PENDAHULUAN Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Balita tergolong dalam dua kategori, yaitu anak usia 1-3 tahun (batita)
dan anak usia pra-sekolah (Uripi, 2004). Masa balita disebut sebagai ‘’masa
keemasan’’ (golden period), ‘’jendela kesempatan” (window of opportunity)
dan “masa kritis” (critical period) (Soetjingsih, 2001). Pada masa ini juga
berlangsung proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan
merupakan penentu pertumbuhan dan perkembangan pada masa berikutnya.
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan masing-masing dapat memenuhi fungsinya, termasuk
perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2001). Perkembangan berjalan pesat
pada masa balita diantaranya perkembangan kemampuan motorik, bahasa
dan emosi-psikososial. Perkembangan yang berkaitan dengan pengendalian
gerakan

jasmaniah

disebut


perkembangan

motorik.

Meningkatnya

kemampuan pengendalian gerakan yang melibatkan koordinasi otot-otot kecil
atau halus yang menghasilkan gerakan dengan ketepatan dan kecermatan
yang lebih tinggi disebut dengan perkembangan motorik halus (Hurlock,
2001).
Perkembangan diri anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh dan
stimulus yang diberikan, pengasuhan merupakan kebutuhan dasar anak untuk
tumbuh dan berkembang secara optimal, pola pengasuhan terhadap anak
terdiri dari pola asuh makan, pola asuh hidup sehat, pola asuh intelektual,

1

pola asuh sosial emosi serta pola asuhan moral dan spiritual (Suharnan,
2005). Nugraheni dkk.(2007), menyatakan bahwa salah satu aspek kunci

dalam pola asuh makan adalah praktek penyusuan dan pemberian makanan
pendamping ASI.
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang diberikan
kepada balita selain ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI
diberikan mulai umur 6-24 bulan dan merupakan makanan peralihan dari ASI
ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI oleh ibu harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlah untuk menyesuaikan
kemampuan alat cerna balita dalam menerima MP-ASI (Depkes RI, 2004).
Amelia dkk. (2013), menyatakan bahwa ada hubungan antara pemberian MPASI pada balita sebelum usia 6 bulan dengan kejadian gangguan
perkembangan motorik halus balita.
Faktor yang mempengaruhi pola pemberian MP-ASI diantaranya
adalah

pendapatan,

jumlah

keluarga

dan pengetahuan


(Departemen

Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000). Pengetahuan adalah salah
satu faktor internal yang mempengaruhi terbentuknya ketepatan perilaku ibu
(Notoatmodjo, 2007). Praktek pemberian MP-ASI dapat berjalan baik jika
pengetahuan dan perilaku ibu mengenai MP-ASI juga baik. Pratiwi (2009)
menyatakan bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku ibu tentang
pemberian MP-ASI.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan
Bulakan Kabupaten Sukoharjo dengan melakukan wawancara pada 20 orang
responden yang memiliki balita usia 6-24 bulan didapatkan hasil bahwa ibu
yang memberikan MP-ASI dini diusia < 6 bulan pada balita sebanyak 60% dan

2

untuk ibu yang kurang tepat dalam ketepatan waktu sebanyak 75%, kurang
tepat dalam frekuensi pemberian makanan sebanyak 60%, kurang tepat
dalam bentuk pemberian makanan pada saat pemberian MP-ASI sebanyak
45%. Hal ini mendorong peneliti untuk menganalisis hubungan antara

ketepatan perilaku ibu tentang pemberian MP-ASI dikaitkan dengan
perkembangan motorik halus pada balita usia 6-24 bulan di Kelurahan
Bulakan Kabupaten Sukoharjo.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara ketepatan perilaku ibu
tentang pemberian MP-ASI dengan perkembangan motorik halus pada balita
usia 6-24 bulan di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo?”.

C. Tujuan Penelitian
1.

Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara ketepatan perilaku ibu tentang
pemberian MP-ASI dengan perkembangan motorik halus pada balita usia
6-24 bulan di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo.

2.


Tujuan khusus
a. Mendeskripsikan ketepatan perilaku ibu tentang pemberian MP-ASI di
Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo.
b. Mendeskripsikan perkembangan motorik halus pada balita usia 6-24
bulan dengan indikator perkembangan menurut usia di Kelurahan
Bulakan Kabupaten Sukoharjo.

3

c. Menganalisis hubungan antara ketepatan perilaku ibu tentang
pemberian MP-ASI dengan motorik halus pada balita usia 6-24 bulan
di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Posyandu
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan di Posyandu
Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo untuk penyusunan programprogram kesehatan yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak serta
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu balita mengenai
MP-ASI dan cara pemberian MP-ASI yang baik dan benar.
2. Bagi Ibu Balita

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi ibu
balita tentang pentingnya makanan pendamping ASI bagi perkembangan
motorik halus pada balita dan terwujudnya tumbuh kembang motorik yang
sempurna.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan acuan bagi
peneliti selanjutnya dalam penelitian yang berkaitan tentang pertumbuhan
dan perkembangan motorik halus pada balita usia 6-24 bulan.

E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup materi pada penelitian ini meliputi ketepatan perilaku ibu
tentang pemberian MP-ASI dan perkembangan motorik halus pada balita usia
6-24 bulan di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo.

4

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN PERKEMBANGAN Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Di Kelurahan Bulakan

0 3 17

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo.

0 2 4

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN SUSU DOT DENGAN TAMBAHAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA PERKEMBANGAN BICARA BAYI Hubungan Pemberian ASI Dan Susu Dot Dengan Tambahan Makanan Pendamping ASI Pada Perkembangan Bicara Bayi Usia 9-12 Bulan.

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BAYI USIA 7 Hubungan Antara Status Pemberian Asi Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Usia 7 – 12 Bulan Di Desa Tohudan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.

0 4 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI), UMUR PERTAMA PEMBERIAN DAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI, Umur Pertama Pemberian dan Kesesuaian Porsi MP-ASI dengan Status Gizi Bayi Usia 7-12Bulan di Kecamatan J

0 3 18

HUBUNGAN PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN DAN BESAR PORSI MP-ASI PADA ANAK BALITA KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 6

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DI KELURAHAN JEMAWAN, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN.

0 2 6

Hubungan Perilaku Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini di Desa Bunuraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Tahun 2016

0 1 18

PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

0 0 6