PENENTUAN KAWASAN AGROPOLITAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN MALANG

  8.

  

2.9 Kerangka Teori Penelitian ........................................... 40

  4.1.6 Pola Penggunaan Lahan ................................. 87

Tabel 4.10 Pola Penggunaan Lahan Tiap Kecamatan diTabel 4.29 Daftar Komoditas Tanaman Hortikultura TiapTabel 4.55 Matriks Kewilayahan Komoditas Unggulan TanamanGambar 4.17 Peta Komoditas Tanaman Hortikultura Nilai DLQGambar 4.34 Jaringan Telekomunikasi di KecamatanGambar 4.59 Peta Kesesuaian Lembaga Swadaya Agribisnis .. 325

  

sebesar Rp 1.607.025.494.000, tanaman sayur sebesar Rp

  

lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan (Sapratama,

  

sehingga mengurangi biaya transportasi (transportation cost)

  3)

  

No. Nama Kecamatan No. Nama Kecamatan

  2) penentuan kawasan agropolitan berdasarkan komoditas

  

nantinya sektor unggulan tersebut dapat mendorong

  

pembangunan ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah daerah

  

apabila memiliki komoditi dan produk olahan pertanian unggulan,

  komoditas unggulan yang akan dikembangkan, meliputi asuransi, transportasi, penelitian dan pengembangan,

  4.

  

No. Sumber Karakteristik Agropolitan Sintesa Teori

  

No. Sumber Karakteristik Agropolitan Sintesa Teori

  pada aspek bisnis dalam kegiatan pertanian, seperti baku lokal, teknologi produksi lokal, serta sarana dan

  

komoditi yang mempunyai permintaan pasar yang tinggi.

  Artinya, komoditas unggulan dapat memberikan kontribusi

  

serta kewenangan untuk membuat kebijakan yang sesuai dengan

  Karakteristik

  Karakteristik

  tentang Kriteria dan Tata hari Penataan Ruang

mengubah pola

  Berdasarkan hasil sintesa tinjauan pustaka pada Tabel 2.4,

  Mengetahui tingkat kesuburan tanah (jenis tanah) yang

  Organisasi petani sebagai pendukung pengembangan

  

Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) atau bisa juga

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

  No. Aspek Faktor Variabel Definisi Operasional

  

Teknik Sumber

  c.

  

Kabupaten Malang. di Kabupaten Malang.

  2)

  

atau komponen pertumbuhan wilayah digunakan Analisis

  

  Menurut (Ningsih, 2005) metode analisis teknik overlay

  Dan berikut ini merupakan kriteria komponen utama akses ke semua dan Prasarana Wilayah

pendukung

keuangan sebagai

  4) potensial - Guttman kawasan

  Per Ke

  

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015

  Berikut ini merupakan pertumbuhan sektor pertanian,

  

menunjukkan bahwa tanaman buah dan tanaman sayur

  No. Kecamatan Topografi (%) Fisiografi Wilayah

  

No. Kecamatan Ketinggian Tanah (m dpl)

  Jenis Tanah (Ha)

  

No. Kecamatan Curah Hujan (mm/tahun)

  Permuk Areal Hutan Hutan

  Jumlah Kepadatan

  

No. Kecamatan Pertanian Perikanan Peternakan Pedagang PNS TNI/Polri

  No. Kecamatan Buruh Pabrik/Industri Penggalian Buruh Tani Buruh Bangunan Jasa Lainnya

  

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

  Jalan

  Jalan

  

No. Kecamatan Irigasi

Tabel 4.17 Sumber Air Utama Tiap Kecamatan di Kabupaten

  Sumber Air Utama

  

Jumlah Daya Energi

  Banyaknya Rumah

  Alamat

  

4.22 mengenai jumlah persebaran KUT tiap kecamatan di

  

No. Kecamatan Jumlah KUT

  

No. Kecamatan Jumlah Bank

  Mangga

  35

Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Analisis LQ Buah-Buahan

  31. Pujon 7,08 9,33 0,07 0,00 3,27 1,69 0,00 0,00 0,10 0,00 0,67 0,00

  25. Pakis 15,11 0,00 0,00 0,42 10,18 0,00 0,21 0,00 0,86 1,37 0,00 0,00

Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Analisis LQ Sayur-Sayuran

  31. Pujon 3,22 0,00 6,63 2,26 0,36 1,35 14,96 0,00 0,00 2,72 2,47

  25. Pakis 1,23 0,00 2,79 0,00 0,00 0,00 8,90 14,90 0,00 0,00

  Dari perhitungan Analisis Location Quotient (LQ) tersebut

  15.

  31.

  No. Kecamatan Hasil Perhitungan Analisis DLQ

  No. Kecamatan Hasil Perhitungan Analisis DLQ

  Keterangan:

Tabel 4.32 Hasil Perhitungan Analisis DLQ Sayur-Sayuran

  No. Kecamatan Hasil Perhitungan Analisis DLQ

  No. Kecamatan Hasil Perhitungan Analisis DLQ

  Dari perhitungan Analisis Dynamic Location Quotient

  Keterangan:

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PPW

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PPW

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PPW

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PPW

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PPW

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PPW

  Keterangan:

Tabel 4.37 Hasil Perhitungan Nilai PPW Sayur-Sayuran

  N Kecamata Hasil Perhitungan Nilai PPW

  N Kecamata Hasil Perhitungan Nilai PPW

Tabel 4.38 Hasil Perhitungan Nilai PPW Sayur-Sayuran

  N Kecamata Hasil Perhitungan Nilai PPW

  N Kecamata Hasil Perhitungan Nilai PPW

  Keterangan:

  Dari hasil perhitungan Pertumbuhan Pangsa Wilayah

  Komoditas Tanaman Keterangan:

Tabel 4.40 Hasil Perhitungan Nilai PP Buah-Buahan

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PP

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PP

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PP

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PP

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PP

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PP

Tabel 4.42 Hasil Perhitungan Nilai PP Sayur-Sayuran

  N Kecamata Hasil Perhitungan Nilai PP

  N Kecamata Hasil Perhitungan Nilai PP

Tabel 4.43 Hasil Perhitungan Nilai PP Sayur-Sayuran

  N Kecamatan Hasil Perhitungan Nilai PP

  N Hasil Perhitungan Nilai PP Kecamatan

Tabel 4.45 Hasil Perhitungan Nilai PB Buah-Buahan

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PB

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PB

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PB

  N Kecamat Hasil Perhitungan Nilai PB

Tabel 4.47 Hasil Perhitungan Nilai PB Sayur-Sayuran

  N Kecamata Hasil Perhitungan Nilai PB

  N Kecamata Hasil Perhitungan Nilai PB

  N Hasil Perhitungan Nilai PB Kecamatan

  N Kecamatan Hasil Perhitungan Nilai PB

  N Kecamatan Hasil Perhitungan Nilai PB

  Keterangan:

  Dari perhitungan Pendapatan Bersih (PB) akan

  Keterangan:

  Keterangan Komoditas Unggulan:

  Dari hasil Analisis LQ, DLQ, dan SS tersebut didapatkan

Tabel 4.52 Penentuan Hierarki Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura

  Dari hasil penentuan hierarki, diketahui bahwa komoditas

  Komoditas

  Komoditas

  Berikut ini merupakan tabel hierarki dan penjualan

  Catatan:

  

− ℎ

Tabel 4.58 Matriks Skalogram Sarana dan Prasarana di

  Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi eksisting yang ada

  Kecamatan Poncokusumo memiliki komoditas unggulan

Tabel 4.59 Kriteria Komponen Utama Pembentuk Kawasan Agropolitan

  Checklist Desa

  Checklist Desa

  Checklist Desa

  Checklist Desa Keterangan Nama Desa:

  Berdasarkan hasil delineasi kawasan agropolitan dan jumlah

  

Dewi, K. N. 2014. Pengembangan Komoditas Unggulan Sektor

  

Oksatriandhi, B. 2014. Identifikasi Komoditas Unggulan di

  Dokumen Pemerintahan

  

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2010. Kecamatan

  

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2010. Kecamatan

  

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2010. Kecamatan

  

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota Jawa

  LAMPIRAN A

GAMBARAN PRODUKSI DAN HARGA KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN

  N Tahun 2011 Jeru

  Tahun 2011 Jeru N

  Tahun 2011 N Kecamatan Nan Rambut Angg Marki Melinj

o. Nangka Pepaya Pisang Duku Petai Salak Sawo

  N o. Kecamatan Tahun 2011 Nangka Nan Pepaya Pisang Rambut Angg Duku Marki Melinj Petai Salak Sawo

  N o. Kecamatan Tahun 2011 Nangka Nan Pepaya Pisang Rambut Angg Duku Marki Melinj Petai Salak Sawo

  N Tahun 2012 Jeru

  N Tahun 2012 Jeru

  Tahun 2012 N Kecamatan Nan Rambut Angg Marki Melinj

o. Nangka Pepaya Pisang Duku Petai Salak Sawo

  N o. Kecamatan Tahun 2012 Nangka Nan Pepaya Pisang Rambut Angg Duku Marki Melinj Petai Salak Sawo

  N o. Kecamatan Tahun 2012 Nangka Nan Pepaya Pisang Rambut Angg Duku Marki Melinj Petai Salak Sawo

  N Tahun 2013 Jeru

  N Tahun 2013 Jeru

  Tahun 2013 N Kecamatan Nan Rambut Angg Marki Melinj

o. Nangka Pepaya Pisang Duku Petai Salak Sawo

  N o. Kecamatan Tahun 2013 Nangka Nan Pepaya Pisang Rambut Angg Duku Marki Melinj Petai Salak Sawo

  N o. Kecamatan Tahun 2013 Nangka Nan Pepaya Pisang Rambut Angg Duku Marki Melinj Petai Salak Sawo

  N Tahun 2014 Jeru

  N Tahun 2014 Jeru

  Tahun 2014 N Kecamatan Nan Rambut Angg Marki Melinj

o. Nangka Pepaya Pisang Duku Petai Salak Sawo

  N o. Kecamatan Tahun 2014 Nangka Nan Pepaya Pisang Rambut Angg Duku Marki Melinj Petai Salak Sawo

  N o. Kecamatan Tahun 2014 Nangka Nan Pepaya Pisang Rambut Angg Duku Marki Melinj Petai Salak Sawo

  N Tahun 2015 Jeru

  N Tahun 2015 Jeru

  Tahun 2015 N Kecamatan Nan Rambut Angg Marki Melinj

o. Nangka Pepaya Pisang Duku Petai Salak Sawo

  N o. Kecamatan Tahun 2015 Nangka Nan Pepaya Pisang Rambut Angg Duku Marki Melinj Petai Salak Sawo

  Tahun 2015 N Kecamatan Nan Rambut Angg Marki Melinj

o. Nangka Pepaya Pisang Duku Petai Salak Sawo

  No Kecamatan Tahun 2011 Bawang Bawan Bawang Petsai Kacan Kacang Cabe

  

Tabel A.12 Jumlah Produksi Total Tanaman Sayur-Sayuran di Kabupaten Malang Tahun 2011

  No . Kecamatan Tahun 2011 Cabe Tomat Terung Buncis Ketimun Labu Kangkun Bayam Kembang Jamur

  Tahun 2012 Kacan No Bawan Kacang

  Tahun 2012 Kacan No Bawan Kacang

  No . Kecamatan Tahun 2012 Cabe Tomat Terung Buncis Ketimun Labu Kangkun Bayam Kembang Jamur

  Tahun 2012 No Kecamatan Cabe Labu Kangkun Kembang

. Tomat Terung Buncis Ketimun Bayam Jamur

  No Kecamatan Tahun 2013 Bawang Bawan Bawang Petsai Kacan Kacang Cabe

  

Tabel A.16 Jumlah Produksi Total Tanaman Sayur-Sayuran di Kabupaten Malang Tahun 2013

  No . Kecamatan Tahun 2013 Cabe Tomat Terung Buncis Ketimun Labu Kangkun Bayam Kembang Jamur

  Tahun 2014 No Kacan Kecamatan Bawang Bawan Bawang Petsai Loba Kacang Cabe

  Tahun 2014 No Kacan Kecamatan Bawang Bawan Bawang Petsai Loba Kacang Cabe

  No . Kecamatan Tahun 2014 Cabe Tomat Terung Buncis Ketimun Labu Kangkun Bayam Kemban Jamur

  Tahun 2014 No Kecamatan Cabe Labu Kangkun Kemban

. Tomat Terung Buncis Ketimun Bayam Jamur

  No Kecamatan Tahun 2015 Bawang Bawan Bawang Petsai Loba Kacan Kacang Cabe

  . Cabe Labu Kangkun Kemban Tomat Terung Buncis Ketimun Bayam Jamur Besar Siam g g Kol

  Tahun 2015 No Kecamatan Cabe Labu Kangkun Kemban

. Tomat Terung Buncis Ketimun Bayam Jamur

  16. Pisang 4.251

  15. Pepaya 1.782

  14. Nanas 2.301

  13. Nangka 4.158

  

Tabel A.25 Harga Jual Petani Tanaman Buah-Buahan Per Kilogram (Rupiah) di Kabupaten

  Harga Tanaman Sayur-Sayuran

  

Tabel A.28 Harga Jual Petani Tanaman Sayur-Sayuran Per Kilogram (Rupiah) di Kabupaten

  

Tabel A.29 Harga Jual Petani Tanaman Sayur-Sayuran Per Kilogram (Rupiah) di Kabupaten

  

Tabel A.30 Harga Jual Petani Tanaman Sayur-Sayuran Per Kilogram (Rupiah) di Kabupaten