Pengaruh Debt Tax Shield dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal.

(1)

viii

ABSTRACT

This study aims to find the effect of debt tax shield and non debt tax shield on capital structure of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period 2011 to 2013. The sample was taken by the purposive sampling method, with the following criteria: (1) they listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2011 to 2013, (2) they disclosed financial statements as of December 31 which have been audited in the rupiah currency, (3) they have a profit in the current years, and (4) they have all data needed in this study completely. Data was proceeded using multiple regression test. The results showed that debt tax shield and non-debt tax shield simultaneously affect the company's capital structure. Partially, debt tax shield a positive effect the commpany’s capital structure, while the non-debt tax shield does not affect the capital structure of the companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2011 to 2013.


(2)

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh debt tax shield dan non debt tax shield terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 hingga 2013. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut: (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011 hingga 2013, (2) perusahaan manufaktur tersebut mengungkapkan laporan keuangan per 31 Desember yang telah diaudit dalam mata uang rupiah pada periode pengamatan tahun 2011 hingga 2013, (3) perusahaan tersebut memiliki data laba tahun berjalan yang positif, dan (4) perusahaan tersebut memiliki data yang dibutuhkan dalam penelitian ini secara lengkap. Metode yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt tax shield dan non debt tax shield secara simultan memengaruhi struktur modal perusahaan. Secara parsial, debt tax shield berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan, sedangkan non debt tax shield tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011 hingga 2013.


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERYATAAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Kontribusi Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Pustaka ... 7

2.1.1 Struktur Modal ... 7


(4)

xi

2.1.2.1 Teori Modigliani dan Miller ... 10

2.1.2.2 Teori Trade-Off ... 12

2.1.3 Pajak ... 14

2.1.4 Debt Tax Shield ... 22

2.1.5 Non Debt Tax Shield ... 23

2.2 Penelitian Terdahulu ... 26

2.3 Kerangka Teori ... 29

2.4 Kerangka Pemikiran ... 30

2.4.1 Pengaruh Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal ... 30

2.4.2 Pengaruh Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal ... 30

2.5 Model Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Populasi dan Sampel ... 33

3.2 Jenis Penelitian ... 34

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.5 Teknik Pengujian Data ... 36

3.6 Teknik Analisis Data ... 39

3.6.1 Regresi Ganda ... 39

3.6.2 Uji Goodness of Fit Model ... 40

3.6.3 Koefisien Determinasi ... 40

3.6.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 41


(5)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 44

4.2 Hasil Penelitian ... 44

4.2.1 Uji Normalitas ... 44

4.2.2 Uji Multikolonieritas ... 45

4.2.3 Uji Autokorelasi ... 46

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 47

4.2.5 Uji Regresi Ganda ... 48

4.2.6 Uji Goodness of Fit Model ... 49

4.2.7 Koefisien Determinasi ... 50

4.2.8 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 50

4.2.9 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 51

4.3 Pembahasan ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1 Simpulan ... 54

5.2 Keterbatasan dan Saran ... 54

5.2.1 Keterbatasan ... 54

5.2.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN ... 59


(6)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 29 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 32


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Pengakuan Beban Penyusutan Menurut UU PPh No. 36 Tahun 2008 ... 26 Tabel 2.2 Pengakuan Beban Amortisasi Menurut UU PPh No. 36 Tahun 2008 .... 26 Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 26 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 34 Tabel 3.2 Tabel Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi ... 38


(8)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Nama Perusahaan Sampel ... 59

Lampiran B Uji Goodness of Fit Model/ANOVA ... 60

Lampiran C Uji Multikolonieritas ... 61

Lampiran D Uji Autokorelasi ... 62

Lampiran E Uji Normalitas ... 63

Lampiran F Uji Heteroskedastisitas ... 64


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada era globalisasi, persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Perusahaan harus memiliki kemampuan untuk bertahan bahkan mampu untuk berkembang agar dapat bersaing di dalam dunia usaha. Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam dunia usaha, perusahaan memerlukan inovasi-inovasi baru agar produk yang dihasilkan diminati bahkan mampu menguasai pangsa pasar. Selain dengan menciptakan inovasi-inovasi yang baru, perusahaan juga bisa melakukan efisiensi produktivitas, baik dari segi operasional maupun dari segi pendanaan. Efisiensi produktivitas dari segi operasional dapat dilakukan dengan cara menekan biaya produksi dan/atau menambah jumlah produksi. Sedangkan efisiensi produktivitas dari segi pendanaan dapat dilihat dari struktur modalnya.

Perusahaan harus mengambil keputusan pendanaan yang tepat untuk menentukan struktur modal yang paling optimal. Struktur modal merupakan imbangan antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri (Sutrisno, 2012). Jika perusahaan menggunakan modal sendiri (ekuitas) sebagai sumber pendanaan, perusahaan dapat menggunakan laba ditahan (retained earnings) atau dengan cara menerbitkan saham. Apabila perusahaan memilih menerbitkan saham, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk pembayaran deviden. Sedangkan jika perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaannya, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk pembayaran bunga.


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Struktur modal yang diperoleh dari hutang akan memperoleh manfaat pajak. Modigliani dan Miller (1963) menemukan adanya pengaruh pajak dalam struktur modal dengan menghubungkan antara hutang dan pajak. Pajak penghasilan (taxable income) menjadi lebih kecil karena adanya pengurangan biaya dari beban bunga (tax deductible of interest payment). Hal ini diperkuat dengan adanya teori trade-off. Teori ini merupakan pengembangan dari teori Modigliani dan Miller. Model static trade-off menyatakan bahwa penggunaan hutang dalam struktur modal lebih menguntungkan bagi perusahaan daripada menggunakan modal sendiri (ekuitas) apabila dilihat dari sisi pajak. Teori trade-off mengatakan bahwa perusahaan mencari tingkat hutang yang menyeimbangkan pajak dari hutang tambahan terhadap kemungkinan biaya kesulitan keuangan. Teori trade-off memprediksi pinjaman moderat dari pembayaran pajak perusahaan (Myers, 2001).

Selain itu, dalam peraturan pajak penghasilan (PPh) di Indonesia terdapat perbedaan perlakuan yang besar antara bunga pinjaman dan pengeluaran dividen, bahwa bunga pinjaman dapat dikurangkan sebagai biaya (tax deductible) sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 sedangkan pengeluaran dividen tidak dapat dikurangkan sesuai dengan Pasal 9 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih menyukai penggunaan hutang dalam struktur modalnya.

Pengurang pajak penghasilan (tax shields) menjadi salah satu pertimbangan untuk menentukan kebijakan struktur modal. Tax shields adalah kelompok penentu struktur modal yang dapat menambah atau mengurangi hutang, terdiri dari debt tax shields dan non-debt tax shields. Debt tax shields adalah penentu struktur modal, hutang akan ditambah jika terdapat insentif atas penambahan hutang berupa


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

pengurangan pajak dari pembebanan bunga hutang terhadap laba rugi (Djumahir, 2005). Debt tax shields sebagai pendorong bagi perusahaan untuk lebih banyak menerima pinjaman, karena bunga pinjaman yang dibebankan sebagai biaya pada perhitungan laba dan rugi akan mengurangi pajak penghasilan perusahaan (Modigliani dan Miller, 1963). Sebagai implikasinya, peningkatan tarif pajak akan meningkatkan penggunaan hutang perusahaan (Shuetrim, et al., 1993). Karena pajak bagi perusahaan merupakan biaya yang dapat mempengaruhi laba atau unsur pengurang laba, untuk itu perusahaan berusaha untuk menekan pembayaran pajak. Semakin besar pajak yang harus dibayar maka semakin besar pula usaha perusahaan untuk meminimalisasikan pembayaran pajak. Jadi, semakin besar debt tax shields maka semakin besar struktur modal yang berasal dari hutang.

Tax deductible memang akan memberikan peluang untuk meningkatkan struktur modal perusahaan yang berasal dari hutang, akan tetapi bila tidak diimbangi dengan pengelolaan hutang yang baik, penggunaan hutang justru akan menjadi beban yang menyulitkan posisi keuangan perusahaan yang disebabkan oleh kewajiban untuk membayar cicilan hutang beserta bunganya. Kemungkinan yang paling buruk dari kesalahan pengambilan keputusan dalam pendanaan dengan hutang yaitu terjadinya kebangkrutan (Djumahir, 2005).

DeAngelo dan Ronald (1980) menyatakan bahwa selain bunga hutang, potongan pajak (tax deduction) yang berupa depresiasi dan investment tax credit juga dapat digunakan untuk mengurangi pajak. Jadi, penghematan pajak selain dengan beban bunga hutang juga dapat berasal dari depresiasi dan amortisasi. Penghematan pajak yang berasal dari depresiasi dan amortisasi disebut dengan non debt tax shields.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Mason (1990) menyatakan bahwa non debt tax shield dikelompokkan menjadi dua yaitu, tax loss carryforward dan investment tax credit. Tax loss carryforward yaitu fasilitas berupa kerugian yang dapat dikompensasikan terhadap laba paling lama lima tahun kedepan dan investment tax credit berupa fasilitas yang diberikan oleh pemerintah yang meliputi pengurangan beban pajak, penundaan pajak, dan pembebasan pajak. Dimana investment tax credit sebagai proksi untuk non debt tax shield pada umumnya diberikan kepada perusahaan yang memiliki tangible asset yang besar sehingga dapat digunakan sebagai collateral bagi pengambilan hutang.

Choi dalam Tirsono (2008), menemukan bahwa perusahaan dengan aktiva tangible cenderung mengajukan lebih banyak hutang. Perusahaan yang memiliki depresiasi tinggi mencerminkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva tetap yang besar sehingga dapat digunakan sebagai collateral untuk mendapatkan hutang. Dengan kata lain depresiasi berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Sedangkan menurut Mas’ud (2008) tax shield effect dengan indikator non debt tax shield menunjukkan besarnya biaya non kas yang menyebabkan penghematan pajak dan dapat digunakan sebagai modal untuk mengurangi hutang. Menurut Djumahir (2005) depresiasi dan amortisasi sebagai pendorong perusahaan untuk mengurangi hutang, karena depresiasi dan amortisasi merupakan cash flow sebagai sumber modal dari dalam perusahaan sehingga dapat mengurangi pendanaan dari hutang. Jadi, semakin besar non debt tax shields belum tentu struktur modal yang berasal dari hutang semakin kecil karena bisa saja perusahaan menjadikan aktiva tetap sebagai jaminan untuk memperoleh hutang atau perusahaan menggunakan dana pinjaman untuk memperoleh aktiva.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh debt tax shields dan non debt tax shields terhadap struktur modal dilakukan oleh Djumahir (2005). Penelitian tersebut memberikan bukti empiris bahwa variabel debt tax shields berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan variabel non debt tax shields tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Homaifar, et al., (1994) dalam penelitiannya mengenai model empiris dari struktur modal menyatakan bahwa non debt tax shield mempunyai pengaruh positif terhadap leverage. Penelitian lainnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dilakukan oleh Hidayat dan Sudarno (2013). Dalam penelitian tersebut variabel non debt tax shields mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti hendak menguji pengaruh debt tax shields dan non debt tax shields terhadap struktur modal.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah debt tax shields berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan? 2. Apakah non-debt tax shields berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan?

1.3Tujuan Penelitian

Melihat latar belakang masalah serta rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian diharapkan untuk menemukan bukti empirik berikut:

1. Debt tax shields berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. 2. Non-debt tax shields berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.4Kontribusi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan kepada perusahaan tentang bagaimana mengambil keputusan pendanaan yang bisa dipengaruhi oleh debt tax shield dan non debt tax shield. Perusahaan diharapkan dapat mengambil keputusan pendanaan yang paling optimal untuk perusahaannya karena kesalahan dalam pengambilan keputusan pendanaan dapat merugikan perusahaan. Untuk itu perusahaan harus lebih cermat dalam pengambilan keputusan ini. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk diadakan penelitian selanjutnya.


(15)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt tax shield dan non debt tax shield terhadap struktur modal perusahaan. Berdasarkan analisis data, kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Debt tax shield berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Non debt tax shield tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Keterbatasan Dan Saran 5.2.1 Keterbatasan

Beberapa keterbatasan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah periode pengamatan hanya tiga tahun sehingga hasilnya mungkin belum maksimal atau mengalami bias akibat beberapa perubahan signifikan yang tidak dapat tercatat melalui periode pengamatan yang singkat.

2. Periode pengamatan yang singkat disebabkan karena di tahun 2010 terdapat perubahan tarif pajak untuk Wajib Pajak Badan sehingga hasil penelitian dikhawatirkan akan menjadi bias apabila tahun 2010 dan tahun sebelumnya


(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 55

dimasukkan ke dalam tahun pengamatan sehingga tahun penelitian terbatas hanya 3 tahun, yakni tahun 2011 hingga tahun 2013.

3. Pemilihan sampel tidak dilakukan secara acak, tetapi menggunakan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling) yaitu membatasi kriteria-kriteria sampel hanya untuk perusahaan manufaktur. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk perusahaan di sektor lain.

4. Dalam penelitian ini variabel non debt tax shield hanya menggunakan depresiasi sebagai perhitungannya. Peneliti tidak memasukkan tax loss carryforward dan investment tax credit.

5.2.2 Saran

1. Jumlah periode pengamatan dapat diperpanjang menjadi 10 tahun atau lebih. 2. Periode pengamatan dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah perubahan

tarif pajak atau sebelum dan sesudah tahun 2010.

3. Pemilihan sampel dilakukan secara acak agar hasilnya dapat digeneralisasikan untuk seluruh perusahaan di sektor lainnya selain manufaktur atau penelitian pun dapat dilakukan untuk perusahaan di sektor lainnya atau seluruh sektor kecuali sektor perbankan yang pada umumnya memiliki aset tetap yang sedikit.

4. Penelitian selanjutnya dapat memasukkan tax loss carryforward dan investment tax credit dalam merumuskan variabel non debt tax shield.

Perusahaan harus mempertimbangkan aspek tax shield dalam menentukan struktur modal perusahaan karena tax shield dapat mengurangi pembayaran pajak. Selain itu, struktur modal perusahaan yang baik mencerminkan pendanaan yang optimal sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya.


(17)

56

DAFTAR PUSTAKA

Bradley, Jarrel dan Kim. 1984. On the Existence of an Optimal Capital Structure: Theory and Evidence. Journal of Finance, 1(2), 857-878.

Brigham, E. F dan Houston, J. F. 2011. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Buku Dua. Diterjemahkan oleh: Herman Wibowo. Erlangga. Jakarta.

DeAngelo, Harry and Ronald W. M. 1980. Optimal Capital Structure Under Corporate and Personal Taxation. Journal of Financial Economics, 8, 3-29. Djumahir. 2005. Pengaruh Variabel-Variabel Tax Shield dan Non-Tax Shield

Terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Go-Public di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Wacana, 8(3), 302-321.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Badan peberbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hartono, J. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Hidayat, Rizafatoni dan Sudarno. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Diponegoro Journal of Accounting, 2(2).

Homaifar, Zeitz and Benkato. 1994. An Empirical Model of Capital Structure: Some New Evidance. Journal of Business Finance and Accounting, 21(1).

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.

Indrianto, N. dan Supomo, B. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta.

Kieso, Donald E., Weygandt J.J., and Warfield T.D. 2011. Intermediate Accounting Twelfh Edition. John Wiley and Sons. New Jersey.

Margaretha, Farah dan Ramadhan. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12(2), 119-130.

Mas’ud, Masdar. 2008. Struktur Modal dan Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 7(1), 82-99.

Mason, J. K. M. 1990. Do Taxes Affect Corporate Financing Descisions? The Journal of Finance, 45(5), 1471-1493.


(18)

57

Modigliani, F, and Miller, M. H. 1958. The Cost of Capital, Corporate Finance and the Theory of Invesment. American Economic Review, 48(3), 261-297. ---. 1963. Corporate Income Tax and the Cost of Capital: A Correction. American Economic Review, 53(3), 433-443.

Moh’d, M. A., Perry, L. G., and Rimbey, J. N. 1998. The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt Policy: A Time-Series Cross-Sectional Analysis. The Financial Review, 33(3), 85-98.

Myers, S.C. 2001. Capital Structure. The Journal of economics Perspective, 15(2), 81-102.

Resmi, S. 2014. Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 8. Salemba Empat. Jakarta. Riyanto, B. 2013. Dasar-dasar Pembelanjaan Negara. BPFE. Yogyakarta.

Shuetrim G, Lowe P, and Morlings. 1993. The Determinants of Corporate Leverage: A Panel Data Analysis. Research Discussion Paper Reserve Bank of Australia. Journal of Finance, 39, 1-52.

Sudana, I. M. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktik. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung.

Suprianto, Edy. 2009. Pengaruh Aspek Pajak dan Aspek Lainnya Terhadap Tingkat Hutang pada Perusahaan-Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008. Simposium Nasional Pajak.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan: Teori Konsep dan Aplikasi. Penerbit EKONISIA. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.

Tirsono. 2008. Analisis Faktor Pajak dan Faktor-Faktor Lain yang Berpengaruh terhadap Tingkat Hutang pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. Titman, S., dan Wessels, R. 1988. The Determination of Capital Structure Choice.

The Journal of Finance, 43(1), 1-19.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Waluyo. 2013. Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta.


(19)

58

Widarjono, A. 2013. Ekonometrika (Pengantar dan Aplikasinya). Edisi 4. Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.4Kontribusi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan kepada perusahaan tentang bagaimana mengambil keputusan pendanaan yang bisa dipengaruhi oleh debt tax shield dan non debt tax shield. Perusahaan diharapkan dapat mengambil keputusan pendanaan yang paling optimal untuk perusahaannya karena kesalahan dalam pengambilan keputusan pendanaan dapat merugikan perusahaan. Untuk itu perusahaan harus lebih cermat dalam pengambilan keputusan ini. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk diadakan penelitian selanjutnya.


(2)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt tax shield dan non debt tax shield terhadap struktur modal perusahaan. Berdasarkan analisis data, kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Debt tax shield berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Non debt tax shield tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Keterbatasan Dan Saran 5.2.1 Keterbatasan

Beberapa keterbatasan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah periode pengamatan hanya tiga tahun sehingga hasilnya mungkin belum maksimal atau mengalami bias akibat beberapa perubahan signifikan yang tidak dapat tercatat melalui periode pengamatan yang singkat.

2. Periode pengamatan yang singkat disebabkan karena di tahun 2010 terdapat perubahan tarif pajak untuk Wajib Pajak Badan sehingga hasil penelitian dikhawatirkan akan menjadi bias apabila tahun 2010 dan tahun sebelumnya


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 55

dimasukkan ke dalam tahun pengamatan sehingga tahun penelitian terbatas hanya 3 tahun, yakni tahun 2011 hingga tahun 2013.

3. Pemilihan sampel tidak dilakukan secara acak, tetapi menggunakan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling) yaitu membatasi kriteria-kriteria sampel hanya untuk perusahaan manufaktur. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk perusahaan di sektor lain.

4. Dalam penelitian ini variabel non debt tax shield hanya menggunakan depresiasi sebagai perhitungannya. Peneliti tidak memasukkan tax loss carryforward dan investment tax credit.

5.2.2 Saran

1. Jumlah periode pengamatan dapat diperpanjang menjadi 10 tahun atau lebih. 2. Periode pengamatan dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah perubahan

tarif pajak atau sebelum dan sesudah tahun 2010.

3. Pemilihan sampel dilakukan secara acak agar hasilnya dapat digeneralisasikan untuk seluruh perusahaan di sektor lainnya selain manufaktur atau penelitian pun dapat dilakukan untuk perusahaan di sektor lainnya atau seluruh sektor kecuali sektor perbankan yang pada umumnya memiliki aset tetap yang sedikit.

4. Penelitian selanjutnya dapat memasukkan tax loss carryforward dan investment tax credit dalam merumuskan variabel non debt tax shield.

Perusahaan harus mempertimbangkan aspek tax shield dalam menentukan struktur modal perusahaan karena tax shield dapat mengurangi pembayaran pajak. Selain itu, struktur modal perusahaan yang baik mencerminkan pendanaan yang optimal sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya.


(4)

56

DAFTAR PUSTAKA

Bradley, Jarrel dan Kim. 1984. On the Existence of an Optimal Capital Structure: Theory and Evidence. Journal of Finance, 1(2), 857-878.

Brigham, E. F dan Houston, J. F. 2011. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Buku Dua. Diterjemahkan oleh: Herman Wibowo. Erlangga. Jakarta.

DeAngelo, Harry and Ronald W. M. 1980. Optimal Capital Structure Under Corporate and Personal Taxation. Journal of Financial Economics, 8, 3-29. Djumahir. 2005. Pengaruh Variabel-Variabel Tax Shield dan Non-Tax Shield

Terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Go-Public di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Wacana, 8(3), 302-321.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Badan peberbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hartono, J. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Hidayat, Rizafatoni dan Sudarno. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Diponegoro Journal of Accounting, 2(2).

Homaifar, Zeitz and Benkato. 1994. An Empirical Model of Capital Structure: Some New Evidance. Journal of Business Finance and Accounting, 21(1).

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.

Indrianto, N. dan Supomo, B. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta.

Kieso, Donald E., Weygandt J.J., and Warfield T.D. 2011. Intermediate Accounting Twelfh Edition. John Wiley and Sons. New Jersey.

Margaretha, Farah dan Ramadhan. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12(2), 119-130.

Mas’ud, Masdar. 2008. Struktur Modal dan Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 7(1), 82-99.

Mason, J. K. M. 1990. Do Taxes Affect Corporate Financing Descisions? The Journal of Finance, 45(5), 1471-1493.


(5)

57

Modigliani, F, and Miller, M. H. 1958. The Cost of Capital, Corporate Finance and the Theory of Invesment. American Economic Review, 48(3), 261-297. ---. 1963. Corporate Income Tax and the Cost of Capital: A Correction. American Economic Review, 53(3), 433-443.

Moh’d, M. A., Perry, L. G., and Rimbey, J. N. 1998. The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt Policy: A Time-Series Cross-Sectional Analysis. The Financial Review, 33(3), 85-98.

Myers, S.C. 2001. Capital Structure. The Journal of economics Perspective, 15(2), 81-102.

Resmi, S. 2014. Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 8. Salemba Empat. Jakarta. Riyanto, B. 2013. Dasar-dasar Pembelanjaan Negara. BPFE. Yogyakarta.

Shuetrim G, Lowe P, and Morlings. 1993. The Determinants of Corporate Leverage: A Panel Data Analysis. Research Discussion Paper Reserve Bank of Australia. Journal of Finance, 39, 1-52.

Sudana, I. M. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktik. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung.

Suprianto, Edy. 2009. Pengaruh Aspek Pajak dan Aspek Lainnya Terhadap Tingkat Hutang pada Perusahaan-Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008. Simposium Nasional Pajak.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan: Teori Konsep dan Aplikasi. Penerbit EKONISIA. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.

Tirsono. 2008. Analisis Faktor Pajak dan Faktor-Faktor Lain yang Berpengaruh terhadap Tingkat Hutang pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. Titman, S., dan Wessels, R. 1988. The Determination of Capital Structure Choice.

The Journal of Finance, 43(1), 1-19.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Waluyo. 2013. Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta.


(6)

58

Widarjono, A. 2013. Ekonometrika (Pengantar dan Aplikasinya). Edisi 4. Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.