KPK Beri Pembekalan Soal Korupsi Bagi Caleg.
Pikiran
7
'r,(;$
(
,.,.
0
1
17
~
2
18
Senin
3
19
OPeb
o Selasa
456
20
21
o Mar
8Apr
.
Rakyat
o Kamis ----()J[Wlat
Rabu
7
22
8
23
OMei
9
------
saat ini ada yang mengkhawatirkan tentang adanya potensi
korupsi caleg pada saat menjabat nanti. Oleh karena itulah,
perlu adanya ikrar bersama baik dari caleg itu sendiri maupun
dari parpol agar tidak melakukan korupsi.
Menurut Bibit, penyalahgunaan wewenang dengan membuat kebijakan yang keliru termasuk dalam ranah korupsi.
Oleh karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa
masuk untuk menyelidiki dan
menyidik kasus pembuatan kebijakan.
Ia mencontohkan, KPK saat
ini tengah menyelidiki adanya
dugaan kasus korupsi di Bank
Jabar Banten. Dalam penyelidikan yang dilakukan sejak tiga
bulan lalu itu KPK telah memeriksa pejabat dan mantan pejabat Bank Jabar dan Banten.
"Ini baru penyelidikan untuk
memperkuat alat bukti yang
Kllplng
24
Humos
':) Sabtu
C
Jul
26
GAgs
12
27
OSep
13
.28
OOkt
50al Korupsi
sudah kami amankan," katanya.
Ketika ditanya mengenai kasus dugaan korupsi yang diselidikinya itu, Bibit enggan menjelaskan lebih jauh. Dia hanya
menyebutkan bahwa ada penyalahgunaan wewenang dari
pihak Bank Jabar.
"Jadi dalam kasus ini pejabat
tetap saja mengeluarkan kebijakan tersebut padahal kebijakan itu keliru tapi tetap saja dikeluarkan oleh pejabat Bank
Jabar sehingga mengakibatkan
kerugian negara," katanya.
Dia juga menyebutkan bahwa kewenangan itu jelasdikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Hal itu teIjadi sejak tahun 2003 dan hingga tahun
2009 ini.masih teIjadi. "Kewenangan yang dikeluarkan itu
diindikasikan korupsi mengingat dengan kewenangan itu
telah memperkaya diri sendiri
atau orang lain," katanya.
UnpC'd
Minggu
11
25
o Jun ---()
K.PK Beri Pembekalan
BANDUNG, (PR).KPK bekeIja sarna dengan
parpol akan mengikrarkan antikorupsi terhadap calon anggota legislatif (caleg) terpilih. Bahkan dalam waktu dekat KPK
akan bekeIja sama dengan sekjen DPR RI untuk melakukan
pelatihan berupa pembekalan
bagi para caleg.
Demikian dikemukakan Wakil Ketua KPKbidang Penindakan Bibit Samad Rianto seusai
mengikuti acara focus group
discussion Kelompok Studi Hukum (FGD KSH) Fakultas Hukum Unpad dengan tema "Keberadaan Pengadilan Tipikor
Sebagai Lembaga Produk Klmsus" yang diselenggarakan di
Ruang sidang pleno di Kampus
Unpad di JIn. Dipati Ukur Bandung, Selasa (28/4). Selain Bibit juga menjadi pembicara Dosen Hukum Pidana Unpad Indra Perwira, S.H., M.H.
Bibit ~ngatakan
memang
10
14~
~
15
CNov
16
30 _.- 31
ODes
Bagi Caleg
Pertimbangan
logis
Menanggapi hal tersebut,
Corporate Secretaryiaank Jabar Banten Endang Ruchiyat
mengakui adanya penieriksaan
kasus tersebut oleh KPK,yakni
terkait dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dilakukan
oleh manajemen pada tahun
2004-2005. "Kebijakannya seperti apa, melanggaf aturan
atau tidak itu sudah ranah hukum yang sedang qitangani
KPK," katanya.
Tetapi Endang meyakini bahwa kebijakan manajenien tersebut pada dasarnya telah melalui
pertimbangan yang logis. "Perlu
kami tekankan, adany
7
'r,(;$
(
,.,.
0
1
17
~
2
18
Senin
3
19
OPeb
o Selasa
456
20
21
o Mar
8Apr
.
Rakyat
o Kamis ----()J[Wlat
Rabu
7
22
8
23
OMei
9
------
saat ini ada yang mengkhawatirkan tentang adanya potensi
korupsi caleg pada saat menjabat nanti. Oleh karena itulah,
perlu adanya ikrar bersama baik dari caleg itu sendiri maupun
dari parpol agar tidak melakukan korupsi.
Menurut Bibit, penyalahgunaan wewenang dengan membuat kebijakan yang keliru termasuk dalam ranah korupsi.
Oleh karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa
masuk untuk menyelidiki dan
menyidik kasus pembuatan kebijakan.
Ia mencontohkan, KPK saat
ini tengah menyelidiki adanya
dugaan kasus korupsi di Bank
Jabar Banten. Dalam penyelidikan yang dilakukan sejak tiga
bulan lalu itu KPK telah memeriksa pejabat dan mantan pejabat Bank Jabar dan Banten.
"Ini baru penyelidikan untuk
memperkuat alat bukti yang
Kllplng
24
Humos
':) Sabtu
C
Jul
26
GAgs
12
27
OSep
13
.28
OOkt
50al Korupsi
sudah kami amankan," katanya.
Ketika ditanya mengenai kasus dugaan korupsi yang diselidikinya itu, Bibit enggan menjelaskan lebih jauh. Dia hanya
menyebutkan bahwa ada penyalahgunaan wewenang dari
pihak Bank Jabar.
"Jadi dalam kasus ini pejabat
tetap saja mengeluarkan kebijakan tersebut padahal kebijakan itu keliru tapi tetap saja dikeluarkan oleh pejabat Bank
Jabar sehingga mengakibatkan
kerugian negara," katanya.
Dia juga menyebutkan bahwa kewenangan itu jelasdikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Hal itu teIjadi sejak tahun 2003 dan hingga tahun
2009 ini.masih teIjadi. "Kewenangan yang dikeluarkan itu
diindikasikan korupsi mengingat dengan kewenangan itu
telah memperkaya diri sendiri
atau orang lain," katanya.
UnpC'd
Minggu
11
25
o Jun ---()
K.PK Beri Pembekalan
BANDUNG, (PR).KPK bekeIja sarna dengan
parpol akan mengikrarkan antikorupsi terhadap calon anggota legislatif (caleg) terpilih. Bahkan dalam waktu dekat KPK
akan bekeIja sama dengan sekjen DPR RI untuk melakukan
pelatihan berupa pembekalan
bagi para caleg.
Demikian dikemukakan Wakil Ketua KPKbidang Penindakan Bibit Samad Rianto seusai
mengikuti acara focus group
discussion Kelompok Studi Hukum (FGD KSH) Fakultas Hukum Unpad dengan tema "Keberadaan Pengadilan Tipikor
Sebagai Lembaga Produk Klmsus" yang diselenggarakan di
Ruang sidang pleno di Kampus
Unpad di JIn. Dipati Ukur Bandung, Selasa (28/4). Selain Bibit juga menjadi pembicara Dosen Hukum Pidana Unpad Indra Perwira, S.H., M.H.
Bibit ~ngatakan
memang
10
14~
~
15
CNov
16
30 _.- 31
ODes
Bagi Caleg
Pertimbangan
logis
Menanggapi hal tersebut,
Corporate Secretaryiaank Jabar Banten Endang Ruchiyat
mengakui adanya penieriksaan
kasus tersebut oleh KPK,yakni
terkait dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dilakukan
oleh manajemen pada tahun
2004-2005. "Kebijakannya seperti apa, melanggaf aturan
atau tidak itu sudah ranah hukum yang sedang qitangani
KPK," katanya.
Tetapi Endang meyakini bahwa kebijakan manajenien tersebut pada dasarnya telah melalui
pertimbangan yang logis. "Perlu
kami tekankan, adany