Gambaran Serum Transaminase Pada Penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2008-Desember 2008.

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN SERUM TRANSAMINASE PADA PENDERITA HEPATITIS

VIRUS A DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2008 – DESEMBER 2008

Andi Susanto, 2009; Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr, M.Kes Pembimbing II : Fanny Rahardja, dr, M.Si

Hepatitis virus A merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Virus Hepatitis A menyebabkan sel-sel hati rusak sehingga menganggu fungsi normal hati. Pada gangguan fungsi hati, kadar transaminase serum SGOT dan SGPT akan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kadar transaminase lebih dari 30 kali pada penderita Hepatitis Virus A.

Penelitian retrospektif ini menggambarkan kadar serum SGOT dan SGPT pada penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari – Desember 2008. Data yang digunakan diambil dari Bagian Rekam Medik Immanuel Bandung.

Penderita Hepatitis Virus A positif dengan kadar SGOT dan SGPT yang diperiksa sebanyak 81 orang. Hasil penelitian memperlihatkan pada penderita Hepatitis Virus A kadar SGOT dan SGPT meningkat. Penderita Hepatitis Virus A dengan kadar SGOT lebih dari 30 kali sebanyak 28 orang ( 34,57% ), sedangkan yang kurang dari 30 kali sebanyak 53 orang ( 65,43% ). Penderita Hepatitis Virus A dengan kadar SGPT lebih dari 30 kali sebanyak 44 orang ( 54,32% ), sedangkan yang kurang dari 30 kali sebanyak 37 orang ( 45,68% ).

Pada penderita Hepatitis Virus A terdapat peningkatan kadar serum SGOT dan SGPT, sehingga sebaiknya penderita Hepatitis Virus A diperiksa kadar SGOT dan SGPT untuk memantau perkembangan penyakit penderita.


(2)

v ABSTRACT

PREVIEW TRANSAMINASE SERUM IN HEPATITIS A PATIENTS AT IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG PERIOD JANUARY - DECEMBER 2008

Andi Susanto, 2009; Tutor I: Lisawati Sadeli, dr, M. Kes Tutor II: Fanny Rahardja, dr, M. Si

Hepatitis A virus is a dominant systemic infection which attack liver. Hepatitis A virus causes the liver cells damaged so that disrupt the normal function of the liver. In liver dysfunction, serum transaminase levels of SGOT and SGPT will increase. The purpose of this study is to determine an increase in transaminase levels more than 30 times in patients Hepatitis A Virus.

This retrospective study describes the levels of serum SGOT and SGPT in Hepatitis A Virus patients at Immanuel Hospital Bandung period January to December 2008. The data used is taken from Immanuel Medical Record Section Bandung.

Hepatitis A Virus patients with SGOT and SGPT levels are examined as many as 81 people. The results showed the Hepatitis A Virus patients SGOT and SGPT levels increased. Hepatitis A Virus patients with SGOT levels more than 30 times as many as 28 people (34.57%), whereas less than 30 times as many as 53 people (65.43%). Hepatitis A Virus patients with SGPT levels more than 30 times as many as 44 people (54.32%), whereas less than 30 times as many as 37 people (45.68%)

Hepatitis A Virus patient have elevated levels of serum SGOT and SGPT, then hepatitis A Virus patient should be examined levels of SGOT and SGPT to monitor the progression of the disease sufferers.


(3)

vi

KATA PENGANTAR

Pujian dan doa ucapan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi kekuatan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Gambaran Transaminase pada Penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit

Immanuel Bandung Periode Januari –Desember 2008”.

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Penulis menyadari bahwa terlaksananya Karya Tulis Ilmiah ini berkat bimbingan dan pengarahan serta sumbangan pikiran yang sangat berharga dari semua pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, dr. Surja Tanurahardja, MPH, DTM & H, SpAk atas surat pengantar yang telah diberikan untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Immanuel Bandung. 2. Tim Karya Tulis Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. dr.Lisawati Sadeli, M.Kes sebagai dosen pembimbing utama yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, mengarahkan, memberi petunjuk dan memotivasi dari awal sampai akhir penulisan.

4. dr. Fanny Rahardja, M.Si sebagai dosen pembimbing pendamping yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, mengarahkan, memberi petunjuk dan memotivasi dari awal sampai akhir penulisan.


(4)

vii

5. dr. Evi Yuniawati, MKM yang telah memberi konsultasi statistik dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Direktur Rumah Sakit Immanuel Bandung atas izin yang diberikan untuk mengambil data-data penderita Hepatitis A dari Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung.

7. Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung yang telah sabar membantu dalam penyediaan data-data penderita Hepatitis A.

8. Teman –teman peneliti lain di bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel : Billy, Siska, Vina, Dian, Rosanna, Vania atas bantuan dan kerjasamanya. 9. Sahabat-sahabat penulis : Bobby, Billy, Andy, Andreas, Budi, Danang,

Sylvia, Syntia, Mirza, Oktavia, Vikie, Natasha, Patricia, Nancy, Naomi, Samuel, Ni Luh, Kathrenie, Diana, Edina,Riri.

10.Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak disebutkan satu per satu disini.

11.Yang terhormat Susanto Sanjaya dan Jo Ming Siuw, orang tua penulis, atas doa-doa yang tak pernah putus, motivasi, bantuan dan pengertiannya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mohon kritik dan saran guna penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Bandung, November 2009


(5)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran... .... 3

1.6 Metodologi... ... 3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... . 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Definisi... ... 4

2.2 Sejarah ... 4

2.3 Virus Hepatitis A... ... 5

2.3.1 Masa Inkubasi dan Transmisi... 7

2.4 Epidemiologi... ... 8

2.5 Patogenesis... ... 10

2.6 Gejala Klinis... 11

2.7 Dasar Diagnosis... ... 13

2.7.1 Anamnesis... ... 13

2.7.2 Pemeriksaan Fisik... .. 13

2.7.3 Laboratorium... ... 14

2.7.3.1 Urine... ... 14

2.7.3.2 Tinja... ... 14

2.7.3.3 Darah... ... 14

2.8 Transaminase... 15

2.8.1 Metode Pemeriksaan... 17

2.8.2 Pemakaian Dalam Klinik... ... 18

2.8.3 Perbandingan kadar SGOT dengan SGPT ( GOT GPT Ratio )... 19


(6)

ix

2.10 Prognosis... ... 20

2.11 Pencegahan... ... 20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Bahan Penelitian... 21

3.1.1 Bahan Penelitian... 21

3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 21

3.1.2.1 Tempat Penelitian... 21

3.1.2.2 Waktu Penelitian... . 21

3.2 Metodologi Penelitian ... 21

3.2.1 Metode Penelitian... 21

3.2.2 Desain Penelitian... .. 21

3.2.3 Variabel Penelitian... . 22

3.2.4 Penentuan sampel... ... 22

3.2.5 Prosedur Kerja... ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian Menurut Jenis Kelamin ……... 23

4.2 Karakteristik Subjek Penelitian Menurut SGOT ………... 24

4.2.1 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGOT Pasien Laki-Laki... 24

4.2.2 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGOT Pasien Perempuan... 24

4.2.3 Karakteristik Subyek Penelitian Total menurut Kadar SGOT... 25

4.3 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGPT………... 26

4.3.1 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGPT Pasien Laki-Laki... ... 26

4.3.2 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGPT Pasien Perempuan... .. 27

4.3.3 Karakteristik Subyek Penelitian Total menurut Kadar SGPT... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

5.1 Kesimpulan ... 29

5.2 Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

LAMPIRAN……… . 31


(7)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Jenis Kelamin... 23 4.2 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGOT... 24

4.2.1 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGOT Pasien

Laki-Laki... 24 4.2.2 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGOT Pasien

Perempuan... 25 4.2.3 Karakteristik Subyek Penelitian Total menurut Kadar SGOT... 25 4.3 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGPT... 27

4.3.1 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGPT Pasien

Laki-Laki... 27 4.3.2 Karakteristik Subyek Penelitian menurut Kadar SGPT Pasien

Perempuan... 27 4.3.3 Karakteristik Subyek Penelitian Total menurut Kadar SGPT... 28


(8)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Virus Hepatitis A ………... 5 2.2 Virus Hepatitis ………... 6

2.3 Penyebaran Hepatitis A... ... 9


(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Surat Izin Pengambilan Data Rekam Medik... 31 Lampiran 2. Tabel Data Rekam Medik... 32


(10)

32 Lampiran 2. Tabel Data Rekam Medik

No No Rekam Medik

Jenis

Kelamin Umur

Anti HAV SGOT (U/L) SGPT (U/L) 1 519655 Laki-laki 24 Tahun + (Positif) 123 1052 2 514624 Laki-laki 19 Tahun + (Positif) 189 1156

3 368114 Laki-laki 29 Tahun + (Positif) 114 477

4 780314 Laki-laki 16 Tahun + (Positif) 115 423

5 621552 Perempuan 33 Tahun + (Positif) 329 823

6 826142 Perempuan 3 Tahun + (Positif) 201 386

7 736669 Perempuan 51 Tahun + (Positif) 50 61

8 694599 Laki-laki 31 Tahun + (Positif) 215 930

9 464489 Laki-laki 14 Tahun + (Positif) 283 1005 10 514569 Perempuan 19 Tahun + (Positif) 785 1129 11 290858 Perempuan 25 Tahun + (Positif) 221 414 12 814109 Laki-laki 25 Tahun + (Positif) 163 731 13 743959 Perempuan 17 Tahun + (Positif) 464 361

14 814578 Laki-laki 7 Tahun + (Positif) 379 992

15 820668 Laki-laki 43 Tahun + (Positif) 78 77

16 822097 Perempuan 37 Tahun + (Positif) 203 376 17 815908 Perempuan 25 Tahun + (Positif) 796 1848 18 528286 Perempuan 41 Tahun + (Positif) 1106 1609 19 346886 Laki-laki 32 Tahun + (Positif) 1158 2501

20 823851 Laki-laki 37 Tahun + (Positif) 62 350

21 830722 Perempuan 23 Tahun + (Positif) 345 498

22 816381 Laki-laki 19 Tahun + (Positif) 64 493


(11)

33

24 836970 Laki-laki 29 Tahun + (Positif) 1645 3685 25 821270 Laki-laki 26 Tahun + (Positif) 2486 3733

26 109610 Laki-laki 10 Tahun + (Positif) 62 223

27 320055 Laki-laki 42 Tahun + (Positif) 36 70

28 655555 Laki-laki 15 Tahun + (Positif) 198 755 29 794535 Perempuan 19 Tahun + (Positif) 140 112 30 491625 Laki-laki 35 Tahun + (Positif) 146 291 31 636415 Perempuan 18 Tahun + (Positif) 1950 2087 32 486525 Laki-laki 18 Tahun + (Positif) 1549 1942 33 779645 Laki-laki 22 Tahun + (Positif) 5040 3843

34 792336 Laki-laki 9 Tahun + (Positif) 136 395

35 797316 Laki-laki 14 Tahun + (Positif) 2041 2384 36 797296 Laki-laki 30 Tahun + (Positif) 244 802

37 590106 Laki-laki 7 Tahun + (Positif) 318 502

38 739167 Laki-laki 34 Tahun + (Positif) 34 44

39 445196 Laki-laki 5 Tahun + (Positif) 109 135

40 681697 Perempuan 12 Tahun + (Positif) 182 259 41 779638 Laki-laki 30 Tahun + (Positif) 603 1291 42 791908 Laki-laki 30 Tahun + (Positif) 1557 2533 43 791608 Laki-laki 46 Tahun + (Positif) 311 373 44 464268 Perempuan 33 Tahun + (Positif) 1364 1587 45 785838 Laki-laki 26 Tahun + (Positif) 809 2011 46 809668 Perempuan 26 Tahun + (Positif) 498 567 47 805798 Perempuan 28 Tahun + (Positif) 110 196 48 800069 Perempuan 22 Tahun + (Positif) 359 1111 49 805449 Perempuan 27 Tahun + (Positif) 1323 955 50 807289 Laki-laki 10 Tahun + (Positif) 462 908


(12)

34

51 795199 Laki-laki 24 Tahun + (Positif) 302 811 52 803599 Laki-laki 30 Tahun + (Positif) 412 1657

53 808099 Laki-laki 7 Tahun + (Positif) 234 707

54 300364 Laki-laki 25 Tahun + (Positif) 156 533 55 789844 Laki-laki 12 Tahun + (Positif) 136 654 56 789774 Perempuan 14 Tahun + (Positif) 1245 1670 57 789704 Perempuan 20 Tahun + (Positif) 1887 2434 58 804063 Perempuan 19 Tahun + (Positif) 2064 1491

59 810773 Laki-laki 41 Tahun + (Positif) 92 235

60 789873 Laki-laki 38 Tahun + (Positif) 81 61

61 645793 Laki-laki 3 Tahun + (Positif) 95 129

62 250723 Laki-laki 24 Tahun + (Positif) 409 811

63 569543 Laki-laki 6 Tahun + (Positif) 568 1184

64 788003 Laki-laki 26 Tahun + (Positif) 1300 2450 65 807092 Perempuan 26 Tahun + (Positif) 325 1996 66 782182 Laki-laki 12 Tahun + (Positif) 385 1009 67 788472 Laki-laki 37 Tahun + (Positif) 969 1674 68 058432 Laki-laki 12 Tahun + (Positif) 1664 1721

69 797981 Perempuan 14 Tahun + (Positif) 41 128

70 810271 Perempuan 23 Tahun + (Positif) 28 275

71 788041 Laki-laki 26 Tahun + (Positif) 539 1120 72 793121 Perempuan 20 Tahun + (Positif) 1870 1595

73 788221 Perempuan 40 Tahun + (Positif) 99 580

74 788431 Laki-laki 19 Tahun + (Positif) 628 2334 75 783051 Laki-laki 17 Tahun + (Positif) 432 1594 76 392890 Perempuan 35 Tahun + (Positif) 188 464 77 812550 Laki-laki 24 Tahun + (Positif) 189 476


(13)

35

78 814580 Laki-laki 16 Tahun + (Positif) 40 59

79 274210 Laki-laki 7 Tahun + (Positif) 596 1427

80 788520 Laki-laki 23 Tahun + (Positif) 871 1577


(14)

36

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Andi Susanto

Nomor Pokok Mahasiswa : 0610114

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 24 Maret 1988

Alamat : Taman Kopo Indah M – 86 Bandung

Riwayat Pendidikan

Tahun 2000, Lulus SDK Bina Bakti 3 BANDUNG Tahun 2003, Lulus SMPK BPK Penabur 1 BANDUNG Tahun 2006, Lulus SMA Aloysius Batununggal BANDUNG

Tahun 2006, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha BANDUNG ( - sekarang )


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hepatitis virus akut merupakan penyakit infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus, yaitu virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV), virus hepatitis E (HEV). Hepatitis viral akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di seluruh dunia. Hepatitis A sangat endemik di negara-negara berkembang dan sering menginfeksi anak-anak. HAV termasuk picornavirus yang hampir semua transmisinya lewat jalur fecal-oral. Penyebaran HAV antar individu ditingkatkan melalui higiene yang buruk dan kepadatan penduduk, serta kasus sporadis di mana ditemukan kontaminasi makanan, air, susu, dan kerang-kerangan. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar 39,8%-68,3% (Dufour,2006).

Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan pada penyakit Hepatitis Virus A adalah pemeriksaan kadar transaminase yaitu Serum Glutamic oxalo-acetic transaminase (SGOT) / Aspartate aminotransferase (AST) dan Serum Glutamic pyruvic transaminase (SGPT) / Alanine aminotransferase (ALT). SGOT terdapat dalam serum dan jaringan terutama di jantung, hepar, muskulatur, ginjal, dan pancreas. SGPT juga tersebar di seluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak di hepar. Pemeriksaan kadar transaminase merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan pada berbagai penyakit hepar dan penyakit lainnya. Peningkatan serum transaminase (SGPT dan SGOT) menandakan adanya kerusakan pada hepar dan mengindentifikasi adanya berbagai proses patofisiologi yang disebabkan oleh


(16)

2

hepatitis virus. SGPT lebih spesifik dibandingkan SGOT karena peningkatan SGOT sering dikaitkan dengan kerusakan otot. Secara teori penderita hepatitis akut A dengan peningkatan transaminase hingga 30 kali dari harga normal merupakan hal yang sering ditemukan, biasanya diikuti dengan peningkatan alkalifosfatase dan gamma glutamil transferase (GGT) (Fischbach,2009). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis pada kesempatan ini ingin mengetahui peningkatan kadar serum transaminase pada penderita hepatitis A di Rumah Sakit Immanuel.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana gambaran serum transaminase pada penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel periode Januari 2008 – Desember 2008.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar serum transaminase pada penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel periode Januari 2008 – Desember 2008.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan kadar serum transaminase lebih dari 30 kali pada penderita Hepatitis Virus A.


(17)

3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Kegunaan akademis

Untuk menambah wawasan tentang adanya peningkatan kadar transaminase pada penderita dengan kerusakan hepar yang disebabkan oleh Hepatitis Virus A.

1.4.2 Kegunaan praktis

Untuk mengetahui adanya peningkatan kadar transaminase pada penderita Hepatitis Virus A.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Virus hepatitis A menyebabkan kerusakan parenkim hepar sehingga terjadi peningkatan Serum Glutamic pyruvic transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic oxalo-acetic transaminase (SGOT). Kerusakan parenkim hepar berupa nekrosis pada sel hati mengindentifikasi adanya berbagai proses patofisiologi yang disebabkan oleh hepatitis virus.

Hipotesis : pasien dengan Hepatitis Virus A peningkatan transaminase hingga 30 kali harga normal merupakan hal yang sering ditemukan. (Fischbach,2009)

1.6 Metodologi

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observatif deskriptif dari data pasien dengan diagnosis Hepatitis A positif melalui pemeriksaan IgM anti HAVdari bagian rekam medik RSI Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah retrospektif survey. Jumlah sample adalah whole sample (81 orang).

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel, selama bulan Desember 2008 – Desember 2009.


(18)

29 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Terdapat peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2008 - Desember 2008. 2. SGPT lebih spesifik untuk pemeriksaan kelainan fungsi sel hati.

3. Penderita Hepatitis A di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2008 - Desember 2008 sebanyak 81 orang yang terdiri dari 66,67 % laki-laki dan 33,33 % perempuan.

4. Sebanyak 34,57% subyek penelitian mempunyai kadar SGOT lebih dari 30 kali harga normal, sedangkan 65,43% subyek penelitian lainnya mempunyai kadar SGOT kurang dari 30 kali harga normal.

5. Sebanyak 54,32% subyek penelitian mempunyai kadar SGPT lebih dari 30 kali harga normal, sedangkan 45,68% subyek penelitian lainnya mempunyai kadar SGPT kurang dari 30 kali harga normal.

5.2 Saran

1. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat dilakukan dengan sampel yang lebih banyak dengan penulisan sistem pelaporan data rekam medik yang lebih lengkap beserta hasil pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan timbulnya gejala klinik.

2. Vaksin hepatitis A dapat diberikan pada anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita Hepatitis Virus A akut dan bagi mereka yang akan berpergian ke daerah endemis sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit ini.


(19)

30

DAFTAR PUSTAKA

Alan Wu. 2006. Clinical Guide To Laboratory Tests. 4th edition. Missouri: W.B. Saunders Company. p 534-537

Donald WM , Sidney BR. 1996. Enzyme Test In Diagnosis. New York: Oxford University Press. p 32-35

Fischbach , Marshal Barnett. 2009. A Manual Of Laboratory and Diagnostic Test. 8th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p 412-421

Noer, Sjaifoellah, Julitasari Sundoro. 2007. Hepatitis A dalam buku Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: FKUI. hal 193-199

Sheila Sherlock. 1995. Penyakit Hati dan Sistem Saluran Empedu. Jakarta: Widya Medika. hal 34, 316-320

Soemohardjo, Soewignjo, dkk. 1983. Tes Faal Hati. Bandung: Alumni. hal 44-53 Sujono, Hadi. 1995. Gastroenterologi. Bandung: Alumni. hal 484-496

Tung TN, Vishwanath RL. 2006. Liver Disease In Pathophysiology Of Disease. New York: Mc Graw Hill Companies. p 389-416

Warren Levinson, Ernest Jawetz. 1998. Examination & Board Review Medical Microbiology & Immunology. 5th edition. USA: Prentice-Hall International Inc. p 224-226


(1)

36

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Andi Susanto

Nomor Pokok Mahasiswa : 0610114

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 24 Maret 1988

Alamat : Taman Kopo Indah M – 86 Bandung

Riwayat Pendidikan

Tahun 2000, Lulus SDK Bina Bakti 3 BANDUNG Tahun 2003, Lulus SMPK BPK Penabur 1 BANDUNG Tahun 2006, Lulus SMA Aloysius Batununggal BANDUNG

Tahun 2006, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha BANDUNG ( - sekarang )


(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hepatitis virus akut merupakan penyakit infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus, yaitu virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV), virus hepatitis E (HEV). Hepatitis viral akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di seluruh dunia. Hepatitis A sangat endemik di negara-negara berkembang dan sering menginfeksi anak-anak. HAV termasuk picornavirus yang hampir semua transmisinya lewat jalur fecal-oral. Penyebaran HAV antar individu ditingkatkan melalui higiene yang buruk dan kepadatan penduduk, serta kasus sporadis di mana ditemukan kontaminasi makanan, air, susu, dan kerang-kerangan. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar 39,8%-68,3% (Dufour,2006).

Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan pada penyakit Hepatitis Virus A adalah pemeriksaan kadar transaminase yaitu Serum Glutamic oxalo-acetic transaminase (SGOT) / Aspartate aminotransferase (AST) dan Serum Glutamic pyruvic transaminase (SGPT) / Alanine aminotransferase (ALT). SGOT terdapat dalam serum dan jaringan terutama di jantung, hepar, muskulatur, ginjal, dan pancreas. SGPT juga tersebar di seluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak di hepar. Pemeriksaan kadar transaminase merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan pada berbagai penyakit hepar dan penyakit lainnya. Peningkatan serum transaminase (SGPT dan SGOT) menandakan adanya kerusakan pada hepar dan mengindentifikasi adanya berbagai proses patofisiologi yang disebabkan oleh


(3)

hepatitis virus. SGPT lebih spesifik dibandingkan SGOT karena peningkatan SGOT sering dikaitkan dengan kerusakan otot. Secara teori penderita hepatitis akut A dengan peningkatan transaminase hingga 30 kali dari harga normal merupakan hal yang sering ditemukan, biasanya diikuti dengan peningkatan alkalifosfatase dan gamma glutamil transferase (GGT) (Fischbach,2009). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis pada kesempatan ini ingin mengetahui peningkatan kadar serum transaminase pada penderita hepatitis A di Rumah Sakit Immanuel.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana gambaran serum transaminase pada penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel periode Januari 2008 – Desember 2008.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar serum transaminase pada penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel periode Januari 2008 – Desember 2008.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan kadar serum transaminase lebih dari 30 kali pada penderita Hepatitis Virus A.


(4)

3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Kegunaan akademis

Untuk menambah wawasan tentang adanya peningkatan kadar transaminase pada penderita dengan kerusakan hepar yang disebabkan oleh Hepatitis Virus A.

1.4.2 Kegunaan praktis

Untuk mengetahui adanya peningkatan kadar transaminase pada penderita Hepatitis Virus A.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Virus hepatitis A menyebabkan kerusakan parenkim hepar sehingga terjadi peningkatan Serum Glutamic pyruvic transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic oxalo-acetic transaminase (SGOT). Kerusakan parenkim hepar berupa nekrosis pada sel hati mengindentifikasi adanya berbagai proses patofisiologi yang disebabkan oleh hepatitis virus.

Hipotesis : pasien dengan Hepatitis Virus A peningkatan transaminase hingga 30 kali harga normal merupakan hal yang sering ditemukan. (Fischbach,2009) 1.6 Metodologi

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observatif deskriptif dari data pasien dengan diagnosis Hepatitis A positif melalui pemeriksaan IgM anti HAVdari bagian rekam medik RSI Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah retrospektif survey. Jumlah sample adalah whole sample (81 orang). 1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel, selama bulan Desember 2008 – Desember 2009.


(5)

29 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Terdapat peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2008 - Desember 2008. 2. SGPT lebih spesifik untuk pemeriksaan kelainan fungsi sel hati.

3. Penderita Hepatitis A di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2008 - Desember 2008 sebanyak 81 orang yang terdiri dari 66,67 % laki-laki dan 33,33 % perempuan.

4. Sebanyak 34,57% subyek penelitian mempunyai kadar SGOT lebih dari 30 kali harga normal, sedangkan 65,43% subyek penelitian lainnya mempunyai kadar SGOT kurang dari 30 kali harga normal.

5. Sebanyak 54,32% subyek penelitian mempunyai kadar SGPT lebih dari 30 kali harga normal, sedangkan 45,68% subyek penelitian lainnya mempunyai kadar SGPT kurang dari 30 kali harga normal.

5.2 Saran

1. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat dilakukan dengan sampel yang lebih banyak dengan penulisan sistem pelaporan data rekam medik yang lebih lengkap beserta hasil pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan timbulnya gejala klinik.

2. Vaksin hepatitis A dapat diberikan pada anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita Hepatitis Virus A akut dan bagi mereka yang akan berpergian ke daerah endemis sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit ini.


(6)

30

DAFTAR PUSTAKA

Alan Wu. 2006. Clinical Guide To Laboratory Tests. 4th edition. Missouri: W.B. Saunders Company. p 534-537

Donald WM , Sidney BR. 1996. Enzyme Test In Diagnosis. New York: Oxford University Press. p 32-35

Fischbach , Marshal Barnett. 2009. A Manual Of Laboratory and Diagnostic Test. 8th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p 412-421

Noer, Sjaifoellah, Julitasari Sundoro. 2007. Hepatitis A dalam buku Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: FKUI. hal 193-199

Sheila Sherlock. 1995. Penyakit Hati dan Sistem Saluran Empedu. Jakarta: Widya Medika. hal 34, 316-320

Soemohardjo, Soewignjo, dkk. 1983. Tes Faal Hati. Bandung: Alumni. hal 44-53 Sujono, Hadi. 1995. Gastroenterologi. Bandung: Alumni. hal 484-496

Tung TN, Vishwanath RL. 2006. Liver Disease In Pathophysiology Of Disease. New York: Mc Graw Hill Companies. p 389-416

Warren Levinson, Ernest Jawetz. 1998. Examination & Board Review Medical

Microbiology & Immunology. 5th edition. USA: Prentice-Hall International