NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Sodium Dodecylbenzene Sulphonate Dengan Proses Sulfonasi Oleum 20% Kapasitas 150.000 Ton/Tahun.

NASKAH PUBLIKASI
PRARANCANGAN PABRIK SODIUM DODECYLBENZENE
SULPHONATE
DENGAN PROSES SULFONASI OLEUM 20%
KAPASITAS 150.000 TON/TAHUN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Kesarjanaan Strata I Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:
FATIHA NUR ETNANTA
D 500 100 023

Dosen Pembimbing:
1. Dr. Ir. AHMAD M. FUADI, MT.
2. ROIS FATONI ST, M.Sc, Ph.D

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA

2015

INTISARI
Dalam era globalisasi ini penggunaan deterjen sebagai senyawa buatan
untuk mencuci dan membersihkan noda peralatan rumah tangga semakin
meningkat. Dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia perlu mengambil kebijakan
yang bertujuan unutk mengurangi ketergantungan impor terhadap negara lain
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berupa deterjen yaitu dengan
membangun industri yang dapat mengganti peranan impor. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik kebutuhan impor Sodium Dodecylbenzene Sulphonate
(SDBS) meningkat tahun 2007 kebutuhan 154.031 ton/tahun, tahun 2008
kebutuhan 164.642 ton/tahun, tahun 2009 kebutuhan 176.356 ton/tahun, tahun
2010 kebutuhan180.737 ton/tahun, tahun 2011 kebutuhan 181.152 ton/tahun,
2012 kebutuhan185.142 ton/tahun.
Pabrik SDBS berbahan baku Dodecylbenzene (DB) dan oleum 20%
dengan kapasitas 150.000 ton per tahun dengan kemurnian 85% direncanakan
beroperasi selama 330 hari per tahun. Kebutuhan DB sebanyak 97.028.796,97
kg/tahun, oleum 20% sebanyak 119.587.992.26 kg/tahun dan NaOH 40%
sebanyak 40.272.817.85 kg/tahun. Reaksi sulfonasi antara DB dan oleum 20%
dalam fase cair-cair membentuk dodecylbenzene sulphonate (DBS). Proses

pembuatan SDBS terjadi di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)
dengan kondisi isothermal sebesar 46oC dan tekanan 1 atm. Karena hasil sulfonasi
mengandung asam, maka sisa asam dipisahkan menggunakan alat dekanter. Hasil
dari dekanter dialirkan kedalam tangki penyimpanan H2SO4 dan Netraliser. Di
netraliser ditambahkan NaOH 20% untuk menghasilkan SDBS.Selanjutnya masuk
kedalam evaporator untuk mengurangi kadar air dan memekatkan SDBS maka
didapatkan SDBS dengan kadar 85%. Dengan memperhatikan beberapa faktor
seperti letak pasar, bahan baku, sarana dan prasarana, tenaga kerja, dan kebijakan
pemerintah, Maka dipilihlah Mojokerto, Jawa Timur sebagai lokasi pabrik yang
strategis pada tahun 2020. Unit pendukung proses didirikan untuk menunjang
proses produksi yang terdiri dari unit penyediaan air, steam, tenaga listrik,
penyediaan bahan bakar, serta unit pengolahan limbah. Supay mutu bahan baku
dan kualitas produk tetap terjamin, maka diperlukan laboratorium.
Dari analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan
sebelum pajak Rp 242.010.935.603,66 per tahun setelah dipotong pajak 30%
keuntungan mencapai Rp169.407.654.922,56. Percent Return On Investment
(ROI) sebelum pajak 34,22% dan setelah pajak 23.96%. Pay Out Time (POT)
sebelum pajak 2,26 tahun dan setelah pajak 2,94 tahun. Break Even Point (BEP)
sebesar 48,4%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 28,89% dan Discounted Cash
Flow (DCF) terhitung sebesar 39,10%. Dari data analisis kelayakan di atas

disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan
Kata Kunci : Sulfonasi, isothermal, sodium dodecylbenzene sulphonate

ii

mengurangi

PENDAHULUAN

untuk

1.1 Latar Belakang
Dalam
penggunaan

era

globalisasi

deterjen


pengeluaran

mengimpor

devisa

bahan-bahan

tersebut.

ini

Bahan

sebagai

baku

pembuatan


senyawa buatan untuk mencuci dan

SDBS pada prarancangan pabrik ini

membersihkan noda peralatan rumah

adalah dodecylbenzene (DB) dan

tangga

Oleum

semakin

meningkat.

20%.

SDBS


merupakan

Sehubungan dengan hal tersebut,

bahan kimia yang selanjutnya dapat

pemerintah

perlu

diolah dalam pembuatan deterjen.

mengambil kebijakan yang bertujuan

SDBS yang memiliki rumus molekul

untuk mengurangi ketergantungan

C12H25C6H4SO3Na dan berat molekul


impor terhadap negara lain dalam

348

memenuhi

masyarakat

bentuk cair berwarna coklat tua

yaitu dengan membangun industri

dengan kemurnian 85-95%. Awalnya

yang dapat mengganti peranan bahan

deterjen dikenal sebagai pembersih

impor.


pakaian, namun kini meluas dalam

Indonesia

kebutuhan

Disamping

itu,

dengan

g/gmol,

dipasarkan

dalam

bentuk produk-produk seperti:


didirikannya pabrik industri Sodium

1. Personal cleaning product,

Dodecylbenzene Sulphonate (SDBS)
akan mendorong berdirinya pabrik-

sebagai

pabrik lain yang menggunakan bahan

diri seperti sampo, sabun cuci

dasar SDBS untuk bisa menarik

tangan, dll.
2. Laundry,

investor asing menanamkan modal


produk

pembersih

sebagai

pencuci

dan mampu mengekspor ke negara

pakaian, merupakan produk

Asia.

deterjen yang paling populer
Pembangunan

di masyarakat.


dan

3. Dishwashing product, sebagai

pengembangan industri kimia yang
menghasilkan
dinilai

produk

penting

mengurangi
Indonesia

antara

karena

ini

dapat

industri

alat-alat

rumah

tangga

baik

untuk

penggunaan manual maupun

ketergantungan
terhadap

pencuci

mesin pencuci piring.

luar

negeri yang pada akhirnya akan

3

4. Household cleaner, sebagai
pembersih

rumah

menyangkut

kelangsungan

pabrik

seperti

dari segi operasional dan ekonomis

pembersih lantai, pembersih

pabrik. Lokasi yang dipilih untuk

bahan-bahan

pendirian

porselen,

plastik, metal, gelas, dll.

pabrik

SDBS

ini

direncanakan di daerah Mojokerto,
Jawa

Timur.

Pemilihan

lokasi

1.2 Kapasitas Perancangan Pabrik

berdasarkan pertimbangan sebagai

Berdasarkan data dari Badan

berikut: bahan baku, tenaga kerja,

Pusat
impor

Statistik

(BPS)

mengenai

sarana dan prasarana, letak pasar,

SDBS di Indonesia pada

kebijakan pemerintah.

tahun 2007-2012 adalah sebagai
berikut (BPS Indonesia, 2013).

TINJAUAN PUSTAKA

Tabel. 1 Data Impor Sodium

2.1 Sodium

Dodecylbenzene Sulphonate

Sodium
Dodecylbenzene
Sulphonate (SDBS) memiliki nama
lain Linear alkylbenzene Sulfonates
(LAS) dan digunakan secara luas
menggantikan Branch Alkylbenzene
Sulfonates (BAB) dalam jumlah
besar yang ada di dunia karena
SDBS merupakan bahan deterjen
yang
lebih
biodegradabilitas
dibandingkan BAB.
Agar berguna sebagai surfaktan,
pertama
dodecylbenzene
harus
disulfonasi. Untuk proses sulfonasi
biasanya digunakan oleum. Sulfonasi
dengan oleum memerlukan biaya
peralatan yang relatif tidak mahal
dan bisa dijalankan dengan proses
batch atau kontinyu .Kekurangan
dalam proses sulfonasi dengan oleum
memerlukan aliran pembuangan sisa
asam dan memberikan masalah
korosi potensial yang disebabkan
oleh asam sulfat. (Kent and Riegels,
2007)

ton/tahun

2007

154.031

2008

164.642

2009

176.356

2010

180.737

2011

181.152

2012

185.142

Untuk

Sulphonate (SDBS)

Jumlah dalam

Tahun

mengurangi

impor

perlu dibangun pabrik SDBS dengan
kapasitas sebesar 150.000 ton/tahun.

1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik
Pemilihan

lokasi

Dodecylbenzene

pabrik

merupakan hal yang penting dalam
pendirian suatu pabrik. Hal ini

4

c. Proses

Sulfonasi

dengan

oleum.
Berdasarkan
faktor

pertimbangan

keamanan

dan

konversi maka dipilih proses
sulfonasi

Keuntungan

Sifat dan karakteristik senyawa
SDBS (Rosen, 1978) :
1. Letak cincin benzennya acak

dari

proses

ini

adalah penanganannya mudah, biaya
produksi juga relatif lebih murah jika

sepanjang rantai karbon.

dibandingkan

2. Biasanya berbentuk garam Na

proses

yang

lain,

warna dari produk yang dihasilkan

atau Ca.

terang

3. Panjang rantai alkilnya 12.

dan

dihasilkan

produk

samping H2SO4 yang masih dapat

4. Murah dan banyak digunakan.

dijual

5.Terionisasi sempurna sehingga

di

pasaran.

(Kirk

and

Othmer,1983). Reaksi sulfonasi tidak

larut dalam air, kehadiran

menghasilkan reaksi samping berupa

sulfonik acid.

H2O,

6. Resisten terhadap pengolahan

hidrokarbon

disulfonasikan

anaerob.

yang

dapat

sebesar

99%,

kecepatan reaksi dengan oleum lebih

7. Dapat terbiodegradasi pada

cepat daripada menggunakan asam

kondisi aerob.

sulfat, kondisi operasi berlangsung

2.2 Macam-macam Proses
pembuatan

SDBS

rendah dan tekanan

atmosferis,

dan

penanganannya

kecil.

(Kirk & Othmer, 1983):
Sulfonasi

pada suhu

mudah dan energi yang dibutuhkan

dikenal tiga macam proses, yaitu

a. Proses

dalam

prarancangan pabrik SDBS.

Gambar 1. Molekul detergen

Dalam

oleum

2.3 Tinjauan Termodinamika

dengan

Tinjauan secara termodinamika

H2SO4 pekat.

untuk

b. Proses Sulfonasi dengan SO3

mengetahui

sifat

(eksotermis/endotermis)

cair.

reaksi

5

dan

reaksi
arah

(reversible/irreversible).

Untuk menentukan reaksi eksotermis

2. Reaksi netralisasi

atau endotermis, panas reaksi dapat

Tabel 3. Harga ΔHf° dan ΔGf°

dihitung dengan perhitungan panas

Komponen

pembentukan standar (ΔHfo pada P =
1 atm dan T = 25°C) (Sumber :
Yaws, 1999).
1.Reaksi Sulfonasi

C12H25C6H4SO3H
H2O
C12H25C6H4SO3Na
NaOH

Tabel 2. Harga ΔHf° dan ΔGf°

H r = H r produk - H r reaktan

ΔHf°,
ΔGf°,
kJ/mol
kJ/mol
-227,4681
225,49
-810,6701 - 235,95
- 431,2217 - 371,07
- 285,9356
214,144
-793,0495 - 285,92
( Chemcad, 2013 )

Komponen
C12H25C6H5
H2SO4
SO3
H2 O
C12H25C6H4SO3H

= (-1015,55+ -285,9356) kJ/mol – ( 793,0495 +(-469,415)) kJ/mol
= -39,0211 kJ/mol
Berdasarkan harga H r
disimpulkan

H r = H r produk - H r reaktan

Dodecylbenzene

(- 431,2217)) kJ/mol

reaksi
Sodium

Sulphonate

Dodecylbenzene Sulphonate

= -134,3697 kJ/mol

untuk reaksi pembentukan
Sulfonat

dari
dan

NaOH merupakan reaksi eksotermis.

Menurut Kirk Othmer (1983)

Dodecylbenzene

dapat

bahwa

pembentukan

= (-793,0495 )kJ/mol – ( -227,4681 +

H r

ΔHf°,
ΔGf°,
kJ/mol
kJ/mol
-793,0495 214,144
- 285,9356 - 285,92
-1015,55
775,97
-469,415 -200,459
( Chemcad, 2013 )

adalah

Dikatakan

eksotermis

negatif.

Sehingga

bila

H r

netraliser

membutuhkan pendingin berupa koil

-112 kJ/mol. Berdasarkan harga H r

pendingin.

dapat disimpulkan bahwa reaksi
pembentukan

Dodecylbenzene

2.4 Diagram Alir Proses

Sulfonat dari Dodecylbenzene dan

Pembuatan SDBS

Oleum merupakan reaksi eksotermis.
Dikatakan eksotermis bila
negatif.

Sehingga

dapat

dibagi dalam 5 (lima ) tahap, yaitu:

H r

1. Tahap Penyiapan Bahan Baku

reaktor

Bahan baku dodecylbenzene

membutuhkan pendingin berupa koil

dalam fase cair dengan suhu 30°C

pendingin.

dan tekanan 1 atm dipompakan (P-

6

03) dari tangki penyimpanan (TP-

menuju mixer 1. Di dalam mixer

01) dan dialirkan ke dalam Heat

ditambahkan air supaya kadar H2SO4

Exchanger (HE-01) untuk dinaikkan

menjadi 78% dan mudah untuk

suhunya dari 30°C menjadi 46°C dan

dipisahkan nantinya.

diumpankan

langsung

3.

menuju

Tahap Pemisahan
Pada

reaktor.

tahap

ini

bertujuan

Oleum disimpan dalam tangki

untuk memisahkan H2SO4 78% dari

pada suhu 30°C dan tekanan 1 atm

produk menggunakan alat decanter.

dalam fase cair. Oleum dialirkan ke

Proses pemisahan berdasarkan fase

dalam

berat bahan sehingga keluar melalui

Heat

Exchanger

(HE-02)

untuk dinaikkan suhunya menjadi

bagian

bawah

46°C sebelum masuk ke dalam

kemudian dipompa masuk ke dalam

reaktor.

tangki penyimpanan sebagai produk
samping.

2. Tahap Pembentukan Produk
Di dalam reaktor terjadi reaksi:

decanter

Asam

yang

dodecylbenzene

sulphonate, sedikit dodecylbenzene

C12H25C6H5 + H2SO4 

dan H2SO4 78% keluar melalui

C12H25C6H4SO3H + H2O

bagian atas decanter sebagai fase

SO3 + H2O  H2SO4

ringan

Larutan DB dari TP-01 dan

melalui pompa menuju netraliser.
4.

Oleum dari TP-02 dialirkan ke R-01.

yang

reaksi

terhadap Oleum adalah 1 : 1,25

antara
55oC

Reaktor Alir Tangki Berpengaduk

suhu

(RATB). Reaktor beroperasi secara

membentuk

isotermal

dodecylbenzene

46°C

netraliser

terjadi

dodecylbenzene

sulphonate dengan NaOH 20% pada

Reaktor yang digunakan adalah

suhu

dialirkan

Tahap Netralisasi
Dalam

Perbandingan mol umpan larutan DB

pada

kemudian

dan

dengan
produk

ph

7,5-8
sodium

sulphonate,

Dan

tekanan 1 atm. Reaksi yang terjadi

terjadi reaksi antara H2SO4 dan

adalah

NaOH menjadi Na2SO4

eksotermis,

maka

untuk

5. Tahap Pemurnian

mempertahankan suhu dalam reaktor

Hasil

diperlukan koil pendingin. Produk

dari

netralisasi

kemudian dialirkan dengan pompa

yang keluar dari reaktor dialirkan

7

untuk dipekatkan dalam evaporator.

Diameter Impeller

: 1,2703 m

Dalam evaporator, produk Sodium

Lebar Impeller

: 0,2541 m

Dodecylbenzene

Panjang Impeller

: 0,3176 m

Jumlah baffle

: 4 buah

tersebut kemudian dipompa untuk

Lebar baffle

: 0,3176 m

disimpan

Kecepatan putar

: 53,6835 rpm

Power pengaduk

: 22,5118 Hp

Power Motor

: 23 Hp

dikurangi

Sulphonate

kadar

airnya.

Produk

kedalam

tangki

penyimpanan.

Bahan : Carbon steel SA 285 Grade

SPESIFIKASI ALAT

B

3.1 Alat Proses

Jumlah pengaduk

Reaktor
Fungsi

:

sebanyak
dengan

Pendingin

Mereaksikan DB

12.251,1107
oleum

Media : Air

kg/jam

20%

: 1 buah

Jenis : koil pendingin

sebanyak

Diameter pipa : 2 in

15.099,4940 kg/jam

ID

: 2,46 in

Jenis

OD

: 2,88 in

A’

: 4,79 in2

dengan koil pendingin.

A”

: 0,753 ft2/ft

Kondisi Operasi

Diameter lilitan koil : 3,0487 m

Tekanan

: 1 atm

Luas perpindahan panas

Suhu

: 46°C

Ao: 252,7252 ft2

Volume

: 66,7393 m3

Panjang koil

: 102,32455 m

Bahan

: Stainless steel SA

Jumlah lilitan koil

: 11 lilitan

: Reaktor Alir Tangki

Berpengaduk

(RATB)

dilengkapi

Tinggi puncak koil : 0,8932 m

302 Grade A
Diameter

: 3,8109 m

Tinggi

: 3.8109 m

Tebal shell

: 1/4 in

Tebal head

: 3/8 in

Jumlah reaktor

Harga satuan

: $ 186.872,36

Mixer
Mixer(M-01)
Fungsi : Mengencerkan H2SO4 yang
keluar dari reaktor menjadi H2SO4

: 3 buah

78%

Pengaduk

Jenis : Tangki silinder berpengaduk

Jenis : Six blades turbine

8

Kondisi Operasi

Bahan

Tekanan : 1 atm

Grade B

Suhu

Diameter

: 1,2258 m

Volume : 7,6643 m3

Tinggi

: 1,7560 m

Bahan

Tebal shell : 3/16 in

: 46 °C
: Stainless steel SA 302

: Carbon steel SA 285

Tebal head : 3/16 in

Grade A
Diameter

: 2,1357 m

Pengaduk

Tinggi

: 2,9840 m

Jenis : Six blades disk

Tebal shell : 3/16 in

Diameter Impeller

: 0,4086 m

Tebal head : 1/4 in

Lebar Impeller

: 0,1022 m

Jumlah

Panjang Impeller

: 0,1022 m

Pengaduk

Jumlah baffle

: 4 buah

Jenis : Six blades disk

Lebar baffle

: 0,0817 m

: 1 buah

Diameter Impeller

: 0,7119 m

Kecepatan putar

:165,6120 rpm

Lebar Impeller

: 0,1780 m

Power pengaduk

: 1,67Hp

Panjang Impeller

: 0,1780 m

Power Motor

: 2 Hp

Jumlah baffle

: 4 buah

Bahan : Stainless steel SA 285

Lebar baffle

: 0,1424 m

Grade B

Kecepatan putar

:102,3718 rpm

Jumlah pengaduk

: 1 buah

Power pengaduk

: 6,86 Hp

Harga

: $ 19.328,77

Power Motor

: 7,5 Hp

Mixer (M-03)

Harga

: $ 51.303,69

Fungsi :

Mencampurkan

bahan

Mixer(M-02)

building ke dalam produk yang

Fungsi : Mengencerkan NaOH 40%

keluar dari netraliser

menjadi NaOH 20%.

Jenis : Tangki silinder berpengaduk

Jenis : Tangki silinder berpengaduk

Kondisi Operasi

Kondisi Operasi

Tekanan : 1 atm

Tekanan

: 1 atm

Suhu

Suhu

: 30°C

Volume : 7,8384 m3

Volume

: 1,4468 m3

Bahan
Grade B

9

: 55°C

:

Carbon steel SA 285

Diameter : 2,1517 m

Tebal shell

: 3/16 in

Tinggi

: 2,9980 m

Tebal head

: 3/16 in

Tebal shell

: 3/16 in

Harga

: $ 49.682,73

Tebal head

: 1/4 in

Netraliser (N-01)

Pengaduk

Fungsi : Menetralkan DBS dengan

Jenis : Six blades disk

NaOH 20%.

Diameter Impeller

: 0,7172 m

Jenis

Lebar Impeller

: 0,1793 m

Berpengaduk

Panjang Impeller

: 0,1793 m

dilengkapi dengan koil pendingin.

Lebar baffle

: 0,1434 m

Kondisi Operasi

Kecepatan putar

: 94,2245 rpm

Tekanan

: 1 atm

Power pengaduk

: 4,79 Hp

Suhu

: 55°C, eksotermis

Power Motor

: 5 Hp

Volume

: 268,1867 m3

Bahan : Carbon steel SA 285 Grade

Bahan

:

B

302 Grade A

:

Reaktor

Alir

Tangki

(RATB)

yang

Stainless steel SA

Jumlah pengaduk

: 1 buah

Diameter

: 5,94 m

Harga

: $ 48.513,27

Tinggi

: 5,94 m

Decanter(DC-01)

Tebal shell

: 5/16 in

Fungsi : Memisahkan H2SO4 dari

Tebal head

campuran yang selanjutnya diambil

Pengaduk

sebagai hasil samping.

Jenis : Six blades turbin

Jenis :

: 5/16 in

Diameter Impeller

: 1,9811m

Decanter Silinder Horizontal

Lebar Impeller

: 0,3962 m

Kondisi Operasi

Panjang Impeller

: 0,4953 m

Tekanan : 1 atm

Lebar baffle

: 0,4953 m

Suhu

Kecepatan putar

: 37,0961 rpm

Volume : 44,3712 m3

Power pengaduk

: 57 Hp

Bahan : Stainless Steel SA 302

Power Motor

: 60 Hp

Grade A

Jumlah pengaduk

: 1 buah

Continuous

Gravity

: 32°C

Diameter

: 2,5691 m

Pendingin

Panjang

: 7,7074 m

Media

10

: Air

Jenis

Jumlah : 1 buah

: koil pendingin

Harga : $ 293.740,11

Diameter pipa : 2 in
ID

: 10,02 in

OD

: 10 in

MANAJEMEN PERUSAHAAN

A’

: 78,8 in2

4.1 Bentuk Perusahaan

A”

: 2,814 ft2/ft

Pabrik Sodium Dodecylbenzene

Diameter lilitan koil : 4,754 m

Sulphonate

Luas perpindahan panas : 6.404,371

direncanakan mempunyai :

Panjang koil

: 693,870 m

Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)

Jumlah lilitan koil

: 47 lilitan

Status perusahaan : Swasta

Tinggi puncak koil : 6,94 m

Kapasitas

Harga satuan

ton/tahun

: $ 1.430.563,86

yang

akan

Produksi

didirikan

:

150.000

Evaporator (EV-01)

Lokasi perusahaan : Mojokerto,Jawa

Fungsi : Untuk memekatkan produk

Timur

yang keluar dari netraliser dengan

Alasan dipilihnya bentuk perusahaan

menguapkan

ini adalah didasarkan atas beberapa

impuritas

yang

analisis, sebagai berikut:

terkandung dalam produk.
Tipe

:

Standart

Vertical

1. Mudah mendapatkan modal

Tube

2. Tanggung jawab pemegang

Evapator
Diameter : 2,713 m

saham terbatas, kelancaran

Bahan :

produksi hanya dipegang oleh

Stainless Steel SA 302

pimpinan perusahaan.

Grade A
Tinggi

3. Efisiensi dari manajemen

: 4,069 m

4. Pemegang

Tebal shell : 1/4 in

saham

dapat

Bentuk head : Thorispherical Dished

memilih orang ahli sebagai

Head

dewan komisaris dan direktur

Tebal head : 3/16 in

utama.

Panjang pipa : 8 ft

5. Lapangan usaha lebih luas.

Jumlah pipa : 81 buah

6. Badan usaha yang memiliki
kekayaan

Luas transfer panas
Ao : 512,5473 ft

2

11

tersendiri

yang

terpisah

dari

Penjualan

kekayaan

= Rp. 2.553.194.238.158,05

pribadi.

Biaya Produksi

7. Mudah mendapatkan kredit
dari bank dengan jaminan

= Rp. 2.311.183.302.554,39

perusahaan yang ada.

Keuntungan sebelum pajak
= Rp. 242.010.935.603,66

8. Mudah bergerak ke pasar

Keuntungan setelah pajak

modal.
Ciri-ciri
bentuk

perusahaan

Perseroan

= Rp. 169.407.654.922,56

dengan

Terbatas

(pajak 30% keuntungan)

(PT)

adalah Perusahaan didirikan dengan

Return of Investment (ROI)

akta dari notaris berdasarkan KUHD

ROI

(Kitab

keuntungan tiap tahun yang dapat

Undang-undang

Hukum

merupakan

perkiraan

Dagang). Besarnya modal ditentukan

mengembalikan

dalam akta pendirian dan terdiri dari

diinvestasi.

saham-saham. Pemilik perusahaan

ROI sebelum pajak : 34,22%

adalah

ROI sesudah pajak : 23,96%

para

pemegang

saham.

modal

laju

yang

Perusahaan dipimpin oleh direksi

Pay Out Time (POT)

yang dipilih oleh para pemegang

Pay Out Time adalah jumlah tahun

saham.

yang

didapatkan

ANALISIS EKONOMI
Untuk

dapat

telah

berselang
sesuatu

sebelum

penerimaan

melebihi investasi awal

mengetahui

keuntungan yang diperoleh tergolong

POT sebelum pajak : 2,26 tahun

besar atau tidak sehingga dapat

POT sesudah pajak : 2,94 tahun

dikategorikan apakah pabrik tersebut

Break Even Point (BEP)

potensional didirikan atau tidak .

Break even point adalah titik impas

Perhitungan Analisis Ekonomi

di mana tidak mempunyai suatu

Total Cost = Manufacturing Cost +

keuntungan dan kerugian.
BEP : BEP  Fa  0.3Ra 100%
S a  Va  0.7 Ra

General Expenses
= Rp 2.311.183.302.554,39

= 48,40 %

Analisis Keuntungan :

12

Grafik Parameter Ekonomi
Milyar (Rupiah) / Tahun

3000
2500

Ra

2000

S
a

1500
1000

Va

500

BEP

SDP

0

Fa
0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kapasitas Produksi / Tahun (%)

= Rp. 459.866.837.830,12

Shut Down Poin (SDP)
SDP

adalah

dimana

FC = Fixed Capital Cost

pabrik

= Rp. 707.146.143.565,75

mengalami kerugian sebesar fixed

WC = Working Capital

cost sehingga pabrik harus ditutup

= Rp. 441.171.606.585,26

Discounted Cash Flow (DCF)
”Discounted Cash Flow” merupakan

SV

= Salvage Value
= Rp. 70.714.614.356,58

perkiraan keuntungan yang diperoleh
setiap tahun didasarkan pada jumlah

i

= Discounted Cash Flow

investasi yang tidak kembali pada

n

= Umur pabrik

setiap tahun selama umur ekonomi.

Dengan cara trial diperoleh harga i =

Rated of return based on discounted

39,10 % min 22,5%

cash

flow

adalah

laju

bunga

KESIMPULAN

maksimal dimana suatu pabrik dapat
membayar

bunga

dan

Pabrik Sodium Dodecylbenzene

pinjaman

Sulphonate

digolongkan

pabrik

selama umur pabrik ke bank.

beresiko

(FC +WC) (1+i)N – (SV+ WC) =

operasi atmospheris, suplai bahan

C((1+i)N-1 + (1+i)N-2+..+ (1+i) + 1)

baku dekat, dan merupakan komoditi

Dengan:

ekspor.

C = Annual cost = Profit after tax +

ekonomi adalah sebagai berikut:

Depreciation + Finance

13

rendah,

Hasil

karena

analisa

kondisi

kelayakan

Analisis
Kelayakan

No.
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Kriteria

Hasil Perhitungan

Keuntungan Sebelum
Rp. 242.010.935.603,66
Pajak
Keuntungan Sesudah
Rp.169.407.654.922,56
Pajak
ROI Sebelum Pajak
Minimal 20%
34,22 %
ROI Sesudah Pajak
23,96%
POT Sebelum Pajak
Maksimal 2 tahun
2,26 tahun
POT Sesudah Pajak
2,94 tahun
BEP
(40-60)%
48,4 %
SDP
28,90 %.
DCF
Minimal 22,5 %
39,10 %.
Peters, M.S., and Timmerhaus, K.D.,
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2003, Matches Process
Equipment

Cost

2004,

Estimate,

Plant

Economics

Design
for

and

Chemical

http//www.matche.com,

Engineers, 5th ed., Mc Graw

Diakses tanggal 19 november

Hill Book Co., Inc., New

2014,jam 09.00 WIB.

York.

Badan

Pusat

Statistik,

2007,

Rase, F.H., 1977, Chemical Reactor

“Statistik Perdagangan Luar

Design for Process Plants,

Negeri”.

John Wiley and Sons, Inc.,

Jakarta.

diakses

tanggal 10 Agustus 2014, jam

New York.

13.00 WIB.

Smith, J.M., and Van Ness, H.C.,

Groggins, P.H., 1987, Unit Processes

1975,

Introduction

to

in Organics Synthesis, Mc

Chemical

Graw Hill Book Co., Inc.,

Thermodynamics, Mc Graw

Singapore.

Hill Book co., Inc., New

Kern, D.Q., 1983, Process Heat

York.
Yaws, 1979,”Thermodynamic and

Transfer, Mc Graw Hill Book

Phsycal Properties Data”,Mc

Co., Inc., New York.
Mas'ud,

M.

(1989).

Engineering

Manajemen

Graw

Personalia. Jakarta: Erlangga.

Hill

Inc.,Singapore

14

Book

Co.,