Kampanye Herbal Indonesia.
DAFTAR ISI
Cover……….…..………....i
Lembar Pengesahan……….ii
Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian……….ii
Kata Pengantar………..…………..………iii
Daftar Isi………..….….……..v
Daftar Gambar ……….….……..ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………..……….…………..…1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup……….…….………....….5
1.3 Tujuan Perancangan………..….……..…..……..6
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data…….………...…7
1.5 Skema Perancangan……....….………7
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Desain Komunikasi Visual..………..…..………..……...…...9
2.2 Media ………..……..………10
2.2.1 Media Periklanan……….………..10
2.3 STP (Segmentasi, Targeting, Positioning)……….12
2.4 Kampanye……….….12
2.4.1 Jenis Kampanye………….………14
(2)
2.4.3 Metode dan Teknik Kampanye………..16
2.4.4 Syarat Kampanye………...17
2.4.5 Tahapan Kampanye……….….….…18
2.5 Teori Logo……….….……...19
2.6 Teori Warna……….….…….20
2.7 Metafisika Kuno Yin Yang………24
2.8 Herbal……….25
2.8.1 Pengertian Pengobatan Herbal……….……….….………25 2.8.2 Kategori Herbal………..26
2.8.3 Pernyataan bahwa Herbal sudah Ketinggalan Zaman……….………...26 2.8.4 Hubungan Herbal dengan Kalangan Medis...27
2.8.4.1Sejarah Penggunaan Obat………..27 2.8.4.2Pengembangan Obat Baru………..28 2.8.5 Khasiat Herbal VS Pengobatan Konvensional……….29 2.8.6 Kelebihan Herbal………...30
2.8.7 Efek Samping Herbal………32 2.8.8 Kriteria dalam Mengkonsumsi Herbal………...32 2.9 Herbal yang Dikenal Masyarakat………...35
2.9.1 Faktor Penting Mempersiapkan Bahan Herbal………….36
2.9.2 Faktor Penting dalam Membuat Ramuan Herbal……….37
(3)
2.10 Sifat Wanita………...………....38
2.11 Remaja Wanita………...38
BAB 3 DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta….………..………...….…...…….39
3.1.1 Lembaga Pendukung Kampanye………..40
3.1.1.1 Dinas Kesehatan Kota Bandung………..40
3.1.1.1.1 Mustika Ratu………..…….……..41
3.1.1.2.2 INDOMOBIL Group………44
3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis……….………..45
3.1.3 Hasil Wawancara……….46
3.2 Analisa Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta…47 3.2.1 Segmentasi……….………..48
3.2.2 Targeting……….….………49
3.2.3 Positioning……….………..49
3.2.4 SWOT……….….……50
BAB 4 PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi……….………..51
4.2 Konsep Kreatif……….………..53
4.3 Konsep Media………59
4.4 Hasil Karya………63
(4)
4.4.2 Bussines Suit……….64
4.4.2.1 Kertas Surat………...64
4.4.2.2 Kartu Nama………...65
4.4.2.3 Amplop……….65
4.4.2.4 Map………...66
4.4.3 Poster……….67
4.4.4 X-Banner………...71
4.4.5 Iklan Majalah………72
4.4.6 Iklan Koran………...75
4.4.7 Poster Event………..78
4.4.8 Website……….…….79
4.4.9 Iklan Slide Show……….……...80
4.4.10 Agenda……….……...82
4.4.11 Maskot……….93
4.4.12 Stand Kampanye……….94
4.4.13 Seragam Penjaga Stand………...95
4.4.14 Grafik Standart Manual ( GSM )………96
4.4.15 Gimmick………...106
4.5 Biaya Kampanye………..110
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan………..112
(5)
Daftar Pustaka………..………..…..114
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Skema Perancangan ………...………...…..……8Gambar 3.1. Logo Departemen Kesehatan………40
Gambar 3.2 Pabrik PT Sido Muncul di Indonesia ………...41
Gambar 3.3 Logo INDOMOBIL Group………...44
Gambar 4.1 Logo Kampanye………54
Gambar 4.2 Logo Kampanye BW………54
Gambar 4.3 Logo Grid………..55
Gambar 4.4 Tabel Timeline……….………..63
Gambar 4.5 Element Grafis……….……….63
Gambar 4.6 Kertas Surat………..64
Gambar 4.7 Kartu Nama………...65
Gambar 4.8 Amplop………..65
Gambar 4.9 Map………...66
Gambar 4.10 Poster Sehat (Conditioning)………..67
Gambar 4.11 Poster Segar (Informing)………...68
Gambar 4.12 Poster Cantik (Reminding)………69
Gambar 4.13 X-Banner………...71
Gambar 4.14 Iklan Majalah Sehat………..72
Gambar 4.15 Iklan Majalah Segar………..73
(6)
Gambar 4.17 Iklan Koran Sehat………..75
Gambar 4.18 Iklan Koran Segar……….76
Gambar 4.19 Iklan Koran Cantik………77
Gambar 4.20 Poster Event……….…………..78
Gambar 4.21 Desain Website……….………….79
Gambar 4.22 Desain Iklan Slide Show……….………...81
Gambar 4.23 Cover dan Backcover………82
Gambar 4.24 Agenda 1 ………..83
Gambar 4.25 Agenda 2………...83
Gambar 4.26 Agenda 3………...84
Gambar 4.27 Agenda 4………...84
Gambar 4.28 Agenda 5………...85
Gambar 4.29 Agenda 6………...85
Gambar 4.30 Agenda 7………...86
Gambar 4.31 Agenda 8………...86
Gambar 4.32 Agenda 9………...87
Gambar 4.33 Agenda 10……….87
Gambar 4.34 Agenda 11……….88
Gambar 4.35 Agenda 12……….88
Gambar 4.36 Agenda 13……….89
Gambar 4.37 Agenda 14……….89
Gambar 4.38 Agenda 15……….90
(7)
Gambar 4.40 Agenda 17……….91
Gambar 4.41 Agenda 18………..91
Gambar 4.42 Agenda 19………..92
Gambar 4.43 Agenda 20………..92
Gambar 4.44 Agenda 21………..93
Gambar 4.45 Maskot………94
Gambar 4.46 Stand Kampanye………95
Gambar 4.47 Seragam Penjaga Kampanye………..95
Gambar 4.48 Grafik Standart Manual Cover & Backcover……….96
Gambar 4.49 Grafik Standart Manual………..96
Gambar 4.50 Grafik Standart Manual 1 ………..97
Gambar 4.51 Grafik Standart Manual 2………...97
Gambar 4.52 Grafik Standart Manual 3………...98
Gambar 4.53 Grafik Standart Manual 4………...98
Gambar 4.54 Grafik Standart Manual 5………...99
Gambar 4.55 Grafik Standart Manual 6………...99
Gambar 4.56 Grafik Standart Manual 7……….100
Gambar 4.57 Grafik Standart Manual 8……….100
Gambar 4.58 Grafik Standart Manual 9……….101
Gambar 4.59 Grafik Standart Manual 10………...101
Gambar 4.60 Grafik Standart Manual 11………...102
Gambar 4.61 Grafik Standart Manual 12………...102
(8)
Gambar 4.63 Grafik Standart Manual 14………...103
Gambar 4.64 Grafik Standart Manual 15………...104
Gambar 4.65 Grafik Standart Manual 16………...104
Gambar 4.66 Grafik Standart Manual 17………...105
Gambar 4.67 Grafik Standart Manual 18………...105
Gambar 4.68 Grafik Standart Manual 19………...106
Gambar 4.69 Cover & Backcover Memo………..107
Gambar 4.70 Flier Memo………...………...107
Gambar 4.71 Memo 1………107
Gambar 4.72 Memo 2………108
Gambar 4.73 Memo 3………108
Gambar 4.74 Memo 4………108
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidup sehat adalah dambaan semua orang dari zaman dahulu kala hingga sekarang. Hidup sehat itu sebenarnya mudah. Hal itu dapat diwujudkan melalui makan dengan teratur, istirahat yang cukup, dan rajin berolahraga. Namun, pola hidup praktis yang telah menjadi gaya hidup masyarakat sekarang ini telah memicu munculnya banyak beragam penyakit. Gaya hidup yang serba sibuk dan serba ingin cepat membuat sebagian masyarakat tidak dapat meluangkan waktu untuk mengkonsumsi makanan sehat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Demi mengejar kepraktisan, banyak orang lebih suka menuju restoran cepat saji yang mempunyai kandungan lemak yang dapat membahayakan kesehatan daripada makanan sehat (berserat) buatan sendiri karena tempat – tempat yang menyajikan makanan cepat saji makin mudah ditemui terutama di kota-kota besar seperti di Jakarta dan Bandung. Meski harga-harga makanan cepat saji relatif mahal, tapi tidak meyurutkan niat mereka untuk menikmatinya.
Kesibukan membuat banyak orang tidak dapat meluangkan waktunya untuk berolahraga secara teratur untuk membakar lemak tubuh yang menumpuk. Akibatya, beragam penyakit hinggap karena pola hidup yang tidak sehat. Selain
(10)
itu, sekarang ini banyak beredar makanan yang mengandung racun atau zat berbahaya yang dapat mengakibatkan juga timbulnya beragam penyakit yang berbahaya dan bersifat destruktif atau menghancurkan tubuh.
Cara yang tepat untuk menyembuhkan beragam penyakit yang timbul adalah dengan berobat. Namun, pengobatan konvensional pun tidak menjadi jaminan tubuh kita akan benar-benar pulih dari penyakit yang kita derita karena obat tersebut berasal dari pabrik obat yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia untuk mengawetkan obat dan hal itu dapat membahayakan tubuh kita bila dikonsumsi secara berkala tanpa henti. Pengobatan konvensional juga memakan biaya yang tidak sedikit, sehingga tak jarang banyak masyarakat yang kurang mampu di bidang ekonomi akhirnya harus menahan rasa sakit yang kian hari kian bertambah karena tidak sanggup membeli obat di apotek atau toko obat.
Perlu diketahui bahwa nenek moyang kita telah mewariskan ilmu kesehatan dan pengobatan herbal dimulai dari zaman Dinasti Ming dahulu, sekitar tahun 1368 - 1644. Pada zaman itu para tabib secara turun menurun rajin mencatat berbagai resep berkhasiat obat yang mereka temukan. Hal inilah yang membuat Negara China merupakan pengguna obat-obatan herbal tertua. Ketika itu mereka telah menggunakan 366 jenis tanaman sebagai obat. Selain itu, di beberapa belahan negara lain juga telah dikenal tanaman obat, seperti Yunani. Orang-orang Yunani dan Romawi kuno telah melakukan pengobatan herbal. Disaat mereka mengadakan perjalanan ke berbagai daratan yang baru dan para dokter mereka
(11)
mulai menemukan berbagai tanaman obat baru seperti rosemary dan lavender. Di Mesir, para budak diberi ransum bawang setiap hari untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu. Sejak itu Catatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang mesir kuno, dimana saat itu para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan herbal. Dari abad 1500 SM telah dicatat membuat berbagai tanaman obat, termasuk jintan dan kayu manis. Di Inggris, penggunaan tanaman obat di kembangkan bersamaan dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri, dan memiliki tamanan obat yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun para penduduk setempat. Di beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia, orang-orang Druid dan para penyembuh Celtik memiliki tradisi lain tentang pengobatan herbal, dimana obat-obat dicampur adukkan dengan agama dan ritual. Semakin berkembangnya pengetahuan herbal dan seiring dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, maka telah banyak pendistribusian yang pertama tentang buku ” Tanaman-tanaman Obat”.
Di Indonesia, pengobatan secara tradisional juga banyak berkembang dan diwariskan secara turun temurun di kalangan keraton-keraton Jawa. Berbeda dengan proses penerima warisan pengerahuan di kalangan masyarakat awam di pedesaan, di kalangan keraton-keraton, para ahli pengobatan dan kecantikan sangat disiplin mencatat dan mendokumentasikan resep pengobatan herbal. Diantaranya terangkum dalam Serat Primbon Jampi Jawa, yang hingga kini masih banyak digunakan di lingkungan Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Meski
(12)
telah banyak bukti tentang khasiat pengobatan herbal tapi popularitasnya kian merosot dan kalah dengan pengobatan konvesional sehingga secara bertahap dan sistematis penggunaan tanaman obat sebagai obat telah ditinggalkan dan banyak yang lebih suka menggantungkan diri pada obat kimia modern sehingga penggunaan tanaman obat dianggap kuno, berbahaya dan terbelakang.
Metode pengobatan herbal biasanya menggunakan bahan dari tanaman seperti pada bagian akar, batang, dan daun yang mempunyai khasiatnya masing-masing. Memang tidak seperti pengobatan konventional yang relatif cepat dalam penyembuhan, pada pengobatan herbal efek penyembuhan cenderung memakan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan pengobatan herbal bersifat konstruktif dan detoktif, artinya herbal itu bersifat membangun, memperbaiki, dan membersihkan “sesuatu” yang tidak sempurna dalam tubuh. Sifat inilah yang menjadikan pengobatan herbal lebih aman dikonsumsi dibandingkan pengobatan konvensional. Selain aman bagi tubuh, pengobatan herbal juga lebih murah karena bahan-bahannya mudah didapat dan tersedia di lingkungan sekitar.
Berdasarkan survey yang sudah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa banyak dari remaja yang telah mengenal dan mengetahui tentang khasiat obat herbal, tetapi mereka ketahui hanya sepintas dan enggan untuk mengetahui lebih detail mengetahui mengenai manfaat mengkonsumsi obat herbal. Kebanyakan dari mereka merasa malas untuk mengetahui, membuat sendiri, dan mengkonsumsi obat herbal bila dalam keadaan sakit karena dianggap tidak praktis, dan rasanya tidak sedap untuk dikonsumsi. Mereka selalu berpikiran
(13)
bahwa bila sakit maka mereka cukup pergi membeli obat di apotek atau di toko obat dan mereka juga menganggap bahwa pengobatan herbal adalah cara pengobatan yang sudah ketinggalan zaman. Sedangkan pada kenyataannya mengkonsumsi obat konvensional tidak berarti penyakit yang diderita benar-benar sembuh karena sifat dari obat konvensional hanya menyembuhkan untuk sementara waktu bagian yang sakit dalam tubuh, sehingga kemungkinan untuk suatu penyakit kambuh kembali adalah sangat mungkin, bahkan efek samping terburuk adalah munculnya penyakit baru akibat zat kimia dari obat yang dikonsumsi.
Dengan pengetahuan dan kampanye inilah maka para remaja wanita diharapkan mau meluangkan waktunya untuk mengetahui dampak negatif dari obat konvensional dan beralih kepada pengobatan herbal yang terbuat dari bahan alami. Karena itu penulis tertarik untuk membahas dan mengkaryakan Kampanye Herbal Indonesia sebagai topik Tugas Akhir penulis.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Adapun masalah yang akan dibahas di penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana cara mensosialisasikan informasi tentang manfaat herbal Indonesia sehingga para remaja wanita dapat mengetahui dan beralih untuk mengkonsumsi herbal yang memiliki khasiat alami?
Bagaimana merancang media komunikasi visual yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat, khususnya remaja wanita?
(14)
Salah satu cara dalam penyampaian informasi mengenai manfaat herbal Indonesia adalah melalui program kampanye. Kampanye ini akan dilaksanakan di wilayah Bandung. Target audience yang diutamakan adalah remaja wanita.
1.3 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan yang dilakukan, yaitu :
Mensosialisasikan informasi mengenai manfaat herbal Indonesia sehingga para remaja wanita dapat mengetahui dan beralih untuk mengkonsumsi herbal yang memiliki khasiat alami melalui media kampanye yang menarik dan informatif.
Membuat rancangan berupa media komunikasi visual yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat, khususnya remaja wanita.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan teknik yang dilakukan dalam perancangan ini adalah : Observasi
Observasi dilakukan di beberapa tempat yang sering dikunjungi oleh remaja wanita seperti Mall besar di Kota Bandung dan beberapa tempat pengobatan seperti puskesmas dan klinik di Bandung.
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari tentang khasiat dan manfaat pengobatan herbal melalui berbagai buku serta media internet.
(15)
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan para remaja sebagai target utama dari kampanye ini, kepala dinas kesehatan Kota Bandung, apoteker, petugas puskesmas, dan mantan perawat Rumah Sakit mengenai khasiat dan manfaat pengobatan herbal.
1.5 Skema Perancangan
Untuk membahas perancangan mengenai Kampanye Herbal Indonesia, penulis melakukan pendekatan dan pengumpulan data, antara lain :
(16)
(17)
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Dari semua data yang diperoleh selama proses pembuatan Tugas Akhir dengan judul “ KampanyeHerbal Indonesia “ dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah modal paling penting dalam kehidupan karena dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan beragam aktivitas apapun dan siap untuk selalu melawan setiap hambatan dalam kehidupan ini. Bila tubuh kita sehat, maka kita akan selalu tampak segar dan penuh energi serta terlihat cantik. Dengan herbal, tubuh kita akan lebih sehat dan terbebas dari ancaman penyakit berat di masa depan kita.
Namun setelah melakukan penelitian dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa banyak para remaja, terutama remaja wanita yang sudah tidak mengetahui herbal dan cenderung untuk selalu mengkonsumsi obat yang bersifat praktis. Dan kalaupun para remaja itu mengetahui manfaat herbal, mereka cenderung untuk menggambarkan bahwa herbal adalah obat untuk orang tua karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Hal ini dikarenakan tidak adanya media yang menjelaskan tentang manfaat dan pentingnya herbal bagi kesehatan kita semua.
5.2Saran
Untuk kedepannya, penulis menyarankan kepada para remaja untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan beralih untuk menggunakan bahan yang alami tanpa
(18)
merasa harus malu karena kesehatan itu mahal harganya. Tidak ada gunanya bagi kita untuk mempertahankan rasa malu untuk mengkonsumsi herbal daripada di kemudian hari tubuh kita akan menjadi sarang penyakit yang perlahan dapat membunuh kita. Untuk pihak yang mempromosikan obat herbal yang baik untuk kesehatan, agar lebih giat melalukan promosi agar manfaat herbal dapat diketahui dan digunakan oleh para remaja.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Maharani Sabrina. 2010. “Herbal Sebagai Obat Bagi Penderita Penyakit
Mematikan”. Jogjakarta: Aplus.
Fauzi Arif. 2009. “ Aneka Tanaman Obat dan Khasiatnya”. Jakarta: MedPress.
AgroMedia Redaksi. 2008. “ 279 Ramuan Tradisional Untuk Mengatasi Aneka Penyakit”. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
Rustan Surianto, S.sn. 2009. “Mendesain Logo”. Jakarta: PT Gramedia.
Departemen Kesehatan RI. Tanaman Obat Keluarga Edisi III. Jakarta 1983.
Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Jakarta 1992.
Venus, Drs. Antar, M.A. 2004. “Manajemen Kampanye”. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Gunarsa, Prof. Dr Singgih. D dan Gunarsa, Dra. Yulia. D. 1983. “Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja”. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.
Ibrahim, Dr. Zakaria. 2002. “ Psikologi Wanita”, Jakarta : Pustaka Hidayah.
Kaye Joyce Rutter. 1998. “ Color – Building Great Design with Color ” : Rockport Publishers. Inc
http://mylutfi.wordpress.com/category/apotek-hidup/(diunduh Rabu, 10 nov 2010
(20)
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=Eksplorasi+Pemanfaatan+Pe
karangan+secara+Konseptual&dn=20081124075715 (diunduh Rabu, 10 nov 2010
pada pukul 19:10 wib)
http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=13481(diunduh
Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:12 WIB)
http://melayuonline.com/ind/news/read/1346/di-balik-sukses-tompo-bulu-sebagai-desa-terbaik-di-indonesia (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:34 WIB)
http://www.puskel.com/ (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:45WIB)
http://www.pagaralam.go.id/new/index.php?option=com_content&task=view&id=6
70&Itemid=88 (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:53WIB)
http://tanamanobatkeluarga.blogspot.com/2007/12/pemanfaatan-tanaman-obat-keluarga-toga.html (diunduh Kamis, 11 nov 2010 pada pukul 13.55 wib)
http://fib.ugm.ac.id/index.php?action=news.detail&id_news=57 (diunduh Selasa, 2
Maret 2010 pada pukul 10.46 wib)
http://www.bandung.go.id/?fa=dilemtek.detail&id=8 (diunduh Selasa, 2 Maret 2010
(1)
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan para remaja sebagai target utama dari kampanye ini, kepala dinas kesehatan Kota Bandung, apoteker, petugas puskesmas, dan mantan perawat Rumah Sakit mengenai khasiat dan manfaat pengobatan herbal.
1.5 Skema Perancangan
Untuk membahas perancangan mengenai Kampanye Herbal Indonesia, penulis melakukan pendekatan dan pengumpulan data, antara lain :
(2)
(3)
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Dari semua data yang diperoleh selama proses pembuatan Tugas Akhir dengan judul “ KampanyeHerbal Indonesia “ dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah modal paling penting dalam kehidupan karena dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan beragam aktivitas apapun dan siap untuk selalu melawan setiap hambatan dalam kehidupan ini. Bila tubuh kita sehat, maka kita akan selalu tampak segar dan penuh energi serta terlihat cantik. Dengan herbal, tubuh kita akan lebih sehat dan terbebas dari ancaman penyakit berat di masa depan kita.
Namun setelah melakukan penelitian dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa banyak para remaja, terutama remaja wanita yang sudah tidak mengetahui herbal dan cenderung untuk selalu mengkonsumsi obat yang bersifat praktis. Dan kalaupun para remaja itu mengetahui manfaat herbal, mereka cenderung untuk menggambarkan bahwa herbal adalah obat untuk orang tua karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Hal ini dikarenakan tidak adanya media yang menjelaskan tentang manfaat dan pentingnya herbal bagi kesehatan kita semua.
5.2Saran
Untuk kedepannya, penulis menyarankan kepada para remaja untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan beralih untuk menggunakan bahan yang alami tanpa
(4)
merasa harus malu karena kesehatan itu mahal harganya. Tidak ada gunanya bagi kita untuk mempertahankan rasa malu untuk mengkonsumsi herbal daripada di kemudian hari tubuh kita akan menjadi sarang penyakit yang perlahan dapat membunuh kita. Untuk pihak yang mempromosikan obat herbal yang baik untuk kesehatan, agar lebih giat melalukan promosi agar manfaat herbal dapat diketahui dan digunakan oleh para remaja.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Maharani Sabrina. 2010. “Herbal Sebagai Obat Bagi Penderita Penyakit Mematikan”. Jogjakarta: Aplus.
Fauzi Arif. 2009. “ Aneka Tanaman Obat dan Khasiatnya”. Jakarta: MedPress.
AgroMedia Redaksi. 2008. “ 279 Ramuan Tradisional Untuk Mengatasi Aneka
Penyakit”. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
Rustan Surianto, S.sn. 2009. “Mendesain Logo”. Jakarta: PT Gramedia.
Departemen Kesehatan RI. Tanaman Obat Keluarga Edisi III. Jakarta 1983.
Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Jakarta 1992.
Venus, Drs. Antar, M.A. 2004. “Manajemen Kampanye”. Bandung : Simbiosa
Rekatama Media.
Gunarsa, Prof. Dr Singgih. D dan Gunarsa, Dra. Yulia. D. 1983. “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja”. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.
Ibrahim, Dr. Zakaria. 2002. “ Psikologi Wanita”, Jakarta : Pustaka Hidayah.
Kaye Joyce Rutter. 1998. “ Color – Building Great Design with Color ” : Rockport Publishers. Inc
http://mylutfi.wordpress.com/category/apotek-hidup/(diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 12.50 wib).
(6)
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=Eksplorasi+Pemanfaatan+Pe karangan+secara+Konseptual&dn=20081124075715 (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:10 wib)
http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=13481(diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:12 WIB)
http://melayuonline.com/ind/news/read/1346/di-balik-sukses-tompo-bulu-sebagai-desa-terbaik-di-indonesia (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:34 WIB)
http://www.puskel.com/ (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:45WIB)
http://www.pagaralam.go.id/new/index.php?option=com_content&task=view&id=6 70&Itemid=88 (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:53WIB)
http://tanamanobatkeluarga.blogspot.com/2007/12/pemanfaatan-tanaman-obat-keluarga-toga.html (diunduh Kamis, 11 nov 2010 pada pukul 13.55 wib)
http://fib.ugm.ac.id/index.php?action=news.detail&id_news=57 (diunduh Selasa, 2 Maret 2010 pada pukul 10.46 wib)
http://www.bandung.go.id/?fa=dilemtek.detail&id=8 (diunduh Selasa, 2 Maret 2010 pada pukul 10.54 wib)