk rencana keluar RS
8. Kqjian setiap hari oleh dokter untuk pasien akut
9. Indikator sasaran dari rencana asuhan
10. Kajian tentang kebutuhan pendidikan
11. Kajian pra sedasi
12. Monitoring selama sedasi
13. Kriteria sadar kembali
14. Kajian pra anestesi dan pra induksi
INDIKATOR AREA KLINIS :
1. asesmen pasien;
2. pelayanan laboratorium;
PMK
3. pelayanan radiologi dan diagnostic imaging;
4. prosedur bedah;
P 3.1
EP 1
5. penggunaan antibiotika dan obat lainnya;
6. kesalahan medikasi (medication error) dan
Kejadian Nyaris Cedera (KNC);
7. penggunaan anestesi dan sedasi;
8. penggunaan darah dan produk darah;
9. ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis
pasien;
10.pencegahan & pengendalian infeksi, surveilans
& pelaporan;
11.riset klinis;telusur data luwi - 230613
INDIKATOR INTERNATIONAL LIBRARY
(35 indikator)
1)
Acute Myocardial Infarction (AMI) 6 indikator
2)
Heart Failure (HF) 3 indikator
3)
Stroke (STK) 4 indikator
4)
Children’s Asthma Care (CAC) 2 indikator
5)
Hospital-Based Inpatient Psychiatric Service (HBIPS)
PMK
P 3.1
EP 2
2 indikator
6)
Nursing-Sensitive Care (NSC) 3 indikator
7)
Perinatal Care (PC) 3 indikator
8)
Pneumonia (PN) 2 indikator
9)
Surgical Care Improvement Project (SCIP) 8 indikator
10) Venous Thromboembolism
(VTE) 2 indikator
telusur data luwi - 230613
INDIKATOR AREA
MANAJEMEN
a. pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untu
memenuhi kebutuhan pasien;
b. pelaporan aktivitas yg diwajibkan oleh peraturan per undan
2 an;
c. manajemen risiko;
d. manajemen penggunaan sumber daya;
PMK
P
3.2
e. harapan dan kepuasan pasien dan keluarga;
f.
harapan dan kepuasan staf;
g. demografi pasien dan diagnosis klinis;
h. manajemen keuangan;
i.
telusur data luwi - 230613
pencegahan & pengendalian dari kejadian yg dapat
SISTEM DI UNIT KERJA
DAR
N
A
ST
DAR
N
A
T
S
INPUT
PROSES
KEBIJAKAN
PELAYANAN
TATA LAKSANA
PEDOMAN
PEDOMAN
PELAYANAN
KESEHATAN/
PENGORGANISASIAN
01
KEDOKTERA
N
( PPK )
STANDAR SDM
STANDAR FASILITAS 01
PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN DAN
PEDOMAN
OUT-PUT/
OUT COME
EVALUASI
SU RVEI
KEPUASAN
SPO
INDIKATOR
KEPUASAN
INDIKATOR
MUTU
R
A
D
MUTU KLINIK
STAN
MUTU
LAYANAN
IKP
KTD
KTC
KPC
Organizational Approach
1. Regulation and Policies
2. Forcing function and constrains sistem
3.
4.
5.
6.
memaksa staf melakukan yan terbaik
Check-list and re-check system
Electronic Medical Record
Information and Education
Allert and Carefully
Sutoto.KARS
58
Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Berkesinambungan
surveilans
AKREDITASI
surveilans
surveilans
AKREDITASI
n
e
P
surveilans
PPS/SIP
AKREDITASI 1
TAHUN
2
3
4
5
6
Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Berkesinambungan
surveilans
AKREDITASI
surveilans
surveilans
AKREDITASI
n
e
P
surveilans
PPS/SIP
AKREDITASI 1
TAHUN
2
3
4
5
6
MANFAAT AKREDITASI
Proses akreditasi dirancang untuk menciptakan budaya keselamatan
dan budaya kualitas di RS , RS akan senantiasa berusaha
meningkatkan mutu pelayanan:
• Meningkatkan kepercayaan masyarakat thd RS
Menyediakan lingkungan kerja yang lebih aman
dan efisien bagi karyawannya
• Sebagai modal negosiasi dengan pihak asuransi
kesehatan/Payer
• Lebih mendengarkan/Menghormati hak hak
pasien dan keluarga serta melibatkan mereka
sebagai partner dalam proses pelayanan
Membangun learning culture dari laporanlaporan IKP untuk perbaikan sistem
Model Penilaian
IMPLEMENTASI STANDAR BARU
DIBUTUHKAN PERUBAHAN
PERILAKU PELAYANAN BARU YANG
SESUAI DENGAN STANDAR BARU
PERUBAHAN PERILAKU DAPAT
DILAKSANAKAN DENGAN LEBIH
CEPAT KALAU DILAKSANAKAN
DENGAN SUKA CITA DAN GEMBIRA
TRACER
METODOLOGY
Tracer akan memeriksa sistem yang
berjalan di rumah sakit :
1. Mengikuti perjalanan/alur perawatan
pasien di rumah sakit
2. mengikuti seluruh proses dari awal
sampai akhir
3. Merupakan bagian dari peningkatan
mutu pelayanan
UNSUR – UNSUR DALAM TRACER
1.Me-reviu rekam medik pasien
2.Observasi
a. Perawatan pasien
b. Program pengobatan
c. Pencegahan dan pengendalian infeksi
d. Proses perencanaan perawatan
3.Diskusi dengan menggunakan data rumah sakit
a. Langkah penigkatan kualitas yang dilakukan
b. Informasi dari data yang sudah dipelajari
c. Program perbaikan yang telah dilakukan
d. Sebaran data dan informasi
TERIMA KASIH
MUDA DALAM
AKREDITASI
OLEH : DIREKTUR UTAMA Djamil RSUP Dr
M Padang
Pelayanan Medis
Layanan kesehatan yang diberikan
oleh staf medis sesuai kompetensi
dan kewenangannya yg dapat
berupa pelayanan promotif,
preventif, diagnostik, konsultatif,
kuratif,atau rehabilitatif
Medical Staff By Laws
Aturan yang mengatur tatakelola
klinis untuk menjaga profesionalisme
staf medis di rumah sakit
Staf Medis
Dr, spesialis, drg , purna waktu,
paruh waktu,
Kelompok staf Medis
Tindakan Medis
Dilakukan pada pasien untuk tujuan,
preventif, diagnostik, terapetik atau
rehabilitatif
Pendidikan sistim Magang
Penedidikan di RS, penekanan nya
pada Pelayanan medid, didampingi dan
tangggung jwab sepenuhnya pada
tenaga pendidik
Layanan Medis RS
GAWAT DARURAT
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
LAYANAN PENUNJANG
Tugas dari RS M Djamil Padang
adalah; Menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan
kesehatan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu, dan
berkesinambungan dengan upaya
peningkatan kesehatan dan
pencegahan, melaksanakan upaya
rujukan serta menyelenggarakan
pendidikan, pelatihan dan penelitian
Hal tersebut sesuai dengan :
UU Republik Indonesia No 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit dan
PerMenKes No: 1681/ Menkes/ Per/ XII/
2005, tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja (SOTK) RSUP DR. M. Djamil
Padang
SISTEM PELAYANAN
SISTEM PELAYANAN
DASAR
SISTEM PELAYANAN
RUJUKAN
RUJUKAN KESEHATAN ( PROMOTIF,
PREVENTIF )
RUJUKAN MEDIS : PENDERITA,
PENGETAHUAN, SAMPLE
Dokter - Pasien
Dokter Penangggung jawab
pelayanan
Spesialis ( SP 1, Sp2, Sp ( K )
Kewenangan terbatas ; peserta
didik program spesialis
Co Asisten / Senior Clerc Ship /
Intern Ship
Kewenangan Praktek KLinik
No
Kegiatan
1
Kewenangan
DPJ
P
PPD
S
CoAss
Anamnesa
v
v
v
2
Pemeriksaan Fisik
v
v
v
3
Penulisan Catatan Medis
v
+/-
X
4
Membuat permintaan
penunjang
v
v
v
Nama dan
tanda
tangan
minimal
PPDS
5
Menulis Resep
v
v
v
Nama dan
tanda
tangan
minimal
PPDS
6
Memberi keterangan,
penjelasan, inform consent
v
v
X
7
Tindakan, injeksi, infus,
v
v
v
Ket
seizin DPJP
Supervisi
PELATIHAN YANG WAJIB
DILAKSANAKAN DI RS :
1. HAND HYGIENE
2. BANTUAN HIDUP DASAR
3. APAR
APA AKREDITASI ?
Akreditasi RS
adalah
suatu pengakuan
yang diberikan
oleh pemerintah
pd RS krn telah
memenuhi standar
yg ditentukan
Definisi AKREDITASI
“Proses pemberian penghargaan
oleh lembaga pemerintah atau nonpemerintah kepada pelayanan
kesehatan yang memenuhi
standard-standard tertentu yang
membutuhkan perbaikan
berkesinambungan dalam struktur,
proses, dan hasil akhir”
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
DASAR
HUKUM
Undang-Undang
No. 29 Tahun
2004 tentang Praktik
DASAR
HUKUM
Kedokteran
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kab/
Kota.
Kepmenkes No. 922 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis
Pembagian Urusan Pemerintah, antara Pemerintah,
Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Permenkes No. 147 Tahun 2010 tentang Perizinan Rumah
Sakit
Permenkes No. 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi
Rumah Sakit
14
Akreditasi Dalam UU no
44 tentang RS
PASAL 40
1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit
wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga)
tahun sekali
2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan oleh suatu lembaga independen baik dari dalam
maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku.
3) Lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh Menteri.
SUMBER ACUAN AKREDITASI
RS BARU
1. International Principles for Healthcare Standards,
A Framework of requirement for standards, 3rd
Edition December 2007, International Society for
Quality in Health Care / ISQua
2. Joint Commission International Accreditation
Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011
3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007,
Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARSy
4. Standar-standar spesifik lainnya.
16
SIAPA
JCI...???
JCI adalah divisi dari The
Joint Commission di Amerika
Serikat
Memiliki misi meningkatkan
kualitas kesehatan pada
komunitas internasional
dengan menyediakan layanan
akreditasi yang mendunia
JCI selama 75 th menjadi
organisasi yang selalu
berusaha meningkatkan
kualitas kesehatan di AS
Standar Akreditasi
Rumah Sakit Baru Versi
2012
Kelompok
I
Kelompok
II
Kelompok
III
Elemen
Standar Penilaia
n
161
436
153
569
6
24
18
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru
Versi 2012
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
IV. Sasaran Milenium Development Goals
19
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru Versi 2012
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas
Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
20
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru Versi 2012
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
21
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru Versi 2012
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepatpasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
22
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru Versi 2012
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi
dan Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/
AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
23
J.C.IEdisi 4. Thn 2011
I. KELOMPOK STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS
PADA PASIEN
(7 Bab)
STANDAR
AKREDITASI
RS VERSI 2012
II. KELOMPOK STANDAR
MANAJEMEN RS
(6 Bab)
III. SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
(1 Bab)
IV. SASARAN PROGRAM
MDG’S
(1 Bab)
(Section I: PatientCentered Standards)
(8 Chapter)
(Section II: Health Care
Organization Management
standards)
(6 Chapter)
(International Patient
Safety Goals (IPSG))
(masuk pada Chapter 1
Section I)
Perubahan Paradigma
Standar Akreditasi Baru
1. Tujuan akreditasi adalah peningkatan mutu
2.
3.
4.
5.
pelayanan RS bukan semata-mata
sertifikat
Patient centered care
Patient safety harus di implementasi kan
Continuity of care inter dan antar RS
Proses survei akreditasi mencari bukti
bukti penerapan pada pelayana pasien
PATIENT CENTERED CARE
Harvey Picker ( 1915 – 2008)
He was the founder of the Boston-based
Picker Institute, whose goal is to
promote patient-centered
healthcare.
He believed that the American health
care system was technologically and
scientifically outstanding, but
overall was not sensitive to patients'
concerns and their comfort
In The Year 1986, they founded the
Picker Institute, dedicated to developing
a patient-centered approach to
healthcare
Sutoto.KARS
26
Budaya Pelayanan
Standar Akreditasi RS
pada badan
Internasional
Patient
Centered Care
Fokus Pasien
Quality & Safety
of Patient Care
NB. Mulai digunakan juga istilah :
“Patient – Family Centered Care”
Pada Model tradisional
dalam yan kes,
Pedekatan yg lebih modern
dlm yan kes sekarang,, model
tim interdisiplin :
28
FOCUS PATIEN SAFETY
Edisi I, 2006
Edisi II, 2008
29
IDENTIFIKASI PASIEN
31
TIME OUT
TIME OUT
Sebelum Induksi Anestesi:
Apakah……
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed
2.
3.
4.
5.
6.
7.
concent sudah dicek ?
Sisi operasi sudah ditandai ?
Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
Allergi ?
Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau
aspirasi
Risiko kehilangandarah >= 500ml
Sebelum Insisi Kulit (Timeout):Apakah …….
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60
menit sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood
lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
1.
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?
Sebelum Pasien Meninggalkan
Kamar Operasi
1. Perawat melakukan konfirmasi secara
verbal, bersama dr dan anestesi.
Nama prosedur,
Instrumen, gas verband, jarum lengkap
Speciment telah di beri label dengan PID tepat
Apa ada masalah peralatan yang harus
ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang
harus diperhatikan dalam recovery dan
manajemen pasien
Measurable Elements of IPSG.4
(elemen penilaian IPSG.4)
1.
2.
3.
4.
Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat
dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan
pasien di dalam proses penandaan.
Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain
untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan
yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur
“sebelum insisi / time-out” tepat sebelum dimulainya suatu
prosedur / tindakan pembedahan.
Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar
kamar operasi.
IPSG.5 : Reduce The Risk Of Health Care–
associated Infections (Pengurangan Risiko
Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan)
IPSG.5 . Standard
Rumah sakit mengembangkan
suatu pendekatan untuk
mengurangi risiko infeksi yang
terkait pelayanan kesehatan.
Intens of IPSG V
Pencegahan dan pengendalian infeksi tantangan
terbesar di RS, Peningkatan biaya dan
keprihatinan besar bagi pasien maupun para
profesional kesehatan.
Infeksi biasanya:infeksi saluran kemih, infeksi pada
aliran darah (blood stream infections) dan VAP
(Ventilator Associated pneumonia )
Pokok eliminasi : cuci tangan (hand hygiene) yang
tepat memakai Pedoman hand hygiene dari WHO
Rumah sakit mempunyai proses kolaboratif untuk
mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yang
menyesuaikan atau mengadopsi petunjuk hand
hygiene yang sudah diterima secara umum untuk
implementasi petunjuk itu di rumah sakit.
SBAR Komunikasi
Former doctor guilty of removing Carolyn DeWaegeneire's genitals
without consent
PATIENT CENTERED CARE
(PICKER INSTITUTE)
1.Respect for patients‘ values, preferences and
expressed needs
2.Coordination and integration of care
3.Information communication and education
4.Physical comfort
5.Emotional support and alleviation of fear and
anxiety
6.Involvement of family and friends
7.Continuity of care and smooth transition
8.Access to Care
43
UU RUMAH SAKIT
Pasal 29
Melindungi
dan
memberikan
bantuan
hukum
bagi semua
petugas
Rumah
Sakit
dalam
melaksanakan tugas
Pasal 46
Rumah Sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan
atas
kelalaian
yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di
Rumah Sakit
UU RS ps 13
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah
Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien
UURS Pasal 32 , Pasien berhak:
q.menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana; dan
UU PK Pasal 44
(1) Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan
praktik
kedokteran
wajib
mengikuti
standar
pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
(2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dibedakan menurut jenis dan strata sarana
pelayanan kesehatan.
(3) Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur dengan peraturan Menteri.
UU PK Pasal 50
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai hak :
a.
memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai
dengan
standar
profesi
dan
standar
prosedur
operasional;
b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan
standar prosedur operasional;
c.
memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau
keluarganya; dan
d.
menerima imbalan jasa
UU PK Pasal 51
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran mempunyai kewajiban :
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien;
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi
lain
yang
mempunyai
keahlian
dan
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak
mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan;
c. merahasiakan
segala
sesuatu
yang
diketahuinya bahkan juga setelah pasien itu
meninggal dunia;
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu
melakukannnya; dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
TAK TERJADI CEDERA PASIEN
KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR MENJADI KEHARUSAN
BEKERJA
MELANGGA
R
SPO,STAND
AR
PROFESI,
TAK
MALPRAKTIK
KOMPETEN
BEKERJA SESUAI
SPO,STANDAR
PROFESI,
KOMPETEN
CEDERA PASIEN/
KEGAGALAN MEDIS
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
49
Luka
Operasi
Terinfeksi
MRSA
SETIAP STAF KLINIS HARUS
MENCUCI TANGAN SESUAI
STANDAR WHO, DAN
MENERAPKAN FIVE MOMENT
FOR HAND HYGINE
IMPLEMENTASI DAN KEPATUHAN TERHADAP
KEBIJAKAN DAN STANDAR MENJADI DASAR
HUKUM DAN PELAYANAN YANG BERKUALITAS
Contoh diantaranya adalah staf/staf klinis mampu
memperagakan:
Bekerja sesuai SPO
Menggunakan APAR secara benar
Cuci tangan dengan standar WHO dan patuh terhadap
five moment for hand hygine
Identifkasi pasien dengan benar sebelum memberikan
Pelayanan kepada pasien
Read back
RJP/CPR
Dll……….
1. Kajian medis pasien
PERUBAHAN
PELAYANAN
MEDIS
2. Kajian medis selama 24 jam, di update jika berumur
lebih 30 hari
3. Kajian terdokumentasi dalam 24 jam setelah masuk
dirawat
4. Kajian terdokumentasi sebelum operasi
5. Kajian dan kajian ulang pasien meninggal
6. Modifikasi kajian untuk kebutuhan khusus
7. Periksa awal untuk rencana keluar RS
8. Kqjian setiap hari oleh dokter untuk pasien akut
9. Indikator sasaran dari rencana asuhan
10. Kajian tentang kebutuhan pendidikan
11. Kajian pra sedasi
12. Monitoring selama sedasi
13. Kriteria sadar kembali
14. Kajian pra anestesi dan pra induksi
INDIKATOR AREA KLINIS :
1. asesmen pasien;
2. pelayanan laboratorium;
PMK
3. pelayanan radiologi dan diagnostic imaging;
4. prosedur bedah;
P 3.1
EP 1
5. penggunaan antibiotika dan obat lainnya;
6. kesalahan medikasi (medication error) dan
Kejadian Nyaris Cedera (KNC);
7. penggunaan anestesi dan sedasi;
8. penggunaan darah dan produk darah;
9. ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis
pasien;
10.pencegahan & pengendalian infeksi, surveilans
& pelaporan;
11.riset klinis;telusur data luwi - 230613
INDIKATOR INTERNATIONAL LIBRARY
(35 indikator)
1)
Acute Myocardial Infarction (AMI) 6 indikator
2)
Heart Failure (HF) 3 indikator
3)
Stroke (STK) 4 indikator
4)
Children’s Asthma Care (CAC) 2 indikator
5)
Hospital-Based Inpatient Psychiatric Service (HBIPS)
PMK
P 3.1
EP 2
2 indikator
6)
Nursing-Sensitive Care (NSC) 3 indikator
7)
Perinatal Care (PC) 3 indikator
8)
Pneumonia (PN) 2 indikator
9)
Surgical Care Improvement Project (SCIP) 8 indikator
10) Venous Thromboembolism
(VTE) 2 indikator
telusur data luwi - 230613
INDIKATOR AREA
MANAJEMEN
a. pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untu
memenuhi kebutuhan pasien;
b. pelaporan aktivitas yg diwajibkan oleh peraturan per undan
2 an;
c. manajemen risiko;
d. manajemen penggunaan sumber daya;
PMK
P
3.2
e. harapan dan kepuasan pasien dan keluarga;
f.
harapan dan kepuasan staf;
g. demografi pasien dan diagnosis klinis;
h. manajemen keuangan;
i.
telusur data luwi - 230613
pencegahan & pengendalian dari kejadian yg dapat
SISTEM DI UNIT KERJA
DAR
N
A
ST
DAR
N
A
T
S
INPUT
PROSES
KEBIJAKAN
PELAYANAN
TATA LAKSANA
PEDOMAN
PEDOMAN
PELAYANAN
KESEHATAN/
PENGORGANISASIAN
01
KEDOKTERA
N
( PPK )
STANDAR SDM
STANDAR FASILITAS 01
PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN DAN
PEDOMAN
OUT-PUT/
OUT COME
EVALUASI
SU RVEI
KEPUASAN
SPO
INDIKATOR
KEPUASAN
INDIKATOR
MUTU
R
A
D
MUTU KLINIK
STAN
MUTU
LAYANAN
IKP
KTD
KTC
KPC
Organizational Approach
1. Regulation and Policies
2. Forcing function and constrains sistem
3.
4.
5.
6.
memaksa staf melakukan yan terbaik
Check-list and re-check system
Electronic Medical Record
Information and Education
Allert and Carefully
Sutoto.KARS
58
Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Berkesinambungan
surveilans
AKREDITASI
surveilans
surveilans
AKREDITASI
n
e
P
surveilans
PPS/SIP
AKREDITASI 1
TAHUN
2
3
4
5
6
Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Berkesinambungan
surveilans
AKREDITASI
surveilans
surveilans
AKREDITASI
n
e
P
surveilans
PPS/SIP
AKREDITASI 1
TAHUN
2
3
4
5
6
MANFAAT AKREDITASI
Proses akreditasi dirancang untuk menciptakan budaya keselamatan
dan budaya kualitas di RS , RS akan senantiasa berusaha
meningkatkan mutu pelayanan:
• Meningkatkan kepercayaan masyarakat thd RS
Menyediakan lingkungan kerja yang lebih aman
dan efisien bagi karyawannya
• Sebagai modal negosiasi dengan pihak asuransi
kesehatan/Payer
• Lebih mendengarkan/Menghormati hak hak
pasien dan keluarga serta melibatkan mereka
sebagai partner dalam proses pelayanan
Membangun learning culture dari laporanlaporan IKP untuk perbaikan sistem
Model Penilaian
IMPLEMENTASI STANDAR BARU
DIBUTUHKAN PERUBAHAN
PERILAKU PELAYANAN BARU YANG
SESUAI DENGAN STANDAR BARU
PERUBAHAN PERILAKU DAPAT
DILAKSANAKAN DENGAN LEBIH
CEPAT KALAU DILAKSANAKAN
DENGAN SUKA CITA DAN GEMBIRA
TRACER
METODOLOGY
Tracer akan memeriksa sistem yang
berjalan di rumah sakit :
1. Mengikuti perjalanan/alur perawatan
pasien di rumah sakit
2. mengikuti seluruh proses dari awal
sampai akhir
3. Merupakan bagian dari peningkatan
mutu pelayanan
UNSUR – UNSUR DALAM TRACER
1.Me-reviu rekam medik pasien
2.Observasi
a. Perawatan pasien
b. Program pengobatan
c. Pencegahan dan pengendalian infeksi
d. Proses perencanaan perawatan
3.Diskusi dengan menggunakan data rumah sakit
a. Langkah penigkatan kualitas yang dilakukan
b. Informasi dari data yang sudah dipelajari
c. Program perbaikan yang telah dilakukan
d. Sebaran data dan informasi
TERIMA KASIH