PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DAN PENDEKATAN EKSPOSITORI PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN SISWA KELAS VIII SMP N 3 CEPIRING.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG
DIBERI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
KONTRUKTIVISME DAN PENDEKATAN EKSPOSITORI
PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN SISWA
KELAS VIII SMP N 3 CEPIRING

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Jurusan Pendidikan Matematika

Oleh:
NANIK PRIHATININGSIH
A 410 040 041

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia yang telah melakukan reformasi menuju kehidupan
yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga,
sekolah, lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Oleh karena itu
sekolah sebagai sebuah institusi penting perlu menciptakan kehidupan yang
demokratis. Democratif teaching (pembelajaran demokrasi) merupakan bentuk
upaya menjadikan sekolah sebagai pusat kehidupan demokrasi melalui proses
pembelajaran yang demokratif. Penghargaan terhadap kemampuan menunjang
keadilan, menerapkan persamaan kesempatan dan memperhatikan keragaman
peserta didik.
Proses

pendidikan

khususnya

di

Indonesia


selalu

mengalami

penyempurnaan yang nantinya akan menghasilkan suatu hasil pendidikan
yang berkualitas para pengelola pendidikan telah melakukan berbagai hal
untuk memperoleh kualitas pendidikan yang baik dalam rangka meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat menghasilkan
output yang berkualitas dan berdedikasi tinggi dalam masyarakat. Pendidikan
bukanya hal yang statis atau tetap. Melainkan suatu hal yang dinamis sehingga
menuntut adanya perubahan-perubahan dan perbaikan secara terus-menerus.

1

36

Keberhasilan pembelajaran pada umumnya dan pada khususnya
pembelajaran matematika di ukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti

kegiatan pembelajaran tersebut dan di pengaruhi beberapa factor antara lain
factor guru, factor materi pelajaran, factor metode pembelajaran, factor
lingkungan dan faktor lainnya termasuk siswa itu sendiri. Keberhasilan
tersebut dapat diamati dari beberapa sisi yaitu dari sisi tingkat pemahaman dan
tingkat penguasaan dan juga dari sisi banyaknya soal yang mampu dikerjakan
dengan benar diharapkan makin tinggi tingkat keberhasilan pembelajaran
tersebut.
Implikasi model pembelajaran kontruktivisme dalam pembelajaran
meliputi empat tahap yaitu : (1) Apersepsi; (2) Eksplorasi; (3) Diskusi dan
penjelasan konsep; (4) Pengembangan dan Aplikasi. Inti dari model
pembelajaran

kontruktivisme

adalah

siswa

secara


aktif

membangun

pengetahuan yang telah dimilikinya, pendidik berperan sebagai fasilitator dan
mediator pembelajaran. Perlakuan dalam hal ini adalah pengajaran dengan
model kontruktivisme supaya siswa dapat memperoleh hasil belajar yang
maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Sedangkan

metode

Ekspositori

adalah

metode

mengajar


yang

memberikan informasi hanya pada saat-saat atau bagian-bagian materi yang
diperlukan. Setiap metode pengajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,
pada prinsipnya semua metode pengajaran itu baik apabila sesuai dengan
unsur-unsur pembelajaran dalam rangka peningkatan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran dan penguasaan konsep, agar hasil belajar

36

memuaskan diperlukan suatu metode pengajaran yang mampu mengaktifkan
siswa dalam mengajar.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu adanya perbandingan
antara metode kontrukrivisme dan metode ekspositori sehingga perlu adanya
penelitian dengan judul “ Perbedaan Hasil Belajar Matematika Antara Siswa
Yang di Beri Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Kontruktivisme dan
Pendekatan Ekspositori Pada Pokok Bahasan Lingkaran Siswa Kelas VIII
SMP N 3 Cepiring”

B. Identifikasi Masalah

1. Banyak metode dan sistem penyampaian dalam pembelajaran yang dapat
digunakan maka kemampuan guru untuk memilih dan menggunakan
metode yang tepat merupakan salah satu faktor penentu dalam
pembelajaran secara optimal.
2. Pengunaan metode mengajar dalam kegiatan belajar merupakan salah satu
upaya dalam meningkatkan daya pemahaman siswa sehingga diharapkan
tercapai hasil belajar yang optimal.
3. Hasil belajar merupakan ukuran dari keberhasilan suatu proses
pembelajaran berupa penguasaan ilmu pengetauhan, ketrampilan dan
sikap, hasil belajar diperoleh setelah melakukan aktivitas belajar dan
menunjukkan tingkat keberhasilan siswa setelah melakukan proses belajar.

36

C. Pembatasan Masalah
Agar masalah ini dapat dikaji secara mendalam, maka perlu adanya
pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah: perbedaan hasil belajar matematika menggunakan metode pendekatan
pembelajaran kontruktivisme dan metode pendekatan ekspositori pada kelas
VIII SMP N 3 Cepiring. Perbedaan tersebut akan mempengaruhi hasil belajar

matematika pada siswa.

D. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika yang menggunakan
pendekatan

kontruktivisme dan metode ekspositori ?

2. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pendekatan
pembelajaran kontruktivisme lebih baik dari pada metode pendekatan
ekspositori ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan
metode pembelajaran pendekatan kontruktivisme dan menggunakan
metode pendekatan ekspositori.


36

2. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran pendekatan kontruktivisme lebih baik dari pada metode
pendekatan ekspositori.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
praktek penelitian secara langsung dengan menerapkan teori-teori yang
didapat dari bangku kuliah dan telaah kepustakaan.
2. Bagi ilmu pengetahuan sebagai wahana pengetahuan yang dapat
memberikan informasi tentang peningkatan mutu pendidikan dengan
model pembelajaran kontruktivisme.
3. Bagi Guru diharapkan dapat memberikan wahana ilmu tentang penerapan
dan

keunggulan

dari


metode

pembelajaran

kontruktivisme

serta

penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bagian yaitu sebagai
berikut :
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi ini meliputi : halaman judul, abstraksi,
halaman pengesahan, motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar
isi.

36


2. Bagian Isi
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI
Bab ini meliputi uraian masalah yang tercantum dalam judul
yang telah dijelaskan meliputi : kajian pustka, kajian teori,
kerangka berfikir, hipotesis.

BAB III

METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik
pengambilan data, penguji instrumen, dan teknik analisis
data.

BAB IV

HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pengujian prasyarat analisis, analisis
data, pengujian hipotesis, dan pembahasan analisis data.

BAB V

PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan, implikasi dan saran.

3. Bagian Akhir
Terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

Dokumen yang terkait

Komparasi Hasil Belajar Kimia Materi Pokok Sistem Periodik dan Struktur Atom antara Siswa yang diberi Pembelajaran dengan Pendekatan SETS dan Pendekatan NONSETS pada Siswa Kelas X

0 5 90

INTENSITAS PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN SISWA KELAS Intensitas Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Lingkaran Siswa Kelas VIII SMP N 1 Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 19

INTENSITAS PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN SISWA Intensitas Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Lingkaran Siswa Kelas VIII SMP N 1 Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 17

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBERI PENDEKATAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN KOMPETITIF PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM BASA DI KELAS XI SMA TRI SAKTI LUBUK PAKAM.

0 1 15

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP POKOK BAHASAN LINGKARAN MELALUI Peningkatan Kemandirian dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Pokok Bahasan Lingkaran Melalui Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) (PTK PadaSiswaK

0 0 16

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN INQUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP N I GRINGSING.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA (Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Sidoharjo Sragen).

0 0 9

PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DALAM BELAJAR MATEMATIKA UNTUK MENUNGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 DEMAK (PTK Pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Demak).

0 0 8

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN EKSPOSITORI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PUNGGELAN BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2007/2008.

0 0 5

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN UNTUK SMP KELAS VIII

0 0 15