Pengelolaan DAS Citarum.

KOMPAS
o Senin
123
17

18

OJan

o Se/asa 0 Rabu
4

19
OPeb

5.

6

20


21

o Mar

8Apr

7
22

OMei

8
23

.

0

Kamis
9

24

OJun

Jumat

10

11
25

OJul

26

0 Ags

O/eh
anjir bandangdi Cekungan Bandungdan wilayahhilir
Sungai Citarmn pada Maret 2010 menyisakan duka

bagi warga yangterlanda banjir serta keprihatinan bagi pejabat di Bandung dan Jakarta. Banjirtersebut, selain menunjukkan frelrnensi dan besaran yangmeningkat,juga disertai lumpur. Fenomena banjir itu menggambarkan betapa rusaknya daerah tangkapan air (catchment area) Sungai Citarum, utamanya di hulu sungai.

B

CHAY

ASDAJ{

"
Belum ada lembaga
yang menangani
rencana induk pengelolaan DAS Citarum
secara terpadu.

Penyebab utama meluapnya
Sungai Citarum dan anak-anak sungainya adalah tingginya laju sedimentasi sehingga mengakibatkan
pendangkalan sungai dan mengurangi kapasitas tampung sungai. Air melimpah keluar menimbulkan banjir. Pendangkalan sungai terjadi karena peningkatI,
an erosi
tu
di daerah

tangkapan air akibat meningkatnya
alih
fungsi lahan, utamanya hutan, serta cara bercocok tanam yang tidak
sesuai dengan kaidah konselVasi
tanah dan air.
Selain besarnya pendangkalan
sungai akibat erosi, persoalan lain
adalah meningkatnya jumlah air
yangtidak dapat meresap ke dalam
tanah sehingga meningkatkan
banjir. Persoalan kedua ini erat kaitannya dengan degradasi hutan,
hilangnya situ dan embung, serta
meluasnya pembangunan rumah
tunggal-bukan rumah susunyang bersifat meningkatkan air larian (run-off).
Dengan demikian, persoalan
banjirdi Cekungan Bandungini lebih dari persoalan jumlah pohon,
tetapi terkait dengan persoalan
yang lebih mendasar, yaitu tata ruang dan tata keIja lembaga pengelola sumber dayaalamo
Dari sisi tata keIja lembaga,
degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS)Citarum disebabkan be-


0-

lum sinergisnya tata keIja satuan
keIja perangkat daerah (SKPD)
dalam pemanfaatan ruang. Hal itu
memunculkan persoalan kerancu- hulu (penyebab)danhilir (dampak
an kewenangan serta kurangnya dalam bentuk banjir) dapat ditunkoordinasi. Adapun pencapaian jukkan melalui daur hidrologi.
tujuan sektoral sering kali mengDalam konteks hubungan kauabaikan penca- salitas hulu-hilir suatu DASinilah,
'
paian
tujuan selain perilaku hidrologis,perilaku
.. bersama.Tuju- struktur juga penting untuk diperan bersama hitungkan sehingga dapat menjadi
bagian dari penyelesaian bencana
q
banjir yang menimbulkan kerugi,
J
an sangat besar.

f)


.

.
.

Satu komando

yang dimaksudkan di sini
adalah tujuan yang diharapkan dari pengelolaan
sumber daya alam dalam
DAS,s¥ satunya stabilitas tata air.
Pengelolaan
DAS
menjadi penting karena
kejadian banjir erat kaitannya dengan perilaku
air larian yangsecara hidrologis ditentukan oleh
batas DAS (topographic
devide), bukan batas administrasi pemerintahan
(provinsi, kabupatenjkota). Oleh karena itu,

mengkaji perilaku banjir
yang seharusnya menggunakan unit analisis
DAS, karena dalam
DAS, keterkaitan hidrologis antara
daerah

Kliping Humas Unpad 2010
----

--

WakilGubemur Jawa Barat Dede Yusuf,dalam salah satu pemyataannya untuk penyelesaian banjir
Citarum, mengusulkan pengelolaan DASCitarum di bawah satu komando (Kompas, 1 April 2010).
Alasannya,dengan satu sistem koordinasi dalam pengelolaan DAS
Citarum secara menyeluruh dari
hulu ke hilir, pemanfaatan sumber
daya manusia, dana, dan program
dapat lebih efektifdan efisien.
Esensi pemyataan Wakil Gubemur tersebut 'serupa dengan
muatan substansi dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang

Pengelolaan DASTerpadu (Ditjen
Rehabilitasi Laban dan Perhutanan SosialDepartemen Kehutanan,
2006). Sebagai salah satu penyusun RPP tersebut, penulis meyakini bahwa pengesahan RPP Pengelolaan DAS Terpadu dapat
menjadi langkahpenting bagipencegahan bencana banjir pada masa
yang akan datang. Hal ini tidak
hanya berlaku di Sungai Citarum,
tetapi juga sungai-sungai lain di

- "

--

,.'

.;~~',1:':t'{,
~;"!
,. ~

\


,

'. -\.

-

- --=--...

~------

Tanah Air yang menghadapi per- pentingan sektoral. Untuk mengsoalan serupa.
hilangkan kedua kendala tersebut
Uraian singkat ini dapat dijadi- sehingga pendekatan terintegrasi
kan indikasi bahwa peningkatan dalam pengelolaan DAS Citarum
bencana banjir juga terkait dengan dapat diwujudkan,jawaban legalipersoalan struktural. Sebab, de- tasnya ada pada RPP Pengelolaan
gradasisumberdaya alam dan atau DASTerpadu.
lingkungan hidup sering kiUiterjaPerencanaanbersama
di karena setiap SKPDmelaksanakan tugas pokok dan fungsinya seDalam RPP Pengelolaan DAS
cara parsial. Selain parsial, terjadi Terpadu, pengelolaan DASsecara
pula konflik kepentingan karena terinteirasi didasarkan pada prinbelum jelasnya kewenangan dan sip kelestarian sumber daya alam

aturan main dalam pengelolaan yang menekankan keterpaduan
sumber daya alam untuk keselu- antara prinsip produktivitas dan
ruhan DAS.
konservasi sumber daya alamoDeTidakjelas di mana letak fungsi ngan pola perencanaan bersama
perencanaan, pelaksanaan, dan ini kecenderungan terjadinya egopengendalian, termasuk pendana- sectordan pola pengelolaan parsian dan kewenangan penegakan al dapat dihindari. Pasalnya,orienhukum, untuk keseluruhan DAS tasi serta komitmen perencana,
tersebut. Demikian pula,belum
pelaksana, dan pengendali progada mekanisme penyelesaian kon- ram pengelolaan DASakan tertuju
flikbila terjadi masalah yangbersi- pada lembaga bersama yang melifat lintas sektor dan lintas wilayah putikeseluruhan hulu-hilir DAS.
administrasi.
Dalam naskah RPPPengelolaan
Dengan kata lain, belum ada DAS Terpadu, lembaga bersama
lembaga yang menatersebut adalah Lembaga Koordingani rencana induk
nasi Pengelolaan DAS Terpadu
pengelolaan DASCi- 0yang bersifat nonstruktural dan~
tarum secara terpamelekat pada tugas fung."0 sional Badan Perencanadu sebagai perwujudan konsep saan Pembangunan Daetu DAS,saA
rah. Meskipun
\ iTJ
0i
tu penge" .f,..~ maknaketerlolaan terpadu.
~

paduan dan ke.,'.." ,~,Situasi
ini .
.~ bersamaan ditekankan di sini, semengakibatkan pemanfaatan lahan di
tiap SKPDmasih tetap merencaDAS Citarum tidak terkendali
nakan dan melaksanakan progdari aspek konservasi tanah dan
ramnya masing-masing.
Pengaturan lebih pada perenair. Hal itu memicu degradasi
canaan bersama atas usulan
lahan yang berakibat pada terprogram sektoral tersebut secajadinya banjir.
Oleh karena itu, untuk mera partisipatif yang melibatkan
nyelesaikan persoalan strukpemangku k~pentingan pemetura1 tersebut, diperlukan
rintah, swasta, dan masyarakat.
pendekatan terstruktur meskiDengan demikian, mekanisme
pun banyak kendala. Kendala
pengelolaan DAS terpadu tidak
itu, utamanya, berupa pertamengambil kewenangan yang serungan antara kepentingan
lama ini dimiliki SKPD.Semoga
bermanfaat.
ekonomi jangka pendek (eksCHAY ASDAK
ploitasi sumber daya alam) dan
Fakultas
nilai konservasi sumber daya
alam serta antara kepenTeknologiIndustri
Pertanian
tingan bersama berUnpad
bagai piliak dan ke-

-

.

""