PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN ETOS KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU (STUDI PADA AL-AZHAR SYIFA BUDI SOLO).

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
ETOS KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU
(STUDI PADA AL-AZHAR SYIFA BUDI SOLO)

Yuyun Fajriani. *)
Sigit Santoso 1
Ngadiman 2
*Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
fajrian_granger@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah; (1) Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan etos kerja guru terhadap kinerja guru pada Al-Azhar Syifa
Budi Solo secara bersama-sama, (2) pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru Al-Azhar Syifa Budi Solo, (3) pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru AlAzhar Syifa Budi Solo, (4) mana yang lebih berpengaruh antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah atau etos kerja guru terhadap kinerja guru Al-Azhar Syifa Budi Solo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.
Sampel diambil dengan teknik quota purposive sampling dengan jumlah 62 guru. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan etos kerja guru berpengaruh terhadap kinerja guru secara simultan (Fhitung >
Ftabel atau 34,786 > 3,15 pada db = 2, dk = 59 dan taraf signifikansi 5 %). Gaya
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru (thitung > ttabel atau 3,116
> 2,000 pada N = 62 dan taraf signifikansi 5%). Etos kerja guru berpengaruh terhadap kinerja
guru (thitung > ttabel atau 4,435 > 2,000 pada N = 62 dan taraf signifikansi 5%). Etos kerja
guru lebih berpengaruh terhadap kinerja guru daripada gaya kepemimpinan kepala sekolah
(Pearson Correlation gaya kepemimpinan kepala sekolah = 0,623 dan Pearson Correlation
etos kerja guru = 0,682)
Kata kunci : Gaya kepemimpinan kepala sekolah, etos kerja guru, dan kinerja guru

1

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
ABSTRACT


The aim of this research are (1) to study and analyze The influence of the head master
leadership style and teacher working ethos toward teacher working performance on Al-Azhar
Syifa Budi Solo simultaneously, (2) the influence of the head master leadership style toward
teacher working performance on Al- Azhar Syifa Budi Solo, (3) teacher working ethos toward
teacher working performance on Al- Azhar Syifa Budi Solo, (4) which one gives more
influence between the head master leadership style or teacher working ethos toward teacher
working performance on Al- Azhar Syifa Budi Solo.
The method used in this research was descriptive quantitative method. The sample
was taken using quota purposive sampling technique with 62 teachers as participants. Data
analysis technique used was multiple regressions.
Based on the results of this research, it can be known that the head master leadership
style and teacher working ethos influence toward teacher working performance
simultaneously (Fobtain > Ftable or 34.786 > 3.15 on db = 2, dk = 59 on significance level 5%).
the head master leadership style influences toward teacher working performance (tobtain >
ttable or 3.116 > 2.000 on N = 62, on significance level 5%). teacher working ethos influence
toward teacher working performance (tobtain > ttable or 4.435 > 2.000 on N = 62 on
significance level 5%). teacher working ethos gives more influence toward teacher working
performance than the head master leadership style (Pearson correlation for the head master
leadership style = 0.623 and Pearson correlation for teacher working ethos = 0.682).

Key words : The head master leadership style, teacher working ethos, and teacher working
performance
kompetensi

PENDAHULUAN
Pendidik

merupakan

tenaga

adalah

seperangkat

pengetahuan, keterampilan dan perilaku

professional sesuai dengan bidangnya, hal

yang


ini sejalan dengan Pasal 39 ayat (2)

dikuasai oleh guru dalam melaksanakan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tugas keprofesionalan (Pasal 1 ayat 10).

tentang

Nasional

Kompetensi

guru

menyatakan bahwa pendidik merupakan

kompetensi


pedagogik,

tenaga profesional. Selanjutnya, Pasal 8

kepribadian,

kompetensi

Undang-Undang Nomor 14 tentang Guru

kompetensi profesional yang diperoleh

dan Dosen menyatakan

melalui pendidikan profesi.

Sistem

memiliki


Pendidikan

guru wajib

kualifikasi

harus

akademik,

dimiliki,

Kinerja

dihayati,

tersebut

dan


meliputi

kompetensi
sosial,

guru pada

dan

dasarnya

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat

merupakan kinerja atau unjuk kerja yang

jasmani

dilakukan oleh guru dalam melaksanakan


dan

rohani,

serta

memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan

tugasnya

pendidikan

kinerja guru akan sangat menentukan

nasional,

sedangkan
2


sebagai

pendidik.

Kualitas

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
pada kualitas hasil pendidikan karena

memotivasi pengikut untuk mencapai

guru merupakan pihak yang paling

sasaran, memelihara kerja sama dan kerja

banyak bersentuhan langsung dengan


kelompok, serta mencari dukungan dan

siswa dalam proses pendidikan dan

kerja sama dengan orang-orang di luar

pembelajaran di lembaga atau yayasan

kelompok atau organisasi (Yukl, 1987).

pendidikan. Kinerja guru di sekolah atau

Seorang

yayasan

memimpin sesuatu yang dipimpinnya

harus


dibentuk.

Para

guru

pemimpin

dalam

rangka

tersebut harus bekerja sesuai dengan

tentunya

memiliki

cara atau

teknik

tanggung

tersendiri

dalam

menjalankan

suatu

jawab

dan

kewajibannya,

meskipun kesejahteraan dirinya masih

bentuk usaha kepemimpinan. Suatu cara

menjadi perhatian semua pihak. Hal ini

atau teknik dalam menjalankan suatu

berarti bahwa guru akan lebih banyak

kepemimpinan

dituntut pengabdian tiada henti yang

dimaksud dengan gaya kepemimpinan.

ditunjukkan dengan kinerja yang baik
selama

melaksanakan

tugas

Masalah

itulah

yang

kepemimpinan

(leadership) adalah masalah yang banyak

dan

kewajibannya itu.
Guru di

tersebut

dibahas
sekolah tempat ia

beberapa

dekade

ini.

Ada

beberapa orang yang memang memiliki

bekerja pasti akan berdampingan dengan

bakat

seorang

beberapa orang yang mengembangkan

pemimpinnya

yaitu

kepala

kepemimpinan,

namun

ada

sekolah. Pemimpin adalah seseorang

kemampuan

yang

dan

dimilikinya. Gaya kepemimpinan yang

mampu

diterapkan oleh para pemimpin, sering

mempengaruhi orang-orang lain untuk

kali merupakan fungsi atau bagian dari

melakukan

demi

kepribadian mereka sendiri. Maka dari itu

pencapaian satu atau beberapa tujuan

para pemimpin cenderung mempunyai

(Kartono,

gaya kepemimpinan yang sesuai dengan

mempunyai

kelebihan

kecakapan

sehingga

aktivitas

kepemimpinan

ia

tertentu,

1994).

Selanjutnya,

kepemimpinan

yang

secara

umum

kepribadian mereka. Seringkali

sebagai

proses

kepemimpinan yang digunakan hanya

mempengaruhi penafsiran para pengikut

satu atau beberapa saja dan digunakan

terhadap suatu peristiwa, memilih tujuan

untuk semua aspek permasalahan yang

kelompok atau organisasi, mengelola

dihadapi. Gaya kepemimpinan kepala

kegiatan untuk menyempurnakan tujuan,

sekolah dalam tulisan ini mengacu pada

didefinisikan

3

gaya

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
pengertian Hersey dan Blancard (1982)

Seorang

guru

dalam

yaitu gaya kepemimpinan adalah polah

menjalankan tugas kependidikannya juga

tingkah laku yang ditampilkan seorang

harus mempunyai etos kerja sebagai

pemimpin ketika mencoba mempengaruhi

seorang pendidik yang professional. Etos

tingkah laku orang lain seperti yang akan

kerja dapat diartikan sebagai konsep

dipersepsikan oleh orang-orang yang

tentang kerja atau paradigma kerja yang

akan dipengaruhi oleh pemimpin tersebut.

diyakini oleh seseorang atau sekelompok

Gaya kepemimpinan ini terbagi pada dua

orang sebagai baik dan benar yang

kecenderungan yaitu, berorientasi pada

diwujudnyatakan melalui perilaku kerja

tugas (task behavior) dan berorientasi

mereka secara khas (Sinamo, 2002). Etos

pada hubungan (relationship behavior).

kerja merupakan suatu sikap mental

Kepala
pemegang

sekolah

persepsi individu dalam melaksanakan

sebuah sekolah sehingga keberadaannya

pekerjaannya yang harus selalu dipahami

sangat berpengaruh terhadap kinerja guru.

para guru. Seorang guru dalam mendidik

Kepala sekolah mempunyai hubungan

juga harus mempunyai etos kerja yang

yang sangat erat dengan rekan-rekan guru

tinggi sebagai pendidik agar terwujud

yang merupakan pihak yang dipimpinnya

kinerja yang berkualitas. Pekerjaan guru

dalam sebuah organisasi kependidikan.

sudah disejajarkan dengan jenis pekerjaan

Di samping itu, kepala sekolah juga

lain yang sudah terlebih dahulu dianggap

bertanggung

sebagai

jawab

yang

berhubungan

kekuasaan

berisikan sistem nilai yang menyangkut

dalam

sekolah

kendali

merupakan

atas

manajemen

secara

langsung

dengan

praktik

pekerjaan

profesional.

Oleh

karena itu, para guru perlu memiliki etos

belajar

kerja

profesional

yang

merupakan

mengajar di sekolah. Kepala sekolah

seperangkat perilaku kerja positif yang

selanjutnya

sebagai

berakar pada kesadaran yang kental,

pemimpin pendidikan. Sebagai pemimpin

keyakinan yang fundamental, disertai

pendidikan, kepala sekolah hendaknya

komitmen yang total pada paradigma

dapat memahami dan memanfaatkan

kerja yang integral.

dapat

disebut

persamaan dan perbedaan di antara guru

Di hampir semua sekolah yang

dan personil pendidikan lainnya untuk

ada, guru merupakan aset yang wajib

meningkatkan kinerja dan etos kerja para

mereka jaga. Oleh karena itu, bagi

guru.

sekolah

4

yang

khususnya

bergerak

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
dibidang

jasa

pelayanan

yang

kepemimpinan islami dan etos kerja guru

mengandalkan tingkat kinerja guru, maka

yang terbentuk pada yayasan tersebut

sekolah tersebut dituntut untuk mampu

belum tentu dapat mempengaruhi kinerja

mengoptimalkan

guru secara langsung maupun tidak

kinerja

guru

pada

sekolah tersebut. Al-Azhar Syifa Budi

langsung

sehingga

Solo menyelenggarakan sekolah dengan

kembali.

Informasi

tujuan membentuk integritas karakter dan

kepemimpinan dan etos kerja guru dapat

kepribadian cendekiawan muslim yang

digunakan sebagai sarana mengevaluasi

memiliki keseimbangan dan keserasian

kembali kinerja guru yang selama ini

antara

(fardiyah)

individualistik

sosialistik

(jama’iyyah)

yang

dan

perlu

dievaluasi

tentang

gaya

ditampilkan oleh Al-Azhar Syifa Budi

kedua-

Solo.

duanya merupakan fitrah dan prinsipal
pada diri manusia berdasarkan Al-Qur’an
dan

As-Sunnah.

yang

Pada penelitian ini populasinya

diselenggarakan Al-Azhar Syifa Budi

adalah seluruh guru yang aktif mengajar

Solo merupakan sekolah umum yang

di Al-Azhar Syifa Budi Solo yang

berciri khas Islam, dengan menggunakan

berjumlah 74 guru. Sampel diambil

sistem kurikulum terpadu (Integrated

dengan teknik quota purposive sampling

Curriculum)

yakni

dengan jumlah 62 guru (TA dan TK = 14

pemerintah

Guru, SD = 38 guru, SMP = 10 guru).

memadukan

Sekolah

METODE PENELITIAN

berdiferensiasi
kurikulum

dengan kurikulum khas agama Islam

Teknik

yang pelaksanaannya dilakukan melalui

digunakan adalah metode angket. Try out

penjiwaan unsur-unsur agama ke dalam

yang dilakukan terhadap 30 responden

semua mata pelajaran, maupun mata

didalam populasi, dengan hasil valid dan

pelajaran khusus bidang keislaman, yang

reliabel.

disebut sebagai spiritualisasi pendidikan.

digunakan adalah Multiple Regression

Guru pada Al-Azhar Syifa Budi

profesional,

Teknik

analisis

data

data

yang

yang

(analisis regresi linier berganda).

Solo adalah seseorang yang mempunyai
kompetensi

pengumpulan

Hipotesis pada penelitian ini

pedagogik,

dapat dirumuskan sebagai berikut: (1)

sosial, dan kepribadian dalam bidang

Secara bersama-sama terdapat pengaruh

pendidikan bernuansa islami. Namun

gaya kepemimpinan kepala sekolah dan

demikian, dengan latar belakang gaya

etos kerja guru terhadap kinerja guru pada

5

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
Data di analisis menggunakan

Al-Azhar Syifa Budi Solo. (2) Gaya
sekolah

analisis statistik regresi linier berganda

berpengaruh terhadap kinerja guru pada

dengan bantuan SPSS 19 for Windows.

Al-Azhar Syifa Budi Solo. (3) Etos kerja

Diperoleh nilai minimum untuk variabel

guru berpengaruh terhadap kinerja guru

gaya kepemimpinan kepala sekolah, etos

pada Al-Azhar Syifa Budi Solo. (4) Etos

kerja guru, dan kinerja guru masing-

kerja guru memiliki pengaruh yang lebih

masing 34, 29, dan 42. Sedangkan nilai

besar terhadap kinerja guru daripada gaya

maksimumnya masing-masing 50, 40

kepemimpinan kepala sekolah.

dan 64 dengan N masing-masing 62.

kepemimpinan

kepala

Mean untuk

masing-masing variabel

38.94, 34.42, dan 54.73.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Descriptive Statistics

Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Gaya

62

34

50

38.94

3.584

Etos

62

29

40

34.42

2.912

Kinerja

62

42

64

54.73

4.308

Valid N (listwise)

62

Sumber: Data primer yang diolah
yang

nilai konstanta yang berarti jika variabel

dilakukan adalah uji normalitas, uji

bebas bernilai 0 atau tidak ditingkatkan

linieritas,

uji

sama sekali maka nilai kinerja guru hanya

autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.

sebesar 14.234. Angka variabel bebas X1

Kesemuanya diuji menggunakan bantuan

dan X2 secara berturut-turut sebesar 0,408

SPSS 19 for Windows. Hasil uji prasyarat

dan 0,715 menunjukan bahwa gaya

analisis menyatakan bahwa data sudah

kepemimpinan kepala sekolah dan etos

layak

kerja guru berpengaruh secara positif

Uji

prasyarat

uji

untuk

analisis

multikolinieritas,

dianalisis

menggunakan

terhadap kinerja guru, karena 0,408 dan

analisis regresi linier berganda.
Persamaan

regresi

0,715 nilainya positif.

yang

Pengujian

diperoleh yaitu Y = 14.234 + 0,408 X1 +

hipotesis

pertama

yaitu untuk mengetahui pengaruh secara

0,751 X2. Angka 14.234 menunjukkan

6

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
simultan antara variabel bebas terhadap

kepala sekolah (X1) adalah 0,003 yang

variabel terikat, dengan menggunakan uji

nilai ini jauh lebih kecil dari 0,05

F yaitu untuk mengetahui pengaruh

sehingga dapat diketahui bahwa variabel

variabel

bersama-sama

gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1)

terhadap variabel terikat dengan mengacu

berpengaruh secara signifikan terhadap

pada

tabel

variabel kinerja guru (Y). Selanjutnya

ANOVAb diperoleh nilai Fhitung sebesar

dengan menggunakan nilai t, dengan

34,786 dengan tingkat signifikansi 0,000.

tingkat

Hasil uji menyatakan bahwa kedua

kebebasan 60 (n - 2), maka diperoleh

variabel

berpengaruh

ttabelnya adalah 2,000 sedangkan nilai t

secara simultan terhadap variabel terikat,

hitungnya adalah 3,116 berarti variabel

hal ini dapat diketahui dari nilai Fhitung >

gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1)

Ftabel

nilai

berpengaruh signifikan terhadap variabel

probabilitas 0,000 yang jauh lebih kecil

kinerja guru (Y) dikarenakan thitung > ttabel

dari

(3,116

bebas

nilai

secara

probabilitas

bebas

(34,786

0,05.

pada

tersebut

>

3,15)

Dengan

dan

demikian

gaya

signifikansi

>

5

2,000).

%

derajat

Sehingga

dapat

kepemimpinan kepala sekolah dan etos

disimpulkan bahwa peningkatan gaya

kerja

kepemimpinan

guru

secara

bersama-sama

kepala

sekolah

akan

guru.

menyebabkan tingginya kinerja guru,

Sehingga apabila gaya kepemimpinan

begitu pula sebaliknya apabila gaya

kepala sekolah dan etos kerja guru sama-

kepemimpinan kepala sekolah menurun

sama meningkat maka kinerja guru juga

maka kinerja guru juga akan rendah atau

akan meningkat, begitu pula sebaliknya

menurun. Gaya kepemimpinan kepala

kinerja guru akan menurun bila gaya

sekolah merupakan salah satu aspek

kepemimpinan kepala sekolah dan etos

kepemimpinan

kerja guru juga menurun.

keberhasilan dalam pengelolaan sekolah.

berpengaruh

terhadap

kinerja

pengaruh

kepemimpian

variabel

kepala

terhadap variabel

sekolah

mempengaruhi

Gaya kepemimpinan ini terkait dengan

Pengujian hipotesis kedua yaitu
menguji

yang

gaya

cara kepala sekolah untuk mempengaruhi

(X1)

moral

kinerja guru (Y).

dan

kepuasan

kerja,

kualitas

kehidupan kerja, terutama tingkat prestasi

Menggunakan nilai probabilitas diperoleh

sekolah

dari tabel Coefficientsa bahwa nilai

pendidikan.

probabilitas variabel gaya kepemimpinan

kepemimpinan kepala sekolah adalah

7

dalam
Lebih

mencapai
lanjut

lagi

tujuan
gaya

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
sebuah cara atau norma perilaku yang

Hal ini berarti bahwa variabel etos kerja

digunakan

guru

kepala

sekolah

dalam

(X2)

berpengaruh

signifikan

memimpin, membimbing, mengarahkan,

terhadap

mempengaruhi,

dikarenakan thitung > ttabel (4,435 > 2,000).

mengawasi

mengorganisir,

pikiran-pikiran,

dan

perasaan-

variabel

Sehingga dapat

kinerja

guru

(Y)

disimpulakan bahwa

perasaan dan tingkah laku para guru dan

peningkatan etos kerja guru juga akan

staf dalam melaksanakan tugasnya di

menyebabkan tingginya kinerja guru,

sekolah dalam rangka mencapai tujuan

begitu pula sebaliknya apabila etos kerja

pendidikan

Tujuan

guru menurun maka kinerja guru juga

pendidikan tersebut tidak lain adalah

akan menurun. Menurut Toto Tasmara

untuk mencapai prestasi belajar siswa

(2002) yang mengartikan bahwa etos

yang baik yang didukung dengan kinerja

kerja guru adalah totalitas kepribadian

guru yang tinggi. Sesuai dengan hasil

guru serta caranya mengekspresikan,

analisis data yang telah dilakukan bahwa

memandang, meyakini dan memberikan

gaya kepemimpinan kepala sekolah ini

makna ada sesuatu, yang mendorong

dapat mempengaruhi tinggi rendahnya

dirinya untuk bertindak dan meraih amal

kinerja guru.

yang optimal sehingga pola hubungan

yang

ditetapkan.

Pengujian hipotesis ketiga yaitu

antara manusia dengan dirinya dapat

pengaruh variabel etos kerja guru (X2)

terjalin dengan baik. Etos kerja guru ini

terhadap variabel kinerja guru (Y). .

sangat berpengaruh terhadap kinerja guru

Menggunakan nilai probabilitas diperoleh

itu sendiri

dari tabel Coefficientsa bahwa nilai

merupakan sikap yang muncul atas

probabilitas variabel etos kerja guru (X2)

kehendak dan kesadaran sendiri yang

adalah 0,000 yang nilainya jauh lebih

didasari oleh sistem orientasi nilai budaya

kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa

terhadap kerja. Etos kerja mempunyai

variabel etos kerja guru (X2) berpengaruh

dasar dari nilai budaya, yang mana dari

secara

signifikan

variabel

nilai budaya itulah yang membentuk etos

kinerja

guru

Selanjutnya

kerja masing-masing pribadi yang mampu

menggunakan nilai t dengan tingkat

mempengaruhi kinerja dari diri pribadi itu

signifikansi 5 % dan derajat kebebasan 60

sendiri.

terhadap
(Y).

( n – 2 ), maka nilai ttabelnya adalah 2,000

karena etos

Pengujian

kerja

hipotesis

guru

keempat

yaitu untuk mengetahui mana yang lebih

sedangkan nilai t hitungnya adalah 4,435.

8

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
berpengaruh antara variabel bebas gaya

sendiri sehingga lebih mempengaruhi

kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan

kinerja guru tersebut daripada gaya

etos kerja guru (X2) terhadap variabel

kepemimpinan

terikat

berlainan pihak dengan guru tersebut

kinerja

menentukan

guru
mana

(Y).

Sebelum

yang

kepala

sekolah

yang

lebih

berpengaruh, dapat diketahui dari tabel

SIMPULAN DAN SARAN

Model Summaryb bahwa korelasi variabel

Berdasarkan hasil analisis dan

terikat (kinerja guru) dengan kedua

pembahasan yang telah dilakukan pada

variabel bebasnya (gaya kepemimpinan

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan

kepala sekolah dan etos kerja guru)

bahwa: (1) terdapat pengaruh

adalah 0,541 hal ini berarti korelasinya

signifikan gaya kepemimpinan kepala

kuat karena angka ini jauh di atas 0,05.

sekolah dan etos kerja guru terhadap

Selanjutnya untuk mengetahu mana yang

kinerja guru pada Al-Azhar Syif Budi

lebih berpengaruh dari variabel bebas

Solo.

terhadap variabel terikat yaitu dapat

signifikan antara gaya kepemimpinan

dilihat dari tabel Correlation bahwa

kepala sekolah terhadap kinerja guru pada

korelasi antara kinerja guru dengan gaya

Al-Azhar Syifa Budi Solo. (3) terdapat

kepemimpan kepala sekolah dan korelasi

pengaruh yang signifikan etos kerja guru

antara kinerja guru dengan etos kerja guru

terhadap kinerja guru pada Al-Azhar

berturut-turut adalah 0,623 dan 0,682.

Syifa Budi Solo. (4) etos kerja guru lebih

Korelasi keduanya sangat kuat karena

berpengaruh

angka

kepemimpinan kepala sekolah terhadap

tersebut

lebih

dari

0,50.

(2)

terdapat

daripada

Selanjutnya dikarenakan nilai korelasi

kinerja

antara kinerja guru dengan etos kerja guru

adanya

kontribusi

nilainya

lebih

bebas

korelasi

kinerja

besar

guru.

pengaruh

Selanjutnya
yang

yang

yang

gaya

ditemukan
signifikan

daripada

nilai

variabel

dengan

gaya

kepala sekolah dan etos kerja guru)

kepemimpinan kepala sekolah, maka

terhadap variabel terikat (kinerja guru)

variabel etos kerja lebih berpengaruh

baik secara simultan maupun parsial.

terhadap kinerja guru daripada variabel

Makin tinggi tingkat gaya kepemimpinan

gaya kepemimpinan kepala sekolah. Hal

kepala sekolah dan etos kerja guru maka

ini terjadi karena etos kerja guru lebih

makin tinggi pula kinerja guru, begitu

berhubungan dengan pribadi guru itu

pula sebaliknya makin rendah gaya

guru

9

(gaya

kepemimpinan

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
kepemimpinan kepala sekolah dan etos

menyenangkan

kerja guru maka makin rendah pula

menggalang

kinerja guru.

kekekeluargaan diantara guru juga akan

Berpijak dari hasil penelitian dan
kesimpulan

di

atas

dapat

di

sekolah

keakraban

dengan
dan

meningkatkan kinerja guru.

diajukan

DAFTAR PUSTAKA

beberapa saran sebagai berikut: (1)
Kepala

sekolah

diharapkan

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen
edisi 2. Yogyakarta: BPFE

mampu

menegakkan aturan-aturan yang mampu

Hersey

membentuk kinerja guru terus berhasil.
Selain

itu

kepala

sekolah

perlu

meningkatkan bawahan untuk berusaha
mencapai target atau sasaran pekerjaan
yang telah ditetapkan sesuai visi, misi dan

Kartini, Kartono. (1994). Pemimpin dan
Kepemimpinan:
Apakah
Pemimpin
Abnormal
itu?.
Jakarta: Raja Grasindo Persada.

tujuan sekolah sehingga kinerja guru akan
meningkat

seiring

kepemimpinan

dengan

kepala

gaya

sekolah

yang
Prabu,

meningkat. (2) guru dan kepala sekolah
menciptakan
menyenangkan
menggalang

suasana
di

kerja

sekolah

keakraban

yang
dengan

Peraturan Pemerintah No 74 Tentang
Guru Tahun 2008

dilakukan agar terbentuk etos kerja yang
(3)

Membuat

A.A Mangkunegara Anwar,
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,
Bandung:
PT.
Rosdakarya, 2000

PP RI No 19 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tahun 2005

dan

kekekeluargaan diantara guru juga perlu

baik.

&
Blanchard.
(1993).
Management of Organizational
Behavior, Utilizing Human
Resources. Sixt Edition, New
Jersey:
Prentice
Hall
International. Inc

program

Rosyada, Dede. (2004).
Paradigma
Pendidikan, Demokratis sebuah
model perlibatan Masyarakat
dalam
Penyelenggaraan
Pendidikan, Jakarta: PT Kencana

pengembangan guru juga perlu dilakukan
agar mereka memiliki etos kerja tinggi
dan memiliki kemampuan yang lebih dari
sebelumnya, serta transparansi dalam

Santoso, Singgih. (2001). SPSS Versi 10.
Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo

program pengembangan karir sehingga
guru merasa diperlakukan secara adil dan
lebih bersemangat dalam bekerja. Hal itu

Siagian, P. Sondang. (1994). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara

dapat meningkatkan kinerja guru selain
itu menciptakan suasana kerja yang

10

Jupe UNS, Vol 1 , No1 , Hal 1 s/d 11
Yuyun Fajriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Al-Azhar Syifa Budi Solo). April, 2013.
Sinamo, J.H. (2005). 8 Etos Kerja
Profesional. Jakarta: Institut
Dharma Mahardika Sugiyono.
(2001).
Metode
Penelitian
Bisnis. Bandung: CV Alfabeta

Tasmara, Toto. (2002). Membudayakan
Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema
Insani
Undang-undang Nomor 14 tentang Guru
dan Dosen serta Standar Nasional
Pendidikan Tahun 2005.

Siswandari. (2006). Statistika Terapan
Berbantuan
Komputer.
Surakarta: UNS Press

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta

Usman, Uzer. (2002). Menjadi Guru
Professional, Bandung: PT
Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, R&D.
Bandung: Alfabeta

Yukl, Gary. (1987). Leadership and
Organization. Englewood Clifft,
New Jersey: Prentice Hall, Inc.

11