PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA KECANTKAN SISWA KELAS XI SMK PEMBANGUNAN DAERAH LUBUK PAKAM T.P 2012/2013.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE
PEMBERIAN TUGAS PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA
KECANTIKAN SISWA KELAS XI SMK PEMBANGUNAN DAERAH
LUBUK PAKAM T.P 2012/2013

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
FRISKA ANDRIANA PURBA
NIM. 508143022

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
Friska Andriana Purba,NIM.508143022. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Metode Pemberian Tugas Pada Mata Pelajaran Kosmetika Kecantkan Siswa Kelas XI
SMK Pembangunan Daerah Lubuk PakamT.P 2012/2013.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas
XI SMK Pembangunan Daerah T.P 2012/2013 dengan menggunakan metode pemberian
tugas. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Reseach) yang
merupakan penelitian partisipan dimana guru terlibat secara langsung dalam penelitian dari
proses awal sampai akhir kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dan peneliti
sebagai mitra guru.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam yang
beralamat di Jl. T. Raja Muda N0.11 Lubuk Pakam. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas
XI-2 Tata Kecantikan yang berjumlah 30 orang dimana hasil belajar siswa rendah.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan tes
dan observasi. Tes berguna untuk mengetahui pengetahuan siswa selama proses pembelajaran
kosmetika kecantikan berlangsung. Tes yang digunakan adalah pretest (tes awal) dan postest
Siklus I dan Siklus II (tes akhir). Untuk melihat nilai rata-rata keseluruhan siswa, nilai postest
ditambah dengan penilaian portopolio. Sedangkan observasi aktivitas siswa dilakukan secara
langsung pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas.
Dari hasil penelitian diperoleh data hasil belajar siswa yaitu,, 40% siswa yang tuntas
pada saat pretest, 50% siswa yang tuntas pada Siklus I, dan 83,33% siswa yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) pada Siklus II. Data tersebut menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari hasil belajar siswa siklus I ke hasil belajar siswa
siklus II sebesar 33,33%.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas pada pelajaran
kosmetika kecantikan dengan materi pokok kosmetika tradisional di kelas XI SMK
Pembangunan Daerah Lubuk Pakam T.P 2012/2013 dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini berarti bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat digunakan sebagai salah
satu cara dalam pembelajaran kosmetika kecantikan
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Pemberian Tugas

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode pemberian tugas pada mata
pelajaran kosmetika kecantikan siswa kelas XI SMK Pembangunan Daerah
Lubuk Pakam T.P 2012/2013.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk melengkapi persyaratan mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Meskipun penyusunan skripsi ini telah diupayakan seoptimal mungkin, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
penyempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan baik moril

dan materil yang tak ternilai harganya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
2. Ibu Dra. Lely Fridiarty,M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
3. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dra. Siti Wahida,M.Si selaku Ketua Prodi T.Rias Universitas
Negeri Medan
5. Ibu Dra. Armaini Rambe,M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Ibu Dra. Nurmaya Napitu,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing penulis selama masa perkuliahan.
7. Ibu Dra. Lina Pangaribuan,M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik khususnya Jurusan PKK
Program Studi Tata Rias yang telah memberikan ilmu kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan di Kampus tercinta ini.
9. Seluruh pegawai Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
10. Teristimewa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua
orangtua tercinta Ayahanda Pdt. K.Purba, Ibunda H. Perangin-angin
yang telah memberikan bantuan moral maupun material serta do’a
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan
Tinggi dengan baik.
11. Penulis juga berterima kasih kepada

B’Hendra, K’Erika, Siska,

K’Endang,S.Pd, B’Jusup TariganS.Pd, K’Mey Alsih dan juga kepada
teman-teman Tata Rias stambuk 2008 yang telah memberi semangat
dan dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, September 2012


Friska Andriana Purba

v
DAFTAR GAMBAR
Hal
1. Akar Bunga Tasbih ( Canna indica L. )....................................................... 35
2. Akar Ginseng ( Pannax ) ........................................................................... 36
3. Kunyit ( Curcuma domesticaerhizoma ) ...................................................... 37
4. Wortel ( Daucus Carota L ) ......................................................................... 39
5. Umbi Batang Pisang .................................................................................... 40
6. Kayu Manis ( Cinnamomum zeylanicum ) .................................................. 41
7. Batang Pisang .............................................................................................. 42
8. Seledri (Apium graveolens L.) ..................................................................... 44
9. Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) ........................................... 45
10. Urang-aring (Eclipta prostrata L.) ............................................................. 46
11. Bunga Kenanga ( Canangium Odoratum Baill ) ....................................... 47
13. Bunga Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis L. ) ............................... 48
14. Pisang ( Musa Paradisiaca ) ..................................................................... 50
15. Kelapa ( Cocos nucovera L.) ..................................................................... 51

16. Kacang Hijau( Phaseolus aureus )............................................................. 53
17. Kemiri (Aleurites moluccana [L.] Wild.)................................................... 54
18. Siklus Pendidikan Tindakan Kelas (PTK) ................................................. 72
19. Diagram Keseluruhan Hasil Tes Belajar Siswa ......................................... 86
20. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa ................................................ 88

iv
DAFTAR TABEL
Hal
1. Daftar Nilai Formatif mata pelajaran Kosmetika Kecantikan
SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam .............................................. 4
2. Prosedur Penelitian ( Siklus I ) ................................................................. 66
3. Prosedur Penelitian ( Siklus II ) ............................................................... 73
4. Kisi- Kisi Tes Kemampuan Siswa tentang Kosmetika Kecantikan .......... 75
5. Kriteria Penilaian Tugas Portopolio ......................................................... 75
6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan
Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas .............. 79
7. Keseluruhan Hasil Belajar Siswa Pada Pretest, Siklus I,
dan Siklus II............................................................................................... 81
8. Persentase Keseluruhan Hasil Belajar Siswa .......................................... 83

9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa .............................................................. 85
10. Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ................... 93
11. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I ........................................ 94
12. Hasil Observasi Siswa Siklus II ............................................................... 100

vi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1. Silabus Memahami Kosmetika Kecantikan .................................................... 107
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I ..................................... 111
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus II ..................................... 121
4. Tabel Validitas Tes Soal ................................................................................. 130
5. Tabel Hasil Belajar Pretest ............................................................................. 131
6. Tabel Hasil Belajar Postest Siklus I ................................................................ 132
7. Tabel Hasil Belajar Postest Siklus II .............................................................. 133
8. Tabel Penilaian Portopolio Siklus I ................................................................ 134
9. Tabel Penilaian Portopolio Siklus II ............................................................... 135
10. Keseluruhan Hasil Belajar Pada Pretest, Siklus I, dan Siklus II ..................... 136
11. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Keseluruhan ................................ 138
12. Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I (Pengamat 1) ............. 139

13. Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I (Pengamat 2) ............. 141
14. Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I (Pengamat 3) ............. 143
15. Perhitungan Keseluruhan Hasil Observasi Kegiatan Siswa
Pada Siklus I ................................................................................................... 145
16. Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II (Pengamat 1) ............ 147
17. Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II (Pengamat 1) ............ 149
18. Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II (Pengamat 1) ............ 151
19. Perhitungan Keseluruhan Hasil Observasi Kegiatan Siswa
Pada Siklus II .................................................................................................. 153
20. Diagram Penigkatan Aktivitas Siswa Siklus I-II ............................................ 155

vii
21. Tes Pengetahuan Kosmetika Tradisional ........................................................ 156
22. Dokumentasi ................................................................................................... 162

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam keseluruhan

aspek kehidupan manusia. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan
sikap, kepribadian, dan keterampilan manusia dalam menghadapi cita-cita dimasa
depan. Pemerintah dewasa ini khususnya Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka pemerintah telah mengusahakan

peningkatan mutu

pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai ke tingkat perguruan
tinggi.
Perguruan tinggi di Indonesia yang diharapkan mampu menjadi tempat
pembangunan dalam bidang pendidikan serta pengembangan sumber daya
manusia, khususnya bagi generasi muda Indonesia untuk lebih mampu
beradaptasi. Universitas Negeri Medan yang merupakan satu dari sekian banyak
lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang mengembangkan ilmu pengetahuan
yang pada akhirnya akan

menghasilkan calon guru yang profesional sesuai

dengan bidang masing-masing. Fakultas Teknik merupakan salah satu Fakultas

yang ada di Universitas Negeri Medan yang memiliki 4 jurusan yaitu Teknik
Bangunan, Teknik Elektro , Teknik Mesin dan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga (PKK). Jurusan PKK mengasuh tiga program studi S1 Pendidikan Tata
Busana, Tata Boga dan Tata Rias.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah yang berada
pada Tingkat Pendidikan Menengah Atas. Pendidikan Menengah Atas
diselenggarakan untuk melanjutkan dan meneruskan Pendidikan Dasar serta
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memilliki
kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya, alam sekitar, serta dapat

mengembangkan

kemampuan lebih lanjut

dalam dunia kerja.
Demikian halnya Sekolah SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam
sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bergerak di bidang kejuruan
berupaya untuk mencapai pendekatan antara pendidikan dengan dunia kerja. SMK

Pembangunan Daerah Lubuk Pakam mempunyai 2 (dua) Program Studi yaitu :
Tata Busana dan Tata Kecantikan. Program keahlian Tata Kecantikan memiliki
kompetensi yang harus dapat dicapai oleh setiap siswa/peserta didik, salah satu
diantaranya adalah memahami kosmetika, dan di dalamnya terdapat kompetensi
dasar diantaranya yaitu mendeksripsikan produk kosmetik kecantikan kulit.
Melalui kompetensi dasar ini diharapkan agar siswa mampu dan terampil dalam
memahami kosmetika tradisional yang dapat digunakan untuk perawatan wajah
dan rambut. Kosmetika Tradisional merupakan

kosmetika yang terdiri dari

bahan-bahan yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional (Kustanti,
2008).
Salah satu unsur yang paling penting dalam mempelajari kosmetika
tradisional ini adalah agar siswa mengetahui bahwa banyak sekali bahan-bahan
yang berasal dari alam baik itu akar, batang, umbi, buah, biji, daun, dan bunga
yang dapat

diolah menjadi kosmetik yang dapat digunakan untuk berbagai

perawatan. Perawatan yang dimaksud adalah perawatan wajah, rambut, tubuh dan
kuku. Kosmetik tradisional tidak mempunyai efek yang negative untuk kulit
kepala dan rambut serta wajah, karena bahan yang digunakan tidak ada campuran
kimiawi.
Proses pembelajaran merupakan salah

satu proses perubahan yang

terjadi di dalam diri manusia yang melibatkan seluruh aspek baik secara fisik
maupun psikis. Sebagai perancang pengajaran (manager of instruction), seorang
guru akan berperan mengelola seluruh proses pembelajaran dengan menciptakan
kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap anak dapat belajar secara
efektif dan efisien (Surya, 2008). Sering sekali guru hanya sebagai pemberi
informasi dan pembelajaran diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal
dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut

untuk memahami dan

menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari anak didik sehingga
anak didik kurang memahami pembelajaran bahkan siswa sering lupa dengan apa
yang mereka pelajari. Menurut Djamarah (2010) faktor yang mempengaruhi
lemahnya proses pembelajaran adalah metode pembelajaran.
Metode dalam kegiatan proses pembelajaran merupakan hal yang penting
dalam mencapai keefektifan pembelajaran siswa, pemakaian metode pembelajaran
harus dilandaskan pada pertimbangan untuk menempatkan peserta didik sebagai
subjek belajar yang tidak hanya menerima apa saja yang disampaikan guru tetapi
guru harus menempatkan siswa sebagai insan yang memiliki pengalaman
pengetahuan, keinginan dan pikiran yang dapat dimanfaatkan untuk belajar dan
kehidupan sehari-hari siswa.

Berdasarkan

hasil

pengamatan

yang

dilakukan

peneliti

selama

melaksanakan PPL di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam bahwa proses
pembelajaran yang masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang
variatif atau cenderung konvensional, dimana guru lebih banyak aktif daripada
siswa sehingga pola pikir siswa pun kurang berkembang, siswa lebih banyak
mendengar dan mencatat materi yang diberikan guru. Sehingga proses
pembelajaran sangat monoton dan membosankan. Begitu juga dengan waktu
yang kurang efesien dalam proses pembel ajaran, hal ini dikarenakan siswa lebih
banyak mencatat daripada membahas materi pelajaran di kelas. Akibatnya hasil
belajar siswa mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai formatif
kompetensi dasar siswa yang masih dibawah standar ketuntuntasan.
Tabel 1. Daftar nilai formatif kompetensi dasar SMK Pembangunan Daerah
Lubuk Pakam 2 tahun terakhir
No

Tahun

Standard Penilaian

Jumlah Siswa

Pembelajaran
1

2010/2011

Persentase
(%)

< 69 ( kurang )

15 orang

57,69

70 – 79 ( cukup )

8 orang

30,77

80-89 ( baik )

3 orang

11,54

90 – 100 ( sangat baik )

Jumlah siswa =
26 orang

2

2011/2012

< 69 ( kurang )

18 orang

60

70 – 79 ( cukup )

7 orang

23,33

80-89 ( baik )

5 orang

16,67

90 – 100 ( sangat baik )

-

-

Jumlah siswa =
30 orang
Sumber Data : Hasil Nilai Formatif SMK Kelas XI-2 Tata Kecantikan
Pembangunan Daerah Lubuk Pakam

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru yang mengajar
kosmetika kecantikan, banyak siswa yang kurang mampu menyebutkan jenis-jenis
tanaman yang berguna sebagai kosmetik kecantikan sehingga rata- rata hasil
belajar siswa SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam

kelas XI Tata

Kecantikan semester ganjil tahun pembelajaran 2010/2011 menunjukkan bahwa
rata-rata 60 % siswa kelas XI Tata Kecantikan yang memperoleh nilai kurang dari
6,9 atau di bawah standard KKM. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan formatif
yang dilakukan oleh siswa pada tahun pembelajaran 2011/2012 hanya sekitar
40% siswa yang dikategorikan mendapatkan nilai baik. Begitu juga pada tahun
pembelajaran

2011/2012, sebanyak 40 % siswa mendapatkan nilai standard,

dapat dikatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu usaha untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa pada
mata pelajaran kosmetika kecantikan yaitu diperlukannya pembaharuan dalam
strategi pembelajaran yang bervariasi yaitu dengan metode pemberian tugas.
Menurut Arifin (2006), pemberian tugas merupakan salah satu metode yang baik
diaplikasikan dalam proses pembelajaran karena metode ini mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode
ini menjadi sarana dalam penyampaian materi pelajaran yang tersusun dalam
kurikulum. Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan

tugas

tertentu

agar

siswa

melakukan

kegiatan

belajar

(Djamarah,2010).
Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa metode pemberian
tugas adalah suatu pemberian pekerjaan oleh guru kepada siswa untuk mencapai
tujuan pengajaran tertentu. Dimana tugas yang diberikan sesuai dengan materi

yang akan diajarkan. Pemberian tugas

tidak sekedar dilakukan dengan cara

menyerahkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis. Di samping itu dapat juga
dilakukan dengan cara menyuruh murid menuturkannya di depan kelas,
melakukan tanya jawab atau diskusi kelas. Metode pemberian tugas dapat
memancing keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, karena dengan
pemberian tugas kita memberikan rasa percaya diri dan bertanggung jawab yang
pada akhirnya timbul minat untuk tahu apa yang belum diketahuinya dan
selanjutnya akan terus mencari sampai mendapatkan sendiri. Metode ini
mempunyai tiga fase, yaitu guru memberi tugas, siswa melaksanakan tugas, dan
siswa mempertanggungjawabkan tugas (Djamarah, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Masruroh (2006), hasil penelitian
yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh yang cukup besar terhadap hasil
belajar siswa dengan penggunaan metode pemberian tugas dan resitasi dan tanpa
menggunakan metode pemberian tugas dan resitasi pada mata pelajaran
Matematika kelas XI SMP Islam Sultan Agung I Semarang. Dimana rata-rata nilai
kelas eksperimen menggunakan metode pemberian tugas dan resitasi lebih tinggi
daripada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini dapat
dilihat dari hasil belajar masing-masing kelas, dimana nilai rata-rata kelas
eksperimen sebesar 83,63 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 57,56.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2006), hasil penelitian
yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh yang cukup besar terhadap hasil
belajar siswa dengan penggunaan metode pemberian tugas dan resitasi pada mata
pelajaran Matematika kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Seyegan Sleman
Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar masing-masing

82,29.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode
Pemberian Tugas Pada Mata Pelajaran Kosmetika Kecantikan Siswa Kelas
XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam T.P 2012/2013 ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana upaya yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Kecantikan siswa Kelas XI
Tata Kecantikan SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam ?
2. Apakah guru sudah menggunakan metode yang bervariasi pada proses
pembelajaran Kosmetika Kecantikan siswa Kelas XI Tata Kecantikan
SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan hasil belajar Kosmetika
Kecantikan siswa kelas XI Tata Kecantikan di SMK Pembangunan Daerah
Lubuk Pakam rendah ?
4. Apakah metode pembelajaran pemberian tugas berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika kecantikan di SMK
Pembangunan Daerah Lubuk Pakam ?
5. Apakah dengan menerapkan metode pemberian tugas dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika kecantikan di SMK
Pembangunan Daerah Lubuk Pakam ?

C.

Pembatasan Masalah

Mengingat kompleksnya identifikasi masalah di atas serta keterbatasan
kemampuan peneliti untuk meneliti keseluruhan permasalaham yang ada, maka
perlu dilakukan pembatasan masalah. Maka pembatasan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Dalam penelitian ini peneliti membatasi hanya yang berkaitan dengan
penggunaan metode pemberian tugas untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Pembangunan
Daerah Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2012/2013.
2. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-2 Program Keahlian
Tata Kecantikan SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam
3. Mata pelajaran yang diajarkan adalah Kosmetika Kecantikan pada sub
kompetensi mendeskripsikan produk kosmetika kecantikan kulit dengan
materi pembelajaran kosmetika tradisional untuk perawatan wajah yang
dapat digunakan untuk masker wajah dan perawatan rambut yang berguna
untuk menyuburkan rambut.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan
hasil belajar siswa tingkat XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam pada
mata pelajaran Kosmetika Kecantikan.

E. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tingkat XI SMK
Pembangunan Daerah Lubuk Pakam pada mata pelajaran Kosmetika
Kecantikan dengan metode pemberian tugas

F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat bagi siswa
a. Dengan menggunakan metode pemberian tugas, siswa dapat lebih
mudah memahami materi yang diajarkan.
b. Melatih siswa untuk lebih aktif dan senang dalam mengikuti proses
pembelajaran, serta tanggap terhadap informasi situasi yang terjadi.

2. Manfaat bagi guru
a. Dengan dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode pemberian
tugas, guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi
yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di
kelas.
b. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru kosmetika
kecantikan dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat
sehingga dapat dijadikan alternatif lain yang dapat meningkatkan
hasil belajar kosmetika kecantikan siswa.
3. Manfaat bagi sekolah

Bagi sekolah yang bersangkutan agar dapat dijadikan perhatian yang
serius bahwa seorang guru hendaknya mampu mengembangkan dan
menerapkan model pembelajaran yang signifikan dengan dunia
pendidikan saat ini, agar tidak monoton dalam proses pembelajaran.

104

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan hasil pada Bab IV, dapat
diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode pemberian tugas pada mata
pelajaran kosmetika kecantikan dengan materi pokok kosmetika tradisional dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan siswa yang
meningkat pada siklus I sebesar 50% menjadi 83,33% pada siklus II

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan beberapa hal, sebagai
berikut :
1. Dalam kegiatan pembelajaran guru diharapkan menjadikan metode
pembelajaran pemberian tugas sebagai salah satu alternatif yang
digunakan di dalam mata pelajaran kosmetika kecantikan untuk
meningkatkan motivasi, aktivitas, kreativitas dan hasil belajar siswa.
2. Guru juga harus lebih memperhatikan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran
3. Diharapkan metode pembelajaran pemberian tugas dapat digunakan pada
materi pelajaran yang sesuai dengan karektiristik metode pembelajaran.

1

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S.2008.Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta:Bumi Aksara
Arifin, M.2006. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Bumi Askara.
Djamarah, Syaiful Bahri.2010.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka
Cipta.
Hakim,Nelly,2008.Tata Kecantikan Kulit Tingkat Terampil,Jakarta :PT
Carina Indah Utama
Hariana, Arief.2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri1,Jakarta :
Penebar Swadaya
Kustanti, Herni,dkk,2009, Tata Kecantika Kulit Jilid 1,Jakarta:PT
Gramedia Pustaka
Masruroh,Siti.2006. Skripsi, Pengaruh Penggunaan Tugas dan Resitasi
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2
Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SMP Islam
Sultan Agung I Semarang T.P 2005/2006
Mumpuni,Y.dr.2010. Cara Jitu Mengatasi Jerawat.Yogyakarta :Andi
Modul Tata Kecantikan Pembangunan Daerah,2010
Pasaribu,I.L. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Rahmawati, Dewi 2011. Skripsi, Upaya Meningkatkan Pemahaman
Konsep Matematika Dengan Menggunakan Metode Pemberian
Tugas dan Resitasi Pada Kelas XI IPA SMA Negeri Seyegan
Seleman Yogyakarta

2

Retno Iswari T, Fatma Latifah, (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Indonesia
Rostamailis,dkk,2009, Tata Kecantikan Rambut Jilid 1,PT Gramedia
Pustaka
Rostiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman,2009.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta:Rajawali
Press
Slameto,2008.Belajar

dan

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhinya,Cet,IV,Jakarta:Rineka Cipta
Sudjana,N.2010.Penilaian

Hasil

Belajar

Mengajar,Bandung:Remaja

Rosda Karya
Sukardi.2008.Metodologi

Penelitian

Pendidikan,

Kompetensi

Dan

Prakteknya, Bumi Aksara, Jakarta
Sutikno,2009.Tuntutan Metodologi Belajar.Jakarta:Grasindo
Surya, Mohammad. 2008. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Syah,Muhibbin.2009.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru,Cet
I,Jakarta;Logos Wacana Ilmu
http://www.scribd.com/doc/87914090/51282702-Pengertian-HasilBelajar-Menurut-Para-Ahli. Diakses Tanggal 26 Maret 2012
http://penyuburrambut.org/penyubur-rambut-tradisional/.
tanggal 12 Juni 2012

Diakses

pada