PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Penggunaan Metode Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kartasura Tahun

(1)

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh : AL QOMARIYATIN

A 210 090 097

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi: Nama : Dr. H. Sabar Narimo, MM., M.Pd NIK : 374

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa:

Nama : Al Qomariyatin NIM : A210090097

Program Studi : Pendidikan Akuntansi

Judul Skripsi : PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Surakarta, Oktober 2013 Mengetahui,

Pembimbing

Dr. H. Sabar Narimo, MM., M.Pd NIK. 374


(3)

ABSTRAK

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

Al Qomariyatin, A210090097. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh kelengkapan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa, 2) pengaruh penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa, 3) pengaruh kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas xi ips SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2012/2013. Sampel diambil sebanyak 125 siswa diambil dengan teknik proporsional random sampling. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diujicobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.

Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Kelengkapan fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda diperoleh thitung > ttabel, yaitu 7,554 > 1,979 dan nilai

signifikansi < 0.005 yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 64,01% dan sumbangan efektif 35,65%, 2) penggunaan metode pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda diperoleh thitung > ttabel, yaitu 4,926 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0.005

yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 36,08% dan sumbangan efektif 20,10%, 3) kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini terbukti dengan Fhitung= 76,643 > Ftabel = 3,07 dan nilai signifikansi < 0.005 yaitu 0,000. Hasil uji

koefisien determinasi (R2) diperoleh sebesar 0,557 berarti pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa adalah sebesar 55,7% sedangkan sisanya sebesar 44,3% dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak diteliti.

Kata kunci: kelengkapan fasilitas belajar, penggunaan metode pembelajaran, dan motivasi belajar siswa.


(4)

A. Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang semakin modern pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Dengan demikian peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat utama untuk dapat tercapainya tujuan dari pembangunan sebuah negara. Peningkatan sumber daya manusia dapat dicapai melalui pendidikan.

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Di Indonesia masalah pendidikan menjadi hal yang sangat utama, bahkan mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari pemerintah dan swasta. Pemerintah berusaha melakukan inovasi-inovasi baru agar dunia pendidikan di Indonesia mampu bersaing dengan dunia global. Hal tersebut terbukti dengan usaha keras pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk membentuk karakter atau kepribadian seseorang, karena lewat pendidikan seseorang dapat membentuk kepribadian yang lebih baik dan meraih masa depan yang diinginkan. Dengan demikian kualitas sumber daya manusia di Indonesia akan meningkat seiring dengan peningkatan kualitas kepribadian seseorang.

Menurut Sanjaya ( 2011:1) : “Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran”. Dalam proses pembelajaran tradisional anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Begitu banyak komponen yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, namun demikian upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut tidak mugkin dapat diperbaiki secara serentak seluruh


(5)

2

komponen tersebut. Dikarenakan terdapat hal-hal lain yang mempengaruhi komponen namun berada di luar kompenen tersebut. Namun, komponen yang selama ini dianggap sangat penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran adalah guru. Hal ini dikarenakan guru adalah soerang yang berinteraksi secara langsung terhadap siswa dalam setiap proses pembelajaran.

Motivasi siswa untuk belajar sering naik turun sesuai dengan kondisi psikologi siswa. Kelengkapan fasilitas belajar dari siswa, baik itu yang terdapat disekolah maupun dirumah sangat penting dalam upaya memotivasi siswa untuk tetap giat belajar. Dengan lengkapnya fasilitas belajar akan dapat menunjang kegiatan belajar itu sendiri sehingga siswa giat untuk belajar.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah kekreatifan seorang guru untuk menciptakan suasana kelas yang menarik minat siswa untuk belajar. Guru harus pandai-pandai dalam mengelola suasana kelas agar kelas terasa nyaman bagi siswa dan siswa tidak merasa jenuh untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dalam setiap sesi pelajaran akan sangat membantu siswa mengatasi rasa bosan untk nelajar, sehingga motivasi siswa untuk belajar akan selalu muncul karena siswa merasa pelajaran yang disampaikan guru sangatlah menarik.

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian adalah 1.Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa. 2.Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode dalam pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa. 3.Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode dalam pembelajaran terhadap motivasi belajar siawa.

B. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:3) "Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu". Sedangkan Sedangkan menurut Husnul dalam http://id.shvoong.com/social


(6)

sciences/ education/2236610-pengertian-metode-penelitian/ ”Metode penelitian cara-cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian”.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2013. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:117). Populasi dalam penelitian ini adalah siawa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2012/2013. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling. Variable independen (variable bebas) merupakan variable yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen (X) adalah Kelengkapan Fasilitas Belajar (X1) dan Penggunaan Metode Pembelajaran (X2) Variabel dependen

(variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya independen. Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen (Y) adalah Motivasi Belajar Siswa

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan sumbangan efektif dan relatif. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang konsumen yang meliputi jenis kelamin, uang saku dan lama pakai handphone. Uji asumsi digunakan dalam model regresi dilakukan untuk menghindari bias dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini menggunakan tiga uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, multikolinieritas, dan autokorelasi. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji F digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y secara


(7)

4

C. Hasil dan Pembahasan

Pengujian persyaratan penelitian yang digunakan adalah uji normalitas dengan taraf signifikansi 5%. Dari hasil pengujian dengan program SPSS v 15 didapat Lhitung masing-msing variabel lebih kecil dari Ltabel dan nilai

signifikansi > 0,05,sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berdistribusi normal.

Setelah dilakukan analisis regresi linier ganda dengan bantuan program SPSS versi 15 didapat data sebagai berikut:

Tabel 1. Ringkasan hasil uji regresi linier berganda

Variabel Koefisien Regresi t Sig

Konstanta 1,575

Kelengkapan Fasilitas Belajar 0,634 7,554 0,000 Penggunaan Metode Pembelajaran 0,359 4,926 0,000 Fhitung = 76,643

R2 = 0,557

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 1,575 + 0,634X1 + 0,359X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa

koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.

1. Variabel kelengkapn fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel kelengkapan fasilitas belajar (b1) adalah sebesar 0,634 atau positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kelengkapan fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda untuk variabel kelengkapan fasilitas belajar (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 7,554 > 1,979.dan nilai


(8)

dan sumbangan efektif 35,65.%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik kelengkapan fasilitas belajar akan semakin tinggi motivasi belajar siswa. Sebaliknya semakin rendah kelengkapan fasilitas belajar, maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa.

Fasilitas belajar merupakan aspek yang sangat penting guna mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan Bangun (2008) bahwa fasilitas belajar mempunyai fungsi sebagai pendukung proses belajar mengajar dan juga sebagai salah satu sarana terlaksananya belajar dengn efektif dan efisien, apabila fasilitas tersebut kurang lengkap akan dapat membawa akibat yang negatif, misalnya murid tidak bisa belajar dengan baik. Dengan lengkapnya fasilitas belajar yang dimiliki, baik itu oleh siswa maupun sekolah akan sangat menunjang kegiatan belajar mengajar. Lengkapnya fasilitas juga akan mampu mendorong siswa untuk lebih giat untuk belajar. Lebih lanjut menurut The Liang Gie dakutip dari Wusono (2004:12) menyatakan bahwa belajar tidak dapat dilakukan tanpa adanya sarana belajar yang cukup, semakin lengkap sarana belajar semakin dapt seorang siswa dapat belajar dengan tidak terganggu.

Denok Wahyu Putu pada tahun 2007 dengan penelitian yang berjudul pengaruh kelengkapan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar biologi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sragen tahun pelajaran 2006/2007 memberikan hasil bahwa variabel kelengkapan fasilitas berpengaruh terhadap variabel motivasi belajar siswa. Penelitian lain dengan variabel yang hampir sama adalah penelitian dari Wiwik Purwaningsih (2012) dengan judul analisis pengaruh intensitas interaksi antara siswa dengan guru dalam proses pembelajaran dan kelengkapan fasilitas perpustakaan sekolah terhadap motivasi belajar pendidikan kewarganegaraan bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun pelajaran 2009/2010 memberikan hasil bahwa variabel kelengkapan fasilitas perpustakaan berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, variabel kelengkapan fasilitas perpustakaan memberikan sumbangan efektif sebesar 14,1%. Hari hasil analisis penelitian


(9)

6

terdahulu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara variabel bebas yaitu kelengkapan fasilitas terhadap variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa. Namun demikian, perbedaannya terdapat pada responden yang diteliti dan jumlah responden yang diteliti.

2. Variabel penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel kedisiplinan siswa (b2) adalah sebesar 0,359 atau bernilai positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kelengkapan fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji t untuk variabel penggunaan metode pembelajaran (b2) diperoleh thitung >

ttabel, yaitu 4,926 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,013 dengan

sumbangan relatif sebesar 36,08% dan sumbangan efektif 20,10%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik penggunaan metode pembelajaran akan semakin tinggi motivasi belajar siswa, demikian pula sebaliknya semakin rendah penggunaan metode pembelajaran akan semakin rendah motivasi belajar siswa.

Hasil tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Djamarah (2006) bahwa salah satu fungsi dari penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik. Metode pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk merangsang atau memotivasi minat untuk belajar peserta didik. Indra Aji Wardhana pada tahun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran engine sepeda motor di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul memberikan hasil dari pengaruh variabel penggunaan metode pembelajaran dalam hal ini metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 4,571 > 2,00 dengan taraf signifikansi


(10)

Dari analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini dan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dapat memberikan kesimpulan bahwa secara garis besar penelitian tentang variabel penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dikarenakan jumlah responden yang lebih banyak dibandingkan penelitian sebelumnya.

3. Variabel kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa

Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 76,643> .3,07 dan nilai signifikansi < 0,05,

yaitu 0,000. Hal ini berarti kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran akan diikuti peningkatan motivasi belajar siswa, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran akan diikuti penurunan akan motivasi belajar siswa. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,557, arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 55,7% sedangkan 44,3% dipengaruhi oleh variabel lain.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, variabel kelengkapan fasilitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 64,01% dan variabel penggunaan metode pembelajaran memberikan sumbangan relatif sebesar 36,08%. Sedangkan berdasarkan sumbangan efektifnya, variabel kelengkapan fasilitas belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 35,65%, sedangkan variabel penggunaan metode pembelajaran memberikan sumbangan efektif sebesar 20,10%. Dengan membandingkan nilai


(11)

8

sumbangan efektif dan sumbangan relatif pada kedua variabel tersebut, nampak bahwa variabel kelengkapan fasilitas belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap motivasi belajar siswa dibandingkan variabel penggunaan metode pembelajaran.

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis regresi linear ganda diperoleh persamaan Y = 1,575 + 0,634X1 + 0,359X2.

2. Kelengkapan fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu

7,554 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000

3. Penggunaan metode pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel,

yaitu 4,926 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.

4. kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil uji keberartian regresi linear ganda (uji F) diketahui Fhitung > Ftabel, yaitu

76,643> .3,07 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000

5. Variabel kelengkapan fasilitas belajar memberikan sumbangan efektif 35,65%. Variabel penggunaan metode pembelajaran memberikan sumbangan efektif 20,10%. sehingga total sumbangan efektif kedua variabel sebesar 55,7%, sedangkan 44,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Darwin. 2008. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua, Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Penggunaan Waktu Belajar Dirumah Dengan Prestasi Belajar Ekonomi. UNILA

Husnul. 2012. Pengertian Metode Penelitian, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2236610-pengertian-metode-penelitian/ (diunduh pada tanggal 4 April 2013)

Purwaningsih, Wiwik. 2009. Pengaruh Intensitas Interaksi Antara Siswa Dengan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Kelengkapan Fasilitas Perpustakaan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta (skripsi tidak diterbitkan)

Putu, Denok Wahyu. 2007. Pengeruh Kelengkapan Faslitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Biologi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sragen Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta (skripsi tidak diterbitkan)

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algasindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wardhana, Indra Aji. 2011. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Engine Sepeda Motor Di SMK Muhammadiyahl Bambanglipuro Bantul. Universitas Negeri Yogyakarta.

Wusono, Trijoko. 2004. Hubungan Antara Sarana Belajar Dan Waktu Belajar Geografi Dirumah Dengan Prestasi Belajar Geografi. UNILA


(1)

C. Hasil dan Pembahasan

Pengujian persyaratan penelitian yang digunakan adalah uji normalitas dengan taraf signifikansi 5%. Dari hasil pengujian dengan program SPSS v 15 didapat Lhitung masing-msing variabel lebih kecil dari Ltabel dan nilai

signifikansi > 0,05,sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berdistribusi normal.

Setelah dilakukan analisis regresi linier ganda dengan bantuan program SPSS versi 15 didapat data sebagai berikut:

Tabel 1. Ringkasan hasil uji regresi linier berganda

Variabel Koefisien Regresi t Sig

Konstanta 1,575

Kelengkapan Fasilitas Belajar 0,634 7,554 0,000 Penggunaan Metode Pembelajaran 0,359 4,926 0,000 Fhitung = 76,643

R2 = 0,557

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 1,575 + 0,634X1 + 0,359X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa

koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.

1. Variabel kelengkapn fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel kelengkapan fasilitas belajar (b1) adalah sebesar 0,634 atau positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kelengkapan fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda untuk variabel kelengkapan fasilitas belajar (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 7,554 > 1,979.dan nilai


(2)

dan sumbangan efektif 35,65.%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik kelengkapan fasilitas belajar akan semakin tinggi motivasi belajar siswa. Sebaliknya semakin rendah kelengkapan fasilitas belajar, maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa.

Fasilitas belajar merupakan aspek yang sangat penting guna mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan Bangun (2008) bahwa fasilitas belajar mempunyai fungsi sebagai pendukung proses belajar mengajar dan juga sebagai salah satu sarana terlaksananya belajar dengn efektif dan efisien, apabila fasilitas tersebut kurang lengkap akan dapat membawa akibat yang negatif, misalnya murid tidak bisa belajar dengan baik. Dengan lengkapnya fasilitas belajar yang dimiliki, baik itu oleh siswa maupun sekolah akan sangat menunjang kegiatan belajar mengajar. Lengkapnya fasilitas juga akan mampu mendorong siswa untuk lebih giat untuk belajar. Lebih lanjut menurut The Liang Gie dakutip dari Wusono (2004:12) menyatakan bahwa belajar tidak dapat dilakukan tanpa adanya sarana belajar yang cukup, semakin lengkap sarana belajar semakin dapt seorang siswa dapat belajar dengan tidak terganggu.

Denok Wahyu Putu pada tahun 2007 dengan penelitian yang berjudul pengaruh kelengkapan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar biologi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sragen tahun pelajaran 2006/2007 memberikan hasil bahwa variabel kelengkapan fasilitas berpengaruh terhadap variabel motivasi belajar siswa. Penelitian lain dengan variabel yang hampir sama adalah penelitian dari Wiwik Purwaningsih (2012) dengan judul analisis pengaruh intensitas interaksi antara siswa dengan guru dalam proses pembelajaran dan kelengkapan fasilitas perpustakaan sekolah terhadap motivasi belajar pendidikan kewarganegaraan bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun pelajaran 2009/2010 memberikan hasil bahwa variabel kelengkapan fasilitas perpustakaan berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, variabel kelengkapan fasilitas perpustakaan memberikan sumbangan efektif sebesar 14,1%. Hari hasil analisis penelitian


(3)

terdahulu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara variabel bebas yaitu kelengkapan fasilitas terhadap variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa. Namun demikian, perbedaannya terdapat pada responden yang diteliti dan jumlah responden yang diteliti.

2. Variabel penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel kedisiplinan siswa (b2) adalah sebesar 0,359 atau bernilai positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kelengkapan fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji t untuk variabel penggunaan metode pembelajaran (b2) diperoleh thitung >

ttabel, yaitu 4,926 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,013 dengan

sumbangan relatif sebesar 36,08% dan sumbangan efektif 20,10%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik penggunaan metode pembelajaran akan semakin tinggi motivasi belajar siswa, demikian pula sebaliknya semakin rendah penggunaan metode pembelajaran akan semakin rendah motivasi belajar siswa.

Hasil tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Djamarah (2006) bahwa salah satu fungsi dari penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik. Metode pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk merangsang atau memotivasi minat untuk belajar peserta didik. Indra Aji Wardhana pada tahun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran engine sepeda motor di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul memberikan hasil dari pengaruh variabel penggunaan metode pembelajaran dalam hal ini metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 4,571 > 2,00 dengan taraf signifikansi


(4)

Dari analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini dan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dapat memberikan kesimpulan bahwa secara garis besar penelitian tentang variabel penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dikarenakan jumlah responden yang lebih banyak dibandingkan penelitian sebelumnya.

3. Variabel kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa

Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 76,643> .3,07 dan nilai signifikansi < 0,05,

yaitu 0,000. Hal ini berarti kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran akan diikuti peningkatan motivasi belajar siswa, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran akan diikuti penurunan akan motivasi belajar siswa. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,557, arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 55,7% sedangkan 44,3% dipengaruhi oleh variabel lain.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, variabel kelengkapan fasilitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 64,01% dan variabel penggunaan metode pembelajaran memberikan sumbangan relatif sebesar 36,08%. Sedangkan berdasarkan sumbangan efektifnya, variabel kelengkapan fasilitas belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 35,65%, sedangkan variabel penggunaan metode pembelajaran memberikan sumbangan efektif sebesar 20,10%. Dengan membandingkan nilai


(5)

sumbangan efektif dan sumbangan relatif pada kedua variabel tersebut, nampak bahwa variabel kelengkapan fasilitas belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap motivasi belajar siswa dibandingkan variabel penggunaan metode pembelajaran.

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis regresi linear ganda diperoleh persamaan Y = 1,575 + 0,634X1 + 0,359X2.

2. Kelengkapan fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu

7,554 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000

3. Penggunaan metode pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel,

yaitu 4,926 > 1,979 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.

4. kelengkapan fasilitas belajar dan penggunaan metode pembelajaran secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil uji keberartian regresi linear ganda (uji F) diketahui Fhitung > Ftabel, yaitu

76,643> .3,07 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000

5. Variabel kelengkapan fasilitas belajar memberikan sumbangan efektif 35,65%. Variabel penggunaan metode pembelajaran memberikan sumbangan efektif 20,10%. sehingga total sumbangan efektif kedua variabel sebesar 55,7%, sedangkan 44,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Darwin. 2008. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua, Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Penggunaan Waktu Belajar Dirumah Dengan Prestasi Belajar Ekonomi. UNILA

Husnul. 2012. Pengertian Metode Penelitian, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2236610-pengertian-metode-penelitian/ (diunduh pada tanggal 4 April 2013)

Purwaningsih, Wiwik. 2009. Pengaruh Intensitas Interaksi Antara Siswa Dengan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Kelengkapan Fasilitas

Perpustakaan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan

Kewarganegaraan Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta (skripsi tidak diterbitkan)

Putu, Denok Wahyu. 2007. Pengeruh Kelengkapan Faslitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Biologi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sragen Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta (skripsi tidak diterbitkan)

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algasindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wardhana, Indra Aji. 2011. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Engine Sepeda Motor Di SMK Muhammadiyahl Bambanglipuro Bantul. Universitas Negeri Yogyakarta.

Wusono, Trijoko. 2004. Hubungan Antara Sarana Belajar Dan Waktu Belajar Geografi Dirumah Dengan Prestasi Belajar Geografi. UNILA


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS ATAS Pengaruh Kemandirian Belajar dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Atas SD Negeri 1 Taruban Nogosari Tahun 2015/2

0 2 19

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh Kemandirian Belajar dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Atas SD Negeri 1 Taruban Nogosari Tahun 2015/2016.

0 6 10

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Penggunaan Metode Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Akun

0 3 18

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Penggunaan Metode Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Aku

0 3 8

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Metode Pembelajaran Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswapada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

0 1 18

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Metode Pembelajaran Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswapada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

0 2 16

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Penggunaan Metode Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kartasura Tahun

1 4 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Penggunaan Metode Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 8

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 12

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa Dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Tasikmadu Tahun Pelaj

0 1 14