BAB V - DOCRPIJM 4fee86f930 BAB VBAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

BAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

5.1 Potensi Pendanaan APBD

  Komponen Penerimaan Pendapatan merupakan penerimaan yang merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih. Penerimaan Pendapatan terdiri atas:

  (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD); (2) Dana Perimbangan; dan (3) Pendapatan lainnya yang sah

  Realisasi Pendapatan secara total pada tahun anggaran 2007 adalah sebesar Rp. 902.209.237.198,00 atau 102% dari target anggaran yang telah ditetapkan tahun 2007 sebesar Rp. 883.170.891.773,00.

  Pencapaian target tercermin dari terlampauinya realisasi Pendapatan Transfer dan realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah dibandingkan anggarannya, walaupun di lain pihak realisasi Pendapatan Asli Daerah lebih kecil dibandingkan anggarannya.

  Pendapatan Asli Daerah (PAD)

  Realisasi Pendapatan Asli Daerah pada Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp.55.628.451.145,00 atau mencapai 110% dari target anggaran sebesar Rp. 50.351.940.279,00.

  Realisasi Pendapatan Daerah tersebut terdiri dari :

   Pajak Daerah sebesar Rp. 16.834.919.197,00 atau 118% dari anggaran sebesar Rp. 14.323.390.000,00.  Retribusi Daerah sebesar Rp. 30.795.535.190,00 atau 107% dari anggaran sebesar Rp. 28.713.788.049,00.  Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar Rp. 13.556.605.102,00 atau 109% dari target sebesar Rp 3.270.000.000,00.  Lain-lain PAD Yang Sah sebesar Rp 4,441,391,656 ,00 atau 110% dari anggaran sebesar Rp 4,044,762,230,00. Untuk lebih jelasnya tentang struktur pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Subang dapat dilihat pada tabel 6.1 berikut ini.

  Tabel 5.1 Anggaran dan Realisasi PAD Kebupaten Subang Tahun 2007

  TAHUN 2007 LEBIH/(KURANG) (Rp) NO URAIAN ANGGARAN REALISASI (Rp)

  I PENDAPATAN

1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 50.351.940.278,60 55.628.451.145,00 (2.511.529.197,40)

  1.1.1 Pajak Daerah 14.323.389.999,60 16.834.919.197,00 (2.081.747.141,00)

  1.1.2 Retribusi Daerah 28.713.788.049,00 30.795.535.190,00 (286.605.102,00)

  1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 3.270.000.000,00 3.556.605.102,00 (396.629.426,00)

  1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 4.044.762.230,00 4.441.391.656,00 (2.511.529.197,40) Sumber: Publikasi Laporan BPK.go.id (diolah)

  Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Subang pada Tahun Anggaran 2007 yang direalisasi berasal dari; pendapatan Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain PAD yang sah. Dari masing-masing komponen PAD tersebut sebagian besar kontribusinya diperoleh dari retribusi daerah sebesar 55% dari total PAD.

  Untuk melihat posisi dari masing-masing sub-komponen PAD tersebut dapat dilihat pada gambar 5.1 berikut ini.

  

Gambar 5.1

Grafik Anggaran dan Realisasi PAD Kabupaten Subang

60,000,000.00 (Rp.000)

Tahun 2007

30,000,000.00 40,000,000.00 50,000,000.00 - 10,000,000.00 20,000,000.00

  (10,000,000.00) Total PAD Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Lain-lai PAD Anggaran Setelah Perumahan Realisasi Lebih/(Kurang) Kekayaan Daerah

5.2 Potensi Pendanaan APBN

  Pendapatan Transfer merupakan elemen kedua yang membentuk struktur pendapatan dalam ABPD Pemerintah Kota/Kabupaten di Indonesia. Pendapatan dana perimbangan Pemerintah Kabupaten Subang lebih merupakan bagi hasil dan bantuan atau subsidi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Pendapatan dana perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat berupa bagi hasil pajak/bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus, sedangkan yang berasal dari Pemerintah Propinsi berupa bagi hasil pajak dan bantuan keuangan.

  Kondisi pendapatan dana transfer yang direalisasi Tahun Anggaran 2007 secara keseluruhan direalisasi sebesar Rp 789.012.771.454,00 diperoleh dari; dana perimbangan, transfer dari Pemerintah Pusat lainnya, dan transfer Pemerintah Provinsi. Untuk lebih jelasnya disampaikan pada tabel 6.2.

  

Tabel 5.2

Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Kebupaten Subang

Tahun 2007

  TAHUN 2007 LEBIH/(KURANG) (Rp) NO URAIAN ANGGARAN REALISASI (Rp)

1.2 PENDAPATAN TRANSFER

  785.156.117.852,40 789.012.771.454,00 (3.856.653.601,60)

1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat 756.012.000.000,40 750.538.114.758,00 5.473.885.242,40

  • – Dana Perimbangan

  

1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 126.000.000.000,40 121.328.193.541,00 4.671.806.459,40

  1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Sumberdaya Alam 5.670.000.000,00 4.867.921.217,00 802.078.783,00

  1.2.1.3 Dana Alokasi Umum (DAU)

  • 560.645.000.000,00 560.645.000.000,00
  • 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus (DAK) 63.697.000.000,00 63.697.000.000,00

  1.2.2

  • Transfer Pemerintah Pusat Lainnya - -

  1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus

  1.2.2.2 Dana Penyesuaian

1.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi *) 29.144.117.852,00 38.474.656.696,00 (9.330.538.844,00)

  

1.2.2.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 29.144.117.852,00 38.474.656.696,00 (9.330.538.844,00)

  1.2.2.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya

  Sumber: Publikasi Laporan BPK.go.id (diolah)

  Secara keseluruhan posisi anggaran dan realisasi dana transfer pada tahun 2007 dapat dilihat pada gambar 6.2 berikut ini.

  

Gambar 5.2

Grafik Anggaran dan Realisasi Dana Transfer Kebupaten Subang 700,000,000.00 800,000,000.00 (Rp.000)

Tahun 2007 300,000,000.00 400,000,000.00 500,000,000.00 600,000,000.00 (100,000,000.00) - 100,000,000.00 200,000,000.00 Total Dana Tansfer Dana Perimbangan Transfer Pemerintah Provinsi Lain-lain Pendapatan Yang Anggaran Setelah Perubahan Realisasi Lebih/(Kurang) Sah A.

  Dana Perimbangan Pendapatan dana perimbangan Pemerintah Kabupaten Subang merupakan bagi hasil dan bantuan atau subsidi dari Pemerintah Pusat berasal dari Pemerintah Pusat berupa bagi hasil pajak/bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Untuk melihat kondisi dana yang terealisasi dari anggaran Kabupaten Subang pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :  Dana Bagi Hasil Pajak (Pusat) sebesar Rp. 121.328.193.541,00 atau 99% dari anggaran sebesar Rp. 126.000.000.000,00.

   Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA) sebesar Rp. 4.867.921.217,00 atau 96% dari anggaran sebesar Rp. 5.670.000.000,00.  Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 560.645.000.000,00 atau 100% dari anggaran sebesar Rp. 560.645.000.000,00.  Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 63.697.000.000,00 atau 100% dari anggaran sebesar Rp. 63.697.000.000,00. Untuk lebih jelas struktur dana perimbangan Kabupaten Subang tahun 2007 dapat dilihat pada table 6.3.

  

Tabel 5.3

  Anggaran dan Realisasi Dana Perimbangan Kebupaten Subang Tahun 2007

  TAHUN 2007 (Rp) LEBIH/(KURANG) NO URAIAN ANGGARAN REALISASI (Rp)

  

1.2.1 DANA PERINBANGAN / TRANSFER 756.012.000.000,40 750.538.114.758,00 5.473.885.242,40

1.2.1.1 - Dana Bagi Hasil Pajak 126.000.000.000,40 121.328.193.541,00 4.671.806.459,40

1.2.1.2 - Dana Bagi Hasil Sumberdaya Alam 5.670.000.000,00 4.867.921.217,00 802.078.783,00

  • 1.2.1.3 - Dana Alokasi Umum (DAU) 560.645.000.000,00 560.645.000.000,00

  1.2.1.4

  • Dana Alokasi Khusus (DAK) 63.697.000.000,00 63.697.000.000,00

  Sumber: Publikasi Laporan BPK.go.id

  Gambar 5.3 Grafik Anggaran dan Realisasi Dana Perimbangan 800,000,000.00 (Rp.000) Kebupaten Subang Tahun 2007 500,000,000.00 600,000,000.00 700,000,000.00 200,000,000.00 300,000,000.00 400,000,000.00 Perimbangan -

  100,000,000.00 Total Dana Dana Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil SDA Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Anggaran Setelah Perubahan Realisasi Lebih/(Kurang)

  B. Dana Transfer Lainnya Pendapatan dana transfer lainnya yang terdapat dalam struktur anggaran dan realisasi pendapatan Kabupaten Subang diantaranya diperoleh dari transfer Pemerintah Provinsi, dana ini diperoleh dari sub-komponen Pendapatan Bagi Hasil Pajak, dimana pada tahun 2007 direalisasi sebesar Rp.38.474.656.696,00 dari anggaran sebesar Rp. 29.144.117.852,00.

5.3 Alternatif Sumber Pendanaan

  Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi costrecoveryatau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta PermenPPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

  Untuk Kabupaten Subang sampai saat ini pembiayaan infrastruktur Bidang Cipta Karya belum melibatkan pihak swasta. Tapi dalam beberapa tahun terakhir ini potensi pembiayaan untuk sektor lain melalui pola CSR telah mulai diterapkan. Untuk Itu beberapa tahun ke depan pembiayaan melalui pola CSR terhadap infrastruktur Bidang Cipta Karya akan dicoba untuk diterapkan.

5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

  Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPI2-JM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu set strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman.

  1. Strategi peningkatan DDUB, meliputi: ▪ Penyiapan regulasi daerah untuk pembiayaan DDUB ▪ Peningkatan anggaran untuk biaya operasional kegiatan

2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran, meliputi:

  ▪ Peningkatan penerimaan dari pajak dan retribusi daerah ▪ Peningkatan pendapatan daearh dari dana bagi hasil ▪ Efisiensi pengeluaran daerah dari komponen perjalanan dinas, belanja pegawai dan pengadaan barang

  3. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya ▪ Peningkatan pola swadaya masyarakat untuk pembiayaan infrastrukur cipta karya ▪ Peningkatan kerjasama dengan perusahaan swasta dan BUMD melalui pola CSR untuk pembiayaan infrastrukur

  4. Strategi pendanaan untuki operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur permukiman yang sudah ada ▪ Peningkatan proporsi pembiayaan operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur permukiman dari APBD

  5. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.

  ▪ Peningkatan kerjasama dengan kabupaten tetangga untuk pembiayaan infrastruktur yang melalui 2 (dua) kabupaten atau lebih ▪ Peningkatan kerjasama dengan pemerintah propinsi Jabar untuk pembiayaan infrastruktur yang melalui 2 (dua) kabupaten atau lebih