Analisis Sistem Informasi Akuntansi pada Siklus Pembelian Untuk Meningkatkan aktivitas Pengelolaan Persediaan barang Dagang (Studi Kasus pada Toserba X, Cimahi).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Accounting information system in expenditure cycle consists of several cycles, one of that several cycles is purchasing cycle. Purchasing cycle consists of several process start from supplier selection process, notes of goods, ordering, record of debt, inventory updating until redemption of debt.

The research object is Department Store X, is a company engaged in the retail industry. Items purchased are very diverse. Therefore, Department Store X requires an adequate accounting information systems to support supply management.

In general, the purchasing cycle on Department Store X is adequate. However, from the side of the determination of product to be ordered, supplier selection, and acceptance of goods. There are several things that can allow occurrence of fraud.

The research method used is descriptive analytical method. Based on the results of research conducted by the author through observation, interviews, and documentation. The author can analyze accounting information system in purchasing cycle which is running on Department Store X, analyzing internal controls and create a design of accounting information systems that supports inventory management activities that should be applied by the Department Store X in the future.

The result of this research illustrate that Department Store X still need to make changes the policy, internal controls, and accounting information systems relating to the purchasing cycle, to support inventory of goods trade management.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Sistem informasi akuntansi pada siklus pengeluaran terdiri dari beberapa siklus, salah satunya siklus pembelian. Siklus pembelian itu sendiri terdiri dari beberapa proses, mulai dari proses pemilihan pemasok, pendataan barang, pemesanan, pencatatan hutang, penerimaan barang, memperbaharui persedian, sampai pelunasan hutang.

Objek penelitian adalah Toserba X, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri ritel. Produk yang dibeli sangat beranekaragam. Maka dari itu Toserba X membutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai untuk mendukung pengelolaan persedian.

Secara umum siklus pembelian pada Toserba X sudah memadai. Namun, apabila dilihat dari sisi penentuan produk yang akan di pesan, pemilihan pemasok, dan penerimaan barang. Terdapat beberapa hal yang dapat memungkinkan terjadinya kecurangan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, maka penulis dapat menganalisis sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian yang sedang berjalan pada Toserba X, menganalisis pengendalian internal, dan membuat suatu rancangan sistem informasi akuntansi pembelian yang mendukung aktivitas pengelolaan persediaan yang sebaiknya diterapkan oleh Toserba X di masa mendatang.

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa Toserba X masih perlu melakukan perubahan terhadap kebijakan, pengendalian internal, dan sistem informasi akuntansi yang berhubungan dengan siklus pembelian, guna mendukung aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ... iii

Kata Pengantar ... iv

Abstract ... vii

Abstrak ... viii

Daftar Isi... ix

Daftar Gambar ... xii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Systems Development Life Cycle... 8

2.1.1.1 Pengertian Systems Development Life Cycle ... 9

2.1.1.2 Tahap-tahap Systems Development Life Cycle ... 9

2.1.1.3 Aktifitas dalam Tahap Systems Analysis ... 11

2.1.1.3.1 Requirement Modelling ... 11

2.1.1.3.2 Data and Proses Modelling ... 14


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 18

2.1.2.1 Pengertian Sistem ... 18

2.1.2.2 Pengertian Informasi ... 19

2.1.2.3 Pengertian Akuntansi ... 22

2.1.2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 23

2.1.2.5 Komponen Sistem Informasi Akuntansi ... 24

2.1.2.6 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 27

2.1.3 Transaction Processing Cycles ... 27

2.1.3.1 Expenditure Cycle (Siklus Pengeluaran) ... 28

2.1.3.1.1 Siklus Pembelian ... 29

2.1.3.1.2 Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Pembelian ... 34

2.1.4 Pengendalian Internal ... 35

2.1.4.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 36

2.1.4.2 Lingkungan Pegendalian Internal... 36

2.1.4.3 Prosedur Pegendalian Internal ... 39

2.2 Kerangka Pemikiran ... 42

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 46

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 48

3.1.3 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... 49

3.2 Jenis Penelitian ... 53

3.3 Jenis Data... ... 54


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 57

4.1.1 Analisis Dokumen dan Catatan yang Digunakan dalam Siklus Pembelian ... 57

4.1.2 Analisis Prosedur Pembelian yang Diterapkan pada Toserba .... 58

4.1.3 Kebijakan Perusahaan Terhadap Siklus Pembelian ... 63

4.1.4 Flowchart ... 64

4.2 Pembahasan... ... 72

4.2.1 Rekomendasi Sistem Pengendalian Internal ... 72

4.2.2 Rekomendasi Struktur Organisasi ... 77

4.2.3 Rekomendasi Dokumen ... 78

4.2.4 Rekomendasi Prosedur Pembelian ... 80

4.2.5 Rekomendasi Flowchart ... 86

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan…… ... 93

5.2 Saran ……….. ... 94

DAFTAR PUSTAKA………… ... 97

LAMPIRAN ... 99


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Proses Informasi ... 20

Gambar 2 Blok Bangunan Sistem Informasi Akuntansi ... 25

Gambar 3 Diagram Aliran Data : Sistem Aplikasi Pembelian ... 31

Gambar 4 Kerangka Pemikiran ... 42

Gambar 5 Struktur Organisasi Toserba X ... 48

Gambar 6 Flowchart Pemesanan Pembelian Kepada Pemasok Lokal ... 65

Gambar 7 Flowchart Penerimaan dan meng-input data pembelian ... 66

Gambar 8 Flowchart Penyimpanan Persediaan Barang Dagang ... 67

Gambar 9 Flowchart Pencatatan Hutang Dagang ... 68

Gambar 10 Flowchart Pembayaran Hutang Dagang 1 ... 69

Gambar 11 Flowchart Pembayaran Hutang Dagang 2 ... 70

Gambar 12 Flowchart Pembayaran Hutang Dagang 3 ... 71

Gambar 13 Rekomendasi Struktur Organisasi ... 78

Gambar 14 Flowchart Rekomendasi Pemesanan Pembelian ... 86

Gambar 15 Flowchart Rekomendasi Penerimaan dan Meng-input Data Pembelian ... 87

Gambar 16 Flowchart Rekomendasi Penyimpanan Persediaan Barang Dagang .... 88

Gambar 17 Flowchart Rekomendasi Pencatatan Hutang Dagang ... 89


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 19 Flowchart Rekomendasi Pembayaran Hutang Dagang 2 ... 91 Gambar 20 Flowchart Rekomendasi Pembayaran Hutang Dagang 3 ... 92


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Pembelian ... 34-35


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Purchase Order (PO) ... 100

Lampiran B Bukti Penerimaan ... 101

Lampiran C Rekomendasi Surat Permintaan Pembelian Barang (Purchase Requisition) ... 102

Lampiran D Rekomendasi Purchase Order (PO) ... 103

Lampiran E Rekomendasi Bukti Penerimaan ... 104


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, informasi memiliki peranan yang penting untuk menunjang perkembangan dan kemajuan dalam segala bidang.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004:2), pentingnya informasi untuk dapat mencapai tujuan perusahaan adalah sebagai berikut:

“Conceptually, all organizational system seek objectives through a process of resource allocation, which is accomplished through the process of managerial decision making. Information has economic value to the extent that it facilitates resource allocation decisions, thus assisting a system in its pursuit of goals. Indeed, information may be the most important organizational resource.”

Penjelasan di atas menyatakan bahwa perlu adanya perhatian yang khusus dalam mengelola sumber daya informasi suatu perusahaan, informasi yang dikelola dengan baik dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan manajerial untuk mencapai tujuan perusahaan. Agar perusahaan dapat mengelola suatu informasi dengan baik, maka diperlukan suatu sistem yang mengatur alur dan pengelolaan informasi secara efektif.

Menurut Baridwan (2000:1), informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi, terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen maupun pihak di


(11)

B a b I P e n d a h u l u a n | 2

Universitas Kristen Maranatha

luar perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam bentuk yang sesuai juga, diperlukan suatu sistem yang mengatur arus dan pengelolaan data akuntansi dalam perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam suatu perusahaan perlu adanya suatu sistem yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi akuntansi untuk dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang relevan oleh pihak manajemen (Internal user) maupun pihak di luar perusahaan (Eksternal user). Inilah yang disebut dengan sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang menjelaskan tentang bagaimana siklus hidup dari sebuah sistem yang telah dirancang sedemikian rupa, mulai dari: proses perencanaan dan analisis, perancangan, dan implementasi. Keberhasilan dalam menyusun sistem informasi akuntansi yang efektif tergantung dari perilaku sumber daya manusia dalam organisasi, penggunaan metode kuantitatif, dan juga penggunaan komputer sebagai alat bantu.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004:7), istilah sistem informasi akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus transaksi perusahaan, antara lain:

Revenue cycle, events related to the distribution of goods and services to

other entities and the collection of related payments.

Expenditure cycle, events related to the acquisition of goods and services

from other entities and the settlement of related obligations.

Production cycle, events related to the transformation of resources of goods

and services.

Finance cycle, events related to the acquisition and management of capital


(12)

B a b I P e n d a h u l u a n | 3

Universitas Kristen Maranatha

An expenditure cycle might commonly include application systems involving vendor selection and requisitioning, purchasing, accounts payable, and payroll.”

Berdasarkan penjelasan di atas, sistem informasi akuntansi pada siklus pengeluaran terdiri dari beberapa siklus, salah satunya adalah siklus pembelian. Siklus pembelian itu sendiri terdiri dari beberapa proses, mulai dari proses pemilihan vendor, pendataan barang yang akan dipesan, proses pemesanan, pencatatan hutang dagang, proses penerimaan barang, memperbaharui kartu persedian (stock), sampai dengan pelunasan hutang dagang kepada pemasok.

Toserba X merupakan perusahaan milik perseorangan yang bergerak dalam bidang industri ritel di wilayah Jawa Barat. Produk yang dibeli dari pemasok (supplier), disimpan, dan dijual kembali kepada para pelanggan (customer). Produk yang dibeli dari pemasok sangat beranekaragam, mulai dari jenis food, non-food, dan berbagai jenis barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Dengan beranekaragamnya barang yang dibeli, Toserba X membutuhkan sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian yang dapat mendukung proses pengelolaan terhadap persedian barang dagang.

Secara umum siklus pembelian pada Toserba X sudah cukup memadai. Akan tetapi, apabila dilihat dari sisi penentuan jenis, kualitas, dan kuantitas produk yang akan dipesan, pemilihan supplier, dan penerimaan barang yang dipesan. Terdapat beberapa hal yang memungkinkan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan, di mana kecurangan yang terjadi dilakukan atas dasar kepentingan pribadi (conflict of interest) maupun berdasarkan sistem yang kurang memadai pada bagian tertentu dalam siklus pembelian.


(13)

B a b I P e n d a h u l u a n | 4

Universitas Kristen Maranatha

Menurut Arens et al. (2008:236), permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi siklus ini (siklus pembelian). Bentuk pasti dari permintaan dan persetujuan yang diperlukan tergantung pada sifat barang dan jasa serta kebijakan perusahaan. Toserba X mengawali siklus pembelian ini dengan menentuan jenis, kualitas, dan kuantitas produk yang dibutuhkan untuk dipesan. Toserba X hanya mengandalkan bagian pembelian dalam melakuan proses order pembelian, hal ini dapat menyebabkan kecurangan berupa manipulasi data pemesanan yang tidak sesuai dengan yang kebutuhan persediaan barang dagang di gudang.

Selain itu pada saat penentuan supplier, proses ini dilakukan tanpa adanya otorisasi maupun kebijakan yang mengatur mengenai kriteria dalam penentuan supplier mana yang akan dipilih. Kecurangan seperti pemilihan supplier yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sangat dapat mungkin terjadi.

Proses penerimaan barang juga mendapat sorotan yang penting dalam penelitian ini, karena menurut Arens et al. (2008:237), penerimaan barang dan jasa dari vendor oleh perusahaan merupakan titik kritis dari siklus ini (siklus pembelian) karena merupakan saat dimana sebagian besar perusahaan mulai mengakui akuisisi dan kewajiban terkait pada catatannya.

Siklus pembelian berpengaruh terhadap persedian barang dagang dimulai pada saat penentuan jenis, kualitas, dan kuantitas produk yang akan dipesan oleh bagian gudang yang diteruskan ke bagian pembelian sangat berpengaruh pada jumlah persediaan barang dagang. Selanjutnya pemilihan supplier berpengaruh pada kualitas barang dagang, kemampuannya dalam menyediakan jumlah barang dagang yang dipesan, dan ketepatan waktu dalam pengiriman pesanan. Pada akhirnya persediaan


(14)

B a b I P e n d a h u l u a n | 5

Universitas Kristen Maranatha

barang dagang dipengaruhi pada saat proses penerimaan barang dagang yang dipesan, dalam proses ini verifikasi perlu dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara barang dagang yang dipesan dengan barang dagang yang diterima, baik secara jenis, kualitas, maupun kuantitasnya.

Selain dari hal yang telah dijelaskan di atas, persediaan juga dipengaruhi oleh proses penyimpanan barang dagang di gudang. Sistem pengendalian internal yang dirancang secara memadai dapat mengatasi permasalahan yang terdapat pada siklus pembelian dan pengelolaan persediaan barang dagang.

Oleh karena itu, analisis sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian perlu dilakukan pada Toserba X untuk mengetahui cara mengatasi kelemahan dari sistem yang sedang berjalan. Selain itu, analisis sistem ini perlu dilakukan untuk merancang suatu sistem pengendalian internal yang memadai guna mendukung berjalannya siklus pembelian ini dengan baik sehingga dapat meminimalkan terjadinya kecurangan-kecurangan yang mungkin dapat terjadi. Dengan meminimalkan terjadinya kecurangan pada siklus pembelian diharapkan pada aktivitas persediaan barang dagang di gudang dapat ditingkatkan secara simultan.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengambil judul penulisan skripsi sebagai berikut:

“Analisis Sistem Informasi Akuntansi pada Siklus Pembelian untuk Meningkatkan Aktivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagang (Study Kasus


(15)

B a b I P e n d a h u l u a n | 6

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pengamatan yang dikemukakan penulis maka penelitian memfokuskan masalah pada:

1. Bagaimana prosedur pembelian yang diterapkan di Toserba X?

2. Bagaimana sistem pengendalian internal yang memadai dapat mengatasi permasalahan dan kelemahan sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian di Toserba X?

3. Bagaimana sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian yang tepat untuk dapat meningkatkan aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang di Toserba X?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk melakukan Analisis Sistem Informasi Akuntansi pada Siklus Pembelian untuk Meningkatkan Aktivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagang (Study Kasus pada Toserba X, Cimahi).

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur pembelian yang diterapkan di Toserba X.

2. Untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian dengan sistem pengendalian internal yang memadai di Toserba X.

3. Mengetahui sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian yang tepat untuk dapat meningkatkan aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang di Toserba X.


(16)

B a b I P e n d a h u l u a n | 7

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut:

1. Bagi Toserba X, sebagai masukan dan informasi kepada Toserba X untuk mengatasi permasalahan dan kekurangan sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian. Selain itu saran penulis diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan dalam sistem informasi akuntansi yang sudah ada.

2. Bagi Penulis, sebagai sarana memperluas pengetahuan penulis dalam hal pengembangan sistem informasi akuntansi serta perancangan sistem dalam suatu perusahaan.

3. Bagi Pihak-pihak lain, diharapkan dapat memberikan masukan terutama dalam bidang yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi, serta sebagai bahan referensi bagi yang melakukan penelitian sejenis.


(17)

93 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian untuk meningkatkan aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang yang dilaksanakan di Toserba X, penulis dapat menarik simpulan bahwa:

1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian yang diterapkan di dalam Toserba X sebagian besar sudah memadai, namun masih terdapat beberapa prosedur dan kebijakan yang perlu dibenahi, antara lain : terdapat pada saat proses penentuan pemasok berdasarkan kriteria tertentu, pada saat proses pemesanan pembelian berdasarkan prosedur yang tepat, dan pada saat pemeriksaan proses penerimaan barang dagang, terutama dari sisi kualitas barang yang diterima.

2. Pengendalian internal atas siklus pembelian telah diterapkan, namun dampaknya terhadap penerimaan kuantitas maupun kualitas persediaan barang barang yang diterima masih belum maksimal. Perlu dilakukan beberapa perubahan terhadap sistem pengendalian internalnya, mulai dari : Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai, pemisahan tugas, desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai, penjagaan aset dan catatan yang memadai, serta pemeriksaan independen atas kinerja.


(18)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 94

Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan dengan adanya perubahan pada sistem pengendalian internal, Toserba X dapat meminimalkan semua kemungkinan kesalahan maupun kecurangan yang mungkin dapat terjadi.

3. Dengan penerapan sistem informasi akuntansi yang memadai terutama pada siklus pembelian dan didukung dengan adanya sistem pengendalian internal yang baik. Diharapkan aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang di dalam Toserba X dapat dilakukan dengan sangat maksimal.

5.2 Saran

Hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian penelitian ini, penulis menemukan masih terdapat kemungkinan kecurangan yang dapat ditimbulkan baik itu secara sengaja atau direncanakan maupun kecurangan yang tidak disengaja. Berikut ini merupakan saran yang dapat penulis berikan untuk mengatasi kemungkinan kecurangan tersebut, yaitu antara lain :

1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

Kebijakan mengenai otorisasi oleh Store Manager dengan nominal Purchase Order (PO) yang melebihi jumlah tertentu (Misalnya : > Rp 10.000.000,00).

 Pembuatan surat kesepakatan harga secara tertulis yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

2. Pemisahan tugas

Perlu adanya penambahan beberapa personil untuk Bagian Supervisor, guna mengawasi, mensupervisi, dan mengajukan surat permintaan pembelian barang (purchase requisition) kepada Bagian Pembelian.


(19)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 95

Universitas Kristen MaranathaSebaiknya Bagian Operasional mengawasi Supervisor, Bagian Pembelian,

Bagian Penerimaan (receiving), dan Bagian Pemasaran, sedangkan Supervisor berfungsi untuk mengawasi dan mensupervisi para SPG / SPB dan Bagian Keamanan.

Sebaiknya Bagian Penerimaan (receiving) tidak hanya melakukan pengecekan terhadap jenis dan kuantitas barang yang diterima namun juga harus ada pemeriksaan terhadap expired dan kualitas barang yang diterima. 3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

Perlu dibuatkan surat permintaan pembelian barang (purchase requisition). Perlu penambahan kolom discount untuk masing-masing produk pada

Purchase Order (PO), sedangkan pada bukti penerimaan sebaiknya terdapat kolom untuk pemeriksaan kualitas persediaan barang dagang yang diterima dari pemasok.

 Sebaiknya dibuatkan kebijakan untuk tidak boleh melakukan coretan maupun koreksian di dalam Purchase Order (PO).

 Sebaiknya dibuatkan suatu Surat Kesepakatan Harga yang menyatakan bahwa kedua belah pihak telah menyetujui harga yang telah ditentukan. 4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai

 Sebaiknya Toserba X sudah mulai dilengkapi dengan adanya kamera tersembunyi (CCTV) yang diletakan di bagian penerimaan barang, di bagian gudang, dan beberapa di dalam area toserba. Ruang pengawasan melalui kamera tersembunyi (CCTV) tersebut diawasi oleh Bagian Keamanan dan terkunci dari pihak selain Bagian Keamanan.


(20)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 96

Universitas Kristen Maranatha  Perlu adanya cermin cembung yang ditempatkan di beberapa area dalam

Toserba X, yang berfungsi untuk memantau atau mengawasi rak-rak display guna pencegahan pencurian.

5. Pemeriksaan independen atas kinerja

Stock opname sebaiknya dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu tahun (empat bulan sekali), dan diawasi oleh Bagian Inventory.


(21)

97 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Radal J. Elder., dan Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi keduabelas. Jilid Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Baridwan, Zaki. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedua. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Belkaoui. (2007). Accounting Theory, Edisi Kelima. Jilid Kesatu dan Kedua. (Diterjemahkan oleh: Riahi Ahmed). Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. (2004). Accounting Information System. 9th ed. Pearson Prentice Hall International Edition.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keenam. Jilid Kesatu. (Diterjemahkan oleh: Amir Abadi Yusuf). Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Elder, Randal J., Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, Amir Abadi Jusuf. (2009). Auditing and Assyrance Services. 12th ed. Pearson Prentice Hall.

Hall, James A. (2001). Sistem Informasi akuntansi. Edisi Ketiga. Jilid Kesatu. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Horngren, Charles T., Walter T. Harrison Jr, Linda Smith Bamber. (2005). Accounting. 6th ed. Pearson Prentice Hall.

Kendall, Kenneth E. dan Julie E. Kendall. (2008). Systems Analysis and Design, 7th ed. Pearson Prentice Hall. New Jersey.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. O’Brien, James A., Marakas, dan George. (2005). Management Information System.

7th ed. McGraw Hill. New York.

Romney, Marshall B., dan Paul John Steinbart. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kesembilan, Buku Kesatu dan Kedua. (Diterjemahkan oleh: Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari). Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business. 4th ed. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Shelly, Gary B., Thomas J. Cashman, Harry J. Rosenblatt. (2006). Systems Analysis and Design. 6th ed. Thomas Course Technology International Edition.

Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Penerbit BPFE. Yogyakarta.


(22)

98 Universitas Kristen Maranatha

Widjajanto, Nugroho. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Wilkinson, Joseph W., Michael J. Cerullo, Vasant Raval, Bernard Wong-On-Wing.(2000). Accounting Information Systems. 4th ed. John Wiley & Sons, Inc. New York.


(1)

93 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian untuk meningkatkan aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang yang dilaksanakan di Toserba X, penulis dapat menarik simpulan bahwa:

1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian yang diterapkan di dalam Toserba X sebagian besar sudah memadai, namun masih terdapat beberapa prosedur dan kebijakan yang perlu dibenahi, antara lain : terdapat pada saat proses penentuan pemasok berdasarkan kriteria tertentu, pada saat proses pemesanan pembelian berdasarkan prosedur yang tepat, dan pada saat pemeriksaan proses penerimaan barang dagang, terutama dari sisi kualitas barang yang diterima.

2. Pengendalian internal atas siklus pembelian telah diterapkan, namun dampaknya terhadap penerimaan kuantitas maupun kualitas persediaan barang barang yang diterima masih belum maksimal. Perlu dilakukan beberapa perubahan terhadap sistem pengendalian internalnya, mulai dari : Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai, pemisahan tugas, desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai, penjagaan aset dan catatan yang memadai, serta pemeriksaan independen atas kinerja.


(2)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 94

Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan dengan adanya perubahan pada sistem pengendalian internal, Toserba X dapat meminimalkan semua kemungkinan kesalahan maupun kecurangan yang mungkin dapat terjadi.

3. Dengan penerapan sistem informasi akuntansi yang memadai terutama pada siklus pembelian dan didukung dengan adanya sistem pengendalian internal yang baik. Diharapkan aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang di dalam Toserba X dapat dilakukan dengan sangat maksimal.

5.2 Saran

Hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian penelitian ini, penulis menemukan masih terdapat kemungkinan kecurangan yang dapat ditimbulkan baik itu secara sengaja atau direncanakan maupun kecurangan yang tidak disengaja. Berikut ini merupakan saran yang dapat penulis berikan untuk mengatasi kemungkinan kecurangan tersebut, yaitu antara lain :

1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

Kebijakan mengenai otorisasi oleh Store Manager dengan nominal Purchase Order (PO) yang melebihi jumlah tertentu (Misalnya : > Rp 10.000.000,00).

 Pembuatan surat kesepakatan harga secara tertulis yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

2. Pemisahan tugas

Perlu adanya penambahan beberapa personil untuk Bagian Supervisor, guna mengawasi, mensupervisi, dan mengajukan surat permintaan pembelian barang (purchase requisition) kepada Bagian Pembelian.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

Sebaiknya Bagian Operasional mengawasi Supervisor, Bagian Pembelian, Bagian Penerimaan (receiving), dan Bagian Pemasaran, sedangkan Supervisor berfungsi untuk mengawasi dan mensupervisi para SPG / SPB dan Bagian Keamanan.

Sebaiknya Bagian Penerimaan (receiving) tidak hanya melakukan pengecekan terhadap jenis dan kuantitas barang yang diterima namun juga harus ada pemeriksaan terhadap expired dan kualitas barang yang diterima. 3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

Perlu dibuatkan surat permintaan pembelian barang (purchase requisition).

Perlu penambahan kolom discount untuk masing-masing produk pada Purchase Order (PO), sedangkan pada bukti penerimaan sebaiknya terdapat kolom untuk pemeriksaan kualitas persediaan barang dagang yang diterima dari pemasok.

 Sebaiknya dibuatkan kebijakan untuk tidak boleh melakukan coretan maupun koreksian di dalam Purchase Order (PO).

 Sebaiknya dibuatkan suatu Surat Kesepakatan Harga yang menyatakan bahwa kedua belah pihak telah menyetujui harga yang telah ditentukan. 4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai

 Sebaiknya Toserba X sudah mulai dilengkapi dengan adanya kamera tersembunyi (CCTV) yang diletakan di bagian penerimaan barang, di bagian gudang, dan beberapa di dalam area toserba. Ruang pengawasan melalui kamera tersembunyi (CCTV) tersebut diawasi oleh Bagian Keamanan dan terkunci dari pihak selain Bagian Keamanan.


(4)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 96

Universitas Kristen Maranatha

 Perlu adanya cermin cembung yang ditempatkan di beberapa area dalam Toserba X, yang berfungsi untuk memantau atau mengawasi rak-rak display guna pencegahan pencurian.

5. Pemeriksaan independen atas kinerja

Stock opname sebaiknya dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu tahun (empat bulan sekali), dan diawasi oleh Bagian Inventory.


(5)

97 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Radal J. Elder., dan Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi keduabelas. Jilid Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Baridwan, Zaki. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedua. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Belkaoui. (2007). Accounting Theory, Edisi Kelima. Jilid Kesatu dan Kedua. (Diterjemahkan oleh: Riahi Ahmed). Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. (2004). Accounting Information System. 9th ed. Pearson Prentice Hall International Edition.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keenam. Jilid Kesatu. (Diterjemahkan oleh: Amir Abadi Yusuf). Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Elder, Randal J., Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, Amir Abadi Jusuf. (2009). Auditing and Assyrance Services. 12th ed. Pearson Prentice Hall.

Hall, James A. (2001). Sistem Informasi akuntansi. Edisi Ketiga. Jilid Kesatu. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Horngren, Charles T., Walter T. Harrison Jr, Linda Smith Bamber. (2005). Accounting. 6th ed. Pearson Prentice Hall.

Kendall, Kenneth E. dan Julie E. Kendall. (2008). Systems Analysis and Design, 7th ed. Pearson Prentice Hall. New Jersey.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

O’Brien, James A., Marakas, dan George. (2005). Management Information System.

7th ed. McGraw Hill. New York.

Romney, Marshall B., dan Paul John Steinbart. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kesembilan, Buku Kesatu dan Kedua. (Diterjemahkan oleh: Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari). Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business. 4th ed. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Shelly, Gary B., Thomas J. Cashman, Harry J. Rosenblatt. (2006). Systems Analysis and Design. 6th ed. Thomas Course Technology International Edition.

Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Penerbit BPFE. Yogyakarta.


(6)

98 Universitas Kristen Maranatha

Widjajanto, Nugroho. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Wilkinson, Joseph W., Michael J. Cerullo, Vasant Raval, Bernard Wong-On-Wing.(2000). Accounting Information Systems. 4th ed. John Wiley & Sons, Inc. New York.