Gambaran Hepatitis A Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011-Desember 2011.

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

GAMBARAN HEPATITIS A DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011

Daniel Paranatha Lumban Gaol, 2013.

Pembimbing I : Sri Utami Sugeng,Dra., M.Kes. Pembimbing II : Sri Nadya Saanin, dr., M.Kes.

Penyakit Hepatitis A sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan dunia, jumlah pasien cenderung meningkat dan penyebarannya semakin meluas. Di Indonesia tercatat Hepatitis A masih merupakan kasus terbanyak dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar antara 39,8-68,3%.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui distribusi kasus hepatitis A ini berdasarkan gambaran frekuensi penderita menurut usia, jenis kelamin, keluhan utama, pemeriksaan SGOT/SGPT yang dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1 Januari 2011-31 Desember 2011.

Metode penelitian menggunakan observasional deskriptif dengan data retrospektif berupa data rekam medik pasien hepatitis A di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011 – Desember 2011.

Hasil penelitian didapatkan bahwa 95 kasus hepatitis A dengan kasus terbanyak didapatkan pada laki-laki (68,42%), kelompok usia yang paling sering mengalami hepatitis A adalah kelompok usia 10-19 tahun (41,05%), keluhan utama terbanyak adalah ikterus (72,32%). Peningkatan kadar SGPT terbanyak adalah lebih dari 30 kali lipat nilai normal (54,74%), peningkatan kadar SGOT terbanyak adalah kurang dari 30 kali nilai normal (73,68%).


(2)

v

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE OVERVIEW OF HEPATITIS A AT HASAN SADIKIN

HOSPITAL BANDUNG PERIOD 1 JANUARY 2011

31

DESEMBER 2011

Daniel Paranatha Lumban Gaol, 2013.

1st Tutor : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes 2nd Tutor : Sri Nadya Saanin, dr., M.Kes.

Hepatitis A until now is still one of the global health problems, with number of patients that increased and widely spread. In Indonesia, hepatitis A was estimated as the most of acute hepatitis cases that hospitalized which about 39.8-68.3%. The purpose of this study was to determine the image characteristics of Hepatitis A patients according to gender, age group, major complaint, and SGOT/SGPT tests distributions performed in Hasan Sadikin Hospital Bandung period 1 January 2011-31 December 2011.

The research method is a descriptive survey with retrospective design of the medical record of inpatients with Hepatitis A at Hasan Sadikin Hospital Bandung, for period 1 January 2011-31 Desember 2011.

The results obtained from the period 1 January 2011-31 December 2011 were 95 cases of Hepatitis A, with the most age groups are in the age range 10-19 years (41.05%), most gender group was male (68.42%), and the most of the major complaints is icterus (72.32%). The most of SGPT elevation values was more than 30 times (54.74%), The most of SGOT elevation values was less than 30 times elevation (73.68%).


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Manfaat Akademis ... 3

1.4.2. Manfaat Praktis ... 3

1.5. Landasan Teori ... 4

1.6. Metodologi Penelitian... 5

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Hepar ... 6

2.1.1. Anatomi ... 6

2.1.2. Histologi ... 8


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.1.4. Sintesis Pigmen Empedu ... 12

2.1.5. Metabolisme Pigmen Empedu ... 13

2.2. Penyakit Hepatitis ... 14

2.2.1. Definisi ... 14

2.2.2. Epidemiologi dan Faktor Risiko ... 14

2.2.3. Etiologi ... 15

2.2.4. Patogenesis ... 16

2.2.5. Gejala Klinik ... 16

2.2.6. Diagnosis ... 17

2.2.7. Pemeriksaan Laboratorium ... 18

2.2.8. Penatalaksanaan ... 19

2.2.9. Pencegahan ... 20

2.2.9.1. Upaya Preventif Umum ... 20

2.2.9.2. Upaya Preventif Khusus ... 21

2.2.9.3. Prognosis ... 22

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 23

3.1. Bahan/Subjek Penelitian ... 23

3.1.1. Bahan Penelitian ... 23

3.1.2. Subjek Penelitian ... 23

3.2. Metode Penelitian ... 23

3.2.1. Desain Penelitian ... 23

3.2.2. Besar Sampel Penelitian ... 23

3.2.3. Penyajian Data Penelitian ... 23

3.2.4. Metoda Analisis ... 24

3.2.5. Aspek etik Penelitian ... 24

3.2.6. Waktu dan Tempat Penelitian ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 25

4.1. Gambaran Penyakit Hepatitis A Berdasarkan Usia di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011-Desember 2011 ... 25


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

4.3. Gambaran Keluhan Utama Hepatitis A dengan IgM anti HAV (+) ... 26

4.4. Gambaran Hepatitis A berdasarkan Kadar SGPT ... 27

4.5. Gambaran Hepatitis A berdasarkan Kadar SGOT ... 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 28

5.1. Simpulan ... 28

5.2. Saran ... 28

DAFTAR PUSTAKA ... 30

LAMPIRAN ... 32


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Gambaran Penyakit Hepatitis A Berdasarkan Usia di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011-Desember 2011 ... 25 Tabel 4.2. Gambaran Hepatitis A Berdasarkan Jenis Kelamin ... 26 Tabel 4.3. Gambaran Keluhan Utama Hepatitis A dengan IgM anti HAV (+) 26 Tabel 4.4. Gambaran Hepatitis A berdasarkan Kadar SGPT ... 27 Tabel 4.5. Gambaran Hepatitis A berdasarkan Kadar SGOT ... 27


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi hepar... 6

Gambar 2.2 Histologi hepar ... 9

Gambar 2.3 Virus hepatitis A... 15


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Data Rekam Medik Pasien Hepatitis di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011 – Desember 2011 ... 32


(9)

32

Lampiran 1.

Data Rekam Medik Pasien Hepatitis di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011 – Desember 2011

No . No Rekam medis Jenis Kelami n Umu r

Keluhan utama Anti

HAV SGOT (U/L) SGPT (U/L) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 1057534 1052935 1062636 1084236 1143937 1046938 1050038 1059339 1108144 1100811 1103094 1103232 1101037 1100513 1103635 1101339 1100935 1100235 1103372 1101158 1100903 1100687 1101195 1100066 1100079 1100559 1103238 1100156 1100096 1100228 1100534 1101436 1100010 1100055 1100260 1100863 1100898 1100076 1100687 1103250 1101082 1101534 1100966 L L P L L P L P L P L L L P L P P P L L L L L L P L L L P P P L P L L L L P L L L P L 18 13 20 19 18 41 22 20 24 43 10 10 17 16 5 19 37 20 3 17 39 31 17 25 42 19 12 22 46 21 16 19 36 25 19 20 18 19 20 9 46 26 24

mata kuning, urine seperti teh mata kuning,nyeri perut mata kuning nyeri ulu hati mata kuning, urine seperti teh mata kuning nyeri perut mata kuning, urine seperti teh mata kuning nyeri perut mata kuning, urine seperti teh mata kuning nyeri perut mata kuning nyeri perut mata kuning, urine seperti teh mata kuning

mata kuning lemas nyeri ulu hati mata kuning, urine seperti teh mata kuning

mata kuning lemas nyeri ulu hati mata kuning nyeri perut

mata kuning, urine seperti teh mata kuning

mata kuning lemas mata kuning nyeri perut mata kuning, urine seperti teh mata kuning nyeri ulu hati mata kuning nyeri perut mata kuning, urine seperti teh mata kuning lemas nyeri ulu hati mata kuning

mata kuning lemas nyeri ulu hati mata kuning, urine seperti teh mata kuning demam

mata kuning lemas mata kuning demam

mata kuning, urine seperti teh mata kuning demam lemas mata kuning lemas

mata kuning, urine seperti teh mata kuning lemas

mata kuning lemas mata kuning lemas mata kuning

mata kuning, urine seperti teh mata kuning lemas

mata kuning nyeri ulu hati

(+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif 597 231 323 721 430 145 100 879 110 325 286 290 924 409 681 321 532 102 565 960 210 345 86 190 797 166 203 270 80 750 390 220 214 388 400 156 187 385 279 401 1300 568 123 1039 755 697 2580 1538 873 530 3960 570 1060 603 780 2735 1150 2320 1400 2840 370 1752 2678 438 780 286 326 2043 477 423 386 284 2975 1037 564 440 1000 1503 486 803 667 503 1007 1201 2531 1052


(10)

33 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 1101263 1100302 1100206 1100059 1101417 1100660 1100658 1100729 1101263 1100417 1101415 1100284 1103269 1100563 1103030 1100194 1100026 1100124 1103055 1100814 1101284 1100077 1100114 1100372 1103438 1100412 1100073 1100773 1101532 1101149 1103477 1103166 1100060 1001448 1101540 1101454 1101431 1103637 1100043 1100191 1100141 1100476 1103025 1100107 1100085 1103098 1103543 1100095 1101095 1100414 L L L P L L L L L L L L P P L L L L L L P P L P P L L L L L L P P L P L P P L L L L L L L P L L L L 21 15 16 20 30 51 26 18 19 18 19 22 14 14 11 21 18 14 6 19 18 36 29 5 9 14 50 40 25 25 8 12 24 26 46 21 15 12 20 19 30 36 11 26 31 9 9 22 18 18

mata kuning, urine seperti teh mata kuning

mata kuning mata kuning

mata kuning, urine seperti teh mata kuning, urine seperti teh mata kuning demam

mata kuning demam mata kuning nyeri ulu hati mata kuning demam mata kuning nyeri ulu hati mata kuning, urine seperti teh mata kuning

mata kuning mata kuning

mata kuning demam nyeri sendi mata kuning demam

mata kuning demam mata kuning demam mata kuning nyeri ulu hati mata kuning nyeri sendi mata kuning, urine seperti teh mata kuning nyeri sendi sakit kepala mata kuning

mata kuning mata kuning

urine seperti teh demam nyeri sendi urine seperti teh demam

urine seperti teh urine seperti teh urine seperti teh urine seperti teh

urine seperti teh demam urine seperti teh demam

urine seperti teh demam sakit kepala urine seperti teh

urine seperti teh urine seperti teh

urine seperti teh demam urine seperti teh demam

urine seperti teh demam myalgia urine seperti teh

urine seperti teh

urine seperti teh demam myalgia urine seperti teh demam myalgia demam

demam mata kuning urine seperti teh,mual urine seperti teh muntah urine seperti teh muntah

(+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif (+) positif 189 114 115 329 407 596 871 109 92 81 95 209 568 1300 325 385 969 1664 934 109 182 1557 603 311 1364 809 498 510 359 1323 462 221 763 464 379 780 203 796 1106 1158 650 345 634 646 322 110 650 388 720 601 1156 477 423 823 1102 1427 1577 479 235 61 129 811 1184 1450 1976 1029 1672 1732 1940 139 260 1541 1372 372 1570 1011 1576 1711 1021 2392 652 414 2731 361 992 2629 376 1848 1609 2501 2208 498 2493 1768 995 402 2001 1005 2631 1956


(11)

34

94. 95.

1103012 1100005

P L

10 26

demam mata kuning

demam, urine seperti teh myalgia

(+) positif (+) positif (+) positif

337 280 379

933 750 883


(12)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hepar merupakan organ atau kelenjar terbesar dari tubuh yang berfungsi sebagai pusat metabolisme, hal ini menjadikan fungsi hepar sebagai organ vital. Sel hepar rentan terhadap kerusakan dan penyakit sebab sel sel hepar relatif kurang mendapat oksigen. Hal ini bisa dijelaskan bahwa sel-sel hepar mendapat suplai darah dari vena portae hepatis yang kaya makanan tetapi tidak mengandung oksigen, dan terkadang toksik. Meskipun demikian hepar mempunyai daya regenerasi yang tinggi, bahkan bila dilakukan reseksi sekalipun sel-sel hepar dapat tumbuh lagi.

Hepatitis A adalah infeksi hatiyang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Virus ini menyebar ketika orang yang makan atau minum sesuatu yang terkontaminasi oleh tinja dari orang yang terinfeksi HAV, hal ini disebut transmisi fekal-oral. Penyakit inierat kaitannya dengan sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan pribadi yang buruk. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak meyebabkan penyebabkan penyakit hati kronis dan jarang berakibat fatal, tetapi dapat menyebabkan gejala yang serius (WHO, 2008).

Penyakit Hepatitis A sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan dunia, jumlah pasien cenderung meningkat dan penyebarannya semakin meluas. Di negara maju, prevalensi seropositif meningkat secara bertahap seiring usia, di Amerika Serikat mencapai 50% pada usia 50 tahun. Infeksi HAV pada orang dewasa dapat menyebabkan morbiditas yang cukup besar dibandingkan dengan infeksi pada anak (Crawford, 2007).

Berdasarkan data dari rumah sakit di Indonesia, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar antara 39,8-68,3%. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang budaya hidup bersih dan sehat, kondisi lingkungan pemukiman


(13)

2

Universitas Kristen Maranatha yang semakin padat, dan tingkat ekonomi yang rendah. Lebih dari 75% anak dari berbagai benua Asia, Afrika, India, menunjukkan sudah memiliki antibodi anti-HAV pada usia 5 tahun. (Andri Sanityo, 2006).

Pembinaan serta peran masyarakat diperlukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Hepatitis A dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Upaya memotivasi masyarakat dilakukan pemerintah melalui kerjasama lintas program dan lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta. Meskipun demikian penyakit ini, masih endemis dan angka kesakitan cenderung meningkat di berbagai daerah.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di latar belakang, dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Berapa jumlah kasus hepatitis A di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011.

2. Bagaimana gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan jenis kelamin di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011. 3. Bagaimana gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan usia di Rumah Sakit

Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011.

4. Bagaimana gambaran keluhan utama pada pasien sehingga memeriksakan diri.

5. Bagaimana gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan pemeriksaan Serum Glutamic Oxalo-acetic Transaminase (SGOT) danSerum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011.


(14)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian :

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai penyakit hepatitis A, dalam upaya meningkatkan kewaspadaan masyarakat, dalam mencegah penyakit ini.

1.3.2 Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

 Mengetahui jumlah kasus hepatitis A di RS Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011– Desember 2011.

 Mengetahui gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan jenis kelamin, usia dan keluhan utama di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011.

 Mengetahui gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan peningkatan kadar transaminase serum SGOT dan SGPT di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis :

Menambah wawasan mengenai kejadian hepatitis A, sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini.

1.4.2 Manfaat Praktis

Menambah wawasan mengenai hepatitis A dengan faktor risikonya sehingga dapat dilakukan pencegahan dan deteksi dini hepatitis A.


(15)

4

Universitas Kristen Maranatha 1.5Landasan Teori

Hepatitis A merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi HAV, dengan masa inkubasi 2 - 6 minggu. HAV tidak menyebabkan hepatitis kronis dan jarang menyebabkan hepatitis fulminan. Angka kematian akibat HAV sangat rendah, sekitar 0,1% dan lebih sering terjadi pada pasien yang sudah mengidap penyakit hati akibat penyebab lain, misalnya virus hepatitis B atau intoksikasi alkohol (Crawford, 2009; Davis, 2012).

Hepatitis A di tularkan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi dengan HAV, baik melalui makanan, air, darah dan feces yang terkontaminasi. Penyebaran HAV cenderung terjadi pada penderita yang berusia diatas 19. Gejala yang sering ditimbulkan adalah nausea, vomiting, diare, feces berwarna pucat, demam yang tidak terlalu tinggi, nafsu makan berkurang, cepat lelah dan urine bewarna seperti teh (Davis, 2012).

Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan pada penyakit Hepatitis Virus A adalah pemeriksaan kadar transaminase yaitu Serum Glutamic oxalo-acetic transaminase (SGOT) / Aspartate aminotransferase (AST) dan Serum Glutamic pyruvic transaminase (SGPT) / Alanine aminotransferase (ALT). SGOT terdapat dalam serum dan jaringan terutama di jantung, hepar, muskulatur, ginjal, dan pancreas. SGPT juga tersebar di seluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak di hepar. Pemeriksaan kadar transaminase merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan pada berbagai penyakit hepar dan penyakit lainnya. Peningkatan serum transaminase (SGPT dan SGOT) menandakan adanya kerusakan pada hepar dan mengindentifikasi adanya berbagai proses patofisiologi yang disebabkan oleh hepatitis virus. SGPT lebih spesifik dibandingkan SGOT karena peningkatan SGOT sering dikaitkan dengan kerusakan otot. Secara teori penderita hepatitis akut A dengan peningkatan transaminase hingga 30 kali dari harga normal merupakan hal yang sering ditemukan, biasanya diikuti dengan peningkatan alkalifosfatase dan gamma glutamil transferase (GGT) (Fischbach,2009). Diagnosis pasti ditegakkan melalui IgM anti HAV yang positif reaktif (Davis, 2012).


(16)

5

Universitas Kristen Maranatha Tindakan preventif dilakukan melalui upaya perbaikan hygiene sanitasi lingkungan, makanan dan minuman, dan isolasi penderita yang terinfeksi HAV (Lemon, 2006).

1.6Metodologi

Jenis Penelitian : Observasional deskriptif Rancangan Penelitian : Retrospective study

Teknik pengambilan data : Observasi/telaah data sekunder rekam medik Rumah Sakit Immanuel

Instrumen : Pengamatan/Observation

Populasi : Pasien hepatitis A yang berobat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011 – Desember 2011.

Jumlah Sampel : Whole sample

Teknik analisis : Univariat dengan menggunakan statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai pembahasannya

1.7 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Ruang Rekam Medik RS Hasan Sadikin Bandung

Waktu : Februari 2012– Februari 2013


(17)

28 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian kasus hepatitis A di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama satu tahun dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Jumlah kasus hepatitis A di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011-Desember 2011 adalah 95 kasus.

2. Gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan jenis kelamin di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011 terbanyak pada laki-laki dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan yaitu 65:30 = 13:6.

3. Gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan usia di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011 paling banyak ditemukan pada kelompok usia 10-19 tahun yaitu 41,05%, dan insidensi yang paling jarang ditemukan pada kelompok usia ≥50 tahun yaitu sebanyak 1,0%. 4. Gambaran keluhan utama pada pasien adalah ikterus (72,32%), disusul dengan

urine seperti teh (41,67%) dan yang paling sedikit yaitu sakit kepala (2,08%). 5. Gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan pemeriksaan Serum Glutamic

Oxalo-acetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic

Transaminase (SGPT) di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011 yaitu kadar SGPT terbanyak adalah lebih dari 30 kali lipat dari nilai normal pada 52 kasus (54,74%). Pemeriksaan SGOT dengan kadar terbanyak adalah kurang dari 30 kali nilai normal sebanyak 70 kasus (73,68).

5.2. Saran

1. Penelitian ini hanya mengungkapkan sedikit tentang penyakit hepatitis A di RS Hasan Sadikin untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat mengetahui penyebaran dan pencegahan lebih lanjut.


(18)

29

Universitas Kristen Maranatha 2. Penelitian ini hanya mengungkapkan sedikit gambaran tentang penyakit

hepatitis A di untuk itu perlu penelitian lebih lanjut yang menekankan pada pencegahan penyakit hepatitis A.

3. Perlu pencatatan rekam medik yang lebih baik agar lebih mempermudah dalam penelitian atau untuk sebagai bukti pengobatan setiap pasien.

4. Masyarakat untuk menyadari pentingnya hidup bersih dan sehat dalam mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik.


(19)

30

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Andi Susanto. 2009. Gambaran Serum Transaminase pada Penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2008 – Desember 2008. http://repository.maranatha.edu/2122/1/0610114 (15 Desember 2012). Andri Sanityoso. 2006. Hepatitis Virus Akut. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang

Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata, Siti Setiadi : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Hal 427 - 432.

Bacon, B.R. 2008. Harrison's PRINCIPLES OF INTERNAL MEDICINE.17th edition. United States of America : The McGraw-Hill Companies, Inc. p 302, 303.

Crawford, J.M. 2007. Hati & Saluran Empedu. Dalam : Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7. Alih bahasa : Huriawati Hartanto, Nurwany Darmaniah, Nanda Wulandari. Volume 2. Jakarta: EGC. Hal 673 – 675.

Daniel, S.W., Widjaja, P., 2009, Anatomi Tubuh Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 357-360.

Davis C. 2012. Hepatitis A.

http://www.emedicinehealth.com/hepatitis_a/article_em.htm. (11 Desember 2012).

Fischbach, Marshal Barnett. 2009. A Manual Of Laboratory and Diagnostic Test. 8th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p 412-421.

Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Gartner LP, Hiatt JL. 2007. Color Textbook of Histology. Edisi ke-2. Philadelphia: WB Saunders Company.

Hanifah Oswari. 2005. Kejadian Luar Biasa Hepatitis A di SMPN-259 Jakarta Timurwww.idai.or.id/saripediatri/pdfile/6-4-6.pdf 15 November 2012

Indah Purnamasari. 2012. Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Penyakit Hepatitis A pada Siswa SMAN 04 Depok Tahun 2012

www.library.upnvj.ac.id/pdf/.../1010712028/AWAL.pdf (14 November 2012). Jawetz, M. & A. 2004. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 23. Alih bahasa :


(20)

31

Universitas Kristen Maranatha LSU Health Shreveport. 2009. Laboratory Test.

www.sh.lsuhsc.edu/fammed/outpatientmanual/content.html (20 Desember 2012 ).

Martin A and Lemon SM. 2006. Hepatitis A virus. From discovery to Vaccines. Hepatology: Vol 45 No.2 Suppl 1, S164-S172.

Murray, Robert K. 2006. Porphyrins dan Bile Pigments dalam : Harper’s Illustrated Biochemistry. edisi 27. Boston : McGraw-Hill : 279-293.

Nabili S. 2012. Liver Blood Test.

http://www.emedicinehealth.com/liver_blood_test_em.htm (14 Desember 2012).

Noer, Sjaifoellah, Julitasari Sundoro. 2007. Hepatitis A dalam buku Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: FKUI. hal 193-199.

Rifai Amirudin. 2009. Fisiologi dan Biokimia Hati dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Internal Publishing. Hal. 627-633.

Snell, R.S. 2007. Clinical Anatomy. Toronto : Little Brown Company.

Soemohardjo, Soewignjo, dkk. 1983. Tes Faal Hati. Bandung: Alumni. hal 44-53. WHO. 2008. Hepatitis A. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs328/en/


(1)

1.5Landasan Teori

Hepatitis A merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi HAV, dengan masa inkubasi 2 - 6 minggu. HAV tidak menyebabkan hepatitis kronis dan jarang menyebabkan hepatitis fulminan. Angka kematian akibat HAV sangat rendah, sekitar 0,1% dan lebih sering terjadi pada pasien yang sudah mengidap penyakit hati akibat penyebab lain, misalnya virus hepatitis B atau intoksikasi alkohol (Crawford, 2009; Davis, 2012).

Hepatitis A di tularkan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi dengan HAV, baik melalui makanan, air, darah dan feces yang terkontaminasi. Penyebaran HAV cenderung terjadi pada penderita yang berusia diatas 19. Gejala yang sering ditimbulkan adalah nausea, vomiting, diare, feces berwarna pucat, demam yang tidak terlalu tinggi, nafsu makan berkurang, cepat lelah dan urine bewarna seperti teh (Davis, 2012).

Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan pada penyakit Hepatitis Virus A adalah pemeriksaan kadar transaminase yaitu Serum Glutamic oxalo-acetic transaminase (SGOT) / Aspartate aminotransferase (AST) dan Serum Glutamic pyruvic transaminase (SGPT) / Alanine aminotransferase (ALT). SGOT terdapat dalam serum dan jaringan terutama di jantung, hepar, muskulatur, ginjal, dan pancreas. SGPT juga tersebar di seluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak di hepar. Pemeriksaan kadar transaminase merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan pada berbagai penyakit hepar dan penyakit lainnya. Peningkatan serum transaminase (SGPT dan SGOT) menandakan adanya kerusakan pada hepar dan mengindentifikasi adanya berbagai proses patofisiologi yang disebabkan oleh


(2)

5

Tindakan preventif dilakukan melalui upaya perbaikan hygiene sanitasi lingkungan, makanan dan minuman, dan isolasi penderita yang terinfeksi HAV (Lemon, 2006).

1.6Metodologi

Jenis Penelitian : Observasional deskriptif Rancangan Penelitian : Retrospective study

Teknik pengambilan data : Observasi/telaah data sekunder rekam medik Rumah Sakit Immanuel

Instrumen : Pengamatan/Observation

Populasi : Pasien hepatitis A yang berobat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011 – Desember 2011.

Jumlah Sampel : Whole sample

Teknik analisis : Univariat dengan menggunakan statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai pembahasannya

1.7 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Ruang Rekam Medik RS Hasan Sadikin Bandung Waktu : Februari 2012– Februari 2013


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian kasus hepatitis A di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama satu tahun dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Jumlah kasus hepatitis A di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011-Desember 2011 adalah 95 kasus.

2. Gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan jenis kelamin di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011 terbanyak pada laki-laki dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan yaitu 65:30 = 13:6.

3. Gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan usia di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011 paling banyak ditemukan pada kelompok usia 10-19 tahun yaitu 41,05%, dan insidensi yang paling jarang ditemukan pada kelompok usia ≥50 tahun yaitu sebanyak 1,0%. 4. Gambaran keluhan utama pada pasien adalah ikterus (72,32%), disusul dengan

urine seperti teh (41,67%) dan yang paling sedikit yaitu sakit kepala (2,08%). 5. Gambaran penyakit hepatitis A berdasarkan pemeriksaan Serum Glutamic

Oxalo-acetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2011 yaitu kadar SGPT terbanyak adalah lebih dari 30 kali lipat dari nilai normal pada 52 kasus (54,74%). Pemeriksaan SGOT dengan kadar terbanyak adalah kurang dari 30 kali nilai normal sebanyak 70 kasus (73,68).


(4)

29

2. Penelitian ini hanya mengungkapkan sedikit gambaran tentang penyakit hepatitis A di untuk itu perlu penelitian lebih lanjut yang menekankan pada pencegahan penyakit hepatitis A.

3. Perlu pencatatan rekam medik yang lebih baik agar lebih mempermudah dalam penelitian atau untuk sebagai bukti pengobatan setiap pasien.

4. Masyarakat untuk menyadari pentingnya hidup bersih dan sehat dalam mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Andi Susanto. 2009. Gambaran Serum Transaminase pada Penderita Hepatitis Virus A di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2008 – Desember 2008. http://repository.maranatha.edu/2122/1/0610114 (15 Desember 2012). Andri Sanityoso. 2006. Hepatitis Virus Akut. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang

Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata, Siti Setiadi : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Hal 427 - 432.

Bacon, B.R. 2008. Harrison's PRINCIPLES OF INTERNAL MEDICINE.17th edition. United States of America : The McGraw-Hill Companies, Inc. p 302, 303.

Crawford, J.M. 2007. Hati & Saluran Empedu. Dalam : Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7. Alih bahasa : Huriawati Hartanto, Nurwany Darmaniah, Nanda Wulandari. Volume 2. Jakarta: EGC. Hal 673 – 675.

Daniel, S.W., Widjaja, P., 2009, Anatomi Tubuh Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 357-360.

Davis C. 2012. Hepatitis A.

http://www.emedicinehealth.com/hepatitis_a/article_em.htm. (11 Desember 2012).

Fischbach, Marshal Barnett. 2009. A Manual Of Laboratory and Diagnostic Test. 8th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p 412-421.

Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Gartner LP, Hiatt JL. 2007. Color Textbook of Histology. Edisi ke-2. Philadelphia: WB Saunders Company.

Hanifah Oswari. 2005. Kejadian Luar Biasa Hepatitis A di SMPN-259 Jakarta Timur www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/6-4-6.pdf 15 November 2012


(6)

31

LSU Health Shreveport. 2009. Laboratory Test.

www.sh.lsuhsc.edu/fammed/outpatientmanual/content.html (20 Desember 2012 ).

Martin A and Lemon SM. 2006. Hepatitis A virus. From discovery to Vaccines.

Hepatology: Vol 45 No.2 Suppl 1, S164-S172.

Murray, Robert K. 2006. Porphyrins dan Bile Pigments dalam : Harper’s

Illustrated Biochemistry. edisi 27. Boston : McGraw-Hill : 279-293. Nabili S. 2012. Liver Blood Test.

http://www.emedicinehealth.com/liver_blood_test_em.htm (14 Desember 2012).

Noer, Sjaifoellah, Julitasari Sundoro. 2007. Hepatitis A dalam buku Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: FKUI. hal 193-199.

Rifai Amirudin. 2009. Fisiologi dan Biokimia Hati dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Internal Publishing. Hal. 627-633.

Snell, R.S. 2007. Clinical Anatomy. Toronto : Little Brown Company.

Soemohardjo, Soewignjo, dkk. 1983. Tes Faal Hati. Bandung: Alumni. hal 44-53. WHO. 2008. Hepatitis A. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs328/en/