HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Optimisme Masa Depan Pada Mahasiswa Program Twinning Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMISME
MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh:
AKHID RIFQI ROKHIM
F. 100 090 106/G 000 090 208
TWINNING PROGRAM
FAKULTAS PSIKOLOGI / FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMIMISME
MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Akhid Rifqi Rokhim
Susatyo Yuwono
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Saifuddin
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Program twinning adalah program studi di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang memiliki kedekatan dan keterkaitan kurikulum
antara satu progam studi dengan program studi lainnya. Rasa optimisme masa
depan pada setiap mahasiswa harus ada dalam diri mereka, karena dengan rasa
optimis menjadikan mereka semangat untuk belajar dan mencapai tujuan yang
diinginkan. Hal itu tidak lepas dari motivasi belajar mereka, karena motivasi
belajar dapat memberikan gairah dan semangat belajar, sehingga tumbuh
keinginan dan usaha untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Perumusan
masalah penelitian ini adalah; apakah ada hubungan antara motivasi belajar
dengan optimisme masa depan pada mahasiswa program twinning di Universitas
Muhammadiyah Surakarta?. Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan optimisme masa depan pada
mahasiswa program twinning di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hipotesis
yang diajukan yaitu terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan
optimisme masa depan pada mahasiswa program twinning di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Subyek penelitian adalah mahasiswa UMS yang mengambil program
twinning, berjumlah 96 orang yang masih aktif. Metode pengumpulan data
menggunakan skala motivasi belajar dengan skala optimisme masa depan. Teknik
analisis data yang digunakan adalah korelasi produt moment.
Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,688; p = 0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara motivasi belajar dengan optimisme masa depan.
Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel motivasi belajar mempunyai rerata
empirik (RE) sebesar 97,19 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 82,5 yang berarti
motivasi belajar pada subyek tergolong tinggi. Variabel optimisme masa depan
diketahui rerata empirik (RE) sebesar 132,52 dan rerata hipotetik (RH) sebesar
105 yang berarti optimisme masa depan pada subjek tergolong tinggi. Motivasi
belajar mempengaruhi optimisme masa depan sebesar 47,4%.
Kata kunci : Optimisme Masa Depan, Motivasi Belajar,.
terjadi dalam perkembangan zaman
PENDAHULUAN
Pendiidkan
merupakan
di era globalisasi ini.
Menanggapi hal diatas, maka
tumpuan dan harapan orangtua serta
masyarakat
dalam
mencerdaskan
Universitas
Muhammadiyah
kehidupan bangsa. Perguruan tinggi
Surakarta (UMS) membuat progam
merupakan
unggulan
salah
satu
tingkat
dan
pendidikan yang tertinggi setelah
khasnya
pendidikan
keislaman”
menengah,
yang
menampilkan
“wacana
keilmuan
dengan
ciri
dan
membuat
mencakup (progam diploma, progam
“program
sarjana, progam magister, progam
degree”
doctor, dan progam profesi, serta
rangkap, dan dapat mengambil dua
progam
yang
program studi secara bersamaan
perguruan
waktunya untuk memperoleh dua
spesialis)
diselenggarakan
oleh
tinggi swasta (PTS) atau perguruan
bangsa
Indonesia,
sehingga memiliki peranan penting
dalam
mengembangkan
kualitas
sumber daya manusia (SDM).
Pada
informasi,
era
dan
atau
double
yang memiliki program
gelar kesarjanaan sekaligus.
tinggi negeri (PTN) berdasarkan
kebudayaan
twinning
Ketika
pendaftaran
calon
mahasiswa baru telah dibuka, mereka
sudah bertekad untuk mengambil
program twinning
dalam kuliah.
Sehingga mereka harus memiliki
globalisasi,
rasa optimisme masa depan yang
interdependensi
tinggi terhadap jurusan yang sudah
sebagaimana yang telah, sedang, dan
dipilih.
akan berlangsung. Peran perguruan
berjalannya
tinggi
dalam
banyak permasalahan yang muncul
daya
yang dapat mengahambat optimisme
manusia untuk mencapai tujuan yang
masa depan dan motivasi belajar
di cita-citakan dan optimisme masa
mereka; hasil pengumpulan data
depan yang diinginkan oleh setiap
awal
individu dalam menghadapi berbagai
mahasiswa merasa yakin dan optimis
permasalahan dan tuntutan yang
akan masa depan, namun 38%
sangat
mengembangkan
penting
sumber
Akan
tetapi
perkuliahan,
menunjukkan
bahwa
seiring
masih
62%
merasa tidak yakin atau tidak optimis
menyebabkan
akan
melakukan
masa
depan,
serta
dapat
individu
usaha
menyelesaikan kedua jurusan yang
meraih
sudah dipilih. Sedangkan ketika
(Valentino, 2007).
perkuliahan dan kegiatan belajar
sudah berjalan, 22% diantara mereka
merasa terbebani dan 33% terkadang
terbebani dengan permasalah yang
ada
seperti;
penyusunan
(KRS),
perubahan jadwal, jadwal kuliah
yang begitu padat, letak geografis
yang
tidak
menyatu,
banyaknya
tujuan
nyata
yang
Menurut
tersebut
dalam
diinginkan
Shapiro
(dalam
Nurtjahjanti & Ika, 2011) optimisme
masa
depan
merupakan
kecenderungan untuk memandang
segala sesuatu dari segi dan kondisi
yang baik, serta mengharapkan hasil
yang paling memuaskan.
McCann
matakuliah praktikum serta tugas
(dalam
Putrianti,
dari kedau jurusan, dan kurangnya
2007) menjelaskan bahwa optimisme
perhatian serta sosialisasi kepada
terhadap masa depan merupakan
mahasiswa.
kekuatan
Istilah
optimisme
dalam
bahasa asing sering disebut dengan
optimism oleh Scheier and Carver
psikologis
yang
menyebabkan seseorang mempunyai
harapan umum, bahwa mereka akan
mendapatkan
kesuksesan
melalui
kerja keras yang dilakukannya.
(Rottinghaus dkk, 2005) yang berupa
gambaran perasaan atau harapan –
Sedangkan Seligman (dalam
harapan bahwa sesuatu yang baik
Suharsono
akan terjadi dimasa depan nantinya.
mengatakan bahwa yang dimaksud
Optimisme berkaitan dengan
gambaran tentang masa depan yang
ingin diraih. Individu yang memiliki
optimisme masa depan cenderung
memiliki gambaran tentang tujuantujuan bisa berupa sebuah target
yang
dapat
diraih
sehingga
dengan
&
Masrun,
optimisme
masa
2005)
depan
adalah keyakinan individu bahwa
peristiwa
hanya
buruk
bersifat
atau
kegagalan
sementara,
tidak
mempengaruhi semua aktivitas dan
bukan mutlak disebabkan diri sendiri
Wingkel (dalam Chrisnawati,
tetapi bisa situasi, nasib atau orang
2007) mengatakan bahwa motivasi
lain.
Diperkuat
kembali
oleh
Seligman dalam (Kasmayanti, 2012)
menjelaskan bahwa individu yang
otpimis
akan
masa
belajar memegang peranan penting
dalam
memberikan
gairah
atau
semangat belajar.
Menurut
depan
(2004)
beranggapan bahwa kejadian buruk
bahwa
bersifat sementara serta dapat diatasi,
dorongan seseorang untuk belajar
spesifik, dan eksternal. Aspek –aspek
sesuatu guna mencapai suatu cita-
yang mempengaruhi optimisme masa
cita.
depan menurut Ubaydillah (2007),
motivasi belajar yang tinggi bila ia
dibagi menjadi 3 yaitu :
menyadari dan memahami tujuan
akan
adalah
memiliki
hari. Bila seseorang memahami cita-
2. Aspek afektif
citanya secara baik, maka ia akan
3. Aspek konatif
Motivasi adalah suatu proses
yang
Seseorang
belajar
yang akan dicapainya dikemudian
1. Aspek kognitif;
psikologis
motivasi
Dariyo
mencerminkan
terdorong untuk semakin giat dalam
belajar.
Menurut
interaksi antara sikap, kebutuhan,
Dalyono
(dalam
persepsi, dan keputusan yang terjadi
Wijaya,
2012)
kuat
pada diri seseorang, Mc.Clelland,
motivasi
belajar
seseorang turut
Maslow (dalam Fadloli, 2011).
mempengaruhi keberhasilan belajar.
Sedangkan
Suryabrata
menurut
(2004)
motivasi
merupakan keadaan yang terdapat
dalam
diri
mendorongnya
seseorang
untuk
yang
melakukan
aktivitas tertentu guna pencapaian
suatu tujuan.
lemahnya
Motivasi belajar mahasiswa
adalah dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan tindakan
dengan tujuan tertentu, dan usaha
yang dapat menyebabkan seseorang
atau
kelompok
tertentu
tergerak
melakukan sesuatu karena ingin
mencapai
tujuan,
Poerwodaminta
mempengaruhi
yang
motivasi
dapat
belajar
menurut Uno (2008) & Hamzah
(dalam Adriani, 2011) ada 2 hal :
program
mampu
meningkatkan
a. Adanya hasrat dan keinginan
berhasil
motivasi
belajar supaya selalu optimis
akan
masa
depan,
fakultas,
yang
menyelenggarakan
program
agar
lebih
twinning
memberikan
dorongan
dan
kebutuhan dalam belajar
serta
jurusan yang sudah dipilih.
2. Bagi
1. Aspek Intrinsik;
b. Adanya
mahasiswa
twinning,
(dalam Kholifudin, 2011).
Aspek-aspek
1. Bagi
perhatian
kepada mahasiswa program
twinning dan memperbaiki
c. Adanya harapan dan cita-cita
masa depan
birokrasi.
3. Bagi
2. Aspek Ekstrinsik;
peneliti
lain,
digunakan
a. Adanya penghargaan dalam
belajar
dapat
sebagai
perbandingan
dalam
melakukan penelitian yang
b. Adanya
kegiatan
yang
sama.
menarik dalam belajar
c. Lingkungan
belajar
yang
Identifikasi variabel
kondusif.
maka
Di
dalam
penelitian
Berdasarkan paparan di atas
variabel-variabel
penelitian
variabel penelitian adalah :
ini
mempunyai
tujuan untuk mengetahui hubungan
antara
METODE PENELITIAN
motivasi
optimisme
masa
belajar
depan
dengan
pada
mahasiswa program twinning.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat diambil manfaatnya yaitu :
1. Variabel
yang
Bebas
:
ini
dijadikan
Motivasi
Belajar
2. Variabel Tergantung: Optimisme
Masa Depan
Alat pengumpul data
Pengambilan
penelitian
ini
data
pada
dilakukan
dengan
menggunakan dua buah skala, yaitu
mahasiswa
program
skala motivasi belajar dan optimisme
Individu yang motivasi belajarnya
masa depan.
tinggi
Metode pengumpulan data
keinginan berhasil, dorongan dan
dia
memiliki
twinning.
hasrat
dan
data
kebutuhan belajar, harapan dan cita –
dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu
cita masa depan yang tinggi, serta
uji
uji
mendapatkan pengharagaan dalam
normalitas sebaran dan uji linieritas
belajar, kegiatan yang menarik dalam
hubungan terlebih dahulu kemudian
belajar, dan lingkungan belajar yang
uji
kondusif.
Pelaksanaan
asumsi
analisis
yang
hipotesis.
meliputi
Uji
asumsi
ini
dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS.
akan berpngaruh pada sikap dan rasa
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdarkan hasil perhitungan
teknik analisis product moment dari
Pearson diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,688; p = 0,000
(p
MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh:
AKHID RIFQI ROKHIM
F. 100 090 106/G 000 090 208
TWINNING PROGRAM
FAKULTAS PSIKOLOGI / FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMIMISME
MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Akhid Rifqi Rokhim
Susatyo Yuwono
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Saifuddin
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Program twinning adalah program studi di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang memiliki kedekatan dan keterkaitan kurikulum
antara satu progam studi dengan program studi lainnya. Rasa optimisme masa
depan pada setiap mahasiswa harus ada dalam diri mereka, karena dengan rasa
optimis menjadikan mereka semangat untuk belajar dan mencapai tujuan yang
diinginkan. Hal itu tidak lepas dari motivasi belajar mereka, karena motivasi
belajar dapat memberikan gairah dan semangat belajar, sehingga tumbuh
keinginan dan usaha untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Perumusan
masalah penelitian ini adalah; apakah ada hubungan antara motivasi belajar
dengan optimisme masa depan pada mahasiswa program twinning di Universitas
Muhammadiyah Surakarta?. Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan optimisme masa depan pada
mahasiswa program twinning di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hipotesis
yang diajukan yaitu terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan
optimisme masa depan pada mahasiswa program twinning di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Subyek penelitian adalah mahasiswa UMS yang mengambil program
twinning, berjumlah 96 orang yang masih aktif. Metode pengumpulan data
menggunakan skala motivasi belajar dengan skala optimisme masa depan. Teknik
analisis data yang digunakan adalah korelasi produt moment.
Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,688; p = 0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara motivasi belajar dengan optimisme masa depan.
Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel motivasi belajar mempunyai rerata
empirik (RE) sebesar 97,19 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 82,5 yang berarti
motivasi belajar pada subyek tergolong tinggi. Variabel optimisme masa depan
diketahui rerata empirik (RE) sebesar 132,52 dan rerata hipotetik (RH) sebesar
105 yang berarti optimisme masa depan pada subjek tergolong tinggi. Motivasi
belajar mempengaruhi optimisme masa depan sebesar 47,4%.
Kata kunci : Optimisme Masa Depan, Motivasi Belajar,.
terjadi dalam perkembangan zaman
PENDAHULUAN
Pendiidkan
merupakan
di era globalisasi ini.
Menanggapi hal diatas, maka
tumpuan dan harapan orangtua serta
masyarakat
dalam
mencerdaskan
Universitas
Muhammadiyah
kehidupan bangsa. Perguruan tinggi
Surakarta (UMS) membuat progam
merupakan
unggulan
salah
satu
tingkat
dan
pendidikan yang tertinggi setelah
khasnya
pendidikan
keislaman”
menengah,
yang
menampilkan
“wacana
keilmuan
dengan
ciri
dan
membuat
mencakup (progam diploma, progam
“program
sarjana, progam magister, progam
degree”
doctor, dan progam profesi, serta
rangkap, dan dapat mengambil dua
progam
yang
program studi secara bersamaan
perguruan
waktunya untuk memperoleh dua
spesialis)
diselenggarakan
oleh
tinggi swasta (PTS) atau perguruan
bangsa
Indonesia,
sehingga memiliki peranan penting
dalam
mengembangkan
kualitas
sumber daya manusia (SDM).
Pada
informasi,
era
dan
atau
double
yang memiliki program
gelar kesarjanaan sekaligus.
tinggi negeri (PTN) berdasarkan
kebudayaan
twinning
Ketika
pendaftaran
calon
mahasiswa baru telah dibuka, mereka
sudah bertekad untuk mengambil
program twinning
dalam kuliah.
Sehingga mereka harus memiliki
globalisasi,
rasa optimisme masa depan yang
interdependensi
tinggi terhadap jurusan yang sudah
sebagaimana yang telah, sedang, dan
dipilih.
akan berlangsung. Peran perguruan
berjalannya
tinggi
dalam
banyak permasalahan yang muncul
daya
yang dapat mengahambat optimisme
manusia untuk mencapai tujuan yang
masa depan dan motivasi belajar
di cita-citakan dan optimisme masa
mereka; hasil pengumpulan data
depan yang diinginkan oleh setiap
awal
individu dalam menghadapi berbagai
mahasiswa merasa yakin dan optimis
permasalahan dan tuntutan yang
akan masa depan, namun 38%
sangat
mengembangkan
penting
sumber
Akan
tetapi
perkuliahan,
menunjukkan
bahwa
seiring
masih
62%
merasa tidak yakin atau tidak optimis
menyebabkan
akan
melakukan
masa
depan,
serta
dapat
individu
usaha
menyelesaikan kedua jurusan yang
meraih
sudah dipilih. Sedangkan ketika
(Valentino, 2007).
perkuliahan dan kegiatan belajar
sudah berjalan, 22% diantara mereka
merasa terbebani dan 33% terkadang
terbebani dengan permasalah yang
ada
seperti;
penyusunan
(KRS),
perubahan jadwal, jadwal kuliah
yang begitu padat, letak geografis
yang
tidak
menyatu,
banyaknya
tujuan
nyata
yang
Menurut
tersebut
dalam
diinginkan
Shapiro
(dalam
Nurtjahjanti & Ika, 2011) optimisme
masa
depan
merupakan
kecenderungan untuk memandang
segala sesuatu dari segi dan kondisi
yang baik, serta mengharapkan hasil
yang paling memuaskan.
McCann
matakuliah praktikum serta tugas
(dalam
Putrianti,
dari kedau jurusan, dan kurangnya
2007) menjelaskan bahwa optimisme
perhatian serta sosialisasi kepada
terhadap masa depan merupakan
mahasiswa.
kekuatan
Istilah
optimisme
dalam
bahasa asing sering disebut dengan
optimism oleh Scheier and Carver
psikologis
yang
menyebabkan seseorang mempunyai
harapan umum, bahwa mereka akan
mendapatkan
kesuksesan
melalui
kerja keras yang dilakukannya.
(Rottinghaus dkk, 2005) yang berupa
gambaran perasaan atau harapan –
Sedangkan Seligman (dalam
harapan bahwa sesuatu yang baik
Suharsono
akan terjadi dimasa depan nantinya.
mengatakan bahwa yang dimaksud
Optimisme berkaitan dengan
gambaran tentang masa depan yang
ingin diraih. Individu yang memiliki
optimisme masa depan cenderung
memiliki gambaran tentang tujuantujuan bisa berupa sebuah target
yang
dapat
diraih
sehingga
dengan
&
Masrun,
optimisme
masa
2005)
depan
adalah keyakinan individu bahwa
peristiwa
hanya
buruk
bersifat
atau
kegagalan
sementara,
tidak
mempengaruhi semua aktivitas dan
bukan mutlak disebabkan diri sendiri
Wingkel (dalam Chrisnawati,
tetapi bisa situasi, nasib atau orang
2007) mengatakan bahwa motivasi
lain.
Diperkuat
kembali
oleh
Seligman dalam (Kasmayanti, 2012)
menjelaskan bahwa individu yang
otpimis
akan
masa
belajar memegang peranan penting
dalam
memberikan
gairah
atau
semangat belajar.
Menurut
depan
(2004)
beranggapan bahwa kejadian buruk
bahwa
bersifat sementara serta dapat diatasi,
dorongan seseorang untuk belajar
spesifik, dan eksternal. Aspek –aspek
sesuatu guna mencapai suatu cita-
yang mempengaruhi optimisme masa
cita.
depan menurut Ubaydillah (2007),
motivasi belajar yang tinggi bila ia
dibagi menjadi 3 yaitu :
menyadari dan memahami tujuan
akan
adalah
memiliki
hari. Bila seseorang memahami cita-
2. Aspek afektif
citanya secara baik, maka ia akan
3. Aspek konatif
Motivasi adalah suatu proses
yang
Seseorang
belajar
yang akan dicapainya dikemudian
1. Aspek kognitif;
psikologis
motivasi
Dariyo
mencerminkan
terdorong untuk semakin giat dalam
belajar.
Menurut
interaksi antara sikap, kebutuhan,
Dalyono
(dalam
persepsi, dan keputusan yang terjadi
Wijaya,
2012)
kuat
pada diri seseorang, Mc.Clelland,
motivasi
belajar
seseorang turut
Maslow (dalam Fadloli, 2011).
mempengaruhi keberhasilan belajar.
Sedangkan
Suryabrata
menurut
(2004)
motivasi
merupakan keadaan yang terdapat
dalam
diri
mendorongnya
seseorang
untuk
yang
melakukan
aktivitas tertentu guna pencapaian
suatu tujuan.
lemahnya
Motivasi belajar mahasiswa
adalah dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan tindakan
dengan tujuan tertentu, dan usaha
yang dapat menyebabkan seseorang
atau
kelompok
tertentu
tergerak
melakukan sesuatu karena ingin
mencapai
tujuan,
Poerwodaminta
mempengaruhi
yang
motivasi
dapat
belajar
menurut Uno (2008) & Hamzah
(dalam Adriani, 2011) ada 2 hal :
program
mampu
meningkatkan
a. Adanya hasrat dan keinginan
berhasil
motivasi
belajar supaya selalu optimis
akan
masa
depan,
fakultas,
yang
menyelenggarakan
program
agar
lebih
twinning
memberikan
dorongan
dan
kebutuhan dalam belajar
serta
jurusan yang sudah dipilih.
2. Bagi
1. Aspek Intrinsik;
b. Adanya
mahasiswa
twinning,
(dalam Kholifudin, 2011).
Aspek-aspek
1. Bagi
perhatian
kepada mahasiswa program
twinning dan memperbaiki
c. Adanya harapan dan cita-cita
masa depan
birokrasi.
3. Bagi
2. Aspek Ekstrinsik;
peneliti
lain,
digunakan
a. Adanya penghargaan dalam
belajar
dapat
sebagai
perbandingan
dalam
melakukan penelitian yang
b. Adanya
kegiatan
yang
sama.
menarik dalam belajar
c. Lingkungan
belajar
yang
Identifikasi variabel
kondusif.
maka
Di
dalam
penelitian
Berdasarkan paparan di atas
variabel-variabel
penelitian
variabel penelitian adalah :
ini
mempunyai
tujuan untuk mengetahui hubungan
antara
METODE PENELITIAN
motivasi
optimisme
masa
belajar
depan
dengan
pada
mahasiswa program twinning.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat diambil manfaatnya yaitu :
1. Variabel
yang
Bebas
:
ini
dijadikan
Motivasi
Belajar
2. Variabel Tergantung: Optimisme
Masa Depan
Alat pengumpul data
Pengambilan
penelitian
ini
data
pada
dilakukan
dengan
menggunakan dua buah skala, yaitu
mahasiswa
program
skala motivasi belajar dan optimisme
Individu yang motivasi belajarnya
masa depan.
tinggi
Metode pengumpulan data
keinginan berhasil, dorongan dan
dia
memiliki
twinning.
hasrat
dan
data
kebutuhan belajar, harapan dan cita –
dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu
cita masa depan yang tinggi, serta
uji
uji
mendapatkan pengharagaan dalam
normalitas sebaran dan uji linieritas
belajar, kegiatan yang menarik dalam
hubungan terlebih dahulu kemudian
belajar, dan lingkungan belajar yang
uji
kondusif.
Pelaksanaan
asumsi
analisis
yang
hipotesis.
meliputi
Uji
asumsi
ini
dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS.
akan berpngaruh pada sikap dan rasa
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdarkan hasil perhitungan
teknik analisis product moment dari
Pearson diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,688; p = 0,000
(p