BUKU PROSIDING SEMNAS BIOTEKNOLOGI 2012 Tri W,Phd Buku1

i

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjat kan kepada Tuhan YM E at as t erselenggaranya kegiat an
Seminar Tahunan Ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan t ahun 2012 yang merupakan
kerjasama dari Balai Besar Penelit ian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan
Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan (BBP4BKP), Badan Penelit ian dan Pengembangan
Kelaut an dan Perikanan, Kement erian Kelaut an dan Perikanan dengan Fakult as Perikanan
dan Ilmu Kelaut an, Universit as Diponegoro. Seminar Nasional ini merupakan w adah unt uk
menyebarluaskan hasil-hasil lit bang yang t elah dilakukan baik oleh lembaga lit bang maupun
oleh perguruan t inggi, t erut ama lit bang di bidang biot eknologi kelaut an dan perikanan.
M akalah yang dipresent asikan dalam seminar ini selanjut nya dit erbit kan dalam
Prosiding Seminar Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan. Dengan demikian
informasi t ersebut akan t erdokument asi dengan baik sehingga dapat diakses oleh
masyarakat luas. M akalah t elah mengalami proses edit ing format dan subst ansial sebelum
penerbit annya. Penyelenggaraan seminar nasional biot eknologi kelaut an dan perikanan ini
diharapkan dapat menjembat ani komunikasi ant ara penelit i di bidang biot eknologi dengan
penggunanya. Unt uk mencapai hasil yang maksimal dan memberikan manfaat yang sebesarbesarnya ke masyarakat , kegiat an ini akan diselenggarakan secara berkala bekerja sama

dengan perguruan t inggi di seluruh Indonesia.
Akhir kat a, kami mengucapkan t erima kasih kepada seluruh pihak yang t erlibat
dalam penyelenggaraan seminar sampai dengan penerbit an Prosiding Seminar Nasional
Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan.

Kepala Balai Besar Lit bang Pengolahan Produk
dan Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan

Prof. Dr. Hari Eko Iriant o

iii

SAM BUTAN KETUA PANITIA

Puji syukur kami panjat kan kehadirat Allah SWT at as t erselenggaranya kegiat an
Seminar nasional Tahunan Ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan t ahun 2012 yang
merupakan kerjasama dari Balai Besar Penelit ian dan Pengembangan Pengolahan Produk
dan Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan (BBP4BKP), Badan Penelit ian dan Pengembangan
Kelaut an dan Perikanan, Kement erian Kelaut an dan Perikanan dengan Fakult as Perikanan
dan Ilmu Kelaut an, Universit as Diponegoro, Research Cent er M BRD, Forum Biofarmasi

Kelaut an Indonesia.
Seminar nasional Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan mencakup
beberapa bidang yakni : Bahan alam, Budidaya, Pasca panen dan Pengolahan, Keamanan
pangan dan lingkungan, Biodiversit as Sumberdaya hasil Laut dan Bioenergi. Seminar
Nasional ini merupakan w adah unt uk menyebarluaskan hasil-hasil lit bang yang t elah
dilakukan baik oleh lembaga lit bang maupun oleh perguruan t inggi, t erut ama lit bang di
bidang biot eknologi kelaut an dan perikanan. Pesert a seminar dan w orkshop berasal dari
perguruan t inggi, research cent er, dan lembaga penelit ian dari w ilayah Jaw a, Sulaw esi,
Kalimant an, Papua, Bali, Sumat era. Jum lah makalah sekit ar 80 dengan pesert a sebagai
pemakalah oral sebesar 75% dan post er 25%.
M akalah yang dipresent asikan dalam seminar ini selanjut nya dit erbit kan dalam
Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan. M akalah
t elah mengalami proses review oleh pakar yang berkompet en, edit ing format dan
subst ansial sebelum penerbit annya. Penyelenggaraan seminar nasional biot eknologi
kelaut an dan perikanan ini diharapkan dapat menjembat ani komunikasi ant ara penelit i di
bidang biot eknologi dengan penggunanya. Keberadaan prosiding ini diharapkan dapat
sebagai pusat informasi dan akan t erdokument asi dengan baik sehingga dapat diakses oleh
masyarakat luas.
Akhir kat a, kami mengucapkan t erima kasih at as semua part isipasi pesert a seminar
nasional yang t elah secara maksimal memberikan kont ribusi manfaat yang sebesar-besarnya

ke masyarakat , juga kepada seluruh pihak yang t erlibat dalam penyelenggaraan seminar
sampai dengan penerbit an Prosiding Sem inar Nasional Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an
dan Perikanan.

Semarang, 28 Februari 2013
Ket ua Panit ia

Tri Winarni Agust ini, M Sc.,PhD

iv

SUSUNAN PANITIA W ORKSHOP DAN SEM INAR NASIONAL BIOTEKNOOGI
KELAUTAN DAN PERIKANAN 2012

Pelindung:
- Dekan Fakult as Perikanan dan Ilmu Kelaut an Undip
- Kepala Badan Penelit ian dan Pengembangan Kelaut an dan Perikanan
Pengarah:
- Prof. Dr. Norma Afiat i, M .Sc.
- Dr. Widodo Farid M a’ruf, M .Sc.

- Prof. Ambariyant o, M .Sc.
- Prof. Dr. Hari Eko Iriant o
Penanggung jaw ab:
- PD I Fakult as Perikanan dan Ilmu Kelaut an Undip
- Kepala Bidang Pelayanan Teknis Balai Besar Penelit ian dan Pengembangan
Pengolahan Produk dan Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan
Ket ua Panit ia : Tri Winarni Agust ini, M .Sc., Ph.D.
Sekret aris
: Drs. Subagiyo, M .Si.
Taufik Yuliant o, M .Si.
Bendahara
: Rest iana Wisnu A, SPi, M Si
Nur Afiani Rat naningt yas, S.Pi.
Seksi Kesekret ariat an:
- Ellis Indrayat i, M .Si. (Koordinat or)
- Dicky Harw ant o, M .Sc., Ph.D.
- Dian Ayunit a NDD, SPi, M Si
- M erissa Nur Asih, S.Ikom
- Adhika Cempaka, S.PSi.
Seksi Naskah dan Publikasi:

- Prof. Dr. Ocky Kart a Radjasa, M .Sc. (Koordinat or)
- Dr. Delianis Pringgenis, M .Sc.
- Dr. Tit a Elfit asari, M .Sc.
- Ir. Sugiyono, M .Si.
- Novalia Rachmaw at i, M .Sc.
- Rest ha Arist iant y
- Prof. Dr. Agus Sabdono, M si
Seksi Persidangan:
- Dr. Fadjar Basuki, M S (Koordinat or)
- Dr. Sri Rejeki, M .Sc.
- Dra. Wilis Ari Set yat i, M Si
- Akhyar, M .Si.
- Asri Prat it is, S.Pi.
Seksi Perlengkapan:
- Put ut Har Riyadi, M .Si. (Koordinat or)
- Dr. Rudi Pribadi, M .Sc.
- Bogi Budi Jayant o, S.Pi.
v

Seksi Edit or:

- Dr. Front hea Sw ast aw at i, M .Sc. (Koordinat or)
- Dr. Agus Hart oko, M .Sc.
- Dr. Agus Triant o, M Sc
- Dr. Ekow at i Chasanah
- Dr. M . Nursid
- Nurahm i Dew i Fajarningsih, M .Biot .
- Endar M arraskurant o, M .Si.
- Hedi Indra Januar, M .Si.
Konsumsi:
- Ir. Hadi Endraw at i, DEA (Koordinat or)
- Dr. Suryant i, M .Si.
- Ir. Nirw ani, M .Si.
- Ir. Eko Nurcahya Dew i, M .Sc.

vi

DAFTAR ISI

Kat a Pengant ar...........................................................................................................


iii

Sambut an Ket ua Panit ia ............................................................................................

iv

Susunan Panit ia Workshop dan Sem inar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan
Perikanan 2012 ..........................................................................................................

v

Susunan Acara............................................................................................................

vii

Daft ar Isi ....................................................................................................................

xv

Keynot e Speaker I Prof. Ant hony D. Wright , PhD .......................................................


1

Keynot e Speaker II Prof. Ir. M aggy T. Suhart ono, PhD ...............................................

9

Kinet ika Reaksi Depolimerisasi Karaginan dengan Kat alisat or Asam Sulfat unt uk
Aplikasi Biomedis
Aji Praset yaningrum, Inggrid K. W . , S. Badres, Y. Dinarianasari, Noviant o D. K. ........

17

Kajian Pot ensi Akt ifit as Ant ioksidan Ekst rak Rumput Laut Sargassum sp. dari Pant ai
Kukup Kabupat en Gunungkidul
Arundina Prat iw i, Eko Nurcahya Dew i, Apri Dw i Anggo .............................................

29

Screening Dan Uji Produksi Biosurfakt an oleh Bakt eri Hidrokarbonoklast ik dari

Pesisir Perairan Cilacap
Nuning Vit a H., Nadya Adharani, Yet i Darmayati, Cut Nandasari, Agung Dhamar
Syakt i .........................................................................................................................

41

Produk Alam dari M angrove: Sumber, Bioakt ivit as dan Kim iaw i unt uk Kepent ingan
Biofarmat ika
M elki, Dedi Soedharma, Hefni Effendi, A. Zaenal M ust opa .........................................

51

Akt ivit as Ant ijamur Senyaw a Bioakt if Ekst rak Eucheuma sp. t erhadap
Aspergillus flavus
Pat rea Nurcholis Afit ri, W idodo Farid M a’ruf, W ilis Ari Set yat i ..................................

60

Kajian Pot ensi Senyaw a Bioakt if Pada Sargassum sp. sebagai Ant ibakt eri t erhadap
Escherichia coli dan St aphylococcus aureus

Sit i Nur Laely Fat hra, W idodo Farid M a’ruf, Laras Rianingsih .....................................

70

Perilaku Seksual dan Kadar Test ot eron Darah Tikus Put ih (Rat t us norvegicus) St rain
Wist ar Akibat Pemberian Pakan Gonad Bulu Babi (Diadema set osum )
Delianis Pringgenies, W inant o Yoram, Ali Ridho .........................................................

81

Analisis Kim ia dan Fisik Komponen –Karot en dalam M ikroalga Porphyridium
cruent um
Dit a Tri Hapsari, Tri W inarni Agust ini, Bambang Cahyono ..........................................

92

xv

Preparing Procedure of St rept ococcus agalact iae for M ult ilocus Sequence
Analysis

Angela M ariana Lusiast ut i, Helga Seeger, M ichael Zschöck ........................................

Analisis Fungsional dan Kloning Prom ot er -Act in Ikan M as
Andi Aliah Hidayani, Odang Carman, Alimuddin ........................................................

105

111

Pengaruh Perbedaan Int ensit as Cahaya t erhadap Kelim pahan Zooxant hella pada
Dua Koloni Karang (Branching dan Digit at e) di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu
Achmad Fachrurrozie, M uft i Pet ala Pat ria, Riani W idiart i ...........................................

121

Keragaan Udang Hias Red Cherry (Neocaridina Het eropoda ) dengan Pemberian
Pakan Berbeda
I W ayan Subamia, Yogi Himaw an ..............................................................................

130

Kajian Bioekologi Udang Galah (M acrobrachium rosenbergii) di Habit at Raw a
Sumat era Selat an
Ferdinand Hukama Taqwa , Ade Dw i Sasant i, A.K. Gaffar, Tanbiyaskur .......................

138

Produksi Bioet anol dari Crude Selulosa Limbah Alginat dan Limbah Agar
M enggunakan Bakt eri Pseudomonas Fluorescens dan Yeast Saccharomyces
Cerevisiae
I M ade Susi Eraw an, Sugiyono, Put ri W ullandari ........................................................

149

Rekayasa Budidaya Kepit ing Bakau M elalui M anipulasi Penggunaan Ekst rak Bayam
dan M angrove sebagai Shelt er unt uk Peningkat an Produksi Kepit ing Bakau (Scylla
paramamosain )
Ist iyant o Samidjan......................................................................................................

161

Pot ensi Rum put Laut sebagai Sumber Immunonut risi pada Budidaya Perikanan :
Kasus Eksperimen Hot W at er Ext ract Caulerpa sp. dan Sargassum pada Udang
Vannamei (Lit openaeus vanamei )
Subagiyo, W ilis Ari Set yat i, Dyah Ismi Fat ichah...........................................................

170

Pot ensi Limbah Hasil Pengolahan Rum put Laut (Alginat dan Agar) unt uk
Produksi Bioet anol
Rodiah Nurbaya Sari, Gunawan, I. M ade Susi Eraw an ................................................

180

Analisa Pert umbuhan dan Efek Het erosis Benih Hibrid Nila Larasat i Generasi 5 (F5)
Hasil Pendederan I – III
Agus Arif Rahman, Fajar Basuki ..................................................................................

196

Peningkat an M ut u Daging Ikan Bandeng dengan Chromanone Deamina
Sumardi, Laksmi Hart ayanie .......................................................................................

205

Analisis Performa Benih Fenot ip dan Genot ip Nila Pandu Dan Kunt i F3
Fajar Basuki, Sri Rejeki ...............................................................................................

214

Dist ribusi Anat omis Fikot oksin pada Kerang Hijau ( Perna viridis) dari Kaw asan
Budidaya Kerang Hijau Kamal M uara, Jakart a Ut ara
Jane Sarah Giat , Riani W idiart i, Yasman ....................................................................

223
xvi

Penelit ian Kandungan Asam Lemak M ikroalga Spirulina plat ensis
Sri Amini, Sugiyono .....................................................................................................

232

Peluang Bioremedian Alam i dari Limbah Cair Indust ri Perikanan
Devi Ambarw at y Oktavia ...........................................................................................

237

Penggunaan Pupuk Cair Ikan Lemuru dalam Kult ivasi Spirulina Plat ensis t erhadap
Kandungan Karot enoid dan Klorofil
Endang Dew i M asit hah, Sapt o Andriyono, Galuh Pramusint a, Boedi Set ya Rahardja .

249

Det eksi Kandungan Fikot oksin pada Kerang Hijau ( Perna viridis l .) di Lokasi Budidaya
Kerang Hijau Kalibaru, Cilincing, Jakart a Ut ara
Nit a Kurnia Sari, Riani W idiart i, Yasman .....................................................................

260

Sifat Fungsional Prot ein Spirulina plat ensis
Albert a Rika Prat iw i, Laksmie Hart ayani, Aurelia Tabit a .............................................

270

Rekayasa Proses Pengolahan Ikan Seluang (Rasbora Sp) sebagai Nut raceut ical
Hest y Heryani .............................................................................................................

279

Isolasi dan Skrining Bakt eri Asam Lakt at Penghasil Bakt eriosin sebagai Bahan
Pengaw et Alami yang Aman
Romadhon, Subagiyo, Sebast ian M argino ..................................................................

285

Uji St abilit as dan Konsent rasi Ekst rak Kasar Fikobiliprot ein M ikroalga Spirulina
plat ensis pada Suhu Inkubasi Berbeda
Ervia Yudiat i, Shofa Fariha ..........................................................................................

299

Kajian Pot ensi Akt ivit as Ant ioksidan Rumput Laut Caulerpa racemosa dari Pant ai
Sundak Kabupat en Gunungkidul
Arief Kurniaw an, Eko Nurcahya Dew i, Tri W inarni Agust ini.........................................

310

Uji Bioakt ivit as Ekst rak Teripang Pasir (Holot huria scabra ) Terhadap Jamur Candida
albicans
Eunike Noviana Pranot o, W idodo Farid M a’ruf, Delianis Pringgenies .........................

323

Kajian Pigmen Chlorella Vulgaris dan Dunaliella salina pada Umur Panen yang Berbeda
Ridho Ariyant o , W idodo Farid M a’ruf, Eko Nurcahya Dew i ........................................

333

Akt ivit as Ant ijamur Senyaw a Bioakt if Ekst rak Gelidium lat ifolium t erhadap Candida
albicans
Rosiska Lut fiyant i, W idodo Farid M a’ruf , Eko Nurcahya Dew i ....................................

343

Kajian Penambahan Karbondioksida (CO2) sebagai Opt imasi Produksi Tot al Lipid
pada M ikroalga Nannochloropsis oculat a
Puji Norbaw a, Ervia Yudiat i dan Andre Okfan .............................................................

353

Kandungan Logam Berat Tim bal (Pb) pada Air, Subst rat dan Daging Kerang Darah
(Anadara granosa ) di Teluk Lada Perairan Selat Sunda
Rat na Komala, Fredinan Yulianda, Djamar T.F Lumbanbat u, Isdrajad Set yobudiandi .

364

xvii

Aplikasi Nat rium Alginat sebagai Barrier t erhadap Oksidasi Lemak dan Kont aminasi
M ikroba Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) Asap
Inayat ul Khofifah, Front hea Sw ast aw at i, Laras Rianingsih..........................................

373

Analisis Finansial Desalinasi Air Laut unt uk M emenuhi Kebut uhan Air Bersih
M asyarakat Pesisir
M ira ...........................................................................................................................

383

Hist opat ologi Kulit Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) akibat Infest asi Lernaea
cyprinacea
Put ri Desi W ulan Sari, Gunant i M ahasri, Set iaw an Koesdart o.....................................

391

Dampak Infest asi Ekt oparasit Argulus japonicus t erhadap Pert umbuhan Ikan
M askoki (Carassius aurat us)
Kismiyat i, Dedy Faizal Pongkow ulao, A. Shofy M ubarak, Rahayu Kusdarw at i .............

399

xviii

ANALISIS KIM IA DAN FISIK KOM PONEN  –KAROTEN DALAM M IKROALGA
Porphyridium cruentum
1)

Dit a Tri Hapsari, Tri Winarni Agust ini , Bambang Cahyono
1)

2)

Program St udi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakult as Perikanan dan

Ilmu Kelaut an (FPIK), Universit as Diponegoro Jl. Prof. Sudart o, Tembalang Semarang
50275, Telp/ Faks (024) 7474698, Email: t _agust ini@yahoo.com / deet ha_3@yahoo.co.id
2)

Laborat orium Kim ia Organik, Jurusan Kimia M IPA, Universit as Diponegoro Jl. Prof.
Sudart o, Tembalang Semarang 50275, Telp/ Faks (024) 76480824, Email:
bbc_cahyono@yahoo.com
ABSTRAK

M ikroalga merah P. cruentum banyak dimanfaat kan dalam bidang pangan, kosmet ik dan
farmasi. Daya guna ini salah sat unya oleh keberadaan senyaw a bioakt if yait u β-karot en.

Penelitian sistematik dengan uji karakteristik kimia dan fisik dari ekstrak karotenoid (βkarot en) dari m ikroalga P. cruent um yang t umbuh di Indonesia belum banyak dilaporkan,
sehingga perlu dilaksanakan penelit ian ini. Penelit ian ini menggunakan mikroalga yang
diambil dari dua lokasi yait u lokasi Jepara (A) dan Jakart a (B). Rancangan experiment al
laborat ories bersifat deskript if dengan uji st at ist ik independent sample T-Test digunakan

sebagai cara pengambilan kesimpulan. Hasil uji kualit at if dengan KLT yang dilakukan
diperoleh hasil bahw a kedua ekst rak mikroalga P. cruent um yang digunakan mengandung

β-karot en dengan kadar β-karot en sampel A: 0,027%±0,001 dan sampel B: 0,016%
±0,001.

Uji

kest abilan

w arna menunjukkan
o

kedua ekst rak

st abil

pada kondisi

o

penyimpanan (suhu ruang 32 C dan suhu dingin 15 C) sert a t idak st abil pada pengaruh
sinar mat ahari dan oksidat or. Kelarut an ekstrak karotenoid (β-karot en) opt imum pada
pelarut et hanol 96% dan m inyak kelapa. Disim pulkan bahw a perbedaan kondisi budidaya
pada masing-masing lokasi pengambilan sampel berpengaruh terhadap kuantitas βkarot en.
Kata kunci: M ikroalga, P. cruent um , Ekstrak, β-karot en

PENDAHULUAN

Alga merupakan salah sat u organisme air, eukariot ik dan mam pu berfot osint esis.
Beberapa jenis mikroalga yang memiliki senyaw a bioakt if yang berguna bagi manusia juga
banyak dibudidayakan di Indonesia. Telah dilaporkan beberapa produk komersial yang
berasal dari m ikroalga ant ara lain asam

docosahexaenoic (DHA) dari Crypt ocodinium

cohnii (Kyle dan Art erburn, 1998 dalam Hedoin et al ., 2006), β-karot en dari Dunaliella
salina , zeaxant hin Porphyridium cruent um (Bhosale, 2003; Kay, 1991 dalam Hedoin et al .,

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

92

2006) dan ast axant hin dari Haematococcus pluvialis (Lorenz & Cysewski, 2000 dalam
Hedoin et al ., 2006). Berbagai daya guna dari senyaw a yang dihasilkan oleh beberapa
mikroalga diduga berhubungan erat dengan kandungan senyaw a bioakt if didalamnya.
Porphyridium cruentum merupakan salah sat u jenis mikroalga yang dikembangkan

di beberapa laborat orium bidang perikanan dan kelaut an Indonesia yang belum banyak
dilaporkan t erut ama yang t erkait dengan explorasi senyaw a pigmen karot enoidnya.
Beberapa penelit ian yang t elah dilakukan pada mikroalga ini lebih banyak dit ujukan unt uk
mengexplorasi kandungan sulfat polisakarida (Shrest ha et al ., 2004), st erol (Durmas et al .,
2007), PUFA (Brow se and Somerville, 1991) dan senyaw a ant i bakt eri (Kusmiyat i dan
Agust ini, 2007). P. cruentum mudah dibudidayakan di media air laut buat an t anpa
kebut uhan vit amin B12, yang diperlukan unt uk kebanyakan mikroalga merah lainnya. Hal
ini salah sat u alasan mengapa sampai sekarang hanya spesies P. cruentum yang
digunakan unt uk produksi asam arakhidonat , pigmen (phycocyanin , phycoeryt hrin ) dan
ekst raseluler polisakarida (Borow izka dan Borow it zka 1997).
P. cruent um sebagai salah sat u mikroalga merah golongan Rhodophycae. Warna
merah yang t erkandung di dalam m ikroalga berasal dari pigmen phychoeryt hrin dan βkarot en yang berpot ensi unt uk dimanfaat kan sebagai bahan pew arna alami dan lebih

khusus sebagai bahan pewarna makanan. Penelitian mengenai β-karot en dari jenis
mikroalga ini t elah dilakukan oleh Kopecky et al ., (2002) yang membukt ikan bahw a jenis
karot enoid yang t erdapat dalam beberapa st rain mikroalga Porphyridium cruent um yang

diambil dari beberapa negara didominasi oleh jenis β-karot en. Akan tet api, dalam
beberapa penelit ian yang ada belum menyat akan secara det ail kuantitas dari β-karot en
yang dihasilkan oleh biomassa t ert ent u.
Saat ini penelit ian sist emat ik yang berhubungan dengan uji kualit as kimia dan fisik

dari ekstrak karotenoid (β-karot en) dari mikroalga P. cruent um yang t umbuh di
Indonesian hingga saat ini belum dilaporkan. Berdasarkan fakt a t ersebut maka perlu
adanya penelit ian ini. M ikroalga P. cruentum yang digunakan pada penelit ian ini
merupakan jenis mikroalga yang diperoleh dari dua lokasi yang berbeda. Proses ekst raksi
menggunakan met ode maserasi dengan pelarut aset on P.A unt uk mendapat kan ekst rak
pigmen yang kemudian dilakukan analisa kualit at if unt uk menent ukan karakt erist ik

kimiawi (kualitatif) β-karot en dan analisa kuant it at if unt uk menent ukan karakt erist ik

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

93

kimiawi (kuantitatif) β-karot en, sert a diikut i dengan pengujian zat pew arna unt uk
menent ukan karakt erist ik fisik (st abilit as w arna dan kelarut an).

M ETODELOGI PENELITIAN
M ikroalga

M ikroalga Porphyridium cruent um yang digunakan diambil dari dua lokasi yang
berbeda. Keduanya dibudidayakan di lingkungan laborat orium dengan kondisi fakt or
budidaya yang sama (salinit as, suhu ruang budidaya, dan sist im aerasi), kecuali fakt or
jenis nut risi dan int ensit as pencahayaan. Pada saat pengambilan sampel, m ikroalga masih
dalam kondisi hidup di dalam media budidayanya yait u air payau.
Ekstraksi

Sampel air yang mengandung mikroalga Porphyridium cruentum segar disiapkan.
Air mikroalga dit empat kan pada t abung sent rifuse pada volume 10 mL dan disent rifuse
pada 4500 rpm selama 10 menit . Supernat an berupa air bening yang t erpisah dari
endapan biomassa dipisahkan sehingga didapat kan endapan (biomassa) sebagai bahan
ekst raksi. Biomassa Porphyridium cruent um di dalam set iap t abung dit im bang. Ke dalam
set iap t abung dit ambah dengan 5 ml aset on P.A hingga t erendam sempurna. M aserasi
dilakukan selama 3 jam at au hingga t erjadi perubahan w arna pelarut dari bening menjadi
w arna t ert ent u dalam suhu ruangan. Larut an ekst rak kasar yang diperoleh sebanyak 5 ml.
Analisis Kualitatif

M asing-masing larut an ekst rak kasar diuji KLT (Kromat ografi Lapis Tipis) dengan
bahan pengembang Aluminium Sheet s Silica Gel M erck, standar β-karot en, dalam eluen
et il aset at : n-hexana (1:1). Pada plat KLT yang t elah diap digunakan dit et esi larut an
ekst rak hingga t erbent uk noda. Plat kemudian dimasukkanke dalam chamber berisi eluen.
Proses elusi dilakukan dalam chamber t ert ut up hingga pelarut mencapai bat as at as. Plat
KLT dari set iap sampel di keringkan dan dilakukan visualisasi dibaw ah sinar UV gelompang
panjang.
Analisis Kuantitatif

Analisis ini dimulai dengan membuat kurva st andar sebagai acuan perhit ungan

kuantitas β-karot en yang t erkandung dalam sampel. Kurva st andar diperoleh dengan
mengukur absorbansi larutan β-karot en st andar yang dibuat dalam konsent rasi 2,5 ppm ,
5 ppm , 10 ppm , 15 ppm dan 20 ppmpada panjang gelombang 454.2 nm. Kemudian set iap
Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

94

larut an ekst rak kasar diambil masing-masing 1 ml kemudian diencerkan menjadi 10 ml
dengan pelarut aset on P.A menggunakan labu ukur. M asing-masing sampel diukur
absorbansinya pada panjang gelombang 454,2 nm. Nilai absorbansi dari masing-masing
sampel yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam persamaan garis dari kurva

standar yang dibuat untuk menentukan besar konsentrasi dari β-karot en didalam nya.
Uji Kestabilan W arna

Larut an ekst rak kasar dari masing-masing sampel yang t elah diencerkan
diambil 5 ml sebanyak 3 kali dan dimasukkan ke dalam bot ol vial kaca. M asing-masing
larut an ekst rak dari t iap sampel diberi beberapa perlakuan yait u
1. disimpan pada suhu kamar (32°C ) dan suhu dingin (15°C). Set iap int erval 6 jam sekali
dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang gelombang 454,2 nm selam 24 jam.
2. dijemur di baw ah sinar mat ahari selama 3 jam. Set iap int erval 1 jam sekali dilakukan
pengukuran absorbansi pada panjang gelombang 454,2 nm.
3. dit ambahkan oksidat or 1 ml H2O2 ke dalam masing – masing sampel kemudian
didiamkan. Set iap int erval 1 jam sekali dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang
gelombang 454,2 nm selam 3 jam.
Uji Kelarutan W arna

1 ml larut an ekst rak pekat dimasukkan ke dalam t abung reaksi. Pelarut aset on
pada masing-msasing t abung diuapkan dengan pompa vakum. Ke dalam masing-masing
t abung dit ambahkan 5 m l pelarut aquadest , asam aset at 25% dan et anol 90%. Campuran
diaduk rat a dan diamat i perubahan w arna yang t erjadi pada masing-masing pelarut .
Rancangan Percobaan dan Analisa Data

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelit ian ini adalah experiment al
laborat ories dengan rancangan percobaan deskript if .

Data kadar

β-karot en yang

diperoleh dari hasil penelit ian dicat at kemudian dianalisa. Uji st at ist ik T dengan t ipe
independent sample t -t est dilakukan unt uk menget ahui pengaruh signifikansi t iap variabel

independen besert a koefisiennya. Perhit ungan dat a dilakukan dengan menggunakan
program SPSS versi 17.0

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

95

HASIL DAN PEM BAHASAN
Biomassa

Sampel mikroalga yang digunakan pada penelit ian ini diambil dari dua lokasi yang
berbeda. M eskipun dari dua lokasi pengambilan yang berbeda, namun spesies yang
dit elit i sama yait u mikroalga merah P. cruentum . M ikroalga pada t iap lokasi dit umbuhkan
dalam lingkungan laborat orium dengan kondisi yang t ermonit oring. Hal ini disebabkan
oleh t ingkat permint aan at au konsumsi jenis mikroalga ini masih rendah dan dalam
jumlah yang sedikit sehingga produksi yang dilakukan selama ini berdasarkan perm int aan.
Proses pembudidayaan jenis mikroalga ini pada kedua lokasi sampling hampir
sama dengan jenis mikroalga lain yait u dalam kondisi st eril dan suhu ruangan yang
t erkont rol. Tahap pre-budidaya yang dilakukan di lokasi A meliput i pengambilan air dari
perairan

set empat , penambahan

chlorin

60

ppm, pendiaman

selama 24 jam ,

penambahan larut an t hio unt uk menet ralkan chlorin, pengecekan kandungan chlorin dan
salinit as air (25 ppm), pemasukkan ke dalam erlenmeyer 2000 ml, st erilisasi dengan
aut oclave dan penyimpanan sebagai st ok yang siap dipakai. Sedangkan proses
perngolahan air yang dilakukan di lokasi B m eliput i pengambilan air dari perairan
set empat , penampungan, penyaringan, pengat uran salinit as, pemasukkan ke dalam
erlenmeyer 2000 ml, st erilisasi dengan aut oclave dan penyimpanan sebagai st ok yang
siap dipakai.
Tahap penanaman mikroalga sendiri meliput i penambahan nut risi ke dalam media
air dengan salinit as 25 ppm, kemudian dilakukan pemasangan airat or unt uk membant u
homogenisasi nut risi dengan media air. Proses homogenisasi dilakukan selama 5 – 10
menit kemudian kult ur murni dimasukkan kedalam medium dan dikembang biakan
hingga dapat t umbuh dengan baik. Tanda dari pert umbuhan yang baik dari m ikroalga ini
adalah berubah w arnanya media kult ivasi menjadi berw arna merah secara merat a.
Warna merah pada kult ivasi seiring dengan umur kult ivasi akan berubah menjadi semakin
pekat , hal ini menunjukkan bahw a mikroalga ini bereproduksi dan kepadat annya semakin
t inggi.
Proses panen yang dilakukan pada masing-masing lokasi berbeda. Sampel dari
lokasi A dipanen pada usia kult ivasi 5 hari sedangkan sampel dari lokasi B dipanen pada
umur 7 hari. Umur panen ini dipilih berdasarkan kurva pert umbuhan dari mikroalga jenis
ini yang dimiliki oleh t iap lokasi. Fakt or-fakt or budidaya yang t erkait dengan proses
Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

96

pembudidayaan

mikroalga

P.

cruentum

harus

benar-benar

diperhat ikan

demi

keberhasilan proses budidaya. Hal ini berdasarkan pengalaman t eknisi laborat orium di
balai t ersebut . Perbandingan kondisi fakt or-fakt or budidaya dari masing-masing lokasi
pengambilan sampel dapat dilihat pada t abel berikut ini:
Tabel 1. Perbandingan Fakt or Budidaya dari Dua Lokasi
Paramet er
A

B

Salinit as medium

25 ppm

25 ppm

Suhu ruang

25 – 30°C

25 - 30°C

24 jam dalam int ensit as

12 jam gelap, 12 jam

yang st abil

t erang

Jenis nut risi

Walne dan Vit amin B12

F/ 2

Sist em aerasi

Aerasi penuh selama

Aerasi penuh selama

24 jam

24 jam

Pembudidayaan
Int ensit as pencahayaan

Berdasarkan fakt or

kult ivasi t ersebut

dimungkinkan fakt or

yang lebih

dominan

berpengaruh t erhadap m ikroalga yang dihasilkan t iap lokasi adalah jenis nut risi dan
int ensit as pencahayaan.
Uji Kualitatif Ekstrak dengan KLT

Hasil yang diperoleh dari met ode Birant i et al ., (2006) menunjukkan hasil yang
cukup memuaskan, dikarenakan semua senyaw a dalam ekst rak terikut oleh eluen yang
digunakan yait u pencampuran et il aset at P.A : n-heksan P.A (1 : 1) sehingga Rf dari
masing-masing belum bisa dihit ung secara t epat . Akan t et api penent uan ada dan t idaknya
senyaw a β-karot en dalam larut an ekst rak ini dapat dit unjukkan dari kurva pengukuran
absorbansi. Kurva hasil pengukuran absorbansi ekst rak menunjukkan bent uk yang sama
dengan bent uk kurva dari β-karot en st andar. Puncak kedua grafik t ersebut berada t epat
pada λ= 454,2 nm dan 481,2 nm , sehingga dapat dipast ikan bahw a senyaw a yang
t erdapat di dalam ekst rak mengandung β-karot en.

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

97

Uji Kuantitatif dengan Spektrofotometer Visibel

Kurva kalibrasi st andar β-karot en yang dihasilkan t ersaji pada gambar berikut :

Absorbansi

betakaroten standar
Linear (betakaroten
standar)

0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
-0,1 0

y = 0,1612x - 0,2099
R2 = 0,9817

2,5

5
10
Konsentrasi (ppm)

15

20

Gambar 2. Kurva St andar β-karot en
2

Pada kurva kalibrasi st andar diperoleh persamaan y = 0,1612x – 0,2099 dengan R

sebesar 0,9817. Berdasarkan hasil t ersebut diperoleh ket erangan bahw a t ingkat regresi
dari pengerjaan pembuat an larut an st andar β-karot en lebih dari 0,950 sehingga dapat
disimpulkan bahw a ket elit ian pengerjaan yang t inggi dan human error dalam pelaksaan
sangat kecil. Persamaan yang dihasilkan dapat digunakan dan dipert anggung jaw abkan
ket elit iannya.
Penent uan ini dilakukan dengan mengukur absorbansi dari masing-masing larut an
ekst rak kemudian absorbansi yang diperoleh dihit ung dengan persamaan hasil kurva
kalibrasi st andar β-karot en. Hasil perhit ungan dan kadar β-karot en dalam % per berat
biomassa basah yang diperoleh disajikan dalam t abel sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Pengukuran dan Perhit ungan Kadar β-karot en
Sampel
A

Volume

Biomassa

Biomassa

(ml)

Basah (gr)

Kering (gr)

200
200

0,473

0,413

0,497

0,433

Rat a-

0,485±

0,423±

rat a

0,017

0,014

B

200
200

0,870

0,759

ABS
0,521
0,577

β-karot en

β-karot en

β-karot en

t ot al (ppm)

t ot al (gr)

* (gr/ 100g)

22,670
24,408

11,34 x 10

-5

0,027

12,20 x 10

-5

0,028
0,028±
0,001

0,623
0,477

25,834
21,306

12,91 x 10

-5

0,017

10,65 x 10

-5

0,015

0,830

0,724

Rat a-

0,850±

0,742±

0,016±

rat a

0,028

0,025

0,001

* : gr/ 100gr berat kering

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

98

Berdasarkan t abel diat as menunjukkan profil kandungan β-karot en dari sampel
yang diambil dari dua kondisi budidaya pada t iap lokasi berbeda. Kadar β-karot en ant ara
sampel dua kondisi budidaya pada t iap lokasi t erlihat hampir sama, akan t et api apabila
dit elusuri lebih lanjut t ampak bahw a berat biomassa yang dihasilkan dari sampel A lebih
sedikit bila dibandingkan dengan berat biomassa dari sampel B. Namun, kandungan βkarot en yang dimiliki masing-masing sampel ham pir sama. Hasil ini menunjukkan bahw a
berat biomassa yang lebih besar belum t ent u m engandung kadar β-karot en yang lebih
t inggi pula.
Kandungan β-karot en yang lebih banyak t erkandung dalam sampel mikroalga A,
hal ini memungkinkan unt uk pemilihan lokasi t ersebut sebagai sumber penghasil
mikroalga P. cruent um yang berkualit as. Dat a t ersebut dapat pula dijadikan bahan
pert imbangan apabila akan dilakukan pemanfaat an lebih lanjut pada β-karot en yang
berasal dari m ikroalga jenis P. cruent um . Terlebih apabila pemanfaat an t ersebut dalam
skala indust ri. Hal ini karena pada skala industri pemilihan bahan baku dengan hasil yang
paling efisien akan menent ukan biaya produksi yang harus dikeluarkan.
Uji st at ist ik T-Test
Pengujian st at ist ik dilakukan pada hasil akhir persent ase kadar β-karot en yang
diperoleh dari kedua lokasi pengambilan sampel. Hasil pengujian st at ist ik ini digunakan
unt uk menarik kesimpulan dari hipot esa yang diajukan. Uji T yang dilakukan
menggunakan t ipe independent sample t -t est yait u met ode yang digunakan unt uk
membandingkan rat a-rat a dua kelompok dat a yang t idak berhubungan apakah kedua nilai
rat a-rat a dari kedua kelompok t ersebut memiliki nilai yang sama at au t idak secara
signifikan. Berdasarkan hasil perhit ungan, didapat kan besarnya nilai sig (2-t ailed) 0,011 <

α (0,05) sehingga terdapat perbedaan signifikan antara rat a-rat a kadar β-karot en sampel
mikroalga A dan B.

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

99

Uji Kestabilan W arna dalam Beberapa Kondisi Lingkungan

Kest abilan w arna dalam kondisi penyimpanan
0,3

sampel B

0,2
0,15
0,1

sampel A
sampel B

0,25
A bsorbansi

0,25
A bs orba nsi

0,3

sampel A

0,2
0,15
0,1
0,05

0,05

0

0
0

6
12
18
Waktu Pengamatan (jam)

24

a.

0

6
12
18
Waktu Pengamatan (jam)

24

b.

Gambar 3. Grafik kest abilan ekst rak pigmen dari P.cruentum dalam kondisi penyimpanan
a. suhu kamar (32° C) dan b. suhu dingin (5° C)
Hasil pengamat an int ensit as w arna dari ekstrak mikroalga P. cruent um yang
mengandung β-karot en, set elah disim pan pada kondisi gelap dan dengan suhu kamar dan
dingin selama 24 jam dengan int erval pengukuran set iap 6 jam, t ampak mengalami
penurunan. Pada gambar menunjukkan pola penurunan yang t erjadi sama pada set iap
sampel yang diamat i. Perubahan int ensit as w arna dit unjukkan dengan penurunan
absorbansi yang t erukur. Pola penurunan yang t erjadi ant ar kedua perlakuan juga sama
yait u penrunan hanya t erjadi pada pengukuran pert ama set elah 6 jam kemudian unt uk
pengukuran 12 jam hingga 24 jam cenderung st abil.
Kesimpulan yang dapat diperoleh yait u

ekst rak mikroalga P. cruentum yang

mengandung β-karot en cenderung lebih pada kondisi suhu penyimpanan. Hal ini t erjadi
pada set iap sampel yang di uji, dapat disimpulkan pula bahw a kest abilan dari ekst rak
w arna mikroalga sampel A dan sampel B t idak memiliki perbedaan. Akt ivit as karot en akan
menurun secara drast is pada suhu sekit ar 180 – 210°C (Klaui dan Bauernfeind, 1981
dalam Winarni, 2007). Oleh karena it u, sebelum zat w arna t erkena suhu 60º C t idak akan

mengalami kerusakan yang signifikan.

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

100

Kest abilan w arna dalam kondisi penyinaran mat ahari
0,25
0,2

sampel A

Absorbansi

sampel B

0,15
0,1
0,05
0

0

1

2

3

Waktu Pengamatan (jam)

Gambar 5. Grafik kest abilan ekst rak w arna mikroalga P. cruent um yang
mengandung β-karot en dalam penyinaran sinar m at ahari
Sinar mat ahari merupakan salah sat u kondisi yang menyebabkan t erjadinya
perubahan w arna. Benda-benda di sekit ar manusia, apabila diamat i, t erlihat bahw a
benda-benda yang sering t erkena sinar mat ahari secara langsung mengalami perubahan
w arna lebih cepat dibandingkan dengan benda-benda yang t erkena sinar secara t idak
langsung (pada kondisi lain yang sama). Begit u pula pada zat w arna β-karot en yang
t erkandung dalam ekst rak mikroalga P. cruent um ini. Int ensit as w arna berubah sangat
besar t erhadap sinar mat ahari sepert i t erlihat pada grafik . Secara visual larut an w arna
yang aw alnya kuning menjadi bening. Hal ini menunjukkan bahw a zat w arna ini sangat
t idak st abil t erhadap sinar mat ahari.
M enurut Chichest er dan M c. Feet ers (1970) dalam Winarni (2007), oksidasi
karot enoid akan lebih cepat dengan adanya sinar dan kat alis logam, khususnya t embaga,
besi dan mangaan. Oksidasi dapat t erjadi secara acak pada rant ai karbon yang
mengandung ikat an ganda. Hal ini didukung pula oleh Gidding (1987) dalam Cinar (2004)
yang menyat akan bahw a ekt rak pigmen karot enoid t idak st abil pada cahaya, oksigen dan
pemanasan.

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

101

Kest abilan w arna dalam kondisi penambahan oksidat or

Absorbansi

0,3

sampel A

0,25

sampel B

0,2
0,15
0,1
0,05
0
0

1
2
Waktu Pengamatan (jam)

3

Gambar 6. Grafik kest abilan ekst rak w arna mikroalga P. cruent um yang
mengandung β-karot en dalam penambahan oksidat or
Hasil pengukuran absorbansi zat w arna yang dit ambahkan oksidat or H2O2
menunjukkan penurunan absorbansi yang sangat signifikan yait u pada pengkuran 1 jam
dan 2 jam sedangkan pada pengukuran jam ke-3 diperoleh absobansi lebih st abil. reaksi
yang t erjasi set elah penambahan H2O2 ke dalam larut an ekst rak adalah perubahan suhu
larut an menjadi lebih panas kemudian lama kelamaan menjadi dingin. Bersamaan dengan
proses pendinginannya secara visual t erjadi pula perubahan dari yang semula larut an
berw arna kuning berubah menjadi bening.
M enurut

Samsudin

dan

Khoirudin

(2009), akibat

penambahan

oksidat or

menyebabkan penurunan serapan at au berkurangnya kadar pew arna yang disebabkan
akibat penyerangan pada gugus reakt if pada pew arna oleh oksidat or, sehingga gugus
reakt if yang bersifat memberi w arna berubah menjadi t idak berw arna.
Uji Kelarutan

Berdasarkan pengamat an yang dilakukan pada hasil uji kelarut an didapat kan
bahw a ekt rak warna β-karot en yang diekst rak dari mikroalga P. cruenum memiliki
kelarut an yang paling baik pada et hanol 96% dan minyak kelapa dari 4 pelarut yang
digunakan. Akan t et api apabila hasil t ersebut dibandingkan ant ara lokasi pengambilan
mikroalga diperoleh hasil bahw a ekst rak dari sampel A memiliki kelarut an paling t inggi
pada et hanol 96% dan m inyak kelapa.
Kelarut an paling t inggi dim iliki oleh ekst rak dari sampel A disebabkan oleh kondisi
ekst rak pekat dari sampel ini lebih kering, sedangkan ekst rak dari sampel B set elah
dipekat kan kondisi ekst rak t idak bisa kering sempurna dan t erdapat krist al garam.

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

102

Kelarut an β-karot en t erbaik diperoleh pada pelarut et hanol dan minyak kelapa sesuai
dengan t eori Brit t on dalam Hendry and Hought on (1991) yang menyat akan bahw a
karot enoid murni memiliki kest abilan baik dalam larut an at au suspensi dengan minyak
sayuran.

KESIM PULAN DAN SARAN

Hasil penelit ian yang diperoleh menunjukkan bahw a pada m ikroalga P. cruent um
yang diambil dari lokasi yang berbeda (sampel A dan sampel B), keduanya mengandung
karakt erist ik kimiaw i (kualit at if) senyawa karotenoid (β-karot en) dan secara kuant it at if

sampel A lebih tinggi kandungan β-karot en nya daripada sampel B. Ekst rak pigmen
P.cruent um dari masing-masing sampel memiliki karakt erist ik fisik (kest abilan w arna)

yang baik t erhadap kondisi penyimpanan dan karakt erist ik fisik (kelarut an) yang baik pada
et hanol 96% dan minyak kelapa.

DAFTAR PUSTAKA

Biranti, F., Nursid, M., Cahyono, B. 2006. Analisis Kuantitatif β-karot en dan Uji Akt ivit as
Karot enoid dalam Alga Coklat Turbinaria decurerens. Jurnal Sains dan M at emat ika
(JSM ), 17 (2): 91.
Brow se, J. and Somerville, C. R.

1991. Glycerrolipid Synt hesis: Biochemist ry and

Regulat ion. Annu. Rev. Plat M ol. Biol, 42: 467 – 506.
Borow izka, M . A. and Borow it zka, L. J. 1997. M icro-Algal Biot echnology. Cambrige
Universit y Press, New York.
Cinar, I. 2004 St orage St abilit y of Enzyme Ext ract ed Carot enoids Pigment s From Carrot s.
Elect ronic Journal of Enviroment al, Agricult ural and Food Chemist ry ISSN: 15794377, 3 (1): 609 – 616.
Durmas, Y., M ont eins, M ., Koru, E. and Bandarra, N. 2007. Concent rat ion of St erols of
Porphyridium cruent um Biomassa at St at ionary Phase. Pakist an Journal of Biological

Scienses ISSN 102-8880, 10 (7): 1144 – 1146.
Hanafiah, K.A. 2005. Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi. Ed. 2 Cet . 5. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakart a.
Hedoin, H., Pearson, J., Day, John G., Philpi, D. and Young, A.J. 2006. Porphyridium
cruent um A-408 and Planht othris A-404 Ret ain Their Capacit y t o Produce

Biot echnologically Exploit able M et abolit es aft er Cryopreservat ion. Journal of
Applied Phycology, 18: 1 – 7.
Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

103

nd

Hendry, G.A.F. and Hought on, J.D. 1991. Nat ural Food Colorant 2

ed. Blackie Academic

and Professional. London: 155p.
Kopecky, J., Riederer, M ., Pfundel, E. 2002. Porphyridium purpureum (formerly P.
cruent um ) cont ains β-carotene but no α-carot ene. Algological St udies (104): 189 –

195.
Kusmiyat i dan Ni Wayan Sri Agust ini. 2007. Uji Akt ivit as Senyaw a Ant ibakt eri dari
M ikroalga Porphyridium cruent um . Biodiversit as ISSN: 1412 – 033X, 8 (1): 48 – 53.
Ley, A. C. and But ler, W. L. 1977. Isolat ioan and Funct ion of Allophycocyanin B of
Porphyridium cruentum . Plant Physiol, 59: 974 – 980.

Nazir, M . 2005. M et ode Penelit ian. Ghalia Indonesia. Jakart a.
Samsudin, A. M . dan Khoirudin. 2008. Ekst raksi, Filt rasi M embran dan Uji St abilit as Zat
Warna dari Kulit M anggis (Garcinia mangost ana ).

Schierle, J., Pietsch, B., Ceresa, A., Fizet, C. 2004. Methods for the Determination of βCarot ene in Suplement Raw M at erials by Reversed-Phase Liquid Chromat ography:
Single Laborat ory Validat ion. Journal of AOAC Int ernat ional, 87 (5).
Shrest ha RP, Weinst ein Y, Bar–Zvi D, Arad (M alis) S (2004) A Non-Covalent ly Bound Cell
Wall Glycoprot ein of The Red M icroalga Porphyridium sp. Journal Phycol. 40: 568–
580.
Winarni, O. 2007. Kinet ika Desorpsi Isot ermal Bet a Karot en Olein Saw it Kasar dari
At apulgit dengan M enggunakan Et anol [Skripsi]. Fakult as Teknologi Pert anian,
Inst it ut Pert anian Bogor, Bogor, 76 hlm.

Pr osiding | Seminar Nasional Bioteknologi Kelautan dan Per ikanan 2012

104