BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASMA PADA KELUARGA Bp. M DI DESA KALICUPAK KIDUL - repository perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu

  faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah kondisi dimana tidak hanya bebas dari penyakit. Sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya menjadikan dirinya terintegrasi secara keseluruhan baik fisik, mental, dan sosial. Sakit merupakan kondisi ketidakmampuan individu untuk beradaptasi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu (Diyanto, 2007). Penyakit adalah gangguan dalam fungsi tubuh yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas tubuh sehingga responnya dapat berupa sakit (Hidayat, 2008).

  Banyak penyakit yang bermunculan di dunia ini. Mulai dari penyakit yang mudah disembuhkan sampai yang berujung kematian. Salah satunya adalah penyakit paru yang sering dikenal sebagai penyakit asma.

  Penyakit asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Selama 15 tahun terakhir kasus asma di negara maju dan negara berkembang meningkat pesat. Asma merupakan penyakit saluran napas yang ditandai oleh penyempitan bronkus akibat adanya hiperreaksi terhadap sesuatu perangsangan langsung/fisik ataupun tidak langsung. Tanpa pengelolaan yang tepat, asma akan mengganggu

  1 kehidupan penderita dan akan cenderung mengalami peningkatan, sehingga dapat menimbulkan komplikasi bahkan sampai menimbulkan kematian.

  Asma adalah penyakit kronis (jangka panjang), suatu kondisi ketika saluran udara tersumbat atau menyempit. Gejala asma dipicu oleh benda-benda yang ada disekitar, gejala ini bervariasi pada masing-masing individu, tetapi penyebab umumnya adalah udara dingin, kegiatan fisik berlebihan, alergen (hal-hal yang menyebabkan alergi) seperti debu, jamur, serbuk sari, bulu binatang, atau debu kecoa, dan beberapa jenis infeksi virus.

  Asma dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat bersifat menetap dan mengganggu aktivitas bahkan kegiatan harian sehigga menurunkan kualitas hidup, salah satu faktor pencetus serangan asma adalah kondisi psikologis klien yang tidak stabil termasuk di dalamnya cemas.

  Berbagai faktor yang dapat menimbulkan serangan asma antara lain olahraga (exercise), infeksi, alergen, perubahan suhu, pajanan iritan asap rokok, dan lain-lain. Selain itu terdapat berbagai faktor lain yang mempengaruhi pravelensi penyakit asma antara lain usia, jenis kelamin, ras, sosio-ekonomi dan faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi terjadinya serangan asma, derajat asma dan juga kematian akibat penyakit asma (Rahajoe, Supriyatno & Setyanto, 2008).

  Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita asma di dunia pada tahun 2007 mencapai 300 juta orang. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 400 juta orang pada tahun 2025.

  Prevalensi nasional Penyakit Asma adalah 4,0% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala). Sebanyak 9 provinsi mempunyai prevalensi Penyakit Asma diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Papua Barat. Secara nasional, 10 kabupaten/kota dengan prevalensi Penyakit Asma tertinggi adalah Aceh Barat (13,6%), Buol (13,5%), Pohuwato (13,0%), Sumba Barat (11,5%), Boalemo (11,0%), Sorong Selatan (10,6%), Kaimana (10,5%), Tana Toraja (9,5%), Banjar (9,2%), dan Manggarai (9,2%). Sedangkan 10 kabupaten/kota dengan prevalensi Penyakit Asma terendah adalah Yakuhimo (0,2%), Langkat (0,5%), Lampung Tengah (0,5%), Tapanuli Selatan (0,6%), Lampung Utara (0,6%), Kediri (0,6%), Soppeng (0,6%), Karo (0,7%), Serdang Bedagai (0,7%), dan Kota Binjai (0,7%) (RISKESDAS, 2007).

  Di Indonesia sendiri kasus asma masih banyak terjadi. Asma menyumbang banyak kematian di Indonesia sebanyak 225.000 pada tahun 2005. Berdasarkan Survey Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001 diketahui bahwa penyakit saluran nafas merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah penyakit gangguan pembuluh darah. Sebanyak antara 1,5 juta sampai 3 juta orang di Indonesia mengidap penyakit asma dan kurang lebih sepertiga dari kasus asma diantaranya adalah usia dewasa (Refi dan Anisa, 2011).

  Data Dinas Kesehatan Banyumas tahun 2013 kasus penyakit tidak menular di Puskesmas Kabupaten Banyumas dengan 39 Puskesmas, angka tertinggi di wangon I yaitu 585 orang dengan kasus asma bronkhial. Sementara di Kalibagor menempati urutan ke 25. Jumlah total yang menderita penyakit asma bronkial di Kabupaten Banyumas pada tahun 2011-2013 mengalami penurunan. Jumlah total asma bronkhial pada tahun 2013 sebanyak 3.441 orang, pada tahun 2012 sejumlah 215.489 orang, pada tahun 2011 sejumlah 279.378 orang (Dinas Kesehatan Banyumas, 2013).

  Berdasarkan hasil survey penulis pada tanggal 21 Juni 2014 di Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumas diperoleh hasil data penduduk Kecamatan Kalibagor pada tahun 2013 sebesar 46.655 ribu orang dan pada tahun 2014 jumlah penduduk sebesar 49.733 ribu orang. Dari jumlah tersebut pada tahun 2013 presentase penduduk kecamatan Kalibagor menderita Asma Bronchiale adalah 1,34% atau sebanyak 627 orang, sedangkan tahun 2014 pada bulan Januari sampai Mei presentase penduduk yang menderita Asma Bronchiale sejumlah 0,41 % atau sebanyak 204 orang (Puskesmas Kalibagor, 2013-2014).

  Asma dapat timbul pada berbagai usia dan dapat menyerang pada semua jenis kelamin namun dari waktu ke waktu terlihat kecenderungan terjadinya suatu peningkatan penderita. Asma dapat terjadi karena adanya faktor genetik, perokok aktif maupun pasif juga dapat mengakibatkan asma. Sebagai pemicu timbulnya serangan-serangan dapat berupa infeksi (infeksi virus RSV), iklim (perubahan mendadak suhu, tekanan udara), inhalan (debu, kapuk, tungau, sisa-sisa serangga mati, bulu binatang, serbuk sari, bau asap, uap cat), makanan (putih telur, susu sapi, kacang tanah, coklat, biji-bijian, tomat), obat (aspirin), kegiatan fisik (olahraga berat, kecapaian, tertawa terbahak-bahak), dan emosi (Amin, 2013).

  Berdasarkan kejadian fakta di atas maka penulis mengambil kasus asma bronchiale pada Bp M selain fenomena di atas beberapa hal yang mendasari penulis tertarik mengambil kasus tersebut adalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara perawatan dan pencegahan penyakit asma bronchiale.

B. Tujuan Penulisan

  1. Tujuan umum Melaporkan pengelolaan kasus dan penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan kasus asma secara komprehensif pada keluarga Bp M dengan fokus utama Bp M yang menderita asma di desa Kalicupak Kidul Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas.

  2. Tujuan khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk mendapatkan hasil : a. Pengkajian pada keluarga Bp M khususnya Bp M dengan masalah asma bronkhial b. Analisa data hasil pengkajian dan merumuskan masalah untuk menegakkan diagnosa keperawatan sesuai prioritas pada keluarga

  Bp M khususnya Bp M dengan masalah asma bronkhial

  c. Rencana tindakan keperawatan pada keluarga untuk mengatasi masalah yang muncul dengan masalah asma bronkhial d. Implementasi keperawatan sesuai dengan rencana tindakan yang sudah direcanakan dengan masalah asma bronkhial e. Evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang sudah dilakukan pada keluarga dengan masalah asma bronkhial f. Pendokumentasian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah asma bronkhial.

C. Metode Penulisan

  1. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah dengan menggunakan teknik yaitu : a. Observasi Partisipasi

  Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap keluarga dengan melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat interaksi perawat dengan keluarga Bp M dengan masalah asma. b. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesis kepada klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya dengan masalah asma.

  c. Studi literatur sumber pengetahuan melalui buku-buku yang berkaitan catatan tentang kasus klien yang terdapat pada format-format Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber- dengan asuhan keperawatan kepada keluarga.

  d. Studi dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan- dokumentasi maupun yang terdapat dari hasil catatan medis puskesmas terutama pada keluarga Bp M dengan masalah asma.

  2. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah asma dilakukan pada keluarga Bp M dengan fokus utama Bp M di Desa

  Kalicupak Kidul RT 04 RW 01 Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas mulai dari tanggal 02 Juni 2014 sampai 04 Juni 2014.

D. Manfaat Penulisan

  Manfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan manfaat praktis dalam keperawatan dari hasil laporan kasus yaitu sebagai panduan dalam perawatan keluarga di rumah, terutama dalam pengelolaan kasus yang bersangkutan.

E. Sistematika penulisan

  Dalam menyusun laporan ini penulis menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu, serta sistematika penulisan

  BAB II : Tinjauan Pustaka membahas tentang konsep keluarga dan konsep asma BAB III : Tinjauan kasus membahas tentang asuhan keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian pada keluarga, analisa data, diagnosa keperawatan, skorring prioritas, perencanaan, implementasi, evaluasi.

  BAB IV : Pembahasan membahas tentang pembahasan kasus BAB V : Penutup membahas tentang kesimpulan dan saran terkait dengan kasus

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HIPERTENSI PADA KELUARGA NY. WDI WLAHAR WETAN RT 05 RW 01 KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. D DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA TB PARU DI DESA LEMBERANG SOKARAJA – BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 10

TUGAS AKHIR - ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA GIZI KURANG PADA KELUARGA Bpk. R KHUSUSNYA An.R DI KEMUTUG KIDUL RT 01 RW 01 KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. Y DENGAN FOKUS UTAMA PADA IBU A MENDERITA HIPERTENSI DI DESA SROWOT KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 15

TUGAS AKHIR - ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. Y DENGAN FOKUS UTAMA PADA IBU A MENDERITA HIPERTENSI DI DESA SROWOT KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HIPERTENSI PADA KELUARGA Ny. S KHUSUSNYA Ny. S DI DESA KEMUTUG KIDUL RT 03 RW 01 KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HIPERTENSI PADA KELUARGA Bp.S DI DESA KALICUPAK KIDUL

0 0 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Bp. R DENGAN FOKUS UTAMA Ibu. L DENGAN HIPERTENSI DI DESA KEDUNGWULUH KIDUL KECAMATAN PATIK RAJA KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK S DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ATHRITIS GOUT DI DESA KALICUPAK KIDUL RT 01 RW 01 KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 18

TUGAS AKHIR - ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASMA PADA KELUARGA Bp. M DI DESA KALICUPAK KIDUL - repository perpustakaan

0 0 17