Perancangan Buku Dokumentasi tentang Landscape di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
ABSTRAK
PERANCANGAN BUKU DOKUMENTASI TENTANG LANDSCAPE
DI KAWASAN TAMAN NASIONAL
UJUNG KULON
Oleh
FREDERIKUS ANGGIORIUS
NRP 1264025
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) adalah salah satu dari lima puluh taman nasional yang ada di Indonesia. TNUK dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara sebagai satu-satunya habitat asli bagi satwa langka terancam punah Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus). Kawasan ini menyimpan keragaman hayati yang tinggi, dengan keindahan lanskap yang menghiasi hampir di setiap titik Semenanjung Ujung Kulon. Namun, minimnya akses menuju kawasan Semenanjung Ujung Kulon membuat keindahan lanskap ini sulit dilihat langsung oleh para pengunjung.
Maka dari itu, tujuan dari perancangan yang penulis lakukan ini adalah untuk memperlihatkan sisi lain dari TNUK, yakni lanskapnya yang indah. Melalui perancangan sebuah media buku dokumentasi lanskap, diharapkan buku ini menjadi “mata” bagi mereka yang tidak dapat merasakan keindahan alam TNUK secara langsung. Buku dokumentasi ini juga dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang dapat digunakan oleh berbagai pihak. Foto sebagai media utama dalam buku yang dipercaya mampu memberikan gambaran secara nyata dan jelas suatu lanskap. Penambahan informasi melalui penggunaan ilustrasi beberapa flora dan fauna yang hidup dikawasan, membuat buku ini menarik untuk dilihat dan dibaca karena tidak hanya menampilkan lanskap saja akan tetapi menyajikan sebuah informasi mengenai apa yang ada di dalam TNUK. Dengan demikian buku ini mampu memperkenalkan sisi dari TNUK yang selama ini belum banyak diketahui dan dirasakan langsung oleh banyak masyarakat.
(2)
ABSTRACT
DOCUMENTARY BOOK DESIGN OF
UJUNG KULON NATIONAL PARK LANDSCAPE
Submitted by
Frederikus Anggiorius
1264025
Ujung Kulon National Park (UKNP) is one of fifty national parks in Indonesia. People in Indonesia and all over the world know that UKNP is the only original habitat of Rhinoceros Sondaicus, which is threatened to be extinct. This area has a rich biodiversity with a beautiful landscape that decorates almost all areas from Ujung Kulon Peninsula. Yet, the small number of accesses into Ujung Kulon Peninsula makes it hard for visitors to enjoy the beauty.
The aim of the design is to show another side of UKNP, which is its beautiful landscape. This book is expected to be the “eye” for those who do not have the opportunity to directly see and enjoy the beautiful landscape of UKNP. The documentary book can also become a learning media for anyone.
Photos are the main media of the book which are believed to be able to display real and clear pictures of the landscape. Additional information through the use of illustration of some floras and faunas living in the area will make the book more interesting to see and read because it gives not only the landscape but also information of what to see and find in UKNP. Thus, the book can introduce the different side of UKNP which has not been widely known by many people.
(3)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK... ... vi
ABSTRACT... vii
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR DIAGRAM ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Definisi Taman Nasional ... 6
2.2 Definisi Buku ... 7
2.2.1 Photobook ... 8
2.3 Teori Dokumentasi ... 9
2.4 Fotografi ... 10
2.2.1 Landscape Photography ... 10
2.5 Teori Desain ... 11
BAB III DATA DAN ANALISI MASALAH ... 12
3.1 Lembaga Terkait ... 12
3.1.1 Taman Nasional Ujung Kulon ... 12
3.1.1.1 Visi dan Misi ... 13
3.1.1.2 Struktur Organisasi ... 13
3.1.2 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ... 14
(4)
3.1.2.2 Tujuan dan Sarana ... 15
3.1.2.3 Strategi ... 16
3.2 Data Tentang Gejala / Fenomena yang Terjadi ... 16
3.2.1Taman Nasional Ujung Kulon ... 17
3.2.2 Data Kuesioner ... 20
3.2.3 Tinjauan Karya Sejenis ... 24
3.2.3.1 Abandoned: America’s Vanishing Landscape ... 24
3.2.3.2 Grand Landscapes of Canada ... 25
3.2.4 Analisis SWOT Landscape TNUK Berdasarkan Data dan Fakta ... 26
3.2.5 Analisis STP Pemecahan Masalah ... 26
3.2.6Analisis SWOT Terhadap Solusi Pemecahan Masalah ... 28
BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 29
4.1 Konsep Komunikasi ... 29
4.2 Konsep Kreatif ... 30
4.3 Konsep Media ... 34
4.4 Hasil Karya ... 34
4.5 Media Promosi ... 43
4.6 Budgeting ... 48
BAB V PENUTUP ... 49
5.1 Simpulan ... 49
5.2 Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Taman Nasional Ujung Kulon ... 14
Gambar 3.2 Struktur organisasi Balai Taman Nasional Ujung Kulon ... 16
Gambar 3.3 Logo Lembaga Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ... 17
Gambar 3.4 Batu karang yang terdapat di P. Panaitan ... 22
Gambar 3.5 Sanghyang Sirah ... 23
Gambar 3.6 Sanghyang Sirah ... 23
Gambar 3.7 Cover buku Abandoned: America’s Vanishing Landscape ... 28
Gambar 3.8 Cover buku Grand Landscapes of Canada ... 29
Gambar 4.1 Typeface ... 35
Gambar 4.2 Bunga Honje ... 36
Gambar 4.3 Badak Jawa ... 37
Gambar 4.4 Jamur Keranjang ... 37
Gambar 4.5 Landscape Tanjung Layar ... 38
Gambar 4.6 Landscape Sanghyang Sirah ... 38
Gambar 4.7 Cover Buku ... 40
Gambar 4.8 Book Case ... 40
Gambar 4.9 Title Page ... 41
Gambar 4.10 Edition Page & Content ... 41
Gambar 4.11 Introduction ... 42
Gambar 4.12 Halaman yang berisi fakta, stilasi tanaman, dan nomor pembagian isi ... 42
Gambar 4.13 Halaman pembuka bab Cidaun Pasture ... 43
Gambar 4.14 Halaman pembuka bab Karang Copong ... 43
Gambar 4.15 Layout foto ... 44
Gambar 4.16 Layout foto2 ... 44
Gambar 4.17 Contoh Penempatan Line Art 1 ... 45
Gambar 4.18 Contoh Penempatan Line Art 2 ... 45
Gambar 4.19 Contoh Penempatan Line Art 3 ... 46
Gambar 4.20 Contoh PenempatanPencil Drawing ... 46
Gambar 4.21Contoh PenempatanPencil Drawing 2 ... 47
Gambar 4.22 Contoh PenempatanPencil Drawing 3 ... 47
Gambar 4.23 Halaman terakhir ... 48
Gambar 4.24 X Banner ... 49
Gambar 4.25Backdrop ... 49
(6)
Gambar 4.27 Iklan di majalah ... 50
Gambar 4.28 Tampilan Leaflet Sisi Satu ... 51
Gambar 4.29 Tampilan Leaflet Sisi dua ... 52
(7)
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Usia responden ... 24
Diagram 3.2 Usia responden ... 25
Diagram 3.3 Apakah responden pernah mengunjungi TNUK ... 25
Diagram 3.4 Apakah menurut responden TNUK memiliki landscape yang indah ... 26
Diagram 3.5 Pendapat responden mengenai apakah landscape TNUK mudah dikenali banyak orang seperti orang mengenali tempat wisata lainnya ... 26
Diagram 3.6 Media yang paling baik untuk menggambarkan landscape menurut responden ... 27
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A : KUESIONER LAMPIRAN B : PENCIL DRAWING LAMPIRAN C : GRID & PAGE LAYOUT LAMPIRAN D : TYPEFACE
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki kekayaan
maupun keindahan alam di berbagai wilayahnya. Sebanyak lebih dari 17.000
pulau di Indonesia memiliki keindahan dan keunggulan sendiri di setiap
wilayahnya. Dalam upaya menjaga keindahan yang ada di berbagai wilayah
tersebut, membangun kawasan pelestarian alam akan sangat diperlukan.
Menurut bentuknya, kawasan pelestarian terbagi menjadi beberapa jenis,
taman nasional adalah salah satunya.
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata
dan rekreasi (pasal 1 butir 14 UU No.5 th. 1990). Suatu kawasan akan
ditetapkan atau ditunjuk sebagai taman nasional setelah memenuhi beberapa
kriteria. Kriteria ini pula yang menjadikan taman nasional sebagai kawasan
spesial yang memiliki keunggulan tersendiri yang patut dijaga.
Manfaat-manfaat yang dapat diberikan oleh taman nasional diantaranya adalah
menjadi kawasan untuk penelitian, pembelajaran, dan pengamatan fenomena
alam secara langsung. Karena taman nasional memiliki sumber daya alam
hayati, ekosistem dan beberapa gejala alam yang masih utuh dan unik.
Dari sebanyak lima puluh taman nasional yang ada di Indonesia, Taman
Nasional Ujung Kulon (TNUK) adalah salah satunya. TNUK terletak di
kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. TNUK merupakan taman nasional di
Indonesia yang pertama kali diresimikan. Pada tanggal 1 Februari 1992,
komisi warisan dunia, UNESCO, sesuai dengan surat keputusannya nomor :
SC/Eco/5867.2.409 menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai
Natural World Heritage Site karena memiliki fenomena alam yang istimewa
dan habitat asli terakhir Badak Jawa. Jauh lama sebelum diresmikannya
Taman Nasional Ujung Kulon, berbagai ahli ataupun peneliti dari luar
(10)
Indonesia datang untuk melakukan penelitan terhadap flora dan fauna yang
ada di kawasan pelestarian ini. F. Junghun dari Jerman adalah salah satu
nama peneliti yang diketahui mengunjungi TNUK pada tahun 1864.
Disamping ketenarannya akan habitat asli terakhir badak jawa, TNUK juga
memiliki pemandangan (landscape) yang menakjubkan. Jenis bebatuan yang
bermacam-macam, debur ombak yang tak hentinya menuju bibir pantai,
menjadi sebuah aksen indah sebagai sarana penyusun harmonisasi dalam
landscape TNUK. Sanghyang Sirah, Tanjung Layar,dan Ciramea, adalah
sedikit nama dari sekian banyak lokasi di TNUK yang memiliki landscape
yang menakjubkan.
Namun keindahan ini sedikit diketahui dan sedikit pula mampu dinikmati
oleh wisatawan. Karena letak lokasi yang terpencil dan sulitnya akses untuk
mencapai lokasi, beberapa lokasi di TNUK jarang dikunjungi oleh
wisatawan. Sedikitnya media informasi mengenai gambaran akan landscape
TNUK, membuat masyarakat terutama wisatawan hanya memiliki gambaran
bahwa kawasan ini adalah habitat asli badak jawa saja. Padahal di samping
itu semua landscape TNUK juga menjadi nilai lebih bagi kawasan ini.
Pentingnya sebuah media dokumentasi landscape diharapkan dapat
menjembatani TNUK dengan wisatawan. Adapun berbagai tujuan
diciptakannya media dokumentasi mengenai landscape TNUK antara lain,
memperkenalkan landscape TNUK kepada masyarakat yang belum
mengetahuinya, dan sebagai ruang data untuk keperluan pengetahuan dan
pembelajaran. Media dokumentasi landscape TNUK ini diharapkan mampu
menjadi ”mata” bagi seluruh pihak yang belum dapat mengunjungi kawasan
(11)
mengenal sebuah kawasan dan kemudian menikmatinya saja, akan tetapi
lebih memiliki nilai untuk menghargai dan melestarikan alam di berbagai
kawasan Indonesia ini. Dan kepada mereka yang sebelumnya tidak memiliki
ketertarikan, dapat ikut serta untuk lebih peduli dan menjaga alam sekitar.
1.2
Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas serta beberapa
pikiran yang mengawali perancangan media dokumentasi, maka dapat
ditemukan identifikasi masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana caranya merancang media dokumentasi yang dapat
memperkenalkan landscape di TNUK kepada target audience?
2.
Dalam pembuatan media dokumentasi, bagaimana merancang media yang
tepat guna memperkenalkan landscape di TNUK kepada target audience?
Pengerjaan akan difokuskan kepada media dokumentasi berbentuk buku.
Dengan target utama adalah mereka yang memiliki ketertarikan akan
keindahan alam, kegiatan adventure, dan pencinta alam dalam rentang usia
25
–
40 tahun yang tertarik akan alam terpencil dan masih memiliki tingkat
wildlife.
1.3
Tujuan Perancangan
Sejalan dengan pertanyaan yang telah dirumuskan di atas, berikut ini akan
diuraikan hasil pokok yang ingin dicapai setelah masalah dibahas dan
dipecahkan, antara lain sebagai berikut :
1.
Merancang media dokumentasi yang mampu membuat target audience
mengenal landscape di TNUK serta merasakan keberadaan di kawasan
TNUK.
2.
Media buku diharapkan mampu menjadi media yang tepat bagi target
audience karena mampu menampilkan gambar dan informasi secara jelas
dan dapat juga menjadi sumber informasi yang sewaktu-waktu dapat
digunakan oleh pihak lain untuk pembelajaran.
(12)
1.4
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, digunakan teknik observasi, wawancara,
penyebaran kuesioner, dan studi pustaka.
1.
Observasi
Dalam penelitian ini, penulis melakukan teknik observasi, dengan
pertimbangan bahwa mengunjungi kawasan dapat memberikan gambaran
langsung apa yang perlu disampaikan dan penting untuk dituang dalam
media dokumentasi.
2.
Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan dengan cara tanya
jawab yang dilakukan oleh pewawancara dan informan. Dalam hal ini
informan dari penelitian adalah pihak dari Balai Taman Nasional Ujung
Kulon dan beberapa petugas yang bertugas di kawasan TNUK.
3.
Angket / Kuesioner
Angket yang disebar dan diisi dari 109 koresponden masyarakat yang
memiliki range umur 25
–
60. Angket berisi sebuah pertanyaan yang
dapat menggali informasi mengenai pengetahuan yang diketahui target
tentang TNUK.
4.
Studi Pustaka
Studi pustaka dari berbagai sumber informasi tertulis seperti bahan
bacaan. Hal ini dilakukan agar penulis mampu membuat ‘benang merah’
yang menghubungkan antara pendokumentasian dan kawasan TNUK.
(13)
(14)
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Keindahan lanskap yang dimiliki oleh Taman Nasional Ujung Kulon adalah
salah satu sisi yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas. Sulitnya
akses menuju beberapa daerah dalam kawasan ini menyulitkan adanya media
yang memuat tentang hal ini. Dengan begitu tidak banyak yang mengetahui
apa yang ada pada sudut hingga kepelosok taman ini. Sebuah hal yang akan
selalu saling berkaitan antara sebuah publikasi dan dikenalnya sebuah
kawasan.
Berdasarkan atas analisa hasil wawancara dan studi literature, ditemukan
bahwa untuk menyikapi permasalahan tersebut, diciptakan sebuah buku yang
membuat tentang keindahan lanskap TNUK ini adalah hal yang sangat
penting. Pendokumentasian ini akan membuat sejumlah pihak menjadi lebih
mengenal sisi lain TNUK yang selama ini belum dikenal.
Perancangan buku dokumentasi lanskap TNUK ini dapat menjadi penunjang
atas dikenalnya kawasan ini. Dengan gabungan dari foto dan ilustrasi,
membuat buku ini menarik dan ringan untuk dibaca. Buku ini diharapkan
mampu menjadi mata bagi mereka yang tidak atau belum dapat menembus
minimnya akses kawasan ini. Mereka akan melihat sisi TNUK yang selama
ini jarang dipublikasikan dalam buku ini. Meskipun banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mengenalkan atau memberitahu pihak lain atas kawasan ini,
namun pembuatan media buku ini akan menjadi salah satu yang menarik
(15)
5.2
Saran
Pembuatan buku mengenai lanskap TNUK ini sudah seharusnya didesain
sebaik mungkin dan mempunyai nilai lebih di dalamnya, namun dibalik
publikasi yang dilakukan buku ini, menjaga alam kawasan sesungguhnya
adalah salah satu yang paling berat. Dengan semakin dikenalnya lanskap
TNUK, tidak menutup kemungkinan akan banyak pengunjung yang berwisata
ke sana. Hal ini akan sangat berbahaya apabila tidak diperhatikan. Untuk
karena itu, penjualan buku ini ditujukan kepada mereka yang benar-benar
tertarik dengan alam, menikmatinya dan melestarikannya. Selain beberapa
hal di atas, hal yang patut diperhatikan adalah penggunaan bahan buku,
alangkah baiknya menggunakan bahan yang ramah lingkungan ataupun
bahan re-cycle mengingat buku bertemakan keindahan alam.
(16)
DAFTAR PUSTAKA
A.
Buku
Alexander, J. A. P., 2015, Perspectives on Place: Theory and Practice in
Landscape Photography, London : Bloomsbury Publishing.
Berkmoes, Ryan V., 2010, Lonely Planet Indonesia, London: Lonely Planet.
Bello, Patricia D., 2012, The Photobook: From Talbot to Ruscha and Beyond,
London : I. B Tauris.
B.
Internet
http://widodo.staff.uns.ac.id/2010/03/08/ringkasan-modul-1-konsep-dan-definisi-dokumentasi (diakses pada tanggal 24 Februari 2016, pukul 22:24
WIB)
http://carterlandscapephotography.com.au/what-is-landscape-photography
(diakses pada tanggal 25 Februari 2016, pukul 23:00 WIB)
http://www.menlhk.go.id/profil-kami.html (diakses pada tanggal 23 Februari
2016, pukul 14:50 WIB)
http://www.schifferbooks.com/abandoned-americas-vanishing-landscape-5535.html (diakses pada tanggal 1 Maret 2016, pukul 01:45 WIB)
http://www.barnesandnoble.com/w/grand-landscapes-of-canada-j-a-kraulis/1103025384#productInfoTabs (diakses pada tanggal 1 Maret
2016, pukul 01:47 WIB)
(1)
Universitas Kristen Maranatha 3 mengenal sebuah kawasan dan kemudian menikmatinya saja, akan tetapi lebih memiliki nilai untuk menghargai dan melestarikan alam di berbagai kawasan Indonesia ini. Dan kepada mereka yang sebelumnya tidak memiliki ketertarikan, dapat ikut serta untuk lebih peduli dan menjaga alam sekitar.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas serta beberapa pikiran yang mengawali perancangan media dokumentasi, maka dapat ditemukan identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana caranya merancang media dokumentasi yang dapat memperkenalkan landscape di TNUK kepada target audience?
2. Dalam pembuatan media dokumentasi, bagaimana merancang media yang tepat guna memperkenalkan landscape di TNUK kepada target audience? Pengerjaan akan difokuskan kepada media dokumentasi berbentuk buku. Dengan target utama adalah mereka yang memiliki ketertarikan akan keindahan alam, kegiatan adventure, dan pencinta alam dalam rentang usia 25 – 40 tahun yang tertarik akan alam terpencil dan masih memiliki tingkat wildlife.
1.3 Tujuan Perancangan
Sejalan dengan pertanyaan yang telah dirumuskan di atas, berikut ini akan diuraikan hasil pokok yang ingin dicapai setelah masalah dibahas dan dipecahkan, antara lain sebagai berikut :
1. Merancang media dokumentasi yang mampu membuat target audience mengenal landscape di TNUK serta merasakan keberadaan di kawasan TNUK.
2. Media buku diharapkan mampu menjadi media yang tepat bagi target audience karena mampu menampilkan gambar dan informasi secara jelas dan dapat juga menjadi sumber informasi yang sewaktu-waktu dapat digunakan oleh pihak lain untuk pembelajaran.
(2)
Universitas Kristen Maranatha 4 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, digunakan teknik observasi, wawancara, penyebaran kuesioner, dan studi pustaka.
1. Observasi
Dalam penelitian ini, penulis melakukan teknik observasi, dengan
pertimbangan bahwa mengunjungi kawasan dapat memberikan gambaran langsung apa yang perlu disampaikan dan penting untuk dituang dalam media dokumentasi.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara dan informan. Dalam hal ini informan dari penelitian adalah pihak dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon dan beberapa petugas yang bertugas di kawasan TNUK.
3. Angket / Kuesioner
Angket yang disebar dan diisi dari 109 koresponden masyarakat yang memiliki range umur 25 – 60. Angket berisi sebuah pertanyaan yang dapat menggali informasi mengenai pengetahuan yang diketahui target tentang TNUK.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka dari berbagai sumber informasi tertulis seperti bahan bacaan. Hal ini dilakukan agar penulis mampu membuat ‘benang merah’ yang menghubungkan antara pendokumentasian dan kawasan TNUK.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Perancangan
(4)
Universitas Kristen Maranatha 49
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Keindahan lanskap yang dimiliki oleh Taman Nasional Ujung Kulon adalah salah satu sisi yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas. Sulitnya akses menuju beberapa daerah dalam kawasan ini menyulitkan adanya media yang memuat tentang hal ini. Dengan begitu tidak banyak yang mengetahui apa yang ada pada sudut hingga kepelosok taman ini. Sebuah hal yang akan selalu saling berkaitan antara sebuah publikasi dan dikenalnya sebuah kawasan.
Berdasarkan atas analisa hasil wawancara dan studi literature, ditemukan bahwa untuk menyikapi permasalahan tersebut, diciptakan sebuah buku yang membuat tentang keindahan lanskap TNUK ini adalah hal yang sangat penting. Pendokumentasian ini akan membuat sejumlah pihak menjadi lebih mengenal sisi lain TNUK yang selama ini belum dikenal.
Perancangan buku dokumentasi lanskap TNUK ini dapat menjadi penunjang atas dikenalnya kawasan ini. Dengan gabungan dari foto dan ilustrasi, membuat buku ini menarik dan ringan untuk dibaca. Buku ini diharapkan mampu menjadi mata bagi mereka yang tidak atau belum dapat menembus minimnya akses kawasan ini. Mereka akan melihat sisi TNUK yang selama ini jarang dipublikasikan dalam buku ini. Meskipun banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan atau memberitahu pihak lain atas kawasan ini, namun pembuatan media buku ini akan menjadi salah satu yang menarik untuk dilakukan.
(5)
Universitas Kristen Maranatha 50 5.2 Saran
Pembuatan buku mengenai lanskap TNUK ini sudah seharusnya didesain sebaik mungkin dan mempunyai nilai lebih di dalamnya, namun dibalik publikasi yang dilakukan buku ini, menjaga alam kawasan sesungguhnya adalah salah satu yang paling berat. Dengan semakin dikenalnya lanskap TNUK, tidak menutup kemungkinan akan banyak pengunjung yang berwisata ke sana. Hal ini akan sangat berbahaya apabila tidak diperhatikan. Untuk karena itu, penjualan buku ini ditujukan kepada mereka yang benar-benar tertarik dengan alam, menikmatinya dan melestarikannya. Selain beberapa hal di atas, hal yang patut diperhatikan adalah penggunaan bahan buku, alangkah baiknya menggunakan bahan yang ramah lingkungan ataupun bahan re-cycle mengingat buku bertemakan keindahan alam.
(6)
Universitas Kristen Maranatha 51
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Alexander, J. A. P., 2015, Perspectives on Place: Theory and Practice in Landscape Photography, London : Bloomsbury Publishing.
Berkmoes, Ryan V., 2010, Lonely Planet Indonesia, London: Lonely Planet.
Bello, Patricia D., 2012, The Photobook: From Talbot to Ruscha and Beyond, London : I. B Tauris.
B. Internet
http://widodo.staff.uns.ac.id/2010/03/08/ringkasan-modul-1-konsep-dan-definisi-dokumentasi (diakses pada tanggal 24 Februari 2016, pukul 22:24 WIB)
http://carterlandscapephotography.com.au/what-is-landscape-photography (diakses pada tanggal 25 Februari 2016, pukul 23:00 WIB)
http://www.menlhk.go.id/profil-kami.html (diakses pada tanggal 23 Februari 2016, pukul 14:50 WIB)
http://www.schifferbooks.com/abandoned-americas-vanishing-landscape-5535.html (diakses pada tanggal 1 Maret 2016, pukul 01:45 WIB)
http://www.barnesandnoble.com/w/grand-landscapes-of-canada-j-a-kraulis/1103025384#productInfoTabs (diakses pada tanggal 1 Maret 2016, pukul 01:47 WIB)