HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Optimisme Masa Depan Pada Mahasiswa Program Twinning Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMISME
MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh:

AKHID RIFQI ROKHIM
F. 100 090 106/G 000 090 208

TWINNING PROGRAM

FAKULTAS PSIKOLOGI / FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMIMISME
MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Akhid Rifqi Rokhim

Susatyo Yuwono
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Saifuddin
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Program twinning adalah program studi di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang memiliki kedekatan dan keterkaitan kurikulum
antara satu progam studi dengan program studi lainnya. Rasa optimisme masa
depan pada setiap mahasiswa harus ada dalam diri mereka, karena dengan rasa
optimis menjadikan mereka semangat untuk belajar dan mencapai tujuan yang
diinginkan. Hal itu tidak lepas dari motivasi belajar mereka, karena motivasi
belajar dapat memberikan gairah dan semangat belajar, sehingga tumbuh
keinginan dan usaha untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Perumusan
masalah penelitian ini adalah; apakah ada hubungan antara motivasi belajar
dengan optimisme masa depan pada mahasiswa program twinning di Universitas
Muhammadiyah Surakarta?. Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan optimisme masa depan pada
mahasiswa program twinning di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hipotesis
yang diajukan yaitu terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan
optimisme masa depan pada mahasiswa program twinning di Universitas

Muhammadiyah Surakarta.
Subyek penelitian adalah mahasiswa UMS yang mengambil program
twinning, berjumlah 96 orang yang masih aktif. Metode pengumpulan data
menggunakan skala motivasi belajar dengan skala optimisme masa depan. Teknik
analisis data yang digunakan adalah korelasi produt moment.
Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,688; p = 0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara motivasi belajar dengan optimisme masa depan.
Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel motivasi belajar mempunyai rerata
empirik (RE) sebesar 97,19 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 82,5 yang berarti
motivasi belajar pada subyek tergolong tinggi. Variabel optimisme masa depan
diketahui rerata empirik (RE) sebesar 132,52 dan rerata hipotetik (RH) sebesar
105 yang berarti optimisme masa depan pada subjek tergolong tinggi. Motivasi
belajar mempengaruhi optimisme masa depan sebesar 47,4%.
Kata kunci : Optimisme Masa Depan, Motivasi Belajar,.

terjadi dalam perkembangan zaman

PENDAHULUAN
Pendiidkan


merupakan

di era globalisasi ini.
Menanggapi hal diatas, maka

tumpuan dan harapan orangtua serta
masyarakat

dalam

mencerdaskan

Universitas

Muhammadiyah

kehidupan bangsa. Perguruan tinggi

Surakarta (UMS) membuat progam


merupakan

unggulan

salah

satu

tingkat

dan

pendidikan yang tertinggi setelah

khasnya

pendidikan

keislaman”


menengah,

yang

menampilkan

“wacana

keilmuan

dengan

ciri
dan

membuat

mencakup (progam diploma, progam


“program

sarjana, progam magister, progam

degree”

doctor, dan progam profesi, serta

rangkap, dan dapat mengambil dua

progam

yang

program studi secara bersamaan

perguruan

waktunya untuk memperoleh dua


spesialis)

diselenggarakan

oleh

tinggi swasta (PTS) atau perguruan

bangsa

Indonesia,

sehingga memiliki peranan penting
dalam

mengembangkan

kualitas

sumber daya manusia (SDM).

Pada
informasi,

era
dan

atau

double

yang memiliki program

gelar kesarjanaan sekaligus.

tinggi negeri (PTN) berdasarkan
kebudayaan

twinning

Ketika


pendaftaran

calon

mahasiswa baru telah dibuka, mereka
sudah bertekad untuk mengambil
program twinning

dalam kuliah.

Sehingga mereka harus memiliki

globalisasi,

rasa optimisme masa depan yang

interdependensi

tinggi terhadap jurusan yang sudah


sebagaimana yang telah, sedang, dan

dipilih.

akan berlangsung. Peran perguruan

berjalannya

tinggi

dalam

banyak permasalahan yang muncul

daya

yang dapat mengahambat optimisme

manusia untuk mencapai tujuan yang


masa depan dan motivasi belajar

di cita-citakan dan optimisme masa

mereka; hasil pengumpulan data

depan yang diinginkan oleh setiap

awal

individu dalam menghadapi berbagai

mahasiswa merasa yakin dan optimis

permasalahan dan tuntutan yang

akan masa depan, namun 38%

sangat

mengembangkan

penting
sumber

Akan

tetapi

perkuliahan,

menunjukkan

bahwa

seiring
masih

62%

merasa tidak yakin atau tidak optimis

menyebabkan

akan

melakukan

masa

depan,

serta

dapat

individu
usaha

menyelesaikan kedua jurusan yang

meraih

sudah dipilih. Sedangkan ketika

(Valentino, 2007).

perkuliahan dan kegiatan belajar
sudah berjalan, 22% diantara mereka
merasa terbebani dan 33% terkadang
terbebani dengan permasalah yang
ada

seperti;

penyusunan

(KRS),

perubahan jadwal, jadwal kuliah
yang begitu padat, letak geografis
yang

tidak

menyatu,

banyaknya

tujuan

nyata

yang

Menurut

tersebut
dalam

diinginkan

Shapiro

(dalam

Nurtjahjanti & Ika, 2011) optimisme
masa

depan

merupakan

kecenderungan untuk memandang
segala sesuatu dari segi dan kondisi
yang baik, serta mengharapkan hasil
yang paling memuaskan.
McCann

matakuliah praktikum serta tugas

(dalam

Putrianti,

dari kedau jurusan, dan kurangnya

2007) menjelaskan bahwa optimisme

perhatian serta sosialisasi kepada

terhadap masa depan merupakan

mahasiswa.

kekuatan

Istilah

optimisme

dalam

bahasa asing sering disebut dengan
optimism oleh Scheier and Carver

psikologis

yang

menyebabkan seseorang mempunyai
harapan umum, bahwa mereka akan
mendapatkan

kesuksesan

melalui

kerja keras yang dilakukannya.

(Rottinghaus dkk, 2005) yang berupa
gambaran perasaan atau harapan –

Sedangkan Seligman (dalam

harapan bahwa sesuatu yang baik

Suharsono

akan terjadi dimasa depan nantinya.

mengatakan bahwa yang dimaksud

Optimisme berkaitan dengan
gambaran tentang masa depan yang
ingin diraih. Individu yang memiliki
optimisme masa depan cenderung
memiliki gambaran tentang tujuantujuan bisa berupa sebuah target
yang

dapat

diraih

sehingga

dengan

&

Masrun,

optimisme

masa

2005)

depan

adalah keyakinan individu bahwa
peristiwa
hanya

buruk

bersifat

atau

kegagalan

sementara,

tidak

mempengaruhi semua aktivitas dan
bukan mutlak disebabkan diri sendiri

Wingkel (dalam Chrisnawati,

tetapi bisa situasi, nasib atau orang

2007) mengatakan bahwa motivasi

lain.
Diperkuat

kembali

oleh

Seligman dalam (Kasmayanti, 2012)
menjelaskan bahwa individu yang
otpimis

akan

masa

belajar memegang peranan penting
dalam

memberikan

gairah

atau

semangat belajar.
Menurut

depan

(2004)

beranggapan bahwa kejadian buruk

bahwa

bersifat sementara serta dapat diatasi,

dorongan seseorang untuk belajar

spesifik, dan eksternal. Aspek –aspek

sesuatu guna mencapai suatu cita-

yang mempengaruhi optimisme masa

cita.

depan menurut Ubaydillah (2007),

motivasi belajar yang tinggi bila ia

dibagi menjadi 3 yaitu :

menyadari dan memahami tujuan

akan

adalah

memiliki

hari. Bila seseorang memahami cita-

2. Aspek afektif

citanya secara baik, maka ia akan

3. Aspek konatif
Motivasi adalah suatu proses
yang

Seseorang

belajar

yang akan dicapainya dikemudian

1. Aspek kognitif;

psikologis

motivasi

Dariyo

mencerminkan

terdorong untuk semakin giat dalam
belajar.
Menurut

interaksi antara sikap, kebutuhan,

Dalyono

(dalam

persepsi, dan keputusan yang terjadi

Wijaya,

2012)

kuat

pada diri seseorang, Mc.Clelland,

motivasi

belajar

seseorang turut

Maslow (dalam Fadloli, 2011).

mempengaruhi keberhasilan belajar.

Sedangkan
Suryabrata

menurut

(2004)

motivasi

merupakan keadaan yang terdapat
dalam

diri

mendorongnya

seseorang
untuk

yang

melakukan

aktivitas tertentu guna pencapaian
suatu tujuan.

lemahnya

Motivasi belajar mahasiswa
adalah dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan tindakan
dengan tujuan tertentu, dan usaha
yang dapat menyebabkan seseorang
atau

kelompok

tertentu

tergerak

melakukan sesuatu karena ingin

mencapai

tujuan,

Poerwodaminta

mempengaruhi

yang

motivasi

dapat
belajar

menurut Uno (2008) & Hamzah
(dalam Adriani, 2011) ada 2 hal :

program
mampu

meningkatkan

a. Adanya hasrat dan keinginan
berhasil

motivasi

belajar supaya selalu optimis
akan

masa

depan,

fakultas,

yang

menyelenggarakan

program

agar

lebih

twinning

memberikan
dorongan

dan

kebutuhan dalam belajar

serta

jurusan yang sudah dipilih.
2. Bagi

1. Aspek Intrinsik;

b. Adanya

mahasiswa

twinning,

(dalam Kholifudin, 2011).
Aspek-aspek

1. Bagi

perhatian

kepada mahasiswa program
twinning dan memperbaiki

c. Adanya harapan dan cita-cita
masa depan

birokrasi.
3. Bagi

2. Aspek Ekstrinsik;

peneliti

lain,

digunakan

a. Adanya penghargaan dalam
belajar

dapat
sebagai

perbandingan

dalam

melakukan penelitian yang

b. Adanya

kegiatan

yang

sama.

menarik dalam belajar
c. Lingkungan

belajar

yang

Identifikasi variabel

kondusif.

maka

Di

dalam

penelitian

Berdasarkan paparan di atas

variabel-variabel

penelitian

variabel penelitian adalah :

ini

mempunyai

tujuan untuk mengetahui hubungan
antara

METODE PENELITIAN

motivasi

optimisme

masa

belajar
depan

dengan
pada

mahasiswa program twinning.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat diambil manfaatnya yaitu :

1. Variabel

yang

Bebas

:

ini

dijadikan

Motivasi

Belajar
2. Variabel Tergantung: Optimisme
Masa Depan
Alat pengumpul data
Pengambilan
penelitian

ini

data

pada

dilakukan

dengan

menggunakan dua buah skala, yaitu

mahasiswa

program

skala motivasi belajar dan optimisme

Individu yang motivasi belajarnya

masa depan.

tinggi

Metode pengumpulan data

keinginan berhasil, dorongan dan

dia

memiliki

twinning.

hasrat

dan

data

kebutuhan belajar, harapan dan cita –

dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu

cita masa depan yang tinggi, serta

uji

uji

mendapatkan pengharagaan dalam

normalitas sebaran dan uji linieritas

belajar, kegiatan yang menarik dalam

hubungan terlebih dahulu kemudian

belajar, dan lingkungan belajar yang

uji

kondusif.

Pelaksanaan

asumsi

analisis

yang

hipotesis.

meliputi

Uji

asumsi

ini

dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS.

akan berpngaruh pada sikap dan rasa

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdarkan hasil perhitungan
teknik analisis product moment dari
Pearson diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,688; p = 0,000
(p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Twinning Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 20

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Twinning Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Optimisme Masa Depan Pada Mahasiswa Program Twinning Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Optimisme Masa Depan Pada Mahasiswa Program Twinning Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 12

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Optimisme Masa Depan Pada Mahasiswa Program Twinning Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 4

HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME MASA DEPAN DAN KONFORMITAS TEMAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI SMK.

0 2 8

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA PROGRAM AKSELERASI.

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA ALIENASI DIRI DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA WARIA Hubungan Antara Alienasi Diri dengan Optimisme Masa Depan pada Waria.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar dan Kepercayaan Diri dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Program Percepatan Belajar.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar dan Kepercayaan Diri dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Program Percepatan Belajar.

0 1 7