Analisis Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Jumlah Produk Cacat Pada PT."X".

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam situasi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi ini, suatu perusahaan haruslah dapat memberikan kualitas produk yang baik bagi konsumen. Kualitas suatu produk tidak lepas dari proses produksi, bila proses produksi serta pengawasan kualitasnya dilakukan dengan baik maka kualitas produk yang dihasilkan akan baik, begitupun sebaliknya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ingin diketahui bagaimana pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT.”X”. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan datanya adalah melalui pengamatan langsung, wawancara mempelajari dan menganalisis dokumen perusahaan dan penelitian kepustakaan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari perusahaan. Teknik pengolahan data menggunakan Peta Kendali p, alat-alat yang digunakan berupa check sheet, Pareto diagram dan Fishbone chart.

Pengendalian kualitas merupakan salah satu perbaikan yang terus-menerus dan berkesinambungan dalam proses produksi untuk dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi. Dalam setiap proses produksi besar kemungkinan terjadinya produk gagal atau cacat yang seringkali tidak dapat dihindari. Oleh karena itu penting untuk melakukan pengendalian kualitas agar produk gagal atau cacat yang dihasilkan dapat ditekan serendah mungkin sehingga biaya-biaya untuk perbaikan dapat mengurangi biaya produksi yang pada akhirnya harga dan kualitas produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk serupa dipasar.

PT.”X” adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang tekstil yang berusaha bertahan di era globalisasi. Berdasarkan data produksi yang diperoleh dari PT.”X” hasil yang diperoleh setelah melalui tahap perhitungan dengan peta kendali p adalah Batas Kendali Atas (UCL) = 0.062137, 0.076323, 0.062137, dst, Garis Tengah (CL) = 0.103108 dan Batas Kendali Bawah (LCL) = 0.035369, -0.0049556, -0.035369 ≈0, dst. Berdasarkan analisis peta kendali p masih menunjukkan beberapa penyimpangan meliputi deret yaitu pada sampel ke 26 s/d 30, 32 s/d 37 dan 50 s/d 71, pelompatan yaitu pada sampel 6, 13, 19, 21 dan 49. Berdasarkan hasil analisis pada Diagram Pareto diketahui jenis cacat paling dominan (gol A) meliputi kesalahan cutting dan kesalahan jahit sebesar 62.60%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk menjaga kualitas proses produksi, peneliti menyarankan untuk menerapkan alat kendali sehingga proses produksi dapat terkontrol dengan baik dan apabila ada penyimpangan dapat diketahui penyebabnya dan dilakukan perbaikan serta pencegahannya dimasa yang akan datang.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ..i

HALAMAN PENGESAHAN. ... .ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... .iii

KATA PENGANTAR ... .iv

ABSTRAK………..vi

DAFTAR ISI………..vii

DAFTAR GAMBAR………..ix

DAFTAR TABEL………x

BAB I PENDAHULUAN………..1

1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Manajeman Operasi ... 7

2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi………... 7

2.2 Pengendalian Kualitas ... 8

2.2.1 Pengertian Pengendalian ... 8

2.2.2 Pengertian Kualitas ... 9

2.2.3 Pengertian Pengendalian Kualitas ... 10

2.3 Tujuan Dan Langkah-langkah Pengendalian Kualitas ... 12

2.3.1 Tujuan Pengendalian ... 12

2.3.2 Langkah-langkah Pengendalian Kualitas ... 12

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengendalian Kualitas ... 14

2.5 Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas ... 16


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.7 Jenis Peta Kendali ... 18

2.8 Kriteria Proses Tidak Terkendali……….23

2.9 Alat-alat Penunjang Pengendalian Kualitas ... 25

2.10 Kerangka Pemikiran………...32

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.2 Jenis Penelitian ... 35

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Profil Perusahaan ... 38

4.2 Proses Produksi ... 40

4.3 Tenaga Kerja dan Waktu Kerja ... 43

  4.4 Aktivitas Pengendalian Kualitas yang Diterapkan oleh Perusahaan...44

4.5 Faktor-faktor yang Dipertimbangkan Oleh Perusahaan Dalam Melakukan Pengendalian Kualitas...45

4.6 Kegiatan Pengendalian yang Dilakukan Perusahaan...48

4.7 Pengumpulan dan Pengolahan Data...49

4.8 Diagram Pareto...70

4.9 Diagram Sebab Akibat...74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………....77

5.1 Kesimpulan………..77

5.2 Saran………....79 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penyimpangan Dalam Peta Kendali………...24

Gambar 2.2 Flow Chart ... 26

Gambar 2.3 Check Sheet ... 27

Gambar 2.4 Histogram ... 28

Gambar 2.5 Diagram Pareto... 29

Gambar 2.6 Diagram scatter (Diagram Pencar) ... 30

Gambar 2.7 Control Charts………...……….30

Gambar 2.8 Cause Effect ... 31

Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran………..34

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 41

Gambar 4.2 Peta Kendali p ... 58

Gambar 4.3 Peta Kendali p (revisi 1) ... 63

Gambar 4.4 Peta Kendali p (revisi 2) ... 68

Gambar 4.5 Diagram Pareto... 73

Gambar 4.6 Diagram Sebab Akibat (KC)………..75


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Produksi Harian Bulan Juli 2008... …...50

Table 4.2 Data Produksi Harian Bulan Agustus 2008 ... 51

Tabel 4.3 Data Produksi Harian Bulan September 2008 ... 52

Tabel 4.4 Perhitungan Batas-batas Peta Kendali Bulan Juli ... 53

Tabel 4.5 Perhitungan Batas-batas Peta Kendali Bulan Agustus ... 54

Tabel 4.6 Perhitungan Batas-batas Peta Kendali Bulan September ... 55

Tabel 4.7 Perhitungan Batas-batas Peta Kendali Bulan Juli revisi 1……….69

Tabel 4.8 Perhitungan Batas-batas Peta Kendali Bulan Agustus revisi 1……….60

Tabel 4.9 Perhitungan Batas-batas Peta Kendali Bulan September revisi 1 ... 61

Tabel 4.10 Perhitungan Batas-batas Peta Kendali Bulan Juli revisi 2…………...62

Tabel 4.11 Perhitungan Batas-batas Peta Kendali Bulan Agustus revisi 2……...65

Tabel 4.12 Perhitungan Batas-batas Peta Kendali Bulan September revisi 2…....66

Tabel 4.13 Jumlah dan Jenis Cacat Produk………....72

Tabel 4.14 Urutan Jenis Cacat yang Paling Dominan...72


(6)

 

1 Universitas Kristen Maranatha   

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber daya-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. (Assauri, 2004). Setiap perusahaan yang membuat dan menjual produk baik itu barang atau jasa akan selalu menghadapi suatu persaingan. Dalam berbagai persaingan yang sangat ketat dan kompetitif tersebut, maka perusahaan dituntut agar mampu mempertahankan eksistensi dalam pengembangan usaha perusahaan. Setiap perusahaan harus selalu meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi produk dengan lebih baik melalui suatu perbaikan yang terus menerus, agar dapat memberikan kinerja yang konsisten dan terpercaya kepada konsumen, yang pada akhirnya menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan, dan menghasilkan loyalitas konsumen terhadap produk tersebut.

Kunci utama untuk mempertahankan eksistensi dalam menghadapi kompetisi yang sangat ketat ini adalah penerapan kualitas yang baik. Hampir semua perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan selalu menerapkan prinsip-prinsip kualitas yang bertujuan untuk membuat dan menjual barang dengan tujuan kepuasan konsumen.


(7)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha   

Pengendalian kualitas dalam suatu perusahaan merupakan salah satu unsur yang mempunyai peranan penting dalam menunjang pencapaian hasil yang optimal, yang memenuhi standar kualitas produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Seiring dengan perkembangan jaman saat ini konsumen sangat kritis dalam memilih produk, bila perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen maka produk yang dihasilkan tidak akan laku dijual.

Pengendalian merupakan sebagai suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. (Manullang, 2004). Sedangkan kualitas adalah kemampuan produk atau jasa dalam memenuhi harapan konsumen. (Stevenson, 2005).

Pengertian dari pengendalian kualitas itu sendiri adalah pengawasan mutu atau kualitas untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal mutu (standar) dapat tercermin dari hasil akhir. (Assauri, 2004). Tujuan pengendalian kualitas bagi suatu perusahaan adalah memperoleh mutu terbaik, meningkatkan produktivitas, mengetahui sebab-sebab kegagalan suatu produk dimana kegagalan tersebut dapat dicegah maupun diperbaiki supaya kepuasan konsumen dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan suatu perencanaan yang matang serta cara pengendaliannya. Salah satu aspek penting yang berpengaruh adalah masalah kualitas, yaitu bagaimana mengatur serta mengelola proses produksi sehingga dapat menghasilkan suatu hasil produksi yang maksimal dan mempunyai kualitas yang baik ditinjau dari sudut pandang produsen maupun konsumen.

Perusahaan dalam upaya mencapai tujuan harus melakukan berbagai aktivitas, dimana aktivitas tersebut harus dikelola dengan sungguh-sungguh sekaligus


(8)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha   

harus didukung adanya penetapan rencana, serta pengendalian yang memadai. Menjaga kualitas produk yang dihasilkan selalu dalam keadaan prima/baik akan menjadikan konsumen atau masyarakat tetap percaya dan akan selalu membeli produk-produk yang dihasilkan perusahaan.

PT.”X” adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang tekstil yang berusaha bertahan di era globalisasi, yang beralamat jalan Babakan Surabaya no 2 Antapani, Bandung. PT.”X”, merupakan perusahaan perseorangan yang dimana segala perencanaan, keputusan, pengkoordinasian, wewenang, dan perekrutan dilakukan oleh pemilik perusahaan.

Upaya yang dilakukan agar dapat bertahan adalah dengan menjaga kualitas produksi sesuai dengan ketentuan yang direncanakan sebelumnya. Dalam hal ini pengendalian kualitas mempunyai peranan yang sangat penting agar dapat menghasilkan produk sesuai dengan kualitas yang diinginkan serta memberikan petunjuk dalam mengendalikan proses produksi untuk memperoleh produk yang memiliki kualitas baik secara konsisten. Perusahaan seringkali dihadapkan pada permasalahan mengenai kualitas yang tidak memenuhi standar, penyebabnya bisa bermacam-macam, dari faktor human error sampai pada masalah mesin, peralatan dan bahan baku dalam proses produksi menjadi penyebab ketidaksesuaian dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.

Hal ini dapat dilihat pada jumlah produksi yang terjadi pada 3 bulan ditahun 2008, yaitu pada bulan Juli, Agustus dan September. Jumlah produksi pada bulan Juli sebesar 8326 dan jumlah cacatnya sebesar 254 (3.05%), jumlah produksi pada bulan Agustus sebesar 47681 dan jumlah cacatnya sebesar 784 (1,64%) dan jumlah produksi pada bulan September sebesar 62903 dan jumlah cacatnya sebesar 653


(9)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha   

(1.04%). Berdasarkan data yang diperoleh pada bulan Juli, Agustus dan September tahun 2008, persentase jumlah produk cacat dari jumlah produksi lebih dari 1 %, Alasan inilah yang menyebabkan penulis tertarik untuk melakukan penelitian berupa karya ilmiah di PT.”X”, dengan judul ”Analisis Pengendalian Kualitas Untuk

Mengurangi Jumlah Produk Cacat Pada PT.”X”.

1.2 Identifikasi Masalah

Suatu produk, baik barang maupun jasa, dikatakan berkualitas jika produk tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan juga sesuai dengan harapan konsumen.

Dalam suatu perusahaan, kepuasan konsumen merupakan hal yang sangat penting. Untuk memuaskan konsumennya, perusahaan harus dapat memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika kualitas produk tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan, tentu saja hal ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Konsumen akan puas dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu pengendalian kualitas juga dapat meminimasi produk yang gagal atau rusak, hal ini dapat mengurangi cost produksi.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

5 Universitas Kristen Maranatha   

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT.”X” ?

2. Faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya masalah kegagalan produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas? 3. Bagaimana peran peta kendali dalam proses pengendalian

kualitas di PT.”X” ?

4. Bagaimana menanggulangi atau mengurangi jumlah produk cacat yang terjadi di PT.”X” ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memberikan penjelasan mengenai proses pengendalian kualitas pada PT.”X”.

2. Untuk memberikan penjelasan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya kegagalan produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas.

3. Untuk memberikan penjelasan peran metode pengendalian terhadap proses pengendalian kualitas di PT.”X”.

4. Untuk memberikan penjelasan cara menanggulangi atau mengurangi jumlah produk cacat yang terjadi di PT.”X”.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

6 Universitas Kristen Maranatha   

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat menempuh sidang sarjana S1 jurusan Manajemen. Selain itu dengan mengadakan penelitian ini penulis berharap dapat menambah dan memperdalam pengetahuan dan wawasan mengenai pengendalian kualitas.

2. Bagi Perusahaan

Penulis berharap dapat memberikan masukan yang berguna bagi perusahaan untuk mendapatkan hasil yang baik secara konsisten. 3. Bagi mahasiswa lain

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi untuk melakukan penelitian yang lebih jauh mengenai masalah yang sama dengan apa yang ditulis oleh penulis.


(12)

 

77

Universitas Kristen Maranatha  

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah diuraikan penulis pada Bab

sebelumnya, maka ditarik simpulan sebagai berikut :

1.

PT.”X” adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang tekstil. Pada tahun

2008 dan tahun-tahun sebelumnya produk cacat yang dihasilkan melebihi

standarisasi perusahaan.

2.

Pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan terhadap produknya

dimulai dari bahan baku, proses prosuksi, hingga hasil akhir sudah baik. Hal

ini berdasarkan data dari perusahaan, penulis menemukan jumlah persentase

kecacatan pada bulan September 1.04%, sedangkan standar kecacatan yang

ditetapkan perusahaan 1%.

3.

Berdasarkan analisis peta kendali p, diagram pareto dan diagram sebab

akibat, maka perusahaan dapat mengetahui perubahan-perubahan proses

produksi. Dari analisis peta kendali p masih menunjukkan beberapa gejala

penyimpangan meliputi :


(13)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

 

 

78

Universitas Kristen Maranatha  

a.

Deret

Yaitu pada sampel ke 26 s/d 30, 32 s/d 37 dan 50 s/d 71.

b.

Pelompatan

Yaitu pada sampel 6, 13, 19, 21 dan 49.

Berdasarkan hasil analisis pada Diagram Pareto diketahui jenis cacat

yang paling dominan ( golongan A) meliputi : Kesalahan Cutting dan

Kesalahan Jahit (62.60%).

4.

Penulis mencoba untuk membahas masalah pada proses produksi pembuatan

kaos. Berdasarkan data perusahaan, penulis mendapatkan bahwa penyebab

terjadinya kegagalan dalam produksi adalah pada tahap pemotongan kain

(cutting) sebesar 38.5%, tahap penjahitan sebesar 24.4%, tahap pengobrasan

sebesar 17.8%, dan 19.6% disebabkan oleh bahan baku yang tidak memenuhi

standar (bolong).

5.

Dari data proses produksi yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam

produk, penulis menganalisis menggunakan diagram sebab akibat. Hasilnya,

penyebab terjadinya cacat pada produk karena kesalahan karyawan dan juga

kesalahan pada mesin. Kesalahan pada karyawan disebabkan karyawan

tersebut kurang konsentrasi, penyebab kurangnya konsentrasi disebabkan

karyawan tersebut jenuh, kelelahan dan lingkungan kerja yang kurang


(14)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

 

 

79

Universitas Kristen Maranatha  

nyaman. Kesalahan pada mesin biasanya diakibatkan kurangnya perawatan,

sehingga menyebabkan mesin menjadi macet.

6.

Berdasarkan perhitungan statistik batas-batas kendali yang diperoleh untuk

peta kendali p adalah :

Batas Kendali Atas (UCL)

= 0.062137, 0.076323, 0.062137, dst

Garis Tengah (CL)

= 0.103108

Batas Kendali Bawah

= -0.035369, -0.0049556, -0.035369

0, dst

5.2

Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

1.

Untuk menjaga kualitas proses produksi, peneliti menyarankan untuk

menerapkan alat kendali seperti yang telah diteliti dan ditelaah selama proses

penelitian dilakukan di PT”X”.

Peta kendali p dapat digunakan untuk menilai kestabilan proses produksi,

Diagram Pareto digunakan untuk mengontrol jenis cacat dominan agar dapat

dilakukan perubahan, sedangkan Diagram Sebab Akibat digunakan untuk

mencari factor-faktor penyebab kegagalan pada proses produksi sehingga

dapat dilakukan perubahan dan pencegahan kesalahan-kesalahan yang

mungkin terjadi dimasa yang akan dating.

2.

Untuk lebih meningkatkan kualitas produk dan mencegah kecacatan produk


(15)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

 

 

80

Universitas Kristen Maranatha  

sudah berpengalaman, misalnya dibagian cutting harus memakai karyawan

yang memiliki keahlian dalam memotong kain dalam jumlah besar.

3.

Diadakan pelatihan bagi karyawan-karyawan agar lebih terampil dan dapat

memproduksi dengan cepat, serta kegagalan dalam produki dapat

diminimalisasi. Untuk karyawan baru diberi masa pengenalan supaya dapat

terbiasa dengan lingkungan kerja dan pekerjaannya di perusahaan.

4.

Untuk menciptakan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, perusahaan

harus memikirkan kesejahteraan karyawannya dengan memfasilitasi sarana

kesehatan dengan cara memberikan asuransi kesehatan kepada karyawan

yang sakit.

5.

Mengadakan pemeliharaan mesin secara rutin, dengan cara merawat mesin

sebelum mesin rusak,agar mesin dapat berjalan dengan baik sehingga

kecacatan dalam proses produksi dapat dicegah.

6.

Memperbaiki lingkungan kerja agar terasa nyaman, sehingga karyawan tidak

merasa terganggu, dan dapat berkonsentrasi dengan baik pada waktu

bekerja. Untuk menjaga kesehatan karyawan diwajibkan menggunakan

masker pada waktu bekerja.

7.

Untuk mengontrol berapa banyak penyimpangan produksi sebaiknya

dilakukan analsis peta kendali secara rutin, agar dapat diketahui penyebab

penyimpangan dalam produksi dan dapat dicari jalan keluarnya.


(16)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, FE UI, Jakarta.

2. Heizer, Jay., dan Render, Barry. (2004). Production & Operations

Management, 7th Edition, Person Education Inc, New Jersey.

3. Heizer, Jay., dan Render, Barry. (2005). Manajemen Operasi, Edisi 7, Salemba Empat, Jakarta.

4. Hasan, M. Iqbal. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta.

5. Kuswandi., dan Mutiara. (2004). Delapan Langkah dan Tujuh Alat

Statistik untuk Peningkatan Mutu Berbasis Komputer. PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta.

6. Manullang, M. (2004). Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan ke-17, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

7. Montgomery, Douglas C. (2004). Introduction To Statistical Quality

Control, 4th Edition, .

8. Stevenson, William J. (2005). Operations Management, 8th Edition, Irwin/McGraw-Hill, Boston.

9. Schroeder, Roger G. (2007) Operation Management, 3th Edition, McGraw-Hill Companies Inc, New York.

10.Yamit, Zulian. (2003). Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi kedua. Ekonosia, Yogyakarta.


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat menempuh sidang sarjana S1 jurusan Manajemen. Selain itu dengan mengadakan penelitian ini penulis berharap dapat menambah dan memperdalam pengetahuan dan wawasan mengenai pengendalian kualitas.

2. Bagi Perusahaan

Penulis berharap dapat memberikan masukan yang berguna bagi perusahaan untuk mendapatkan hasil yang baik secara konsisten. 3. Bagi mahasiswa lain

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi untuk melakukan penelitian yang lebih jauh mengenai masalah yang sama dengan apa yang ditulis oleh penulis.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah diuraikan penulis pada Bab sebelumnya, maka ditarik simpulan sebagai berikut :

1. PT.”X” adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang tekstil. Pada tahun 2008 dan tahun-tahun sebelumnya produk cacat yang dihasilkan melebihi standarisasi perusahaan.

2. Pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan terhadap produknya dimulai dari bahan baku, proses prosuksi, hingga hasil akhir sudah baik. Hal ini berdasarkan data dari perusahaan, penulis menemukan jumlah persentase kecacatan pada bulan September 1.04%, sedangkan standar kecacatan yang ditetapkan perusahaan 1%.

3. Berdasarkan analisis peta kendali p, diagram pareto dan diagram sebab akibat, maka perusahaan dapat mengetahui perubahan-perubahan proses produksi. Dari analisis peta kendali p masih menunjukkan beberapa gejala penyimpangan meliputi :


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 

 

a. Deret

Yaitu pada sampel ke 26 s/d 30, 32 s/d 37 dan 50 s/d 71.

b. Pelompatan

Yaitu pada sampel 6, 13, 19, 21 dan 49.

Berdasarkan hasil analisis pada Diagram Pareto diketahui jenis cacat yang paling dominan ( golongan A) meliputi : Kesalahan Cutting dan Kesalahan Jahit (62.60%).

4. Penulis mencoba untuk membahas masalah pada proses produksi pembuatan kaos. Berdasarkan data perusahaan, penulis mendapatkan bahwa penyebab terjadinya kegagalan dalam produksi adalah pada tahap pemotongan kain

(cutting) sebesar 38.5%, tahap penjahitan sebesar 24.4%, tahap pengobrasan

sebesar 17.8%, dan 19.6% disebabkan oleh bahan baku yang tidak memenuhi standar (bolong).

5. Dari data proses produksi yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam produk, penulis menganalisis menggunakan diagram sebab akibat. Hasilnya, penyebab terjadinya cacat pada produk karena kesalahan karyawan dan juga kesalahan pada mesin. Kesalahan pada karyawan disebabkan karyawan tersebut kurang konsentrasi, penyebab kurangnya konsentrasi disebabkan karyawan tersebut jenuh, kelelahan dan lingkungan kerja yang kurang


(4)

nyaman. Kesalahan pada mesin biasanya diakibatkan kurangnya perawatan, sehingga menyebabkan mesin menjadi macet.

6. Berdasarkan perhitungan statistik batas-batas kendali yang diperoleh untuk peta kendali p adalah :

Batas Kendali Atas (UCL) = 0.062137, 0.076323, 0.062137, dst Garis Tengah (CL) = 0.103108

Batas Kendali Bawah = -0.035369, -0.0049556, -0.035369 ≈0, dst

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjaga kualitas proses produksi, peneliti menyarankan untuk

menerapkan alat kendali seperti yang telah diteliti dan ditelaah selama proses penelitian dilakukan di PT”X”.

Peta kendali p dapat digunakan untuk menilai kestabilan proses produksi, Diagram Pareto digunakan untuk mengontrol jenis cacat dominan agar dapat dilakukan perubahan, sedangkan Diagram Sebab Akibat digunakan untuk mencari factor-faktor penyebab kegagalan pada proses produksi sehingga dapat dilakukan perubahan dan pencegahan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dimasa yang akan dating.

2. Untuk lebih meningkatkan kualitas produk dan mencegah kecacatan produk dalam proses produksi, diharapkan perusahaan memilih karyawan yang


(5)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 

 

sudah berpengalaman, misalnya dibagian cutting harus memakai karyawan yang memiliki keahlian dalam memotong kain dalam jumlah besar.

3. Diadakan pelatihan bagi karyawan-karyawan agar lebih terampil dan dapat memproduksi dengan cepat, serta kegagalan dalam produki dapat diminimalisasi. Untuk karyawan baru diberi masa pengenalan supaya dapat terbiasa dengan lingkungan kerja dan pekerjaannya di perusahaan.

4. Untuk menciptakan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, perusahaan harus memikirkan kesejahteraan karyawannya dengan memfasilitasi sarana kesehatan dengan cara memberikan asuransi kesehatan kepada karyawan yang sakit.

5. Mengadakan pemeliharaan mesin secara rutin, dengan cara merawat mesin sebelum mesin rusak,agar mesin dapat berjalan dengan baik sehingga kecacatan dalam proses produksi dapat dicegah.

6. Memperbaiki lingkungan kerja agar terasa nyaman, sehingga karyawan tidak merasa terganggu, dan dapat berkonsentrasi dengan baik pada waktu bekerja. Untuk menjaga kesehatan karyawan diwajibkan menggunakan masker pada waktu bekerja.

7. Untuk mengontrol berapa banyak penyimpangan produksi sebaiknya dilakukan analsis peta kendali secara rutin, agar dapat diketahui penyebab penyimpangan dalam produksi dan dapat dicari jalan keluarnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, FE UI, Jakarta.

2. Heizer, Jay., dan Render, Barry. (2004). Production & Operations Management, 7th Edition, Person Education Inc, New Jersey.

3. Heizer, Jay., dan Render, Barry. (2005). Manajemen Operasi, Edisi 7, Salemba Empat, Jakarta.

4. Hasan, M. Iqbal. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta.

5. Kuswandi., dan Mutiara. (2004). Delapan Langkah dan Tujuh Alat Statistik untuk Peningkatan Mutu Berbasis Komputer. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

6. Manullang, M. (2004). Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan ke-17, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

7. Montgomery, Douglas C. (2004). Introduction To Statistical Quality Control, 4th Edition, .

8. Stevenson, William J. (2005). Operations Management, 8th Edition, Irwin/McGraw-Hill, Boston.

9. Schroeder, Roger G. (2007) Operation Management, 3th Edition, McGraw-Hill Companies Inc, New York.

10.Yamit, Zulian. (2003). Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi kedua. Ekonosia, Yogyakarta.