ANALISIS ISI LAMBUNG IKAN MADIDIHANG (Thunnusalbacares) YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJUNG BAROH, MEULABOH ACEH BARAT SKRIPSI

  

ANALISIS ISI LAMBUNG IKAN MADIDIHANG

(Thunnusalbacares) YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN

PENDARATAN IKAN (PPI) UJUNG BAROH,

MEULABOH ACEH BARAT

  

SKRIPSI

ROMI YUNITA

  

08C10432010

PROGRAM STUDI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

  

ANALISIS ISI LAMBUNG IKAN MADIDIHANG

(Thunnus albacares) YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN

PENDARATAN IKAN (PPI) UJUNG BAROH,

MEULABOHACEH BARAT

  

SKRIPSI

ROMI YUNITA

  

08C10432010

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan

Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

  

PROGRAM STUDI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

  

LEMBARAN PENGESAHAN

  Judul Skripsi : Analisis Isi Lambung Ikan Madidihang (Thunnus albacares) yang didaratkan di PPI Ujung Baroh, Meulaboh Aceh Barat. Nama : Romi Yunita NIM : 08C10432010 Program Studi : Perikanan

  Menyetujui, Komisi Pembimbing

  Ketua Anggota

  Yuli Erina, S.Si.,M.Si Muhammad Arrafi, S.Kel

NIDN: 0117077802 NIDN: 0126068605

  Mengetahui, Ketua Prodi Perikanan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu

  Kelautan

  

Muhammad Rizal, S.Pi.,M.Si Uswatun Hasanah, S.Si.,M.Si

NIDN : 0111018301 NIDN : 0121057802

  Tanggal Sidang Sarjana : 23 Maret 2013 Tanggal Lulus ;

  

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

  Skripsi/tugas akhir dengan judul:

  

ANALISIS ISI LAMBUNG IKAN MADIDIHANG(Thunnus albacares)

YANG DI DARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI)

UJUNG BAROH, MEULABOH

ACEH BARAT

  Yang disusun oleh: Nama : Romi Yunita Nim : 08C10432010 Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi : Perikanan Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 23 Maret 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

  1. Yuli Erina, S.Si.,M.Si (Dosen Penguji I) …………….

  2. Muhammad Arrafi, S. Kel (Dosen Penguji II) …………….

  3. Ir.Said Mahjali, MM (Dosen Penguji III) …………….

  4. Afrizal Hendri, S.Pi.,M.Si (Dosen Penguji IV) …………….

  Alue Penyareng, 23 Maret 2013 Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

  

Uswatun Hasanah, S.Si.,M.Si

NIDN ; 01-2105-7802

UCAPAN TERIMAKASIH

  Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada :

  1. Ibu Yuli Erina, S.Si.,M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I,yang telah bersedia membantu penulis demi terselenggaranya skripsi ini;

  2. Bapak Muhammad Arrafi, S.Kel., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah membimbing, serta memberikan saran sehingga tersusunnya skripsi ini;

  3. Ibu Uswatun Hasanah, S.Si.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar yang telah member izin penelitian;

  4. Bapak M. Rizal, S.Pi.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Perikanan,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar;

  5. Bapak Ir. Said Mahjali, MM., dan Bapak Afrizal Hendri, S.Pi.,M.Si., sebagai penguji pada sidang ujian akhir/skripsi yang telah memberikan masukan dan saran, sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih sempurna;

  6. Seluruh staf pengajar pada Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Teuku Umar yang telah membekali berbagai Ilmu Pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

  7. Pimpinan dan staf Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar yang telah mengizinkan untuk melaksanakan penelitian, dan semua pihak-pihak terkait di PPI Ujung Baroh yang telah membantu dalam memberikan data informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi;

  8. Ayahanda (Sudiono) dan ibunda (Tusiyah), adikku (Dedi Anggara), ananda tercinta (Ayu), serta keluarga lainnya yang telah mencurahkan kasih sayangnya dan senantiasa mengiringi do’a serta memberi dorongan moril dan materil yang tidak pernah putus-putus bagi penulis;

  9. Suami tercinta (Jahril) yang selalu setia mendampingi serta selalu memberikan motivasi yang tidak putus-putus bagi penulis;

  10. Rekan-rekan seperjuangan angkataan 2008, Nur Azizah, Rina, Salmi, Lina, Riska, Nova, Darmi, Pida, Putri, Dewi, Eva, Analis, dan Maulina terimakasih atas kebersamaannya, dukungan dan bantuannya yang semua itu sangat berarti bagi penulis;

RIWAYAT HIDUP

  Penulis dilahirkan di Nagan Raya pada tanggal 30 September 1985, dari ayah yang bernama Sudiono dan ibu Tusiyah.

  Penulis merupakan putri pertama dari lima bersaudara.Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SMUN 3 Kuala Padang Panyang lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2008 penulis lulus seleksi masuk Universitas Teuku Umar (UTU). Penulis memilih Program studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh Barat.

  Pada akhir tahun 2012 penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis

  

Isi Lambung Ikan Madidihang(Thunnus albacares) Yang Di Daratkan Di

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Baroh, Meulaboh Aceh Barat”

  sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar.

  

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

  Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Analisis Isi Lambung Ikan Madidihang(Thunnus albacares) Yang Di Daratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Baroh, Meulaboh Aceh Barat”adalah benar merupakan hasil karya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi.

  Alue Penyareng, Maret 2013 Penulis

  

ABSTRAK

Analisis Isi Lambung Ikan Madidihang(Thunnus albacares) Yang Di

Daratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Baroh,

Meulaboh Aceh Barat

  1) 2) 2)

  Romi Yunita Yuli Erina Muhammad Arrafi Telah dilakukan penelitian tentang jenis makanan ikan Madidihang

  (Thunnus albacares) melalui analisis isi lambung, yang dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis makanan ikan Madidihang yang diperoleh di Pangkalan Pendaratan Ikan Ujung Baroh, Meulaboh. Metode yang digunakan adalah survey, dilanjutkan metode gravimetrik untuk analisis isi lambung. Hasil pengamatan menunjukan bahwa jenis makanan ikan Madidihang terdiri atas ikan, cumi-cumi, crustacea dan lain-lain yang tidak teridentifikasi, dan makanan utamanya adalah cumi-cumi. Kata kunci : Thunnus albacares, gravimetrik, lambung

  1)

  Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

  2)

  Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

  

ABSTRACT

Stomach Content Analysis Of Yellowfin (Thunnus albacares) Landed in Fish

Landing Base (PPI) Ujung Baroh,

Meulaboh, Aceh Barat

  1) 2) 2)

  Romi Yunita Yuli Erina Muhammad Arrafi The study on fish food habits of Yellowfin (Thunnus albacares) based on stomach contents analysis,was carried out in September to October 2012. The objective of the present study was to evaluate the food composition of Yellowfin. Survey method was used in this study, and the samples were collccted from fisherman atUjung Baroh, Meulaboh which have catched the fish around.Gravimetric analysis was used to evaluate the food composition of fishes. The results show that food composition ofYellowfin were dominated by smallfish, squid, crustaceans, and other material which cannot be identified. Keywords: Thunnus albacares, gravimetric, stomach

  1)

  Student Fisheries Program, Faculty of Fishereries and Marine Science, University of Teuku Umar

  2)

  Lecture of Fisheries Program, Faculty Fisheries and Marine Science, University

  

RINGKASAN

Romi Yunita dengan Judul Penelitian “ANALISIS ISI LAMBUNG IKAN

MADIDIHANG(Thunnus albacares)YANG DIDARATKAN DI

PELABUHAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJUNG BAROH, MEULABOH

ACEH BARAT” Di bawah BimbinganIbu Yuli Erina, S.Si.,M.Si dan Bapak

Muhammad Arrafi, S.Kel

  Madidihang termasuk dalam keluarga Scombroidae tubuhnya seperti cerutu dan mempunyai dua sirip punggung, mempunyai jari - jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur sirip dada terletak agak atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak kedalam. Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua dan agak gelap bagian atas tubuhnya. Sebagian besar memiliki sisik tambahan yang berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap, ikanMadidihang dikenal dengan ikan yang mahal.

  Pengambilan Data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Baroh Meulaboh, Aceh Baratdari bulan Septembersampai dengan Oktober 2012. Penelitian ini menggunakan metode survey, pengambilan sampel lambung dilakukan setiap minggu di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Analisis Laboratorium meliputi pengukuran panjang, berat dan pembedahan ikan sampel, contoh pengukuran panjang saluran pencernaan serta identifikasi organisme makanan. Analisis data meliputi persentase bobot satu jenis makanan, frekuensi kemunculan (Frequency of Occurrence), Index of preponderance dan Panjang Usus Relatif (RLG).

  Ikan Madidihang yang diamati selama penelitian sebanyak 20 ekor yang diamati lambungnya dari kisaran panjang total antara 61- 68 cm. Organisme makanan yang ditemukan dalam lambung ikan Madidihang terdiri dari 4 kelompok yaitu ikan (Teri, Cakalang, Kakap dan Tembang), cumi-cumi (Loligo

  

sp), udang tingkat rendah (zooplankton)dan tidak dapat teridentifikasi (ikan

  hancur). Jenis makanan yang dimanfaatkan oleh ikan Madidihang sebagai makanan utama adalah cumi-cumi dengan nilai Index of preponderance(IP) tertinggi yaitu 81,79 %. Hal ini berdasarkan persentase bobot satu jenis makanan, dan Frekuensi kemunculan (FO) jenis makanan.

  Sedangkan panjang totalikan Madidihang dengan panjang total berkisar antara 61,8 – 68 cm dengan panjang total rata-rata 64,95 cm dan panjang usus berkisar antara 16,4 – 22,5 cm dengan panjang usus rata-rata 19,75 cm, maka diperoleh panjang usus relatif (RLG) ikan Madidihang 30,40 % dari panjang totalnya. Maka dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa ikan Madidihang merupakan ikan karnivor.

  

KATA PENGANTAR

Alhamdullillah, kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah S.W.T.

  karena dengan berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Analisis Isi Lambung Ikan Madidihang (Thunnus

  

albacares) yang didaratkan di PPI Ujung Baroh, Aceh Barat”Selanjutnya

  shalawat beriring salam tercurahkan kepada Baginda Rasulullah S.A.W. yang diutus oleh Allah S.W.T untuk membimbing dan mengajarkan kita semua.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar.

  Penulis mengucapkan Terima Kasih kepada:

  1. Ibu Uswatun Hasanah, S.Si.,M.Si sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar.

  2. Ibu Yuli Erina, S.Si.,M.Si dan Bapak Muhammad Arrafi, S.Kel sebagai komisi pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan.

  3. Bapak Muhammad Rizal, S.Pi.,M.Si sebagai Ketua Prodi Perikanan.

  4. Laboratorium Perikanan, Universitas Teuku Umar yang telah memberikan fasilitasnya pada saat penelitian.

  5. Ibu, ayah, suami serta keluarga tercinta yang senantiasa mendoakan, mendukung dan memberi semangat.

  6. Dan teman-teman seperjuangan dalam pelaksanaan penelitian. Penulis menyadari penulisan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan dimasa akan datang.Akhirul kalam, penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya Amin.

  Meulaboh, Maret 2013 Penulis

  DAFTAR ISI Halaman

LEMBARAN PENGESAHAN.......................................................... i

ABSTRAK .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................ iv

DAFTAR ISI....................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... ix

  17 3.3.1. Pengambilan Sampel.............................................

  27 4.6. Panjang Usus Relatif (RLG) ...........................................

  26 4.5. Index of preponderance...................................................

  24 4.4. Frekuensi Kemunculan (FO)...........................................

  23 4.3. Persentase Bobot Satu Jenis Makanan ............................

  22 4.2. Jenis Organisme Makanan ..............................................

  21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Letak Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) .........................

  21 3.5. Analisis Data ...................................................................

  19 3.4. Teknik Pengambilan Data...............................................

  18 3.3.4. Parameter yang Diuji ............................................

  17 3.3.3. Identifikasi Organisme Makanan..........................

  17 3.3.2.Pengambilan Isi Lambung .....................................

  16 3.3. Metode Penelitian ...........................................................

  I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................

  16 3.2. Alat dan Bahan................................................................

  14 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat .........................................................

  13 2.7. Penyebaran dan Reproduksi............................................

  12 2.6.Lambung ..........................................................................

  8 2.5. Pencernaan Makanan Pada Ikan .....................................

  7 2.4. Jenis Makanan dan Kebiasaan Makan ............................

  7 2.3. Habitat.............................................................................

  5 2.2. Anatomi dan Histologi ....................................................

  4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan morfologi Ikan Madidihang ...................

  4 1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................

  3 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................

  1 1.2. Rumusan Masalah ...........................................................

  29

  V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan .....................................................................

  32 5.2. Saran ...............................................................................

  32 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman 1.Ikan Madidihang (Thunnus albacares) .............................................

  5 2.Sistem Pencernaan Pada Ikan............................................................

  13 3. DiagramIndex of preponderance......................................................

  28 4. Grafik Panjang Usus Relatif.............................................................

  30

  DAFTAR TABEL

  TabelHalaman 1.Anatomi dan Histologi ikan ..............................................................

  7 2.Alat - alat yang digunakan dalam penelitian.....................................

  16 3.Jenis Organisme Makanan Ikan Madidihang ....................................

  23 4.Persentase Bobot Satu Jenis Makanan ..............................................

  24 5.Frekuensi Kemunculan (FO).............................................................

  26 6. Index of preponderence....................................................................

  27 7. Panjang Usus Relatif (RLG) ............................................................

  29

  DAFTAR LAMPIRAN

  LampiranHalaman 1.Peta Daerah Penelitian ......................................................................

  36

  2.Data Mentah Jenis Organisme Makanan Terhadap 20 Lambung Ikan Madidihang (Thunnus albacares) ............................................

  37

  3.Beberapa Klasifikasi dan Gambar Organisme Makanan yang Terdapat dalam Lambung Ikan Madidihang ....................................

  38

  4. Data Panjang Total (TL), Panjang Lambung (PL), Berat Lambung (BL) Panjang Usus (PU) ...................................................................

  40 5. Data Panjang Usus Relatif (RLG) 20 Ikan Madidihang ..................

  41 6. Contoh perhitungan Parameter penelitian ........................................

  42 6. Foto Kegiatan Penelitian. .................................................................

  44

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki wilayah laut lebih

  2

  luas dari daratannya. Luas daratan Indonesia sekitar 1.900.000 km , luas laut

  2 2 territorial mencapai 3.100.000 km dan luas ZEEI mencapai 2.700.000 km .

  Dengan demikian wilayah laut Indonesia mencapai sekitar 73,1 % dari seluruh wilayah Indonesia. Didalamnya terdapat lebih dari 17.504 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km yang merupakan garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada. Kekayaan laut yang dimiliki Indonesia sangat banyak. Laut Indonesia mengandung banyak sumberdaya yang beragam baik yang dapat diperbaharui seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut dan plasma nutfah lainnya ataupun sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak dan gas bumi, barang tambang, mineral serta energi kelautan seperti gelombang dan angin. Salah satu aspek perikanan yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia adalah perikanan tuna (Gunawan, 2009).

  Tuna merupakan anggota dari famili Scombridae. Berdasarkan ukuran ikan tuna yang terdapat diperairan Indonesia terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok tuna berukuran besar dan kelompok tuna berukuran kecil. Kelompok tuna besar diantaranya adalah Madidihang atau yellowfin tuna (Thunnus

  

albacares) tuna mata besar atau bigeye tuna (Thunnus obesus), albokora atau

albacore (Thunnus alulunga) dan tuna sirip biru atau bluefin tuna (Thunnus

maccoyi). Kelompok tuna kecil diantaranya adalah tongkol dan cakalang atau

skipjack. Penyebaran ikan tuna dimulai dari Laut Merah, Laut India Malaysia,

  Indonesia dan sekitarnya. Juga terdapat di Laut daerah tropis dan daerah beriklim sedang. Salah satu spesies ikan tuna yang paling banyak di Indonesia adalah

  

Thunnus albacares yang merupakan ikan ekonomis penting. Jenis ikan ini sering

  dikenal dengan sebutan yellowfin tuna. Jenis ikan ini termasuk buas dan bersifat predator, panjang tubuh dapat mencapai 195 cm namun umumnya 50 -150 cm.

  

Albacares memiliki sirip belakang dengan warna kuning gelap. Albacares

  merupakan ikan pemakan daging yang hidup dengan binatang berkulit keras yang plantonik, cumi - cumi dan ikan kecil. Ikan tuna hidup bergerombol kecil. Ikan ini biasanya tertangkap bersama dengan cakalang (Ditjen Perikanan, 1990).

  Indonesia adalah tempat bertemunya stok Madidihang dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, kemungkinan tempat pertemuan kedua kelompok itu adalah disekitar Laut Flores dan Laut Banda. Potensi tuna sirip kuning yang terbesar di Indonesia memang diperkirakan berada di Laut Flores dan Selat Makassar, dengan luas area penangkapan sekitar 605 ribu km². Alat tangkap yang banyak digunakan adalah pancing huhate (pole and line), pancing ulur (hand line), pancing rawai (long line) dan pukat cincin (purse seine) (Carpenter, et al. 2001).

  Keberhasilan penangkapan ikan Madidihang sangat ditentukan oleh keterampilan mengenai pola tingkahlaku ikan Madidihang yang berkaitan dengan jenis makanan, suhu, air, salinitas, arus dan waktu kawin. Faktor lain yang dapat menentukan keberhasilan penangkapan sangat erat hubungan dengan komponen penangkapan yaitu jenis kapal, mesin keterampilan dan pengetahuan nahkoda beserta awak kapal lainnya (Tarumingkeng, 2001)

  Prinsip yang dikembangkan untuk mengetahui jenis makanan adalah mengidentifikasi dari pencernaan (makanan yang telah dimakan oleh ikan). Studi makanan dapat memperlihatkan secara mendetail hubungan ekologis antara organisme, sehingga diperlukan identifikasi secara menyeluruh dari jenis-jenis makanan tersebut. Organisme hidup berinteraksi satu dengan yang lain dan dengan lingkungan abiotik, tidak ada organisme hidup bebas dari lingkungan.

  Komposisi dari makanan ikan akan membantu menjelaskan kemungkinan habitat yang dikunjungi (Lagler, 1956 ; Kagwade 1967 ; Holden dan Raitt, 1974).

  Kebiasaan makanan ikan secara alami tergantung pada lingkungan tempat ikan itu hidup. Hal-hal yang termasuk dalam kebiasaan makanan ikan ialah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan (Effendie, 2002). Untuk mengetahui kebiasaan makan ikan Madidihang sudah seharusnya dilakukan penelitian yang meliputi pengamatan terhadap isi lambung ikan Madidihang karena saat ini belum adanya informasi mengenai jenis makanan ikan Madidihang yang melintas disuatu perairan Samudera Indonesia, Aceh. Informasi tentang jenis makanan yang disukai sangat penting dalam menentukan jenis umpan yang paling sesuai sehingga hasil tangkapan dapat ditingkatkan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, yaitu untuk mengetahui jenis makanan ikan Madidihang dan makanan utamanya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Isi Lambung Ikan Madidihang (Thunnus albacares) yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Baroh, Meulaboh Aceh Barat.

1.2 Rumusan Masalah.

  Salah satu aspek untuk mendukung peningkatan hasil tangkapan ikan Madidihang adalah pengetahuan dasar mengenai kebiasaan makan dari ikan itu ekologis antara organisme sehingga diperlukan identifikasi secara menyeluruh dari jenis-jenis makanan tersebut, selain itu saat ini belum adanya informasi mengenai jenis makanan ikan Madidihang yang melintas disuatu perairan Samudera Indonesia, Aceh. Maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah yang menjadi kebiasaan makan dan jenis makanan yang dimakan oleh ikan Madidihang (Thunnus albacares)yang didaratkan di PPI Ujung Baroh.

  1.3 Tujuan Penelitian.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis makanan yang dimakan oleh ikan Madidihang (Thunnusalbacares)sehingga diketahui jenis makanan ikan Madidihang yang paling dominan.

  1.4 Manfaat Penelitian.

  Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasitentang kebiasaan makananikan Madidihang (Thunnus albacares), dan sebagai penunjang tentang pengetahuan biologi ikan khususnya untuk peneliti dan dari hasil penelitian dapat di informasihkan kepada nelayan untuk peningkatan hasil tangkapan terhadap ikan Madidihang (Thunnus albacares).

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Madidihang ( Thunnus albacares)

  Ikan Madidihang dapat diklasifikasikan (Lagler et al. 1977 dalam Syafeiet

  

al, 1989) adalah sebagai berikut: Kelas: Pisces, Sub kelas: Teleostei, Ordo:

  Percomophi, Sub ordo: Scombridae, Famili: Scombridae, Genus : Thunnus, Species :Thunnus albacares.

Gambar 2.1 Ikan Madidihang (Syafeiet al, 1989)

  Ikan Tuna ini termasuk dalam keluarga Scombridae tubuhnya seperti cerutu dan mempunyai dua sirip punggung, sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang. Mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur sirip dada terletak agak atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak kedalam dengan jari-jari penyokong tertutup seluruh ujung hipural. Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua dan agak gelap bagian atas tubuhnya. Sebagian besar memiliki sisik tambahan yang berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap, ikan Madidihang dikenal dengan masyarakat dengan ikan yang mahal (Ditjen Perikanan, 1990).

  Sirip punggung (dorsal) terdiri dari dua berkas, terpisah oleh celah yang kecil saja; berkas yang kedua segera diikuti oleh 8–10 sirip-sirip tambahan berukuran kecil (finlet). Sirip anal diikuti oleh 7–10 finlet. Pada spesimen berukuran besar, sirip punggung kedua dan sirip anal ini kadang-kadang memanjang hingga 20% FL. Sirip dada (pectoral) lumayan panjang (22–31% FL), biasanya mencapai pangkal bagian depan sirip dorsal kedua, namun tidak melewati pangkal bagian belakangnya. Ada dua lipatan kulit (tonjolan interpelvis) diantara sirip-sirip perut. Batang ekor amat ramping, dengan sebuah lunas samping yang kuat di tiap-tiap sisi, yang masing-masing diapit oleh dua lunas yang lebih kecil. Sirip ekor bercabang kuat (forked, bercagak) (Carpenteret al, 2001).

  Punggungnya berwarna biru gelap metalik, berangsur-angsur berubah menjadi kekuningan atau keperakan di bagian perut. Sirip-sirip punggung kedua dan anal, serta finlet-finlet yang mengikutinya, berwarna kuning cerah, yang menjadi asal namanya. Bagian perut kadang-kadang dihiasi oleh sekitar 20 garis putus-putus yang hampir vertikal arahnya.Madidihang dapat mencapai berat melebihi 300 pon (136 kg), walau demikian ini masih jauh dibawah tuna sirip biru (Thunnus orientalis) yang bisa memiliki berat lebih dari 1000 pon (454 kg), dan juga sedikit di bawah Tuna Mata Belo (Thunnus obesus) dan tatihu (Thunnus

  

maccoyii). Ukuran Madidihang yang tercatat dalam literatur adalah hingga

sepanjang 239 cm dan seberat 200 kg (Carpenteret al, 2001).

  2.2 Anatomi dan Histologi

  Tabel 1. Struktur Anatomi dan Histologi Ikan Madidihang Jenis ikan Habitat Morfologi Anatomi dan Histologi Ikan Air

  1. Kerangka ikan  Warna tubuh Madidihang Laut Biru tua agak

   Memiliki tulang sejati gelap, sebagian  Rangka axial besar memiliki

  2. Urat Daging tambahan warna  Urat daging menyebar kuning cerah keseluruh tubuh

   Bentuk tubuh  Ditemukan otot licin pipih agak bergaris dan otot jantung membulat di tubuhnya

  3. Organ Internal  Kulitnya licin  Mulut di ujung

   Sistem pernafasan terminal  Alat pernafasan berupa insang

   Tubuhnya di lengkapi dengan  Terdiri dari tulang sirip punggung, lengkung, insang, tulang dubur, perut dan tapis insang, dan daun dada insang

   Terdapat sirip  Alat Pencernaan tambahan yang

  Saluran pencernaan : kecil-kecil mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rektrum, kloaka, anus

   Panjang usus lebih pendek atau sama dengan panjang badannya  Sistem Intergumen Tubuhnya di tutupi oleh kulit yang licin, tidak bersisik, tidak memiliki kelenjar beracun, lender menutupi kulitnya

  2.3Habitat

  Madidihang merupakan ikan epipelagisyang menghuni lapisan atas perairan samudera di atas lapisan termoklin. Penelitian memperlihatkan bahwa meski Madidihang kebanyakan mengarungi lapisan kolom air 100 m teratas, dan relatif jarang menembus lapisan termoklin, namun ikan ini mampu menyelam jauh kedalaman laut. Seekor Madidihang yang diteliti di Samudera Indonesia menghabiskan 85% waktunya dikedalaman kurang dari 75 m, namun tercatat tiga kali menyelam hingga kedalaman 578 m, 982 m dan yang paling ekstrim hingga 1.160 m. Tuna sirip kuning ini mempunyai kebiasaan berenang cepat dan bergerombol bersama ikan yang seukuran, kadang-kadang juga bercampur dengan tuna jenis lainnya. Musim berbiaknya berlangsung selama musim panas. (Carpenter,et al. 2001).

  Madidihang atau Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) adalah sejenis ikanpelagis besar yang mengembara dilautantropika dan ugahari diseluruh dunia.

  Ikan ini merupakan salah satu jenis tuna yang terbesar, meski masih kalah besar jika dibandingkan dengan Tuna Sirip Biru dan Tuna Mata Belo. Madidihang juga merupakan ikan tangkapan samudera yang penting karena bernilai ekonomi tinggi. Dalam perdagangan dunia, ikan ini dikenal sebagai yellowfin tuna (Inggris) dan juga albacares (Carpenter,et al. 2001).

2.4 Jenis Makanan dan Kebiasaan Makan

  Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan diserap oleh ikan sehingga dapat digunakan untuk menjalankan metabolisme tubuh. Menurut Effendie (2002) makanan adalah bahan atau organisme yang dapat dimanfaatkan ikan untuk menunjang kebutuhan terhadap informasi tentang makanan dan kebiasaan makan ikan sangat penting untuk memahami sejarah hidup, termasuk pertumbuhan, migrasi, dan bentuk pengolahan perikanan secara komersial.

  Pengetahuan tentang perairan sumber makanan dari stok ikan komersial memberi pengalaman berharga bagi nelayan menentukan daerah penangkapan secara lebih menguntungkan.

  Makanan merupakan faktor yang menentukan bagi populasi, pertumbuhan, dan kondisi ikan (Effendi, 1979). Diperairan kebutuhan ikan sudah tersedia yaitu berupa makanan alami, baik berupa hewan (zooplankton, invetebrata, dan vertebrata), tumbuhan (fitoplankton dan tumbuhan air), dan organisme mati (detritus). Selain itu, organisme yang dapat menjadi makanan ikan tersebut tergantung tropik level (Sjafei, D. S., M. F. Rahardjo, R. Affandi dan Sulistiono, 1989).

  Secara umum ikan mengawali hidup dengan memanfaatkan makanan sesuai dengan bukaan mulut, setelah bertambah dewasa makanan, akan berubah baik kualitas maupun kuantitas (Effendie, 2002). Banyak jenis ikan dapat menyesuaikan diri dengan persediaan makanan dalam perairan sehubungan dengan musim yang berlaku. Ikan dengan jenis dan ukuran yang sama hidup dalam suatu perairan yang berbeda, dapat berbeda dalam kebiasaan makanan.

  Demikian pula dalam suatu perairan, jika terjadi perubahan lingkungan akan menyebabkan perubahan ketersediaan makanan, sehingga ikan akan mengubah kebiasaan makan (Effendie, 1979).

  Kebiasaan makan, menurut Gunarso, (1985) adalah makanan yang dimakan ikan mencakup jenis dan jumlah makanan. Kebiasaan makan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain habitat hidup, kesukaan terhadap jenis makanan tertentu, musim, umur, dan ukuran ikan (Lagler, 1956). Sedangkan menurut Effendie (2002), faktor-faktor yang menentukan suatu spesies ikan akan memakan jenis organisme makanan adalah ketersediaan makanan, ukuran makanan, warna, rasa, tekstur, dan selera ikan terhadap makanan.

  Keberadaan ikan disuatu perairan memiliki hubungan yang erat dengan keberadaan jenis makanannya (Larger, 1972). Tidak semua jenis makanan yang disukai oleh ikan. Faktor-faktor yang menentukan dimakan atau tidaknya suatu jenis makanan oleh ikan adalah ukuran makanan, keberadaan makanan dan selera ikan terhadap makanan. Menurut Effendie (1979), jenis dan jumlah makanan yang dapat dikonsumsi oleh suatu spesies ikan biasanya bergantung pada umur, tempat dan waktu. Pada satu spesies ikan boleh jadi makanannya berbeda pada waktu yang berbeda walaupun pengambilannya contohnya dilakukan ditempat yang sama hal tersebut mungkin disebabkan oleh adanya perubahan kondisi lingkungan.

  Berdasarkan makanannya,ada ikan pemakan plankton, herbivora, pemakan detritus, karnivora dan omnivora. Berdasarkan kepada jumlah variasimakanan dapat dibagi menjadi (1) euryphagic yaitu ikan pemakan bermacam-macam makanan, (2) stenophagic yaitu ikan pemakan makanan yang macamnya sedikit atau sempit, dan (3) monophagic yaitu ikan yang makanannya terdiri dari satu makanan saja (Effendie, 2002).

  Kebiasaan makanan ikan adalah semua jenis makanan yang biasa dimakan oleh ikan meliputi kualitas dan kuantitas yang dimakan. Dengan demikian kebiasaan makanan dan cara makan ikan secara alami bergantung kepada lingkungan tempat ikan itu hidup (Effendie, 2002).

  Menurut Nikolsky (1963), urutan kebiasaan makanan ikan terdiri dari makanan utama yaitu makanan yang biasa dikonsumsi dalam jumlah banyak makanan pelengkap yaitu makanan yang ditemukan dalam saluran pencernaan dalam jumlah yang sedikit, makanan tambahan yaitu makanan yang terdapat pada saluran pencernaan dalam jumlah yang sangat sedikit. Selain itu terdapat makanan pengganti yaitu makanan yang dikonsumsi jika makanan utama tidak tersedia.

  Kebiasaan makanan ikan (food habits) adalah kuantitas dan kualitasmakanan yang dimakan oleh ikan, sedangkan kebiasaan cara memakan (feedinghabits) adalah waktu, tempat dan caranya makanan itu didapatkan oleh ikan.Kebiasaan makanan dan cara memakan ikan secara alami bergantung padalingkungan tempat ikan itu hidup. Tujuan mempelajari kebiasaan makanan (foodhabits) ikan dimaksudkan untuk mengetahui pakan yang dimakan oleh setiap jenisikan.

  Studi kebiasaan makanan ikan ialah menentukan gizi alamiah ikan itu,sehingga dapat dilihat hubungan di antaraorganisme diperairan tersebut,misalnya bentuk-bentuk pemangsaan, saingan dan rantai makanan. Sehinggamakanan dapat merupakan faktor yang menentukan bagi populasi, pertumbuhandan kondisi ikan, sedangkan macam makanan satu jenis ikan biasanya bergantungkepada umur, tempat dan waktu. Kebiasaan makanan dapat berbeda dengan waktulainnya walaupun pengambilan dilakukan pada tempat yang sama. Hal tersebutdisebabkan oleh perubahan suasana lingkungannya (Effendie, 1997).

  Ikan Madidihang (Thunnus albacares) merupakan ikan pemakan daging yang hidup dengan binatang berkulit keras yang plantonik, cumi-cumi dan ikan kecil. Ikan tuna hidup bergerombol kecil. Ikan ini biasanya tertangkap bersama dengan Cakalang. Ikan Madidihang banyak dipasarkan dalam bentuk segar, bekudan olahan lainnya.Madidihang juga merupakan tantangan yang menarik bagi penggemar olah raga memancing (Ditjen Perikanan, 1990).

2.5Pencernaan Makanan Pada Ikan Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavumoris).

  Didalam rongga mulut terdapat gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada geraham mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lender, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat didaerah sekitar insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan didorong ke lambung, lambung pada umumnya membesar tidak jelas batasnya dengan usus(Mudjiman, 1989).

  Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasanmakanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri daridua bagian, yaitu saluran pencernaan(Tractus

  

digestivus) dan kelenjar pencernaan(Glanduladigestori). Saluran pencernaan pada

  ikan dimulai dari rongga mulut(cavum oris).Di dalam ronggamulut terdapat gigi- gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasarmulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkanludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat didaerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat dibelakang insang, dan bilatidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan didorong masuk kelambung, lambung pada umumnya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada makanan. Darilambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya.Usus bermuara pada anus (Yunus, 2009).

  Ikan herbivora panjang total ususnya melebihi panjang total badannya. Panjangnya dapat mencapai lima kali panjang total badannya, sedangkan panjangusus ikan karnivora lebih pendek dari panjang total badannya dan panjang totalikan omnivora hanya sedikit lebih panjang dari total badannya (Mudjiman, 1989).

  Gambar 2. Sistem pencernaan pada ikan Ikan Madidihang memiliki panjang saluran pencernaan lebih pendek dari panjang tubuhnya dan memiliki bentuk lambung seperti tabung. Stuktur pencernaannya terdiri dari esophagus, lambung, usus dan anus (Gambar 2). Ikan karnivor mempunyai lambung sejati, usus lebih pendek dari panjang tubuh, tebal dan elastis, mempunyai gigi untuk merobek mangsa dan mempunyai tapis insang yang jarang (Nikolsky, 1963).

2.6 Lambung

  Lambung adalah organ tubuh setelah kerongkongan yang berfungsi untuk menghancurkan atau mencerna makanan yang ditelan menyerap sari atau nutrisi dicampur dengan enzim-enzim pencernaan, kemudian dikeluarkan kembali kemulut untuk dikunyah sekali lagi, lambung merupakan segmen dari pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sekmen lainnya. Besarnya lambung ini berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Kemampuan ikan untuk dapat menampung makanan (kapasitas lambung) sangat bervariasi antara jenis ikan yang satu dengan yang lainnya (Mujiman, 1989).

  Berdasarkan saluran pencernaan ikan Madidihang termasuk kedalam ikan karnivor, ikan Madidihang mempunyai lambung dan usus yang lebih pendek dari panjang tubuhnya. Panjang usus ikan berhubungan erat dengan makanannya, pada ikan yang ususnya relatif pendek (ikan karnivor) maka ususnya relatif pendek seperti tabung (Affandi et al, 2005).

2.7Penyebaran dan Reproduksi

  Madidihang ditemukan diseluruh perairan tropis dan ugahari dunia di antara garis lintang 40° LU dan 40° LS. Ikan ini merupakan komoditas nelayan yang penting; buku FAO Yearbook of Fishery Statistics melaporkan antara 1990 hingga 1995 tangkapan Madidihang diperairan Pasifik barat-tengah berkisar antara 323.537 sampai 346.942 ton per tahun. Indonesia adalah tempat bertemunya stok Madidihang dari Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik; kemungkinan tempat pertemuan kedua kelompok itu adalah disekitar Laut Flores dan Laut Banda. Potensi Tuna sirip kuning yang terbesar di Indonesia memang diperkirakan berada di Laut Flores dan Selat Makassar, dengan luas area penangkapan sekitar 605 ribu km². Alat tangkap yang banyak digunakan adalah pancing huhate (pole and line), pancing ulur (hand line), pancing rawai (long line)

  Tuna seperti scombridae lainnya adalah heteroseksual yaitu jenis kelaminnya terpisah (jantan dan betina) dan tidak ada ciri morfologis eksternal untuk melihat perbedaan kelamin. Ikan jantan diidentifikasi oleh keberadaan testis dan ikan betina oleh kehadiran ovari dalam gonad. Fertilisasi telur eksternal dan mengambil tempat di air setelah dilepas oleh ikan betina (Amer et al, 2001).

III. METODOLOGI PENELITIAN

  3.2.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.

  3. Masker/ tissue Penutup dan pembersih 4. 20 lambung ikan Madidihang Sebagai sampel

  3. Kertas label Penamaan sampel

  2. Aquades Pembersih/pelarut

  1. Formalin 10 % Untuk mengawetkan sampel

  No Bahan Fungsi

  Tabel 3. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian

  3.1 Waktu dan Tempat

  Penelitian ini dilakukan di PPI Ujung Baroh Meulaboh, Aceh Baratdari bulan September sampai denganOktober 2012. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar.

  5. Mikroskop Binokuler Timbangan digital Tempayan dan cawan Petri Alat Bedah Alat tulis dan penggaris

  4.

  3.

  2.

  Tabel 2. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian No Alat Fungsi 1.

  3.2.1 Alat Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.

  3.2 Alat dan Bahan

  Untuk melihat organisme mikrokrospik Menimbang sampel penelitian Sebagai tempat atau wadah Untuk membedah lambung ikan Mencatat hasil peneliti

3.3 Metode Penelitian

  3.3.1 Pengambilan Sampel Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.

  Teknik pengambilan sampel dilakukan setiap minggu pada PPI Ujung Baroh, Meulaboh Aceh Barat. Sampellambung ikan diperoleh dengan cara membelinya dari nelayan yang kondisinya masih segar denganberat ikan 5-7 kg (kisaran FL 61 sampai dengan 68 cm), kemudian dibawa ke Laboratorium Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar untuk dilanjutkan dengan analisis isi lambung menggunakan metode gravimetrik. Sampel ikan yang digunakan adalah hasil tangkapan diperairan Samudera Indonesia, Aceh.

  3.3.2PengambilanIsi Lambung

  Pengamatan terhadap isi lambung ikan Madidihangdilakukan di Laboratorium terhadap 20 ekor ikan Madidihang. Sampel ikan diukur panjang dan berat tubuhnya lalu dibedah perutnya kemudian saluran pencernaan dikeluarkan dan dimasukan kedalam formalin 10% hal ini sesuai dengan petunjuk Effendie, (1979).

  Pengamatan yang dilakukan adalah: 1. Lambung dan usus dipisahkan kemudian diukur panjangnya.

  2. Lambung ditimbang kemudian di bedahdengan hati-hati dan diambil isinya, isi lambung yang diperoleh diamati dengan menggunakan luv.