KAJIAN NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SYAIR LAGU “UJU DI NGOLUKKON” DAN KAITANNYA DENGAN PANDANGAN MASYARAKAT BATAK TOBA TERHADAP ORANG TUA.

KAJIAN NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SYAIR
LAGU “UJU DI NGOLUKKON” DAN KAITANNYA DENGAN
PANDANGAN MASYARAKAT BATAK TOBA TERHADAP
ORANG TUA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MARIA FRANSISKA S
NIM 209142030

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan hikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir/skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “Kajian nilai-nilai yang terkandung dalam syair lagu Uju
Di Ngolukkon dan kaitannya dengan pandangan hidup masyarakat Batak Toba
terhadap orang tua”. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan,
oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung penulis
dalam penulisan skripsi ini, yaitu kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor UNIMED.

2.

Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

3.

Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik dan Bapak

Panji Suroso,S.Pd, M.Si. selaku Ketua Program studi pendidikan Seni Musik
yang banyak membantu dalam proses pemberkasan dari awal hingga akhir.

4.

Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang juga
telah banyak membantu penulis, memberikan masukan, arahan, dan selalu
sabar dalam membimbing penulis sehingga menyelesaikan skripsi ini.

5.

Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang juga
telah banyak membantu penulis, memberikan arahan dan masukan juga selalu
sabar dalam membimbing penulis.

6.

Bapak/ibu Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama
proses pembelajaran selama perkuliahan.


7.

Narasumber R. pasaribu, S.Pd, PF. Siregar, E. Manik, J.Sibarani, SH, E.
Simanjuntak dan bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum yang telah membantu
penulis dalam memberikan informasi dalam penulisan skripsi ini.

8.

Yang tercinta orang tuaku Bapak J. Sibarani, SH dan ibunda Dra. R.
Simbolon yang selalu memberikan doa yang tulus, kasih sayang, nasehat,
dukungan dan materi yang membantu penulis mengikuti perkuliahan hingga
selesai dalam penyelesaian skripsi dan yang tersayang saudara-saudaraku,
kakanda Dewi Sartika Sibarani, Am.Keb, Hodmaida Sibarani, Amd,
abangnda Guston Parlindungan Sibarani dan adinda Steven Ignatius Sibarani
yang telah memberikan dukungan, motivasi dan semangat kepada penulis.

9.

Terima kasih buat Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku dosen

Pembimbing Akademik yang banyak memberi masukan dalam memilih judul
dan kak Nominanda Sagala yang memberikan masukan dalam memahami
lagu yang diteliti.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut

mendukung dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca.
Medan,
Penulis

Februari 2014

Maria FransiskaSibarani
NIM 209142030

ABSTRAK
Maria Fransiska Sibarani, 209142030. Kajian Nilai - Nilai yang Terkandung dalam Syair
Lagu Uju Di Ngolukkon dan Kaitannya dengan Pandangan Hidup Masyarakat Batak Toba
terhadap Orang Tua. Skripsi. Jurusan Sendratasik. Program Studi Pendidikan Seni
Musik. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan 2014.
Masalah dalam penelitian ini ialah minimnya generasi muda yang mengetahui apa sebenarnya

isi dan tujuan syair lagu Uju Di Ngolukkon yang terinspirasi dari umpasa-umpasa Batak
Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana nilai yang terkandung dalam syair lagu Uju Di
Ngolukkon dan bagaimana bentuk kesesuaian perpaduan antara syair dan melodi lagu Uju Di
Ngolukkon.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, metode interpretasi dan
metode induksi-deduksi. Lokasi penelitian di Digital library, Universitas Negeri Medan dan
yang menjadi sampel penelitian ini yaitu 5 orang masyarakat Batak Toba yang pernah
melakukan perayaan ulang tahun. Ditambah dengan 40 orang responden diantaranya, intelektual
Batak, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat biasa. Teknik pengumpulan datanya melalui
Studi pustaka, Kuesioner (angket), wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diketahui bahwa lagu Uju Di Ngolukkon
mempunyai 6 nilai yaitu nilai kasih, nilai moral, nilai nasehat, nilai cita-cita, nilai kesabaran dan
nilai estetis. Lagu Uju Di Ngolukkon bukan menjadi inspirasi dalam melakukan perayaan ulang
tahun bagi orang tua, melainkan menjadi motivasi bagi masyarakat Batak untuk mengadakan
perayaan ulang tahun kepada orang tua secara berkesinambungan. Lagu Uju Di Ngolukkon
mempunyai 3 motif yang banyak mengalami repetisi. Lagu ini berisikan tentang harapan orang
tua masyarakat Batak Toba yang sudah sakit-sakitan agar anak bersedia merawat orang tua
semasa hidupnya dan bukan pada saat meninggal anak melakukan segala sesuatu yang baik.

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………………………………………………………………...

i

KATA PENGANTAR……………………………………………………

ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………

v

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………

1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah………………………………………………........


6

C. Pembatasan Masalah………………………………………………........ 7
D. Rumusan Masalah……………………………………………………… 8
E. Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 8
F. Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 9
BAB II LANDASAN TEORITIS ……………………………………….

10

A. Kerangka Teori …………………………………………………..........

10

1. Kesenian dalam Masyarakat Batak Toba ……………………………..

10

2. Pengertian Nilai……………………………………..………………....


11

3. Pengertian Syair……………………………….....................................

20

4. Perkembangan Lagu Populer Batak…………………………..............

23

5. Musik dan Lagu……………................................................................

27

6. Pandangan Hidup Orang Batak Terhadap Orang Tua………………...

35

7. Pandangan Hidup Masyarakat Batak Toba dalam Kehidupan……….


37

8. Pandangan Hidup Masyarakat Batak Toba dalam Syair Lagu-Lagu
Batak……………..……………………………………………………

40

B. Pustaka yang Relevan………………………………………………….

42

C. Kerangka Koseptual…………………………………………………….

44

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………....

46


A. Lokasi dan Waktu Penelitian.…………………………………………… 46
B. Populasi dan Sampel.…………………………………………................ 46
1. Populasi...……………………………………………………………… 46

2. Sampel…………………………………………………………………. 46
C. Metode Penelitian……….………………………………………………

47

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………...

48

1. Studi Pustaka.………………………………………………….............. 48
2. Kuesioner (Angket).…………………………………………...............

48

3. Wawancara……………………………………………………….........


49

4. Instrumen Penelitian…………………………………………………..

50

a. Lembar pengamatan…………………………………………………

50

b. Angket……………………………………………………………….

50

c. Daftar Pertanyaan……………………………………………………

51

5. Teknik Analisis Data………………………………………………….

52

6. Langkah-Langkah Penelitian………………………………………….

53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN.……………………………

55

A. Deskripsi Hasil Penelitian.…………………………………...................

55

B. Nilai dalam Syair Lagu Uju Di Ngolukkon…………………………….

56

a. Nilai Kasih……………………………………………………………

58

b. Nilai Kesabaran.……………………………………………………..

59

c. Nilai Nasehat…………………………………………………….......

60

d. Nilai pengharapan..………………………………………………….

62

e. Nilai Moral…………………………………………………………..

63

f. Nilai Estetis………………………………………………………….

65

C. Inspirasi masyarakat Batak Toba dalam menghargai orang tua ketika
masih hidup dari pada ketika sudah meninggal ……………..…………… 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………... 86
A. Kesimpulan….………………………………………………………….. 86
B. Saran…………………………………………………………………….

90

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 91
LAMPIRAN………………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumatra Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Ujung
pulau Sumatra yang berbatasan dengan provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan
provinsi Sumatra Barat. Penduduk Sumatra Utara terdiri dari 8 etnis asli,
diantaranya Batak Toba, Karo, Simalungun, M andailing, Pak-pak, M elayu, Nias,
Pesisir dan ditambah dengan beberapa suku pendatang lainnya seperti suku Jawa,
M inang, Tamil dan Tionghoa. Keberadaan suku yang heterogen membuat kotakota yang ada di Sumatra Utara terbuka menerima suku asing, baik dengan suku
tetangganya maupun dengan suku-suku asing atau di luar pulau Sumatra sendiri.
Seperti yang disebutkan di atas, salah satu penduduk etnis asli di Sumatra
Utara adalah suku Batak Toba. Sama dengan suku-suku yang lain, suku Batak
Toba mempunyai banyak kesenian seperti seni tari, seni rupa, seni musik, seni
kerajinan, dan seni sastra. Semua kesenian itu menggambarkan jati diri
masyarakat suku Batak. Seni musik merupakan salah satu cabang seni yang sangat
berkembang di dalam suku Batak. Lagu-lagu Batak Toba sendiri banyak
terinspirasi dari kebudayaan masyarakat baik itu bahasa, mata pencaharian, adat
istiadat, religi dan lainnya, semua itu sangat menggambarkan jati diri masyarakat
Batak Toba.
Banyak sekali komponis maupun penyanyi yang lahir dari suku Batak.
Salah satu komponis Batak yang terkenal adalah Nahum Situmorang. Nahum
Situmorang juga sangat banyak menciptakan lagu-lagu daerah yang terinspirasi

1

2

dari kekayaan budaya dan seni yang dimiliki masyarakat Batak Toba. Seperti lagu
ciptaan Nahum yang berjudul Anakkon hi do hamoraon di au merupakan salah
satu bentuk dari kekayaan budaya Batak. Dimana syair lagu ini dibuat
berdasarkan kejadian yang dialami masyarakat Batak Toba.
Lagu Anakkon hi do hamoraon di au ini menceritakan bagaimana
masyarakat Batak Toba sangat mencintai anaknya. Pandangan masyarakat Batak
Toba yang menyebutkan bahwa anak merupakan hamoraon (kekayaan) ini lah
yang sangat menginspirasi Nahum sebagai komponis muda Batak pada waktu itu
untuk membuat suatu lagu yang benar menggambarkan bagaimana pola pikir
orang tua suku Batak. Syair lagu yang menunjukkan bahwa kejadian-kejadian
yang dialami masyarakat Batak Toba dijadikan syair lagu untuk mendapatkan
nilai yang dapat dijadikan sebagai ajaran kehidupan dan cita-citanya.
Setiap lagu mempunyai nilai, terlepas apakah nilai itu positif ataupun
negatif. Syair lagu-lagu Batak sangat banyak mengandung nilai positif yaitu nilai
kemanusiaan. Ini dapat dilihat dari beberapa lagu yang mengandung nilai seperti
dalam lagu anakkon hi do hamoraon di au terdapat nilai kemanusiaan dan harapan
dimana orang tua berjuang keras untuk menyekolahkan anaknya, juga dalam lagu
o tano Batak yang mengandung nilai kecintaan terhadap lingkungan. M elihat
dinamika kebudayaan masa kini, syair lagu daerah sudah banyak mengalami
perkembangan. Perkembangan bahasa ini dilakukan tanpa mengurangi nilai dari
suatu lagu dan tetap disesuaikan dengan kebudayaan daerah setempat.
Syair lagu Batak mampu menggugah emosi pendengar sehingga
pendengar mampu bereaksi atas pengertian syair lagu tersebut. Sebagai pendengar

3

manusia sering merasakan emosi dari suatu lagu. Ini berarti manusia dapat
merasakan, mengerti dan memhami maksud dan tujuan lagu tersebut. M emahami
isi dari suatu lagu berarti sudah dapat mengambil nilai dari lagu tersebut. Pada
akhirnya, nilai membuat satu pemahaman baru akan sesuatu dan ini sangat
mempengaruhi cara pandang dari seseorang sehingga dapat membuat semacam
pergeseran pemikiran.
Pola pikir manusia dapat dikaitkan dengan pandangan hidup. Pandangan
hidup membicarakan mengenai filosofi dari manusia itu sendiri atau sukunya
sendiri. Pada dasarnya pandangan hidup ini sangat berpengaruh pada pola pikir,
tindakan serta tujuan hidup. Pandangan hidup masyarakat Batak Toba bisa dilihat
dari pepatah-pepatah atau pantun-pantun yang ada di suku Batak Toba. Pepatahpepatah atau umpasa-umpasa dalam bahasa Batak, dijadikan pegangan hidup oleh
masyarakat suku Batak Toba dalam melakukan suatu tindakan. Pandangan ini
yang kemudian berpengaruh pada beberapa acara adat istiadat. Syair lagu Batak
sendiri banyak diangkat dari pepatah-pepatah Batak.
Zaman sekarang, sudah banyak masyarakat suku Batak Toba yang
membuat perayaan besar untuk merayakan ulang tahun orang tuanya baik itu di
hotel berbintang, wisma, ataupun pulang ke kampung halaman dan membuat
perayaan besar dengan mengundang sanak saudara dan warga sekitar. Dahulu
perayaan seperti ini masih jarang ditemui atau bahkan belum ada. M asyarakat
Batak Toba dulunya lebih bangga membuat pesta besar pada saat kematian orang
tua mereka yang sudah saur matua atau sari matua. Saur matua adalah sebutan
untuk orang tua yang meninggal yang anaknya sudah menikah semua dan

4

mempunyai cucu sedangkan sari matua adalah sebutan untuk orang tua yang
meninggal namun anaknya masih ada yang belum menikah.
Pesta besar-besaran diadakan untuk orang tua yang saur matua ini
sebenarnya dilakukan untuk menunjukkan kepada orang kalau anak-anak dari
orang tua itu mampu. Itulah cara yang dulu dilakukan masyarakat Batak Toba
untuk menghormati orang tuanya. Sementara tidak diketahui, apakah semasa
hidup memang benar orang tua ini dihormati dan disayangi anak-anaknya atau
tidak. Selain mengadakan upacara adat istiadat saur matua, masyarakat Batak
juga membuat tugu yang besar sebagai lambang penghormatan kepada orang tua.
M embuat perayaan yang besar dengan alasan untuk memberi penghormatan
kepada orang tua setelah orang tua meninggal tetapi tidak membuat orang tua
bahagia selama hidupnya sungguhlah tidak wajar.
Lagu Uju Di Ngolukkon ciptaan Denny Siahaan adalah salah satu lagu
Batak Toba yang sudah sering didengar. Lagu ini muncul awal tahun 2006 dan
langsung terkenal di dalam dunia perindustrian musik Batak. Lagu ini banyak
sekali mengambil perhatian masyarakat dari semua kalangan. Selain Putri
Silitonga sebagai penyanyi aslinya yang berhasil membawakan lagu ini, banyak
artis Batak lain yang juga sudah membawakan lagu ini seperti Trio Century,
Victor Hutabarat, Trio Santana, dan lainnya. Penyanyi solo non Batak Edo
Kondologit pun telah merekam suara indahnya untuk lagu berisi harapan orang
tua yang sangat menyentuh ini. Bahkan sesudah beberapa tahun sejak munculnya
lagu ini sampai sekarang, lagu ini masih sering diperdengarkan pada acara adat
Batak maupun acara hiburan biasa.

5

Bentuk musik lagu Uju Di Ngolukkon yang digarap secara sederhana ini,
dengan mudahnya dapat diingat masyarakat. M elodi-melodi yang khas dari lagu
Uju Di Ngolukkon sangat menarik perhatian dan dapat membuat masyarakat
masuk ke dalam suasana yang dimaksud oleh Denny Siahaan sebagai pencipta
lagu ini. Selain dari penggunaan melodi yang khas, bentuk musik juga sangat
disesuaikan dengan penyusunan motif-motif yang sesuai syair lagu sendiri
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan isi dari lagu Uju Di
Ngolukkon ini.
Syair lagu Uju Di Ngolukkon mengisahkan tentang bagaimana perasaan
orang tua. Dalam syairnya dapat diketahui bagaimana harapan orang tua yang
sudah renta dan sakit-sakitan. Resah karena memikirkan bagaimana anak-anak
mereka akan mengurus dia yang sudah tua dan sakit-sakitan. Selain keresahan,
syair lagu ini juga menceritakan bagaimana harapan dari orang tua. Harapan agar
di penghujung usia merekalah anak-anaknya membuat segala sesuatu yang baik
untuknya, bukan ketika mereka sudah meninggal. Hasil observasi dengan
mewawancarai beberapa orang tua suku Batak menunjukkan bahwa memang lagu
Uju Di Ngolukkon memiliki syair yang berbeda dengan lagu-lagu Batak
sebelumnya. Syair lagu Uju Di Ngolukkon mampu membuat orang Batak berfikir
lagi untuk mulai memperbaiki sikap kepada orang tua. Lagu ini memberi nuansa
baru bagi masyarakat suku Batak sehingga bisa lebih cepat popular dan disukai
masyarakat Batak Toba ditambah dengan penggunaan melodi yang sederhana.
Lagu Uju Di Ngolukkon mempunyai nilai yang dalam. Nilai yang
terkandung dalam syair lagu ini yang menjadi dasar pengubah pandangan

6

masyarakat Batak Toba mengenai orang tua. Sudah tentu dengan berubahnya
pandangan, maka berubah juga pola aktivitas masyarakat Batak Toba. Lagu ini
telah menjadi inspirasi dalam melaksanakan pesta perayaan ulang tahun orang tua
secara meriah. Disini lah moment yang dianggap cocok untuk membuat orang
tuanya senang dengan melihat anak-anaknya berkumpul bersama dan berbakti
pada orang tua.
M unculnya perayaan seperti ini, juga membuat perubahan pandangan
dalam upacara kematian terutama bagi orang tua yang saur matua. Upacara
kematian untuk orang tua yang saur matua tidak lagi diadakan terlalu besar
sehingga dulu bisa menghabiskan waktu sampai seminggu dan juga dana yang
banyak. M asyarakat sudah semakin menyadari bahwa waktu yang tepat untuk
berbuat baik dan membuat pesta besar untuk orang tua adalah saat orang tua
masih hidup.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan mengamati proses pergeseran pandangan hidup masyarakat Batak Toba
terhadap orang tua setelah mendengar lagu “Uju Di Ngolukkon”, dengan judul :
“Kajian Nilai-Nilai yang Terkandung dalam S yair Lagu “Uju Di Ngolukkon”
dan Kaitannya dengan Pandangan Hidup Masyarakat Batak Toba terhadap
Orang Tua”.

7

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah ialah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari
uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan
lingkup permasalahan yang lebih luas.
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Dari uraian
latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan
menjadi beberapa bagian, antara lain :
1. Syair lagu-lagu Batak mengandung penghargaan terhadap nilai-nilai
kemanusiaan
2. Syair lagu

Uju Di Ngolukkon mampu menjadi inspirasi bagi generasi

muda Batak untuk merubah prilaku lebih menghargai orang tua semasih
hidup daripada saat orang tua sudah meninggal.
3. Adanya pergeseran pandangan hidup orang Batak terhadap orang tua
sebelum dan sesudah adanya lagu Uju Di Ngolukkon.
4. Syair lagu-lagu Batak diangkat dari umpasa-umpasa Batak dan kehidupan
sehari-hari, sehingga lagu-lagu tersebut sangat begitu menyentuh bagi
orang Batak.
5. Adanya perpaduan syair dan melodi membuat lagu Uju Di Ngolukkon
cepat terkenal dan menyentuh setiap orang Batak.

8

C. Pembatasan Masalah
M engingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana dan
kemampuan teoritis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah
untuk memudahkan pecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka
penulis membatasi ruang lingkup permasalahan adalah seputar kajian nilai-nilai
kemanusiaan dalam syair lagu Uju Di Ngolukkon dan kaitannya dengan
pergeseran pandangan hidup masyarakat Batak terhadap perlakuan kepada orang
tua saat dia hidup pada masa tuanya dan saat mengadakan pesta adat kematian
baginya.
D. Perumusan masalah
Rumusan masalah adalah hal yang sangat penting sebab tanpa perumusan
masalah penelitian dapat membingungkan peneliti. Hal ini sesuai dengan pendapat
menurut Ikbar (2012 : 131) perumusan masalah merupakan salah satu tahap di
antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting
dalam kegiatan penelitian. M aka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah
1.

Nilai-nilai apa sajakah yang terkandung dalam syair lagu Batak Uju
Di Ngolukkon?

2.

Apakah lagu Uju Di Ngolukkon benar menjadi inspirasi bagi orang
Batak untuk merubah pola pikir lebih menghargai orang tua pada
masa tuanya dari pada penghargaan pada saat kematiannya dalam
bentuk pesta adat yang besar?

9

3.

Bagaimanakah

kesesuaian

perpaduan antara syair dan melodi

membuat lagu Uju Di Ngolukkon cepat terkenal dan menyentuh setiap
orang Batak?

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan manusia selalu berorientasi kepada tujuan. Salah satu
keberhasilan peneltian adalah tercapainya tujuan penelitian, tujuan penelitian
selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang
akan dicapai. Tujuan penelitian diungkapkan dalam bentuk kata kerja (Ikbar 2012
:131).
Berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari tercapai
tidaknya tujuan penelitian. Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk :
1. M engetahui nilai-nilai apa sajakah yang terkandung dalam syair lagu
Batak Uju Di Ngolukkon.
2. M engetahui apakah lagu Uju Di Ngolukkon benar menjadi inspirasi bagi
orang Batak untuk merubah pola pikir lebih menghargai orang tua pada
masa tuanya dari pada penghargaan pada saat kematiannya dalam bentuk
pesta adat yang besar.
3. M engetahui bagaimana bentuk kesesuaian perpaduan antara syair dan
melodi membuat lagu Uju Di Ngolukkon cepat terkenal dan menyentuh
setiap orang Batak.

10

F. Manfaat Penelitian
M enurut Ikbar (2012 : 131) manfaat penelitian yaitu memberi sumbangan
pragmatis bagi ilmuan berupa sumbangan ilmiah untuk diteliti lebih lanjut.
M anfaat penelitian ini dibagi dua yaitu manfaat Teoritis dan manfaat Praktis.
1. M anfaat Teoritis
a. M enambah

literatur

pengkajian

lagu-lagu

daerah

Nusantara

di

perpustakaan atau ruang baca Jurusan Sendratasik FBS Unimed.
b. Untuk menjadi bahan kajian generasi muda Batak khususnya dalam hal
pelestarian seni budaya lokal.
c. M enjadi referensi acuan bagi mahasiswa Seni M usik di kemudian hari.
2. M anfaat Praktis
a. Untuk generasi muda Batak agar semakin memahami nilai dari budaya
terutama lagu lokal dan bersama ikut melestarikannya.
b. Untuk mahasiswa seni musik agar lebih mendalami bahwa kesesuaian
syair dan melodi dalam sebuah lagu sangat penting demi menunjang
penyampaian isi dari lagu agar lebih baik.
c. Untuk tokoh adat dan budaya agar bisa dijadikan pedoman mengenai nilainilai yang tersirat dari sebuah lagu Batak.

DAFTAR PUS TAKA
Sumber Pustaka Buku
Bagus, Lorens. 2005, Kamus Filsafat, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Butterworth, Anna. 2002, Harmoni in Practice (cetakan ketiga), USA : The
Association Board of the Royal Schools of M usic
Damayanti, D. 2013, Buku Pintar Sastra Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Araska
Hariyono,P. 1996, Pemahaman Kontekstual.Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Hurd, M ichael. 1979, The Oxford Ilustrated Dictionary of Music (cetakan kedua).
M elbourne : Oxford University Press
Ikbar, Yanuar. 2013, Metode Penelitian Sosial Kualtitatif, Bandung : PT. Refika
Aditama
Jones, Thaddeus George. 1974, Music Theory, USA : Harper k Row Publisher,
Inc
Kamien, Roger.1976. Music An Apreciation (cetakan kelima).USA : M cGrawHill, Inc
M aryaeni. 2005, Metode Penelitian Kebudayaan , Jakarta :Bumi Aksara
M uhammad, Abdulkadir. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung : PT Citra
Aditya Bakti
M .S, Basrowi.2005. Pengantar Sosiologi. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia
Nallin. 1968. The Musical Idea. New York : The macmillan company
Pasaribu, Ben.M . 2006, Pluralitas Musik Etnis . M edan :
Pradopo, Rachmat Djoko. 1995. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gadjah M ada
University Press
Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional. 2007, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (cetakan ketiga), Jakarta : Balai pustaka
Semi, Atar.M . 1988, Anatomi Sastra. Padang : Angkasa Raya
Sirait, Baginda. 1980 . Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di
Sumatera Utara, M edan : IKIP M edan

Sugiyono. 2008, Metode Penelitian Pendidikan (cetakan keenam), Bandung :
Penerbit Alfabeta
Sihombing, T.M . 1997. Jambar Hata (cetakan keenam). Sumatera Utara :
Penerbit Tulus Jaya
Soelaeman, M . M unandar, M .S.1992, Ilmu Budaya Dasar Suatu pengantar.
Bandung : Penerbit Eresco
Utami, NS. 2013, Pintar Berpantun, Puisi, Peribahasa dan Majas. Perpustakaan
Nasional Katalog dalam Terbitan
Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan apresiasi puisi. Jakarta : Erlangga
Wiyanto, Asul. 2012, Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Jogja
Bangkit Publisher

Sumber M edia Online
http://takarimuhammad.wordpress.com/2011/05/01/pop-batak/
http://wwwramlyfirman.blogspot.com/2011/04/pop-batak.html
http://blogspot.com/2012/02/7-falsafat-hidup-Batak.html

Sumber Jurnal
M ariance Damanik.2010, Analisis Lagu “Aku melihat Langit Dan Bumi Yang
Baru”ciptaan ST.A.K Saragih. Jurnal Seni M usik.Universitas Negeri
M edan
M elva Tacer M anurung. 2010, Analisis Komposisi Lagu Ayat-Ayat Cinta Karya
Melly Goeslaw Dalam Film Ayat-Ayat Cinta. Jurnal Seni M usik.
Universitas Negeri M edan
Pasaribu,Ben.M .1986. “Taganing Batak-Toba : Suatu kajian Konteks
Sabangunan. Skripsi Sarjana USU Fakultas Sastra
Etnomusikologi, Medan

Jurusan

Saragi,Daulat. 2010, Nilai-Nilai Kecakapan Hidup dalam Sastra Batak, Sebagai
Kontribusi Pendidikan Karakter. Kultura ISSN 2086 – 0196.
FBS:Universitas Negeri M edan

____________.2011, Nilai Pedagodis dan Nilai Estetika yang terkandung dalam
makna motif ornament tradisional rumah adat Batak Toba. Jurnal Bahasa,
no. 82 TH 38.
Takari,M uhammad. 2005, Musik Populer Batak Toba : Kajian Terhadap aspek
Sejarah, Fungsi dan Struktur. Studia Kultura. Nomor 10. ISSN : 1412 –
8525. Etnomusikologi: Universitas Sumatra Utara.

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Ant

1 91 173

MAKNA DAN NILAI LAGU YANG TERKANDUNG DALAM SYAIR LAGU HAHOLONGI MA SIDOLI KARYA DOMPAK SINAGA SERTA PROSES PENCIPTAANNYA.

0 11 25

KAJIAN LAGU POP BATAK TOBA YANG POPULER DALAM KURUN TAHUN 1990-2000(STUDI TERHADAP NILAI DAN MAKNA SYAIR LAGU).

0 2 28

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Syair Lagu (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band).

0 1 15

NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SYAIR LAGU LAGU PENGIRING UPACARA PEMBERKATAN PERNIKAHAN DI GEREJA DAN KAITANNYA DENGAN HARAPAN KELUARGA BARU.

0 2 24

NILAI PEDAGOGIS DAN NILAI ESTETIKA YANG TERKANDUNG DALAM MAKNA MOTIF ORNAMEN TRADISIONAL RUMAH ADAT BATAK TOBA.

1 2 11

PERUBAHAN NILAI DAN PEMBANGUNAN TUGU PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI LAGU BOTI.

0 1 20

Nilai yang Terkandung dalam Syair Tombo

0 0 5

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Anta

0 1 12

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Anta

0 1 15