Analisa Pemesanan Tiang Pancang Dengan Metode Decision Tree.

(1)

ANALISA PEMESANAN TIANG PANCANG DENGAN

METODE DECISION TREE

Oleh : Agus Siswanto

NRP :9621076 NIRM : 41077011960355

Pembimbing : V. Hartanto, Ir. M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Pada semua situasi selalu timbul keraguan terhadap hasil keseluruhan dari sebuah pengambilan keputusan. Tidak adanya informasi yang sempurna akan menghadapkan pengambil keputusan pada situasi ketidakpastian. Dalam hal ini pengambil keputusan tidak dapat mengetahui dengan pasti peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Oleh karena aspek ketidakpastian ini mengandung risiko, maka seorang pengambil keputusan perlu menentukan cara untuk memperhitungkan aspek ketidakpastian.

Pada penelitian ini dilakukan analisa pemesanan pondasi tiang pancang yang termurah. Metode Decision Tree digunakan sebagai cara untuk mengetahui keputusan terbaik yang akan dijalankan. Nilai ekspektasi dipakai untuk menentukan pilihan terbaik dari setiap alternatif keputusan. Dengan sendirinya alternatif yang mempunyai nilai ekspektasi keuntungan terbesar atau alternatif yang memberikan nilai ekspektasi kerugian terkecil merupakan alternatif yang akan dipilih.

Rencana pembangunan jembatan dalam studi kasus di bab III, diikuti oleh alternatif keputusan tentang kegiatan pemesanan tiang pancang. Pemesanan tiang pancang akan dilakukan untuk harga yang termurah sesuai dengan informasi dari kegiatan tes lapangan yang dilakukan.

Hasil analisis dengan Metode Decision Tree diperoleh bahwa keputusan terbaik untuk dilakukan yaitu pada keputusan E2 (melakukan kegiatan tes sondir) yang memberikan nilai ekspektasi paling rendah yaitu Rp. 4,354 juta.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR………..i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR………...ii

ABSTRAK……….iii

PRAKATA……….iv

DAFTAR ISI………..vi

DAFTAR GAMBAR……….ix

DAFTAR TABEL……….………..x

DAFTAR LAMPIRAN……….xi

BAB 1: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………...……….1

1.2 Tujuan Penulisan………..……….2

1.3 Pembatasan Masalah………...………2

1.4 Sistematika Penulisan.………...………3

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tiang Pancang…..………..………..4

2.2 Ketidakpastian.……….…7

2.2.1 Perbedaan Risiko Dan Ketidakpastian………...9

2.2.2 Sumber-Sumber Ketidakpastian………..10


(3)

2.2.4 Nilai Ekspektasi………...13

2.3 Pengertian Informasi………..13

2.3.1 Jenis-Jenis Informasi………15

2.3.2 Sumber-Sumber Informasi………...16

2.3.3 Nilai Sebuah Informasi………17

2.4 Decision Tree……….17

2.4.1 Definisi Decision Tree……….17

2.4.2 Notasi Decision Tree………18

2.4.3 Prinsip Umum Pembuatan Diagram………18

2.4.4 Contoh Penggunaan Metode Decision Tree………20

BAB 3: STUDI KASUS 3.1 Latar Belakang Proyek………...…23

3.2 Data Lapangan………...………24

3.3 Data Pondasi Tiang Pancang………..25

3.4 Denah Pondasi Tiang Pancang………...26

BAB 4: ANALISIS MASALAH 4.1 Tinjauan Umum…..………...28

4.2 Analisis Ketidakpastian Kedalaman Tanah Keras……….29

4.3 Analisis Dengan Metode Decision Tree………..………..31

4.3.1 Tahapan Penggambaran Decision Tree………...31

4.3.2 Decision Tree Dengan Keluaran Acak………34


(4)

4.5 Penetapan Nilai Kemungkinan………..………44 4.6 Penetapan Pilihan Dengan Nilai Ekspektasi………..47 BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………52 5.2 Saran………...53 DAFTAR PUSTAKA………...………...…….……54 LAMPIRAN


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gambar Decision Tree Dengan Nilai Kejadian..………...21

Gambar 2.2 Gambar Decision Tree Dengan Nilai Ekspektasi………..22

Gambar 3.1 Gambar Denah Pondasi Tiang Pancang Pada Jembatan………27

Gambar 4.1 Gambar Alternatif Tindakan………..32

Gambar 4.2 Gambar Alternatif Tindakan dan Kejadian………33

Gambar 4.3 Gambar Diagram Keputusan Lengkap………..34

Gambar 4.4 Gambar Diagram Keputusan Dengan Keluaran Acak………...41

Gambar 4.5 Gambar Nilai Kejadian………..44

Gambar 4.6 Gambar Nilai Kemungkinan………..47

Gambar 4.7 Gambar Nilai Ekspektasi Alternatif Pilihan (E1)………..48

Gambar 4.8 Gambar Nilai Ekspektasi Alternatif Pilihan (E2)………..50


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Hasil Pendapatan……….20

Tabel 3.1 Tabel Nilai Z1 dan Z2 untuk kedalaman tanah keras S1 dan S2 ………...25

Tabel 4.1 Tabel Nilai Z1 dan Z2 untuk kedalaman tanah keras S1 dan S2 berdasarkan tes Sondir………...………..…………30

Tabel 4.2 Tabel Nilai Z1 dan Z2 untuk kedalaman tanah keras S1 dan S2 berdasarkan tes Boring………..31

Tabel 4.3 Daftar Biaya Faktor Random Pemesanan Tiang Pancang…….42

Tabel 4.4 Daftar Total Biaya……….42

Tabel 4.5 Daftar Total Biaya Pengeluaran Relatif……….43

Tabel 4.6 Distribusi Kemungkinan Bersama……….46


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Harga Penawaran Tiang Pancang.……….56 Lampiran 2 Contoh Perhitungan Biaya Faktor Random Pemesanan Tiang

Pancang………..57 Lampiran 3 Biaya Keterlambatan……….58


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keraguan selalu timbul terhadap hasil keseluruhan yang diperoleh dari sebuah keputusan. Tidak adanya informasi yang sempurna akan menghadapkan pengambil keputusan kepada situasi ketidakpastian. Dalam hal ini pengambil keputusan tidak dapat mengetahui dengan pasti peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Oleh karena aspek ketidakpastian ini mengandung risiko, maka seorang pengambil keputusan perlu menentukan suatu cara yang dapat memperhitungkan aspek ketidakpastian.


(9)

Dengan tingkat keandalan informasi yang berbeda-beda, pengambil keputusan akan melihat bagaimana bentuk dan berapa besar risiko yang dihadapi, sehingga ketidakpastian yang mengiringi setiap alternatif keputusan dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali.

Pada Tugas Akhir ini akan dibahas tentang analisa pemesanan tiang pancang yang termurah dan nilai ekspektasi yang diharapkan berdasarkan berbagai kondisi informasi dengan Metode Decision Tree.

1.2Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui keputusan terbaik dari berbagai ketidakpastian yang mengandung risiko dengan Metode Decision Tree dalam pemesanan tiang pancang.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada penulisan tugas akhir ini dilakukan pembatasan masalah guna mempersempit ruang lingkup pembahasan. Adapun pembatasan masalah yang diambil dalam menganalisis keputusan terbaik dari pemesanan tiang pancang adalah sebagai berikut:

- Kodifikasi informasi yang dipakai dalam dua bentuk. Pertama, yang

berkenaan dengan sifat ketidakpastian yang ditetapkan dari informasi yang diperoleh dengan besaran nilai kemungkinan (probabilitas); dan kedua, yang berkenaan dengan hubungan-hubungan yang terjadi dalam sistem, yang dinyatakan sebagai model struktur persoalan.


(10)

- Ketidakpastian yang ditinjau berdasarkan tingkat keandalan informasi yang diperoleh seperti adanya informasi sempurna, informasi tak sempurna, maupun tanpa adanya informasi.

- Jenis tiang pancang yang digunakan dalam studi kasus, hanya jenis tiang

pancang beton pracetak dan tiang pancang baja profil H

- Analisis dilakukan dengan Metode Decision Tree dan nilai ekspektasi

dipakai untuk menentukan pilihan terbaik dari setiap alternatif keputusan

1.4 Sistematika Penulisan

Bab. 1. Pendahuluan

Berisikan penjelasan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab. 2. Tinjauan Pustaka

Menjelaskan tentang pondasi tiang pancang, ketidakpastian, informasi, penggunaan Metode Decision Tree, serta prinsip umum penggambaran Decision Tree.

Bab. 3. Studi Kasus

Menjelaskan tentang latar belakang proyek, penyajian data lapangan dan data pondasi tiang pancang yang ditinjau.

Bab. 4. Analisis Masalah

Berisi hasil analisis tingkat ketidakpastian, analisis tingkat keuntungan investasi dengan Metode Decision Tree.

Bab. 5. Kesimpulan dan Saran


(11)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Dari hasil analisis yang melibatkan berbagai macam alternatif keputusan,

dengan menggunakan metode Decision Tree diperoleh bahwa keputusan terbaik untuk dilakukan adalah keputusan E2 (dengan informasi yang tidak sempurna)

2) NE pada kegiatan E1 (tanpa informasi) ternyata lebih besar dari NE pada kegiatan E2 (dengan informasi tidak sempurna) dan NE pada kegiatan E3


(12)

(dengan informasi sempurna). Kondisi ini terjadi karena harga informasi untuk kegiatan sondir dan boring dianggap terlalu murah.

3) Informasi yang sempurna belum tentu memberikan NE yang lebih rendah, akan tetapi tergantung dari mahal tidaknya harga dari informasi tersebut. 4) Hasil terbaik yang diharapkan adalah NE terendah untuk kegiatan dengan

informasi sempurna.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1) Setiap pengambilan keputusan akan mengandung risiko, maka seorang pengambil keputusan perlu menentukan suatu cara yang dapat memperhitungkan aspek ketidakpastian.

2) Setiap pengambil keputusan harus mempunyai informasi awal, baik itu dalam bentuk subyektif maupun obyektif. Namun bila informasi awal dirasakan belum cukup, maka diperlukan suatu usaha untuk mendapatkan informasi tambahan.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

1. Bowles, Joseph E. (1993), Analisis Dan Desain Pondasi, Jilid 2, Cetakan Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

2. DeGarmo E. Paul, Sullivan W. G., Bontadelli J. A., & Wicks E. M. (1997), Ekonomi Teknik, Edisi Kesepuluh, Prentice Hall, New Jersey.

3. Dipohusodo, Istimawan (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1,

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

4. Lock, Dennis & Jasjfi, F. (1984), Manajemen Proyek, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

5. Mangkusubroto, Kuntoro, Ir., Dr., M.Sc. & Trisnadi, Listiarini, Ir. (1987),

Analisa Keputusan, Cetakan keempat, Penerbit Ganeca Exact Bandung,

Bandung.

6. Siregar, Ali Basyah & Samadhi, Ari (1988), Manajemen, Penerbit Ganeca Exact Bandung, Bandung.

7. Soeharto, Iman (1995), Manajemen proyek: Dari Konseptual Sampai


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keraguan selalu timbul terhadap hasil keseluruhan yang diperoleh dari sebuah keputusan. Tidak adanya informasi yang sempurna akan menghadapkan pengambil keputusan kepada situasi ketidakpastian. Dalam hal ini pengambil keputusan tidak dapat mengetahui dengan pasti peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Oleh karena aspek ketidakpastian ini mengandung risiko, maka seorang pengambil keputusan perlu menentukan suatu cara yang dapat memperhitungkan aspek ketidakpastian.


(2)

Dengan tingkat keandalan informasi yang berbeda-beda, pengambil keputusan akan melihat bagaimana bentuk dan berapa besar risiko yang dihadapi, sehingga ketidakpastian yang mengiringi setiap alternatif keputusan dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali.

Pada Tugas Akhir ini akan dibahas tentang analisa pemesanan tiang pancang yang termurah dan nilai ekspektasi yang diharapkan berdasarkan berbagai kondisi informasi dengan Metode Decision Tree.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui keputusan terbaik dari berbagai ketidakpastian yang mengandung risiko dengan Metode Decision Tree dalam pemesanan tiang pancang.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada penulisan tugas akhir ini dilakukan pembatasan masalah guna mempersempit ruang lingkup pembahasan. Adapun pembatasan masalah yang diambil dalam menganalisis keputusan terbaik dari pemesanan tiang pancang adalah sebagai berikut:

- Kodifikasi informasi yang dipakai dalam dua bentuk. Pertama, yang berkenaan dengan sifat ketidakpastian yang ditetapkan dari informasi yang diperoleh dengan besaran nilai kemungkinan (probabilitas); dan kedua, yang berkenaan dengan hubungan-hubungan yang terjadi dalam sistem, yang dinyatakan sebagai model struktur persoalan.


(3)

- Ketidakpastian yang ditinjau berdasarkan tingkat keandalan informasi yang diperoleh seperti adanya informasi sempurna, informasi tak sempurna, maupun tanpa adanya informasi.

- Jenis tiang pancang yang digunakan dalam studi kasus, hanya jenis tiang pancang beton pracetak dan tiang pancang baja profil H

- Analisis dilakukan dengan Metode Decision Tree dan nilai ekspektasi dipakai untuk menentukan pilihan terbaik dari setiap alternatif keputusan

1.4 Sistematika Penulisan

Bab. 1. Pendahuluan

Berisikan penjelasan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab. 2. Tinjauan Pustaka

Menjelaskan tentang pondasi tiang pancang, ketidakpastian, informasi, penggunaan Metode Decision Tree, serta prinsip umum penggambaran Decision Tree.

Bab. 3. Studi Kasus

Menjelaskan tentang latar belakang proyek, penyajian data lapangan dan data pondasi tiang pancang yang ditinjau.

Bab. 4. Analisis Masalah

Berisi hasil analisis tingkat ketidakpastian, analisis tingkat keuntungan investasi dengan Metode Decision Tree.

Bab. 5. Kesimpulan dan Saran


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Dari hasil analisis yang melibatkan berbagai macam alternatif keputusan,

dengan menggunakan metode Decision Tree diperoleh bahwa keputusan terbaik untuk dilakukan adalah keputusan E2 (dengan informasi yang tidak sempurna)

2) NE pada kegiatan E1 (tanpa informasi) ternyata lebih besar dari NE pada kegiatan E2 (dengan informasi tidak sempurna) dan NE pada kegiatan E3


(5)

(dengan informasi sempurna). Kondisi ini terjadi karena harga informasi untuk kegiatan sondir dan boring dianggap terlalu murah.

3) Informasi yang sempurna belum tentu memberikan NE yang lebih rendah, akan tetapi tergantung dari mahal tidaknya harga dari informasi tersebut. 4) Hasil terbaik yang diharapkan adalah NE terendah untuk kegiatan dengan

informasi sempurna.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1) Setiap pengambilan keputusan akan mengandung risiko, maka seorang pengambil keputusan perlu menentukan suatu cara yang dapat memperhitungkan aspek ketidakpastian.

2) Setiap pengambil keputusan harus mempunyai informasi awal, baik itu dalam bentuk subyektif maupun obyektif. Namun bila informasi awal dirasakan belum cukup, maka diperlukan suatu usaha untuk mendapatkan informasi tambahan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Bowles, Joseph E. (1993), Analisis Dan Desain Pondasi, Jilid 2, Cetakan Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

2. DeGarmo E. Paul, Sullivan W. G., Bontadelli J. A., & Wicks E. M. (1997), Ekonomi Teknik, Edisi Kesepuluh, Prentice Hall, New Jersey.

3. Dipohusodo, Istimawan (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1,

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

4. Lock, Dennis & Jasjfi, F. (1984), Manajemen Proyek, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

5. Mangkusubroto, Kuntoro, Ir., Dr., M.Sc. & Trisnadi, Listiarini, Ir. (1987),

Analisa Keputusan, Cetakan keempat, Penerbit Ganeca Exact Bandung,

Bandung.

6. Siregar, Ali Basyah & Samadhi, Ari (1988), Manajemen, Penerbit Ganeca Exact Bandung, Bandung.

7. Soeharto, Iman (1995), Manajemen proyek: Dari Konseptual Sampai