KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

  Bab

  5 KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

  Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain:

  1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah: Pemerintah

  daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

  2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah,

  pemerintah daerah didukung sumber-sumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan Lain yang Sah, serta Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk mendanai pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

  3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan. Dana

  Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian Keuangan.

  4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

  Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota: Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

  5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah: Sumber

  pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga Keuangan

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui pemerintah pusat.

  6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan

  Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha adalah infrastruktur air minum, infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana persampahan

  7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

  Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007 dan Permendagri 21/2011): Struktur APBD terdiri dari:

a. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.

  b.

  Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.

  c.

  Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

  8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis

  Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur: Kementerian PU menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya, Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah bidang Infrastruktur Air Minum dan bidang Infrastruktur Sanitasi.

  9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

  Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenanangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri: Dalam menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu.

  Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam RPIJM meliputi:

  1. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan Kerja di

  tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.

  2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana

  lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional.

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan

  dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.

  4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).

  5. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

  6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

  Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesar- besarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.

5.1. Potensi Pendanaan APBD

5.1.1. Pendapatan Daerah dan Sumber Pendapatan Daerah

  Sumber pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Dalam perencanaan APBD terdapat target pendapatan daerah yang merupakan capaian yang harus diperoleh, sedangkan pada akhir tahun anggaran, diketahui realisasi penerimaan atas pendapatan daerah.

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  1.3.4 Dana penyesuaian dan otonomi khusus***)

  1.2. Dana Perimbangan 797.596.232.858 859.012.339.741 928.573.080.201 1.060.399.150.030 1.233.279.204.253 11,57

  34.424.458.855 35.616.920.646 32.431.446.957 22.504.507.823 14.203.936.562 -18,24

  1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya **)

  1.3.2 Dana darurat - - - - - -

  1.3.1 Hibah 25.235.000 25.235.000

  58.753.797.855 84.052.214.646 145.426.690.675 188.925.301.649 257.101.176.762 45,52

  1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

  1.2.3. Dana alokasi khusus 63.972.000.000 65.865.700.000 53.872.700.000 56.056.730.000 81.165.730.000 8,40

  1.2.2. Dana alokasi umum 619.729.900.000 628.952.504.000 736.887.815.640 847.503.037.000 982.658.132.000 12,40

  113.894.332.858 137.445.206.941 137.812.564.561 156.839.383.030 169.455.342.253 10,70

  1.2.1. Dana bagi hasil pajak /bagi hasil bukan pajak

  1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 6.561.254.447 4.559.024.282 6.213.070.050 83.428.684.266 9.247.569.906 289,91

  V

  1.872.545.100 3.720.027.566 4.697.405.752 4.086.051.187 4.637.997.487 31,36

  1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan

  1.1.2. Retribusi daerah 6.246.968.608 6.087.670.211 5.558.882.798 7.100.208.435 23.953.910.248 63,47

  1.1.1. Pajak daerah 17.988.084.889 16.251.526.000 17.818.656.067 34.629.636.892 27.682.021.547 18,57

  32.668.853.044 30.616.398.059 40.541.423.980 129.244.580.780 65.521.499.189 48,91

  1.1. Pendapatan Asli Daerah

  1 PENDAPATAN 889.018.883.757 973.680.952.446 1.114.541.194.856 1.378.569.032.459 1.555.901.880.204 15,14

  No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata Pertumbu han(%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Tabel 5.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat tahun 2009-2012

  • 0,00
  • 34.227.000.000 96.309.063.500 116.777.995.000 172.223.013.000 83,37
  • 4 | P a g e

  Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat

  No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata Pertumbu (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) han(%)

  1.3.5 Bantuan keuangan 24.304.104.000 14.133.070.000 16.686.180.218 49.040.340.000 70.670.340.000 53,56 dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya

  • 5 | P a g e

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat Bahwa realisasi pendapatan daerah menunjukkan peningkatan yang bervariasi dari tahun ke tahun, dengan rata-rata peningkatan mencapai 15,14% per tahun. Peningkatan tertinggi dicapai pada realisasi anggaran tahun 2012, yang meningkat 23,69% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh peningkatan realisasi PAD yang mencapai 218,8% dibandingkan PAD tahun sebelumnya. Dengan catatan bahwa peningkatan tersebut disebabkan masuknya dana Lain-lain PAD yang sah sebesar Rp. 75 Milyar.

  Pendapatan Asli Daerah (PAD)

  Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 6 ayat (1) dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pasal 22 ayat (1), ada 4 (empat) sumber Pendapatan Asli Daerah yang memegang peranan penting dalam pengelolaan keuangan daerah, yaitu: (i) Pajak Daerah; (ii) Retribusi Daerah; (iii) Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan (iv) Lain-lain PAD yang sah.

  Penerimaan dari Pajak Daerah bertumbuh rata-rata sebesar 44,25%/tahun dan Retribusi Daerah hanya bertumbuh rata-rata 11,06%/tahun sedangkan kontribusinya terhadap Pendapatan Daerah pada tahun 2010 masing-masing sebesar 9,60% dan 3,95%. Nilai ini masih tergolong relatif kecil, diperlukan adanya upaya yang lebih kongkrit agar PAD meningkat secara wajar dan proporsional, agar Kabupaten Langkat mampu mengurangi ketergantungan pada pendanaan yang bersumber dari Pemerintah Pusat.

  Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah di Kabupaten Langkat cenderung mengalami peningkatan, namun tingkat ketergantungan kepada Pemerintah Pusat, khususnya terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) masih sangat besar. Jika dilihat dari tingkat pertumbuhan PAD dari tahun 2008 hingga 2013, angka pertumbuhannya fluktuatif namun cenderung meningkat. Artinya dari sisi daya tumbuh sudah besar, hanya kontribusinya ke Pendapatan Daerah masih relatif kecil.

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Tabel 5.2 Realisasi Sumber-sumber PAD Kabupaten Langkat Tahun anggaran 2009 -2012.

  No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

  1 Pajak Daerah 55,06 53,08 43,95 26,79 42,25

  2 Retribusi Daerah 19,12 19,88 13,71 5,49 36,56

  3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah 5,73 12,15 11,59 3,16 7,08 yang dipisahkan (Dev.Bank Sumut)

  4 Lain-lain PAD yang sah 20,08 14,89 15,33 64,55 14,11

TOTAL PAD 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

  Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013

Tabel 5.3. Perkembangan Kontribusi Sumber-sumber PAD Kabupaten Langkat Tahun Anggaran 2009 -2013 (%) No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013

  

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (6)

  1 Pajak Daerah 17.988.084.889 16.251.526.000 17.818.656.067 34.629.636.892 27.682.021.547

  2 Retribusi Daerah 6.246.968.608 6.087.670.211 5.558.882.798 7.100.208.435 23.953.910.248

  3 Hasil pengelolaan 1.872.545.100 3.720.027.566 4.697.405.752 4.086.051.187 4.637.997.487

  kekayaan daerah yang dipisahkan (Dev.Bank Sumut)

  4 Lain-lain PAD yang sah 6.561.254.447 4.559.024.282 6,213,070,050 83.428.684.266 9.247.569.906

  TOTAL PAD 32.668.853.044 30.616.398.059 40.541.423.980 129.244.580.780 65.521.499.189 Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013

  • 7 | P a g e

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat Jika dilihat dari strukturnya, maka pos pembentuk PAD cenderung mengalami sedikit pergeseran selama dua tahun terakhir. Pada tahun-tahun awal pengamatan (2009-2010), pembentuk PAD terbesar kedua adalah retribusi daerah, namun di tahun-tahun akhir pengamatan, pembentuk PAD terbesar kedua adalah Lain-lain PAD Yang Sah. Pergeseran ini akibat kecenderungan berkurangnya penerimaan retribusi daerah terutama dari Retribusi Pelayanan RSUD, yang mulai tahun 2009 diperhitungkan masuk ke dalam pos Lain-lain PAD Yang Sah. Namun pembentuk PAD yang utama tetap berasal dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

  Pada tahun 2013, penerimaan Pajak Daerah mencapai Rp 27.682.021.547 atau 42,25% dari total PAD. Penerimaan pajak ini terutama berasal dari Pajak BPHTB, Pajak Mineral bukan batuan dan logam dan serta Pajak Penerangan Jalan. Adanya jenis Pajak Daerah yang baru dipungut mulai tahun 2011 (pajak sarang burung walet dan pajak BPHTBB) diharapkan akan meningkatkan pendapatan daerah. Untuk retribusi, pada tahun 2012, penerimaan retribusi yang utama adalah retribusi pelayanan kesehatan dan retribusi Izin usaha telekomunikasi. Kinerja pengelolaan Pendapatan Asli Daerah tahun 2013 disajikan dalam Tabel 3.5 sebagai berikut;

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

I. PAJAK DAERAH

II. RETRIBUSI DAERAH

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

15 Izin Gangguan / Keramaian 300.000.000 465.450.000 155,15 Over

  

9 Ret.Js.Ush.Terminal 250.000.000 136.800.000 54,72 113.200.000

  

10 Jasa Ush.Rmh Pot.Hewan 85.000.000 90.076.000 105,97 OVER

  

11 Ret. Pel. Pelabuhan 30.000.000 4.700.000 15,67 25.300.000

  12 Ret. Tpt Rekreasi Dan Olahraga 0,00 Over

  

13 Ret. Pjln Produksi Usaha Daerah 40.000.000 40.300.000 100,75 Over

  

14 Izin Mendirikan Bangunan 1.200.000.000 965.498.790 80,46 234.501.210

  

17 Izin Rekreasi & Hib.Umum 200.000.000 161.400.000 80,70 38.600.000

18 Ret. Izin Usaha Telekomunikasi 1.540.000.000 653.000.000 42,40 1.474.000.000.

J U M L A H………………..

  

16 Izin Trayek 15.000.000 7.375.000 49,17 7.625.000

  

7 Ret.Pung.Racun Api 20.000.000 16.195.000 80,98 3.805.000

  28.170.284.445 23.953.910.248 85,03 2.908.032.065.

  

1 Pelepasan Hak Atas Tanah 2.125.000.000 2.125.000.000

  2 Penjulan Hsl Perkebunan 12.500.000 14.400.000 115,20 Over

  3 JASA GIRO 5.500.000.000 6.339.471.361 115,26 Over

  

4 Pendapatan dari pengembalian 5.341.000.000 2.893.698.545 54,18 2.447.301.455

J U M L A H………………..

  12.978.500.000 9.247.569.906 71,25 4.572.301.455

JUMLAH P A D 69.292.084.445 60.883.501.701 87,87 8.408.582.744

  

8 Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah 310.000.000 349.044.000 112,59 OVER

  

6 Ret.Peng.Kend.Bermotor 250.362.000 267.076.000 106,68 95.276.500

Tabel 5.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2013

  

6 Pajak Mineral Bkn Logam & Batuan 1.500.000.000 1.511.202.095 100,75 Over

  Sumber : Laporan Keuangan Kabupaten Langkat 2013

NO. JENIS PUNGUTAN TARGET REALISASI % SISA TARGET

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  

1 Pajak Hotel 30.000.000 30.775.000 102,58 Over

  

2 Pajak Restoran 750.000.000 860.561.328 114,74 Over

  

3 Pajak Hiburan 10.000.000 10.260.000 102,60 Over

  

4 Pajak Reklame 500.000.000 612.350.054 122,47 Over

  

5 Pajak Penerangan Jalan 18.400.000.000 17.299.197.661 94,02 1.100.802.339

  

7 Pajak Parkir 3.300.000 5.477.600 165,99 Over

  

5 Ret.Pel. Pasar 700.000.000 566.482.500 80,93 133.517.500

  

8 Pajak Air Bawah Tanah 400.000.000 400.232.194 100,06 Over

  

9 Pajak Sarang Burung Walet 50.000.000 50.115.000 100,23 Over

  

10 Pajak Bphtb 6.500.000.000 6.901.850.615 106,18 Over

J U M L A H………………..

  28.143.300.000 27.682.021.547 98,36 461.278.453

  

1 Pel. Kesehatan 20.654.332.445 17.709.557.958 85,74 2.944.774.487

  

2 Pel. Persamp/ Kebersihan 900.000.000 904.800.000 100,53 OVER

  3 Peng.Biaya Cetak Ktp Dan Akte Catatan Sipil 975.590.000 1.169.375.000 119,86 -

  

4 Pel. Parkir 700.000.000 446.780.000 63,83 253.220.000

III. LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH

  d.

  Dana Perimbangan

  Dalam penjelasan UU Nomor 33 Tahun 2004 telah dinyatakan bahwa Dana Perimbangan merupakan pendanaan Daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana Perimbangan ini merupakan transfer dana dari Pemerintah serta merupakan satu kesatuan yang utuh. Proporsi dana perimbangan terhadap APBD relatif besar, mencapai 85,98%. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Langkat dalam pendanaan daerah masih sangat bergantung pada pemerintah pusat. Namun ketergantungan ini dari tahun ketahun harus diturunkan agar pada saatnya nanti Kabupaten Langkat mampu lebih mandiri membiayai kegiatan pembangunan daerahnya. Otonomi daerah dinyatakan berhasil apabila daerah mampu semakin mandiri dalam membiayai pembangunan daerahnya. Secara umum besarnya realisasi Dana Perimbangan atara tahun 2009-2013 cenderung meningkat setiap tahun, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,60% pertahun. Pendapatan dari DAK dan DBH Pajak antara tahun 2009-2013 fluktiatif cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan -3,19% dan 8,79%. Khusus untuk DAK pendapatan ini besaran penerimaannya tergantung dengan kegiatan yang diusulkan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, sehingga dapat dipahami bila pertumbuhannya cenderung negative. Dana Alokasi Umum memberikan kontribusi terbesar terhadap penerimaan dari Dana Perimbangan. Kontribusinya mencapai lebih dari 77,71% dari total Dana Perimbangan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Langkat.

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Tabel 5.5 Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Langkat Tahun anggaran 2009 -2013 No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (6)

  

1 DBH Pajak 112.613.540.614 134.927.486.622 133.355.687.653 151.807.807.144 163.142.286.045

  

2 DBH bukan 1.280.792.244 2.517.720.319 4.456.876.908 5.031.575.886 6.313.056.208

Pajak/Provisi SDA

  

3 DAU 619.729.900.000 628.952.504.000 736.887.815.640 847.503.037.000 982.658.132.000

  

4 DAK 63.972.000.000 65.865.700.000 53.872.700.000 56.056.730.000 81.165.730.000

TOTAL Dana 797.596.232.858 859.012.339.741 928.573.090.201 1.060.399.150.030 1.233.279.204.253 Perimbangan

  Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013

Tabel 5.6 Pertumbuhan Dana Perimbangan Kabupaten Langkat Tahun anggaran 2009 -2013 (%)

  No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

  1 DBH Pajak

  2.66 19.81 -1.16 13.84 7,47

  2 DBH bukan

  28.08

  96.58

  77.02 12.89 25,47 Pajak/Provisi SDA

  3 DAU

  5.15

  1.49

  17.16 15.01 15,95

  4 DAK -1.55 2.96 -18.21 4.05 44,79 TOTAL Dana

  4.39

  7.70

  8.10 14.20 16,30 Perimbangan

  Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013

  • 11 | P a g e

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat Pada tahun anggaran 2013, realisasi penerimaan Dana Perimbangan mencapai 98,48% atau sebesar Rp 1.060.399.150.030 Capaian realisasi untuk DAU dan DAK sebesar 100%, sedangkan realisasi penerimaan dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak sebesar 99,71%. Capaian penerimaan yang paling rendah dari Bagi Hasil Minyak Bumi yaitu 71,11%, dan Cukai Hasil Tembakau sebesar 82,48%. Dari tahun ke tahun, penerimaan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak memang lebih sering tidak mencapai realisasi 100%. Data selengkapnya mengenai Dana Perimbangan tersaji dalam tabel 3.8. Untuk Bagi Hasil Bukan Pajak dan Provisi SDA, data dan perhitungannya berasal dari Pemerintah Pusat, sedangkan Pemerintah Daerah hanya bertindak pasif. Sehingga kedepan Pemerintah Daerah juga bisa diperkenankan untuk mengetahui sacara langsung besaran dan perhitungan dari produksi Migas di Kabupaten Langkat, dan perkenankan terlibat dalam kebijakan eksploitasinya. Hal ini mengingat SDA Migas adalah SDA yang tidak dapat diperbaharui, yang hasilnya sangat diharapkan untuk pembangunan daerah.

Tabel 5.7 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Langkat Tahun 2013

  

NO. JENIS PENDAPATAN TARGET REALISASI % SISA TARGET

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. BAGIAN BAGI HASIL PAJAK

  

1 Bagi Hasil Dari Pbb 159.521.880.875 153.330.900.773 96,12 6.190.980.102

  #DIV/0!

  • 2 Bagi Hasil Dari Bphtb

  

3 BAGI HASIL Pph PSL 25 DAN 11.555.269.971 9.811.385.272 84,91 1.743.884.699

PSL 29 DAN Pph PSL 21

J U M L A H 171.077.150.846 163.142.286.045 95,36 7.934.864.801

II. BAG.BAGI HSL BKN PJK / SDA

  

1 Bg Hasil Dari Provisi Sumber 193.258.557 142.268.374 73,62 50.990.183

Daya Hutan

  2 Bg Hasil Dari Pungutan Hasil 289.738.431 347.408.873 119,90 Over Perikanan

  3 Bg Hasil Minyak Bumi 1.365.240.000 2.515.315.488 184,24 Over

  4 Bg Hasil Gas Bumi 2.615.669.000 2.829.371.907 108,17 Over

  5 Bg Hasil Tambang Panas 11.699.400 12.340.980 105,48 Over Bumi

  6 Cukai Hasil Tembakau 376.729.052 392.538.841 104,20 Over

  

7 Bg Hasil Pertambangan Umum 210.890.700 73.811.745 35,00 137.078.955

J U M L A H 5.063.225.140 6.313.056.208 124,68 Over

III. DANA ALOKASI UMUM

1 Dana Alokasi Umum 982.658.132.000 847.503.037.000 86,25 135.155.095.000

  

J U M L A H 982.658.132.000 847.503.037.000 86,25 135.155.095.000

IV. DANA ALOKASI KHUSUS

  1 Dak Bid. Pendidikan 36.181.280.000 36.181.280.000 100 -

  • 2 Dak Bid. Kesehatan 6.446.690.000 6.446.690.000 100

  3 Dak Bid. Insfrastruktur Jalan

  • 12.380.200.000 12.380.200.000 100
  • 4 Dak Bid. Infrastr. Irigasi 3.184.910.000 3.184.910.000 100
  • 5 Dak Bid. Infrastruktur Air 1.310.860.000 1.310.860.000 100

  Minum

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

NO. JENIS PENDAPATAN TARGET REALISASI % SISA TARGET

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  6 Dak Bid. Infrastruktur Sanitasi 719.930.000 719.930.000 100 -

  7 Dak Bid. Perikanan & Kelautan 5.519.270.000 5.519.270.000 100 -

  8 Dak Bid. Pertanian 5.563.120.000 5.563.120.000 100 -

  9 Dak Bid. Lingkungan Hidup 1.191.440.000 1.191.440.000 100 -

  10 Dak Bid. Keluarga Berencana 1.240.890.000 1.240.890.000 100 -

  11 Dak Bid. Kehutanan 1.185.110.000 1.185.110.000 100 -

  12 Dak Bid. Sarana Perdagangan 5.885.400.000 5.885.400.000 100 -

  13 Dak Bid. Keselamatan Transportasi Darat 356.630.000 356.630.000 100 -

  J U M L A H 81.165.730.000 81.165.730.000 100 -

JUMLAH DANA PERIMBANGAN 1.239.964.237.986 1.233.279.204.253 99,46 6.685.033.733

  Sumber : Laporan Keuangan Kabupaten Langkat 2013

c. Lain-lain Pendapatan yang Sah

  Pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam APBD di Kabupaten Langkat terdiri dari pendapatan hibah, dana bagi hasil pajak dari provinsi, dana penyesuaian dan otonomi khusus, serta bantuan keuangan dari provinsi atau pemda lainnya. Proporsi Lain-lain Pendapatan Yang Sah terhadap pendapatan daerah Kabupaten Langkat mencapai 16,52% pada tahun 2013. Proposi ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, ditargetkan lain-lain pendapatan yang sah terealisasi sebesar Rp. 257.097.289.562.

  NO. JENIS PENDAPATAN TARGET REALISASI % SISA TARGET (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Tabel 5.9 Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

  Tahun 2013

Tabel 5.8. Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Langkat

  Tahun anggaran 2009 -2013

  No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (6)

  

1 Pendapatan Hibah 25,235,000 25,235,000 - - -

  

2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 34,424,458,855 35,616,920,646 32,431,446,957 22,504,507,823 14.203.936.562

  

3 Dana Penyesuaian dan Otsus - 34,227,000,000 96,309,063,500 116,777,995,000 172.223.013.000

  

4 Bantuan Keuangan dari Provinsi 24,304,104,000 14,133,070,000 16,686,180,218 49,040,340,000 70.670.340.000

TOTAL 58,753,797,855 84,002,225,646 145,426,690,675 188,322,842,823 257.097.289.562 Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013

I. BAG.BAGI HSL PJK PROPINSI

  Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat

  V

  1 Pajak Kend.Bermotor Bbn-Kb 4.001.460.178 4.001.460.178 100,00

  

2 Pajak Kend Diatas Air 300.000 0,00 300.000

  3 Bea Balik Nama Kend. Bermotor 5.000.862.756 5.000.862.765 100,00

  

4 Pajak Bbn Kend. Diatas Air 7.000 0,00 7.000

  5 Pajak Bahan Bakar Kend. Bermotor 5.000.924.550 5.000.924.550 100,00

  6 Pajak Pengambilan Abt #DIV/0!

  7 Pajak Pengambilan Air Permukaan 200.689.078 200.689.078 100,00

  

8 Bagi Hsl Ret. Tera Ulang 13.950.000 0,00 13.950.000

  

9 Bagi Hsl Ret. Pasar Grosir 32.000.000 0,00 32.000.000

J U M L A H …………………… 14.250.193.562 14.203.936.571 99,68 46.256.991

  103.289.462.000 70.670.340.000 68,42 32.619.122.000 138.584.000

  • 14 | P a g e

  NO. JENIS PENDAPATAN TARGET REALISASI % SISA TARGET (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  103.289.462.000 70.670.340.000 68,42 32.619.122.000 J U M L A H ………………………

III. DANA PENYESUAIAN dan DANA OTONOMI

  

1 Dana Tambahan Pengh.Guru Pnsd 12.699.000.000 12.699.000.000 100 -

  

2 Dana Tunjangan Profesi Guru Pnsd 159.524.013.000 159.524.013.000 100 -

IV. PENDAPATAN LAINNYA

  Pendapatan Lainnya 3.887.200

  • 3.887.200 -
  • - 0,00 3.887.200 3.887.200 JUMLAH ………………………….

  

JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG 196.005.773.373 289.766.555.762 257.101.176.771 88,73

SAH… Sumber : LPJ Keuangan Daerah Kab. Langkat 2009-2013

  • 15 | P a g e

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat

5.1.2. Realisasi Penerimaan Kabupaten Langkat

  Realisasi penerimaan Kabupaten Langkat pada tahun anggaran 2014 sebesar 1.682.148.382.104,21 rupiah dari 1.623.707.886.136,00 rupiah yang ditargetkan. Dengan demikian realisasi penerimaan Kabupaten Langkat pada tahun anggaran tersebut lebih 3,60 persen dari yang ditargetkan.

  Selain bank dan koperasi, pegadaian merupakan alternatif lain bagi masyarakat untuk memperoleh kredit secara mudah dan cepat. Pada tahun 2014, kredit yang diberikan melalui jasa pegadaian cabang Tanjung Pura dan cabang Pangkalan Brandan . Sedangkan bagi pelanggan yang tidak mampu menebus barangnya sampai batas waktu yang ditentukan, akan dilakukan pelelangan. Pada tahun anggaran 2014, jumlah koperasi yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Langkat ada 44 buah Koperasi Unit Desa dan 595 Koperasi Non KUD yang beranggotakan sebanyak 56.376 orang. Data yang lebih rinci mengenai koperasi di Kabupaten Langkat

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Gambar 5.1. Presentase Realisasi Pendapatan Asli Daerah per Kecamatan

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  Grafik 5.1. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah per Kecamatan

II. BELANJA DAERAH

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  Jumlah/Totall (D+E) 1.605.301.211.464,57 Tahun 2013 1.538.237.299.028,03 III. PEMBIAYAAN

   Belanja Bangunan dan Gedung  Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

   Belanja Aset Tetap Lainnya  Belanja Tak Terduga

  1.275.758.416.732,69 1.049.759.755.176,00

  163.164.810.259,69 6.346.710.000,00

  14.725.850.000,00 41.761.291.297,00

  329.542.794.731,88 124.000.000,00

  24.519.545.931,00 37.006.378.509,00

  264.759.132.571,88 3.133.737.720,00

  F. Penerimaan Daerah

Tabel 5.10. Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Otonom TA.2014

   Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

  (SILPA)

   Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman G.

   Pengeluaran Daerah

   Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang

  105.489.258.035,58 105.479.858.035,58 9.400.000,00 1.000.000.000,00 - 1.000.000.000,00

  104.489.258.035,58 181.336.428.675,22

  Sumber: Kabupaten Langkat Dalam Angka, 2015

   Belanja Tanah  Belanja Peralatan dan Mesin

  E. Belanja Modal

   Belanja Bantuan Keuangan

   Belanja Hibah  Belanja Bantuan Sosial

  

Jenis Penerimaan/Pengeluaran Realisasi

I.

   PENDAPATAN

  A. Pendapatan Asli Daerah

   Pajak Daerah  Retribusi Daerah

   Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan  Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

  B. Dana Perimbangan

   Bagi Hasil Pajak  Bagi Hasil Bukan Pajak

   Dana Alokasi Umum  Dana Alokasi Khusus

   Dana Penyesuaian  Pendapatan Bagi Hasil Pajak C.

   Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

   Hibah  Lainnya

  107.811.975.547,21 37.150.151.469,76

  15.433.522.042.,00 3.398.214.367,00

  51.830.057.468,45 1.540.371.084.996,00

  141.387.875.119,00 12.097.046.865,00

  1.039.650.946.000,00 67.162.550.000,00

  218.641.119.000,00 61.431.548.012,00 33.965.321.561,00

  Jumlah/Totall (A+B+C) 1.682.148.382.104,21 Tahun 2013 1.555.901.880.204,41

  D. Belanja Operasi

   Belanja Pegawai  Belanja Barang

IV. PEMBIAYAAN NETTO (A_B)

H. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (I-

II-IV)

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

4 Pos Lain-lain Pendapatan 10.853.500.000,00 16.446.049.468,45 151,53

  Jumlah/Total 1.623.707.886.136,00 1.630.725.542.306,21 100,43

  Propinsi 9.461.028.747,00 10.008.708.214,00 105,79

  12 Bagian Bagi Hasil Pajak

  

11 Dana Penye. & Dana Otonomi 226.277.619.000,00 218.641.119.000,00 96,63

  10 Pendapatan Lainnya - 701.690.000,00 -

  

9 Bantuan Propinsi 51.862.945.454,00 33.263.631.561,00 64,14

  

8 Pos Dana Alokasi Khusus 67.162.550.000,00 67.162.550.000,00 100,00

  

7 Pos Dana Alokasi Umum 1.039.650.946.000,00 1.039.650.946.000,00 100,00

  

6 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 10.217.913.484,00 12.109.074.448,00 118,51

  

5 Pos Bagi Hasil Pajak 111.932.599.095,00 141.375.847.536,00 126,30

  Daerah Yang Dipisahkan 5.200.000.000,00 3.398.214.567,00 65,35

Tabel 5.11. Target dan Realisasi Penerimaan Keuangan Daerah (Rp) 2005-2014

  3 Hasil Pengelolaan Kekayaan

  

2 Retribusi Daerah 52.541.784.356,00 50.817.560.042,00 96,72

  1 Pajak Daerah 38.547.000.000,00 37.150.151.469,76 96,38

  Uraian Target Realisasi %

  Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Kabupaten Langkat Tabel. 5.12. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat (Rp) 2014

  1 2005 433.653.892.463,00 433.586.319.300,87 99,98 2 2006 646.501.016.019.,00 659.402.854.768,44 102,00 3 2007 787.083.359.923,00 818.789.132.209,52 104,03 4 2008 819.448.750.350,00 830.885.012.396,28 101,40 5 2009 876.735.679.707,07 890.337.146.042,64 101,55 6 2010 1.004.947.181.609,00 994.519.312.821,92 98,97 7 2011 1.121.589.517.351,00 1.108.552.889.780,35 98,99 8 2012 1.390.025.706.198,00 1.378.567.032.459,08 99,18 9 2013 1.603.656.988.480,00 1.555.901.880.204,41 97,02 10 2014 1.623.707.886.136,00 1.682.148.382.104,21 103,60

  (1) (2) (3) (4)

  %

  Realisasi (Rp)

  Tahun Target (Rp)

  Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Kabupaten Langka

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  1.695.000,00 - 7.485.200,00

  

6 Kuala 7.400.000,00 - 35.333.500,00

  

7 Selesai 3.345.000,00 - 37.235.300,00

  

8 Binjai 4.080.000,00 - 16.245.900,00

  

9 Stabat 216.727.378,00 - 352.112.166,00

  10 Wampu 1.020.000,00 - -

  11 Batang Serangan

  1.250.000,00 - 2.623.600,00

  

12 Sawit Seberang 1.440.000,00 - 7.984.500,00

  13 Padang Tualang

  

14 Hinai 10.305.000,00 - 10.952.400,00

  4 Kutalimbaru 1.088.000,00 - -

  

15 Secanggang 1.620.000,00 - 8.287.700,00

  

16 Tanjung Pura 31.494.000,00 - 111.016.838,00

  

17 Gebang 3.042.000,00 - 16.274.700,00

  

18 Babalan 6.415.000,00 3.000.000,00 136.963.890,63

  

19 Sei Lapan 3.960.000,00 5.000.000,00 257.000,00

  20 Brandan Barat 9.405.000,00 - -

  

21 Besitang 6.451.000,00 - 15.555.200,00

  

22 Pangkalan Susu 3.355.000,00 - 30.699.499,13

  23 Pematang Jaya 444.000,00 - - Langkat 329.555.378,00 30.250.000,00 813.114.293,76

  

5 Sei Bingai 3.089.000,00 - 805.300,00

  

3 Salapian 1.440.000,00 - 9.199.800,00

Tabel 5.13. Target dan Realisasi Penerimaan Rutin Bersumber dari Pajak Daerah otonom 2014

  Bantuan 1.500.000.000,00 1.380.806.447,00 92,05

  Jenis Pajak Target Realisasi %

  1 Pajak Hotel 30.000.000,00 30.250.000,00 100,83

  

2 Pajak Restoran 850.000.000,00 902.386.752,00 106,16

  

3 Pajak Hiburan 13.000.000,00 14.095.000,00 108,42

  

4 Pajak Reklame 800.000.000,00 813.114.293,76 101,64

  

5 Pajak Penerangan Jalan 18.000.000.000,00 19.783.530.526,00 109,91

  6 Pajak Penerangan Jalan non

  PLN 400.000.000,00 404.295.472,00 101,07

  7 Pajak Mineral Bukan LOgam &

  

8 Pajak Parkir 4.000.000,00 5.506.500,00 140,14

  2 Serapit 640.000,00 - -

  

9 Pajak Sarang Burung Walet 50.000.000,00 50.010.000,00 100,02

  

10 Pajak Air Tanah 400.000.000,00 400.174.610,00 100,04

  

11 BPHTB 6.500.000.000,00 3.180.953.308,00 48,94

  

12 Pajak PBB P2 10.000.000.000,00 10.184.929.561,00 101,85

Jumlah/Total 38.547.000.000,00 10.184.929.561,00 101,85

  Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Kabupaten Langkat

Tabel 5.14. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pajak Per Kecamatan (Rp) 2014

  Kecamatan Jenis Pajak

  Pajak Restoran Pajak Hotel Pajak Reklame (1) (2) (3) (4)

  

1 Bahorok 9.930.000,00 22.250.000,00 14.081.800,00

  Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Kabupaten Langkat

  Lanjutan

  Jenis Pajak Kecamatan

  Pajak Hiburan Pajak Mineral Pajak Parkir Bukan Logam %

  Batuan (1) (5) (6) (7)

  • Bahorok 250.000,00 94.212.000,00

  1

  53.102.000,00

  • 2 - Serapit

  3

  • Salapian 200.000,00

  4 -

  • Kutalimbaru 5.954.000,00

  5 -

  • Sei Bingai 7.650.000,00
  • 6 Kuala 960.000,00 3.350.000,00

  7

  226.182.000,00 -

  • Selesai
  • 8 Binjai 485.000,00 1.000.000,00

  

9 Stabat 7.680.000,00 1.000.000,00 3.325.000,00

  10 Wampu

  21.500.000,00 -

  • 11 Batang Serang
  • 175.401.947,00
  • 7.971.000,00

  12 Sawit Seberang

  13 Padang Tualang

  • 16.264.500,00 -
  • >14 H
  • 15 Secanggang 150.000,00 4.335.000,00

  

16 Tanjung Pura 970.000,00 12.000.000,00 1.740.500,00

  17 Gebang

  18 Babalan

  • 540.000,00

  19 Sei Lapan

  • 5.670.000,00 -
  • 20 Brandan Barat 800.000,- 8.168.000,00

  21 Besitang

  22 Pangkalan Susu

  • 2.600.000,00 727.046.000,00

  23 Pematang Jaya Langkat 14.095.000,00 1.380.806.447,00 5.605.500,00

  Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Kabupaten Langkat

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Lanjutan

  Jenis Pajak Kecamatan

  Air Tanah Pajak Sarang Pajak PBB P2 Burung Walet Penerangan

  Jalan Non PLN (1) (8) (9) (10) (11)

  • 1 Bah
  • 310.000 310.484.752

  2 Serapit

  35.550.333 128.988.359 - -

  3 Salapian 12.201.188 213.922.126 - 8.376.962

  4 Kutalimbaru

  163.085.889

  5 Sei Bingai 1.699.254 14.103.180 387.264.759 -

  Kuala - 1.350.000 113.492.628 359.437.149

  6

  

7 Selesai 20.663.466 800.000 50.614.121 717.956.687

  • Binjai 5.820.640 387.240.196 -

  8

  

9 Stabat 23.993.784 10.950.000 4.773.384 1.109.869.608

  10 Wampu 61.497.291 15.729.763 284.212.197 -

  11 Batang Serangan

  • 300.000 167.238.452

  

12 Sawit Seberang 9.934.105 2.347.916 - 49.804.638

  • 13 Padang Tualang 86.098.021 28.929.984 256.522.160

  14 Hinai 8.658.550 2.100.000 216.964.105 -

  15 Secanggang 8.586.998 1.400.000 411.107.105 -

  • 16 Tanjung Pura 732.975 20.000.000 372.108.327

  4.266.391 1.800.000 13.002.444 292.139.705

  17 Gebang

  

18 Babalan 2.460.325 9. 500.000 28.699.023 468.210.374

  • 1.000.000 403.381.889

  19 Sei Lapan

  20 Brandan Barat

  • 3.050.129 - 212.389.565 40.403.004 27.495.800 637.533.481 -

  21 Besitang

  

22 Pangkalan Susu 108.492.310 500.000 40.567.374 412.935.783

  23 Pematang Jaya 1.116.179 20.612.560 103.794.907 - Langkat 400.174.610 50.010.000 404.295.472 8.066.592.173

  Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Kabupaten Langkat

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  V Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  14 Hinai

  5.3. Alternatif Sumber Pendanaan

  Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5 tahun terakhir. Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Perlu disusun tabel proporsi berdasarkan sektor-sektor Cipta Karya yang ada. Adapun data perkembangan Realisasi Belanja Modal Pembangunan Cipta Karya Kota Langkat selama kurun waktu terakhir yang diperoleh untuk tahun 2007-2011 adalah seperti dijelaskan pada tabel berikut.

  5.2. Potensi Pendanaan APBN Pemerintah Kabupaten memiliki tugas untuk membangun prasarana permukiman di daerahnya.

  Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Kabupaten Langkat