Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keberadaan dan Kegiatan Tao sebagai Agama

KEBERADAAN DAN KEGIATAN TAO SEBAGAI AGAMA

TESIS
Diajukan Kepada
Program Pasca Sarjana Magister Sosiologi Agama
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Oleh:
ARNIS RACHMADHANI
NIM: 752011001

MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini, saya persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku, Drs. R. Rahardjo (almarhum) dan Lies Yulia.

2. Istriku Siti Wulandari, S.E. dan buah hati tercintaku Taufiiqi Anis Amanullah,
Mirza Ramadhan Gymnastiar, dan Hasna Syarifah Laila Ramadhan.
3. Para Ustadz, Guru dan Dosen yang telah memberikan ilmu baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam kehidupanku.
4. Pimpinan dan Pegawai Balai Penelitian Dan Pengembangan Agama Semarang.
5. Umat Tao di seluruh wilayah Indonesia.

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas berkat hidayah Allah SWT laporan penelitian tesis
untuk memperoleh gelar Magister Sains di Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga telah bisa kami selesaikan dengan judul yaitu Keberadaan dan Kegiatan Tao
Sebagai Agama.
Shalawat dan Salam senantiasa penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad S.A.W beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya dengan harapan
mendapatkan syafaatnya pada hari akhir kelak.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian laporan penelitian tesis ini karena
bantuan banyak pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada :
1. Prof. (R) DR. H. Koeswinarno, M.Hum., selaku Kepala Balai Penelitian Dan
Pengembangan Agama Semarang yang telah memberikan kepercayaan kepada
penulis untuk menempuh studi di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dari
proses awal sampai akhir pendidikan.
2. Segenap pimpinan dan staff Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana,
khususnya Bapak Professor Pendeta DR. Jhon A. Titaley Th.D dan Ibu Pendeta
DR. Retnowati, M.Si yang telah sabar mencurahkan perhatian, pikiran, dan
tenaga membimbing penulis sampai tuntas menyelesaikan penulisan tesis ini.
Terima kasih juga kepada Bapak Pendeta Izak Lattu, Ph.D, yang telah menguji
dan memberikan saran-saran bagi perbaikan serta penyempurnaan tesis ini.
Demikian pula kepada Bapak Pendeta DR. Toni Tampake, M.Si dan Bapak
Pendeta DR. David Samiyono, MTS yang berkali-kali memberikan motivasi dan
menyemangati penulis agar tidak patah semangat dan segera menyelesaikan tesis
di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih juga kepada Ibu Liana, Ibu Budi, dan Bapak Pendeta Ayub Widhi
Rumekso dan Ibu Pendeta Yemima yang telah memberi semangat sehingga dapat
ujian dan selesai dengan tuntas.

iii


3. Teman-teman Mahasiswa Sosiologi Agama (MSA 2011) di seluruh Indonesia;
walaupun jarak membentang jalinan tali silaturahmi yang kokoh di antara kita
jangan pernah putus.
4. Keluarga kecilku tercinta yang selalu mendoakan selama proses belajar dan
penyelesaian tesis ini. Khususnya isteriku Siti Wulandari, SE beserta anakanakku Taufiiqi Anis Amanullah, Mirza Ramadhan Gymnastiar, dan Hasna
Syarifah Laila Ramadhan yang telah sepenuhnya memberi kekuatan sinar kasih
kepadaku saat menempuh studi. Ungkapan cinta dan sayang selalu untuk Papa
dan mama, adik-adik, serta saudara-saudara yang selalu menyapa di saat-saat
penulis bekerja. Terima kasih atas segalanya atas kebersamaan selama ini yang
telah mewarnai hari-hariku.
5. Bapak / Ibu pegawai Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang yang
selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.
6. Pimpinan

dan

Staff

Bimbingan


Masyarakat

Buddha

Kantor

Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
7. Pimpinan dan Staff Bimbingan Masyarakat Buddha Kantor Kementerian Agama
Kota Semarang.
8. Pengurus Bidang Penelitian Dan Pengembangan PTITD Jawa Tengah.
9. Pengurus PUTI dan umat Tao di Semarang.

Semoga laporan penelitian tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan
keilmuan di tanah air Indonesia khususnya dan masyarakat pada umumnya. Saran
dan kritik sangat penting bagi pengembangan dan penelitian berikutnya.

Hormat Saya,


Penulis

ARNIS RACHMADHANI

iv

MOTTO

"Mereka tidak berpikir untuk menentang Tao”
“Mereka tidak mencoba dengan cara mereka untuk membantu Tao”
“Merekalah yang kita sebut manusia yang sesungguhnya”
(Eugen Herrigel : Zen in the Art of Archery, page 7)

v

DAFTAR ISI

PERSEMBAHAN. ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

MOTTO .......................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
BAB I

PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 10
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 11
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................... 11
1.5. Metode Penelitian ..................................................................... 12

BAB II

TAO DALAM KONSEP AGAMA ............................................. 18
2.1. Definisi Agama ....................................................................... 18

BAB III KEBERADAAN DAN KEGIATAN TAO SEBAGAI AGAMA
BAGI MASYARAKAT
ETNIK TIONGHOA DI KOTA SEMARANG. ........................ .36

3.1. Sejarah Kedatangan Etnik Tionghoa di Kota Semarang .......... .36
3.2. Sejarah Masuknya Agama Tao di Kota Semarang. .................. .48
3.3. Perkembangan Agama Tao di Kota Semarang ....................... .54
3.4. Ajaran Agama Tao ................................................................... .66

vi

3.5. Pencantuman Agama Tao Dalam KTP Terkait
Status Kewarganegaraan .......................................................... ..95
3.6. Legitimasi Hak Warga Negara Melalui
Kartu Tanda Penduduk ............................................................ 101
3.7. Pelayanan Hak-Hak Sipil Bagi Umat Tao Oleh Pemerintah.... 123

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 135
4.1. Simpulan................................................................................... 135
4.2. Saran-Saran .............................................................................. 138

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 142
LAMPIRAN. .................................................................................................. 149


vii

ABSTRAK
Riset ini tentang Agama Tao sebagai salah satu agama yang dianut oleh etnik
Tionghoa di Indonesia. Rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah Tao itu
agama ? Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Teori yang dipakai
merujuk teorinya Leonard Swidler dan Paul Mojzes tentang definisi 4 Cs yaitu creed,
code, cult, dan community.
Hasil temuan penelitian ini adalah menurut catatan sejarah kedatangan agama
Tao masuk dan berkembang di Indonesia sejak abad VI kemudian pada abad IX saat
pemerintahaan Dinasti Tang, banyak pedagang dari daratan Cina datang ke
Nusantara untuk berdagang dan mencari kehidupan baru. Agama Tao masuk di tanah
Jawa sekitar abad ke 15 setelah kedatangan Laksamana Cheng Ho atau Laksamana
Sam Poo Tay Djien pada akhir abad XIV atau sekitar pada tahun 1406.. Agama Tao
berasal dari negeri Tiongkok (Cina) sejak 7000 tahun yang lalu, berasal dari Kaisar
Kuning (Huang Di) yang pertama kali memperkenalkan nilai-nilai Tao ketika beliau
menjalankan pemerintahannya. Tao dikembangkan oleh Lao Tzu dalam Kitab Suci
Tao De Jing kemudian oleh Zhang Tao Ling mengkodifikasikan ritus-ritus
keagamaan Tao seperti tentang bagaimana cara memuja (sembahyang) pada Dewa.

Di Kota Semarang, umat Tao tergabung dalam Paguyuban Umat tao Indonesia
(PUTI) yang terbentuk pada tanggal 3 Januari 2001. Melalui PUTI umat Tao
mendirikan tempat ibadah pada tahun 2002 dengan nama Wan Fu Gong “Sinar Tao”
Merujuk pada teorinya Leonard Swidler dan Paul Mojzes maka peneliti
menyimpulkan keberadaan Tao sebagai berikut: 1) dari aspek Cread agama Tao
mempercayai adanya Tian atau Dhian (Tuhan), namun agama Tao juga meyakini
akan adanya dewa-dewi. 2) dari aspek Code terangkum ajaran kebajikan Tao yang
tertuang di Kitab Suci Tao De Jing berisi 5000 kata bijak dari Lao Tzu yang
memiliki ajaran moralitas yang sangat tinggi, yang tercermin dalam prinsip dasar
Tao, yakni “Kesetiaan” dan “Bakti” yang mengajarkan umatnya untuk menghormati
langit dan bumi, menghormati leluhur, mengasihi sesama, berdamai dengan
lingkungan sekitarnya, mengajarkan prinsip keadilan, kesetaraan, dan damai;; 3) dari
aspek Cult umat Tao setiap tanggal 1 dan 15 bulan Imlek senantiasa melaksanakan
ritual keagamaan selain itu juga sembahyang pemujaan kepada dewa/dewi yang
dilakukan pada hari-hari kebesaran agama Tao; dan 4) dari aspek Community secara
organisatoris, umat Tao di Kota Semarang dibina oleh dua majelis, yang keduanya di
bawah naungan Bimas Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia. Di bidang
Administrasi Kependudukan khususnya di kolom agama pada KTP, umat Tao masih
menuliskan salah satu agama sesuai “Agama Resmi” yang telah diakui oleh
Pemerintah Indonesia.

Kata Kunci: Kelenteng, Tao, Tian, PUTI, Semarang

viii