BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian - PENGEMBANGAN PONKESDES MENJADI COMMUNITY NURSING CENTER BERBASIS HEALTH PROMOTION MODEL, NURSING CENTER, DAN PERILAKU KINERJA DI KABUPATEN TUBAN Repository - UNAIR REPOSITORY
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik yang terdiri dari 2 tahap pelaksanaan.
4.1.1 Tahap 1 Tahap pertama penelitian ini adalah penelitian eksplanatori yang bertujuan mengeksplorasi causa effect, sedangkan eksplanasi disini bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel laten (Kusnendi, 2008). Pada tahap ini melakukan simulasi model pengembangan Ponkesdes dengan mensimulasikan variabel yang telah disusun kepada perawat secara langsung sesuai penetapan perawat yang terpilih. Untuk mengukur stabilitas dari estimasi model yang telah disusun, maka simulasi yang dilakukan adalah dengan cara uji menggunakan t- statistik yang diperoleh melalui prosedur bootstraping.. Kemudian dilanjutkan
Focus Group Discussion (FGD) dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,
Kepala Desa, Ketua PPNI, Kepala Puskesmas, Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten, dan Ketua STIKES sebagai perwakilan Instansi Pendidikan Kesehatan. Hasil FGD data akan dianalisis dari tinjauan isu-isu strategis dan konsep solusinya melalui uji pakar sampai menghasilkan model awal. Data hubungan kausalitas variabel observasi dengan variabel laten dari model awal akan dianalisis dengan bantuan software Struktural Equation Model (SEM) dengan metode alternatif Smart Partial Least Square versi 2.0 (Smart PLS 2.0)
4.1.2 Tahap 2 Tahap kedua dalam penelitian ini yaitu penyusunan modul community nursing ceneter.
4.2 Populasi, Sampel dan Sampling
4.2.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat ponkesdes di Kabupaten Tuban sebanyak 20 perawat.
4.2.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sebagaian dari populasi yang dipilih berdasarkan frame sampel yang sesuai dengan kriteria:
1. Inklusi 1) Perawat Ponkesdes di Kabupaten Tuban.
2) Perawat Ponkesdes yang mendapatkan SK Gubernur Jawa Timur. 3) Perawat Ponkesdes yang masih menjalani kontrak dengan pemerintah.
4.2.3 Sampling Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability
sampling yaitu sampling jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Kemudian perawat Ponkesdes diberikan informed consent dengan menandatangani lembar persetujuan sebagai subyek penelitian untuk dilakukan wawancara, pengisian kuesioner, diskusi, observasi dan intervensi. Maksud diberikannya informed
consent adalah memberikan penjelasan berupa tujuan, manfaat dan faktor risiko
yang mungkin terjadi sebelum responden memberikan persetujuan.4.3 Variabel Penelitian
X3 Faktor Perilaku Kinerja
Peran serta institusi pendidikan dalam pelaksanaan ponkesdes
Kuesioner Interval Instansi pendidikan
Keterlibatan masyarakat Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan tugas perawat di ponkesdes
Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala
dan Perilaku Kinerja Perawat Ponkesdes di Kabupaten Tuban Jawa Timur
Nursing Center berbasis Health Promotion Model, Nursing Center
Tabel 4.2 Definisi operasional Pengembangan Ponkesdes menjadi Community4.4 Definisi Operasional
Y2.2 Kesehatan gizi Y2.3 Pencegahan penyakit Y2.4 Promosi kesehatan Y2.5 Pengobatan sederhana
Y2 Community nursing center (Tugas Perawat Poskesdes) Y2.1 Kesehatan lingkungan
X3.3 Perincian tugas Y1 Komitmen Y1.1 Penerimaan terhadap tujuan organisasi Y1.2 Keinginan untuk bekerja keras Y1.3 Hasrat untuk berhadap
X3.2 Pembiayaan
X3.1 Struktur
X2.6 Pengaruh Situasional
Tabel 4.1 Variabel PenelitianX2.5 Pengaruh Interpersonal
X2.4 Aktivitas terkait
X2.3 Self Efficavy
X2.2 Hambatan dalam bertindak
X2.1 Manfaat dari tindakan yang dirasakan
X2 Perilaku spesifik kognisi dan afeksi Perawat
X1.5 Organisasi Profesi
X1.4 Pelayanan Kesehatan
X1.3 Caring Perawat
X1.2 Instansi Pendidikan
X1.1 Masyarakat
X1 Keterlibatan
Variabel Indikator
Kuesioner Interval
Variabel Sub Definisi Operasional Pengukuran Skala
Variabel Caring Cara perawat dalam Kuesioner Intervalperawat memanfaatkan waktunya menggunakan tenaga dalam melakukan pekerjaanya, penyusunan prioritas pilihan terhadap cara menjalin hubungan dengan orang lain, klien dan sesama perawat. pelayanan Peran serta fasilitas Kuesioner Interval kesehatan pelayanan kesehatan yang menunjang sebagai, Koordinasi, Rujukan, Pelaporan
Organisasi Peran serta organisasi Kuesioner Interval profesi profesi dalam pelaksanaan ponkesdes, memberikan dukungan kepada perawat ponkesdes, ajang komunikasi antar perawat ponkesdes, advokasi
Perilaku Pengaruh Kesadaran mengenai Kuesioner spesifik interpersonal perilaku, kepercayaan, Interval kognisi dan sikap pada orang lain afeksi Perawat
Pengaruh Persepsi dan Kuesioner Interval situasional kesadaran terhadap keadaan yang dapat memudahkan atau menghalangi suatu perilaku, persepsi terhadap pilihan yang ada, karakteristik
Variabel Sub Definisi Operasional Pengukuran Skala
Variabelpermintaan, ciri-ciri estetik dari suatu lingkungan.
Self-efficacy kemampuan seseorang Kuesioner Interval
untuk mengorganisasi dan melaksanakan tindakan secara nyata
Aktivitas Aktivitas yang Kuesioner terkait memiliki hubungan Interval dengan tugas perawat Ponkesdes
Manfaat yang Kesempatan untuk Kuesioner Interval dirasakan mengembangkan diri selama menjadi perawat di Ponkesdes
Hambatan Kendala selama Kuesioner dalam melaksanakan tugas bertindak sebagai perawat yang ponkesdes dirasakan
Faktor Struktur Rangkaian bentuk Kuesioner Interval perilaku dan yang tertulis secara kinerja berurutan perawat
Pembiyaan Dana operasional dari Kuesioner Ponkesdes pemerintah yang Interval digunakan untuk kegiatan Ponkesdes.
Perincian Rincian tugas dan cara Kuesioner tugas pelaksanaan tugas Interval atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan secara mandiri maupun kelompok, dimana tugas dikerjakan dengan hasil yang diharapkan. Komitmen Penerimaan Perawat mempunyai Kuesioner Interval terhadap semangat untuk tujuan menerapkan peran organisasi perawat di masyarakat Keinginan Perawat memiliki Kuesioner Interval
Variabel Sub Definisi Operasional Pengukuran Skala
Variabeluntuk bekerja motivasi tinggi untuk keras melaksanakan berbagai kegiatan di Ponkesdes
Hasrat untuk Perawat mempunyai Kuesioner Interval bertahan tanggung jawab di menjadi setiap tindakan yang bagian dari dilakukannya. organisasi.
Community
Kesehatan Peran serta perawat Kuesioner Interval
Nursing lingkungan dalam menciptakan Center: lingkungan dengan
(Tugas sanitasi yang baik perawat Kesehatan Perhatian perawat Kuesioner Interval Ponkesdes) gizi terhadap tumbuh kembang balita di wilayah Ponkesdes
Pencegahan Tindakan perawat Kuesioner Interval penyakit dalam mencegah timbulkan penyakit endemik di masyarakat
Promosi Komitmen perawat Kuesioner Interval kesehatan untuk selalu meningkatkan pengetahuan masyarakat
Pengobatan Pelayanan perawat Kuesioner Interval sederhana secara sederhana dalam melayani masyarakat yang sakit di Ponkesdes
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel eksogen yaitu keuntungan yang dirasakan, aktifitas yang dirasakan, self efficacy, aktifitas yang terkait, pengaruh interpersonal, dan pengaruh situasional, keterlibatan masyarakat, keterlibatan instansi pendidikan, caring perawat, keterlibatan pelayanan kesehatan, keterlibatan organisasi profesi, struktur organisasi, pembiyaan Ponkesdes, desain pekerjaan dan perincian tugas diisi oleh perawat dan merupakan gambaran situasi dari perawat. Kuesioner untuk mengukur variabel endogen yaitu tahap pengembangan Ponkesdes menjadi Community Nursing Center berbasis Health
Promotion Model, Nursing Center dan perilaku kinerja perawat.
1.4.1 Kuesioner demografi dan informasi kesehatan Kuesioner yang pertama berisi tentang data umur responden, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan dan lama menjadi perawat Ponkesdes.
1.4.2 Kuesioner variabel eksogen Kuesioner untuk mengukur variabel eksogen meliputi faktor perilaku khusus kognisi dan afeksi perawat meliputi keuntungan yang dirasakan, aktifitas yang dirasakan, pengaruh interpersonal, pengaruh situasional, self efficacy dan aktifitas yang terkait. Faktor keterlibatan meliputi keterlibatan masyarakat, instansi pendidikan, caring perawat, pelayanan kesehatan, organisasi profesi. Perilaku dan kinerja meliputi struktur organisasi, pembiyaan Ponkesdes, desain pekerjaan dan perincian tugas. Daftar pertanyaan sebagaimana tertera dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.3 Blue print kuisioner keterlibatanVariabel Indikator Nomor pernyataan Keterlibatan 1,2,3,4,5
1. Masyarakat 6,7,8,9,10
2. Instansi pendidikan 11,12,13,14,15
3. Caring perawat 16,17,18,19 4. pelayanan kesehatan 20,21,22,23,24
5. Organisasi profesi Keterlibatan
Variabel terdiri dari 5 sub variabel yaitu masyarakat terdiri dari 5 pernyataan, instansi pendidikan kesehatan terdiri dair 5 pernyataan, caring perawat 5 pernyataan, pelayanan kesehatan 4 pernyataan dan organisasi profesi 4 pernyataan. Setelah skor dijumlahkan, lalu dimasukkan dalam rumus prosentase sebagai berikut:
F P x 100 n
Keterangan : P = Prosentase F = Jumlah jawaban yang dipilih responden n = Jumlah skor maksimal
keterlibatan
Kriteria penilaian hasil penelitian pada adalah sebagai berikut: Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang) Interval = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% – 33% = 67% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval adalah : Baik jika skore ≥ 67% Cukup jika skore 33 – 66 % Kurang jika skore < 33%
Tabel 4.4 Blue print kuisioner Perilaku spesifik kognisi dan afeksi perawatVariabel Indikator Nomor pertanyaan Perilaku spesifik kognisi 1,2,3,4
1. Pengaruh interpersonal dan afeksi perawat 1,2,3,4,5,6,7
2. Pengaruh situasional 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
3. Self Efficavy
1 s/d 15
4. Aktivitas terkait 1 s/d 8
5. Manfaat yang dirasakan dalam 1 s/d 8
6. Hambatan bertindak Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawat
Variabel terdiri dari 6 indikator yaitu pengaruh interpersonal yang terdiri dari 4 pernyataan dan pengaruh situasional yang terdiri dari 7 pernyataan, masing-masing pernyataan diberi skor 1 (ya), 0 (tidak).
Kriteria penilaian hasil penelitian pada pengaruh interpersonal dan pengaruh situasional adalah sebagai berikut: Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang) Interval = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% – 33% = 67% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval adalah : Baik jika skore ≥ 67% Cukup jika skore 33 – 66 % Kurang jika skore < 33% Sedangkan self efficacy yang terdiri dari 10 pernyataan, aktivitas terkait yang terdiri dari 15 pernyataan, manfaat yang dirasakan yang terdiri dari 8 pernyataan, dan hambatan dalam bertindak terdiri dari 8 pernyataan, masing- masing pertanyaan diberi skor 4 (Sangat Setuju), 3 (Setuju), 2 (Setuju), 1 (Sangat Tidak Setuju).
Kriteria penilaian hasil penelitian pada koesioner self efficacy, aktivitas terkait, manfaat yang dirasakan dan hambatan dalam bertindak adalah sebagai berikut:
Interval = Range / kriteria = 75/3 = 25% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% – 25% = 75% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval adalah :
Baik jika skore ≥ 75% Cukup jika skore 50 – 74 % Kurang jika skore < 50% Tabel 4. 5 Blue print kuisioner Faktor Perilaku Kinerja
Variabel Indikator Nomor pertanyaan Faktor perilaku dan 1,2,3,4
1. Struktur kinerja perawat 5,7,8
2. Pembiayaan 9,10,11,12,13
3. Perincian tugas
Variabel perilaku dan kinerja perawat terdiri dari 3 indikator: Struktur terdiri dari 4 penyataan, pembiayaan terdiri dari 3 pernyataan, perincian tugas terdiri dari 5 pernyataan, masing-masing pertanyaan diberi skor 1 (ya), 0 (tidak).
Kriteria penilaian hasil penelitian pada struktur, pembiayaan dan desain pekerjaan adalah sebagai berikut: Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang) Interval = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% – 33% = 67% adalah : Baik jika skore ≥ 67% Cukup jika skore 33 – 66 % Kurang jika skore < 33%
Tabel 4.6 Blue print kuisioner KomitmenVariabel Indikator Nomor pertanyaan Komitmen terhadap tujuan 1,2,3
1. Penerimaan organisasi 4,5,6
2. Keinginan untuk bekerja keras
3. Hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi. 7,8,9,10
Variabel komitmen terdiri dari 3 indikator: penerimaan terhadap tujuan organisasi terdiri dari 3 pernyataan, keinginan untuk bekerja keras terdiri dari 3 pernyataan, hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi, masing-masing pertanyaan diberi skor 1 (ya), 0 (tidak).
Kriteria penilaian hasil penelitian pada struktur, pembiayaan dan desain pekerjaan adalah sebagai berikut: Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang) Interval = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% – 33% = 67% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval adalah : Baik jika skore ≥ 67% Cukup jika skore 33 – 66 % Kurang jika skore < 33%
Tabel 4.7 Blue print kuisioner community nursing center (Tugas PerawatPonkesdes)
Variabel Indikator Nomor pertanyaan
1. Kesehatan lingkungan Center:
1 Community Nursing
2. Kesehatan Gizi (Tugas Perawat
3
3. Pencegahan Penyakit Ponkesdes)
4
4. Promosi kesehatan
5
5. Pengobatan sederhana
Variabel Community Nursing Center (Tugas Perawat Pokesdes) terdiri dari 5 indikator: kesehatan lingkungan terdiri dari 3 pernyataan, kesehatan gizi terdiri dari 3 pernyataan, pencegahan penyakit terdiri dari 3 pernyataan, promosi kesehatan terdiri dari 3 pernyataan dan pengobatan sederhana terdiri dari 3 pernyataan, masing-masing pertanyaan diberi skor 1 (ya), 0 (tidak).
Kriteria penilaian hasil penelitian pada tugas perawat adalah sebagai berikut: Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang)
Interval = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% – 33% = 67% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval adalah : Baik jika skore ≥ 67% Cukup jika skore 33 – 66 % Kurang jika skore < 33%
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.6.1 Uji Validitas Kuesioner Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk
(construct validity) dan validitas isi (content validity), dengan cara menyusun kuesioner dengan memasukkan semua aspek yang sesuai dengan kerangka konsep yang diukur. Pengujian validitas internal dari setiap item pertanyaan di uji dengan menggunakan pendekatan korelasi item-total dikoreksi dengan batas validitas hasil koefisien korelasi (r) adalah 0,25-0,30. Artinya item pertanyaan kuesioner dikatakan valid apabila mempunyai nilai korelasi sama atau lebih besar dari 0,25- 0,30 atau loading faktor (λ) kurang 0,5 (Kusnaedi, 2008). Hasil uji validitas dengan smart PLS 3.0 didapatkan:
1. Validitas Kuesioner Variabel Keterlibatan (X1)
Tabel 4.8 Uji Validitas Kuesioner Variabel keterlibatan (X1)Indikator Standardized Loading
Factor
Sample
mean
(M)
Standard error (STERR) T statistik Ket.
masyarakat (X1.1) 0,956 0,964 0,014 67,689 Valid &
Sign instansi pendidikan (X1.2)0,937 0,915 0,077 12,181 Valid & Sign Caring perawat (X1.3) 0,982 0,979 0,012 81,342 Valid &
Sign
pelayanan kesehatan 0,263 0,294 0,133 1,985 Tdk Valid
(X1.4) & tdk Sign organisasi profesi
Standard error (STERR) T statistik Ket.
Hambatan dalam bertindak (X2.6) 0,969 0,918 0,124 7,818 Valid & Sign
Manfaat yang dirasakan (X2.5) 0,825 0,804 0,196 4,216 Valid & Sign
Aktivitas terkait (X2.4) 0,989 0,948 0,095 10,412 Valid & Sign
Self-Efficacy (X2.3) 0,986 0,940 0,091 10,888 Valid & Sign
Pengaruh Situasional (X2.2) 0,930 0,888 0,162 5,742 Valid & Sign
Pengaruh Interpersonal (X2.1) 0,979 0,944 0,117 8,388 Valid & Sign
Factor
Sample
mean
(M)
(X1.5) 0,224 0,297 0,126 1,781 Tdk Valid & tdk Sign
Indikator Standardized Loading
Afeksi perawat (X2)
Tabel 4.9 Uji Validitas Kuesioner Variabel Perilaku spesifik kognisi dan2. Validitas Kuesioner Variabel Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawat (X2)
T-statistik >1,96, yaitu keterlibatan masyarakat (X1.1), keterlibatan instansi pendidikan (X1.2), dan caring perawat (X1.3), sehingga dapat dikatakan valid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian signifikan 5% (α=0,05), sedangkan dua indikator lainnya yaitu keterlibatan pelayanan kesehatan (X1.4), dan keterlibatan organisasi profesi (X1.5) tidak valid dan tidak signifikan karena memiliki nilai loading factors lebih kecil dari 0,5 dan mempunyai nilai T- statistik <1,96, Sehingga kedua indikator ini harus dikeluarkan dari model.
Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0 Hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai loading factors dari tiga indikator lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai
Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0
Hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa enam indikator dari variabel HPM memiliki nilai loading factors lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik >1,96, sehingga dapat dikatakan indikator variabel konstruk Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawatvalid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian level signifikan 5% (α=0,05). Indikator tersebut adalah pengaruh interpersonal (X2.1), pengaruh situasional (X2.2), self-efficacy (X2.3), aktivitas terkait (X2.4), manfaat yang dirasakan (X2.5), hambatan dalam bertindak (X2.6).
3. Validitas Kuesioner Variabel Faktor Perilaku dan Kinerja perawat (X3)
Tabel 4.10 Uji Validitas Kuesioner Variabel Faktor Perilaku dan Kinerja perawat (X3)Standardized Sample Standard T Indikator Ket.
Loading mean error statistik
Factor (M) (STERR)
Struktur (X3.1) 0,895 0,828 0,211 4,246 Valid &
SignPembiayaan (X3.2) 0,932 0,942 0,031 30,044 Valid &
SignPerincian tugas 0,409 0,403 0,208 1,964 Tdk Valid
(X3.3)& tdk Sign
Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0 Hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai loading factors dari dua indikator variabel faktor perilaku kinerja lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik >1,96, yaitu struktur (X3.1), dan pembiayaan (X3.2), sehingga dapat dikatakan valid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian signifikan 5% (α=0,05), sedangkan satu indikator lainnya yaitu perincian tugas (X3.3) tidak valid dan tidak signifikan karena memiliki nilai loading factors lebih kecil dari 0,5 dan mempunyai nilai T- statistik <1,96, Sehingga indikator perincian tugas (X3.3) ini harus dikeluarkan dari model.
4. Validitas Kuesioner Variabel Komitmen (Y1)
Tabel 4.12 Uji Validitas Kuesioner Variabel Community Nursing CenterPengobatan sederhana (Y2.5) 0,895 0,920 0,040 22,605 Valid dan sign
Promosi Kesehatan (Y2.4) 0,363 0,359 0,216 1,682 Tdk valid & tdk sign
Pencegahan Penyakit (Y2.3) 0,551 0,470 0,291 1,897 Tdk valid & tdk sign
Kesehatan Gizi (Y2.2) 0,369 0,332 0,211 1,748 Tdk valid & tdk sign
Kesehatan Lingkungan (Y2.1) 0,611 0,544 0,211 2,892 Valid & Sign
Standard error (STERR) T statistik Ket.
Factor
Sample
mean
(M)
Indikator Standardized Loading
(Tugas Perawat Pokesdes) (Y2)
5. Validitas Kuesioner Variabel Community Nursing Center (Tugas Perawat Pokesdes) (Y2)
Tabel 4.11 Uji Validitas Kuesioner Variabel Komitmen (Y1)dikatakan indikator variabel konstruk Komitmen valid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian level signifikan 5% (α=0,05). Indikator tersebut adalah penerimaan terhadap tujuan organisasi (Y1.1), keinginan untuk bekerja keras (Y1.2), dan hasrat untuk bertahan (Y1.3).
factors lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik >1,96, sehingga dapat
Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0 Berdasarkan hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tiga indikator dari variabel Komitmen memiliki nilai loading
Sign
Sign Hasrat untuk bertahan (Y1.3) 0,343 0,346 0,012 27,741 Valid &
Sign Keinginan untuk bekerja keras (Y1.2) 0,325 0,323 0,010 33,287 Valid &
Penerimaan terhadap tujuan organisasi (Y1.1) 0,347 0,348 0,012 28,886 Valid &
Standard error (STERR) T statistik Ket.
Factor
Sample
mean
(M)
Indikator Standardized Loading
Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0
Hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai loading factors dari dua indikator variabel Community Nursing Center (Tugas Perawat Pokesdes) lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik >1,96, yaitu kesehatan lingkungan (Y2.1), dan pengobatan sederhana (Y2.5), sehingga dapat dikatakan valid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian signifikan 5% (α=0,05), sedangkan tiga indikator lainnya yaitu kesehatan gizi (Y2.2), pencegahan penyakit (Y2.3), dan promosi kesehatan (Y2.4) tidak valid dan tidak signifikan karena memiliki nilai loading factors lebih kecil dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik <1,96, Sehingga indikator kesehatan gizi (Y2.2), pencegahan penyakit (Y2.3), dan promosi kesehatan (Y2.4) ini harus dikeluarkan dari model.
4.5.1 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas model PLS dapat dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha untuk mengukur batas bawah nilai reliabillitas suatu konstruk. Hasil uji reliabilitas konstruk model dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.13 Pengujian Reliabilitas Cronbach’s Alpha Model PengembanganPonkesdes Menjadi Community Nursing Center di Kabupaten Tuban.
Variabel Kode Konstruk Chronbach’s Keterangan Alpha Keterlibatan X1 0,805 Reliabel Perilaku spesifik
X2 0,980 Reliabel kognisi dan afeksi perawat Faktor perilaku dan
X3 0,670 Reliabel kinerja perawat Komitmen Y1 0,985 Reliabel Y2 0,569 Reliabel Community Nursing Center (Tugas Perawat Ponkesdes)
Sumber: hasil olah data dengan Smart PLS 3.0
Tabel 4.13 menyatakan bahwa semua konstruk laten reliabel karena semua nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan semua variabelKeterlibatan lembaga Perilaku spesifik kognisi dan afeksi
( , , faktor perilaku kinerja, komitmen, dan tugas perawat ponkesdes) reliabel dan layak digunakan dalam model struktural.
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di seluruh desa di Kabupaten Tuban yang memiliki Ponkesdes sesuai kriteria inklusi dengan waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2014 sampai dengan bulan November 2014.
4.8 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data
Diawali dengan melakukan survei terhadap perawat yang melaksanakan tugasnya sebagai perawat ponkesdes, meliputi faktor perilaku khusus kognisi dan afeksi perawat meliputi keuntungan yang dirasakan, aktifitas yang dirasakan, pengaruh interpersonal, pengaruh situasional, self efficacy, aktifitas yang terkait.
Faktor eksternal keterlibatan lembaga meliputi keterlibatan masyarakat, keterlibatan instansi pendidikan, caring perawat, keterlibatan pelayanan kesehatan, keterlibatan organisasi profesi. Organisasi Ponkesdes meliputi struktur organisasi, pembiyaan Ponkesdes, disain pekerjaan dan perincian tugas. Analisa data juga dilakukan pada tugas perawat meliputi kesehatan lingkungan, kesehatan gizi, pencegahan penyakit, promosi kesehatan dan pengobatan sederhana. Analisis korelasi dan regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel atau untuk menguji hipotesis. Melaksanakan kajian kepustakaan untuk mengidentifikasi model community nursing center dalam pengembangan Ponkesdes. Hasil survey dipadukan dengan kajian pustaka yang relavan untuk menyususn modul community nursing center dalam pengembangan Ponkesdes. Modul yang telah disusun digunakan sebagai bahan diskusi mendalam yang melibatkan para pakar di bidang perilaku manusia, sosiolog, ahli kesehatan masyarakat dan pakar statistik. Hasil diskusi menghasilkan modul community nursing center dalam pengembangan ponkesdes yang akan dilakukan oleh perawat ponkesdes dengan menguji terlebih dahulu pada perawat model. Melaksanakan uji validitas dan reliabilitas.
4.9 Prosedur Penelitian (Kerangka Operasional) Issue strategis :
Menganalisis faktor :
Mengidentifikasi data
1. Faktor Keterlibatan
dari: Community nursing center
(masyarakat,
Faktor Keterlibatan instansi pendidikan, dalam pengembanganFaktor perilaku spesifik
caring perawat,
Ponkesdes kognisi dan afeksi perawat pelayanan Perilaku dan kinerja kesehatan, perawat Ponkesdes organisasi profesi)
2. Faktor perilaku spesifik kognisi dan Focus Group Disscussion
afeksi perawat
(FGD) dengan : (pengaruh- Tokoh Masyarakat
interpersonal,
- Tokoh Agama pengaruh
- Perawat
situasional, self
- Instansi Pendidikan
efficacy, aktifitas Kesehatan yang terkait
- Organisasi Profesi keuntungan yang Keperawatan dirasakan, aktifitas
- Pejabat Dinas
yang dirasakan
Kesehatan
3. Perilaku kinerja
perawat Ponkesdes (struktur,pembiayaa n Ponkesdes, desain Diskusi Pakar pekerjaan, perincian tugas)Penyusunan Model
Gambar 4.1 Kerangka Operasional Penelitian4.10 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan ditabulasi yaitu dengan menyusun data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dilanjutkan dengan analisis.
4.10.1 Teknik Analisis Inferensial Teknik analisis inferensial digunakan untuk menguji model empiris dan hipotesis yang diusulkan dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan strukutural berbasis variance atau
component based, yang terkenal dengan Partial least Square (PLS). PLS ini
merupakan analisis yang powerful, oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, sample kecil, dan juga dapat digunakan untuk konfirmasi teori (Ghozali, 2008; Hair et al.,2010).
4.10.2 Teknik Analisis Inferensial Tahap kedua yaitu penyusunan model dengan melihat hasil permodelan Partial least Square (PLS).
Adapun alasan penggunaan PLS adalah sebagai berikut:
1. PLS merupakan metode umum untuk mengistemasi path model yang menggunakan variabel laten dengan multiple indicator. Hal ini sesuai dengan model empirik penelitian
2. PLS menangani model reflektif dan formatif, bahkan konstruk dengan item (indikator) tunggal (Hair et al.,2010).
PLS merupakan metode analisis untuk casual–predictive analisis dalam situasi komplkesitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah. Pada PLS perancangan model bisa berbasis teori, hasil penelitian empiris, analogi normatif dan rasional. Fokusnya adalah mendapatkan model prediktif yang merupakan hubungan antar variabel yang sebelumnya tidak diketahui, berguna untuk maksud eksplorasi, karena itu dimungkinkan PLS melakukan eksplorasi hubungan antar variabel laten.
4.10.3 Kerangka Analisis
X1.1 X1.2
X1 X1.3
X1.4 X1.5
X1.1 X2.1
X2.3 X2.2
X2.1 X1.2
X2.2 X1.3
X2 Y1 Y2
X2.3 X1.4
X2.4 X1.5
X2.5 X2.6
X3.1 X3.2
X3 X3.3
Gambar 4.2 Kerangka Analisis Diagram Jalur Model Hipotetik PersamaanStruktural Model Pengembangan Ponkesdes Menjadi Community Nursing Center di Kabupaten Tuban. Keterangan: Model Pengembangan Ponkesdes berbasis Community Nursing Center merupakan blended dari teori Nursing Center yang keterlibatan (X1) terdiri dari lima indikator yaitu keterlibatan masyarakat (X1.1), keterlibatan institusi pendidikan (X1.2), caring perawat (X1.3), keterlibatan pelayanan kesehatan (X1.4), dan keterlibatan organisasi profesi (X1.5), perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawat (X2) yang terdiri dari enam indikator yaitu pengaruh interpersonal (X2.1), pengaruh situasional (X2.2), self efficacy (X2.3), aktivitas terkait (X2.4), manfaat yang dirasakan (X2.5), dan hambatan dalam bertindak (X2.6). faktor perilaku kinerja (X3) yang terdiri dari tiga indikator yaitu struktur (X3.1), pembiayaan (X3.2), dan Perincian tugas (X3.3). Ketiga Variabel tadi berpengaruh terhadap adanya komitmen pada perawat Ponkesdes (Y1) yang terdiri dari penerimaan terhadap organisasi (Y1.1), keinginan untuk bekerja keras (Y1.2), dan hasrat untuk bertahan (Y1.3), adanya komitmen pada perawat mempengaruhi
Community Nursing Center yang Tugas Perawat Pokesdes(Y2) yang terdiri dari
kesehatan lingkungan (Y2.1), kesehatan gizi (Y2.2), pencegahan penyakit (Y2.3), promosi kesehatan (Y2.4), dan pengobatan sederhana (Y2.5).