PENGARUH MINUMAN INSTAN DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR KREATININ DARAH Pengaruh Minuman Instan Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Kreatinin Darah Mencit (Mus musculus).

PENGARUH MINUMAN INSTAN DENGAN FREKUENSI BERBEDA
TERHADAP KADAR KREATININ DARAH
MENCIT (Mus musculus)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1 pendidikan Biologi

Disusun Oleh:
EVA FITRIA SARI
A.420100158

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

1

PENGARUH MINUMAN INSTAN DENGAN FREKUENSI BERBEDA
TERHADAP KADAR KREATININ DARAH
MENCIT (Mus musculus)

Eva Fitria Sari*), Hariyatmi**1, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muammadiyah Surakarta, 2014, 10
Halaman,*) Mahasiswa Pendidikan Biologi, **1Staff
Pengajar/Dosen
Pembimbing
ABSTRAK
Di Indonesia banyak sekali masyarakat yang mengkonsumsi produk minuman sachet,
tidak hanya dari kalangan anak-anak tetapi banyak juga remaja bahkan orang tua yang gemar
mengkonsumsi minuman sachet, contohnya minuman sachet Marimas. Penelitian dilakukan untuk
mengetahui pengaruh minuman sachet (Marismas) dengan dosis berbeda terhadap kadar
kreatinin darah mencit (Mus musculus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
dengan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 4 faktor yang menggunakan sampel 20 ekor
mencit jantan, berumur 3-4 bulan dan berat badan 20-30 g. Minuman sachet yang diberikan pada
mencit secara oral adalah merk Marimas rasa jeruk dengan volume 0,5 ml/20 g BB selama 10
hari. Dua puluh ekor mencit yang terbagi menjadi empat kelompok, yaitu P0 sebagai control
Placebo; P1 kelompok yang diberi minuman 1 kali/hari; p2 kelompok yang diberi minuman 2
kali/hari; dan p3 kelompok yang diberi minuman 3 kali/hari. Hasil uji analisis one way anova
menunjukan bahwa pemberian minuman sachet marimas rasa jeruk belum mempengaruhikadar
kreatinin darah mencit meski rata-rata hasil akhir mengalami kenaikan pada setiap perlakuan,
rata-rata tertinggi yaitu pada P3; 0,81 mg/dl sedangkan terendah yaitu kelompok Placebo; 0,46

mg/dl. Meskipun mengalami kenaikan tetapi hanya sedikit dan tidak melebihi batas kenormalan
kadar kreatinin darah mencit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian minuman
sachet marimas selama 10 hari tidak mempengaruhi kadar kreatinin darah mencit (Mus musculus)
Kata Kunci: marimas rasa jeruk, kadar kreatinin darah mencit.

PENDAHLUAN
Di Indonesia banyak sekali masyarakat yang mengkonsumsi produk
minuman sachet, tidak hanya dari kalangan anak-anak tetapi banyak juga remaja
bahkan orang tua yang gemar mengkonsumsi minuman sachet, contohnya
minuman sachet Marimas. Menurut Leni (2013), Produk-produk makanan yang
beredar dipasaran sekarang ini banyak mengandung macam-macam bahan zat
aditif makanan, terdapat juga bahan pengawet yang sengaja ditambahkan dalam
komposisi pembuatan tersebut supaya bahan pangan yang dihasilkan memiliki
kualitas dan umur simpan yang lebih lama sehingga dapat memperluas jangkauan
distribusinya.

2

Iswendi dan Iryani (2008) melakukan penelitian terhadap beberapa merk
minuman ringan (soft drink), diperoleh kadar siklamat antara 5.742 ppm sampai

9.600 ppm. Kemudian penelitian berikutnya (Iswendi, 2009) ditemukan 12 jenis
minuman yang diproduksi secara home industry yang dijual di sekolah dasar di
Kota Padang mengandung pemanis sintetis siklamat berkisar antara 9.098 sampai
46.956 ppm.
Minuman dan makanan yang di beri bahan tambahan pengawet bila
dikonsumsi akandidistribusikan ke seluruh tubuh dan mengalami proses
metabolisme di hepar dan di ginjal selanjutnya diekskresikan melalui feses
maupun urin. Hati dan Ginjal merupakan gudang penyimpanana racun,karena
keduanya memiliki kapasitas yang tinggi untuk mengikat zat kimia. Menurut
Agusti (2006)Ginjal merupakan organ ekskresi utama yang sangat penting untuk
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh, termasuk zat-zat toksik yang tidak
sengaja masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan keadaan stres oksidatif.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka akan dilakukan penelitian tentang
pengaruh minuman sachet (Marimas) dengan frekuensi berbeda terhadap kadar
kreatinin darah mencit (Mus musculus).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan studi eksperimental sebab dipergunakan untuk
mencari hubungan sebab akibat (cause-effect relationship) yang dapat
dilaksanakan di laboratorium dengan hewan percobaan (Sastroasmoro,2011)
penelitian ini menggunakan Rancangan Penelitian Acak Lengkap (RAL) dengan

pola satu faktor yaitu pemberian minuman sachet marimas dengan interval yang
berbeda. Penelitian ini di dibagi menjadi 4 taraf perlakuan dengan lima kali
ulangan, yaitu: P0 sebagai kelompok control placebo, P1 sebagai kelompok
perlakuan 1 kali/hari, P2 sebagai kelompok perlakuan 2 kali/hari dan p3 sebagai
kelompok perlakuan 3 kali/hari.

3

Tabel.2 rancangan percobaan
No

Perlakuan

P0
P1
P2
P3

1
2

3
4

1

2

P0.1
P1.1
P2.1
P3.1

P0.2
P1.2
P2.2
P3.2

Ulangan ke3
P0.3
P1.3

P2.3
P3.3

4

5

P0.4
P1.4
P2.4
P3.4

P0.5
P1.5
P2.5
P3.5

Keterangan:
P0: Kelompok kontrol dengan pemberian air sumur 0,5 ml/ 20 g BB 1
kali/hari selama 10 hari

P1: Kelompok perlakuan yang diberi minuman sachet 0,5 ml/20 g BB 1
kali/hari selama 10 hari
P2: Kelompok perlakuan yang diberi minuman sachet 0,5 ml/20 g BB 2
kali/hari selama 10 hari
P3: Kelompok perlakuan yang diberi minuman sachet 0,5 ml/20 g BB 3
kali/hari selama 10 hari
Penentuan dosis berdasarkan dosis manusia dengan berat badan 70 kg di
terapkan pada mencit yang memiliki berat badan 20 g. Hal ini di sesuaikan pada
tabel konversi Laurence-Barcharach (1964) mengenai penentuan kadar pemberian
dosis pada hewan mencit.dengan faktor konversi 0,0026 (Lampiran 1) (Ngatidjan,
1991 dalam Ginanjar, 2012). Jika dosis minuman sachet marimas adalah 8
gr/sachet di seduh kedalam air sama dengan satu gelas yaitu 200 ml pada manusia
yang dikonsumsi, maka konversi dosis minuman kemasan gelas yang diberikan
pada mencit adalah sebanyak = 0,0026 x 200 ml/hari = 0,52 ml/ hari. Volume
cairan maksimal yang diberikan per-oral pada mencit adalah 1ml/20g BB
(Ngatidjan, 1991 dalam Ginanjar, 2012) dan takaran pemberian tidak
disarankanmelebihi setengah dari volume maksimalnya, maka minuman sachet
mariamas yang diberikan pada mencit hanya 0,5 ml/ 20g BB dalam sekali injeksi
per oral.
Mencit diaklimasi terlebih dahulu selama 1 minggu setelah dikelompokan

pada masing-masing kandang di laboratorium Hewan Biologi UMS.Hewan uji
diberi pakan pellet merk BR dsan minuman air sumur secara bebas, pemberian
perlakuan kepada mencit dilakukan selama 10 hari. Data yang diambil dari hasil

4

pengamatan

dianalisis

dengan

menggunakan

One

way

anova


karena

menggunakan perbandingan kadar kreatinin darah antara perlakuan kelompok
kontrol, kelompok P1, kelompok P2, dan kelompok P3.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kadar kreatinin darah mencit (Mus musculus) yang diberi perlakuan
minuman Sachet Marimas per oral selama 10 hari (tabel 3)
Tabel 3. Rata-rata Kadar Kreatinin Darah MencitSebelum dan Sesudah Perlakuan dengan
Pemberian Minuman Sachet Marimas Rasa Jeruk dengan Volume 0,5ml/20 g BB
selama 10 hari
Rata-rata awal
Rata-rata akhir
Kelompokk
Dosis
Selisih (%)
(mg/dl)
(mg/dl)
P0

Placebo


0,61±0,09

0,78±0,06

30,97a

P1

0,5 ml/ 20g BB
1 kali/hari

0,56±0,08

0,79±0,07

51,39a

0,59±0,06


0,71±0,01

21,77a

0,71±0,05

0,81±0,07

13,37a

P2
P3

0,5 ml/ 20g BB
2 kali/hari
0,5 ml/ 20g BB
3 kali/hari

Berdasarkan tabel 3 ditunjukkan bahwa rata-rata kadar kreatinin darah
mencit tertinggi setelah pemberian minuman sachet Marimas selama 10 hari
adalah kelompok P3 (0,81 mg/dl) sedangkan yang terendah adalah kelompok P2
(0,71 mg/dl). Selisih kelompok yang tertinggi adalah kelompok P1 yaitu 51,39 %
sedangkan selisih kelompok paling rendah adalah kelompok P3 yaitu 13,37 %.
Tingginya selisih kadar kreatinin P1 karena salah satu faktor kenaikan kadar
kreatinin darah adalah peningkatan asupan protein (Anonim, 2012). Pada P3
frekuensi pemberian minuman paling banyak 3 kali sehari sehingga pada P3
mencit mengalami stess. Akibat dari stress, asupan makanan pada P3 berkurang.
Makanan mencit yaitu pellet merk BR mengandung protein di dalamnya sehingga
kelompok P1 memiliki rata- rata berat badan mencit yang paling tinggi. Menurut
Iqbal (2012) menyatakan bahwa jumlah konsumsi protein berpengaruh terhadap
pertambahan bobot badan, ini disebabkan karena pertambahan bobot badan
tersebut berasal dari sintesis protein tubuh yang berasal dari protein.

5

Untuk mengetahui apakah perlakuan memberikan pengaruh pada kadar
kreatinin darah mencit dilakukan uji statistik menggunakan one way anova.
Sebelum melakukan uji maka harus memenihi prasyarat uji normalitas dan uji
homogenitas untuk mengetahui apakah data tersebut menggunakan analisa
statistik parametrik atau statistik non parametrik. Untuk analisis statistik, selisih
pengukuran kadar kreatinin darah mencit pada hewan uji di transformasikan ke
arc sin √%. (Lampiran 5)
Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk dengan taraf
signifikan 5% dilakukan untuk mengetahui sebaran data kadar kreatinin darah
mencit berdistribusi normal atau tidak. Selain itu uji normalitas dilakukan sebagai
prasyarat untuk menentukan analisis data tersebut termasuk dalam analisis
Parametrik atau termasuk analisis non-parametrik. Uji normalitas data kadar
kreatinin darah mencit disajikan pada tabel 4.
Tabel 4.Hasil Normalitas Kadar Kreatinin Darah mencitdengan Pemberian Minuman
Sachet Marimas Rasa Jeruk dengan Volume 0,5ml/20 g BB selama 10 hari
Shapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnova
perlakuan
Statistik
df
Sig
Statistik
df
Sig

Selisih

P0

.235

5

.200*

.892

5

.368

P1

.273

5

.200*

.885

5

.331

P2

.304

5

.146

.823

5

.123

P3

.281

5

.200

.927

5

.579

*.Batas bawah dari signifikansi sebenarnya
a.Signifikansi koreksi sebenarnya

Berdasarkan uji normalitas (tabel 4), data tersebut menunjukan hasil selisih
nilai signifikansi lebih dari 5% (p>0,05). Maka data kadar kreatinin darah mencit
tersebut berdistribusi normal. Selanjutnya uji homogenitas untuk mengetahui data
tersebut tersebar secara homogen atau tidak (tabel 5).

6

Tabel 5. Hasil Homogenitas Kadar Kreatinin darah Mencitdengan Pemberian Minuman
Sachet Marimas Rasa Jeruk dengan Volume 0,5ml/20 g BB selama 10 hari
Levene
df1
df 2
Sig.
Statistik

Selisih

Based on mean

4.018

3

16

.026

Based on median

2.180

3

16

.130

Based on median and with adjusted df

2.180

3

12.513

.141

Based on trimmed mean

3.998

3

16

.027

Uji Homogenitas kadar kreatinin darah mencit menunjukan hasil awal
mempunyai nilai α 0,026 (p 0,05 maka dinyatan H0 diterima yang berarti tidak ada
pengaruh minuman sachet marimas dengan dosis yang berbeda terhadap kadar
kreatinin darah mencit, dengan pemberian minuman marimas dengan dosis 0.5
ml/ 20 g BB 1 kali/hari, 2 kali/hari, dan 3 kali/hari selama 10 hari.
Kadar kreatinin darah mencit normal adalah sekitar 0,30-1,00 mg/dl
(Mitruka, 1981 dan Loeb, 1989 dalam doloksaribu, 2008). Dari hasil penelitian
(tabel 3) kadar kreatinin darah mencit ada kenaikan tetapi secara statistika tidak
berpengaruh secara nyata, karena tidak melebihi ambang batas kenormalan, jadi
tidak berpengaruh secara nyata terhadap fungsi ginjal.

7

Kelompok P0 yang di beri air sumur dengan dosis 0,5 ml/g BB 1
kali/hari/oral. Placebo mendapatkan intervensi tipuan (Wade, 2009) karena
minuman yang diberikan merupakan air sumur bukan minuman marimas.
kelompok P1, P2, dan P3 diberi minuman marimas dengan menggunakan
perlakuan oral selama 10 hari, rata-rata berat badan mencit terjadi penurunan
karena mencit tersebut mengalami gangguan diare yang disebabkan oleh
perlakuan pemberian minuman marimas. Dalam komposisi marimas terdapat
pemanis buatan yaitu aspartam. Menurut Darmansyah (2007), aspartam yang
dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan gangguan penglihatan,
gangguan pendengaran, masalah jantung, mual-mual, sulit bernafas, nyeri saat
menelan makanan, diare dan gangguan pencernaan.
Parameter penelitian ini adalah kadar kreatinin darah mencit yang diberi
minuman sachet marimas.Konsentrasi kreatinin dalam plasma pada individu sehat
pada umumnya konstan, tidakterpengaruholeh jumlah air yang diminum,
bebankerja dan kecepatan produksi urin. Oleh karena itu kenaikan kadar kreatinin
dalam plasma selalumengindikasikan adanya penurunan ekskresi yangdisebabkan
oleh adanya gangguan fungsi ginjal (Sumaryono,2008)
Kadar kreatinin darah dapat dipengaruhi oleh macam-macam faktor di
antaranya disajikan dalam tabel 7.
Tabel 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin darah
Faktor
Usia tua
perempuan

Pengaruh terhadap kadar kreatinin
Merendahkan
Merendahkan

Mekanisme dan catatan
Massa otot berkurang
Massa otot lebih rendah daripada lakilaki

Ras
Amerika afrika

meningkatkan

Masa otot lebih banyak dari pada
kaukasia

Diet
Diet vegetarian
Makanan daging

merendahkan
merendahkan

Kurang menghasilkan kreatinin
Peningkatan sementara produksi
kreatinin, tetapi dapat tertutupi oleh
peningkatan sementara GFR

Berotot

meningkatkan

Malnutrisi otot berkurang
amputasi
Obesitas

merendahkan

Peningkatan produksi kreatinin karena
peningkatan masa otot ± peningkatan
asupan protein
Penurunan produksi kreatinin
disebabkan pengurangan asupan protein
Masa lemak tidak mempengaruhi
kreatinin

Habitus badan

Sumber: Anonim (2012)

Tiada perubahan

8

Minuman sachet yang digunakan dalam penelitian ini mengandung zat
pewarna makanan seperti kuning FCF dan ponceau serta mengandung pemanis
buatan yaitu aspartam.Sunset Yellow atau FCF tidak dilarangpenggunaannya,
namun dianjurkan untuk dihindari penggunaannya karena dapat menyebabkan
reaksi alergi pada manusia dan hiperaktif pada anak-anak, radang selaput lendir
pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan ganguan pencernaan.Pada
hewan percobaan menunjukkan adanya indikasi tumor ginjal pada tikus betina
(Nurjanah et al, 1992 dalam sumarlin, 2010).Pewarna ponceau Cl 16255 bersifat
karsinogenik yang dapat menyebabkan urtikaria kronik dan menyebabkan
hiperaktivitas pada anak. Di beberapa negara seperti Amerika,Norwegia,
Finlandia telah melarang penggunaan pewarna ini (Cahyadi, 2006).
Dalam komposisi marimas terdapat pemanis buatan yaitu aspartam. Hasil
penelitian Irawati (2007) terhadap struktur histologis glomerulus ginjal mencit
setelah pemberian aspartam menunjukkan terjadi kerusakan pada glomerulus.
Pemanis buatan aspartam jika di konsumsi terus menerus bisa berdampak kurang
baik bagi kesehatan, misalnyamual-mual, sulit bernapas, rasa nyeri ketika
menelan makanan, diare dan gangguan indera perasa (Darmansyah, 2007).
Jumlah penggunaan kuning FCF yang diperbolehkan yaitu antara 12-300
ppm.Akibat dari mengkonsumsi zat pewarna sintetis tergantung dari dosis yang
dikonsumsi setiap harinya, lama mengkonsumsi dan alergisitas setiap individu
(Sumarlin, 2010).Pewarna ponceau diperbolehkan yaitu 30-300 ppm.Aspartam
sebagai pemanis, disetujui oleh FDA (Foodand Drug Administration) sejak 24
Juli 1981.Penggunaan dianggap aman (Acceptable Daily Intake atau ADI) adalah
40 mg/kg BB (Monte, 1984; Butchko et al., 2002 dalam Irawati, 2007).
Pemberian minuman sachet marimas rasa jeruk selama 10 hari secara oral pada
mencit setara dengan 236,66 hari pada manusia, sebab lifespan pada mencit
berkisar antara 1,3 sampai 3 tahun (Smith, 1988). Life expectancy pada manusia
pada tahun 2011 adalah 71 tahun (BKKBN, 2012) dan (Lampiran 4).

9

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pemberian minuman
sachet marimas rasa jeruk selama 10 hari dengan volume 0,5 ml/ 20g BB sehari
sekali, dua kali sehari, dan tiga kali sehari tidak mempengaruhi kadar kreatinin
darah mencit (Mus musculus) meskipun rata-rata kadar kreatinin setelah perlakuan
hasil akhir pada setiap kelompok mengalami sedikit kenaikan. Jadi, minuman
sachet marimas rasa jeruk masih aman dikonsumsi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, pemberian minuman sachet merk marimas rasa jeruk
dengan dosis tunggal 0,5 ml/20 gr BB 1 kali/ hari, 2 kali/ hari, 3 kali/ hari tidak
berpengaruh terhadap kadar kreatinin darah mencit (Mus musculus).
Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya, dalam pemberian dosis minuman harus
lebih bervariasi atau dalam pemberian perlakuan harus lebih dari 10 hari
dengan sampel minuman yang berbeda.
2. Untuk penelitian selanjutnya, bisa di kembangkan lagi terhadap pengaruh
ginjal, hati dan organ lain.
3. Penelitian selanjutnya harus lebih matang dalam persiapan supaya tidak
ada kendala pada saat terlaksananya penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Agusti, M. C. 2006. Pengaruh Pemberian Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa)
Dengan Dosis Bertingkat Terhadap Gambaran Histologi Ginjal Mencit
BALB/C. Artikel Penelitian. Semarang: Universitas Diponegoro
Darmansyah, Iwan. 2007. BPOM Masih Izinkan Penggunaan Siklamat. Tersedia:
htpp/www.dumai.pos.com. Diakses: Tanggal 10 september 2013.
Dolaksaribu, Bernike.2008. pengaruh proteksi vitamin c terhadap kadar ureum,
kreatinin dan gambaran Histopatologis Ginjal mencit yang di papar
Plumbum.Tesis.Medan: Universitas Sumatra Utara

10

Irawati, Umi barokah. 2007. Pengaruh Aspartam Terhadap kadar Kreatinin
Serum dan Struktur Histologi Ren Mencit (Mus musculus) Strain Swiss.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Iswendi, dan Iryani. 2008. Penentuan Kadar Sakarin dan Siklamat Pada
SofDrinks Secara Spektrofotometri. Penelitian. Padang: Kimia FMIPA
UNP Padang
Sastroasmoro,Sudigdo dan Sofyan Ismail.2011.Dasar-dasar metodologi
penelitian klinis Edisi ke-4.Jakarta: Sagung seto
Sumarlin, laode.2010. Identifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan Yang
BeredaPewarna Sintetis Pada Produk Pangan Yang Beredar. Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah
Sumaryono, Wahono.2008. analisis urea-kreatinin tikus putihpasca pemberian
ekstrak buah mahkota dewadan herba pegagan.Jakarta:Universitas
Pancasila

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN INSTAN DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR UREUM DARAH Pengaruh Konsumsi Minuman Instan Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Ureum Darah Mencit (Mus musculus).

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Konsumsi Minuman Instan Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Ureum Darah Mencit (Mus musculus).

0 4 7

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Konsumsi Minuman Instan Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Ureum Darah Mencit (Mus musculus).

0 2 4

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN INSTAN DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR UREUM DARAH Pengaruh Konsumsi Minuman Instan Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Ureum Darah Mencit (Mus musculus).

0 1 11

PENGARUH MINUMAN INSTAN DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR KREATININ DARAH Pengaruh Minuman Instan Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Kreatinin Darah Mencit (Mus musculus).

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Minuman Instan Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Kreatinin Darah Mencit (Mus musculus).

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Minuman Instan Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Kreatinin Darah Mencit (Mus musculus).

0 1 4

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN INSTAN (M) DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA Pengaruh Konsumsi Minuman Instan (M) Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).

0 1 13

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Konsumsi Minuman Instan (M) Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).

0 1 4

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN INSTAN (M) DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA Pengaruh Konsumsi Minuman Instan (M) Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).

0 1 12