Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Nyanglan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kyanglan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : NYANGLAN

KECAMATAN : BANJARANGKAN

KABUPATEN/KOTA : KLUNGKUNG

NAMA MAHASISWA : ALFA CENTAURY HIDAYATULLAH

FAK/PS : TEKNIK/TEKNOLOGI INFORMASI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

ii PUSAT PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa : Alfa Centaury Hidayatullah

No. Mahasiswa : 1304505077 Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

Nyanglan, Jumat 26 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui

KK Dampingan


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa Nyanglan. Program ini merupakan salah satu program dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

 Bapak I Putu Ari Sanjaya, ST, MT, MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini.

Bapak I Nyoman Setemer sebagai Perbekel Desa Nyanglan atas informasi dan data yang telah diberikan kepada penulis.

 Keluarga Bapak I Nyoman Londro, selaku KK Dampingan yang telah bekerjasama dengan baik sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar.  Teman-teman kelompok KKN PPM Unud Periode XIII tahun 2016 atas

dukungan dan kerjasamanya.

 Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mohon saran yang membangun dari para pembaca dalam memperbaiki tugas ini. Harapan penulis semoga laporan pelaksanaan program pokok non-tema KK dampingan ini dapat berguna bagi kita semua untuk menambah wawasan kita. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Nyanglan, Jumat 26 Agustus 2016 Penulis


(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 4

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 7

2.1 Permasalahan Keluarga Dampingan ... 7

2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 7

2.1.2 Permasalahan Kesehatan ... 7

2.1.3 Permasalahan Pendidikan ... 8

2.2 Prioritas Permasalahan Keluarga Dampingan ... 8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 9

3.1 Program ... 9

3.2 Jadwal Kegiatan Pendampingan Keluarga ... 10

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 14

4.1 Waktu ... 14

4.2 Lokasi ... 14

4.3 Pelaksanaan ... 14

4.4 Hasil ... 15

4.5 Kendala ... 15

BAB V PENUTUP ... 16

5.1 Simpulan ... 16

5.2 Rekomendasi ... 16


(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian kepada masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut. Segala kegiatan yang berlangsung di dalamnya dimaksudkan guna meningkatkan sensitivitas mahasiswa terhadap realita yang ada di lapangan serta menumbuhkan jiwa sosial masing-masing peserta.

Manusia adalah mahluk sosial dan mahluk ekonomi. Hal tersebut artinya manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu memiliki hasrat untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia yang beraneka ragam menyebabkan munculnya tingkatan taraf hidup manusia. Taraf hidup masyarakat di pedesaan cenderung rendah. Salah satu langkah dalam pemecahan masalah keluarga yang masih memiliki taraf hidup yang rendah adalah Program Pendampingan Keluarga (PPK).

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN-PPM yang bersifat individu. Maksud dari program PPK adalah membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Maksud serta tujuan dari Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan dari disiplin ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB, dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia


(6)

2 dan sejahtera. Selain itu, dengan pelaksanaan PPK diharapkan mampu meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa menemukan, mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada di desa.

Sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan. Selama kurun waktu 1 bulan, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut serta mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut.

Di Desa Nyanglan, Kabupaten Klungkung yang terdiri dari 2 banjar dapat dikatakan masih banyak terdapat keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan yang dapat menjadi sasaran program ini. Pada KKN PPM periode XIII kali ini pembagian KK dampingan di Desa Nyanglan dibagi atas 2 banjar yang ada, yakni Br. Tengah dan Br. Kelod. Salah satu keluarga kurang mampu yang penulis dapat ikuti dan dampingi kegiatannya selama 1 bulan adalah keluarga Bapak I Nyoman Londro yang bertempat tinggal di Br. Kelod, Desa Nyanglan.

Pada kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan pendampingan selama 1 bulan penuh. Keluarga Bapak I Nyoman Londro atau yang lebih akrab dipanggil Bapak Nyoman bertempat tinggal di Br. Kelod, Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Bapak Nyoman dan istrinya memiliki pekerjaan membuat banten dan juga bertani. Setiap pagi mereka pergi untuk membuat banten, siangnya mereka beristirahat sebentar yang nantinya melanjutkan pekerjaannya sebagai petani. Terkadang jika tidak ada kegiatan untuk membuat banten, Bapak Nyoman beserta istrinya langsung pergi ke sawah untuk bertani. Karena itu penghasilan yang didapatkannya tidak sebanding dengan pengeluaran karena Bapak Nyoman mempunyai tanggungan cucunya. Bapak Ketut memiliki satu orang istri yang bernama Ibu Ni Ketut Sriganti, dan memiliki dua anak, akan tetapi anak pertama meninggal dunia. Sedangkan anak yang kedua


(7)

3 bernama Ni Ketut Sukanis, yang mana mempunyai 3 orang anak yang bernama I Gede Budi Arsana, Kadek Intan Arsita Sari, I Komang Arta Jaya Parmana.

Tabel 1.1 Data Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 I Nyoman Londro Kawin 67 th Tamat SD

Membuat Banten, Bertani

Kepala Keluarga 2 Ni Ketut Sriganti Kawin 68 th Tamat SD

Membuat Banten, Bertani

Istri 3 Ni Ketut Sukanis Cerai

Mati 39 th Tamat SMP

Pegawai

Swasta Anak 4 I Gede Budi Arsana Cucu 18 th Sedang

SMA Pelajar Cucu 5 Kadek Intan Arsita

Sari Cucu 15 th

Sedang

SMA Pelajar Cucu 6 I Komang Arta Jaya

Parmana

Belum

kawin 09 th Sedang SD Pelajar Cucu Keluarga bapak I Nyoman Londro tinggal di sebuah pekarangan seluas ±5 are. Keluarga I Nyoman Londro menempati bangunan seluas ±8x3 m2 yang berisi dua kamar tidur dengan tembok dan atap yang cukup layak untuk ditempati dan satu ruang tamu, sedangkan untuk kamar mandi digunakan bersama-sama dengan KK yang lainnya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Keadaan perekonomian dari Bapak I Nyoman Londro dapat dikategorikan pra-sejahtera (pra-KS). Untuk membiayai kebutuhan dan pengeluaran sehari-harinya Bapak Nyoman menggunakan penghasilan yang tidak menentu dari pekerjaannya menjadi petani dan juga pembuatan banten. Selain itu, untuk membiayai kehidupan sehari-hari, penghasilan bapak Nyoman juga dibantu dengan penghasilan Ibu Ni Ketut Sriganti yang juga bekerja menjadi petani dan pembuat banten. Bapak Nyoman memiliki dua orang anak, akan tetapi anak


(8)

4 pertama telah meninggal dunia sedangkan anak kedua berumur 39 tahun, yang mana bekerja sebagai pegawai swasta di Kota Denpasar. Bapak Nyoman memiliki tanggungan tiga cucu, yang mana kedua cucunya berusia 18 tahun dan 15 tahun yang sedang menduduki bangku SMA di Klungkung. Sedangkan cucu terakhir berumur 9 tahun yang sedang menduduki bangku SD di Desa Nyanglan. Sehingga penghasilan tidak sebanding dengan pengeluaran yang dikeluarkan oleh keluarga tersebut. Penghasilan Bapak Nyoman serta Ibu Ni Ketut Sriganti tidaklah menentu setiap bulannya, tetapi setidaknya penghasilan keluarga tersebut dapat membantu membiayai perekonomian keluarganya.

1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan

Keluarga I Nyoman Londro merupakan salah satu dari keluarga yang tinggal di Dusun kelod desa Nyanglan yang berada pada situasi kurang mampu (ekonomi menengah ke bawah). Pendapatan Keluarga Bapak I Nyoman Londro yang bekerja sebagai petani dan Pembuat banten memiliki penghasilan untuk petani sekitar 1.500.000/3bulan dan pembuatan banten sekitar 50.000/seminggu. Namun penghasilan tersebut tidak menentu, hal ini disebabkan karena kondisi dan cuaca dari bertani bapak I Nyoman Londro. Sedangkan untuk pengeluaran tak terduga bapak I Nyoman Londro harus meminjam terlebih dahulu kepada kerabatnya. Penghasilan keluarga ini juga ditambah melalui penghasilan Ibu Ni Ketut Sriganti yang juga berprofesi seperti Bapak Nyoman. Dari penghasilan tersebut Bapak Ketut dan keluarga menggunakannya untuk keperluan sehari-hari dan juga untuk membiayai keperluan sekolah cucunya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan

Keluarga Bapak I Nyoman Londro tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan primer saja seperti kebutuhan sehari-hari, kesehatan, dan pendidikan. a. Pengeluaran Sehari-hari

Pengeluaran dari keluarga Bapak I Nyoman Londro sehari-harinya biasanya digunakan untuk keperluan makan, uang bensin untuk cucunya, serta uang untuk perlengkapan mandi dan perlengkapan lainnya. Pengeluaran Bapak Nyoman perharinya untuk makan kurang lebih sekitar Rp 80.000,- itu sudah termasuk sayur, lauk, dan nasi untuk 3 anggota keluarga serta untuk bekal sekolah


(9)

5 cucunya. Sedangkan uang bensin untuk cucunya kira-kira Rp 20.000,- dan keperluan lainnya untuk mandi dan lain-lain sebagainya sekitar Rp 200.000,- per bulannya. Terkadang juga terdapat keperluan yang tidak terduga hal ini membuat Bapak Nyoman harus dapat menyisihkan uangnya untuk keperluan tersebut. b. Listrik dan Air

Selain pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, penghasilan yang didapatkan oleh keluarga Bapak I Nyoman Londro juga digunakan untuk membayar tagihan listrik dan air tiap bulannya. Tiap bulannya, keluarga Bapak Nyoman membayar listrik sebesar Rp 50.000,- sampai dengan Rp 100.000,- tergantung dari pemakaian. Untuk penggunaan Listrik, 1 meteran listrik digunakan oleh 3 KK di dalam satu pekarangan tersebut karena keadaan ekonomi yang tidak stabil. Untuk biaya air keluarga Bapak Nyoman tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak karena beliau menggunakan air SPAM-Desa untuk keperluan sehari-harinya sehingga bisa meminimalisir pengeluaran. Setidaknya selama sebulan keluarga I Nyoman Londro membayar tagihan air sebesar Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,-.

c. Pendidikan

Bapak I Nyoman Londro dan Ibu Ni Ketut Sriganti pendidikan terakhirnya hanya tamatan SD. Keluarga tersebut memiliki dua anak, yang mana anak pertama telah meninggal dunia sedangkan anak kedua tamatan SMP yang berusia 39 tahun dan bekerja di Kota Denpasar. Bapak Nyoman memliki tiga orang cucu yang mana kedua cucunya sedang melanjutkan SMA di salah satu sekolah SMA di Klungkung. Sedangkan cucu ketiganya sedang melanjutkan SD di Desa Nyanglan. Untuk biaya pendidikan cucunya beliau harus membayar biaya kebutuhan sekolah cucunya sebesar Rp. 500.000,-. Selain itu setiap sebulan sekali, anak Bapak Nyoman pulang untuk memberikan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk segala keperluan anaknya.

d. Kesehatan

Selain pengeluaran harian dan bulanan, terdapat pengeluaran yang sifatnya tak terduga yakni di bidang kesehatan. Tingkat kesehatan keluarga Bapak I Nyoman Londro terbilang kurang baik, karena sering Bapak Nyoman mengeluhkan sakit rematik dan pernah dioperasi karena sakit hernia dan juga


(10)

6 katarak. Jika Bapak Nyoman dan anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan biaya yang besar, maka Bapak I Nyoman Londro akan menggunakan fasilitas bantuan JKBM ataupun KIS yang telah diterima. Program bantuan pemerintah dari dinas kesehatan tersebut sangat membantu keluarga Bapak Nyoman untuk menutupi pengeluaran dalam bidang kesehatan berupa penebusan obat setiap kali mendapat penyakit. Pengeluaran lainnya di bidang kesehatan keluarga Bapak Nyoman juga tidak terlalu rutin tiap bulannya, jadinya hal ini tidak terlalu memberatkan perekonomian dari keluarga Bapak Nyoman, karena untuk masalah kesehatan setidaknya keluarga ini telah terbantu dengan adanya JKBM dan asurasi kesehatan dari pemerintah.

e. Rohani dan Sosial

Selain pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan, dan kesehatan adapula kebutuhan rohani. Keluarga Bapak I Nyoman Londro terbiasa membuat prasarana persembahyangan kira-kira kurang lebih sebesar Rp 10.000,- pengeluarannya ini digunakan untuk membeli bunga untuk canang, dupa, serta sarana persembahyangan lainnya. Namun terkadang juga bisa lebih dari nominal tersebut apalagi jika pada saat tertentu seperti Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon dan Rahinan lainnya. Sedangkan untuk keperluan Odalan dirumah biaya yang dikeluarkannya adalah setiap 6 bulan sekali dan tidaklah menentu tergantung dari harga dipasaran dimana kisarannya dari Rp 150.000,- hingga Rp 200.000,-. Untuk biaya dimasyarakat untuk keperluan kerohanian dan sosialnya Bapak Nyoman membayar iuran Rp 10.000,- per bulannya yang dibayarkan pada saat rapat banjar.

     


(11)

7

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Dampingan

Berdasarkan hasil pendampingan serta pendekatan yang telah dilakukan selama 1 bulan penuh melalui pendekatan secara langsung, yaitu melalui kunjungan-kunjungan kerumah Bapak I Nyoman Londro, permasalahan yang dihadapi oleh keluarga adalah permasalahan perekonomian, permasalahan kesehatan serta pendidikan anaknya. Penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan terhadap keluarga Bapak I Nyoman Londro untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut.

2.1.1 Permasalahan Ekonomi

Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari pendapatan Bapak I Nyoman Londro yang hanya memiliki pekerjaan tetap sebagai petani dan pekerjaan tambahan sebagai pembuat banten. Adanya pengeluaran yang tak terduga menyebabkan penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan penghasilan yang tidak menentu tersebut, terkadang antara pendapatan dengan pengeluaran setiap bulannya tidak berimbang.

2.1.2 Permasalahan Kesehatan

Permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nyoman Londro yaitu beliau memiliki riwayat penyakit hernia, rematik dan juga katarak, sehingga kondisi tersebut sewaktu-waktu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari Beliau. Beberapa bulan terakhir ini Bapak Nyoman telah dioperasi katarak. Meskipun sudah ada bantuan kesehatan dari pemerintah, tetapi tetap saja terkadang Bapak Nyoman menemui kesulitan dalam pengurusannya. Permasalahan kesehatan lainnya yang saat ini dihadapi Bapak Nyoman, yakni sering kambuhnya penyakit rematik yang diderita Beliau. Jika penyakit tersebut kambuh Bapak Nyoman tetap bekerja dan menahan penyakit tersebut karena tuntutan ekonomi.


(12)

8

2.1.3 Permasalahan Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok baik dalam meningkatkan pengetahuan maupun pemberdayaan manusia. Dilihat dari segi pendidikan, permasalahan yang dialami dengan keluarga Bapak I Nyoman Londro adalah kurangnya pendidikan dari orang tua sehingga sulit membantu cucunya dalam belajar dirumah, misalkan untuk mengerjakan PR dan tugas dari sekolah. Selain itu, Biaya sekolah yang mahal membuat keluarga beliau kurang yakin untuk memberikan pendidikan yang tinggi kepada cucunya.

2.2 Prioritas Permasalahan Keluarga Dampingan

Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan beberapa kali kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu yaitu pada pagi sebelum Bapak I Nyoman Londro berangkat bekerja dan juga di sore hari ketika Bapak Nyoman kembali dari sawah. Penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu secara tidak langsung menanyakan masalah yang ada dan secara langsung tetapi secara bertahap menanyakan masalah yang terdapat dalam keluarga. Hal ini dilakukan agar keluarga dampingan tidak terkejut karena penulis menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi dan intern. Dari hasil pendampingan tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan permasalahan yang menjadi prioritas yang dihadapi Bapak Nyoman yaitu:

a. Pertama tentang perekonomian dari keluarga Bapak Nyoman, sebab pendapatan yang diterima sebenarnya kurang dapat menutupi kebutuhan, namun Bapak Nyoman belum dapat menyusun skala prioritas dan belum dapat melakukan manajemen keuangan dengan baik.

b. Masalah kedua yaitu permasalahan di bidang kesehatan. Pengetahuan mengenai kesehatan di Keluarga Bapak Nyoman masih sangat kurang dikarenakan kurangnya pendidikan mengenai kesehatan serta kurangnya peran serta pemerintah untuk melakukan penyuluhan mengenai kesehatan.


(13)

9 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program

Beberapa masalah yang telah diidentifikasi oleh penulis diatas, sebagai mahasiswa pendamping, penulis mencoba mencarikan solusi atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan. Pemecahan masalah dan motivasi yang diajukan disesuaikan dengan kemampuan dari KK dampingan sehingga diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan secara berkelanjutan, dengan memberikan motivasi dan bantuan sesuai kemampuan. Permasalahan yang dikemukanan diatas antaranya masalah perekonomian, dan juga masalah kesehatan dari keluarga dampingan diharapkan dapat diselesaikan dan mendapatkan solusi terbaik setelah dilakukan pendampingan oleh penulis. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Londro diantaranya adalah sebagai berikut:

3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi

Dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dari keluarga Bapak I Nyoman Londro, progam bantuan yang dapat diberikan oleh penulis adalah dengan berdiskusi mengenai permasalahan ekonomi yang sedang dihadapi sehingga diharapkan dapat meringankan beban pikiran keluarga ini. Bentuk bantuan program tersebut berupa pemberian beberapa bahan sembako seperti beras, minyak goreng, kopi, dan snack dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Penulis juga memberikan saran untuk keluarga Bapak I Nyoman Londro untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, dengan menganggarkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Dimana pendapatan yang telah disisihkan tersebut dapat ditabung secara tradisional (menggunakan celengan), di LPD, maupun di Bank dengan bunga yang kecil sehingga memudahkan keluarga Bapak Nyoman untuk meminjammya jika ada keperluan yang tidak terduga.


(14)

10 3.1.2 Program Penyelesaian Masalah Kesehatan

Perilaku hidup bersih dan sehat perlu diperhatikan oleh keluarga Bapak I Nyoman Londro, karena berdasarkan pengamatan, kesehatan pada dirinya kurang diperhatikan. Penulis menyarankan untuk tidak terlalu bekerja keras karena riwayat penyakit yang diderita Bapak Nyoman dapat kambuh kembali jika sering memaksakan diri.

Selain itu, penulis juga menggunakan metode KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) untuk menyampaikan bahwa pengobatan medis lebih baik dibandingkan dengan pengobatan non-medis. Karena Bapak Nyoman memiliki riwayat penyakit seperti hernia, maka penulis menyarankan sekaligus memberikan edukasi kepada Bapak Ketut agar tidak bekerja terlalu keras dan mengangkat beban yang berat makan makanan yang bergizi dan mengandung vitamin serta menyarakan Bapak Nyoman untuk memeriksakan kesehatan setiap 2 minggu sekali di Puskesmas Bantu desa Nyanglan.

3.2 Jadwal Kegiatan Pendampingan Keluarga

Berikut adalah kegiatan pendampingan keluarga Bapak I Nyoman Londro yang sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM UNUD 2016 Periode XIII di Desa Nyanglan, Kabupaten Klungkung, yaitu kunjungan sudah memenuhi syarat kunjungan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

Nama KK Dampingan : I Nyoman Londro

Desa : Br. Kelod, Desa Nyanglan, Kabupaten

Klungkung

Nama Mahasiswa : Alfa Centaury Hidayatullah

NIM : 1304505077

No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan

1 Rabu, 3 Agustus

2016

Melakukan perkenalan dengan Keluarga

Dampingan I Nyoman Londro sekaligus mencari data untuk mengisi kuisioner mawas diri dari puskesmas II Banjarangakan.


(15)

11

2016 sharing dan perkenalan lebih lanjut

3 Sabtu, 6 Agustus

2016

Diskusi ringan mengenai profil KK Dampingan dan melihat kegiatan keseharian keluarga.

4 Minggu, 7 Agustus

2016

Diskusi ringan dan sharing guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK Dampingan.

5 Senin, 8 Agustus

2016

Mengunjungi KK dampingan dan mendampingi keseharian keluarga.

6 Selasa, 9 Agustus

2016

Berkunjung ke rumah KK dampingan untuk berdiskusi dan sharing.

7 Rabu, 10 Agustus

2016

Berkunjung dan membantu mengerjakan kegiatan keseharian KK dampingan.

8 Kamis, 11 Agustus

2016

Berdiskusi dengan KK Dampingan mengenai profil yang belum terlengkapi dan diskusi ringan mengenai masalah prioritas yang dihadapi KK Dampingan.

9 Jumat, 12 Agustus

2016

Berkunjung ke rumah KK dampingan untuk mendiskusikan solusi dari masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.

10 Senin, 14 Agustus

2016

Berkunjung kembali untuk memberikan

sosialisasi kepada Bapak I Nyoman Londro tentang pentingnya pengobatan medis yang lebih diutamakan dibandingkan pengobatan non-medis ketika mengatasi suatu penyakit.

11 Kamis, 15 Agustus

2016

Berkunjung ke rumah KK dampingan untuk mencari dokumentasi (foto-foto) rumah dan keluarganya sekaligus mendengarkan cerita pengalaman hidup Bapak I Nyoman Londro.

12 Jumat, 18 Agustus

2016

Berkunjung ke rumah KK dampingan untuk memberikan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk hidup yang sehat

13 Sabtu, 19 Agustus

2016

Berkunjung ke rumah Bapak I Nyoman Londro untuk memberitahukan pentingnya mengelola


(16)

12 keuangan dengan membuat skala prioritas.

14 Senin, 20 Agustus

2016

Memberikan motivasi kepada I Putu Darma Putra untuk rajin belajar serta bersekolah agar nantinya dapat membanggakan keluarga.

15 Selasa, 21 Agustus

2016

Memberikan bantuan berupa sembako kepada Bapak I Nyoman Londro sekaligus melakukan perpisahan dengan KK Dampingan

No Jenis Kegiatan Tempat Tim Jam Volu

me 1

Bertemu Bapak Kades Desa Nyanglan untuk pembagian KK dampingan.

Kantor Desa

Nyanglan 2 orang 2 jam 4 jam

2

Perkenalan dengan keluarga KK dampingan sekaligus memberikan pemahaman terhadap program KK dampingan

Rumah Bapak I

Nyoman Londro 1 orang 6 jam 6 jam

3

Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi keluarga dampingan

Rumah Bapak I

Nyoman Londro 1 orang 30 jam 30 jam

4

Mendampingi keluarga dan membantu pekerjaan sehari-hari

Rumah Bapak I

Nyoman Londro 1 orang 35 jam 30 jam

5

Pemecahan masalah dan pendampingan pemberian solusi yang dihadapi keluarga dampingan

Rumah Bapak I

Nyoman Londro 1 orang 20 jam 20 jam


(17)

13

dampingan Nyoman Londro


(18)

14 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Waktu dalam melaksanakan program KK Dampingan ini sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM UNUD 2016 Periode XIII di Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung yaitu kunjungan dalam sebulan dengan syarat minimal 15 kali atau setara dengan 90 jam kegiatan. Kegiatan KK dampingan yang telah penulis lakukan ini dilakukan selama 15 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 3 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2016.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Banjar di Desa Nyanglan. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Londro dan Ibu Ni Ketut Sriganti yang bertempat tinggal di Banjar Kelod, Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Penulis sebagai peserta kegiatan KKN PPM diwajibkan untuk melakukan pendampingan terhadap KK dampingan dengan minimal kunjungan sebanyak 15 kali atau setara dengan 90 jam kegiatan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pada kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan keluarga Bapak I Nyoman Londro dan Ibu Ni Ketut Sriganti dengan melakukan kunjungan sebanyak 15 kali dengan total waktu 92 jam.


(19)

15 4.4 Hasil

4.4.1 Hasil Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha memberikan solusi dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak I Nyoman Ngasti dengan cara menabung, sehingga keluarga ini dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Selain itu penulis juga memberikan beberapa bantuan berupa sembako untuk sedikit meringankan pengeluaran sehari-hari.

4.4.2 Hasil Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Hasil dari kegiatan pendampingan keluarga dibidang kesehatan adalah terciptanya lingkungan yang bersih di sekitar tempat tinggal Bapak I Nyoman Londro sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terkena penyakit. Selain itu dengan adanya edukasi mengenai kesehatan, keluarga bapak I Nyoman Londro menjadi lebih mengetahui bahwa pentingnya untuk menjaga kesehatan pada diri sendiri.

4.5 Kendala

1. Selama penulis mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Londro, tidak terdapat kendala yang dialami, hanya saja disini mahasiswa kurang dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi yang dialami oleh keluarga Bapak I Nyoman Londro karena keterbatasan dana yang dimiliki. 2. Susahnya bertemu dengan Bapak I Nyoman Londro karena pekerjaan

beliau sehingga hanya dapat bertemu pada waktu-waktu tertentu saat beliau tidak bekerja.


(20)

16

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan, keluarga Bapak I Nyoman Londro adalah keluarga yang tergolong ekonomi menengah ke bawah dengan pendapatan tidak menentu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Londro adalah masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Dari segi permasalahan ekonomi adalah keterbatasan Bapak I Nyoman Londro dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih dengan pendapatan yang dihasilkan lebih kurang Rp. 1.500.000/3bulan. Solusi yang ditawarkan adalah mulai untuk belajar menyisihkan gaji untuk ditabung untuk keperluan mendadak ataupun keperluan nantinya di masa depan.

Permasalahan bidang kesehatan yang dihadapi keluarga ini adalah kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan pada keluarga tersebut. Selain itu, rumah Bapak I Nyoman Londro tergolong kurang bersih sehingga rentan menjadi penyebab penyakit. Kondisi Bapak Nyoman yang sudah tua dan riwayat penyakit yang dapat dikatakan tidak boleh terlalu bekerja keras dan mengangkat beban yan terlalu berat. Solusi yang ditawarkan adalah memberi saran kepada Bapak I Nyoman Londro untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap harinya.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan KKN PPM UNUD selanjutnya, panitia lebih rinci menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN PPN UNUD memahami dan lebih detail dalam mencari data dan melaksanakan program pendampingan keluarga tersebut. Dan


(21)

17

rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN PPM UNUD berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan tersebut dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan.


(22)

18

LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Berkunjung ke rumah KK Dampingan untuk Mencari Data


(1)

13


(2)

14 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Waktu dalam melaksanakan program KK Dampingan ini sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM UNUD 2016 Periode XIII di Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung yaitu kunjungan dalam sebulan dengan syarat minimal 15 kali atau setara dengan 90 jam kegiatan. Kegiatan KK dampingan yang telah penulis lakukan ini dilakukan selama 15 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 3 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2016.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Banjar di Desa Nyanglan. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Londro dan Ibu Ni Ketut Sriganti yang bertempat tinggal di Banjar Kelod, Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Penulis sebagai peserta kegiatan KKN PPM diwajibkan untuk melakukan pendampingan terhadap KK dampingan dengan minimal kunjungan sebanyak 15 kali atau setara dengan 90 jam kegiatan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pada kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan keluarga Bapak I Nyoman Londro dan Ibu Ni Ketut Sriganti dengan melakukan kunjungan sebanyak 15 kali dengan total waktu 92 jam.


(3)

15 4.4.1 Hasil Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha memberikan solusi dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak I Nyoman Ngasti dengan cara menabung, sehingga keluarga ini dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Selain itu penulis juga memberikan beberapa bantuan berupa sembako untuk sedikit meringankan pengeluaran sehari-hari.

4.4.2 Hasil Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Hasil dari kegiatan pendampingan keluarga dibidang kesehatan adalah terciptanya lingkungan yang bersih di sekitar tempat tinggal Bapak I Nyoman Londro sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terkena penyakit. Selain itu dengan adanya edukasi mengenai kesehatan, keluarga bapak I Nyoman Londro menjadi lebih mengetahui bahwa pentingnya untuk menjaga kesehatan pada diri sendiri.

4.5 Kendala

1. Selama penulis mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Londro, tidak terdapat kendala yang dialami, hanya saja disini mahasiswa kurang dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi yang dialami oleh keluarga Bapak I Nyoman Londro karena keterbatasan dana yang dimiliki. 2. Susahnya bertemu dengan Bapak I Nyoman Londro karena pekerjaan

beliau sehingga hanya dapat bertemu pada waktu-waktu tertentu saat beliau tidak bekerja.


(4)

16 BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan, keluarga Bapak I Nyoman Londro adalah keluarga yang tergolong ekonomi menengah ke bawah dengan pendapatan tidak menentu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Londro adalah masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Dari segi permasalahan ekonomi adalah keterbatasan Bapak I Nyoman Londro dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih dengan pendapatan yang dihasilkan lebih kurang Rp. 1.500.000/3bulan. Solusi yang ditawarkan adalah mulai untuk belajar menyisihkan gaji untuk ditabung untuk keperluan mendadak ataupun keperluan nantinya di masa depan.

Permasalahan bidang kesehatan yang dihadapi keluarga ini adalah kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan pada keluarga tersebut. Selain itu, rumah Bapak I Nyoman Londro tergolong kurang bersih sehingga rentan menjadi penyebab penyakit. Kondisi Bapak Nyoman yang sudah tua dan riwayat penyakit yang dapat dikatakan tidak boleh terlalu bekerja keras dan mengangkat beban yan terlalu berat. Solusi yang ditawarkan adalah memberi saran kepada Bapak I Nyoman Londro untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap harinya.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan KKN PPM UNUD selanjutnya, panitia lebih rinci menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN PPN UNUD memahami dan lebih detail dalam mencari data dan melaksanakan program pendampingan keluarga tersebut. Dan


(5)

17 memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan tersebut dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan.


(6)

18 LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Berkunjung ke rumah KK Dampingan untuk Mencari Data