PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Bagian Produksi CV. Tajir Care Surabaya)

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk dapat bertahan dan sukses di tengah-tengah persaingan ini, perusahaan perlu menciptakan suatu keunggulan kompetitif yang membedakannya dengan pesaing lain dalam pasar yang sama. Menurut Khandekar dan Sharma (2006), kemampuan sumber daya manusia merupakan faktor penentu yang signifikan pada performa dan keunggulan kompetitif jangka panjang pada perusahaan. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan

  

Hay Group terhadap World Most Admired Companies, yang menyebutkan bahwa

salah satu faktor penentu kesuksesan organisasi adalah kinerja karyawan.

  Kinerja karyawan sangat berperan penting sebagai tolak ukur untuk melihat peran karyawan dalam perusahaan. Mangkunegara (2009) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Sedarmayanthi menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang mampu diperoleh pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut dapat ditujukkan buktinya secara nyata baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

  Kemampuan karyawan tercermin dari kinerja, kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal. Kinerja karyawan tersebut merupakan salah satu modal bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sehingga kinerja karyawan adalah hal yang patut diperhatikan oleh pemimpin perusahaan. Kinerja pada umumnya diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya untuk mencapai target kerja. Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kerja yang baik. Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk itu kinerja dari para karyawan harus mendapat perhatian dari para pimpinan perusahaan, sebab menurunnya kinerja dari karyawan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan sehingga berpengaruh pada perkembangan perusahaan tersebut.

  Dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan yang optimal, manajemen perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan. Demi terciptanya kinerja karyawan yang optimal dalam sebuah perusahaan, diperlukan adanya dorongan untuk membangkitkan semangat kerja karyawan agar dapat memenuhi target karena semangat kerja yang tinggi. Siagian (2007) mengemukakan bahwa dalam kehidupan berorganisasi, termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi bisnis, aspek motivasi kerja mutlak mendapat perhatian serius dari para manajer. As’ad (2003) menyatakan motivasi seringkali diberikan dengan istilah dorongan-dorongan atau tenaga tersebut merupakan driving force yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Oleh sebab itu faktor motivasi dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja seorang karyawan dalam perusahaan.

  Selain motivasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan adalah faktor kedisiplinan karyawan. Handoko (2011) menyatakan disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar- standar organisasional. Hasibuan (2007), pengertian disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Siagian (2007) menyatakan bahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai bentuk sikap, mental, pengetahuan dan perilaku pegawai untuk secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan karyawan lain, yang menaati ketentuan-ketentuan dan standar kerja yang berlaku, serta berusaha meningkatkan prestasi kerjanya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan yaitu aspek lingkungan kerja tempat karyawan tersebut bekerja. Menurut Sutrisno (2009) lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

  Nitisemito (dalam Yasa & Uta-ma, 2014) menyatakan bahwa ling-kungan kerja merupakan kondisi dari segala sesuatu yang terdapat di sekitar tempat bekerja karyawan yang mampu memberikan pengaruh bagi dirinya da-lam melaksanakan pekerjaannya.

  Terdapat banyak penelitian terdahulu yang telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga variabel penelitian yaitu motivasi, disiplin kerja dan lingkungan kerja. Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahan manufaktur di Surabaya yaitu CV. Tajir Care merupakan badan usaha swasta berbentuk badan hukum berkedudukan di Surabaya. Dalam kegiatan produksinya CV. Tajir Care merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pabrikasi yaitu pembuatan komponen listrik atau box panel listrik pada konstruksi listrik gedung. CV. Tajir Care memiliki kantor di Jalan Gunung Sari Indah CC / 37, Kota Surabaya, Jawa Timur. CV. Tajir Care telah beroperasi lebih dari 10 tahun dan telah melayani banyak pelanggan baik di kota Surabaya maupun luar kota Surabaya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajemen CV. Tajir Care, pada tahun 2016 ini mengalami kondisi yang kurang ideal dalam hal pencapaian produksi, jumlah produksi dari bulan ke bulan fluktutif yang cenderung menurun dan seringkali tidak mencapai target yang telah ditetapkan oleh manajemen. Data mengenai hasil produksi CV. Tajir Care selama tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 1.1 Data Produksi Bulanan Tahun 2016 CV. Tajir Care Sur abaya.

  BULAN J UMLAH KARYAWAN PERSEDIAN AWAL TARGET PRODUKSI TOTAL PRODUKSI JAN 50 1600 1500

  FEB 50 1600 1560 MAR 50 1600 1543

  APR 52 1600 1650 MEI

  52 50 1650 1570 JUN 52 1650 1673 JUL

  53 23 1700 1680 AGST

  53 3 1700 1710 SEPT

  48 13 1530 1480 OKT 47 1670 1679

  NOV

  47 9 1550 1558 DES

  46 17 1500 1420 Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa selama tahun 2016 hasil produksi bulanan mengalami fluktutif yang cenderung menurun pada akhir tahun. Pada bulan Januari 2016 dengan total 50 karyawan mampu menghasilkan produksi panel sebanyak 1.500 buah, namun masih belum mencapai target yang ditetapkan manajemen yaitu sebanyak 1.600 buah. Begitu pula bulan Februari, Maret, Mei, Juli, September dan Desember target masih belum tercapai, hanya pada bulan April, Juni, Agustus, Oktober dan November produksi memenuhi target. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja karyawan khususnya karyawan di bagian produksi mengalami penurunan kinerja. Rendahnya kinerja karyawan tersebut menurut pengamatan peneliti di lapangan dan informasi dari beberapa sumber di perusahaan diduga disebabkan oleh beberapa permasalahan sumber daya manusia diantaranya adalah banyaknya pekerja yang keluar dan masuk terutama dibagian produksi. Hal ini ada yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja, yaitu bau asap, listrik yang menyengat, sirkulasi udara kurang bagus, ruang gerak kurang memadai dan sebagainya dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Kondisi demikian menyebabkan para pekerja merasa tidak tahan dengan kondisi tersebut, sehingga khawatir mempengaruhi kesehatan dirinya. Sementara yang berkaitan dengan upah pekerja, CV. Tajir Care termasuk salah satu perusahaan di Surabaya yang selalu memberikan upah kepada pekerjanya sesuai dengan ketentuan upah minimum regional (UMR). Meskipun demikian, jika terjadi selisih upah yang signifikan dengan perusahaan sejenis yang berada di wilayah sekitarnya, misalnya wilayah Surabaya, maka hal ini dapat

mendorong pekerja untuk meninggalkan CV. Tajir Care dan berpindah kerja pada perusahaan sejenis di Surabaya.

  Selain aspek lingkungan kerja yang kurang kondusif dan turunnya motivasi dengan alasan kesejahteraan karyawan, faktor lain yang diduga menjadi penyebab turunnya kinerja karyawan yaitu aspek disiplin kerja karyawan bagian produksi. Hal ini dapat terlihat dari tingkat absensi karyawan yang pada tahun 2016 juga terlihat memiliki angka yang cukup tinggi atau diluar batas normal. Data mengenai absensi karyawan CV. Tajir Care Surabaya tahun 2016 sebagai berikut:

  47

  3

  7 AGST

  53

  2

  1

  1

  4 SEPT

  48

  9

  2

  11 OKT

  3

  53

  1

  1

  5 NOV

  47

  2

  3

  5 DES

  46

  8

  2

  2

  12 Sumber : CV. Tajir Care 2016. Berdasarkan table 1.2 di atas bahwa absensi kerja bulanan CV. Tajir Care

  4

  6 JUL

Tabel 1.2 Data Absensi Bulanan Tahun 2016 Karyawan Bagian Produksi CV. Tajir Care Surabaya.

  7

  BULAN J UMLAH KARYAWAN KETERANGAN TOTAL TELAT SAKIT IZIN ALPHA JAN

  50

  3

  2

  4

  9 FEB

  50

  3

  2

  1

  6 MAR

  50

  1

  2

  3

  11 APR

  52

  2

  1

  3 MEI

  52

  5

  2

  7 JUN

  52

  4

  Surabaya pada tahun 2016 dimana hampir tiap bulan ada lebih dari 3 orang yang tidak hadir dalam bekerja dengan alasan (telat, sakit, izin, dan alpha). Kondisi sehingga dengan tidak lengkapnya personil produksi maka otomatis kegiatan produksi kurang optimal yang akibatnya target produksi pun tidak bisa tercapai.

  Siagan (2014) menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan.

  Disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis (Sutrisno, 2009). Disiplin kerja merupakan bagian atau variabel yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, disiplin kerja diperlu-kan dalam suatu organisasi agar tidak terjadi ketele-doran, penyimpangan atau kelalaian yang menye-babkan terjadinya pemborosan dalam melakukan pe-kerjaan (Nurcahyo, 2011). Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomu-nikasi dengan karyawan agar bersedia mengubah perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Rivai & Sagala, 2009).

  Pengukuran kinerja karyawan penting dilakukan. Tujuan pengukuran kinerja adalah untuk mengetahui apakah karyawan mampu menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau apakah karyawan menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan atau apakah hasil kinerja yang telah dircapai karyawan sesuai dengan yang diharapkan. Pengukuran kinerja karyawan dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur. Oleh karena itu, dibutuhkan ukuran kinerja yang bersifat kuantitatif atau dapat dihitung. Suatu pekerjaan dapat diukur melalui kuantitas dan kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran dan kemampuan kerja sama (Wibowo, 2007). Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang “Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Bagian Pr oduksi CV. Tajir Car e Sur abaya)”

  1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: a)

  Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada CV. Tajir Care Surabaya.

  b) Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada CV. Tajir Care Surabaya.

  c) Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada CV. Tajir Care Surabaya.

  1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a)

  Untuk mengetahui secara empiris pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan CV. Tajir Care Surabaya.

  b) Untuk mengetahui secara empiris pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan CV. Tajir Care Surabaya. c) Untuk mengetahui secara empiris pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan CV. Tajir Care Surabaya.

  Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a)

  Bagi Instansi Terkait Sebagai bahan masukan mengenai motivasi kerja, disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di lingkungan perusahaan terutama bagian produksi.

  b) Bagi Pihak lain

  Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan masalah kinerja karyawan.