PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 15 MEDAN T.P 2013/2014.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAMESTOURNAMENT(TGT)TERHADAPHASILBELAJARSISWAPADA
MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 15 MEDAN T.P 2013/2014
Oleh:
Juli Melinda Marbun
4103121038
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada penulis
sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Tekanan
Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Rappel Situmorang, M.Si., selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd., Bapak Drs. Henok Sigian, M.si., Ibu Rita
Juliani, Ssi., M.Si., selaku Dosen pembanding yang telah memberikan saransaran mulai dari awal penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga kepada Dr. Derlina, M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan kepada seluruh Bapak serta Ibu Dosen beserta Staf pegawai
jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini.
Teristimewa kepada Ayahanda Victor Marbun dan Ibunda Remsi
Simbolon serta kepada setiap orang yang sudah memberikan masukan dan saran
serta dukungan doanya kepada penulis, diantaranya yaitu keluarga Will Fernando
Marbun, Andrean Hasiholan, Christian Alexsander, Josua, Romauli, Hotnita
Sihite, Meliana Simanungkalit. Serta sahabat-sahabat yang selalu meberikan
masukan-masukan bagi penulis David W.S, Ivhant, Ezra Hutagaol, Desi Simbolon
serta rekan-rekan lainnya. Juga kepada sahabat seperjuangan Esti Limbong, Roni
Sinaga, Tahando Girsang, Vera Yunita, Robasa Nababan, dan Noto Gultom.
v
Kepada keluarga pendidikan fisika B 2010 yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.
Dan ucapan terima kasih kepada bapak Drs. Sangka Harahap selaku kepala
sekolah serta jajaran staf pegawai di SMP Negeri 15 Medan. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepadada dr. Johannus, Sp.S., dan dr. Timothy Lee, Sp.R.,
yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya kasanah pendidikan.
Medan, September 2014
Penulis
Juli Melinda Marbun
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMESTOURNAMENT(TGT)TERHADAPHASILBELAJARSISWAPADA
MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 15 MEDAN T.P 2013/2014
Juli Melinda Marbun
(4103121038)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament pada
materi pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan tahun
pembelajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two
group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan tahun pembelajaran
2013/2014 yang berjumlah 8 kelas yang berjumlah 256 orang, yaitu kelas VIII-1
sebagai kelas eksperimen dan VIII-2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak
30 orang pada masing-masing kelas yaitu eksperimen dan kontrol. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam
bentuk pilihan berganda yang berjumlah 20 soal yang terdiri dari 4 option.
Hipotesis di uji dengan uji t dua pihak.
Berdasarkan hasil pengolahan data pretes diperoleh nilai rata-rata kelas
eksperimen 44 dan nilai rata-rata kelas kontrol 43,5. Dari hasil uji beda nilai
kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 0,246, ttabel = 2,002,
maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes
kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah
pembelajaran diberikan kemudian pada kedua kelas dilakukan postes. Untuk kelas
eksperimen diperoleh nilai rata-rata 83,67 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai
rata-rata 76. Dari hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh
t hitung = 3,978 dan ttabel = 1,671. Karena t hitung > ttabel maka hipotesis (Ha) diterima
dan aktivitas rata-rata siswa dalam tiga kali pertemuan, yaitu 67,4% dengan
kriteria cukup aktif, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan tahun
pembelajaran 2013/2014.
.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, Hasil Belajar Siswa,
Materi Tekanan.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
KerangkaTeoritis
8
2.1.1. PengertianBelajar
8
2.1.2. Aktivitas siswa
9
2.1.3. Hasil Belajar
9
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran
10
2.1.4.1 Model Pembelajaran Kooperatif
11
2.1.4.2 Model Pembelajaran TGT
14
2.1.4.3 PembelajaranKonvensional
20
vii
2.1.5 Materi Pelajaran
22
2.1.6 Penelitian yang Relevan
27
2.2
Kerangka Konseptual
28
2.3
Hipotesis Penelitian
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
31
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
31
3.3.
Variabel Penelitian
31
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
31
3.4.1 Jenis Penelitian
31
3.4.2 Desain Penelitian
32
3.5.
Prosedur Peneitian
32
3.6.
Instrumen Penelitian
35
3.6.1. Wawancara Guru
35
3.6.2. Angket Siswa
35
3.6.3. Lembar Observasi
35
3.6.4. Tes Hasil Belajar
40
3.6.4.1 Validitas Tes
41
3.7.
41
Teknik Analisis Data
3.7.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku
41
3.7.2. Uji Normalitas
42
3.7.3. Uji Homogenitas
42
3.7.4. Uji Hipotesis
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengolahan dan analisa data
46
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian
46
4.1.2. Uji Persyaratan Analisa Data
49
4.1.3. Uji Hipotesis Data
50
4.1.4. Observasi
52
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
54
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
63
5.2. Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
LAMPIRAN
67
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif
dengan Kelompok Konvensional
12
Tabel 2.2.
Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif
13
Tabel 2.3.
Kriteria Penghargaan Kelompok
17
Tabel 2.4.
Penelitian yang Relevan
28
Tabel 3.1.
Control Group Pretest-Posttest Design
32
Tabel 3.2.
Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
36
Tabel 3.3.
Katagori dan Persentase Nilai Aktivitas
37
Tabel 3.4.
Lembar Penilaian Afektif Siswa
37
Tabel 3.5.
Lembar Penilaian Psikomotorik
39
Tabel 3.6 .
Katagori Penilaian Afektif dan Psikomotorik
40
Tabel 3.7.
Tabel spesifikasi tes hasil belajar materi pokok tekanan
40
Tabel 4.1.
Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
46
Tabel 4.2.
Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
47
Tabel 4.3.
Ringkasan Hasil Perhitungan
48
Tabel 4.4.
Persentasi Hasil postes
48
Tabel 4.5.
Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas
49
Tabel 4.6.
Uji Homogenitas
50
Tabel 4.7.
Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretes
51
Tabel 4.8.
Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes
51
Tabel 4.9.
Hasil Observasi Aktivitas
52
Tabel 4.10.
Nilai Pretest, nilai aktivitas belajar siswa
dan nilai postest siswa
53
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Kayu yang Ditekan dengan gaya
22
Gambar 2.2.
Bejana Berhubungan
23
Gambar 2.3.
Aplikasi Hukum Archimedes
25
Gambar 3.1
Skema Rancangan Penelitian
34
Gambar 4.1.
Diagram batang nilai pretes
47
Gambar 4.2.
Diagram batang nilai postes
48
Gambar 4.3.
Aktivitas Siswa
48
Gambar 4.4.
Diagram Batang Nilai Postes
49
Gambar.4.5.
Diagram Batang Kriteria Nilai Berdasarkan
Nilai Pretes, aktivitas, dan Nilai Postes Siswa
56
Gambar 4.6.
Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes
57
Gambar 4.7.
Nilai pretes, Nilai aktivitas dan nilai postes
kelas eksperimen
Gambar 4.8.
60
Nilai pretes, Nilai aktivitas dan nilai postes
kelas eksperimen berdasarkan nilai pretes
kelompok terendah
61
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
67
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
82
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
100
Lampiran 4
Rubrik Penilaian Afektif
116
Lampiran 5
Rubrik Penilaian Psikomotorik
118
Lampiran 6
Tabel Spesifikasi Tes
119
Lampiran 7
Tes Hasil Belajar
126
Lampiran 8
Lembar Wawancara Guru
129
Lampiran 9
Lembar Wawancara Siswa
130
Lampiran 10 Tabulasi Hasil Pretes
134
Lampiran 11 Tabulasi Hasil Postes Kelas Eksperimen
135
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Pretes Kelas Kontrol
136
Lampiran 13 Tabulasi Hasil Postes Kelas Kontrol
137
Lampiran 14 Perhitungan Statistik Dasar
139
Lampiran 15 Uji Normalitas
143
Lampiran 16 Uji Homogenitas
148
Lampiran 17 Uji Kemampuan Awal
151
Lampiran 18 Uji Hipotesis
153
Lampiran 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
156
Lampiran 20 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
159
Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
160
Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
161
Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
162
Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
163
Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian
165
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang
utuh. Pendidikan diharapkan dapat memegang peranan penting terhadap kemajuan
suatu negara dan bangsa. Bila semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat di
suatu negara, maka akan semakin tinggi pula tingkat kemakmuran masyarakat di
negara tersebut. Selain itu pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (Sagala, 2009)
Dalam arti yang lebih luas pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.
Namun dalam hal ini masih banyak terjadi kendala diberbagai pihak sehingga
tujuan pendidikan masih sulit untuk diwujudkan.
Kurang aktifnya siswa mengembangkan potensi dirinya merupakan salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Menurut Sanjaya (2007:1) dalam
proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak
untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak
didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin
aplikasi.
Masalah ini menjadi faktor penghambat tercapainya tujuan pembelajaran
yang diharapkan, seperti pada mata pelajaran IPA Terpadu, khususnya fisika di
tingkat SMP. Hal ini disebabkan oleh materi fisika yang merupakan bagian dari
mata pelajaran IPA Terpadu, memiliki tujuan pembelajaran antara lain mampu
2
menguasai materi dan konsep fisika dan mampu menghubungkan atau
mengaplikasikan konsep-konsep fisika tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini berarti proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikan fisika. Oleh sebab itu, guru harus bisa
memilih dan menggunakan berbagai model pembelajaran yang paling efektif dan
efisien sesuai dengan situasi dan kondisinya, yang dapat mendukung proses
pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan fisika.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional, untuk meningkatkan mutu pendidikan antara
lain : penataran/pelatihan guru – guru dalam bentuk musyawarah guru mata
pelajaran
yang
menyangkut
pembahasan materi pelajaran
dan metode
pengajarannya. Disini guru dituntut untuk mampu berinteraksi dengan siswa
untuk mempelajari suatu materi yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Agar
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, seorang guru harus cerdas
dan tanggap dalam merencanakan, menyusun dan mendesain suatu proses belajar
sehingga tujuan – tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 15 Medan dengan
mewawancarai salah seorang guru IPA kelas VIII dan dengan memberikan angket
kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut
hanya menggunakan pembelajaran konvensional dan aktivitas siswa masih
rendah. Pembelajaran konvensional ini, proses pembelajaran berlangsung secara
satu arah atau sering disebut juga denagn pembelajaran berpusat pada bukan
pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana guru lebih dominan
menggunakan metode ceramah. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 30
orang siswa, diperoleh data bahwa 45% mengatakan fisika sulit dipahami karena
banyak menggunakan rumus-rumus, 37% menyatakan membosankan karena
pembelajaran cenderung berpusat pada guru, sedangkan 33 % mengatakan fisika
biasa saja dalam arti tidak terlalu menarik, dan 17% menyatakan menyenangkan
karena mempelajari tentang teknologi. Ketika diwawancarai lebih lanjut, siswa
mengatakan dalam belajar fisika, mereka dituntut menghapal rumus-rumus
matematis yang akan diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal fisika sehingga
3
siswa yang lemah matematika akan semakin sulit belajar fisika. Hal tersebut
membuat siswa semakin kurang tertarik mempelajari fisika.
Berdasarkan hasil wawancara lebih lanjut kepada guru, beliau mengatakan
bahwa kegiatan eksperimen sangat jarang dilakukan karena keterbatasan alat yang
tersedia dan kurangnya kemampuan guru membuat alat yang sederhana untuk
digunakan di laboratorium. Saat guru ditanya lebih lanjut tentang hasil belajar
siswa selama ini, beliau menyatakan hasil belajar siswa masih rendah,dimana
siswa belum mencapai nilai KKM, dimana KKM di sekolah tersebut adalah 70.
Berdasarkan uraian di atas guru perlu menciptakan model pembelajaran
yang menarik dan dapat mengubah model pembelajaran yang berpusat pada guru
menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran
yang menyenangkan, menarik dan dapat meningkatkan minat belajar siswa adalah
model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Karena di
dalam model TGT ini terdapat suatu permainan yang dapat menarik perhatian
siswa, selain itu juga ada diskusi antar anggota kelompok yang membuat siswa
dapat menyusun sendiri konsep-konsep yang akan dipelajarinya. Untuk dapat
mempelajari konsep dengan baik diperlukan struktur kognitif yang baik. Struktur
kognitif adalah organisasi informasi yang meliputi fakta-fakta, konsep-konsep dan
generalisasi generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. (Dahar,
2006).
Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran teams games
tournament (TGT) sudah pernah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya, antara
lain yaitu Giri ( 2008 ) pada materi pokok Gaya dan Percepatan menunjukkan
hasil penelitian berupa peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai kemampuan
awal siswa sebesar 36,71, kemampuan akhir siswa pada siklus I 64,38,
kemampuan akhir siswa pada siklus II 69,49, kemampuan akhir siswa pada siklus
III sebesar 75,37.
Kemudian dari hasil penelitian oleh Roma (2010) pada materi pokok Gaya
di kelas VIII menunjukkan hasil penelitian berupa peningkatan hasil belajar
dengan kemampuan awal siswa sebesar 40,24, kemampuan akhir siswa pada
siklus I 50,44, kemampuan akhir siswa pada siklus II 64,78, kemampuan akhir
4
siswa pada siklus III sebesar 68,33. Hasil belajar siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif TGT menunjukkan hasil yang sangat rendah. Namun
setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif TGT mengalami peningkatan
hasil belajar.
Kelemahan dari beberapa peneliti sebelumnya ini adalah di dalam RPP
tidak dijelaskan tahapan-tahapan utama pembelajaran kooperatif TGT, kegiatan
para siswa banyak yang tidak relevan dengan KBM pembelajaran kooperatif tipe
TGT, serta kurang melibatkan guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, maka peneliti ingin melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan di Kelas
VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan T.P. 2013/2014”
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Hasil belajar siswa pada materi fisika yang cenderung rendah.
2. Aktivitas belajar siswa masih rendah.
3. Metode yang digunakan saat pembelajaran berlangsung kurang
bervariasi.
4. Kebiasaan belajar siswa yang memusatkan pembelajaran pada guru.
1.3.
Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran teams
games tournament (TGT) di kelas eksperimen dan
pembelajaran
konvensional di kelas kontrol.
2. Materi pelajaran yang diajarkan adalah materi pokok Tekanan di kelas
VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan.
5
3. Subjek yang akan diteliti adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 15
Medan T.P 2013/2014.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
4. Adakah pengaruh belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
1.5.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui apakah model Teams Games Tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di
kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P. 2013/2014.
2.
Untuk mengetahui apakah model konvensional dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP
Negeri 15 Medan T.P. 2013/2014.
6
3.
Untuk mengetahui apakah model pembelajaran teams games
tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P.
2013/2014.
4.
Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) memiliki pengaruh terhadap siswa yang diajarkan
dengan materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 15 Medan
T.P. 2013/2014.
1.6.
ManfaatPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
manfaat dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1. ManfaatTeoritis
Sebagai media pembanding bagi peneliti-peneliti
lain dalam
meneliti variabel-variabel yang sama dalam penelitian ini. Dapat
Memberikan informasi ilmiah bagi ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menghadirkan berbagai macam metode pembelajaran dalam
pelaksanaan KBM.
2. ManfaatPraktis
1. Bagi Siswa
Pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mempelajari IPA khususnya fisika.
2. Bagi Guru
a. Dapat membantu guru untuk menentukan model pembelajaran
yang menarik, aktif, dan kreatif dengan metode yang sesuai
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru Fisika untuk
memilih cara pembelajaran yang tepat guna meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar fisika pada siswa.
3. Bagi Penulis
7
a. Menambah wawasan mengenai model pembelajaran dan
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam mempelajari fisika.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran
dalam
pengadaan
sarana
dan
prasarana
pembelajaran dengan melihat karakteristik mata pelajaran dan
keadaan sebenarnya yang ada pada lingkungan sekitar.
1.7.
Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap apa yang akan
diteliti, beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada
berikut:
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang
(Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005: 849). Pengaruh dalam
penelitian ini yaitu pada hasil belajar siswa.
2. Model Pembelajaran adalah model yang dipilih dalam rencana
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dilaksanakan
dengan suatu sintaks.
3. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa
dibiarkan dalam kelompok, saling menguatkan, mendalami dan
bekerjasama untuk semakin menguasai bahan atau materi pelajaran.
4. Teams games tournament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar yang beranggotakan 5-6 orang yang memiliki kemampuan
akademis, jenis kelamin, suku atau ras yang berbeda.
5. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah
mengukur hasil belajar kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa
setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT .
8
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analis data
pengujian hipotesis penelitian, penulis mengemukakan kesimpulan dan saran
sebagai berikut:
5.1. Kesimpulan
1. Diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan
T.P 2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan adalah 83,67.
2. Diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan
T.P 2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Konvensional
pada materi pokok Tekanan adalah 76.
3. Tingkat aktivitas belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester
II di SMP N 15 Medan yaitu pertemuan I rata-rata aktivitas siswa termasuk
kategori kurang aktif dengan persentase 56,25%. Pada pertemuan kedua
tergolong dalam kategori cukup aktif dengan presentase sebesar 69,16% dan
pada pertemuan ketiga tergolong dalam kategori aktif dengan presentase
sebesar 75,13%. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa adanya peningkatan
rata-rata aktivitas siswa dalam ketiga pertemuan tersebut.
4. Ada pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP
Negeri 15 Medan T.P 2013/2014.
64
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diberikan beberapa saran antara lain:
1. Bagi guru fisika yang ingin menerapkan model Teams Games Tournament
sebaiknya menyediakan alokasi waktu tambahan agar langkah – langkahnya
dapat terlaksana semuanya.
2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin meneliti lebih lanjut dengan model
pembelajaran yang sama diharapkan dapat mengkondisikan waktu. Peneliti
juga diharapkan mampu untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir setiap
siswa itu, agar masalah yang akan disajikan
diselesaikan oleh siswa.
tidak terlalu sulit untuk
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta.
Dimyati & Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Giri, M.J., (2008), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Geams Tournaments Pada
Materi Pokok Gaya dan Percepatan di SMP Negeri 21Medan T.P
2008/2009., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ibrahim, Muslimin., (2000), Pembelajaran Kooperatif, UNESA Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung
Marissa,S., (2007), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Hukum I
Termodinamika Kelas XII IPA Semester I SMA BTB I Balige
T.A.2007/2008., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Roma.K., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
hasil belajar siswa pada matero pokok gaya dikelas VIII semester I SMP
Negeri 23 Medan T.P 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabet, Bandung
Sanjaya.W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Slavin, R.E., (2008), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Penerbit
Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2002), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung
66
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Wariyono dan Yani, M., (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar 2, Pusat
Perbukuan, jakarta.
GAMESTOURNAMENT(TGT)TERHADAPHASILBELAJARSISWAPADA
MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 15 MEDAN T.P 2013/2014
Oleh:
Juli Melinda Marbun
4103121038
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada penulis
sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Tekanan
Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Rappel Situmorang, M.Si., selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd., Bapak Drs. Henok Sigian, M.si., Ibu Rita
Juliani, Ssi., M.Si., selaku Dosen pembanding yang telah memberikan saransaran mulai dari awal penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga kepada Dr. Derlina, M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan kepada seluruh Bapak serta Ibu Dosen beserta Staf pegawai
jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini.
Teristimewa kepada Ayahanda Victor Marbun dan Ibunda Remsi
Simbolon serta kepada setiap orang yang sudah memberikan masukan dan saran
serta dukungan doanya kepada penulis, diantaranya yaitu keluarga Will Fernando
Marbun, Andrean Hasiholan, Christian Alexsander, Josua, Romauli, Hotnita
Sihite, Meliana Simanungkalit. Serta sahabat-sahabat yang selalu meberikan
masukan-masukan bagi penulis David W.S, Ivhant, Ezra Hutagaol, Desi Simbolon
serta rekan-rekan lainnya. Juga kepada sahabat seperjuangan Esti Limbong, Roni
Sinaga, Tahando Girsang, Vera Yunita, Robasa Nababan, dan Noto Gultom.
v
Kepada keluarga pendidikan fisika B 2010 yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.
Dan ucapan terima kasih kepada bapak Drs. Sangka Harahap selaku kepala
sekolah serta jajaran staf pegawai di SMP Negeri 15 Medan. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepadada dr. Johannus, Sp.S., dan dr. Timothy Lee, Sp.R.,
yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya kasanah pendidikan.
Medan, September 2014
Penulis
Juli Melinda Marbun
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMESTOURNAMENT(TGT)TERHADAPHASILBELAJARSISWAPADA
MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 15 MEDAN T.P 2013/2014
Juli Melinda Marbun
(4103121038)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament pada
materi pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan tahun
pembelajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two
group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan tahun pembelajaran
2013/2014 yang berjumlah 8 kelas yang berjumlah 256 orang, yaitu kelas VIII-1
sebagai kelas eksperimen dan VIII-2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak
30 orang pada masing-masing kelas yaitu eksperimen dan kontrol. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam
bentuk pilihan berganda yang berjumlah 20 soal yang terdiri dari 4 option.
Hipotesis di uji dengan uji t dua pihak.
Berdasarkan hasil pengolahan data pretes diperoleh nilai rata-rata kelas
eksperimen 44 dan nilai rata-rata kelas kontrol 43,5. Dari hasil uji beda nilai
kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 0,246, ttabel = 2,002,
maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes
kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah
pembelajaran diberikan kemudian pada kedua kelas dilakukan postes. Untuk kelas
eksperimen diperoleh nilai rata-rata 83,67 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai
rata-rata 76. Dari hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh
t hitung = 3,978 dan ttabel = 1,671. Karena t hitung > ttabel maka hipotesis (Ha) diterima
dan aktivitas rata-rata siswa dalam tiga kali pertemuan, yaitu 67,4% dengan
kriteria cukup aktif, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan tahun
pembelajaran 2013/2014.
.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, Hasil Belajar Siswa,
Materi Tekanan.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
KerangkaTeoritis
8
2.1.1. PengertianBelajar
8
2.1.2. Aktivitas siswa
9
2.1.3. Hasil Belajar
9
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran
10
2.1.4.1 Model Pembelajaran Kooperatif
11
2.1.4.2 Model Pembelajaran TGT
14
2.1.4.3 PembelajaranKonvensional
20
vii
2.1.5 Materi Pelajaran
22
2.1.6 Penelitian yang Relevan
27
2.2
Kerangka Konseptual
28
2.3
Hipotesis Penelitian
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
31
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
31
3.3.
Variabel Penelitian
31
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
31
3.4.1 Jenis Penelitian
31
3.4.2 Desain Penelitian
32
3.5.
Prosedur Peneitian
32
3.6.
Instrumen Penelitian
35
3.6.1. Wawancara Guru
35
3.6.2. Angket Siswa
35
3.6.3. Lembar Observasi
35
3.6.4. Tes Hasil Belajar
40
3.6.4.1 Validitas Tes
41
3.7.
41
Teknik Analisis Data
3.7.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku
41
3.7.2. Uji Normalitas
42
3.7.3. Uji Homogenitas
42
3.7.4. Uji Hipotesis
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengolahan dan analisa data
46
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian
46
4.1.2. Uji Persyaratan Analisa Data
49
4.1.3. Uji Hipotesis Data
50
4.1.4. Observasi
52
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
54
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
63
5.2. Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
LAMPIRAN
67
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif
dengan Kelompok Konvensional
12
Tabel 2.2.
Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif
13
Tabel 2.3.
Kriteria Penghargaan Kelompok
17
Tabel 2.4.
Penelitian yang Relevan
28
Tabel 3.1.
Control Group Pretest-Posttest Design
32
Tabel 3.2.
Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
36
Tabel 3.3.
Katagori dan Persentase Nilai Aktivitas
37
Tabel 3.4.
Lembar Penilaian Afektif Siswa
37
Tabel 3.5.
Lembar Penilaian Psikomotorik
39
Tabel 3.6 .
Katagori Penilaian Afektif dan Psikomotorik
40
Tabel 3.7.
Tabel spesifikasi tes hasil belajar materi pokok tekanan
40
Tabel 4.1.
Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
46
Tabel 4.2.
Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
47
Tabel 4.3.
Ringkasan Hasil Perhitungan
48
Tabel 4.4.
Persentasi Hasil postes
48
Tabel 4.5.
Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas
49
Tabel 4.6.
Uji Homogenitas
50
Tabel 4.7.
Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretes
51
Tabel 4.8.
Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes
51
Tabel 4.9.
Hasil Observasi Aktivitas
52
Tabel 4.10.
Nilai Pretest, nilai aktivitas belajar siswa
dan nilai postest siswa
53
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Kayu yang Ditekan dengan gaya
22
Gambar 2.2.
Bejana Berhubungan
23
Gambar 2.3.
Aplikasi Hukum Archimedes
25
Gambar 3.1
Skema Rancangan Penelitian
34
Gambar 4.1.
Diagram batang nilai pretes
47
Gambar 4.2.
Diagram batang nilai postes
48
Gambar 4.3.
Aktivitas Siswa
48
Gambar 4.4.
Diagram Batang Nilai Postes
49
Gambar.4.5.
Diagram Batang Kriteria Nilai Berdasarkan
Nilai Pretes, aktivitas, dan Nilai Postes Siswa
56
Gambar 4.6.
Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes
57
Gambar 4.7.
Nilai pretes, Nilai aktivitas dan nilai postes
kelas eksperimen
Gambar 4.8.
60
Nilai pretes, Nilai aktivitas dan nilai postes
kelas eksperimen berdasarkan nilai pretes
kelompok terendah
61
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
67
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
82
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
100
Lampiran 4
Rubrik Penilaian Afektif
116
Lampiran 5
Rubrik Penilaian Psikomotorik
118
Lampiran 6
Tabel Spesifikasi Tes
119
Lampiran 7
Tes Hasil Belajar
126
Lampiran 8
Lembar Wawancara Guru
129
Lampiran 9
Lembar Wawancara Siswa
130
Lampiran 10 Tabulasi Hasil Pretes
134
Lampiran 11 Tabulasi Hasil Postes Kelas Eksperimen
135
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Pretes Kelas Kontrol
136
Lampiran 13 Tabulasi Hasil Postes Kelas Kontrol
137
Lampiran 14 Perhitungan Statistik Dasar
139
Lampiran 15 Uji Normalitas
143
Lampiran 16 Uji Homogenitas
148
Lampiran 17 Uji Kemampuan Awal
151
Lampiran 18 Uji Hipotesis
153
Lampiran 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
156
Lampiran 20 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
159
Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
160
Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
161
Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
162
Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
163
Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian
165
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang
utuh. Pendidikan diharapkan dapat memegang peranan penting terhadap kemajuan
suatu negara dan bangsa. Bila semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat di
suatu negara, maka akan semakin tinggi pula tingkat kemakmuran masyarakat di
negara tersebut. Selain itu pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (Sagala, 2009)
Dalam arti yang lebih luas pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.
Namun dalam hal ini masih banyak terjadi kendala diberbagai pihak sehingga
tujuan pendidikan masih sulit untuk diwujudkan.
Kurang aktifnya siswa mengembangkan potensi dirinya merupakan salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Menurut Sanjaya (2007:1) dalam
proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak
untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak
didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin
aplikasi.
Masalah ini menjadi faktor penghambat tercapainya tujuan pembelajaran
yang diharapkan, seperti pada mata pelajaran IPA Terpadu, khususnya fisika di
tingkat SMP. Hal ini disebabkan oleh materi fisika yang merupakan bagian dari
mata pelajaran IPA Terpadu, memiliki tujuan pembelajaran antara lain mampu
2
menguasai materi dan konsep fisika dan mampu menghubungkan atau
mengaplikasikan konsep-konsep fisika tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini berarti proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikan fisika. Oleh sebab itu, guru harus bisa
memilih dan menggunakan berbagai model pembelajaran yang paling efektif dan
efisien sesuai dengan situasi dan kondisinya, yang dapat mendukung proses
pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan fisika.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional, untuk meningkatkan mutu pendidikan antara
lain : penataran/pelatihan guru – guru dalam bentuk musyawarah guru mata
pelajaran
yang
menyangkut
pembahasan materi pelajaran
dan metode
pengajarannya. Disini guru dituntut untuk mampu berinteraksi dengan siswa
untuk mempelajari suatu materi yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Agar
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, seorang guru harus cerdas
dan tanggap dalam merencanakan, menyusun dan mendesain suatu proses belajar
sehingga tujuan – tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 15 Medan dengan
mewawancarai salah seorang guru IPA kelas VIII dan dengan memberikan angket
kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut
hanya menggunakan pembelajaran konvensional dan aktivitas siswa masih
rendah. Pembelajaran konvensional ini, proses pembelajaran berlangsung secara
satu arah atau sering disebut juga denagn pembelajaran berpusat pada bukan
pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana guru lebih dominan
menggunakan metode ceramah. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 30
orang siswa, diperoleh data bahwa 45% mengatakan fisika sulit dipahami karena
banyak menggunakan rumus-rumus, 37% menyatakan membosankan karena
pembelajaran cenderung berpusat pada guru, sedangkan 33 % mengatakan fisika
biasa saja dalam arti tidak terlalu menarik, dan 17% menyatakan menyenangkan
karena mempelajari tentang teknologi. Ketika diwawancarai lebih lanjut, siswa
mengatakan dalam belajar fisika, mereka dituntut menghapal rumus-rumus
matematis yang akan diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal fisika sehingga
3
siswa yang lemah matematika akan semakin sulit belajar fisika. Hal tersebut
membuat siswa semakin kurang tertarik mempelajari fisika.
Berdasarkan hasil wawancara lebih lanjut kepada guru, beliau mengatakan
bahwa kegiatan eksperimen sangat jarang dilakukan karena keterbatasan alat yang
tersedia dan kurangnya kemampuan guru membuat alat yang sederhana untuk
digunakan di laboratorium. Saat guru ditanya lebih lanjut tentang hasil belajar
siswa selama ini, beliau menyatakan hasil belajar siswa masih rendah,dimana
siswa belum mencapai nilai KKM, dimana KKM di sekolah tersebut adalah 70.
Berdasarkan uraian di atas guru perlu menciptakan model pembelajaran
yang menarik dan dapat mengubah model pembelajaran yang berpusat pada guru
menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran
yang menyenangkan, menarik dan dapat meningkatkan minat belajar siswa adalah
model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Karena di
dalam model TGT ini terdapat suatu permainan yang dapat menarik perhatian
siswa, selain itu juga ada diskusi antar anggota kelompok yang membuat siswa
dapat menyusun sendiri konsep-konsep yang akan dipelajarinya. Untuk dapat
mempelajari konsep dengan baik diperlukan struktur kognitif yang baik. Struktur
kognitif adalah organisasi informasi yang meliputi fakta-fakta, konsep-konsep dan
generalisasi generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. (Dahar,
2006).
Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran teams games
tournament (TGT) sudah pernah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya, antara
lain yaitu Giri ( 2008 ) pada materi pokok Gaya dan Percepatan menunjukkan
hasil penelitian berupa peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai kemampuan
awal siswa sebesar 36,71, kemampuan akhir siswa pada siklus I 64,38,
kemampuan akhir siswa pada siklus II 69,49, kemampuan akhir siswa pada siklus
III sebesar 75,37.
Kemudian dari hasil penelitian oleh Roma (2010) pada materi pokok Gaya
di kelas VIII menunjukkan hasil penelitian berupa peningkatan hasil belajar
dengan kemampuan awal siswa sebesar 40,24, kemampuan akhir siswa pada
siklus I 50,44, kemampuan akhir siswa pada siklus II 64,78, kemampuan akhir
4
siswa pada siklus III sebesar 68,33. Hasil belajar siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif TGT menunjukkan hasil yang sangat rendah. Namun
setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif TGT mengalami peningkatan
hasil belajar.
Kelemahan dari beberapa peneliti sebelumnya ini adalah di dalam RPP
tidak dijelaskan tahapan-tahapan utama pembelajaran kooperatif TGT, kegiatan
para siswa banyak yang tidak relevan dengan KBM pembelajaran kooperatif tipe
TGT, serta kurang melibatkan guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, maka peneliti ingin melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan di Kelas
VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan T.P. 2013/2014”
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Hasil belajar siswa pada materi fisika yang cenderung rendah.
2. Aktivitas belajar siswa masih rendah.
3. Metode yang digunakan saat pembelajaran berlangsung kurang
bervariasi.
4. Kebiasaan belajar siswa yang memusatkan pembelajaran pada guru.
1.3.
Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran teams
games tournament (TGT) di kelas eksperimen dan
pembelajaran
konvensional di kelas kontrol.
2. Materi pelajaran yang diajarkan adalah materi pokok Tekanan di kelas
VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan.
5
3. Subjek yang akan diteliti adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 15
Medan T.P 2013/2014.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
4. Adakah pengaruh belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
1.5.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui apakah model Teams Games Tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di
kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P. 2013/2014.
2.
Untuk mengetahui apakah model konvensional dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP
Negeri 15 Medan T.P. 2013/2014.
6
3.
Untuk mengetahui apakah model pembelajaran teams games
tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P.
2013/2014.
4.
Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) memiliki pengaruh terhadap siswa yang diajarkan
dengan materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 15 Medan
T.P. 2013/2014.
1.6.
ManfaatPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
manfaat dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1. ManfaatTeoritis
Sebagai media pembanding bagi peneliti-peneliti
lain dalam
meneliti variabel-variabel yang sama dalam penelitian ini. Dapat
Memberikan informasi ilmiah bagi ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menghadirkan berbagai macam metode pembelajaran dalam
pelaksanaan KBM.
2. ManfaatPraktis
1. Bagi Siswa
Pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mempelajari IPA khususnya fisika.
2. Bagi Guru
a. Dapat membantu guru untuk menentukan model pembelajaran
yang menarik, aktif, dan kreatif dengan metode yang sesuai
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru Fisika untuk
memilih cara pembelajaran yang tepat guna meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar fisika pada siswa.
3. Bagi Penulis
7
a. Menambah wawasan mengenai model pembelajaran dan
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam mempelajari fisika.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran
dalam
pengadaan
sarana
dan
prasarana
pembelajaran dengan melihat karakteristik mata pelajaran dan
keadaan sebenarnya yang ada pada lingkungan sekitar.
1.7.
Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap apa yang akan
diteliti, beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada
berikut:
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang
(Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005: 849). Pengaruh dalam
penelitian ini yaitu pada hasil belajar siswa.
2. Model Pembelajaran adalah model yang dipilih dalam rencana
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dilaksanakan
dengan suatu sintaks.
3. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa
dibiarkan dalam kelompok, saling menguatkan, mendalami dan
bekerjasama untuk semakin menguasai bahan atau materi pelajaran.
4. Teams games tournament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar yang beranggotakan 5-6 orang yang memiliki kemampuan
akademis, jenis kelamin, suku atau ras yang berbeda.
5. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah
mengukur hasil belajar kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa
setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT .
8
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analis data
pengujian hipotesis penelitian, penulis mengemukakan kesimpulan dan saran
sebagai berikut:
5.1. Kesimpulan
1. Diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan
T.P 2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan adalah 83,67.
2. Diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan
T.P 2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Konvensional
pada materi pokok Tekanan adalah 76.
3. Tingkat aktivitas belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester
II di SMP N 15 Medan yaitu pertemuan I rata-rata aktivitas siswa termasuk
kategori kurang aktif dengan persentase 56,25%. Pada pertemuan kedua
tergolong dalam kategori cukup aktif dengan presentase sebesar 69,16% dan
pada pertemuan ketiga tergolong dalam kategori aktif dengan presentase
sebesar 75,13%. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa adanya peningkatan
rata-rata aktivitas siswa dalam ketiga pertemuan tersebut.
4. Ada pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP
Negeri 15 Medan T.P 2013/2014.
64
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diberikan beberapa saran antara lain:
1. Bagi guru fisika yang ingin menerapkan model Teams Games Tournament
sebaiknya menyediakan alokasi waktu tambahan agar langkah – langkahnya
dapat terlaksana semuanya.
2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin meneliti lebih lanjut dengan model
pembelajaran yang sama diharapkan dapat mengkondisikan waktu. Peneliti
juga diharapkan mampu untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir setiap
siswa itu, agar masalah yang akan disajikan
diselesaikan oleh siswa.
tidak terlalu sulit untuk
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta.
Dimyati & Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Giri, M.J., (2008), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Geams Tournaments Pada
Materi Pokok Gaya dan Percepatan di SMP Negeri 21Medan T.P
2008/2009., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ibrahim, Muslimin., (2000), Pembelajaran Kooperatif, UNESA Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung
Marissa,S., (2007), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Hukum I
Termodinamika Kelas XII IPA Semester I SMA BTB I Balige
T.A.2007/2008., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Roma.K., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
hasil belajar siswa pada matero pokok gaya dikelas VIII semester I SMP
Negeri 23 Medan T.P 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabet, Bandung
Sanjaya.W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Slavin, R.E., (2008), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Penerbit
Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2002), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung
66
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Wariyono dan Yani, M., (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar 2, Pusat
Perbukuan, jakarta.