ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT PERBANKAN (Studi pada Bank Umum di Jawa Timur Periode Tahun 2000 - 2012).

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT PERBANKAN
(Studi pada Bank Umum di J awa Timur Periode Tahun 2000 - 2012)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S-1)

Diajukan Oleh :
FARID AFRIZAL
0911010009 / FE / EP

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT PERBANKAN
(Studi pada Bank Umum di J awa Timur Per iode Tahun 2000 - 2012)

Disusun oleh :
FARID AFRIZAL
0911010009 / FE / IE
Telah diuji, dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
Pada hari J um’at tanggal 31 J uli 2013
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr. Ririt Iriani Sri Setiawati, SE, ME, AK
NIP.19650208 199002 2001


Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP.19611120 198703 2001
Sekr etaris

Dr. Ririt Iriani Sri Setiawati, SE, ME, AK
NIP.19650208 199002 2001
Anggota

Drs. Ec. Wiwin Priana, MT
NIP.19610104 199303 1001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP.19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


USULAN PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT PERBANKAN
(Studi pada Bank Umum di J awa Timur Per iode Tahun 2000 - 2012)

Yang diajukan
FARID AFRIZAL
0911010009 / FE / IE

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

DR. RIRIT IRIANI, SE, ME, AK
NIP.19650208 199002 2001

Tanggal……………………………

Mengetahui
Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

DRA. EC. NINIEK IMANINGSIH, MP.
NIP.19611120 198703 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT PERBANKAN
(Studi pada Bank Umum di J awa Timur Per iode Tahun 2000 - 2012)

Yang diajukan
FARID AFRIZAL
0911010009 / FE / IE
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama


DR. RIRIT IRIANI, SE, ME, AK
NIP.19650208 199002 2001

Tanggal……………………………

Mengetahui
Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

DRA. EC. NINIEK IMANINGSIH, MP.
NIP.19611120 198703 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT PERBANKAN
(Studi pada Bank Umum di J awa Timur Per iode Tahun 2000 - 2012)


Yang diajukan
FARID AFRIZAL
0911010009 / FE / IE

Telah disetujui untuk ujian skripsi oleh

Pembimbing Utama

DR. RIRIT IRIANI, SE, ME, AK
NIP.19650208 199002 2001

Tanggal……………………………

Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer r sitasn Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

DRS. EC. R. A. SUWAIDI, MS.
NIP.19600330 198603 1003


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN
KREDIT PERBANKAN (Studi pada Bank Umum di J awa Timur Per iode
Tahun 2000 - 2012)”. Adapun penulisan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan studi program S1 pada Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur khususnya Jurusan Ilmu Ekonomi
Studi Pembangunan. Sholawat serta salam selalu tercurah pada qudwah khasanah kita
Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya kelak di yaumul
qiyamah.
Banyak hambatan yang penulis dapatkan dalam penulisan skripsi ini, namun
dengan kerja keras serta tekad besar serta adanya bimbingan dan bantuan dari pihakpihak yang penulis sayangi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu,
dengan kerendahan dan ketulusan hati penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Abah dan Umi, H.Slamet Guntoro dan Hj.Lilis Abidah, Terima kasih atas

segala pengorbanan, kasih sayang, dukungan, serta doa tulus yang tiada
hentinya.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Ibu Dr. Ririt Iriani.S,SE,ME,AK Selaku Dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi hingga ujian akhir skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional“ Veteran” Jawa Timur.
4.

Bapak Dr.Dhani Ichsanudin Nur,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.

5.


Ibu Dra. Niniek Imaningsih, Mp selaku ketua program study Ilmu Ekonomi
Study Pembangunan.

6.

Segenap staf pengajar dan staf kantor Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” JawaTimur, yang telah dengan ikhlas memberikan ilmu dan
pelayanan akademik bagi penulis.

7.

Untuk Adiku : Yafi Kurniawan dan M. Ilham Islamudin, Semoga kita
mampu menjadi anak-anak yang Soleh, sukses dan berhasil, serta
membanggakan kedua orang tua kita.

6. Untuk Imelda, Ricky, Ferry, Dimas yang selalu meluangkan waktunya
membantu penulis untuk segala hal yang berkaitan dengan penyusunan
skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat penulis yang telah memberi dukungan terus maju, Aris,
Gus Minin, Rijal, Resty, Agung dan lain-lain yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, Terima kasih atas semangat serta perhatiannya.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8. Teman-teman seangkatan penulis Putra, Tyo, Ta’in, Rendy, Ferry, Yance
dan lain-lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
menjadi teman selama kuliah dan selamanya.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam segala hal terutama yang
berkaitan dengan kelancaran penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari, masih banyak kekurangan yang ditemukan dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan
yang sifatnya membangun.Selanjutnya apabila terdapat kesalahan baik dalam materi
yang tersaji maupun dalam teknik penyelesaiannya, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Dan dengan segala kerendahan hati, semoga apa yang terdapat
dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang memerlukan.


Surabaya, July 2013

Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..

i

DAFTAR ISI…………………………………………………………........

iv

DAFTAR TABEL……………………………………………………… ...

vii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………

viii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………

ix

ABSTRAKSI ……………………………………………………………….

x

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................

8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................

9

1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................

9

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ...........................................................

10

2.2. Landasan Teori ..................................................................

11

2.2.1 Pengertian Bank .....................................................

11

2.2.1.1. Fungsi dan Tugas Bank ..................................

12

2.2.1.2. Jenis – jenis Bank ...........................................

13

2.2.1.3. Bank Umum ....................................................

15

2.2.2 Kredit ....................................................................

17

2.2.2.1. Tujuan Kredit .................................................

20

2.2.2.2 Fungsi Kredit ..................................................

21

2.2.2.3 Jenis – jenis Kredit ..........................................

22

2.2.3

DPK ......................................................................

29

2.2.3.1. Definisi DPK .................................................

29

2.2.3.2. Sumber-sumber Dana Bank ............................

31

2.2.4

Suku Bunga SBI .....................................................

33

2.2.4.1. Pengertian SBI ...............................................

33

2.2.4.2. Tujuan SBI .....................................................

34

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.3. Mekanisme SBI ..............................................

35

2.2.4.4. Karakteristik SBI ...........................................

36

2.2.5 Nilai Tukar (Kurs) ..................................................

37

2.2.5.1. Definisi Nilai Tukar ........................................

37

2.2.5.2. Jenis – jenis Nilai Tukar ..................................

37

2.2.5.3. Sistem Nilai Tukar .........................................

38

2.2.5.4. Ketidakstabilan Nilai Tukar ............................

40

2.2.6 Inflasi .....................................................................

40

2.2.6.1. Definisi Inflasi ...............................................

40

2.2.6.2. Jenis – jenis Inflasi .........................................

40

2.2.6.3. Teori Melandasi Inflasi ..................................

42

2.3. Pengaruh Variabel Dependen Terhadap Independen ...........

44

2.3.1. Pengaruh DPK Terhadap Penyaluran Kredit .............

44

2.3.2. Pengaruh SBI Terhadap Penyaluran Kredit ...............

44

2.3.3. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Penyaluran Kredit ....

45

2.3.4. Pengaruh Inflasi Terhadap Penyaluran Kredit ..........

45

2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis ..............................................

46

2.5. Hipotesis ............................................................................

46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................

47

3.2. Jenis dan Sumber Data .......................................................

49

3.3. Populasi dan Sampel ..........................................................

49

3.4. Teknik Pengumpulan Data ……………..........…….…........

49

3.5. Metode Analisis Data .........................................................

49

3.5.1. Analisis Regresi Berganda ......................................

50

3.5.2. Uji Asumsi Klasik ..................................................

51

3.5.2.1. Uji Normalitas ..............................................

51

3.5.2.2. Uji Multikolinearitas......................................

51

3.5.2.3. Uji Heteroskedastisitas ..................................

52

3.5.2.4. Uji Autokorelasi ............................................

52

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5.3. Uji Hipotesis ..........................................................

54

3.5.3.1. Uji F .............................................................

54

3.5.3.2. Uji t ..............................................................

55

2

3.5.3.3. Uji Derajat Determinasi (R ) ......................

56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................

58

4.1.1. Kondisi Ekonomi Jawa Timur .................................

58

4.1.2. Kondisi Perbankan Provinsi Jawa Timur .................

59

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................

60

4.2.1 Perkembangan Penyaluran Kredit Perbankan ..........

60

4.2.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) ...............

62

4.2.3 Perkembangan Suku Bunga SBI .............................

63

4.2.4 Perkembangan Nilai Tukar IDR/USD .....................

64

4.2.5 Perkembangan Tingkat Inflasi .................................

66

4.3. Analisis Asumsi Regresi Klasik. .........................................

67

4.3.1. Autokorelasi ...........................................................

68

4.3.2. Multikolinieritas .....................................................

69

4.3.3. Heterokedastisitas ..................................................

70

4.3.4. Normalitas ………………………………………….

70

4.4. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................

72

4.5. Pengujian Hipotesis ………………………………………..

74

4.5.1. Uji Hipotesis Secara Simultan (uji F) .......................

74

4.5.2 Uji Hipotesis Secara Parsial (uji t) .............................

76

4.5.3. Uji Koefisien Determinasi R2 …………………… ....

81

4.6. Pembahasan ……………………………………………… .

82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ........................................................................

86

5.2. Saran

...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

87

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT PERBANKAN
(Studi pada Bank Umum di J awa Timur Periode Tahun 2000 - 2012)
Oleh :
FARID AFRIZAL
Abstraksi
Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada
perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika
sektor perbankan terpuruk perekonomian nasional juga ikut terpuruk.
Demikian pula sebaliknya, ketika perekonomian mengalami stagnasi sektor
perbankan juga terkena imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjalan
normal. Penyaluran kredit memungkinkan masyarakat untuk melakukan
investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua
kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan
penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini
tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat. Melalui
fungsi ini bank berperan sebagai Agent of Development. Sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa penyaluran kredit mendorong pertumbuhan ekonomi
suatu negara.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar faktor
pendukung yang mempengaruhi perkembangan Penyaluran Kredit Perbankan
di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder selama 13 tahun
sejak tahun 2000-2012 dengan menggunakan perhitungan analisis regresi
linier berganda untuk mengetahui hubungan dan pengaruh secara simultan dan
parsial dari variabel Dana Pihak Ketiga/DPK, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar
IDR/USD, dan Tingkat Inflasi. Terhadap variabel Penyaluran Kredit
Perbankan sebagai variabel terikatnya.
Dari pengujian hipotesis secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel
independen DPK berpengaruh signifikan, sedangkan SBI, Nilai Tukar, Inflasi
tidak ada berpengaruh yang signifikan (nyata) terhadap variabel dependen
Penyaluran Kredit Perbankan. Dari keempat variabel independen yang paling
dominan berpengaruh adalah variabel DPK dengan nilai koefisien beta regresi
sebesar (+) 4,918. Hal ini dikarenakan sumber dana yang dihimpun dari
masyarakat merupakan salah satu sumber dana terpenting bagi kegiatan
operasional bank.
Kata kunci : Penyaluran kredit, DPK, SBI, Nilai tukar, dan Inflasi.

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Bank adalah lembaga keuangan (financial institution) yang berfungsi

sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang
kekurangan dana. Melalui bank kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada
pihak – pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Bank menerima simpanan uang dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga) dan
kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit (Kasmir, 2011).
Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada
perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika sektor
perbankan terpuruk perekonomian nasional juga ikut terpuruk. Demikian pula
sebaliknya, ketika perekonomian mengalami stagnasi sektor perbankan juga
terkena imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjalan normal (Kiryanto,
2007).
Di negara seperti Indonesia peranan bank cenderung lebih penting dalam
pembangunan, karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan tetapi juga
mampu mempengaruhi siklus usaha dalam perekonomian secara keseluruhan. Hal
ini dikarenakan bank lebih superior dibandingkan dengan lembaga keuangan
lainnya dalam menghadapi informasi yang asimetris dan mahalnya biaya dalam
melakukan fungsi intermediasi. Secara alami bank

mampu melakukan

kesepakatan dengan berbagai tipe peminjam. Dengan demikian dapat disimpilkan,

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

bahwa peranan bank sangat besar terhadap kehidupan dan pertumbuhan ekonomi
serta pendapatan masyarakat (Ketut, 2000:15).
Melihat perkembangan investasi yang mengalami ketidakstabilan (naik
turun) maka pemerintah membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan moneter dalam
bidang perkreditan. Hal ini perlu di perhatikan bagi perbankan dalam pemberian
kredit karena dana yang dikelola adalah milik masyarakat. Pada dasarnya proses
pembangunan nasional tidak mungkin terlepas dari faktor-faktor modal yang
sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Modal ini biasanya
diwujudkan dalam penanaman modal untuk usaha, bahan baku, peningkatan
produksi, dan lain-lainnya. Lembaga keuangan bank harus mampu berperan
sebagai penggerak dan sarana mobilisasi dana masyarakat yang efektif dan
sebagai penyalur serta pemberi kredit untuk pembiayaan yang produktif (Anonim,
2006:27).
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur mencapai 7, 27% ditahun 2012 yang
didukung oleh pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, restoran, manufaktur dan
pertanian terutama dalam segi menjaga stabilitas makroekonomi menjadi penting
dan berkelanjutan, tingkat konsumsi di Jawa Timur juga masih menjadi pilar
utama pertumbuhan yang didukung oleh investasi baik domestik maupun asing
dan juga Bank Indonesia mencatat geliat perbankan di Jawa Timur akan terus
mengalami peningkatan. Hal itu terbukti dari peningkatan total aset, kredit hingga
penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum yang cukup naik di tahun
2012 lalu yakni naik sekitar 16,39% (Beritajatim.com, 30 Desember 2012).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Bank Umum (Comersial Bank) memiliki peranan yang sangat penting
dalam menggerakkan roda perekonomian nasional, karena lebih dari 95% Dana
Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional yang meliputi Bank Umum (Comercial
Bank), dan Bank Syariah (Sharia Bank), Bank Perkreditan Rakyat (Rural Bank)
berada di Bank Umum (Statistik Perbankan Indonesia,diolah). DPK ini yang
selanjutnya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit
(Alamsyah, 2005)
Dana - dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga)
merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (Dendawijaya,
2005:84). Kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah
menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya,
dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit (Kasmir, 2011:65).
Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam
menghasilkan keuntungan (Dendawijaya, 2005:105).
Gambar 1.1 Data Dana Pihak Ketiga Bank umum dan Swasta di J awa
Timur tahun 2009-2011
150
Tabungan
Giro
Deposito

100
50
0

2009

2010

2011

Tabungan

93.21

98.54

111.37

Giro

27.95

32.76

39.49

Deposito

74.57

76.98

101.46

Sumber : Data Bank Indonesia cabang Surabaya (Diolah)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Berdasarkan Gambar 1.1 dapat diketahui bahwa posisi dana bank swasta
dan umum pada tahun 2009 mencapai 195,73 triliun rupiah, yang meliputi
dana dalam bentuk tabungan sebesar 93,21 triliun rupiah, deposito 74,95
triliun rupiah, deposito 74,57 triliun rupiah. Tahun 2010 mencapai 208,28
triliun rupiah, yang meliputi dana dalam bentuk tabungan sebesar 98,54
triliun rupiah, deposito 76,98 triliun rupiah, giro 32,76 triliun rupiah dan
pada tahun 2011 mencapai 252,32 triliun rupiah, yang meliputi dana dalam
bentuk giro sebesar 39,49 triliun rupiah, deposito 101,46 triliun rupiah dan
tabungan 111,37 triliun rupiah (BI Provinsi Jawa Timur, 2011). Hal ini
diharapkan berdampak positif terhadap sektor investasi yang dilakukan
masyarakat Jawa Timur. Bila kebutuhan masyarakat lebih besar maka
masyarakat dapat mengimbangi tingginya kebutuhan dalam jangka waktu
yang panjang dengan investasi dana yang tersedia dan dari pengeluaran
investasi dan konsumsi itulah berakibat terjadinya pertumbuhan ekonomi,
yang ujung-ujungnya adalah peningkatan penghasilan masyarakat (Kasmir,
2011).
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang
atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya
kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. (UU No. 10 tahun 1998)
menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

menggunakan jasa kredit, maka akan dikenakan bunga tagihan (id.Wikipedia.org,
6 April 2013)
Penyaluran kredit memungkinkan masyarakat untuk melakukan investasi,
distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan
investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan penggunaan uang.
Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah
kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat. Melalui fungsi ini bank
berperan sebagai Agent of Development (Susilo, Triandaru, dan Santoso, 2006).
Sejumlah penelitian

menunjukkan bahwa penyaluran kredit

mendorong

pertumbuhan ekonomi suatu negara. Goldsmith (1969), Mc Kinon (1973), dan
Shaw (1973) menyatakan bahwa dana berlebih (surplus fund) yang disalurkan
secara efisien bagi unit yang mengalami defisit akan meningkatkan kegiatan
produksi. Selanjutnya kegiatan tersebut akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Gambar 1.2 Porsi Penyaluran Kredit antara Bank Umum, Bank Swasta dan
Bank Asing Provinsi J awa Timur tahun 2012

13,16
Triliun

116,17
Triliun

94,18
Triliun

Bank Umum
Bank Swasta
Bank Asing

Sumber : Data BPS Surabaya Provinsi Jawa Timur (Diolah)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Berdasarkan Gambar 1.2 dapat diketahui bahwa di wilayah Jawa Timur
porsi penyaluran kredit terbesar masih didominasi oleh bank umum yang
mencapai Rp116,17 triliun atau 52% dari total penyaluran kredit. Sementara itu,
porsi penyaluran kredit bank swasta mencapai Rp94,18 triliun atau 30% dan bank
asing sebesar Rp13,16 triliun atau 18%, pertumbuhan kredit di Jawa Timur akan
terjaga dalam kisaran 20%-26% (BPS Surabaya Provinsi Jawa Timur, 2012). Hal
ini dikarenakan aktivitas bank yang terbanyak akan berkaitan erat secara langsung
ataupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan (Nurmawan, 2005). Salah
satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah sifat
usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit,
dan sumber utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral
mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit
(Siamat, 2005). Sebagaimana umumnya negara berkembang, sumber pembiayaan
dunia usaha di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan
yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemberian kredit
merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan,
tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari pemberian kredit. Oleh
karena itu pemberian kredit harus dikawal dengan manajemen risiko yang ketat
(InfoBankNews.com, 14 mei 2012, pukul 18:13).
Faktor yang perlu diperhatikan pula berkaitan dengan penyaluran kredit
adalah laju inflasi. Inflasi adalah proses kenaikan harga secara terus menerus.
Akibat dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena
tingginya harga barang dan jasa sehingga berakibat pada pendapatan riel juga ikut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

menurun. Jika suatu negara atau daerah mengalami tingkat laju inflasi yang
relative tinggi, dimana harga-harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan
yang berlangsung terus menerusdalam waktu yang relatif lama yang dapat
disebabkan oleh kelebihan permintaan terhadap kapasitas penawaran barang dan
jasa serta nilai mata uangpun mengalami penurunan maka masyarakat akan segera
membelanjakan dana atau simpanannya dari bank untuk membeli barang dan jasa,
sehingga keinginan masyarakat untuk menginvestasikan dananya di bank akan
menurun (Aulia, 2008).
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3
bulan) dengan sistem diskonto/bunga. SBI merupakan salah satu mekanisme yang
digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan
menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer yang
beredar. Tingkat suku bunga ini ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan
system lelang (PBI No. 4/10/PBI/2002). SBI merupakan instrumen yang
menawarkan return yang cukup kompetitif serta bebas risiko (risk free) gagal
bayar (Ferdian, 2008). Penempatan dana pada Bank Indonesia dapat berupa
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang merupakan instrumen yang paling aman
karena diterbitkan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia. Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) juga merupakan instrumen yang paling disenangi oleh
perusahaan–perusahaan lembaga keuangan karena dianggap paling aman dan
memberikan cadangan likuiditas sekunder yang dapat memberikan kepastian
hasil. Suku bunga SBI yang terlalu tinggi membuat perbankan betah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

menempatkan dananya di SBI ketimbang menyalurkan kredit (Sugema, 2010).
Beberapa aspek yang dapat menjelaskan fenomena tingginya suku bunga di
Indonesia adalah tingginya suku bunga terkait dengan kinerja sektor perbankan
yang berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediasi), kebiasaan masyarakat
untuk bergaul dan memanfaatkan berbagai jasa bank secara relatif (Oktaviani,
2012)
Menurut Nopirin (1996 : 163) Kurs adalah Pertukaran antara dua Mata
Uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara kedua
Mata Uang tersebut. Menurut Ida Farida (2006:15) Kurs yaitu harga persatuan
sebuah valuta asing yang dinyatakan dalam satuan valuta domestic. Menurut
Salvator (1997 : 10) Kurs atau Nilai Tukar adalah Harga suatu Mata Uang
terhadap Mata Uang lainnya. Valas atau forex
(Foreign Exchange ), yang berarti pertukaran uang dari nilai mata uang yang
berbeda. Pasar Valuta Asing ini menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam
pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan
nilai tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing.
1.2

Rumu san Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah DPK, Suku Bunga SBI, kurs dan Inflasi secara simultan dan
parsial berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit di Jawa
Timur?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2. Manakah variabel DPK, Suku Bunga SBI, Kurs dan inflasi yang
paling berpengaruh dominan terhadap penyaluran kredit di Jawa
Timur?
1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh DPK, Suku Bunga SBI, Kurs dan inflasi secara
simultan dan parsial terhadap penyaluran kredit di Jawa Timur.
2. Melihat variabel DPK, Suku Bunga SBI, Kurs dan Inflasi yang
dominan berpengaruh terhadap penyaluran kredit di Jawa Timur.
1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya, digunakan sebagai acuan dalam
penelitian

selanjutnya

tentang

Analisis

faktor-faktor

yang

mempengaruhi penyaluran kredit perbankan di Jawa Timur.
2. Untuk

penulis,

Sebagai

pengembangan

pengetahuan

matakuliah perbankan dan makro ekonomi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tentang

10

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Pen elitian Ter dahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No.

J udul Penelitian dan
Tahun Penelitian
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Kebijakan Penyaluran
Kredit Perbankan
(Studi Pada Bank
Umum di Indonesia
Periode Tahun 2005 2009). Pratama, 2010

Var iabel dan
Metode Analisis
DPK, CAR, NPL dan
suku bunga SBI
terhadap Kredit
perbankan. Metode
Analisis RegresiLinier
Berganda dan uji
Asumsi Klasik.

2.

Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Penawaran Kredit Bank
Umum di Indonesia
periode 2005- 2007.
Arisandi, 2008

Secara serempak DPK,
CAR, NPL, ROA
mempunyai pengaruh
nyata dan signifikan
terhadap penawaran
kredit.

objek yang akan
dijadikan sebagai
sampel penelitian dan
teknik analisis yang
digunakan.

3.

Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Penyaluran Kredit
Investasi Bank Persero.
Esti, 2009

DPK dan suku bunga
kredit berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
penyaluran kredit
investasi bank persero.

variabel bebas yang
digunakan dan tempat
penelitian.

4.

Pengaruh Tingkat Suku
Bunga, Nilai Tukar
Rupiah, dan Nilai
Ekspor, Terhadap
Kredit pada Perbankan
Go Public di Bursa
Efek Indonesia. Antika,
2008
Analisis Pengaruh
DPK, Tingkat Suku
Bunga Kredit, NPL,
dan Tingkat Inflasi
Terhadap Penyaluran
Kredit (BPR) di Jawa
Tengah. Hasanudin,
2005

DPK, CAR, ROA,
NPL terhadap kredit
Bank Umum di
Indonesia. Metode
Analisis Regresi
Linier Berganda dan
uji Asumsi Klasik.
suku bunga kredit,
DPK terhadap Kredit
Investasi. Metode
Analisis RegresiLinier
Berganda dan uji t dan
uji f.
tingkat suku bunga,
nilai tukar rupiah dan
nilai ekspor
analisis jalur (path
analysis), uji hipotesis
uji f dan t

Nilai ekspor berpengaruh
positif dan signifikan,
tingkat suku bunga tidak
signifikan dan positif,
Nilai tukar rupiah tidak
signifikan berpengaruh
negatif.

metode dan teknik
analisis data penelitian
dan tempat penelitian.

pihak ketiga, tingkat
suku bunga kredit,
NPL, inflasi. Metode
Metode Analisis
Regresi Linier
Berganda dan uji
Asumsi Klasik.

DPK, NPL dan inflasi
berpengaruh positif
signifikan sedangkan
tingkat suku bunga kredit
berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap
penyaluran kredit BPR di
Jawa Tengah

Variabel bebas yang
digunakan dan tempat
penelitian

1.

5.

Hasil Penelitian
DPK berpengaruh positif
dan signifikan, CAR dan
NPL berpengaruh negatif
dan signifikan, Suku
bunga SBI berpengaruh
negative dan tidak
signifikan terhadap
penyaluran kredit.

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Per bedaan
Penelitian
variabel terikat yang
digunakan dan objek
yang akan dijadikan
sebagai penelitian.

11

2.2. Landasan Teor i
2.2.1 Bank
Bank berasal dari bahasa Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah
yang digunakan oleh para bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada
nasabah, lalu istilah ini berubah populer dan resmi menjadi Bank.
Bank merupakan lembaga keuangan yang melakukan aktivitas perbankan
dan memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi yaitu menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk - bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Undang-Undang Pasal 5 Nomor 10 Tahun 1998, terdapat dua
jenis bank yang dibagi menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank
Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Bank Umum memberikan seluruh jasa perbankan yang
ada dan memiliki cakupan wilayah operasi yang dapat dilakukan di seluruh
wilayah. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan kata
lain cakupan kegiatan Bank Umum jauh lebih luas dibandingkan Bank
Perkreditan Rakyat (Insukindro, 2006).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2.1.1 Fungsi dan Tugas Bank
Fungsi

Bank

adalah

menghimpun

dana

dari

masyarakat

dan

menyalurkannya kembali pada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai
perantara keuangan. Secara spesifik fungsi bank sebagai berikut:
1. Agen of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah Trust atau Kepercayaan, dalam
hal penghimpunan maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan
dananya di bank apabila dilandasi oleh unsure kepercayaan. Masyarakat percaya
bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh pihak bank dan uangnya akan
dikelola denganbaik. Pihak bank sendiri mau menyalurakan dananya kepada
masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa
masyarakat yang meminjam tidak akan menyalahgunakan pinjamannya dan akan
dikelola dengan baik serta membayar pada saat jatuh tempo.
2. Agen of Development
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank
juga memberikan penawaran-penawaran jasa perbankn yang lain kepada
masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan antara lain dapat berupa jasa pengiriman
uang, jasa penitipan barang, jasa pemberian jaminan bank dan jasa penyelesaian
tagihan.
Tugas Pokok Bank adalah :
Pada dasarnya bank mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
1. Menarik uang dari masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2. Memberikan kredit (pinjaman) kepada orang atau badan usaha yang
membutuhkan.
3. Memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang
4. Kegiatan lain misalnya, memberikan jaminan simpanan bank, menyewakan
tempat untuk menyimpan barang-barang berharga.
Tugas-tugas

tersebut

merupakan

aktifitas

perbankan

yang

erat

hubungannya dengan dunia perdagangan dan keuangan. Antara tugas dan fungsi
pokok perbankan tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain.
Fungsi pokok perbankan adalah sebagai alat penarik dana yang ada di
masyarakat baik uang kartal atau tunai maupun uang giral, sebagai penyalur dana
masyarakat yang disediakan jasa perdagangan internasional (Hasanudin, 2009:14).
2.2.1.2 J enis-jenis Bank
Dalam prakteknya perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis
perbankan seperti yang diatur dalam undang-undang. Tetapi juga ditinjau dari
Segi fungsinya maka bank dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis (Kasmir,
2011:14):
1. Bank Sentral
Bank sentral merupakan bank yang mengatur kegiatan yang berkaitan dengan
dunia perbankan dan dunia keuangan di suatu Negara. Di setiap Negara hanya ada
satu bank sentral yang dibantu oleh cabang-cabangnya. Di Indonesia fungsi Bank
Sentral di pegang oleh Bank Indonesia (BI).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2. Bank Umum
Merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan
melayani segenap lapisan masyarakat, baik itu masyarakat perorangan maupun
lembaga-lembaga lainnya. Bank Umum juga dikenal dengan Bank Komersial dan
dikelompokkan kedalam dua jenis yaitu : Bank Umum Devisa dan Bank Umum
Non Devisa.
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang khusus melayani
masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Bank perkreditan Rakyat berasal
dari bank desa, bank pasar, bank pegawai serta bank-bank lainnya kemudian
melebur menjadi satu yaitu Bank Perkreditan Rakyat.
Dilihat dari segi penciptaan uang giral, ad dua jenis bank yaitu :
A. Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan uang giral, yang tergolong
dalam pengertian ini adalah :
- Bank Sirkulasi (Bank Sentral) yang dapat menciptakan kredit dalam
bentuk uang kertas dan uang giral.
- Bank Umum yang dapat menciptakan uang giral.
B. Bank Sekunder yaitu bank yang bertugas sebagai perantara dalam penyaluran
kredit. Yang tergolong dalam pengertian ini adalah :
- Bank Tabungan
- Bank-bank lainnya (bank pembangunan dan bank hipotik) yang tidak
dapat menciptakan uang giral.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.2.1.3 Bank Umum
Bank Umum adalah lembaga keuangan yang menerima deposito atau
simpanan dari masyarakat (depositor) yang dibayarkan atas permintaan dan
memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang. Dikatakan sebagai Comercial Bank karena bank semacam ini mendapatkan
keuntungan yang didapat dari selisih bunga yang diterima dari pinjaman dengan
harga yang dibayarkan oleh bank kepada depositor.
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa
lalu lintas pembayaran (Dendawijaya, 2001:17).
Kegiatan Bank Umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Menghimpun Dana (funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari
masyarakat. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan
berbagai jenis simpanan. Simpanan sering juga disebut dengan rekening.
Jenis-jenis simpanan antara lain :
a. Simpanan Giro (demand deposit), merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan menggunakan cek dan bilyet giro.
b. Simpanan Tabungan (saving deposit), merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh bank.
Penarikan tabungan dilakukan dengan cara menggunakan buku tabungan, slip
penarikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

c. Simpanan Deposito (time deposito), merupakan simpanan yang memiliki
jangka waktu tertentu (jatuh tempo) penarikannya pun dilakukan sesuai jangka
waktu tersebut. Dalam penarikannya jenis deposito terdiri dari : deposito
berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call.
2. Menyalurkan Dana (lending)
Menyalurkan Dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil
dihimpun oleh masyarakat. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank melalui
pemberian pinjaman dalam masyarakat lebih dikenal dengan kredit.
Secara umum jenis-jenis kredit sebagai berikut :
a. Kredit Investasi, merupakan kredit yang diberikan pengusaha yang melakukan
investasi, biasanya dalam jangka waktu diatas satu tahun.
b. Kredit Modal Kerja, merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha
biasanya dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.
c. Kredit perdagangan, merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dalam
rangka memperlancar atau memperluas kegiatan perdagangan.
d. Kredit Produktif, merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja
dan perdagangan.
e. Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi
misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang dan papan.
f. Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan professional
seperti dosen, dokter dan lain-lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

3. Memberikan Jasa-jasa Bank Lainnya (services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung
kelancaran menghimpun dan menyalurkan dana. Semakin lengkap jasa-jasa bank
yang dapat dilayani oleh bank, maka semakin baik.
Dalam praktiknya jasa-jasa yang dapat ditawarkan meliputi :
a. Kiriman Uang (transfer), meruakan jasa pengiriman uang lewat bank.
b. Kliring (clearing), merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti
cek, bilyet giro)yang berasal dari dalam kota.
c. Incasio (collection), merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti
cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri.
d. Safe Deposit Box (safe loket), merupakan jasa pelayanan yang berupa
penyewaan box.
e. Bank card (kartu kredit), meruakan kartu yang dapat dibelanjakan dan juga
dapat digunakan untuk mengambil uang tunai.
f. Dan jasa-jasa bank lainnya.
2.2.2 Kr edit
Kegiatan bank setelah melakukan penghimpunan dana dalam bentuk
simpanan (giro, tabungan dan deposito) adalah menyalurkan kembali dana
tersebut kepada masyarakat. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk pemberian
pinjaman atau dikenal dengan istilah kredit.
Menurut UU No. 10 Tahun 1998, Kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
Dalam arti luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Kata kredit berasal
dari bahasa Latin, yaitu “credere” yang berarti percaya. Maksud percaya bagi si
pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang
disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian, sedangkan bagi penerima
kredit merupakan pemberiaan kepercayaan sehingga penerima kredit memiliki
kewajiban untuk membayar sesuai dengan jangka waktu yang disepakati bersama
(Kasmir, 2011:78).
Meskipun suku bunga kredit masih berada pada kisaran yang cukup tinggi,
namun permintaan masyarakat akan kredit juga tetap ada (Siamat, 2005). Selain
itu bank dalam melakukan kegiatan pemberian kredit tentu harus memperhatikan
dengan baik calon debitur yang akan menjadi penerima kredit, debitur tersebut
tentu harus dapat dipercaya. Kredit yang disalurkan pun tentu saja harus memiliki
prinsip kepercayaan dan kehati-hatian. Analisis kredit perlu dilakukan bank untuk
menguji kelayakan pinjaman yang nantinya akan diberikan. Analisis kredit tentu
akan sangat berguna bagi bank sebagai salah satu langkah dalam mencegah kredit
macet. Jika kredit yang disalurkan mengalami kemacetan tentu saja bank sudah
memiliki langkah-langkah dalam penyelamatan kredit. Berdasarkan pernyataanpernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian fasilitas kredit
terdapat berbagai unsur yang terkadung di dalamnya antara lain (Kasmir,
2011:81):

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

1. Kepercayaan
Kepercayaan yaitu keyakinan bank sebagai pemberi kredit bahwa kredit
yang diberikan kepada nasabah akan benar-benar diterima kembali di masa yang
akan datang.
2. Kesepakatan
Kesepakatan ini terjadi antara pihak pemberi kredit dan penerima kredit
yang dituangkan dan ditandatangani dalam suatu perjanjian yang berisi hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
3. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka
waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati, dapat
berupa jangka pendek, jangka menengah ataupun jangka panjang.
4. Risiko
Semakin panjang jangka waktu suatu kredit maka akan semakin besar
risikonya demikian pula sebaliknya. Tenggang waktu pengembalian akan
menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya atau macetnya pemberian kredit.
Risiko ini akan menjadi tanggungan perusahaan, baik risiko yang disengaja oleh
nasabah yang lalai, maupun risiko yang tidak disengaja.
5. Balas jasa
Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit. Bagi bank
konvensional bunga dan biaya administrasi kredit merupakan keuntungan yang
diterima bank sebagai balas jasa dalam memberikan fasilitas kredit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.2.1 Tujuan Kr edit
Keuntungan utama dalam bisnis perbankan sebagian besar berasal dari
pemberian kredit, maka dapat dikatakan bahwa pemberian kredit dapat
menjadi salah satu cara dalam mencapai tujuan perbankan.
Menurut Kasmir (2011) tujuan utama dalam pemberian kredit adalah :
1.

Untuk mencari keuntungan bagi bank, berupa bunga, biaya administrasi,
provisi, dan biaya-biaya lainnya yang dibebankan kepada debitur.

2. Untuk meningkatkan usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana
investasi maupun dana untuk modal kerja, sehingga nasabah dapat
mengembangkan usahanya.
3. Untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan pembangunan di
berbagai sektor.
Keuntungan lain yang didapatkan pemerintah dalam pemberian kredit oleh
perbankan adalah sebagai berikut :
a. Penerimaan pajak yang diterima dari keuntungan yang diperoleh
nasabah dan bank.
b. Menciptakan kesempatan kerja, dimana kredit yang diperuntukkan
bagi pembentukan usaha baru atau perluasan usaha baru tentu akan
membutuhkan tenaga kerja baru sehingga dapat memberikan
peluang bagi pencari kerja dan mengurangi pengangguran.
c. Meningkatkan devisa negara terutama bagi produk dari kredit yang
dibiayai untuk keperluan ekspor.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

d. Menghemat devisa negara terutama bagi produk-produk yang
sebelumnya

diimpor.

Jadi

dengan

fasilitas

kredit

dapat

memproduksi produk tersebut di dalam negeri tentu akan
menghemat devisa negara.
e. Meningkatkan jumlah barang dan jasa karena kredit yang
disalurkan tentu dapat meningkatkan jumlah produksi barang dan
jasa yang terdapat di masyarakat.
2.2.2.2 Fungsi Kr edit
Adapun fungsi kredit menurut Kasmir (2011:85) adalah sebagai berikut :
1.

Untuk meningkatkan daya guna uang
Apabila uang yang ada hanya disimpan saja dirumah tidak akan
menghasilkan sesuatu yang berguna, sebaliknya dengan disalurkannya
dalam bentuk kredit maka uang tersebut menjadi berguna untuk
menghasilkan barang dan jasa oleh penerima kredit.

2.

Untuk meningkatkan daya guna barang
Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan untuk mengolah barang
yang sebelumnya tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

3.

Untuk meningkatkan peredaran barang
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus peredaran barang
dari suatu wilayah ke wilayah lain dan dapat meningkatkan jumlah barang
yang beredar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

4.

Untuk meningkatkan peredaran dan lalu-lintas uang
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan melalui kredit akan
beredar dari suatu wilayah ke wilayah lain. Sehingga jika suatu daerah
kekurangan uang dengan mendapatkan kredit maka daerah tersebut akan
memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

5.

Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
Dengan menerima kredit, nasabah akan bergairah untuk membuka atau
memperluas usahanya.

6.

Untuk meningkatkan hubungan internasional
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling
membutuhkan antara debitur dan kreditur, sehingga akan meningkatkan
kerja sama pada bidang lainnya.

7.

Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan meningkatkan
pemerataan pendapatan di masyarakat.

8.

Sebagai alat stabilitas ekonomi
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi
karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah
barang yang diperlukan oleh masyarakat serta meningkatkan devisa negara
dalam membantu kegiatan ekspor barang.

2.2.2.3 J enis-jenis Kr edit
Beragam jenis usaha, menyebabkan pula kebutuhan akan dana. Kebutuhan
dana yang beragam menyebabkan jenis