Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas III IPA Semester I MA Al Asror Patemon yang Tidak Diberi Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural Dengan yang Diberi Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural Pokok Bahasan Upaya Mengisi Kemerdekaan RI
SARI
Naryati. 2006. Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas III IPA Semester I
MA Al Asror Patemon yang Tidak Diberi Pembelajaran Kooperatif Pendekatan
Struktural Dengan yang Diberi Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural
Pokok Bahasan Upaya Mengisi Kemerdekaan RI Tahun Pelajaran 2005/2006.
Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Halaman 98.
Tabel 8. Lampiran 25.
Kata kunci: Hasil belajar, Model pembelajaran
Mata pelajaran IPS Sejarah sering dianggap siswa sebagai mata pelajaran
yang kurang menarik dan membosankan. Sehingga dalam proses belajar mengajar
peran siswa kurang aktif. Hal seperti ini mengakibatkan hasil belajar IPS Sejarah
rendah. Untuk itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang mampu
menumbuhkan kemauan dalam diri siswa untuk berperan aktif. Model
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif pendekatan
struktural.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana hasil
belajar sejarah siswa kelas III IPA Semester I MA Al-Asror Patemon yang tidak
diberi pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural pokok bahasan upaya
mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006, (2) bagaimana hasil belajar
sejarah siswa kelas III IPA Semester I MA Al-Asror Patemon yang diberi
pembelajaran kooperatif pendekatan struktural pokok bahasan upaya mengisi
kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006, (3) adakah perbedaan hasil belajar
sejarah siswa kelas III IPA Semester I MA Al-Asror Patemon antara yang tidak
diberi pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural dengan yang diberi
pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural pokok bahasan upaya
mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) ingin
mengetahui hasil belajar sejarah yang tidak diberi pembelajaran model kooperatif
pendekatan struktural pada siswa kelas III IPA Semester I MA AL-Asror Patemon
materi upaya mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006, (2) ingin
mengetahui hasil belajar sejarah yang diberi pembelajaran model kooperatif
pendekatan struktural pada siswa kelas III IPA Semester I MA Al-Asror Patemon
materi upaya mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006, (3) ingin
mengetahui perbedaan hasil belajar sejarah yang tidak diberi pembelajaran model
kooperatif pendekatan struktural dengan yang diberi pmbelajaran model
kooperatif pendekatan struktural pada siswa kelas III IPA Semester I MA AlAsror Patemon materi nupaya mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran
2005/2006.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas III IPA dan IPS MA Al-Asror
yang berjumlah 139 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 58,
terdiri dari dua kelas. Kelas yang pertama adalah kelas eksperimen berjumlah 38
vii
siswa sedangkan kelas yang kedua sebagai kelas kontrol berjumlah 20
siswa.Pengambilan sampel yang berjumlah 58 dilakukan dengan menggunakan
total sampling. Alat pengumpulan yang digunakan dalam penelitian adalah tes
yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis untuk uji hipotesis digunakan
uji t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : hasil belajar sejarah siswa yang tidak
diberi model pembelajaran kooperatif pendekatan struktural menunjukan nilai
rata-rata sebesar 63,20 dengan nilai terendah 52,00 dan nilai tertinggi 76,00
(kategori cukup), hasil belajar sejarah siswa yang diberi pembelajaran model
kooperatif pendekatan struktural menunjukkan nilai rata-rata 74,13 dengan nilai
terendah 64,00 dan nilai tertinggi 84,00 (kategori baik).Berkaitan uji hipotesis
diketahui ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sejarah yang tidak
diberi pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural dengan yang diberi
pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural. Hal ini ditunjukkan dengan
harga thitung=4,219 di mana harga ttabel dengan derajat kebebasan=28 dan taraf
signifikasi 5% didapatkan ttabel=1,70. Hal ini memperlihatkan bahwa thitung tidak
terletak diantara –t(0,975)(28)=-2,05 dan t(0,975)(28)=2,05.
Saran-saran yang dapat disampaikan penulis yaitu: model pembelajaran
kooperatif pendekatan struktural dapat dijadikan bahan pertimbangan guru dalam
memilih model pembelajaran yang akan dilakukan karena model ini diketahui
lebih menunjang hasil belajar siswa yang lebih optimal dibanding dengan model
ceramah yang biasa dilakukan guru selama ini.
viii
viii
vii
vii
Naryati. 2006. Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas III IPA Semester I
MA Al Asror Patemon yang Tidak Diberi Pembelajaran Kooperatif Pendekatan
Struktural Dengan yang Diberi Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural
Pokok Bahasan Upaya Mengisi Kemerdekaan RI Tahun Pelajaran 2005/2006.
Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Halaman 98.
Tabel 8. Lampiran 25.
Kata kunci: Hasil belajar, Model pembelajaran
Mata pelajaran IPS Sejarah sering dianggap siswa sebagai mata pelajaran
yang kurang menarik dan membosankan. Sehingga dalam proses belajar mengajar
peran siswa kurang aktif. Hal seperti ini mengakibatkan hasil belajar IPS Sejarah
rendah. Untuk itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang mampu
menumbuhkan kemauan dalam diri siswa untuk berperan aktif. Model
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif pendekatan
struktural.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana hasil
belajar sejarah siswa kelas III IPA Semester I MA Al-Asror Patemon yang tidak
diberi pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural pokok bahasan upaya
mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006, (2) bagaimana hasil belajar
sejarah siswa kelas III IPA Semester I MA Al-Asror Patemon yang diberi
pembelajaran kooperatif pendekatan struktural pokok bahasan upaya mengisi
kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006, (3) adakah perbedaan hasil belajar
sejarah siswa kelas III IPA Semester I MA Al-Asror Patemon antara yang tidak
diberi pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural dengan yang diberi
pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural pokok bahasan upaya
mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) ingin
mengetahui hasil belajar sejarah yang tidak diberi pembelajaran model kooperatif
pendekatan struktural pada siswa kelas III IPA Semester I MA AL-Asror Patemon
materi upaya mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006, (2) ingin
mengetahui hasil belajar sejarah yang diberi pembelajaran model kooperatif
pendekatan struktural pada siswa kelas III IPA Semester I MA Al-Asror Patemon
materi upaya mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran 2005/2006, (3) ingin
mengetahui perbedaan hasil belajar sejarah yang tidak diberi pembelajaran model
kooperatif pendekatan struktural dengan yang diberi pmbelajaran model
kooperatif pendekatan struktural pada siswa kelas III IPA Semester I MA AlAsror Patemon materi nupaya mengisi kemerdekaan RI tahun pelajaran
2005/2006.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas III IPA dan IPS MA Al-Asror
yang berjumlah 139 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 58,
terdiri dari dua kelas. Kelas yang pertama adalah kelas eksperimen berjumlah 38
vii
siswa sedangkan kelas yang kedua sebagai kelas kontrol berjumlah 20
siswa.Pengambilan sampel yang berjumlah 58 dilakukan dengan menggunakan
total sampling. Alat pengumpulan yang digunakan dalam penelitian adalah tes
yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis untuk uji hipotesis digunakan
uji t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : hasil belajar sejarah siswa yang tidak
diberi model pembelajaran kooperatif pendekatan struktural menunjukan nilai
rata-rata sebesar 63,20 dengan nilai terendah 52,00 dan nilai tertinggi 76,00
(kategori cukup), hasil belajar sejarah siswa yang diberi pembelajaran model
kooperatif pendekatan struktural menunjukkan nilai rata-rata 74,13 dengan nilai
terendah 64,00 dan nilai tertinggi 84,00 (kategori baik).Berkaitan uji hipotesis
diketahui ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sejarah yang tidak
diberi pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural dengan yang diberi
pembelajaran model kooperatif pendekatan struktural. Hal ini ditunjukkan dengan
harga thitung=4,219 di mana harga ttabel dengan derajat kebebasan=28 dan taraf
signifikasi 5% didapatkan ttabel=1,70. Hal ini memperlihatkan bahwa thitung tidak
terletak diantara –t(0,975)(28)=-2,05 dan t(0,975)(28)=2,05.
Saran-saran yang dapat disampaikan penulis yaitu: model pembelajaran
kooperatif pendekatan struktural dapat dijadikan bahan pertimbangan guru dalam
memilih model pembelajaran yang akan dilakukan karena model ini diketahui
lebih menunjang hasil belajar siswa yang lebih optimal dibanding dengan model
ceramah yang biasa dilakukan guru selama ini.
viii
viii
vii
vii