PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh

Nyoman Marteyani

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung diketahui bahwa pencapaian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi masih sangat kurang. Hal ini dikarenakan guru belum menggunakan model yang sesuai untuk memfasilitasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Untuk mengatasi hal itu, telah dilakukan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Desain penelitian adalah pretest-posttest non equivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIC sebagai kelas kontrol yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling.


(2)

Nyoman Marteyani

iii

Data penelitian berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretest dan posttest yang dianalisis secara statistik

menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5%. Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran. Aspek aktivitas belajar siswa dengan kriteria sangat baik yaitu berdiskusi menjawab pertanyaan dan mengevaluasi hasil diskusi, serta aktivitas dengan kriteria baik yaitu kemampuan bertanya dan memperhatikan penjelasan guru. Dan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa antara nilai pretest dan posttest yang diukur dengan N-gain, yaitu nilai rata-rata pretest sebesar 39,00, sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 75,62, Hal ini berarti penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi oleh siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.

Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay, aktivitas belajar, hasil belajar, ciri-ciri makhluk hidup.


(3)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2011/2012

(Artikel)

Oleh

NYOMAN MARTEYANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

iv

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh

NYOMAN MARTEYANI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(5)

v

Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Nyoman Marteyani

Nomor Pokok Mahasiswa : 0543024035

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan MENYETUJUI,

1.Komisi Pembimbing

Drs. Arwin Achmad, M.Si Berti Yolida, S.Pd., M.Pd NIP 19570803 198603 1 004 NIP 19831015 200604 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si


(6)

vi

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nyoman Marteyani

Nomor Pokok Mahasiswa : 0543024035

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi tidak terdapat karya yang pernah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan

sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, November 2012 Yang menyatakan

Nyoman Marteyani NPM. 0543024035


(7)

vii

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Arwin Achmad, M.Si

Sekretaris : Berti Yolida, S.Pd., M.Pd Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 1985031 003


(8)

x

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bali Sadhar, pada tanggal 16 September 1985, merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan bahagia Bapak I Wayan Sumatra, dan Ibu Ni Nengah Muntri.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 1 Sukaraja OKU Sumatra Selatan pada tahun 1993 dan diselesaikan pada tahun 1999. Tahun 1999 diterima di SMP Negeri 2 Banjit, Kab. Way Kanan, yang diselesaikan pada tahun 2002. Tahun 2002 diterima di SMA Negeri 1 Banjit, yang diselesaikan pada tahun 2005, dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi.

Selama menjadi mahasiswa penulis memiliki pengalaman berorganisasi yaitu sebagai: Ketua divisi Kerohanian Unit Kegiatan Mahasiswa Hindu (UKMH) Universitas Lampung pada tahun 2008, dan pada tahun 2009 penulis

melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 13 Bandar Lampung, dan pada tahun 2012 penulis melakukan penelitian di SMP Negeri 13 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pandidikan (S.Pd).


(9)

xi

(Semoga kita selamat senantiasa atas karunia Hyang Widhi Wasa)

PERSEMBAHAN

Atas Asung Kherta Wara Nugraha Brahman, atas segala kemudahan, limpahan karunia yang engkau berikan selama ini, teriring do’a dan rasa syukur dan

segala kerendahan hati, kupersembahkan karya sederhana ini untuk: Bapakku (I Wayan Sumatra) dan Ibuku (Ni Nengah Muntri)

Terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang tiada terhingga untukku... Kakak-kakakku, (Wayan Chanti Artini A.P) dan (Nengah Sari, S.Kom) Terimakasih untuk segala cinta dan dukungan yang kalian berikan untuk adek....

Para Pendidikku (Guru-guruku)

Terima kasih atas bimbingan yang diberikan pada ku hingga aku dapat melihat dunia dengan ilmu...


(10)

xii

Motto

Seseorang yang mapan didalam jalan yang tidak mementingkan diri

sendiri dan aktivitas yang tidak terikat, akan segera mengembangkan

kualitas pikiran yang tenang dan satu pikiran yang terfokus”

(-Bhagvad -Gita)

Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah

penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah dengan yang

serupa, sesungguhnya Hyang Widhi/Tuhan memperhitungkan segala

sesuatu


(11)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sintaks model pembelajaran Course Review Horay……….... 21

2. Kriteria N-gain…………...……….. 25

3. Lembar observasi aktivitas siswa ... 26

4. Kriteria persentase aktivitas siswa………... 27

5. Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol... ... 31

6. Hasil uji persamaan dan perbedaan dua rata-rata nilai pretest, posttest, dan N-gain hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ………… ………... 32

7. Data rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan Kelas kontrol ... 33


(12)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat……… 8 2. Desain pretest posttestnon-equivalen………..………. 19 3. Rata-rata pretest, posttest dan N-gain hasil belajar siswa... 34 4. Rata-rata aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

selama pembelajaran... 36 5. Hasil daftar pertanyaan atau LKS pada kelas eksperimen dan kelas


(13)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan. Proses belajar yang dialami siswa ditandai dengan terjadinya perubahan perilaku dalam diri siswa baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor yang tercermin dalam prestasi belajar siswa (Daryanto, 2010:1).

Banyak usaha yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar siswa dapat menerima materi pelajaran dengan mudah dan cepat. Diantaranya adalah dengan menghadirkan model pembelajaran yang tepat sebagai pelengkap proses belajar mengajar sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal serta menggunakan model yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran dan karakteristik materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan menggunakan model dan media pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan konsep-konsep materi yang diajarkan maka pemahaman siswa terhadap konsep tersebut akan tertanam dengan baik (Arsyad, 1997:4).

Salah satu materi pembelajaran yang termuat pada KTSP SMP adalah sains yang meliputi: Fisika, Kimia dan Biologi. Biologi merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting bagi siswa dalam menghadapi tantangan


(14)

2 kehidupan saat ini maupun di masa mendatang, terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi. Pelajaran biologi di tingkat SMP memiliki peranan dan fungsi memberi bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah kepada peserta didik untuk hidup di masyarakat dan mengikuti studi lanjut (Mulyasa, 2005:212).

Materi ciri-ciri makhluk hidup termasuk ke dalam standar kompetensi memahami keanekaragaman makhluk hidup SMP kelas VII semester genap. Materi ini membahas tentang keanekaragaman bernapas, bergerak,

memerlukan makan, iritabilita, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, ekskresi dan adaptasi. Siswa dituntut untuk menguasai materi karena materi ciri-ciri makhluk hidup ini merupakan materi yang bersifat hapalan. Sehingga menyulitkan siswa untuk dapat cepat menghapal dan memahaminya. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi di SMP Negeri 13 Bandar Lampung, dalam kegiatan belajar mengajar guru selama ini masih menggunakan metode ceramah. Aktivitas siswa juga cenderung pasif, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru. Menurut Sardiman (2007:95) bahwa aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat saja tetapi pendidikan sekarang mengutamakan aktivitas atau keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran.


(15)

3 Hasil observasi menunjukkan bahwa pencapaian prestasi siswa kelas VII pada mata pelajaran biologi masih sangat kurang. Materi ciri-ciri makhluk hidup tahun pelajaran 2010/2011 menunjukkan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh siswa mencapai 56, sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang harus dicapai yaitu ≥ 65. Diduga faktor yang mempengaruhi rendahnya aktivitas dan hasil belajar ialah tingkat kemampuan siswa memahami dan mengolah

informasi yang berbeda serta pada saat kegiatan pembelajaran guru masih berperan aktif menggunakan metode ceramah. Pada proses pembelajaran siswa cenderung pasif sehingga aktivitas siswa menjadi rendah dan dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Rendahnya nilai KKM pada pelajaran biologi khususnya pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup disebabkan karena model pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran selama ini adalah metode diskusi, tanya jawab, dan latihan soal. Aktivitas belajar siswa lebih dominan mendengarkan

penjelasan dari guru selain itu di dalam kelas siswa lebih banyak mengobrol, mengganggu teman, keluar masuk kelas, atau mengerjakan tugas lain. Berdasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan alternatif model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan hasil belajar pada materi biologi oleh siswa adalah model pembelajaran CRH. Pada pembelajaran CRH aktivitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses pembelajaran guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan

pembimbing. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar (Santoso, 2011:5).


(16)

4 Menurut hasil penelitian Fidiawati (2009:4) bahwa pada pembelajaran

kooperatif tipeCRH. Siswa dapat lebih aktif dalam belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Siswa yang memiliki penguasaan baik, mengajari temannya yang penguasannya masih rendah sehingga terjalin kerjasama dalam kelompok. Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe CRH adalah pembelajarannya menarik dan melatih kerjasama, karena pada model pembelajaran ini setiap anggota kelompok diharapkan mengetahui hasil yang diperoleh untuk setiap pertanyaan yang diberikan guru, sehingga mereka dapat saling bekerjasama dan saling membantu agar anggota kelompok mendapat suasana belajar yang menarik sehingga siswa tidak merasa tegang. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diadakan penelitian mengenai

model pembelajaran kooperatif tipeCRH di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa?

2. Apakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH


(17)

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

CRH terhadap aktivitas belajar siswa?

2. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

CRH terhadap hasil belajar siswa?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi peneliti

Memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal berharga bagi peneliti sebagai calon guru biologi yang profesional, terutama dalam merancang

dan melaksanakanmodel pembelajaran kooperatif tipe CRH.

2. Bagi guru

Memberikan informasi mengenai model pembelajaran kooperatif tipe CRH, sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru dalam memilih model pembelajaran sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

3. Bagi siswa

Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran di kelas.

4. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan ditingkat SMP.


(18)

6

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan VIIC semester genap SMP Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

2. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Kompetensi dasar) mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup

3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe CRH, model ini merupakan suatu

pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang lebih dulu mendapatkan tanda benar berteriak horay.

4. Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung yaitu memperhatikan penjelasan guru,

kemampuan bertanya, berdiskusi menjawab pertanyaan, dan mengevaluasi hasil diskusi.

5. Hasil belajar yang diamati dalam penelitian ini adalah aspek kognitif berupa nilai rata-rata pretest, posttest dan N-gain yang diperoleh siswa.

F. Kerangka Pikir

Hasil belajar yang diperoleh siswa itu berbeda-beda, hal ini disebabkan karena adanya faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut dapat berasal dari diri siswa maupun berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa salah satunya adalah metode mengajar. Hal ini diduga erat kaitanya dengan hasil belajar siswa itu sendiri.


(19)

7 Ada pun dalam proses pembelajaran perlu ditambahkan aktivitas belajar pada siswa. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar, aktivitas itu harus selalu berkait. Di dalam belajar diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar – mengajar. Dengan demikian jelas bahwa aktivitas itu dalam arti luas, baik yang bersifat fisik maupun mental kaitan antara keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal. Keadaan yang ideal dalam proses pembelajaran siswa belajar dengan sungguh-sungguh, semangat, dan penuh penelitian. Bila keadaan seperti itu terwujud, dapat dikatakan proses pembelajaran berjalan efektif. Keadaan demikian dapat diciptakan dengan menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang menarik perhatian siswa untuk terlibat secara penuh selama proses pembelajaran berlangsung. Sehubungan dengan hal di atas, maka model

pembelajaran kooperatif tipeCRH nampak cocok digunakan sebagai salah

satu alternatif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif tipeCRH diharapkan dapat menciptakan

pembelajaran yang kondusif, inovatif, dan kreatif. Sehingga dapat mengubah suasana belajar di dalam kelas lebih aktif dan mengedepankan kerjasama antara siswa dalam pembelajaran. Pengajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe CRH diharapkan menjadi alternatif pengajaran IPA Biologi yang lebih efektif.


(20)

8 Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CRH, Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini terdiri dari aktivitas dan hasil belajar siswa. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:X = Model pembelajaran CRH

Y1 = Aktivitas belajar Y2 = Hasil belajar

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ho = Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipeCRH tidak dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup. H1 = Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipeCRH dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.

X

Y1

Y2


(21)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CRH

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan (Sanjaya 2009:194).

Menurut Zamroni (dalam Trianto, 2009:57) bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Di samping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial dikalangan siswa. Belajar kooperatif, diharapkan kelak dapat muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat.

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam model pembelajaran di mana para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang menekankan siswa untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin, 2005:4). Hal ini didukung oleh pendapat Eggen dan


(22)

10

Kauchak (dalam Trianto, 2009:58) bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa,

mempasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.

Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tersebut memerlukan kerja sama antar siswa dan saling ketergantungan dalam struktur pencapaian tugas, tujuan dan penghargaan. Keberhasilan

pembelajaran ini tergantung dari keberhasilan masing-masing individu dalam kelompok, keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok (Trianto 2009:66). Senada dengan pendapat di atas bahwa dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah (Trianto 2009:58)

Johnson dan Johnson (dalam Trianto, 2009:57) mengemukakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk

peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.


(23)

11

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai sekurang-kurangnya tiga tujuan pembelajaran yaitu:

1. Kemampuan hasil belajar akademik,

2. Penerimaan perbedaan individu,

3. Pengembangan keterampilan sosial Ibrahim dkk (dalam Trianto, 2000:7)

Model pembelajaran kooperatif menurut Muhfida (2011:1) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok

secara bekerja sama.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang,

dan rendah.

3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya,

dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.

4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yakni CRH yang dikembangkan oleh Anonim (2006:6) model pembelajaran CRH merupakan suatu

pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang lebih dulu mendapatkan tanda benar berteriak horay. CRH memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, model ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka.


(24)

12

Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:50) ada delapan langkah dalam model pembelajaran kooperatif tipe CRH yaitu:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Guru menyajikan materi

3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab

4. Untuk menguji pemahaman, setiap anggota kelompok membuat kotak

empat buah, kemudian setiap kotak ditulis angka 1- 4

5. Guru membacakan pertanyaan secara acak dan setiap kelompok

menuliskan jawaban didalam kotak yang nomornya disebutkan oleh guru dan langsung mendiskusikannya, jika benar diisi tanda cek (√) dan jika salah diisi tanda silang (X)

6. Setiap kelompok yang mendapatkan tanda benar atau cek (√ ) harus

berteriak “Horay”

7. Nilai setiap kelompok dihitung dari jawaban benar atau jumlah “Horay”

yang diperoleh

8. Penutup.

Pembelajaran kooperatif tipe CRH sangat disukai oleh siswa, karena dengan model ini selain proses pembelajarannya menarik juga sangat mudah, melatih kerjasama dalam kelompok. Sedangkan kelemahan pada model pembelajaran ini siswa aktif dan pasif nilainya disamakan, serta adanya peluang untuk curang (Anonim, 2006:6).


(25)

13

B. Aktivitas Belajar Siswa

Menurut Sardiman (2001:99) bahwa aktivitas merupakan prinsip atau azas yang sangat pokok dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar adalah semua kegiatan yang dilakukan siswa untuk belajar, baik yang bersifat teoritis maupun praktik guna mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Piaget (dalam Sardiman 2005:100) aktivitas sangat berpengaruh untuk kondisi berfikir siswa, jika siswa melakukan aktivitas yang positif dalam belajar maka akan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Aktivitas itu dapat berupa membaca, menulis, bertanya, atau menyampaikan kepada orang lain. Menurut Dierich (dalam Hanafiah dan Suhana, 2009:24) bahwa aktivitas belajar dibagi ke dalam delapan kelompok yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual yaitu: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) yaitu: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi, dan interupsi. 3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan yaitu: mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, atau mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis yaitu: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau rangkuman, dan mengerjakan tes, serta mengisi angket.


(26)

14

chart, diagram, peta, dan pola.

6. Kegiatan-kegiatan metrik yaitu: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, serta menari dan berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental yaitu: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional yaitu: minat, membedakan, berani, dan tenang.

C. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, berdasarkan kriteria tertentu dalam pengukuran pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) berpendapat bahwa:

“ Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar tidak terlepas dari tindak guru, pencapaian tujuan pengajaran pada bagian ini merupakan peningkatan kemampuan siswa.”

Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan hasil pembelajaran. Muhidin (2010:5) berpendapat bahwa:

”Tujuan utama efektivitas pembelajaran adalah outputnya, yaitu kompetensi siswa, efektivitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, efektivitas pembelajaran dapat dicapai apabila rancangan pada persiapan, implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan sesuai prosedur serta sesuai dengan fungsinya masing-masing.”


(27)

15

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap (Abdurrahman 2003:38). Menurut taksonomi Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono (2006: 26) hasil belajar dibedakan menjadi tiga yaitu; aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif terdiri dari enam jenis perilaku yaitu sebagai berikut;

1. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah

dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Yang berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode

2. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang

hal yang dipelajari

3. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk

menghadapi masalah yang nyata dan baru

4. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik

5. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru

6. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa

hal berdasarkan kriteria tertentu

Hasil belajar siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Arikunto (2009:25) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran sudah tercapai. Untuk dapat mengukur sejauh mana ketercapaian tersebut, maka diperlukan suatu teknik evaluasi hasil belajar. Menurut Sudijono (2006:62) teknik evaluasi hasil


(28)

16

belajar dapat diartikan sebagai alat yang dipergunakan dalam rangka melakukan evaluasi hasil belajar. Alat yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar dikenal dengan instrumen evaluasi. Instrumen evaluasi

merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah seseorang untuk


(29)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012 Semester Genap di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu sebanyak sembilan kelas. Dari sembilan kelas diambil dua kelas sebagai sampel penelitian dengan

menggunakan cluster random sampling. Hasilnya siswa kelas VIIA terpilih

sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIIC sebagai kelas kontrol. Menurut

(Margono, 2005:127) Cluster random sampling adalah populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster misalnya kelas sebagai cluster.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretest posttest non equivalen. Kelas eksperimen maupun kelas kontrol menggunakan kelas dalam satu level dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe CRH, sedangkan


(30)

18 kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan metode diskusi. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat pretest-posttest sehingga struktur desainnya sebagai berikut:

Kelompok pretest perlakuan posttest

I1 O1 X O2

I2 O1 C O2

Keterangan: I1 = Kelompok eksperimen VIIA

X = Perlakuan eksperimen (model pembelajaran CRH) I2 = Kelas kontrol VIIC

C = Perlakuan kontrol (pembelajaran menggunakan metode diskusi)

O1 = Pretest

O2 = Posttest (modifikasi dari Riyanto, 2001:43).

Gambar 2. Desain pretest-posttest kelompok non- equivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut sebagai berikut: 1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:

a. Membuat dan menyampaikan surat izin penelitian ke sekolah.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat di adakannya penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang kelas yang akan diteliti.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.


(31)

19 pelaksanaan pembelajaran (RPP), daftar pertanyaan untuk kelompok eksperimen, dan lembar kerja siswa (LKS) untuk kelompok kontrol.

e. Membuat instrumen penelitian yang terdiri dari soal tes formatif berupa

soal pretest-posttest.

f. Membuat lembar observasi kegiatan belajar mengajar berupa lembar

observasi aktivitas siswa.

g. Melakukan pengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan

kemampuan akademik. Kemampuan akademik diperoleh dari nilai ujian semester ganjil TP. 2009/2010. Setiap kelompok terdiri dari enam siswa yang terdiri dari dua siswa dengan nilai tinggi, dua siswa dengan nilai sedang, dan dua siswa dengan nilai yang rendah (Lie, 2004:42). 2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CRH untuk kelas eksperimen dan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas sub materi pokok bernapas, bergerak, memerlukan makan dan iritabilita. Pertemuan kedua membahas sub materi pokok tumbuh dan berkembang, berkembang biak, ekskresi dan adaptasi. Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:


(32)

20 Kelas Eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CRH

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan soal pretest berupa soal pilihan jamak.

b. Memberikan apersepsi: (Pertemuan I) ”Sebutkan macam-macam ciri-ciri makhluk hidup yang anda ketahui?”. (Pertemuan II) ”Sebutkan perbedaan tumbuh dan berkembang pada makhluk hidup?”.

c. Memberikan motivasi (Pertemuan I) ”Hari ini kita akan belajar tentang ciri-ciri makhluk hidup. Salah satunya adalah makan. Sebutkan fungsi makanan bagi makhluk hidup? Darimanakah makhluk hidup

memeperoleh makanannya?”.

(Pertemuan II) ”Hari ini kita akan belajar tentang ciri-ciri makhluk hidup. Tentu kalian tahu bahwa setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang beranekaragam, salah satunya seperti adaptasi. Pernahkan kalian memperhatikan kucing dan anjing tidur, apakah hewan itu menggulungkan badanya pada hari panas? Ya, Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui bahwa makhluk hidup dapat

menyesuaikan diri atau dapat

beradaptasi dengan lingkungannya.

a. Mengerjakan soal pretest.

b. Menjawab

pertanyaan dari guru.

c. Menjawab

pertanyaan dari guru.

10 Menit

2. Kegiatan Inti

a. Membagi siswa dalam enam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (Pertemuan 1-2)

a. Duduk didalam

kelompoknya masing-masing.


(33)

21 b. Menyajikan materi yaitu

mengenai ciri-ciri makhluk hidup (Pertemuan I) yaitu bernapas, bergerak, makan dan iritabilita. (Pertemuan II) tumbuh dan berkembang, berkembang biak, ekskresi dan adaptasi.

c. Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab.

d. Menugaskan anggota kelompok membuat kotak empat buah, kemudian setiap kotak ditulis angka 1-4.

e. Membacakan pertanyaan secara acak dan menugaskan siswa untuk menjawab di dalam kotak sesuai dengan nomor yang disebutkan.

f. Menugaskan wakil anggota kelompok membacakan jawabannya.

g. Menjelaskan jawaban yang paling tepat dan menjelaskan kepada siswa apabila

jawabannya yang benar diisi tanda benar (√) lalu berteriak horay dan yang salah diisi tanda silang (x).

h. Mengulang langkah kegiatan e sampai langkah kegiatan g. i. Meminta siswa untuk menulis

jumlah benar.

b.Mendengarkan

penjelasan guru.

c. Bertanya tentang

materi ciri-ciri makhluk hidup.

d.Membuat kotak

empat buah dan menulis angka 1-4 pada kotak yang telah dibuat.

e. Menulis jawaban di

dalam kotak yang nomornya

disebutkan oleh guru.

f. Wakil anggota

kelompok membacakan jawabannya.

g. Anggota kelompok

yang jawabannya benar dan

mendapatkan tanda (√) berteriak horay.

h.Mengulang langkah

kegiatan e sampai langkah kegiatan g.

i. Menulis jumlah

benar.

3 Kegiatan Penutup

a. Memberikan soal posttest

berupa soal pilihan jamak

b. Menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

a. Menjawab soal posttest

b. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.


(34)

22 Kelas Kontrol (pembelajaran menggunakan metode diskusi)

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan soal pretest berupa

soal pilihan jamak pada siswa.

b.Membagi siswa dalam enam

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (Pertemuan 1-2)

c. Memberikan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan (Pertemuan 1) ”Sebutkan macam-macam ciri-ciri makhluk hidup yang anda ketahui?” (Pertemuan II) ”Sebutkan perbedaan tumbuh dan berkembang pada makhluk hidup?”.

d. Memberikan motivasi kepada

siswa dengan cara memberikan pertanyaan (Pertemuan 1) ”Hari ini kita akan belajar tentang ciri-ciri makhluk hidup. Salah satunya adalah makan.

Sebutkan fungsi makanan bagi makhluk hidup? Dari manakah makhluk hidup memperoleh makanannya?”.

(Pertemuan II) ” Hari ini kita akan belajar tentang ciri-ciri

makhluk hidup. Tentu kalian tahu bahwa setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang beranekaragam, salah satunya seperti adaptasi. Pernahkan kalian memperhatikan kucing dan anjing tidur, apakah hewan itu menggulungkan badanya pada hari panas? Ya, Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui bahwa setiap makhluk hidup dapat

menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan

a. Menjawab soal

pretest. b. Duduk dalam

kelompok.

c. Menjawab pertanyaan guru

d. Menjawab pertanyaan guru


(35)

23 lingkungannya.

2

Kegiatan Inti

a. Membagikan LKS kepada

siswa dan membimbing siswa untuk mendiskusikan LKS tersebut.

b. Menjelaskan materi melalui

media power point.

a. Menerima LKS dari

guru dandiskusi

kelompok.

b.Mendengarkan

penjelasan guru.

20 Menit

3 Kegiatan Penutup

a. Membuat kesimpulan dari

materi pelajaran yang telah di sampaikan.

b.Memberikan posttest kepada

siswa

a. Membuat

kesimpulan dari materi yang telah di pelajari

b.Menjawab soal

posttest.

10 Menit

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis Data

a. Hasil Belajar

Jenis data hasil belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup dengan menggunakan soal pilihan jamak. Kemudian dihitung selisih antara nilai pretest dan posttest, sehingga diperoleh N-gain. Selisih tersebut disebut sebagai skor gain. Skor N-gain kemudian diolah dan dianalisa secara statistik.

b. Aktivitas Siswa

Jenis data aktivitas siswa berupa data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa.


(36)

24

2. Tekhnik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Aktivitas siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang di ambil melalui observasi. Lembar observasi yang digunakan dalam pengambilan data aktivitas siswa pada saat pembelajaran sebagai berikut:

Tabel2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Nama A Aspek yang di amati B C D

0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2

1

2

3

4

5

dst Jumlah Skor Skor Maksimum

Persentase Kriteria

Berilah tanda cek list (√) pada setiap item yang sesuai (dimodifikasi dari Arikunto, 2008:183).

Keterangan kriteria penilaian aktivitas siswa:

A. Memperhatikan penjelasan guru

0. Tidak memperhatikan penjelasan

1. Memperhatikan penjelasan tetapi tidak fokus 2. Memusatkan perhatian pada penjelasan

B. Kemampuan bertanya

0. Tidak mengajukan pertanyaan

1. Mengajukan pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan materi 2. Mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi


(37)

25

C. Berdiskusi menjawab pertanyaan

0. Tidak melakukan diskusi

1. Berdiskusi tetapi tidak membahas permasalahan 2. Berdiskusi membahas permasalahan

D. Mengevaluasi hasil diskusi

0. Tidak menjawab pertanyaan

1. Menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan materi yang disajikan

2. Menjawab pertanyaan dengan benar lalu berteriak horay

Data aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan persentase aktivitas siswa dengan menghitung persentase aktivitas siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

PersentaseX 100

Maksimum Skor

Perolehan Skor

Menafsirkan atau menentukan kategori persentase aktivitas siswa sesuai kriteria pada Tabel 3.

Tabel 3. Kriteria persentase aktivitas siswa Persentase (%) Kriteria

87,50 - 100 75,00 - 87,49 50,00 - 74,99 0 - 49,99

Sangat baik Baik Cukup Sedang Dimodifikasi dari Hidayati, dkk (2011:17). b. Hasil Belajar

Untuk hasil belajar siswa diambil dari hasil pretest dan posttest siswa pada setiap pertemuan. Nilai pretest diambil sebelum pembelajaran sedangkan nilai posttest diambil setelah pembelajaran, nilai tersebut diambil pada setiap pertemuan. Soal diberikan dalam bentuk pilihan jamak. Nilai pretest diambil sebelum pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas


(38)

26 kontrol. Sedangkan nilai posttest diambil setelah pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Untuk mendapatkan skor gain pada setiap pertemuan menggunakan formula Rulon (dalam Loranz, 2008:3) sebagai berikut:

100      Y Z Y X gain N

Keterangan: X = nilai rata-rata posttest; Y = nilai rata-rata pretest Z = skor maksimum (dimodifikasi dari Loranz, 2008:3). Untuk memperoleh data hasil belajar digunakan tes untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa yaitu melalui nilai pretest dan posttest baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dalam bentuk pilihan jamak.

Teknik penskoran nilai pretest dan posttest yaitu: 100 X N R S  Keterangan:

S = Nilai yang diharapkan (dicari)

R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Jumlah skor maksimum dari tes tersebut

(Purwanto, 2008:112). F. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui sebaran data yang tersebar antara nilai yang paling tinggi sampai nilai yang paling rendah pada sampel. Uji normalitas data dihitung menggunakan uji Lilliefors dengan menggunakan softwere SPSS versi 17.


(39)

27

a. Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal

b. Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk

harga yang lainnya (Nurgiantoro, Gunawan dan Marzuki, 2002:118).

2. Kesamaan Dua Varians

Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian dengan menggunakan program SPSS 17. a. Hipotesis

Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama H1 : Kedua sampel mempunyai varians berbeda

b. Kriteria Uji

- Jika F hitung < F tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima

- Jika F hitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak

(Pratisto, 2004:18) 3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perberdaan dua rata-rata dengan menggunakan software SPSS versi 17.

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1. Hipotesis

Ho : Rata-rata nilai kedua sampel sama H1 : Rata-rata nilai kedua sampel berbeda

2. Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak


(40)

28

b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

1. Hipotesis

H0 = Rata-rata nilai pada kelas eksperimen sama dengan

kelas kontrol.

H1 = Rata-rata nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas

kontrol. 2. Kriteria Uji :

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak


(41)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH pada materi pokok

ciri-ciri makhluk hidup berpengaruh signifikan meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH pada materi pokok

ciri-ciri makhluk hidup berpengaruh signifikan meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis menyampaikan saran yaitu:

1. Pada proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe CRH siswa diberikan kesempatan untuk aktif dan mandiri dalam pemecahan masalah antara lain dengan berdiskusi. Guru harus pandai mengendalikan kondisi kelas dengan cara bersikap tegas terhadap siswa yang tidak fokus terhadap pembelajaran sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif.

2. Saran bagi pembaca yang ingin melaksanakan penelitian serupa sebaiknya,


(42)

39 model pembelajaran kooperatif tipe CRH sehingga aktivitas siswa

meningkat.

3. Penentuan waktu dalam pengerjaan soal pretes dan posteshendaknya

mempertimbangkan kemampuan siswa dalam menjawab soal sehingga alokasi waktu pada kegiatan pembelajaran tidak menyimpang dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dirancang.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. PT Rhineka Cipta. Jakarta.

Anonim. 2006. Model-Pembelajaran-Course-Review Horay.10 Desember 2011.

10.45 WIB. http:// ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-course-review-horay. html.

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad, A. 1997. Media Pengajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Yrama Widya. Bandung.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Eko, B. 2011. http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/

model-pembelajaran-course-review-horay.html. (16 Februari 2012;12.30 WIB).

Fidiawati, E. 2009. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review

Horay Siswa Kelas VII MTs Muhamadiyah 1 Natar. Skripsi Jurusan

Pendidikan Biologi. Universitas Muhamadiyah Metro. Lampung. Hadjar, I. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam

Pendidikan. PT Grafindo Persada, Jakarta.

Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Bandung.

Hanafiah, N dan C. Suhana, 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Bandung.

Hidayati, A. N, N. Rustaman, S. Redjeki dan Munandar. 2011. Training Of Trainer Berorientasi Higher Order Learning Skill dan Pengaruhnya Pada Prestasi Serta Perpormance Guru. (Prosiding Seminar Nasional

Pendidikan 2011). Kerjasama FKIP UNILA dan HEPI Lampung. Bandar

Lampung.

Istamar, S. 2006. IPA Biologi SMP. PT Erlangga. Jakarta.

Jannati. 2006. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Fisika Siswa

Menggunakan PBL Pada Pokok Bahasan Kalor Dan Perpindahannya

Pada SMP N 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006 (Skripsi).


(44)

Lie, A. 2004. Mempraktikan Cooperative Learning Di ruang-ruang Kelas. Gramedia. Jakarta.

Loranz, D. 2008. Gain Score. [Online].

http://www.tmcc.edu/vp/octsu/assesment/downlod/document/reports/archi ves/discipline/0708/SLOAP.HYSDiscipline Rep0708.pdf. (10 Desember 2011).

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta. Muhfida. Model Pembelajaran Kooperatif. 2011. Diakses 20 April 2012: 11.13

WIB. http://muhfida.com/model-pembelajaran-kooperatif/. Muhidin. 2010. Konsep efektivitas Pembelajaran. Sambasalim. com. html

http:// Sambasalim.com/Pendidikan/Konsep-Efektivitas-Pembelajaran. Html (13 januari 2011;12.30 WIB).

Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nurgiantoro, B. Gunawan dan Marzuki. 2002. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya.

Sanjaya, W. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, PT Kencana

Prenada Media Group. Bandung.

Santoso, B. 2011. http://ras-eko-santoso.blogspot.com/2011/05/

model-pembelajaran-course-review-horay.html. (16 januari 2012;12.30 WIB). Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Grafindo. Jakarta. Slavin, E. 2005. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. PT Nusa Media.

Bandung.

Sudijono, A. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rhineka Cipta. Jakarta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). PT Kencana. Jakarta.


(1)

a. Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal b. Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk harga yang lainnya (Nurgiantoro, Gunawan dan Marzuki, 2002:118). 2. Kesamaan Dua Varians

Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian dengan menggunakan program SPSS 17. a. Hipotesis

Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama H1 : Kedua sampel mempunyai varians berbeda b. Kriteria Uji

- Jika F hitung < F tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima - Jika F hitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak (Pratisto, 2004:18)

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perberdaan dua rata-rata dengan menggunakan software SPSS versi 17. a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1. Hipotesis

Ho : Rata-rata nilai kedua sampel sama H1 : Rata-rata nilai kedua sampel berbeda

2. Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak (Pratisto, 2004:18).


(2)

28

b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 1. Hipotesis

H0 = Rata-rata nilai pada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.

H1 = Rata-rata nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

2. Kriteria Uji :

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak (Pratisto, 2004:18).


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH pada materi pokok

ciri-ciri makhluk hidup berpengaruh signifikan meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup berpengaruh signifikan meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis menyampaikan saran yaitu:

1. Pada proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CRH siswa diberikan kesempatan untuk aktif dan mandiri dalam pemecahan masalah antara lain dengan berdiskusi. Guru harus pandai mengendalikan kondisi kelas dengan cara bersikap tegas terhadap siswa yang tidak fokus terhadap pembelajaran sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif.

2. Saran bagi pembaca yang ingin melaksanakan penelitian serupa sebaiknya, dilakukan prapenelitian terlebih dahulu agar siswa mulai terbiasa dengan


(4)

39 model pembelajaran kooperatif tipe CRH sehingga aktivitas siswa

meningkat.

3. Penentuan waktu dalam pengerjaan soal pretes dan posteshendaknya mempertimbangkan kemampuan siswa dalam menjawab soal sehingga alokasi waktu pada kegiatan pembelajaran tidak menyimpang dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dirancang.


(5)

Abdurahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. PT Rhineka Cipta. Jakarta.

Anonim. 2006. Model-Pembelajaran-Course-Review Horay.10 Desember 2011.

10.45 WIB. http:// ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-course-review-horay. html.

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad, A. 1997. Media Pengajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Yrama Widya. Bandung.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Eko, B. 2011. http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/

model-pembelajaran-course-review-horay.html. (16 Februari 2012;12.30 WIB).

Fidiawati, E. 2009. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Siswa Kelas VII MTs Muhamadiyah 1 Natar. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi. Universitas Muhamadiyah Metro. Lampung. Hadjar, I. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam

Pendidikan. PT Grafindo Persada, Jakarta.

Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Bandung.

Hanafiah, N dan C. Suhana, 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Bandung.

Hidayati, A. N, N. Rustaman, S. Redjeki dan Munandar. 2011. Training Of Trainer Berorientasi Higher Order Learning Skill dan Pengaruhnya Pada Prestasi Serta Perpormance Guru. (Prosiding Seminar Nasional

Pendidikan 2011). Kerjasama FKIP UNILA dan HEPI Lampung. Bandar Lampung.

Istamar, S. 2006. IPA Biologi SMP. PT Erlangga. Jakarta.

Jannati. 2006. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Fisika Siswa

Menggunakan PBL Pada Pokok Bahasan Kalor Dan Perpindahannya Pada SMP N 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006 (Skripsi). FKIP UNILA. Bandar Lampung.


(6)

Lie, A. 2004. Mempraktikan Cooperative Learning Di ruang-ruang Kelas. Gramedia. Jakarta.

Loranz, D. 2008. Gain Score. [Online].

http://www.tmcc.edu/vp/octsu/assesment/downlod/document/reports/archi ves/discipline/0708/SLOAP.HYSDiscipline Rep0708.pdf. (10 Desember 2011).

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta. Muhfida. Model Pembelajaran Kooperatif. 2011. Diakses 20 April 2012: 11.13

WIB. http://muhfida.com/model-pembelajaran-kooperatif/. Muhidin. 2010. Konsep efektivitas Pembelajaran. Sambasalim. com. html

http:// Sambasalim.com/Pendidikan/Konsep-Efektivitas-Pembelajaran. Html (13 januari 2011;12.30 WIB).

Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nurgiantoro, B. Gunawan dan Marzuki. 2002. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya.

Sanjaya, W. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, PT Kencana

Prenada Media Group. Bandung.

Santoso, B. 2011. http://ras-eko-santoso.blogspot.com/2011/05/

model-pembelajaran-course-review-horay.html. (16 januari 2012;12.30 WIB). Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Grafindo. Jakarta. Slavin, E. 2005. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. PT Nusa Media.

Bandung.

Sudijono, A. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rhineka Cipta. Jakarta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). PT Kencana. Jakarta.


Dokumen yang terkait

ENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII SMP NEGERI 1 SILO

0 9 16

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

3 23 43

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 44

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

0 4 55

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI, MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 23 91

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

2 41 56

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

1 11 72

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

0 7 60

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

0 4 54