Studi Deskriptif Mengenai Achievement Goal Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (Suatu Studi Pada Siswa-siswi Kelas 8 SMP X, Bandung).

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Achievement Goal yang dominan yang dimiliki siswa-siswi kelas 8 SMP X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, dan sampel dalam penelitian ini berukuran 92 orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner Achievement Goal. Alat ukur ini merupakan modifikasi dari alat ukur achievement goal yang dikembangkan oleh Elliot & McGregor (2001). Alat ukur ini terdiri atas 11 item, yang mengukur 4 jenis achievement goal dengan validitas alat ukur pada masing-masing jenis achievement goal yaitu antara 0,527 sampai dengan 0,760 dan reliabilitas alat ukur pada masing-masing jenis achievement goal adalah antara 0,689 sampai 0,862.

Hasil penelitian ini menggambarkan achievement goal yang dominan yang dimiliki oleh siswa-siswi kelas 8 SMP X Bandung adalah mastery avoidance goal, yang berarti siswa-siswi kelas 8 SMP X Bandung memiliki tujuan belajar untuk tetap menjaga kemampuannya dan berusaha untuk menghindari kegagalan tanpa mencari informasi lebih dalam dari apa yang dipelajarinya.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti mengajukan saran untuk dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada achievement goal.


(2)

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Kata pengantar ... iii

Daftar isi... vi

Daftar gambar ... viii

Daftar tabel ... ix

Daftar lampiran ... x

BAB I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar belakang masalah... 1

1.2 Identifikasi masalah ... 8

1.3 Maksud dan tujuan penelitian ... 8

1.4 Kegunaan penelitian... 9

1.5 Kerangka pemikiran... 9

1.6 Asumsi ... 17

BAB II Tinjauan Pustaka ... 18

2.1 Motif Berprestasi ... 18

2.1.1 Pengertian motif ... 18

2.1.2 Penggolongan motif... 19

2.1.3 Proses motif ... 21

2.1.4 Prinsip dasar motif... 23


(3)

2.1.6 Pengertian motif berprestasi ... 25

2.1.7 Proses motif berprestasi... 27

2.1.8 Perkembangan motif berprestasi pada remaja ... 34

2.1.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motif berprestasi... 35

2.2 Achievement goal ... 37

2.2.1 Jenis achievement goal ... 39

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi achievement goal ... 43

2.3. Masa remaja ... 46

2.3.1 Pengertian remaja... 46

2.3.2 Ciri-ciri umum masa remaja ... 46

2.3.3 Perkembangan kognitif pada masa remaja... 48

2.3.4 Tahap perkembangan remaja menurut Erikson ... 49

BAB III Metodologi penelitian ... 51

3.1 Rancangan penelitian... 51

3.2 Variabel penelitian dan definisi operasional ... 52

3.3 Alat ukur ... 53

3.3.1 Kuesioner ... 53

3.3.2 Data pribadi dan data penunjang... 54

3.3.3 Validitas dan reliabilitas alat ukur ... 54

3.3.3.1 Validitas alat ukur... 54

3.3.3.2 Reliabilitas alat ukur... 55

3.4 Populasi sasaran dan teknik penarikan sampel... 57


(4)

3.4.2 Karakteristik populasi... 57

3.4.3 Penarikan sampel... 57

3.5 Teknik analisis... 57

BAB IV Hasil dan pembahasan ... 59

4.1 Gambaran responden ... 59

4.2 Hasil penelitian... 61

4.3 Pembahasan ... 64

BAB V Kesimpulan dan saran ... 73

5.1 Kesimpulan... 73

5.2 Saran ... 74

Daftar pustaka ... 76

Daftar rujukan ... 78 Lampiran


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema kerangka pikir... 16 Gambar 2.1 Skema siklus motif... 22 Gambar 3.1 Skema desain penelitian... 51


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis item dalam achievement goal questionnaire... 53

Tabel 3.2 Kriteria validitas item ... 55

Tabel 3.3 Nilai validitas alat ukur... 55

Tabel 3.4 Kriteria reliabilitas alat ukur ... 56

Tabel 3.5 Reliabilitas alat ukur ... 56

Tabel 4.1 Tabel persentase responden berdasarkan jenis kelamin... 59

Tabel 4.2 Tabel persentase usia responden... 60

Tabel 4.3 Tabel persentase responden berdasarkan suku bangsa ... 60

Tabel 4.4 Tabel persentase achievement goal siswa kelas 8 SMP X Bandung 61 Tabel 4.5 Tabel persentase responden berdasarkan keyakinan dapat mengikuti pelajaran dengan baik ... 62

Tabel 4.6 Tabel persentase responden berdasarkan pandangan mengenai kecerdasaan ... 62

Tabel 4.7 Tabel persentase responden berdasarkan perasaan khawatir ditolak teman-teman... 63

Tabel 4.8 Tabel persentase responden berdasarkan pendidikan ayah... 63

Tabel 4.9 Tabel persentase keyakinan dapat mengikuti pelajaran... 69

Tabel 4.10 Tabel persentase pandangan mengenai kecerdasan ... 70

Tabel 4.11 Tabel persentase penolakan dari teman ... 71

Tabel 4.12 Tabel persentase pendidikan ayah ... 72


(7)

DAFTAR LAMPIRAN   

Alat ukur Achievement Goal  

Analisis validitas dan reliabilitas alat ukur 

Tabel data pribadi  

Tabel data penunjang 

Data kuesioner achievement goal 

Hasil pengolahan data kuesioner achievement goal 


(8)

 

Alat Ukur 

ACHIEVEMENT

 

GOAL

 

Isilah atau beri tanda silang (X) pada kotak yang disediakan sesuai dengan  keadaan diri Anda ! 

 

1. Jenis kelamin  : † Laki‐laki    † Perempuan 

2. Usia    : ________________tahun 

3. Suku bangsa   : † Sunda  † Jawa  † Betawi  † Batak 

  † Tionghoa  † Lain‐lain, sebutkan ______________ 

4. Dalam banyak   hal, saya terdorong untuk mencapai prestasi yang tinggi. 

† Ya        † Tidak 

5. Saya dicekam oleh ketakutan akan mengalami kegagalan. 

† Sering      † Jarang      †  Tidak pernah 

6. Saya yakin dapat mengikuti pelajaran dengan baik. 

† Sering      † Jarang       † Tidak pernah 

7. Saya memandang diri saya  :  

† Pandai      † Kurang pandai 

8. Menurut saya, kecerdasan adalah sesuatu yang : 

† Dapat ditingkatkan    † menetap 

9. Bagi saya, bergaul dengan teman‐teman merupakan hal yang : 

† Sangat penting   † Cukup penting    † Kurang penting 

10.Saya merasa khawatir ditolak oleh teman‐teman. 

† Sering      † Kadang‐kadang    † T 

11.Kondisi ekonomi keluarga saya : 

† Tinggi      † Sedang      † Rendah 


(9)

 

13.Pendidikan Ibu : 

† SD  † SMP   † SMA  † S1    † S2    † S3 

 

14.Menurut Anda, fasilitas belajar di rumah : 

† Sangat memadai   

† Cukup memadai   

† Kurang memadai   

† Sama sekali tidak memadai 

 

15.Menurut  Anda, suasana belajar di rumah saat ini : 

† Sangat mendukung untuk belajar 

† Cukup mendukung untuk belajar 

† Kurang mendukung untuk belajar 


(10)

Berikan jawaban Anda untuk 12 pertanyaan di bawah ini berdasarkan skala antara 1  (sama sekali tidak menggambarkan diri saya) dan 7 (sangat menggambarkan diri saya)  dengan memberikan tanda silang (X) pada angka yang paling sesuai dengan diri Anda.   Tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk pernyataan‐pernyataan berikut ini.   Kami ingin mengetahui apa yang Anda alami. 

 

    Sama sekali tidak 

menggambarkan   diri saya 

Sangat  menggambarkan  diri saya 

No.  Pernyataan 

1. 

Mendapatkan nilai yang lebih tinggi daripada siswa‐siswi 

lain di kelas, merupakan hal yang penting untuk saya.  1  2  3  4  5  6  7  2. 

Berprestasi lebih baik dibandingkan dengan siswa‐siswi 

lain di kelas, merupakan hal yang penting bagi saya.  1  2  3  4  5  6  7  3. 

Saya memiliki target untuk mendapatkan nilai‐nilai yang 

lebih baik daripada kebanyakan siswa lain.  1  2  3  4  5  6  7 

4. 

Agar tidak terlihat bodoh di mata teman‐teman saya  merupakan hal penting bagi saya. Oleh karena itu saya  berusaha untuk mendapatkan nilai baik. 

1  2  3  4  5  6  7 

5. 

Tidak diremehkan oleh teman‐teman merupakan hal  yang penting bagi saya.  Oleh karena itu saya berusaha  untuk berprestasi baik. 

1  2  3  4  5  6  7 

6. 

Agar tidak dinilai bodoh oleh guru merupakan hal yang  penting bagi saya. Oleh karena itu saya berusaha untuk  berprestasi baik. 

1  2  3  4  5  6  7 

7. 

Mempelajari sebanyak mungkin pengetahuan pada  setiap mata pelajaran, merupakan hal yang penting bagi  saya. 

1  2  3  4  5  6  7 

8. 

Memahami materi pelajaran sedalam mungkin, penting 


(11)

9. 

Menguasai sepenuhnya materi‐materi yang diberikan di 

kelas, sangat penting bagi saya.  1  2  3  4  5  6  7 

10. 

Mempelajari secukupnya materi pelajaran agar dapat  mengikuti penjelasan guru di kelas, merupakan hal yang  penting bagi saya. 

1  2  3  4  5  6  7 

11. 

Saya belajar secukupnya agar tetap mengingat materi 

yang sudah diajarkan di kelas.  1  2  3  4  5  6  7 

12. 

Mempelajari materi yang diajarkan guru sudah cukup  bagi saya.  Oleh karena itu saya tidak mencari informasi  dari sumber lain

1  2  3  4  5  6  7 


(12)

TABEL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR ACHIEVEMENT GOAL   

Performance Approach Goal 

Tabel korelasi antar item Performance Approach Goal 

  Item  1  Item 2  Item 3 

Item 1  1,000     

Item 2  0,588  1,000   

Item 3  0,566  0,760  1,000 

 

Nilai Reliabilitas = 0,842 

 

Performance Avoidance Goal 

Tabel korelasi antar item Performance Avoidance Goal 

  Item  4  Item 5  Item 6 

Item 4  1,000     

Item 5  0,551  1,000   

Item 6  0,555  0,544  1,000 

 

Nilai Reliabilitas = 0,784 

 

Mastery  Approach Goal 

Tabel korelasi antar item Mastery  Approach Goal 

  Item  7  Item 8  Item 9 

Item 7  1,000     

Item 8  0,727  1,000   

Item 9  0,606  0,701  1,000 

  


(13)

Mastery Avoidance Goal 

Tabel korelasi antar item Mastery Avoidance  Goal 

  Item  10  Item 11  Item 12 

Item 10  1,000     

Item 11  0,527  1,000   

Item 12  ‐0,786  ‐0,267  1,000 

 

Nilai Reliabilitas sebelum item 12 dibuang = 0,275 


(14)

 

TABEL DATA PRIBADI   

No.  Responden

 

Jenis 

kelamin  Usia  Suku bangsa

 

1

 

Laki‐laki  15

 

Non Tionghoa 

2

 

Perempuan  14

 

Tionghoa 

3

 

Laki‐laki  14

 

Non Tionghoa 

4

 

Perempuan  14

 

Non Tionghoa 

5

 

Perempuan  13

 

Tionghoa 

6

 

Perempuan  13

 

Tionghoa 

7

 

Perempuan  13

 

Tionghoa 

8

 

Perempuan  14

 

Campuran 

9

 

Perempuan  14

 

Non Tionghoa 

10

 

Perempuan  14

 

Non Tionghoa 

11

 

Perempuan  15

 

Tionghoa 

12

 

Laki‐laki  14

 

Campuran 

13

 

Laki‐laki  13

 

Non Tionghoa 

14

 

Laki‐laki  15

 

Tionghoa 

15

 

Laki‐laki  14

 

Tionghoa 

16

 

Laki‐laki  15

 

Campuran 

17

 

Laki‐laki  14

 

Non Tionghoa 

18

 

Laki‐laki  16

 

Non Tionghoa 

19

 

Perempuan  14

 

Tionghoa 

20

 

Perempuan  14

 

Tionghoa 

21

 

Perempuan  15

 

Non Tionghoa 

22

 

Perempuan  14

 

Tionghoa 

23

 

Perempuan  14

 

Tionghoa 

24

 

Laki‐laki  14

 

Tionghoa 

25

 

Laki‐laki  14

 

Non Tionghoa 

26

 

Laki‐laki  13  Non Tionghoa 

27

 

Perempuan  14  Tionghoa 

28

 

Perempuan  13  Non Tionghoa 

29

 

Perempuan  14  Non Tionghoa 

30

 

Perempuan  14  Tionghoa 

31

 

Perempuan  13  Non Tionghoa 

32

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 


(15)

No.  Responden

 

Jenis 

kelamin  Usia  Suku bangsa

 

34

 

Laki‐laki  15  Non Tionghoa 

35

 

Perempuan  13  Tionghoa 

36

 

Perempuan  13  Tionghoa 

37

 

Perempuan  14  Non Tionghoa 

38

 

Perempuan  14  Tionghoa 

39

 

Laki‐laki  15  Tionghoa 

40

 

Laki‐laki  15  Non Tionghoa 

41

 

Perempuan  14  Tionghoa 

42

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 

43

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 

44

 

Laki‐laki  14  Non Tionghoa 

45

 

Laki‐laki  15  Campuran 

46

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 

47

 

Laki‐laki  15  Tionghoa 

48

 

Laki‐laki  13  Non Tionghoa 

49

 

Laki‐laki  13  Non Tionghoa 

50

 

Laki‐laki  14  Non Tionghoa 

51

 

Laki‐laki  14  Non Tionghoa 

52

 

Laki‐laki  13  Non Tionghoa 

53

 

Perempuan  13  Non Tionghoa 

54

 

Perempuan  13  Tionghoa 

55

 

Laki‐laki  14  Non Tionghoa 

56

 

Perempuan  14  Tionghoa 

57

 

Perempuan  14  Non Tionghoa 

58

 

Perempuan  14  Tionghoa 

59

 

Perempuan  14  Non Tionghoa 

60

 

Perempuan  14  Tionghoa 

61

 

Perempuan  14  Tionghoa 

62

 

Laki‐laki  15  Non Tionghoa 

63

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 

64

 

Perempuan  14  Non Tionghoa 

65

 

Laki‐laki  16  Tionghoa 

66

 

Laki‐laki  15  Tionghoa 

67

 

Laki‐laki  15  Non Tionghoa 

68

 

Laki‐laki  15  Tionghoa 

69

 

Laki‐laki  14  Non Tionghoa 

70

 

Laki‐laki  13  Tionghoa 


(16)

No.  Responden

 

Jenis 

kelamin  Usia  Suku bangsa

 

72

 

Perempuan  14  Non Tionghoa 

73

 

Perempuan  13  Non Tionghoa 

74

 

Perempuan  14  Tionghoa 

75

 

Perempuan  14  Tionghoa 

76

 

Perempuan  14  Tionghoa 

77

 

Perempuan  14  Campuran 

78

 

Laki‐laki  15  Tionghoa 

79

 

Laki‐laki  13  Non Tionghoa 

80

 

Laki‐laki  14  Non Tionghoa 

81

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 

82

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 

83

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 

84

 

Laki‐laki  14  Campuran 

85

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 

86

 

Perempuan  14  Tionghoa 

87

 

Perempuan  15  Tionghoa 

88

 

Laki‐laki  14  Non Tionghoa 

89

 

Perempuan  13  Non Tionghoa 

90

 

Perempuan  14  Tionghoa 

91

 

Laki‐laki  13  Tionghoa 

92

 

Laki‐laki  14  Tionghoa 


(17)

(18)

   

TABEL DATA PENUNJANG 

  No.  Responden  Terdorong  untuk  berprestasi  tinggi  Dicekam  ketakutan Yakin  dapat  mengikuti  pelajaran 

Memandang diri  pandai / kurang 

pandai  Memandang  kecerdasan  (dapat/tidak  dapat  ditingkatkan)

Derajat penting  bergaul 

Merasa  khawatir  ditolak teman  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  Ya  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Sering  Tidak  Tidak 

pernah  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  Ya  Sering  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  Ya  Sering  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  Ya  Sering  Sering  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Sering  Ya  Sering  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  10  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  11  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang  12  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  13  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah 


(19)

No.  Responden  Terdorong  untuk  berprestasi  tinggi  Dicekam  ketakutan Yakin  dapat  mengikuti  pelajaran 

Memandang diri  pandai / kurang 

pandai  Memandang  kecerdasan  (dapat/tidak  dapat  ditingkatkan)

Derajat penting  bergaul 

Merasa  khawatir  ditolak teman 

14  Ya  Tidak 

pernah  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  15  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang  16  Ya  Sering  Sering  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  17  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  18  Tidak  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah  19  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang  20  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  21  Ya  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  22  Tidak  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  23  Tidak  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Sering  24  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  25  Tidak  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  26  Ya  Sering  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  27  Tidak  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Sering  28  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  29  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  30  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  31  Tidak  Sering  Tidak 

pernah  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  32  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang 


(20)

No.  Responden  Terdorong  untuk  berprestasi  tinggi  Dicekam  ketakutan Yakin  dapat  mengikuti  pelajaran 

Memandang diri  pandai / kurang 

pandai  Memandang  kecerdasan  (dapat/tidak  dapat  ditingkatkan)

Derajat penting  bergaul 

Merasa  khawatir  ditolak teman  33  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  34  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  35  Ya  Jarang  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  36  Ya  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah  37  Ya  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  38  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  39  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  40  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah 

41  Ya  Tidak 

pernah  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  42  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  43  Ya  Sering  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah 

44  Ya  Tidak 

pernah  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  45  Ya  Jarang  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  46  Ya  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah  47  Tidak  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang  48  Ya  Sering  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  49  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  50  Ya  Jarang  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  51  Ya  Sering  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  52  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah 


(21)

No.  Responden  Terdorong  untuk  berprestasi  tinggi  Dicekam  ketakutan Yakin  dapat  mengikuti  pelajaran 

Memandang diri  pandai / kurang 

pandai  Memandang  kecerdasan  (dapat/tidak  dapat  ditingkatkan)

Derajat penting  bergaul 

Merasa  khawatir  ditolak teman  53  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  54  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  55  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  56  Ya  Sering  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  57  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang 

58  Ya  Tidak 

pernah  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang 

59  Ya  Tidak 

pernah  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  60  Ya  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  61  Ya  Sering  Sering  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah  62  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang  63  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  64  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  65  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Sering  66  Ya  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Sering  67  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Sering  68  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  69  Ya  Jarang  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  70  Ya  Sering  Sering  Pandai  Tidak dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang  71  Ya  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  72  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang 


(22)

No.  Responden  Terdorong  untuk  berprestasi  tinggi  Dicekam  ketakutan Yakin  dapat  mengikuti  pelajaran 

Memandang diri  pandai / kurang 

pandai  Memandang  kecerdasan  (dapat/tidak  dapat  ditingkatkan)

Derajat penting  bergaul 

Merasa  khawatir  ditolak teman  73  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  74  Ya  Sering  Sering  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  75  Ya  Sering  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  76  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang  77  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  78  Tidak  Jarang  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  79  Ya  Sering  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  80  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  81  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah  82  Ya  Sering  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah  83  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah  84  Ya  Sering  Sering  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah  85  Ya  Jarang  Jarang  Kurang pandai  Tidak dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang  86  Ya  Sering  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  87  Tidak  Jarang  Jarang  Kurang pandai  Dapat  Cukup penting  Tidak pernah  88  Ya  Jarang  Jarang  Pandai  Dapat  Cukup penting  Kadang‐kadang  89  Ya  Jarang  Sering  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  90  Tidak  Jarang  Sering  Kurang pandai  Dapat  Sangat penting  Kadang‐kadang  91  Ya  Sering  Jarang  Pandai  Dapat  Sangat penting  Tidak pernah  92  Tidak  Jarang  Tidak 


(23)

 

No. Responden 

Status  ekonomi  keluarga 

Pendidikan  Ayah 

Pendidikan  Ibu 

Fasilitas belajar di 

rumah  Suasana belajar di rumah 

1  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

2  Rendah  S1  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

3  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

4  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

5  Sedang  SMA  S1  Cukup  memadai  Sangat mendukung 

6  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

7  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

8  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Kurang mendukung 

9  Sedang  S2  S1  Sangat memadai  Sangat mendukung 

10  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  11  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  12  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  13  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  14  Sedang  SMA  SMA  Kurang memadai  Kurang mendukung  15  Sedang  SMA  SMA  Kurang memadai  Kurang mendukung 

16  Tinggi  S1  S2  Sangat memadai  Kurang mendukung 

17  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  18  Sedang  SMA  SMP  Cukup  memadai  Kurang mendukung 

19  Sedang  SMA  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 


(24)

No. Responden 

Status  ekonomi  keluarga 

Pendidikan  Ayah 

Pendidikan  Ibu 

Fasilitas belajar di 

rumah  Suasana belajar di rumah 

21  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

22  Sedang  S1  S2  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

23  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

24  Sedang  SMA  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

25  Sedang  S2  S2  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

26  Rendah  SMA  SMA  Kurang memadai  Cukup  mendukung 

27  Sedang  S1  S1  Sangat memadai  Sangat mendukung 

28  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

29  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  30  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Sangat mendukung 

31  Sedang  S1  S1  Sangat memadai  Sangat mendukung 

32  Sedang  SMP  SMP  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

33  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Sangat mendukung 

34  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Kurang mendukung 

35  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  36  Sedang  SMA  SMA  Sangat memadai  Cukup  mendukung 

37  Sedang  S1  SMA  Sangat memadai  Sangat mendukung 

38  Sedang  S1  S1  Sangat memadai  Sangat mendukung 

39  Sedang  SMA  SMA  Kurang memadai  Sama sekali tidak mendukung  40  Sedang  SMA  SMA  Kurang memadai  Sama sekali tidak mendukung 

41  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 


(25)

No. Responden 

Status  ekonomi  keluarga 

Pendidikan  Ayah 

Pendidikan  Ibu 

Fasilitas belajar di 

rumah  Suasana belajar di rumah 

43  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

44  Sedang  S1  SMA  Sangat memadai  Sangat mendukung 

45  Sedang  S1  S1  Sangat memadai  Sangat mendukung 

46  Sedang  S1  S1  Sangat memadai  Sangat mendukung 

47  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

48  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

49  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

50  Sedang  SMA  SMA  Kurang memadai  Kurang mendukung 

51  Sedang  S1  S1  Sangat memadai  Sangat mendukung 

52  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

53  Sedang  SMA  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

54  Sedang  S1  S1  Sangat memadai  Cukup  mendukung 

55  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

56  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  57  Sedang  SMA  SMA  Sangat memadai  Sangat mendukung  58  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Kurang mendukung 

59  Sedang  S2  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

60  Sedang  S2  S2  Cukup  memadai  Sangat mendukung 

61  Sedang  S2  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

62  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  63  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 


(26)

No. Responden 

Status  ekonomi  keluarga 

Pendidikan  Ayah 

Pendidikan  Ibu 

Fasilitas belajar di 

rumah  Suasana belajar di rumah 

65  Sedang  S1  S1  Sama sekali tidak memadai  Kurang mendukung 

66  Rendah  S1  S1  Kurang memadai  Kurang mendukung 

67  Rendah  SMA  SMP  Kurang memadai  Cukup  mendukung  68  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Sangat mendukung  69  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Kurang mendukung 

70  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Kurang mendukung 

71  Sedang  SMP  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

72  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

73  Sedang  S2  S2  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

74  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

75  Sedang  S1  S1  Sangat memadai  Sangat mendukung 

76  Sedang  S1  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

77  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

78  Tinggi  S1  S1  Sangat memadai  Cukup  mendukung 

79  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Kurang mendukung 

80  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

81  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  82  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Kurang mendukung  83  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

84  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Kurang mendukung 

85  Sedang  S1  SMA  Cukup  memadai  Sama sekali tidak mendukung  86  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 


(27)

No. Responden 

Status  ekonomi  keluarga 

Pendidikan  Ayah 

Pendidikan  Ibu 

Fasilitas belajar di 

rumah  Suasana belajar di rumah 

87  Sedang  SMA  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

88  Tinggi  S1  S1  Sangat memadai  Cukup  mendukung 

89  Sedang  SMA  SMA  Cukup  memadai  Cukup  mendukung  90  Rendah  SMA  SMA  Cukup  memadai  Kurang mendukung 

91  Sedang  S2  S1  Cukup  memadai  Cukup  mendukung 

92  Sedang  SMA  SMP  Cukup  memadai  Kurang mendukung   


(28)

 

DATA KUESIONER ACHIEVEMENT GOAL   

Performance Approach  Performance Avoidance  Mastery Approach  Mastery Avoidance 

No. 

Responden Item 1  Item 2  Item 3  Item 4  Item 5  Item 6  Item 7  Item 8  Item 9  Item 10  Item 11 

2  1  2  5  6  5  2  3  4  5  4 

3  5  4  4  5  5  4  4  4  5  4 

4  5  4  5  5  4  3  5  4  4  4 

6  7  6  7  6  6  3  4  4  5  5 

7  5  6  4  4  3  6  4  4  2  3 

7  7  7  7  7  7  6  7  7  6  6 

5  5  5  5  7  5  3  5  3  5  3 

7  7  7  6  5  5  3  4  4  4  6 

5  5  4  3  3  5  5  5  4  5  6 

10  5  5  6  7  7  6  4  6  6  7  7 

11  5  5  6  4  5  4  3  4  4  4  3 

12  4  4  4  5  5  5  5  4  4  6  6 

13  7  7  7  7  4  7  7  7  7  3  4 

14  6  6  7  7  7  7  6  7  6  5  5 

15  7  3  7  5  5  5  2  6  6  7  1 

16  7  7  6  7  7  6  7  7  6  6  6 

17  5  5  6  6  6  5  5  4  4  4  4 


(29)

Performance Approach  Performance Avoidance  Mastery Approach  Mastery Avoidance  No. 

Responden  Item 1  Item 2  Item 3  Item 4  Item 5  Item 6  Item 7  Item 8  Item 9  Item 10  Item 11 

19  3  3  2  2  3  2  3  3  3  3  3 

20  4  4  7  3  4  4  6  6  5  2  2 

21  7  7  7  7  7  7  5  5  5  7  7 

22  7  7  5  4  4  3  3  3  3  3  4 

23  7  7  7  1  7  7  1  1  1  7  7 

24  5  3  4  1  1  4  3  3  3  6  6 

25  3  2  4  6  5  5  1  1  1  4  5 

26  7  7  7  1  4  5  7  7  7  4  4 

27  2  2  2  3  2  4  3  3  5  5  5 

28  3  7  7  4  3  4  6  7  5  7  5 

29  3  7  7  6  6  6  6  5  5  7  5 

30  6  6  6  6  6  5  5  5  5  6  6 

31  6  6  6  6  6  6  6  5  5  6  6 

32  4  4  5  6  4  6  2  4  4  5  7 

33  4  7  7  1  7  4  7  7  4  4  4 

34  4  5  5  5  5  5  5  5  6  5  6 

35  4  6  7  2  2  3  7  7  7  4  4 

36  6  7  7  5  5  5  6  6  6  4  4 

37  7  5  4  7  7  6  5  4  1  6  2 

38  7  7  7  7  7  6  5  5  6  6  6 

39  6  7  7  6  6  6  5  6  7  6  6 

40  6  7  7  7  7  7  6  6  6  6  6 


(30)

Performance Approach  Performance Avoidance  Mastery Approach  Mastery Avoidance 

No. 

Responden Item 1  Item 2  Item 3  Item 4  Item 5  Item 6  Item 7  Item 8  Item 9  Item 10  Item 11 

42  6  4  5  6  6  4  4  7  6  5  5 

43  7  7  7  7  7  5  7  6  6  2  2 

44  6  6  6  4  6  6  7  7  7  6  7 

45  5  5  5  6  7  6  7  6  5  5  6 

46  5  5  6  6  5  6  5  5  5  5  5 

47  5  5  6  6  5  5  5  5  7  6  7 

48  5  5  6  5  5  5  4  6  5  4  4 

49  5  4  4  6  5  4  3  4  5  6  6 

50  5  5  6  6  5  5  5  5  6  6  6 

51  6  5  7  5  7  4  4  6  1  7  7 

52  4  4  5  4  6  4  4  5  4  5  6 

53  4  4  4  5  5  5  4  5  4  7  7 

54  4  4  4  5  5  5  4  4  5  5  5 

55  4  4  4  5  5  5  4  4  3  3  4 

56  4  5  6  4  7  5  3  5  2  7  7 

57  5  6  6  5  5  5  4  4  4  6  6 

58  4  4  5  5  6  6  6  5  6  5  6 

59  5  6  7  5  6  4  7  7  6  6  7 

60  5  5  7  5  5  6  7  7  7  6  7 

61  7  1  1  7  6  7  7  6  6  1  7 

62  5  4  4  5  4  4  2  1  1  3  5 

63  5  3  4  5  6  3  2  1  1  3  5 


(31)

Performance Approach  Performance Avoidance  Mastery Approach  Mastery Avoidance 

No. 

Responden Item 1  Item 2  Item 3  Item 4  Item 5  Item 6  Item 7  Item 8  Item 9  Item 10  Item 11 

65  4  5  4  7  7  4  3  4  7  5  1 

66  5  4  6  4  7  3  4  5  3  5  6 

67  5  4  6  7  6  7  7  6  4  2  1 

68  4  5  6  5  5  5  4  4  5  4  5 

69  1  1  1  3  3  2  1  1  2  4  5 

70  5  4  5  5  3  6  2  5  4  6  4 

71  5  5  5  4  3  2  2  3  4  5  5 

72  5  5  4  5  5  6  4  4  4  6  7 

73  7  7  7  6  7  7  6  6  6  6  7 

74  6  6  6  5  5  5  7  7  7  6  4 

75  4  4  7  7  7  7  4  4  5  7  5 

76  4  4  7  7  7  7  4  5  5  4  2 

77  5  5  4  6  6  6  4  5  6  7  6 

78  4  4  4  5  5  4  4  4  3  3  3 

79  5  5  5  4  5  6  5  6  6  7  7 

80  4  4  4  4  4  4  4  4  4  3  3 

81  4  5  6  5  5  5  4  4  5  4  5 

82  4  5  6  5  5  5  4  4  5  4  5 

83  5  5  6  6  5  5  4  4  4  3  3 

84  6  5  6  3  7  5  5  4  6  5  3 

85  4  5  7  3  2  3  6  6  5  2  2 

86  4  5  4  6  6  5  3  3  2  7  7 


(32)

Performance Approach  Performance Avoidance  Mastery Approach  Mastery Avoidance 

No. 

Responden Item 1  Item 2  Item 3  Item 4  Item 5  Item 6  Item 7  Item 8  Item 9  Item 10  Item 11 

88  7  4  7  5  5  1  1  7  7  1  7 

89  5  4  6  7  5  6  5  6  4  4  4 

90  3  3  3  4  4  4  5  4  5  4  1 

91  2  3  3  4  5  5  2  3  3  3  2 

92  4  3  4  3  4  3  5  3  5  2  2 


(33)

HASIL PENGOLAHAN DATA KUESIONER ACHIEVEMENT GOAL   

Rata‐rata  No. 

Responden  Performance 

Approach 

Performance  Avoidance 

Mastery  Approach 

Mastery  Avoidance 

Achievement Goal yang dominan  1.67  1.67  5.33  3  Performance Avoidance 

4  4  4.67  4  Performance Avoidance 

4.33  4.33  4.67  4  Performance Avoidance 

6.33  6.33  6.33  3.67  Performance Approach & Performance Avoidance 

6  6  3.67  4.67  Performance Approach 

7  7  7  6.67  Performance Approach & Performance Avoidance 

5  5  5.67  3.67  Performance Avoidance 

7  7  5.33  3.67  Performance Approach 

4.67  4.67  3.67  4.67  Mastery Avoidance  10  5.33  5.33  6.67  5.33  Mastery Avoidance  11  5.33  5.33  4.33  3.67  Performance Approach 

12  4  4  5  4.33  Mastery Avoidance 

13  7  7  6  7  Mastery Approach 

14  6.33  6.33  7  6.33  Performance Avoidance  15  5.67  5.67  5  4.67  Performance Approach 

16  6.67  6.67  6.67  6.67  Performance Approach, Performance Avoidance, & Mastery Approach  17  5.33  5.33  5.67  4.33  Performance Avoidance 

18  1.67  1.67  2.67  1.67  Mastery Avoidance 


(34)

Rata‐rata  No. 

Responden  Performance 

Approach 

Performance  Avoidance 

Mastery  Approach 

Mastery  Avoidance 

Achievement Goal yang dominan 

20  5  5  3.67  5.67  Mastery Approach 

21  7  7  7  5  Performance Approach, Performance Avoidance, & Mastery Avoidance  22  6.33  6.33  3.67  3  Performance Approach 

23  7  7  5  1  Performance Approach & Mastery Avoidance 

24  4  4  2  3  Mastery Avoidance 

25  3  3  5.33  1  Performance Avoidance 

26  7  7  3.33  7  Performance Approach & Mastery Approach 

27  2  2  3  3.67  Mastery Avoidance 

28  5.67  5.67  3.67  6  Mastery Approach & Mastery Avoidance  29  5.67  5.67  6  5.33  Performance Avoidance & Mastery Avoidance  30  6  6  5.67  5  Performance Approach & Mastery Avoidance 

31  6  6  6  5.33  Performance Approach, Performance Avoidance, & Mastery Avoidance  32  4.33  4.33  5.33  3.33  Mastery Avoidance 

33  6  6  4  6  Performance Approach & Mastery Approach  34  4.67  4.67  5  5.33  Mastery Avoidance 

35  5.67  5.67  2.33  7  Mastery Approach 

36  6.67  6.67  5  6  Performance Approach 

37  5.33  5.33  6.67  3.33  Performance Avoidance 

38  7  7  6.67  5.33  Performance Approach 

39  6.67  6.67  6  6  Performance Approach 

40  6.67  6.67  7  6  Performance Avoidance 

41  4  4  5  4.67  Performance Avoidance & Mastery Avoidance 


(35)

Rata‐rata  No. 

Responden  Performance 

Approach 

Performance  Avoidance 

Mastery  Approach 

Mastery  Avoidance 

Achievement Goal yang dominan 

43  7  7  6.33  6.33  Performance Approach 

44  6  6  5.33  7  Mastery Approach 

45  5  5  6.33  6  Performance Avoidance 

46  5.33  5.33  5.67  5  Performance Avoidance  47  5.33  5.33  5.33  5.67  Mastery Avoidance 

48  5.33  5.33  5  5  Performance Approach 

49  4.33  4.33  5  4  Mastery Avoidance 

50  5.33  5.33  5.33  5.33  Mastery Avoidance 

51  6  6  5.33  3.67  Mastery Avoidance 

52  4.33  4.33  4.67  4.33  Mastery Avoidance 

53  4  4  5  4.33  Mastery Avoidance 

54  4  4  5  4.33  Performance Avoidance & Mastery Avoidance 

55  4  4  5  3.67  Performance Avoidance 

56  5  5  5.33  3.33  Mastery Avoidance 

57  5.67  5.67  5  4  Mastery Avoidance 

58  4.33  4.33  5.67  5.67  Performance Avoidance & Mastery Approach 

59  6  6  5  6.67  Mastery Approach 

60  5.67  5.67  5.33  7  Mastery Approach 

61  3  3  6.67  6.33  Performance Avoidance 

62  4.33  4.33  4.33  1.33  Performance Approach & Performance Avoidance 

63  4  4  4.67  1.33  Performance Avoidance 

64  6.67  6.67  6.67  2  Performance Approach & Performance Avoidance  65  4.33  4.33  6  4.67  Performance Avoidance 


(36)

Rata‐rata  No. 

Responden  Performance 

Approach 

Performance  Avoidance 

Mastery  Approach 

Mastery  Avoidance 

Achievement Goal yang dominan 

66  5  5  4.67  4  Mastery Avoidance 

67  5  5  6.67  5.67  Performance Avoidance 

68  5  5  5  4.33  Performance Approach & Performance Avoidance 

69  1  1  2.67  1.33  Mastery Avoidance 

70  4.67  4.67  4.67  3.67  Mastery Avoidance 

71  5  5  3  3  Performance Approach & Mastery Avoidance  72  4.67  4.67  5.33  4  Mastery Avoidance 

73  7  7  6.67  6  Performance Approach 

74  6  6  5  7  Mastery Approach 

75  5  5  7  4.33  Performance Avoidance 

76  5  5  7  4.67  Performance Avoidance 

77  4.67  4.67  6  5  Mastery Avoidance 

78  4  4  4.67  3.67  Performance Avoidance 

79  5  5  5  5.67  Mastery Avoidance 

80  4  4  4  4  Performance Approach, Performance Avoidance, & Mastery Avoidance  81  5  5  5  4.33  Performance Approach & Performance Avoidance 

82  5  5  5  4.33  Performance Approach & Performance Avoidance  83  5.33  5.33  5.33  4  Performance Approach & Performance Avoidance 

84  5.67  5.67  5  5  Performance Approach 

85  5.33  5.33  2.67  5.67  Mastery Approach  86  4.33  4.33  5.67  2.67  Mastery Avoidance  87  3.67  3.67  4.67  4.67  Mastery Avoidance 


(37)

Rata‐rata  No. 

Responden  Performance 

Approach 

Performance  Avoidance 

Mastery  Approach 

Mastery  Avoidance 

Achievement Goal yang dominan 

89  5  5  6  5  Performance Avoidance 

90  3  3  4  4.67  Mastery Approach 

91  2.67  2.67  4.67  2.67  Performance Avoidance  92  3.67  3.67  3.33  4.33  Mastery Approach   


(38)

 

HASIL

 

TABULASI

 

SILANG

 

 

Tabel Tabulasi Silang : Jenis kelamin dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp-PAv-MAp

MAp-MAv

PAp- PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 6 14 5 14 5 1 0 1 0 1 0 0 47

Laki-laki % dari

Total 6,5% 15,2% 5,4% 15,2% 5,4% 1,1% ,0% 1,1% 0% 1,1% 0% 0% 51,1%

Jumlah 7 7 6 10 3 0 2 2 3 1 3 1 45

Jenis kelamin

Perempuan % dari

Total 7,6% 7,6% 6,5% 10,9% 3,3% 0% 2,2% 2,2% 3,3% 1,1% 3,3% 1,1% 48,9%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari

Total 14,1% 22,8% 12,0% 26,1% 8,7% 1,1% 2,2% 3,3% 3,3% 2,2% 3,3% 1,1% 100,0%


(39)

Tabel Tabulasi Silang : Suku bangsa dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp-PAv-MAp

MAp-MAv

PAp-PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 8 11 8 9 5 0 1 0 2 1 2 1 48

Tionghoa % dari

Total 8,7% 12,0% 8,7% 9,8% 5,4% 0% 1,1% 0% 2,2% 1,1% 2,2% 1,1% 52,2%

Jumlah 3 9 3 13 3 0 1 3 0 1 1 0 37

Non

Tionghoa % dari

Total 3,3% 9,8% 3,3% 14,1% 3,3% ,0% 1,1% 3,3% 0% 1,1% 1,1% 0% 40,2%

Jumlah 2 1 0 2 0 1 0 0 1 0 0 0 7

Suku bangsa

Campuran % dari

Total 2,2% 1,1% ,0% 2,2% 0% 1,1% 0% ,0% 1,1% 0% 0% 0% 7,6%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(40)

Tabel Tabulasi Silang : Dorongan untuk berprestasi tinggi dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp-PAv-MAp

MAp-MAv

PAp-PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 12 18 9 20 8 1 2 2 2 2 3 1 80

Ya % dari

Total 13,0% 19,6% 9,8% 21,7% 8,7% 1,1% 2,2% 2,2% 2,2% 2,2% 3,3% 1,1% 87,0%

Jumlah 1 3 2 4 0 0 0 1 1 0 0 0 12

Terdorong untuk berprestasi

tinggi TIdak % dari

Total 1,1% 3,3% 2,2% 4,3% 0% 0% 0% 1,1% 1,1% 0% 0% 0% 13,0%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(41)

Tabel Tabulasi Silang : Dicekam ketakutan dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp-PAv-MAp

MAp-MAv

PAp-PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 4 8 2 12 4 1 1 1 0 1 1 0 35

Sering % dari

Total 4,3% 8,7% 2,2% 13,0% 4,3% 1,1% 1,1% 1,1% 0% 1,1% 1,1% 0% 38,0%

Jumlah 9 11 7 12 4 0 1 2 3 1 1 0 51

Jarang % dari

Total 9,8% 12,0% 7,6% 13,0% 4,3% 0% 1,1% 2,2% 3,3% 1,1% 1,1% 0% 55,4%

Jumlah 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6

Dicekam ketakutan

Tidak

pernah % dari

Total 0% 2,2% 2,2% 0% 0% ,0% ,0% ,0% ,0% ,0% 1,1% 1,1% 6,5%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(42)

Tabel Tabulasi Silang : Keyakinan dapat mengikuti pelajaran dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp- PAv-MAp

MAp-MAv

PAp- PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 12 10 6 10 4 1 0 1 3 1 1 1 50

Sering % dari

Total 13,0% 10,9% 6,5% 10,9% 4,3% 1,1% 0% 1,1% 3,3% 1,1% 1,1% 1,1% 54,3%

Jumlah 1 11 4 14 4 0 2 1 0 1 2 0 40

Jarang % dari

Total 1,1% 12,0% 4,3% 15,2% 4,3% ,0% 2,2% 1,1% 0% 1,1% 2,2% 0% 43,5%

Jumlah 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2

Yakin dpt mengikuti pelajaran

Tidak

pernah % dari

Total 0% 0% 1,1% 0% 0% 0% 0% 1,1% 0% 0% 0% 0% 2,2%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(43)

Tabel Tabulasi Silang : Pandangan mengenai kepandaian diri dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp- PAv-MAp

MAp-MAv

PAp- PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 10 11 4 13 5 0 1 1 2 2 2 1 52

Pandai % dari

Total 10,9% 12,0% 4,3% 14,1% 5,4% 0% 1,1% 1,1% 2,2% 2,2% 2,2% 1,1% 56,5%

Jumlah 3 10 7 11 3 1 1 2 1 0 1 0 40

Memandang diri pandai/kurang

pandai Kurang

pandai % dari

Total 3,3% 10,9% 7,6% 12,0% 3,3% 1,1% 1,1% 2,2% 1,1% 0% 1,1% 0% 43,5%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(44)

Tabel Tabulasi Silang : Pandangan mengenai kecerdasan dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp- PAv-MAp

MAp-MAv

PAp- PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 13 21 10 23 8 1 2 3 3 2 3 1 90

Dapat

ditingkatkan % dari

Total 14,1% 22,8% 10,9% 25,0% 8,7% 1,1% 2,2% 3,3% 3,3% 2,2% 3,3% 1,1% 97,8%

Jumlah 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2

Memandang kecerdasan

Tidak dapat

ditingkatkan % dari

Total 0% 0% 1,1% 1,1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 2,2%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(45)

Tabel Tabulasi Silang : Derajat pentingnya bergaul dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp-PAv-MAp

MAp-MAv

PAp- PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 8 17 8 18 4 1 1 3 3 2 3 1 69

Sangat

penting % dari

Total 8,7% 18,5% 8,7% 19,6% 4,3% 1,1% 1,1% 3,3% 3,3% 2,2% 3,3% 1,1% 75,0%

Jumlah 5 4 3 6 4 0 1 0 0 0 0 0 23

Derajat penting

bergaul Cukup

penting % dari

Total 5,4% 4,3% 3,3% 6,5% 4,3% 0% 1,1% 0% 0% 0% 0% 0% 25,0%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(46)

Tabel Tabulasi Silang : Penolakan dari teman dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp-PAv-MAp

MAp-MAv

PAp- PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 1 3 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 7

Sering % dari

Total 1,1% 3,3% 0% 2,2% 0% 0% 0% 0% 1,1% 0% 0% 0% 7,6%

Jumlah 5 9 8 13 3 0 1 1 2 2 2 1 47

Kadang-kadang % dari

Total 5,4% 9,8% 8,7% 14,1% 3,3% ,0% 1,1% 1,1% 2,2% 2,2% 2,2% 1,1% 51,1%

Jumlah 7 9 3 9 5 1 1 2 0 0 1 0 38

Penolakan dari teman

Tidak

pernah % dari

Total 7,6% 9,8% 3,3% 9,8% 5,4% 1,1% 1,1% 2,2% 0% 0% 1,1% 0% 41,3%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(47)

Tabel Tabulasi Silang : Status ekonomi keluarga dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp-PAv-MAp

MAp-MAv

PAp-PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3

Tinggi % dari

Total 1,1% 1,1% 0% 0% 0% 1,1% 0% 0% 0% 0% ,0% 0% 3,3%

Jumlah 12 18 10 23 8 0 2 3 3 1 3 1 84

Sedang % dari

Total 13,0% 19,6% 10,9% 25,0% 8,7% ,0% 2,2% 3,3% 3,3% 1,1% 3,3% 1,1% 91,3%

Jumlah 0 2 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5

Status ekonomi keluarga

Rendah % dari

Total 0% 2,2% 1,1% 1,1% 0% 0% 0% ,0% 0% 1,1% 0% 0% 5,4%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(48)

Tabel Tabulasi Silang : Pendidikan ayah dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp-PAv-MAp

MAp-MAv

PAp-PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2

SMP % dari

Total 0% 0% 0% 1,1% 0% 0% 0% 0% 1,1% 0% 0% 0% 2,2%

Jumlah 7 7 6 12 6 0 1 0 1 1 1 1 43

SMA % dari

Total 7,6% 7,6% 6,5% 13,0% 6,5% 0% 1,1% 0% 1,1% 1,1% 1,1% 1,1% 46,7%

Jumlah 5 11 3 10 1 1 1 3 1 1 2 0 39

S1 % dari

Total 5,4% 12,0% 3,3% 10,9% 1,1% 1,1% 1,1% 3,3% 1,1% 1,1% 2,2% 0% 42,4%

Jumlah 1 3 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7

S2 % dari

Total 1,1% 3,3% 2,2% 1,1% ,0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 7,6%

Jumlah 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Pendidikan Ayah

S3 % dari

Total 0% 0% 0% 0% 1,1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1,1%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(49)

Tabel Tabulasi Silang : Pendidikan ibu dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv

PAp-PAv-MAp

MAp-MAv

PAp-PAv-MAv

PAp-MAv

PAp-MAp

PAv-MAv

PAv-MAp

Total

Jumlah 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 4

SMP % dari

Total 0% 1,1% 1,1% 2,2% 0% 0% 0% 0% 0% ,0% 0% 0% 4,3%

Jumlah 7 10 7 10 7 0 1 2 2 2 2 1 51

SMA % dari

Total 7,6% 10,9% 7,6% 10,9% 7,6% 0% 1,1% 2,2% 2,2% 2,2% 2,2% 1,1% 55,4%

Jumlah 4 9 2 12 1 0 1 1 1 0 1 0 32

S1 % dari

Total 4,3% 9,8% 2,2% 13,0% 1,1% 0% 1,1% 1,1% 1,1% 0% 1,1% ,0% 34,8%

Jumlah 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5

Pendidikan Ibu

S2 % dari

Total 2,2% 1,1% 1,1% 0% 0% 1,1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 5,4%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(50)

Tabel Tabulasi Silang : Fasilitas belajar di rumah dengan Achievement Goal yang dominan Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv PAp-PAv-MAp MAp-MAv PAp-PAv-MAv PAp-MAv PAp-MAp PAv-MAv PAv-MAp Total

Jumlah 3 5 1 4 0 1 0 1 0 0 1 0 16

Sangat

memadai % dari

Total 3,3% 5,4% 1,1% 4,3% 0% 1,1% 0% 1,1% 0% 0% 1,1% 0% 17,4%

Jumlah 8 12 10 18 8 0 2 2 3 1 2 1 67

Cukup

memadai % dari

Total 8,7% 13,0% 10,9% 19,6% 8,7% 0% 2,2% 2,2% 3,3% 1,1% 2,2% 1,1% 72,8%

Jumlah 2 3 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 8

Kurang

memadai % dari

Total 2,2% 3,3% 0% 2,2% 0% 0% 0% 0% 0% 1,1% 0% 0% 8,7%

Jumlah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Fasilitas belajar di rumah Sama sekali tidak memadai % dari

Total 0% 1,1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1,1%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari


(51)

Tabel Tabulasi Silang : Suasana belajar di rumah dengan Achievement Goal yang dominan

Achievement Goal dominan

PAp PAv MAp MAv

PAp-PAv PAp- PAv-MAp MAp-MAv PAp- PAv-MAv PAp-MAv PAp-MAp PAv-MAv PAv-MAp Total

Jumlah 2 4 2 4 1 0 0 1 1 1 0 0 16

Sangat mendukung untuk belajar

% dari

Total 2,2% 4,3% 2,2% 4,3% 1,1% 0% 0% 1,1% 1,1% 1,1% 0% 0% 17,4%

Jumlah 7 14 6 13 6 0 2 2 2 1 3 0 56

Cukup mendukung untk

belajar

% dari

Total 7,6% 15,2% 6,5% 14,1% 6,5% 0% 2,2% 2,2% 2,2% 1,1% 3,3% 0% 60,9%

Jumlah 3 2 2 7 1 1 0 0 0 0 0 1 17

Kurang mendukung untuk belajar

% dari

Total 3,3% 2,2% 2,2% 7,6% 1,1% 1,1% 0% 0% 0% 0% 0% 1,1% 18,5%

Jumlah 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

Suasana belajar di rumah Sangat tidak mendukung untuk belajar % dari

Total 1,1% 1,1% 1,1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 3,3%

Jumlah 13 21 11 24 8 1 2 3 3 2 3 1 92

Total % dari

Total 14,1% 22,8% 12,0% 26,1% 8,7% 1,1% 2,2% 3,3% 3,3% 2,2% 3,3% 1,1% 100,0%


(52)

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh berbagai perubahan yang secara terus menerus berlangsung. Kemajuan pesat dalam dunia informasi dan teknologi telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan pemikiran sebelumnya. Hal ini terlihat pada pergeseran tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran, dan cara-cara kehidupan yang berlaku.

Untuk dapat mengikuti perkembangan kemajuan informasi, komunikasi, dan teknologi ini, individu perlu memiliki rasa bersaing dengan segala sesuatu yang berkembang pada saat ini. Dengan kata lain, seorang individu perlu untuk mengikuti terus perkembangan yang ada saat ini. Dengan berkembangnya persaingan di era ini maka kemampuan bersaing secara sehat menjadi salah satu alternatif untuk dapat mempertahankan hidup. Individu harus berpikir untuk dapat mengikuti persaingan dalam mempertahankan hidupnya. Bagaimana cara seseorang berpikir sangat berpengaruh pada pola tingkah lakunya.

Pada remaja, pola tingkah laku merupakan hal yang penting. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Status individu sebagai seorang remaja tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang


(53)

2

pola tingkah laku remaja. Contohnya, memiliki prestasi yang baik di sekolah bisa meningkatkan harga diri remaja dalam pandangan kelompok sebaya. Mereka bisa lebih mudah diterima oleh rekan-rekan sebayanya.

Salah satu langkah untuk dapat mengikuti perkembangan yang terjadi saat ini adalah mengikuti pendidikan formal. Pendidikan formal sangat penting bagi individu dalam menambah pengetahuan mengenai apa saja yang perlu diketahui dan diterapkan dalam mengikuti perkembangan jaman. Saat ini, pendidikan di Indonesia masih terlihat membutuhkan peningkatan yang cukup tinggi jika dibandingkan negara-negara lain. Hasil penelitian terakhir dari studi perbandingan mengenai prestasi akademik internasional mengemukakan bahwa siswa kelas 8 di Indonesia menempati urutan ke-34 dan 36 untuk bidang matematika dan ilmu pasti, dari 46 negara yang berpartisipasi. (International

Association for the Evaluation of Educational Achievement or IEA, 2003). Ada

yang mengemukakan bahwa keadaan ini disebabkan pemerintah Indonesia yang mengalokasikan dana yang sangat kecil untuk pendidikan. (Central Intelligence

Agency [CIA], 2004; United Nations Development Programme [UNDP], 2003).

Dengan pengalokasian dana yang minim, masih banyak sekolah yang memiliki fasilitas belajar yang kurang baik.

Bila proses pendidikan masih bersifat konvensional, maka sumber daya manusia mendatang akan gagal untuk menghadapi persaingan. Proses pendidikan di sekolah harus dapat menjadikan sumber daya manusia yang kompeten dalam keahliannya. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan


(54)

3

berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu (Hilda Karli 2003 berdasarkan Pusat

Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2002).

Usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan melakukan perubahan pada kurikulum pembelajaran di sekolah. Meskipun sudah dilakukan beberapa kali perubahan kurikulum, namun pendidikan di Indonesia ini masih membutuhkan peningkatan hasil pendidikan yang cukup tinggi. Pusat Penelitian Pendidikan berusaha mencari pemecahan dalam menghadapi persaingain ini dengan merumuskan suatu kurikulum yang diharapkan dapat mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten. Kurikulum yang saat ini sedang berlangsung adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. KBK merupakan program pembelajaran berpola “student

centered”, yaitu kurikulum yang menitikberatkan pada kegiatan siswa, siswa

dipandang sebagai produsen bukan lagi sebagai konsumen seperti yang telah dilaksanakan sebelumnya (Hilda Karli, 2003). Di sini siswa harus dapat menggali sendiri suatu materi. Dalam hal ini guru dituntut untuk dapat mengaitkan pokok bahasan dengan informasi-informasi lain seperti surat kabar, internet, dan pakar dari bidang yang bersangkutan.


(55)

4

Menurut wawancara informal dengan guru-guru di dua sekolah menengah pertama di Bandung, KBK belum berhasil diterapkan di sekolah tempat mereka mengajar. Menurut mereka, hal ini mungkin disebabkan kurangnya kemampuan guru mengajar dengan sistem KBK ini atau dapat juga disebabkan karena kurangnya kemandirian siswa dalam mengikuti program KBK. Siswa masih memiliki sifat ingin disuapi dan sukar untuk berubah dengan mencari sendiri informasi-informasi yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Pengamatan ini menghasilkan dugaan bahwa implementasi kurikulum dan kebijaksanaan pendidikan, sebagai praktek dalam ilmu pendidikan, memerlukan penyesuaian dengan aspek sosial budaya dan pendidikan di mana sistem pendidikan dilakukan. Hal ini merupakan sesuatu yang memerlukan perhatian khusus dalam meningkatkan pendidikan khususnya di Indonesia.

Motivasi sangat penting dalam penerapan KBK. Dengan diterapkannya KBK, siswa harus lebih aktif dalam mencari informasi. Di sini terjadi perubahan yang menuntut inisiatif siswa dengan mencari sendiri informasi yang diperlukan. Siswa tidak hanya dapat menerima materi yang diajarkan dari guru, tapi juga perlu kreativitas dalam mencari informasi yang lebih mendalam. Dalam hal ini, motivasi dalam hal pendidikan menjadi sangat diperlukan. Kebijakan baru tidak hanya diadakan dengan menerapkan program baru yang diambil dari tempat lain tanpa mempertimbangkan keadaan di mana program tersebut akan diterapkan. Salah satu teori motivasi yang relevan adalah achievement goal theory, dimana achievement goal juga akan mempengaruhi pencapaian prestasi. Jika siswa tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar, maka siswa tersebut cenderung tidak


(56)

5

dapat mengikuti sistem KBK yang sedang diterapkan saat ini. Hal ini bisa mengakibatkan pencapaian prestasi yang kurang optimal. Achievement Goal

Theory, yang dikembangkan oleh sarjana-sarjana di Amerika Serikat (Ames, 1992; Dweck & Legget, 1988; Elliot, 1997; Nicholls, 1989; Urdan, 1997), adalah salah

satu dari teori motivasi yang saat ini dijadikan pedoman dalam membentuk keadaan kelas. Achievement goal theory menggambarkan tujuan siswa dalam belajar adalah hal yang penting untuk melihat proses belajar dengan hasil yang dicapainya. Dua macam orientasi dalam mencapai suatu tujuan berdasarkan literatur tersebut adalah mastery goal orientation dan performance goal

orientation. (Elliot, 1997; Pintrich, 2000). Masing-masing goal orientation

tersebut memiliki dua komponen yaitu pendekatan dan penghindaran (approach dan avoidance). Semua jenis achievement goal orientation tersebut bisa saja dimiliki oleh seorang siswa, namun siswa tersebut cenderung memiliki goal

orientation yang dominan. Dari keempat achievement goal ini, komponen approach terutama mastery approach dinilai lebih baik dibandingkan dengan avoidance. Siswa yang memiliki mastery approach cenderung ingin belajar lebih

dalam dari apa yang dipelajarinya, bukan sekedar mampu mengikuti pelajaran di sekolah. Siswa yang memiliki performance approach berusaha belajar dengan tujuan agar mereka lebih baik daripada orang lain. Jadi mereka belajar bukan kompetensi dari yang diutamakan, tapi lebih diutamakan pada persaingan dengan kelompok sosialnya. Sedangkan siswa yang memiliki mastery avoidance dan

performance avoidance, cenderung menghindari sesuatu yang dinilai buruk


(57)

6

Pada masa remaja memiliki kemampuan berpikir secara abstrak dan mampu menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Remaja dapat menelusuri keinginan diri sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Siswa SMP dipandang lebih mandiri dibandingkan dengan siswa SD. Dengan demikian, siswa diharapkan lebih dapat menentukan tujuan dari apa yang mereka lakukan dan mengetahui konsekuensi dari apa yang mereka lakukan. Contohnya adalah apakah mereka belajar hanya ingin naik kelas, atau ingin benar-benar memiliki kompetensi dari apa yang mereka pelajari, atau ingin bersaing dengan teman-temannya, atau takut dinilai bodoh oleh orang lain. Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa-siswi kelas 8, dapat disimpulkan bahwa tujuan mereka belajar bermacam-macam. Penerimaan dari lingkungan sosial adalah salah satu dari tujuan mereka belajar. Mereka belajar karena malu kalau dianggap bodoh oleh teman-teman atau gurunya. Mereka takut ditolak oleh teman-temannya kalau teman-temannya menganggap mereka bodoh. Tujuan yang lain adalah mereka tidak ingin tinggal kelas.

Mayoritas siswa SMP “X” memiliki prestasi yang cukup baik, ketuntasan belajar dapat terpenuhi. Namun beberapa guru mengeluh bahwa siswa yang memiliki nilai kurang, cenderung tidak berusaha untuk memperbaiki nilai-nilainya. Remedial selalu dilakukan untuk membantu siswa yang memiliki nilai kurang, namun seringkali tidak ada peningkatan hasil yang diperoleh.

Dari hasil wawancara dengan 22 orang siswa di SMP “X”, diperoleh hasil sebagai berikut : 15 siswa mengatakan bahwa tujuan mereka belajar karena ingin pandai dalam arti mereka bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh


(58)

7

gurunya, dengan harapan hasil yang dicapai akan digunakan untuk bekal masa depan. Mereka tidak mencari informasi tambahan di luar informasi yang diberikan guru, namun cenderung menerima saja apa yang diberikan oleh gurunya. Menurut mereka, yang penting adalah mereka dapat naik kelas. Tujuan di atas termasuk

mastery-avoidance goal orientation. Dua siswa mengatakan bahwa mereka belajar

karena mereka ingin benar-benar menguasai bidang tertentu karena mereka memiliki cita-cita menjadi ilmuwan, ini termasuk mastery-approach goal

orientation. Dua siswa ini senang mencari informasi-informasi tambahan dari

materi yang diajarkan gurunya. Mereka sering menggunakan fasilitas internet untuk mendapatkan informasi-informasi tersebut. Dalam kegiatan belajar di sekolah juga, mereka lebih aktif dengan banyak bertanya. Menurut mereka, praktikum adalah sesuatu yang menyenangkan, dimana mereka bisa mendapat sesuatu yang baru, yang mungkin tidak ada dalam buku pelajaran karena mereka dapat melihat dan mencoba langsung proses dari apa yang ada dalam teori. Tiga siswa mengatakan bahwa mereka belajar karena ingin mendapat nilai cukup dan dapat mengikuti jika ada pembicaraan mengenai bidang yang dipelajari. Dalam hal ini mereka tidak ingin dianggap lebih bodoh dibanding teman-temannya. Mereka kadang-kadang mencari informasi di luar sekolah, tapi berbeda dengan siswa yang memiliki mastery approach goal, ketiga siswa ini mencari informasi hanya karena agar mereka dapat mengikuti pembicaraan dengan orang lain. Tujuan yang dimiliki siswa tersebut termasuk performance-avoidance goal

orientation. Sedangkan sisanya, yaitu dua orang siswa mengatakan bahwa


(59)

8

menjadi juara kelas. Mereka memiliki performance-approach goal orientation. Jadi, meskipun siswa-siswi tersebut sama-sama belajar, namun tujuan yang mereka miliki dalam belajar berbeda-beda.

Berdasarkan fakta di atas, peneliti ingin apa tujuan siswa belajar (achievement goal) di sekolah dengan harapan agar penyelenggaraan kurikulum dan penerapan yang dilakukan di SMP “X” Bandung dapat berjalan dengan optimal.

1. 2 Identifikasi Masalah

Jenis achievement goal apakah yang paling dominan yang dimiliki siswa-siswi kelas 8 di SMP “X” Bandung dalam belajar.

1. 3 . Maksud dan Tujuan Penelitian 1. 3. 1. Maksud Penelitian

Memperoleh gambaran mengenai achievement goal yang dominan pada siswa-siswi kelas 8 SMP “X” Bandung dalam kegiatan belajar di sekolah.

1. 3. 2. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui keterkaitan achievement goal pada siswa-siswi kelas 8 SMP “X” Bandung dengan faktor-faktor yang secara konseptual mempengaruhinya.


(60)

9

1. 4 . Kegunaan

1. 4. 1. Kegunaan Teoretis

• Memberi informasi bagi bidang psikologi pendidikan tentang empat jenis achievement goal siswa Sekolah Menengah Pertama.

• Dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya khususnya tentang

achievement goal pada siswa-siswi Indonesia.

1. 4. 2. Kegunaan Praktis

Sebagai bahan masukan bagi pendidik tentang jenis achievement goal siswa-siswi kelas 8 SMP “X” Bandung, agar dapat digunakan dalam membimbing siswa-siswinya untuk mencapai hasil studi yang lebih baik.

• Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi kelas 8 SMP “X” Bandung tentang achievement goal agar dapat meningkatkan prestasinya.

1.5 Kerangka Pemikiran

Didasari oleh socio-cognitif theory (Bandura, 1977; Dweck & Legget, 1988), achievement goal theory menyatakan bahwa tujuan, alasan, atau gol berprestasi yang ada di dalam dunia kognisi seorang siswa merupakan suatu belief atau keyakinan yang dapat memotivasi dan menggerakkan siswa tersebut untuk melakukan tingkah laku belajar atau disebut dengan motivational belief (Elliot, 1999, 2005; Pintrich & Schunk, 2002). Teori ini mengungkapkan adanya dua macam gol berprestasi utama yang umum digunakan siswa dalam belajar atau


(61)

10

mengejar prestasi akademik, yaitu mastery goal dan performance goal. Pada

Mastery goal, tujuan siswa belajar yang lebih menekankan pada pencapaian

kemampuan siswa tanpa dibandingkan dengan orang lain, sedangkan performance

goal lebih menekankan pada tanggapan lingkungan mengenai diri siswa.

Masing-masing achievement goal tersebut memiliki dua dimensi yaitu approach dan

avoidance. Dimensi approach yaitu dimensi pendekatan, siswa memiliki tujuan

untuk mengejar sesuatu, sedangkan dimensi avoidance yaitu dimensi penghindaran, tujuan siswa adalah menghindari sesuatu. Dari pembagian tersebut, dihasilkan empat jenis achievement goal, yaitu mastery approach goal,

mastery avoidance goal, performance approach goal, dan performance avoidance goal.

Mastery approach goal dapat diartikan sebagai suatu keinginan dari siswa

untuk dapat menguasai suatu kemampuan tertentu. Siswa yang memiliki mastery

approach goal cenderung terus menggali kemampuan yang ia miliki. Misalnya

dalam mempelajari suatu materi, siswa akan terus mencari informasi lebih dalam mengenai materi tersebut selain dari apa yang diberikan oleh guru di sekolah, sehingga siswa lebih kompeten dalam bidang materi tersebut. Dalam hal ini siswa dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses belajar. Dalam performance goal, dimensi approach diartikan sebagai keinginan siswa untuk memiliki kemampuan melebihi orang lain. Siswa yang memiliki

performance approach goal cenderung untuk membandingkan dirinya dengan

siswa lain dan siswa tersebut ingin lebih dari siswa lain. Contohnya siswa belajar dengan giat karena ia ingin menduduki peringkat 1 di kelasnya. Dimensi


(1)

73 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengumpulan data terhadap 92 responden siswa-siswi kelas 8 SMP X Bandung, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Achievement goal yang paling dominan yang dimiliki oleh siswa-siswi kelas 8 SMP “X” Bandung adalah mastery avoidance goal. Dalam hal ini siswa-siswi kelas "8 SMP “X” Bandung belajar dengan tujuan agar mereka dapat mengerti apa yang diajarkan oleh guru dan berusaha agar nilai yang mereka dapatkan mencukupi untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka hanya mempelajari apa yang dipelajari di sekolah, tanpa mencari informasi yang lebih lengkap dari sumber-sumber lain.

Mastery avoidance goal menyulitkan penerapan sistem kurikulum berbasis kompetensi (KBK) di kelas 8 SMP “X” Bandung karena karakteristik tujuan belajar yang mereka memiliki hanya mempelajari materi yang didapatkan tanpa mengolah lebih lanjut karena motivasi utamanya hanyalah untuk menghindari kegagalan dari apa yang mereka pelajari. Dengan demikian siswa-siswi kelas 8 SMP “X” Bandung cenderung belum kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses belajar.


(2)

Universitas Kristen Maranatha Faktor-faktor yang berpengaruh yang tampak berkaitan dengan achievement goal pada penelitian ini adalah keyakinan siswa untuk dapat mengikuti pelajaran di sekolah, pandangan siswa mengenai apakah kecerdasan dapat ditingkatkan, seberapa sering mendapat penolakan dari teman, dan pendidikan Ayah.

5.2. SARAN

• Memberikan masukan untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini menjadi suatu penelitian yang lebih mendalam, khususnya untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada achievement goal.

• Kepada pihak sekolah diharapkan untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan di dalam menyusun kegiatan akademik bagi siswa-siswi agar dapat meningkatkan tujuan belajar siswa untuk lebih mengarah ke achievement goal yang berdimensi approach, terutama mastery approach goal.  Hal tersebut dapat dilakukan misalnya dengan mengubah cara mengajar atau mengubah bentuk soal yang akan diberikan kepada siswa.

• Kepada para pemerhati yang bergerak di bidang pendidikan agar memanfaatkan informasi mengenai achievement goal untuk digunakan dalam mengembangkan cara-cara untuk mengoptimalkan tujuan belajar siswa, misalnya dengan banyak memberi latihan praktik atau tugas-tugas


(3)

75  

Universitas Kristen Maranatha  yang menuntun siswa untuk mencari informasi lain yang lebih luas dari sekadar yang dipelajari di sekolah.

• Kepada para orang tua siswa agar menggunakan informasi mengenai achievement goal dalam membimbing anak-anaknya untuk menentukan tujuan belajar mereka.

• Kepada para siswa khususnya siswa kelas 8 SMP X Bandung agar dapat mendapat informasi mengenai achievement goal dan dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar.


(4)

76 Universitas Kristen Maranatha  

Illinois : Richard D. Irwin, Inc.

Ames, C. 1992a. Classrooms: Goals, Structures, and Student Motivation. Journal of educational psychology, 84(3), 261-271.

Ames, C. 1992b . Achievement Goals And Adaptive Motivation Patterns: The Role of the Environment. Dalam G. Roberts (Ed.), Motivation in Sport and Exercise., (161-176). Champaign, IL: Human Kinetics.

Ames, C. 1992c. Achievement Goals and Classroom Motivation Climate. Dalam J. Meece & D. Schunk (Eds.) Students’ Perceptions in the Classroom. (327-348). Hillsdale, NJ: Erlbaum.

Ames, C. & Archer, J. 1988. Achievement Goals in the Classroom: Students’ Learning Strategies and Motivation Processes. Journal of Educational Psychology, 80, 409-414.

CHAN Kwok-wai, LAI Po-yin, LEUNG Man-tak, & MOORE Phillip 2002. Hong Kong Preservice Teachers' Achievement Goal Orientations : Hong Kong Teachers’ Centre Journal, 1.

Chaplin, C.P. 1975. Kamus Lengkap Psikologi. Edisi Indonesia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 310.

Covington M. V. & Omelich, C. L. 1979. Effort: The Double Edged Sword in School Achievement. Journal of Educational Psychology, 71, 169-182. Duperyrat, Caroline & Marine, Claudette. 2005. Implicit Theories of Intelligence,

Goal Orientation, Cognitive Engagement, and Achievement: A Test of Dweck's Model with Returning to School Adults,  In  Contemporary Educational Psychology, 30, 43-59. Orlando : Elsevier Customer Service Department

Elliot, A. J. & Church, M. A. 1997. A Hierarchical Model of Approach and Avoidance Achievement Motivation. Journal of Personality and Social Psychology, 72, 218-232.

Elliot, A. J., & Harackiewicz, J. 1996. Approach and Avoidance Achievement Goals and Intrinsic Motivation: A Mediational Analysis. Journal of Personality and Social Psychology, 70, 461-475.


(5)

77  

Universitas Kristen Maranatha  Elliot, A. J., & McGregor, H. A. 2001. A 2 x 2 Achievement Goal Framework.

Journal of Personality and Social Psychology, 30, 957-971

Elliot, E. & Dweck, C. 1988. Goals: An Approach to Motivation and Achievement. Journal of Personality and Social Psychology, 54, 5-12. Hilda Karli. 2003. Head, Hand, Heart : 3 H dalam Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Bandung : Bina Media Informasi.

McClelland, D.C., Atkinson J.W., Clark, R.A., & Lowell, E.L. 1953. The Achievement Motive. New York : Appleton-Century Crofts.

McClelland, D.C. 1961. The Achieving Society. Princeton, NJ: Van Nostrand. Meece, J. L., Blumenfeld, P.C., & Hoyle, R. H. 1988. Students’ Goal Orientations

and Cognitive Engagement in Classroom Activities. Journal of Educational Psychology, 80,514-523.

Meece, J. L., & K. Holt. 1993. A Pattern Analysis of Student’s Achievement Goals. Journal of Educational Psychology, 26, 399-427.

Pallant, J. 2003. SPSS : Survival Manual. Buckingham, England : Open University Press

Pintrich P.R. 2000. Multiple Goals, Multiple Pathways : The Role of Goal Orientation in Learning and Achievement. Journal of Educational Psychology, 92(3), 544-555.

Pintrich P.R., & Schunk, Dale H. 2002 . Motivation in Education : Theory, Research, and Applications. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall

Santrock, J.W. 2002. Life-span Development. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Urdan, T. C. 1997. Achievement Goal Theory: Past Results, Future Directions. Dalam M. L. Maehr & P. R. Pintrich (eds.), Advances in Motivation and Achievement, (Vol. 10, 99-141). Greenwich, CT: JAI.


(6)

78 Universitas Kristen Maranatha  

and Personality. Psychological Review, 95, 256-273.

Elliot, E. S. 1999. Approach and Avoidance Motivation and Achievement Goals. Educational Psychologist, 34(3), 169-189.

Hinkley, John. 2001. School Achievement Motivation Among Navajo High School Students : A Study of School Achievement Goal, Achievement Values and Ability Beliefs. A thesis submitted to the University of Western Sydney. Liem, A. D., & Prasetya, P. H. 2006. The Role of Values and

Individual-/Collective-Related Orientations in Predicting Achievement Goals and Academic Performance Among Indonesian Students. Paper presented at the XXVI Congress of Applied Psychology, Athens, Greece.