Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014.

(1)

ABSTRAK

Suatu perusahaan memiliki tujuan yaitu mencari keuntungan atau laba sebesar-besarnya. Laba merupakan suatu faktor unuk menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari suatu perushaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) di masa yang akan datang. Maka dari itu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui pengaruh yang diberikan rasio profitabilitas (return on asset dan return on equity), rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio), serta pertumbuhan perusahaan (rasio pertumbuhan penjualan) dalam penerimaan opini going concern. Data dikumpulkan dengan strategi arsip (archival). Sampel yang diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu 35 perusahaan. Dari ketiga hipotesis yang diajukan hanya terdapat satu hipotesis yang memberikan jawaban yaitu rasio likuiditas memberikan pengaruh yang signifikan negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Implikasi manajerial yang dapat diajukan adalah dengan meningkatkan rasio likuiditas sehingga terdapat kemungkinan kecil suatu perusahaan untuk menerima opini audit going concern.

Kata Kunci : going concern, opini audit, rasio profitabilitas, rasio likuiditas,


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

A company has a purpose that is looking for the most profitably. Profit is a factor to determine the viability of a company, so it can be said that the main purpose of a corporation is to maintain the viabilit (going concern) in the future. Therefore conducted a test to find out the influence of a given ratio of profitability (return on assets and return on equity), liquidity ratio (current ratio and quick ratio), and company growth (ratio sales growth) in receipt of an opinion of going concern. Data collected with the strategy of archives. Samples taken from the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), namely 35 companies. Of the three proposed hypotheses, there are only one hypotheses that gives an answer that is liquidity ratios provide significant influence negatively to the receipt of an audit opinion on the going concern. Managerial implications which can be filed is by increasing the ratio of liquidity so that there is little possibility of an enterprise to receive audit opinion on the going concern.

Key words : going concern, audit opinion, profitability ratio, liquidity ratio, company growth


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii KATA PENGANTAR iv ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 7

1.3Tujuan Masalah ... 7

1.4Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Agency Theory ... 9

2.1.2 Auditing ... 10

2.1.3 Opini Audit... 13

2.1.4 Rasio Profitabilitas ... 18

2.1.5 Rasio Likuiditas ... 24

2.1.6 Pertumbuhan Perusahaan ... 29

2.2 Rerangka Pemikiran ... 32

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 35

2.3.1 Rasio Profitabilitas dan Opini Audit Going Concern ... 35

2.3.2 Rasio Likuiditas dan Opini Audit Going Concer ... .36

2.3.3 Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit Going Concern ... 37

2.3.4 Rasio Profitabilitas, Likudititas dan Pertumbuhan Perusahan terhadap Opini Audit Going Concern ... 38

BAB III METODE PENELITIAN... 40

3.1 Objek Penelitian ... 40

3.2 Metode Penelitian ... 40

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

3.3.1 Populasi ... 40

3.3.2 Sampel ... 41

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 42


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 49

3.6.2 Uji Hipotesis ... 50

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1Hasil Penelitian ... 55

4.1.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... 55

4.1.2Uji Asumsi Klasik ... 56

4.1.3Deskriptif Data Penelitian ... 63

4.1.4Regresi Logistik ... 64

4.2 Pembahasan ... 71

BAB V PENUTUPAN ... 76

5.1 Simpulan ... 76

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 77

5.3 Implikasi ... 77

5.4 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 80


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Sampel penelitian ... 55

Tabel 4.2 Uji Normalitas ... 56

Tabel 4.3 Uji Normalitas ... 58

Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas ... 59

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 60

Tabel 4.6 Durbin-Watson ... 60

Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas ... 62

Tabel 4.8 Deskriptif Statistik ... 63

Tabel 4.9 Regresi Logstik ... 64

Tabel 4.10 Regresi Logistik ... 64

Tabel 4.11 Overall Model Fit ... 65

Tabel 4.12 Overall Model Fit ... 66

Tabel 4.13 Perbandingan ... 67

Tabel 4.14 Hosmer and Lemeshow Test... 67

Tabel 4.15 Nagelkerke R Square ... 68

Tabel 4.16 Uji Hipotesis 1... 69

Tabel 4.17 Uji Hipotesis 2... 70

Tabel 4.18 Uji hipotesis 3 ... 70


(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada dasarnya, tujuan dari suatu perusahaaan adalah memperoleh laba sebanyak-banyaknya. Laba merupakan suatu faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tetapi laba yang diterima oleh perusahaan tidak dapat dijadikan jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan dengan baik dan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) untuk masa yang akan datang (Hans Juniarto Kuswardi, 2012). Dalam PSAK No. 1 dinyatakan bahwa dalam penyusunan laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen bertujuan untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tudak mempunyai alternatif lain yang realitas selain melakukannya.

Berdasarkan PSAK No.1 tersebut dapat diketahui bahwa laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan serta kinerja yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hery


(7)

BAB I Pendahuluan 2

(2015) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan untuk organisasi pencari laba yaitu:

a. Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan secara rasional mengenai investasi, kredit, dan lainnya.

b. Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan kreditor serta pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek penerimaan las dari deviden atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang, atau sahan, dan pinjaman yang jatuh tempo.

c. Memberikan informasi tentang sumber daya (aset) perusahaan, klaim atas aset, dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan lain terhadap aset dan kewajiban.

d. Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama satu periode.

e. Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang transaksi yang memengaruhi modal, termasuk dividen dan pembayaran lainnya kepada pemilik, dan tentang faktor-faktor yang memengaruhi lukuiditas dan solvabilitas perusahaan.


(8)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha f. Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan

mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik atas penggunaan sumber daya (aset) yang telah dipercayakan kepadanya.

g. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.

Oleh karena itu, agar laporan keuangan keuangan yang telah perusahaan buat dapat dipercaya, maka dibutuhkan auditor untuk menjembatani kepentingan pengguna laporan keuangan dan penyedia laporan keuangan (Soliyah Wulandari, 2014). Selain itu, para pengguna laporan keuangan merasa bahwa pemberian opini audit going concern merupakan prediksi suatu kebangkrutan bagi perusahaan (Arga Fajar Santosa dan Linda Kusumaning Wedari, 2007). Hal ini membuat auditor memiliki peran yang sangat penting dalam mengeluarkan opini audit going concern yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya perusahaan tersebut. Peran auditor diperlukan untuk mencegah diterbitkannya laporan keuangan yang telah dimanipulasi, sehingga dengan menggunakan laporan keuangan yang telah di audit diharapkan dapat membantu para pemakai laporan keuangan untuk mengambil keputusan dengan benar (Andri Kartika, 2012). Dalam SPAP seksi 341 (2001) menyatakan auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dlam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan audit dikeluarkan.


(9)

BAB I Pendahuluan 4

Opini going concern merupakan berita buruk bagi pengguna laporan keuangan. Masalah yang sering timbul adalah sangat sulit untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan, sehingga membuat dilema moral dan etika dalam memberikan opini audit going concern yang muncul bagi auditor. Terdapat beberapa penyebabnya yaitu pertama, masalah self-fulfilling prophecy yang mengakibatkan auditor enggan mengungkapkan opini going concern dikarenakan kekhawatiran auditor dengan mengeluarkan opini audit going concern dapat mempercepat kebangkrutan yang terjadi pada perusahaan yang sedang mengalami masalah (Andi Kartika, 2012) . Kedua, terdapat prosedur penerapan status going concern yang tidak terstruktur (Joanna H Lo, 1994 dalam Andi Kartika, 2012).

Dampak negatif yang dapat ditimbulkan karena dikeluarkan opini audit going concern terhadap perusahaan adalah turunnya harga saham, kesulitan dalam meningkatkan modal pinjaman, ketidakpercayaan investor, kreditur, pelanggan, dan karyawan terhadap manajemen perusahaan. Memburuknya citra dari perusahaan dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan kreditur yang dapat memberikan dampak yang sangat besar apabila perusahaan memerlukan dana dalam jumlah besar untuk kelangsungan operasi perusahaan. Dan juga kehilangan pelanggan dapat menyebabkan operasi perusahaan dapat berhenti sehingga kebangkrutan pasti akan terjadi (Endra Ulkri Arma, 2013).

Penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan ini sangat berguna untuk melakukan analisis terhadap keadaaan laporan keuangan. Bagi investor jangka pendek maupun menengah kebanyakan lebih tertarik dengan kondisi


(10)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan mudah melalui perhitungan rasio-rasio keuangan yang sesuai keinginan. Secara jangka panjang rasio keuangan juga digunakan untuk menganalisi kondisi kinerja suatu perusahaan. Perhitungan rasio keuangan akan menjadi lebih jelas apabila dihubungkan dengan pola historis dari perusahaan, yang dilihat dari perhitungan beberapa tahun untuk melihat kondisi perusahaan membaik atau memburuk, atau melakukan perbandingan antar perusahaan dalam industri yang sama (Hery, 2015).

Berdasarkan penjelasan diatas maka penelitian ini dilakukan menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan. Rasio lukuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Hery, 2015). Dalam penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio dan quick ratio. Penelitian rasio likuiditas likaukan oleh Endra Ulkri Arma (2013) yang hasilnya menyatakan bahwa rasio likuiditas berpengaruh signifikan negatif sedangkan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jesica Handoko (2012) rasio likuiditas tidak memberikan pengaruh dalam pemberian opini audit going concern.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan usaha dalam memperoleh keuntungan atau laba (Hery,2015). Rasio profitabilitas ini diproksikan dengan return on asset dan return on equity. Semakin besar tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Dalam penelitian Endra Ulkri Arma


(11)

BAB I Pendahuluan 6

(2013) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan negative terhadap penerimaan opini audit going concern, sedangkan menurut Soliyah Wulandari (2012) menyatakan tidak memberikan dukungan empiris bahwa rasio profitabiitas berpengaruh terhadap auditor dalam memeberikan opini audit going concern.

Pertumbuhan perusahaan merupakan rasio untuk mengukur kemampuan usaha dalam bertahan pada posisisnya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi pada umumnya (Irham Fahmi,2014). Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan diproksikan pada rasio penjualan, semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan maka semakin kecil kemungkinan untuk mendapatkan opini audit going concern. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Kartika (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going cocern. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Wilujeng Rahayu dan Caecilia Widi Pratiwi (2011) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini aduit going concern.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Endra

Ulkri Arma, 2013 yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan

Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”. Dikarenakan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu peneliti tertarik untuk melakukan generalisasi hasil penelitian yang ada, sehingga peneliti melakukan pengujian kembali variabel-variabel tersebut dengan terdapat perbedaan penambahan rasio keuangan yang dihitung dan data yang digunakan adalah tahun 2010-2014.


(12)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, indentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:

a. Apakah secara parsial rasio likuiditas memberikan pengaruh negatif pada pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

b. Apakah secara parsial rasio profitabilitas memberikan pengaruh negatif pada pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

c. Apakah secara parsial pertumbuhan perushaan memberikan pengaruh yang signifikan pada pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

d. Apakah secara simultan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan memberikan pengaruh yang signifikan pada pemberian oponi audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan indetifikasi masalah di atas tujuan dari penelitian ini yaitu:

a. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio likuiditas memiliki pengaruh negatif dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.


(13)

BAB I Pendahuluan 8

b. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio profitabilitas memiliki pengaruh negatif dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

c. Untuk menemukan bukti secara empiris pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

d. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perushaan memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dalam memberikan manfaat bagi:

a. Bagi akademisi, dapat memberikan pengembangan teori dan pengetahuan yang berkaitan dengan going concern.

b. Bagi praktisi bisnis, dapat membantu manajemen untuk mengetahui pengaruh dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan guna untuk mempertahankan keberlangsungan hidup usaha.

c. Bagi investor, dapat membantu investor dalam mengambil keputusan dalam melakukan investasi pada suatu perusahaan yang dapat dilihat dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan.


(14)

76 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan atas laporan keuangan 26 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Maka dari itu, peneliti dapat menyimpulkan:

 Tidak terdapat pengaruh rasio profitabilitas yang signifikan dan berarah negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, walaupun rasio prifitabilitas meningkat tidak memberikan kemungkinan untuk suatu perusahaan menerima opini audit going concern.

 Terdapat pengaruh rasio likuiditas yang signifikan dan berarah negative terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, jika perusahaan memiliki rasio likuiditas yang semakin tinggi, maka terdapat kemungkinan yang rendah untuk menerima opini audit going concern.

 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan negatif pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, walaupun pertumbuhan penjualan semakin meningkat atau menurun tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut akan menerima opini audit going concern.

 Terdapat pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terdapap penerimaan opini audit going concern.


(15)

BAB V Penutup 77

5.2. Keterbatasan masalah

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa keterbatasan penelitian, yaitu:

 Peneliti hanya menggunakan variabel independen rasio profitabilitas (ROA dan ROE), rasio likuiditas (CR dan QR) serta perumbuhan perusahaan (penjualan).

 Peneliti melakukan pengujian asumsi klasik dengan memisahkan setiap variabel independen yang digunakan.

5.3. Implikasi Penelitian

Implikasi manajerial yang dapat diberikan adalah manajemen pada suatu perusahaan dapat melakukan peningkatan rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio) dalam perusahaan, sehingga dapat memberikan kemungkinan kecil dalam penerimaan opini audit going concern.

5.4. Saran

 Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian dengan menambah rasio-rasio lain yang dapat menjadi indikator sehatnya suatu perusahaan.

 Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutkan untuk dapat menguji tidak hanya satu jenis industri, tetapi dapat meneliti dua atau lebih jenis industry pada Bursa Efek Indonesia.


(16)

78

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin dan James K Lobbecke. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jarkarta: Erlangga.

Alichia, Yashinta Putri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi. Vol. 1 (No.1).

Arikunto, 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arma, Endra Ulkri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Fahmi, Irham. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, cv.

Hadori, Baqarina dan Bambang Sudibyo. 2014. Analisis Pengaruh Kualitas Finansial Perusahaan, Kualitas Auditor, dan Kualitas Perekonomian terhadap Opini Audit (Going concern). Jurnal Economia. Vol 10 (No. 1).

Harahap, Sofyan Syafri. (2015). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafinfo Persada.

Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Jakarta: PT Buku Seru.

Jogiyanto. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Kartika, Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol.1 (No.1).

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kuswardi, Hans Juniarto. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan

Perusahaan dan Kualitas Audit terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Wholesale dan Retail Trade Di BEI. Jurnal Akuntansi. Vol.1 (No.2).

Kristiana, Ira. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern Pada


(17)

81

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1 (No.1).

Munawir, S. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Muttaqin, Ariffandita Nuri dan Sudarno. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan

dan Faktor Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.1 (No. 2).

Rahayu, Ayu Wilujeng dan Caecilia Widi Pratiwi. 2011. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Proceeding PESAT. Vol.4.

Rahman, Abdul dan Baldric Siregar. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal dan Prosiding SNA. Vol.15.

Setyarno, Eko, Indira Januarti dan Faisal. 2007. “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 7 (No. 2).

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Susanto, Yulius Kurnia. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.11 (No.3).

Tjahjani, Fera dan Rysa Feryna Novianti. 2014. Audit Going Concern Opinion, Influenced by Audit Quality, Leverage, Prior Audit Opinion, Growth and Size Of The Company. Business and Economic Tranformation Towards AEC 2015. Wulandari, Soliyah. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit Going Concern. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana.


(1)

BAB I Pendahuluan 7

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, indentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:

a. Apakah secara parsial rasio likuiditas memberikan pengaruh negatif pada pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

b. Apakah secara parsial rasio profitabilitas memberikan pengaruh negatif pada pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

c. Apakah secara parsial pertumbuhan perushaan memberikan pengaruh yang signifikan pada pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

d. Apakah secara simultan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan memberikan pengaruh yang signifikan pada pemberian oponi audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan indetifikasi masalah di atas tujuan dari penelitian ini yaitu:

a. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio likuiditas memiliki pengaruh negatif dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.


(2)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha b. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio profitabilitas memiliki

pengaruh negatif dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

c. Untuk menemukan bukti secara empiris pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

d. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perushaan memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dalam memberikan manfaat bagi:

a. Bagi akademisi, dapat memberikan pengembangan teori dan pengetahuan yang berkaitan dengan going concern.

b. Bagi praktisi bisnis, dapat membantu manajemen untuk mengetahui pengaruh dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan guna untuk mempertahankan keberlangsungan hidup usaha.

c. Bagi investor, dapat membantu investor dalam mengambil keputusan dalam melakukan investasi pada suatu perusahaan yang dapat dilihat dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan.


(3)

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan atas laporan keuangan 26 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Maka dari itu, peneliti dapat menyimpulkan:

 Tidak terdapat pengaruh rasio profitabilitas yang signifikan dan berarah negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, walaupun rasio prifitabilitas meningkat tidak memberikan kemungkinan untuk suatu perusahaan menerima opini audit going concern.

 Terdapat pengaruh rasio likuiditas yang signifikan dan berarah negative terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, jika perusahaan memiliki rasio likuiditas yang semakin tinggi, maka terdapat kemungkinan yang rendah untuk menerima opini audit going concern.

 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan negatif pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, walaupun pertumbuhan penjualan semakin meningkat atau menurun tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut akan menerima opini audit going concern.

 Terdapat pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terdapap penerimaan opini audit going concern.


(4)

BAB V Penutup 77

Universitas Kristen Maranatha 5.2. Keterbatasan masalah

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa keterbatasan penelitian, yaitu:

 Peneliti hanya menggunakan variabel independen rasio profitabilitas (ROA dan ROE), rasio likuiditas (CR dan QR) serta perumbuhan perusahaan (penjualan).

 Peneliti melakukan pengujian asumsi klasik dengan memisahkan setiap variabel independen yang digunakan.

5.3. Implikasi Penelitian

Implikasi manajerial yang dapat diberikan adalah manajemen pada suatu perusahaan dapat melakukan peningkatan rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio) dalam perusahaan, sehingga dapat memberikan kemungkinan kecil dalam penerimaan opini audit going concern.

5.4. Saran

 Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian dengan menambah rasio-rasio lain yang dapat menjadi indikator sehatnya suatu perusahaan.

 Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutkan untuk dapat menguji tidak hanya satu jenis industri, tetapi dapat meneliti dua atau lebih jenis industry pada Bursa Efek Indonesia.


(5)

78

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin dan James K Lobbecke. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jarkarta: Erlangga.

Alichia, Yashinta Putri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi. Vol. 1 (No.1).

Arikunto, 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arma, Endra Ulkri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Fahmi, Irham. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, cv.

Hadori, Baqarina dan Bambang Sudibyo. 2014. Analisis Pengaruh Kualitas Finansial Perusahaan, Kualitas Auditor, dan Kualitas Perekonomian terhadap Opini Audit (Going concern). Jurnal Economia. Vol 10 (No. 1).

Harahap, Sofyan Syafri. (2015). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafinfo Persada.

Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Jakarta: PT Buku Seru.

Jogiyanto. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Kartika, Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol.1 (No.1).

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kuswardi, Hans Juniarto. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan

Perusahaan dan Kualitas Audit terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Wholesale dan Retail Trade Di BEI. Jurnal Akuntansi. Vol.1 (No.2).

Kristiana, Ira. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern Pada


(6)

81

Universitas Kristen Maranatha Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1 (No.1).

Munawir, S. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Muttaqin, Ariffandita Nuri dan Sudarno. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan

dan Faktor Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.1 (No. 2).

Rahayu, Ayu Wilujeng dan Caecilia Widi Pratiwi. 2011. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Proceeding PESAT. Vol.4.

Rahman, Abdul dan Baldric Siregar. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal dan Prosiding SNA. Vol.15.

Setyarno, Eko, Indira Januarti dan Faisal. 2007. “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 7 (No. 2).

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Susanto, Yulius Kurnia. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.11 (No.3).

Tjahjani, Fera dan Rysa Feryna Novianti. 2014. Audit Going Concern Opinion, Influenced by Audit Quality, Leverage, Prior Audit Opinion, Growth and Size Of The Company. Business and Economic Tranformation Towards AEC 2015. Wulandari, Soliyah. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit Going Concern. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebalumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

1 52 93

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 7 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

4 8 28

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,Profitabilitas, Dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur YangMengalami Financial Distress Di BEI Tahun 2010-2014.

0 1 8

METODE PENELITIAN Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,Profitabilitas, Dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur YangMengalami Financial Distress Di BEI Tahun 2010-

0 2 14

DAFTAR PUSTAKA Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,Profitabilitas, Dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur YangMengalami Financial Distress Di BEI Tahun 2010-201

0 1 4

PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

0 0 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI)

0 0 15