HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KEPATUHAN SOP PEMASANGAN INFUS YANG PERTAMA KALI PADA PASIEN OLEH MAHASISWA STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG TINGKAT II PRODI S1KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT - Elib Repository
HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KEPATUHAN SOP PEMASANGAN
INFUS YANG PERTAMA KALI PADA PASIEN OLEH MAHASISWA STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG TINGKAT II PRODI S1KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Progam Studi Ilmu Keperawatan
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Mama tercinta seseorang yang begitu luar biasa, berperan sangat penting dalam kehidupan saya. Seseorang yang selalu menjadi motivasi dan menjadi alasan untuk saya agar lebih sukses. Semoga ini bisa menjadikan kebanggaan untuk mu
2. Kakak ( Darmawan dan Tri asih) terimakasih telah memberikan kesempatan untuk saya meraih cita-cita. Semoga ini menjadi awal yang baik, maaf telah membuat kecewa karna adik mu tidak bisa seperti apa yang diinginkan
3. Ponakan (Dhiya Syarafana Mirsya Azizah) malaikat kecil ku 4.
Papa yang selalu mengingatkan “alon-alon bae telat rapapa sng penting slamet” menguatkan saya saat terpuruk
5. Sahabat terbaik (Su’banurohim dan Rizka Tri Yulisari) terimakasih sudah selalu ada untuk saya dan sudah menjadi penyemangat dalam segala hal.
MOTTO Tak perlu takut untuk mencoba hal yang baru (sesuatu yang baik)
Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali Tak perlu menyakiti seseorang yang telah menyakiti dan merendahkan hidup kita jadikan semua itu cambukan untuk membuktikna kita bisa lebih sukses
Keyakinan dan kesabaran paling utama dalam segala hal Jangan takut miskin materi tapi takut lah saat miskin ilmu
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG SKRIPSI APRIL, 2016
1) 2) 3)
Sri Handayani , Isma Yuniar, M. Kep , Sarwono, S. KM
HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KEPATUHAN SOP
PEMASANGAN INFUS YANG PERTAMA KALI PADA PASIEN OLEH
MAHASISWA STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG TINGKAT II
PRODI S1 KEPERAWATAN
ABSTRAK
Latar Belakang : Kurikulum STIKES Muhammadiyah Gombong tingkat II prodi
S1 Keperawatan mahasiswa terdapat praktik klinik. Pembelajaran klinik keperawatan yang baik akan menjamin mahasiswa dapat memperoleh pengalaman
Mahasiswa yang praktik di rumah sakit tidak terlepas dari kepatuhan perilaku nyata.
perawat dalam setiap tindakan prosedural yang bersifat invasif seperti halnya
pemasangan infus. Pemasangan infus dilakukan oleh setiap perawat. Semua perawat
dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan mengenai pemasangan infus yang
sesuai standar operasional prosedur (SOP).Menghadapi intervensi pemasangan infus yang pertama kali pada pasien tidak jarang membuat mahasiswa menjadi cemas karena merupakan pengalaman baru bagi mereka.
Tujuan : Untuk mengetahui adanya hubungan kecemasan dengan kepatuhan SOP
BACHELOR OF NURSING PROGRAM MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Minithesis, April 2016 1) 2) 3)
Sri Handayani , Isma Yuniar, M. Kep , Sarwono, S. KM
CORRELATION BETWEEN ANXIETY AND OBEDIENCE TO THE SOP
OF INFUSION APPLICATION AT THE FIRST TIME ON PATIENTS BY
THE SECOND YEAR BACHELOR OF NURSING STUDENT AT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
ABSTRACT
Background: Obedience to the Standard Operating Procedure (SOP) of infusion
application is a clinical intervention conducted at hospital as one of competencies in Human Basic Need learning block. Usually, students get nervous to apply infusion on their patients at the first time as new experience for them.
Objective: To determine the correlation between anxiety and obedience to the
SOP of infusion application at the first time on patients by the second year bachelor of nursing student at Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.
Methods : Deskriptive correlation with cross sectional approach. Total sampling
of 90 respondent by the second year bachelor of nursing student at muhammadiyah health science institute of gombong
Research result : The statistical correlation obtained kendal thau by result in pre
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Alloh Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Hubungan kecemasan dengan kepatuhan SOP pemasangan infus yang pertama kali pada pasien oleh mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong Tingkat II Prodi S1 K eperawatan”
Diajukan sebagai salah atu syarat menyelesaikan pendidikan S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Penyusunan proposal ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari beberapa pihak. Untuk ini penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian proposal skripsi ini, yaitu kepeda :
1. M. Madkhan Anis, S. Kep, Ns selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong
2. Isma Yuniar, M. Kep, selaku Ketua Prosi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing pertama yang selalu memberikan waktu dan ilmunya untuk kelancaran pembuatan proposal peneliti harapkan demi kesempurnaan proposal skripsi ini. Semoga penilitian ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
Gombong, Sri Handayani DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN
v HALAMAN PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR
ix
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 B. Rumusan masalah
6 C. Tujuan Penelitian
6 D. Manfaat Penelitian
7 E. Keaslian Penelitian
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kecemasan
10
2. Aspek kecemasan
10 B. Kepatuhan SOP pemasangan infus H. Teknik pengolahan data
34 I. Etika penelitian
35 BAB IV HASIL PENENILITIAN
A. Hasil penelitian
37 B. Pembahasan
40 C. Keterbatasan penelitian
46 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
47 B. Saran
48 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Definisi operasional30 Tabel 4.1 : Distribusi frekuensi kecemasan dalam pemasangan infus
37 Tabel 4.2 : Distribusi frekuensi kepatuhan SOP tahap pra interaksi
38 Tabel 4.3 : Distribusi frekuensi kepatuhan SOP tahap orientasi
38 Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi kepatuhan SOP tahap kerja
39 Tabel 4.5 : Distribusi frekuensi kepatuhan SOP tahap terminasi
39 Tabel 4.6 : Hubungan kecemasan dengan kepatuhan SOP
40 DAFTAR BAGAN
Gambar 2.1 : kerangka teori25 Gambar 2.2 : kerangka konsep
26 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan VISI STIKES Muhammadiyah Gombong yaitu Unggul, Modern dan Islami dibentuk tenaga kesehatan yang profesional yang dilandaskan oleh ilmu dan dipraktikan dengan skill (Ariani, 2009). Sikap profesional dalam pembelajaran klinik merupakan salah satu upaya yang disediakan untuk mahasiswa menerapkan ilmu yang sudah didapatkan (Nursalam, 2002)
Blok Kebutuhan dasar manusia merupakan salah satu mata ajar praktek yang diperuntukan bagi mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong, pada mata kuliah kuliah ini mahasiswa melakukan praktek klinik ke beberapa rumah sakit untuk memenuhi beberapa target kompetensi. Salah satu kompetensi mahasiswa ditempat praktik rumah sakit yaitu pemasangan infus. Pemasangan infus merupakan suatu terapi yang sering dilakukan pada pertahun di Inggris dan mereka telah terpasang berbagai macam alat akses intravena selama perawatan (Hampton, 2008).
Pada dasarnya pemasangan infus merupakan tindakan invasif yaitu dengan memasukan jarum abocath kedalam pembuluh darah yang kemudian akan disambungkan dengan selang infus dan dialiri cairan infus serta dapat menimbulkan infeksi pada pasien, upaya keselamatan pasien yang dilakukan seorang perawat salah satunya dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melakukan setiap tindakan (Marta, 2012)
Pemasangan infus dilakukan oleh setiap perawat. Semua perawat dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan mengenai pemasangan infus yang sesuai standar operasional prosedur (SOP). Standar operasional prosedur merupakan tatacara atau tahapan yang dilakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu (Ayu, 2007).
SOP merupakan tatacara yang dibakukan yang harus dilakukan dalam melakukan tindakan tertentu. Penerapan SOP pada prinsipnya adalah bagian dari kinerja dan perilaku individu dalam bekerja sesuai dengan tugasnya dan biasanya berkaitan dengan kepatuhan (Marta, 2012). Kepatuhan merupakan
memperhatikan kesterilan luka pada pemasangan infus. Perawat biasanya
langsung memasang infus tanpa memperhatikan tersedianya bahan-bahan yang
diperlukan dalam prosedur tindakan tersebut, seperti tidak tersedia sarung
tangan, kain kasa steril, alkohol, dan pemakaian yang berulang pada selang infus
yang tidak steril. Hasil penelitian Pasaribu (2008), yang melakukan analisa
pelaksanaan pemasangan infus di ruang rawat inap Rumah Sakit Haji Medan menunjukan bahwa pelaksanaan pemasangan infus yang sesuai Standar Operasional Prosedur katagori baik 27 %, sedang 40 % dan buruk 33 %.
STIKES Muhammadiyah Gombong memiliki beberapa program studi yaitu S1 Keperawatan, D3 Keperawatan, D3 kebidanan, dan Profesi Ners. Sesuai dengan kartu rencana studi untuk mahasiswa pragam studi S1 Keperawatan tingkat II memiliki beberapa mata kuliah diantaranya yaitu asuhan keperawatan pencernaan, praktik klinik keperawatan dewasa 1, asuhan keperawatan pernafasan dan asuhan keperawatan kardiovaskuler.
Berdasarkan kurikulum terdapat praktik klinik dewasa 1, pembelajaran klinik keperawatan pada penyelenggaraan pendidikan tinggi keperawatan merupakan sarana proses sosialisasi profesi bagi mahasiswa Pembelajaran klinik (rumah sakit dan komunitas) merupakan bagian penting dalam proses pendidikan mahasiswa keperawatan, karena memberikan pengalaman yang kaya kepada mahasiswa bagaimana cara belajar yang sesungguhnya. Keberhasilan pendidikan tergantung ketersediaan lahan praktek di rumah sakit harus memenuhi persyaratan, diantaranya 1) melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan yang baik (good nursing
care ), 2) lingkungan yang kondusife, 3) ada role model yang cukup, 4)
tersedia kelengkapan sarana dan prasarana serta staf yang memadai, 5) tersedia standar pelayanan / SOP keperawatan yang lengkap. Dalam memasuki lahan praktek klinik, mahasiswa diharapkan mempersiapkan diri dengan baik, faktor-faktor kesiapan mental mahasiswa dipengaruhi oleh perkembangan, pengalaman, kepercayaan diri, dan motivasi (Sulistyowati, 2009).
Hasil riset di The Institute of HeartMath menunjukkan bahwa 89,3% kecemasan yang dirasakan lebih didasarkan pada persepsi tentang seseorang, tempat dan kejadian, transisi kehidupan yang besar seperti pergantian pekerjaan, perpindahan tempat tinggal menjadi suatu ujian bagi seorang
Menghadapi praktik klinik yang pertama kalinya dalam melakukan intervensi pemasangan infus biasanya ada beberapa mahasiswa yang merasakan kecemasan. Rasa cemas merupakan hal yang wajar yang dialami oleh manusia suatu rasa cemas atau hilangnya kepercayaan diri seseorang pada waktu tertentu. Kecemasan akan timbul jika terjadi tekanan ataupun gangguan emosi (Ramaiah, 2003). Kecemasan sering dialami saat menempuh pendidikan baik teori dalam perkuliahan maupun saat menjalankan praktik klinik Rumah Sakit, apa bila kecemasan ini dalam tingkat berat dalam membahayakan klien (Eka, 2010).
Penyebab masalah tersebut sangat bervariasi diantaranya karena mahasiswa baru pertama kalinya melakukan intervensi pada pembelajaran klinik, pemahaman dalam melakukan intervensi, lingkungan baru, pengalaman pertama berinteraksi dengan pasien. Penyebab lainya adalah mahasiswa juga harus berperan sebagai perawat yang memberikan perawatan langsung kepada pasien (Husin, 2002)
Kecemasan merupakan gangguan psikologis terhadap situasi tertentu, termasuk hal yang normal pada seseorang yang yang disebabkan oleh tahun. Gangguan ansietas lebih sering dialami oleh wanita, individu berusia kurang dari 45 tahun, individu yang berpisah dan individu yang berasal dari status ekonomi rendah. Delapan persen penduduk mengalami gangguan ansietas yang menimbulkan gangguan yang signifikan dalam fungsi interpersonal dan sosial. Antara 5% sampai 25% penduduk Amerika Serikat mengalami fobia yang membuat gangguan ansietas paling sering terjadi.
Data yang didapatkan pada tanggal 25 Oktober 2015, penulis telah mewawancarai 10 mahasiswa S1 keperawatan yang sebelumnya telah melakukan intervensi pemasangan infus di praktik klinik yang pertama kalinya. Berdasarkan data yang didapatkan bahwa mahasiswa dalam melakukan intervensi dipraktik klinik memiliki tingkat kecemasan sebagai berikut. Mahasiswa mengatakan sangat cemas, bingung, dan takut tidak berhasil dalam melakukan intervensi. Beberapa mahasiwa juga mengatakan gelisah dan tidak nyaman. Berdasarkan wawancara 7 dari 10 mahasiswa ditemukan beberapa hambatan diantaranya kurang dalam menguasai materi, kesulitan dalam mengahafal langkah-langkah dan SOP.
B. Rumusan Masalah
D. Tujuan Khusus
1. Menganalisis tingkat kecemasan pada mahasiswa STIKES
Muhammadiyah Gombong Tingkat II Prodi S1 Keperawatan saat pemasangan infus yang pertama kali pada pasien
2. Menganalisis kepatuhan SOP pemasangan infus pada pasien yang pertama kali dilakukan oleh mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong Tingkat II Prodi S1 Keperawatan pada tahap pra interaksi, tahap orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi.
3. Menganalisis hubungan kecemasan dengan kepatuhan SOP pemasangan infus pertama kali pada pasien oleh mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong Tingkat II Prodi S1 Keperawatan pada tahap pra interaksi, tahap orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat :
1. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, kegiatan ini digunakan sebagai bahan acuhan untuk kerja dan terminasi pihak pengajar dapat memberikan persiapan yang matang kepada mahasiswa sehingga tingkat kepatuhan SOP akan meningkat.
3. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya penelitian yang dilakukan ini untuk mahasiswa sebagai bahan pertimbangan serta masukan bagi mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri secara optimal dan dapat membentuk persepsi yang positif, selain itu juga mahasiswa dapat melihat ada hubungannya antara kecemasan dengan kepatuhan SOP pemasangan infus sehingga mahasiswa dapat mengurangi kecemasan saat melakukan intervensi pertama kalinya di klinik
F. Keaslian Data
1. Angelina (2012) dengan judul “ Hubungan Kecemasan Dengan
Keberhasilan Memberikan Obat Melalui Infus Pada Mahasiswa FIK UI Angakatan 2010”. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasikan hubungan kecemasan dengan keberhasilan intervensi pemberian obat melalui selang infus untuk pertama kalinya pada mahasiwa FIK UI perawat puskesmas Petanahan. Tingkat kepatuhan perawat kelompok intervensi di Puskesmas I Gombong sebelum dilakukan penelitian sebagian besar tidak patuh sebanyak 13 responden. Sedangkan tingkat kepatuhan perawat kelompok intervensi di Puskesmas Gombong I setelah dilakukan penelitian sebagian besar tidak patuh sebanyak 9 responden dan patuh sejumlah 5 responden. Ada pengaruh penelitian terhadap kepatuhan perawat yang signifikan pada perawat dengan nilai t hitung adalah 1,000 dan nilai p 0,336. Ada perbedaan signifikan pada tingkat kepatuhan antara perawat yang diberikan pelatihan dengan perawat yang tidak diberikan pelatihan nilai t hitung 3,700 dan nilai p 0,012. Dari penelitian ini memiliki persamaan yaitu penelitian tentang infus, sedangkan perbedaan dari penelitian itu dapat dilihat dari waktu, tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, M. Corrigan, A. Gorski, L. Hankins, J. & Perucca, R (2010) Infusion
Nursing Society, Infusion Nursing, An Evidence-Based Approach. Third Edition . St Louis : Dauders Elsevier
Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : Rineka Cipta
Aryani, R, et al. (2009). Prosedur klinik keperawatan pada mata ajar kebutuhan
dasar masnusia. Jakarta : TIM
Dahlan, S. (2010). Membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan
kesehatan. Jakarta : Sagung Seto Departemen Kesehatan RI. (2009) Kesehatan Jiwa Sebagai Prioritas Global.
Jakarta. Depkes RI (2008) Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Triwidyawati. 2014. Hubungan Kepatuhan Perawat Dalam Menjalankan SOP Nazvia Natasia. 2014. Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pelaksanaan SOP Asuhan Keperawatan di ICU-ICCU RSUD Gambiran Kota Kediri.
Novian, A. 2013. Kepatuhan pasien rawat inap .
Kusyati, Eni. 2006. Ketrampilan dan prosedur laboratorium. Jakarta : EGC La Rocca, Joanne C, 1998
Nursalam. Kosep & Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta, Salemba Medika, 2003
Potter & Perry. 2005. Fundamental keperawatan konsep proses & praktik
stanhope, Marcia dkk, 1997
Praptianingsih, Sri. 2006. Kedudukan hukum dalam upaya pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit , Jakarta : PT. Raja Grafindo, Persada
Ratih Putri. 2010. Teori Kecemasan Riwidikdo, H. 2007. Statistika Kesehatan. Yogyakarta Mitra Cendekia Press Saryono & Anggraeni, MD (2010), Metodelogi Penelitian Dalam Bidang
Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Mulyanti. 2013. Hubungan Motivasi Dengan Pencapaian Target Pemasangan
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Assamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh.
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong maka yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Sri Handayani NIM : A11200827 Judul Penelitian : Hubungan kecemasan dengan kepatuhan SOP pemasangan infus yang pertama kali pada mahasiswa
STIKES Muhammadiyah Gombong Prodi S1
INFORMED CONSENT
Dengan ini saya : Nama : Umur : Alamat :
Menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh : Nama : Sri Handayani NIM : A11200827
Untuk mengisi daftar pertanyaan penelitian skripsi yang diajukan oleh mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong tanpa prasangka dan paksaan. Jawaban yang diberikan hanya semata-mata untuk keperluan ilmu pengetahuan.
LEMBAR KUESIONER 1 Nama :
Pendidikan : Umur :
Jenis Kelamin : Hari/Tanggal : Taylor Manifest Anxiety Scale Petunjuk :
1. Jawab pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda ceklis pada kolom Ya atau Tidak sesuai dengan jawaban anda
2. Pertanyaan ini ditujukan pada saat anda melakukan pemasangan infus yang pertama kali pada pasien No. Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
9. Kalau terjadi sesuatu pada diri saya, saya tidak mudah tersipu
10. Saya mengalami diare satu kali atau lebih dari sebulan
11. Saya merasa khawatir bila akan terjadi kegagalan atau kesialan menimpa saya
12. Saya tidak pernah tersipu-sipu bila terjadi sesuatu pada diri saya
13. Saya sering merasa takut kalau muka saya menjadi merah
14. Saya sering kali mengalami mimpi yang menakutkan pada waktu tidur dimalam hari
15. Tangan dan kaku saya biasanya cukup hangat
16. Saya mudah berkeringat meslipun hari tidak panas
17. Ketika saya merasa malu, kadang-kadang keringat saya bercucuran, hal ini sangat menjengkelkan saya diceritakan kepada orang lain
25. Saya mudah merasa segar
26. Saya merasa lebih sensitive dari kebanyakan orang
27. Saya sering kali mengkhawatirkan diri saya terhadap sesuatu hal
28. Saya menginginkan kebahagiaan seperti orang lain yang saya lihat
29. Biasanya saya selalu tenang dan tidak mudah kecewa atau putus asa
30. Saya mudah menangis
31. Saya sering kali mencemaskan terhadap sesuatu hal atau seseorang
32. Saya merasa gemetar setiap waktu
33. Menunggu membuat saya merasa gelisah
34. Pada waktu-waktu tertentu, saya merasa tidak tenang sehingga tahu bahwa hal itu tidak akan menyulitkan saya
40. Pada suatu saat sering kali saya merasa sebagai orang yang tidak berguna
41. Saya mengalami kesukaran untuk memusatkan perhatian terhadap suatu pekerjaan
42. Saya biasanya pemalu
43. Biasanya saya yakin pada diri saya sendiri
44. Saya sering kali dalam keadaan tenang
45. Hidup ini merupakan beban bagi saya setiap waktu
46. Kadang-kadang saya berpikir bahwa saya tidak punya arti apa-apa
47. Saya benar-benar kurang percaya pada diri sendiri
48. Kadang-kadang saya merasa bahwa diri saya akan hancur
Kuesioner SOP pemasangan infus Nama :
Pendidikan : Umur :
Jenis Kelamin : Hari/Tanggal : Petunjuk :
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda ceklis pada jawaban yang anda anggap benar
2. Pertanyaan ini ditujukan pada saat anda melakukan pemasangan infus yang pertama kali pada pasien No. Prosedur Pelaksanaan Jawaban
Ya Tidak Tahap Pra Interaksi Tahap Kerja
8. Membaca tasmiyah
9. Melakukan desinfektan tutup botol cairan
10. Menutup saluran infus/klem dan mengatur posisi klem 30 cm dari plabot
11. Menusukan saluran infus dengan benar
12. Menggunakan botol cairan pada standar infus
13. Mengisi tabung reservoir infus sesuai dengan tanda
14. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
15. Mengatur posisi pasien dan pilih vena
16. Memasang perlak dan alasnya
24. Memastikan IV kateter masuk intravena kemudian menarik mandrin
25. Memasukan IV kateter secara perlahan
26. Menarik mandrin dan menyambungkan dengan selang
27. Melepas tourniquet
28. Mengalirkan cairan infus
29. Melakukan fiksasi IV kateter
30. Memberikan desinfektan daerah tusukan dan menutup dengan kassa
31. Mengatur tetesan sesuai dengan program Tahap Terminasi
32. Merapikan pasien
FREQUENCIES VARIABLES=cemas interaksi orientasi kerja terminasi /STATISTICS=STDDEV VARIANCE MINIMUM
MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SUM SKEWNESS SESKEW KURTOSIS SEKURT /BARCHART PERCENT /ORDER=ANALYSIS. [DataSet1] C:\Users\ASUS\Documents\proposal\data spss.sav Frequencies Statistics tahap pra kecemasan interaksi tahap orientasi tahap kerja tahap terminasiN Valid
90
90
90
90
90 Missing
1
1
1
1
1 Mean 1.8333 1.6111 1.7000 1.4222 1.3444 Median 2.0000 2.0000 2.0000 1.0000 1.0000 Mode
2.00
2.00
2.00
1.00
1.00 Std. Deviation .45592 .61250 .66112 .56045 .47785 Variance .208 .375 .437 .314 .228 Skewness -.647 .462 .415 .902 .666 Std. Error of Skewness .254 .254 .254 .254 .254 Kurtosis .872 -.625 -.726 -.192 -1.593 Std. Error of Kurtosis .503 .503 .503 .503 .503 kecemasan
tahap pra
interaksi tahap orientasi tahap kerja tahap terminasi Maximum3.00
69
1
3.3 3.3 100.0 Total 90 98.9 100.0 Missing System
3
96.7 cemas berat
76.7
75.8
20.0 cemas sedang
3.00
20.0
19.8
18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid cemas ringan
2.00 Sum 165.00 145.00 153.00 128.00 121.00 Frequency Table kecemasan
3.00
3.00
1.1 Total 91 100.0
tahap pra interaksi
Frequency Percent Valid Percent CumulativeFrequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid patuh
1
11.0 11.1 100.0 Total 90 98.9 100.0 Missing System
10
88.9 tidak patuh
47.8
47.3
43
41.1 kurang patuh
41.1
40.7
37
1.1 Total 91 100.0
tahap orientasi
Percent Valid patuh
1
6.6 6.7 100.0 Total 90 98.9 100.0 Missing System
6
93.3 tidak patuh
47.8
47.3
43
45.6 kurang patuh
45.6
45.1
41
1.1
tahap kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative1
1
34.1 34.4 100.0 Total 90 98.9 100.0 Missing System
31
65.6 kurang patuh
65.6
64.8
59
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid patuh
1.1 Total 91 100.0
tahap terminasi
3.3 3.3 100.0 Total 90 98.9 100.0 Missing System
Percent Valid patuh
3
96.7 tidak patuh
35.6
35.2
32
61.1 kurang patuh
61.1
60.4
55
1.1
CROSSTABS /TABLES=cemas BY interaksi orientasi kerja terminasi /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent kecemasan * tahap pra 90 98.9% 1 1.1% 91 100.0% interaksi kecemasan * tahap 90 98.9% 1 1.1% 91 100.0% orientasi kecemasan * tahap kerja 90 98.9% 1 1.1% 91 100.0% kecemasan * tahap
90 98.9% 1 1.1% 91 100.0% terminasi
kecemasan * tahap pra interaksi Crosstabulation
tahap pra interaksi patuh kurang patuh tidak patuh Total kecemasan cemas ringan Count12
6
18 % within kecemasan 66.7% 33.3% .0% 100.0% cemas sedang Count
28
35
6
69 % within kecemasan 40.6% 50.7% 8.7% 100.0% cemas berat Count
1
2
3 % within kecemasan 33.3% 66.7% .0% 100.0% Total Count
41
43
6
90 % within kecemasan 45.6% 47.8% 6.7% 100.0%
kecemasan * tahap orientasi Crosstabulation
tahap orientasi patuh kurang patuh tidak patuh Total kecemasan cemas ringan Count4
11
3
18 % within kecemasan 22.2% 61.1% 16.7% 100.0% cemas sedang Count
31
31
7
69 % within kecemasan 44.9% 44.9% 10.1% 100.0% cemas berat Count
2
1
3 % within kecemasan 66.7% 33.3% .0% 100.0% Total Count
37
43
10
90 % within kecemasan 41.1% 47.8% 11.1% 100.0%
kecemasan * tahap kerja Crosstabulation
tahap kerja patuh kurang patuh tidak patuh Total kecemasan cemas ringan Count11
6
1
18 % within kecemasan 61.1% 33.3% 5.6% 100.0% cemas sedang Count
41
26
2
69 % within kecemasan 59.4% 37.7% 2.9% 100.0% cemas berat Count
3
3 % within kecemasan 100.0% .0% .0% 100.0% Total Count
55
32
3
90 % within kecemasan 61.1% 35.6% 3.3% 100.0%
kecemasan * tahap terminasi Crosstabulation
tahap terminasi patuh kurang patuh Total kecemasan cemas ringan Count10
8
18 % within kecemasan 55.6% 44.4% 100.0% cemas sedang Count
47
22
69 % within kecemasan 68.1% 31.9% 100.0% cemas berat Count
2
1
3 % within kecemasan 66.7% 33.3% 100.0% Total Count
59
31
90 % within kecemasan 65.6% 34.4% 100.0% NONPAR CORR /VARIABLES=cemas interaksi orientasi kerja terminasi /PRINT=KENDALL TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Correlations
tahap pra kecemasan interaksi tahap orientasi tahap kerja tahap terminasi- * *
Kendall's tau_b kecemasan Correlation Coefficient 1.000 .206 -.199 -.056 -.096
Sig. (2-tailed) . .043 .048 .585 .359 N
90 *
90
90
90
90 tahap pra interaksi Correlation Coefficient .206 1.000 .020 -.021 -.014 Sig. (2-tailed) .043 . .842 .833 .894 N
90
90
90
90
90 ** * tahap orientasi Correlation Coefficient -.199 .020 1.000 .154 .361 Sig. (2-tailed) .048 .842 . .126 .000 N
90
90
90
90
90 tahap kerja Correlation Coefficient -.056 -.021 .154 1.000 .024 Sig. (2-tailed) .585 .833 .126 . .819 ** N
90
90
90
90
90 tahap terminasi Correlation Coefficient -.096 -.014 .361 .024 1.000 Sig. (2-tailed) .359 .894 .000 .819 . N
90
90
90
90
90 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
- . Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12
1
1
17
1
1
1
1
1
18
1
1
1
1
1
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
1
1
1
14
1
1
15
1
1
16
1
1
1
1
1
24
1
1
23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
4
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
12
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
11
1
1
1
1
1
1
1
7
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 responden
30
1
1
1
1
47
1
1
1
1
1
1
1
1
1
48
1
1
1
1
49
1
1
1
1
1
44
1
1
1
1
1
45
1
1
1
1
46
1
1
1
1
1
1
54
1
1
1
1
1
53
55
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
50
1
1
1
1
51
1
1
1
1
1
1
52
1
1
43
1
1
1
35
1
1
1
1
1
36
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
32
1
1
31
1
1
1
1
1
34
1
1
1
33
1
1
1
37
1
1
1
1
1
1
41
1
1
1
1
1
1
1
42
1
1
1
1
1
1
1
1
38
1
1
1
1
1
1
1
1
39
1
1
1
1
1
1
40
1
61
1
1
1
1
1
1
1
1
62
1
1
1
1
1
1
63
1
1
1
1
1
1
64
1
1
1
1
1
1
65
1
1
1
1
1
66
1
1
1
1
1
1
67
1
1
1
1
1
68
1
1
1
1
1
1
1
69
1
1
1
1
1
70
1
1
1
1
1
1
71
1
1
1
1
1
72
1
1
1
1
1
1
1
73
1
1
1
1
1
1
74
1
1
1
1
1
1
1
75
1
1
1
1
1
1
76
1
1
1
1
1
1
77
1
1
1
1
1
1
1
1
1
78
1
1
1
1
1
79
1
1
1
1
1
1
80
1
1
1
1
1
81
1
1
1
1
1
1
82
1
1
1
1
1
1
1
83
1
1
1
1
1
84
1
1
1
1
85
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
86
1
1
1
1
1
1 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 pertanyaan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1