S ADP 1000847 Chapter3

(1)

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan suatu objek yang akan diteliti yang dimana akan digunakan sebagai sumber data, objek tersebut disesuaikan dengan masalah-masalah yang dikemukakan dalam penelitian. Objek yang akan diteliti harus ditetapkan pada suatu tempat atau lokasi. Sesuai dengan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini akan menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan lokasi dan objek yang akan diteliti.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini merupaan tempat dilakasanakannya penelitian. Lokasi yang akan menjadi tempat penelitian adalah di SMP Kota Cimahi

Tabel 3.1 Lokasi Penelitian

No Nama Sekolah Alamat

1 SMPN 3 Kota Cimahi Jl. Komp. KPAD Sriwijaya Cimahi

Tengah

2 SMPN 4 Kota Cimahi Jl. Melong Asih Cimahi Selatan

3 SMPN 5 Kota Cimahi Jl. Cipageran Cimahi Utara

4 SMPN 6 Kota Cimahi Jl. Gatot Subroto Cimahi Tengah

5 SMPN 7 Kota Cimahi Jl. Kebon Jeruk Cibeureum Cimahi

Selatan

6 SMPN 8 Kota Cimahi Jl. Kerkof Leuwigajah Cimahi Selatan

7 SMPN 10 Kota Cimahi Jl. Cihanjuang Atas Km 2,5 Cimahi Utara

8 SMPN 11 Kota Cimahi Jl. Kol. Masturi Cimenteng Cimahi Utara

9 SMP PGRI 1 Jl. Raya Barat Cimahi Tengah

10 SMP PGRI 3 Jl. Gatot Subroto Cimahi Tengah

11 SMP PGRI 4 Jl. Prt Cihanjuang Cimahi Utara


(2)

13 SMP Pasundan 1 Jl. Ciawitali Cimahi Utara

Lanjutan Tabel 3.1

No Nama Sekolah Alamat

14 SMP Pasundan 2 Jl. Melong Asih Cimahi Selatan

15 SMP Pasundan 3 Jl. Terusan Cimahi No. 32 Cimahi

Tengah

16 SMP Dharma Kartini Jl. Raya Cimindi Cimahi Selatan

17 SMP Muhammadiyah 5 Jl. Raya Cibabat Cimahi Tengah

18 SMP Wiyata Bakti Jl. Sudirman Cimahi Tengah

19 SMP Budi Luhur Jl. Sudirman Ubug Cimahi Tengah

20 SMP IT Baitul Ansor Jl. Tirta Indah III RC. Bentang Cimahi

Tengah

21 Madrasah Tsanawiyah

Baiturrahim Jl. Ibu Ganirah No. 24 Cimahi Selatan

22 SMP Terbuka 1 Cimahi Jl. KPAD Sriwijaya Cimahi Tengah

23 SMP Terbuka 2 Cimahi Jl. Cipageran No. 146 Cimahi Utara

24 SMP Tunas Mandiri Jl. Sangkuriang No. 36 Cimahi Utara

25 SMP Tutwuri Handayani Jl. Citeureup Cimahi Utara

26 Madrasah Stanawiyah Nurul

Iman Jl. Cipageran Blk. No. 160 Cimahi

27 SMP Muslimin Cibeureum Jl. Kebon Kopi Cimahi Selatan

28 SMP PGRI Leuwigajah Jl. Kerkof Leuwigajah Cimahi Selatan

29 SMP PGRI Cibeureum Jl. Raya Cibeureum Cimahi Selatan

30 SMP Tunas Mandiri Jl. Komp. Sangkuriang No. 36 Cimahi

31 SMP Kartika XIX 3 Jl. Dr. Sam Ratulangi D-26 Cimahi

32 Madrasah Stanawiyah Nurul

Falah

Jl. Mahar Martanegara/Lewigajah No. 130 A Cimahi


(3)

2. Populasi Penelitian

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2011, hlm. 117). Dengan kata lain bahwa seorang peneliti harus tau akan data apa saja yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut.

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kependidikan SMP yang berada di Kota Cimahi dengan jumlah populasi sebanyak 66 orang, sebagai berikut:

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Kepala

Sekolah

Kepala Tenaga Administrasi

Jumlah

1 SMPN 3 Kota Cimahi 1 1 2

2 SMPN 4 Kota Cimahi 1 1 2

3 SMPN 5 Kota Cimahi 1 1 2

4 SMPN 6 Kota Cimahi 1 1 2

5 SMPN 7 Kota Cimahi 1 1 2

6 SMPN 8 Kota Cimahi 1 1 2

7 SMPN 10 Kota Cimahi 1 1 2

8 SMPN 11 Kota Cimahi 1 1 2

9 SMP PGRI 1 1 1 2

10 SMP PGRI 3 1 1 2

11 SMP PGRI 4 1 1 2

12 SMP PGRI 5 1 1 2

13 SMP Pasundan 1 1 1 2

14 SMP Pasundan 2 1 1 2


(4)

16 SMP Dharma Kartini 1 1 2

17 SMP Muhammadiyah 5 1 1 2

18 SMP Wiyata Bakti 1 1 2

19 SMP Budi Luhur 1 1 2

20 SMP IT Baitul Ansor 1 1 2

Lanjutan Tabel 3.2

No Nama Sekolah Kepala

Sekolah

Kepala Tenaga Administrasi

Jumlah

21 Madrasah Tsanawiyah

Baiturrahim 1

1 2

22 SMP Terbuka 1 Cimahi 1 1 2

23 SMP Terbuka 2 Cimahi 1 1 2

24 SMP Tunas Mandiri 1 1 2

25 SMP Tutwuri Handayani 1 1 2

26 Madrasah Stanawiyah Nurul

Iman 1

1 2

27 SMP Muslimin Cibeureum 1 1 2

28 SMP PGRI Leuwigajah 1 1 2

29 SMP PGRI Cibeureum 1 1 2

30 SMP Tunas Mandiri 1 1 2

31 SMP Kartika XIX 3 1 1 2

32 Madrasah Stanawiyah Nurul

Falah 1

1 2

33 SMP Warga Bakti 1 1 2

Jumlah 33 33 66

3. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang mewakili seluruh potensi yang ada dalam populasi yang dimana data tersebut dapat di ambil berdasarkan data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (resresentatif). Sugiyono (2011, hlm. 118)


(5)

bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 112) mengemukakan bahwa:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling atau seluruh populasi dijasikan sampel. Dimana teknik ini untuk mempermudah penelitian dengan cara menggolongkan populasi menurut ciri-ciri tertentu. Dalam Penelitian ini penulis menyimpulkan yang akan menjadi responden adalah Kepala Sekolah dan Kepala Tenaga Administrasi Sekolah Menengah Pertama di Kota Cimahi.

B. Desain Penelitian

“Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakannya secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu (Nasution, 2009, hlm. 23)”. Menurut Ali (1985, hlm. 72), “Rancangan penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara masal hal-hal yang akan dilakukan dan akan dijadikan pedoman selama pelaksanaan penelitian”.

Sedangkan menurut Nasution (2009, hlm. 25) adalah :

1. Desain Memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitian, desain merupakan syarat mutlak agar dapat meramalkan sifat pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi;


(6)

Ai Hawadis Kuraesin, 2014

PENGARUH LAYANAN ADMINISTRASI

TERHADAP PEMIMPIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

2. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian;

3. Desain penelitian selain Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan juga Memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain.

Dalam pemaparan diatas, terlihat bahwa dengan adanya desain atau rancangan penelitian, maka akan lebih memudakan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan mencapai tujuan yang diharapkan dari penelitiannya.

Dengan mengacu pada pendapat di atas, maka peneliti memcoba memaparkan desain dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pengujian Hipotesis

Rumusan Masalah

Latar Belakang Masalah

Fenomena Makro 1. Yuridis

2. Filosofis 3. Teoritik

Fenomena Mikro Empirik

Pengumpulan Data

Analisis Data (Variabel X & Y)

1. Seleksi Angket 2. Pengolahan Data

Penarikan Kesimpulan

Penelitian

Input Proses Output

Studi Pendahuluan


(7)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Dimana penulis mencoba menggambarkan desain penelitian dalam konsep sistem, yaitu penelitian ini terdiri dari tiga bagian sistem yaitu input, proses, dan output. di bagian input ini menggambarkan akan latar belakang penelitian ini dilakukan yang berisikan tentang kondosi idel pada krangka fikir Bab II.

Dalam input ini bmenyangkut akan konseptuan dan fakta, selain itu yang terpenting lainnya setelah dilakukan studi pendahulan adalah perumusan masalah penelitian, dimana ini menjelaskan tentang alur alur penelitian terhadap pengujian hipotesis penelitian. dari rumusan munculah asumsi dasar peneliti tentang variabel yang diteliti lahirlah hipotesis penelitian berdasarkan anggapan dasar yang diperoleh dari pemikiran krangka fikir dan dari sana lah muncul dan menentukan akan metode dan pendekatan penelitian yang akan dilakukan. selanjutnya Proses berhubungan dengan operasional penelitian, meliputi pengumpulan dan analisi data yang diarahkan pada hipotesis penelitian, sehingga dengan ini muncul kesimpulan dari penelitian yang tidak lain adalah pengujian hipotesis. penarikan kesimpulan atas hadil dari analisis data dan pengujian hipotesis merupakan Output penelitian, dimana dalam


(8)

bagian ini juga melahirkan rekomendasi yang dimana nantinya dapat digunakan untuk berbagai pihak, baik untuk diteliti kembali atau bahkan digunakan/dimanfaatkan.

C. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian

Dilaksanakannya suatu penelitian merupakan suatu cara dan tahapan yang tepat yang disebut dengan metode penelitian. Dengan dilaksanakannya metode penelitian yang tepat, hasil yang diharapkan untuk di peroleh dari hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. Metode penelitian adalah upaya untuk mencari suatu kebenaran yang relevan berdasarkan pada data yang sesuai dan benar. dimana metode ini pula untuk dapat mencapai akan tujuan penelitian. Menurut Surakhmad (1985, hlm. 131) berpendapat bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.


(9)

Dilihat dari permasalahan yang telah diangkat dan diteliti pada penelitian ini, yaitu berkaitan dengan dua variabel, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekan kuantitatif.

a. Metode Deskriptif

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. metode deskriptif adalah metode untuk memahami masalah berdasarkan peristiwa atau gejala yang sedang berlangsung saat ini. Metode Deskriptif menurut Muhammad Ali (1992, hlm. 120) adalah:

Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data. membuat kesimpulan dan laporan untuk tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang sesuatu keadaan objektif dalam suatu deskriptif situasi.

Sanjaya Wina (2013, hlm. 59) mengemukakan bahwa: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu”. Surakhmad (1985, hlm. 139-140) mengemukaakan mengenai ciri-ciri metode deskriptif, yaitu sebagai berikut:

1. memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah-masalah yang ada pada sekarang atau pada masalah-masalah-masalah-masalah yang actual, 2. data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian di analisa. oleh karenanya metode ini sering disebut metode analisa.

Berdasarkan pendapat diatas maka kesimpulannya yaitu penggunaan metode deskriptif ini merupakan suatu cara memecahkan permasalahan


(10)

yang dipusatkan pada masalah yang aktual yang sedang terjadi pada masa sekarang.

b. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif menurut Arikunto (1997, hlm. 75) yaitu: “Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam memneliti dengan cara mengukur indicator-indikator variabel sehingga diperoleh gambaran umum dan kesimpulan masalah penelitian”.

Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan Pendekatan Kuantitatif. Melalui pendekatan kuantitatif ini data yang diteliti menggunakan angka dengan perhitungan statistic dalam pembuktian hipotesis secara empiris.

D. Definisi Operasional

“Definisi operasional merupakan pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama variabel itu” (Komarudin, 1986, hlm. 57).

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini, yang akan dikemukana oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Layanan Administrasi

Menuru pendapat Ametembum (1981, hlm. 9) menjelaskan pengertian Pengaruh adalah:

Keadaan atau keberhasilan suatu kerja dari pegawai untuk Memberiikan guna yang diharapkan dengan kriteria bahwa tujuan


(11)

yang telah ditetapkan tercapai melalui kegiatan kegiatan yang terus menerus ditopang oleh berbagai keadaan, baik kualitas maupun kuantitas, sarana dan alat kerja yang digunakan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Pengaruh adalah pencapaian sasaran yang berkaitan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut dapat diselesaikan pada watu yang tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan. Pengaruh menekankan pada perbandingan antara rencana dengan tujuan yang ingin dicapai.

Dalam Kepmendiknas No. 053/U/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, dinyatakan bahwa Tenaga Administrasi Sekolah ialah: “Sumberdaya manusia di sekolah yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar tetapi sangat mendukung keberhasilannya dalam kegiatan administrasi sekolah”.

Philip Kotler (2005, hlm. 95) terdapat lima determinan kualitas pelayanan yang dapat dirinci sebagai berikut:

a) Kepercayaan atau kehandalan (Reliability): kemampuan untuk melaksanakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.

b) Daya tanggap (Responsiveness): kemampuan untuk membantu pelanggan dan Memberiikan jasa dengan cepat atau ketanggapan.

c) Keyakinan (Assurance): pengetahuan dan kesopanan Pustakawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.

d) Empati (Empaty): syarat untuk peduli, Memberii perhatian pribadi bagi pelanggan.

e) Berwujud (Tangibles): penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi.


(12)

Berdasarkan penjelasan di atas, pelayanan administrasi yang terdapat dalam penelitian ini adalah tenaga administrasi/tata usaha (TU) dalam hal ini menempati peran penting sebagai tenaga kependidikan dengan tugasnya yang bukan hanya sekedar membantu sekolah dalam urusan administrasi melainkan meliputi beberapa kegiatan penting dalam pengembangan kualitas sekolah. Dengan kata lain Tenaga Administrasi ini bertugas sebagai pendukung berjalannya proses pendidikan di sekolah melalui layanan administratif guna terselenggaranya proses pendidikan yang efektif dan efisien di sekolah.

2. Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan

Peran kepemimpinan diartikan sebagai seperangkat perilaku yg diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin. Peran pemimpin sangat besar dalam pengambilan keputusan dan mengambil tanggungjawab terhadap hasilnya. Seorang pemimpin dituntut untuk memiliki keterampilan, yaitu keterampilan teknis meliputi keterampilan dalam menerapkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki, keterampilan manusiawi meliputi kemampuan kerjasama, memahami dan memotivasi orang lain dan kerampilan konseptual berkaitan dengan kemampuan dalam pengambilan keputusan

Syamsi Ibnu (2007, hlm. 113) Terdapat 4 tahapan dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:

a) Identifikasi masalah (menentukan/menetapkan masalah)

b) Memformulasikan (merumuskan/menyusun) dan mengembangkan alternatif (pilihan dari sekian banyak pilihan yg telah dirumuskan)

c) Implementasi keputusan (pelaksanaan) d) Evaluasi keputusan


(13)

Berdasarkan penjelasan diatas, pimpinan dalam pengambilan keputusan yang terdapat dalam penelitian ini adalah seorang pemimpin harus dapat dan mampu melaksanakan 4 tahapan yang diantranya dapat mengidentifikasi, merumuskan, melaksanakan serta sampai pada pengevaluasian, agar suatu keputusan yang akan diambilnya dapat bermanfaat untuk kedepannya dan pula dapat memcahkan suatu permasalahan sesuai dengan pengambilan keputusan yang tepat dan efektif untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang terjadi.

E. Instrumen Penelitian

Akdon (2008, hlm. 130), mengemukakan bahwa : “Instrumen penelitian digunanakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti”. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X (Pengaruh Layanan Administrasi) dan variabel Y (Pimpinan dalam Pengambilan Keputusan). Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Kepala Tenaga Administrsi yang berada di Kota Cimahi. Kepala Sekolah dan Kepala Tenaga Administrsi dipilih sebagai responden yang akan Memberiikan gambaran terkait variabel-variabel yang diteliti.

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua format instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu format instrumen variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran kedua variabel dilakukan dengan menggunakan Skala Likert.“Skala Likert digunakan untuk mengukur


(14)

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2008, hlm. 134).

Cara pengisian intrumen dalam penelitian ini adalah dengan cara checklist Memberiikan tanda centang () pada alternatif jawaban yang sudah ditentukan, instrumen ini digunakan menajadi alat pengumpulan data penelitian dengan teknik angket.

Tabel 3.3 Kriteria Penskoran

Alternatif Jawaban Skor

Selalu 4

Sering 3

Kadang-kadamg 2

Tidak Pernah 1

3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian, karena akan terlihat dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang dimana akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian


(15)

ini, terdapat dua format kisi-kisi instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y, yang terdapat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Variabel X

Variabel Dimensi Indikator No

Item Layanan Administrasi Kepercayaan atau Kehandalan (Reliability)

1. Kepercayaan dalam Memberiikan pelayanan

1, 2

2. Ketepatan waktu dalam Memberiikan pelayana

3, 4

Tanggungjawab (Responsiveness)

1. Membuat pelayanan yang baik

5

2. Tanggung jawab dengan pelayanan yang diberikan

6,7

Keterjaminan (Assurance)

1. Keramahan dalam Memberiikan layanan

8

2. Kepercayaan penggguna layanan

9

Empati (Empaty)

1. Kemudahan yang diberikan kepada pengguna layanan

10,11

2. Kemampuan pegawai dalam memahami kebutuhan pengguna layanan

12, 13,14

3. Kemampuan pegawai dalam mengatasi keluhan pengguna layanan

15, 16

Berwujud (Tangibles)

1. Daya tarik fasilitas 17,18

2. Personal 19, 20

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator No


(16)

Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan Identifikasi Masalah (menentukan/menetapkan masalah) 1. Mengumpulkan semua masalah yang sedang terjadi

1, 2

2. Mengurutkan permasalahan

3

3. Mengambil masalah yang paling utama

4

Memformulasikan (merumuskan/menyusun)

dan mengembangkan alternatif (pilihan dari sekian banyak pilihan yg

telah dirumuskan)

1. Merumuskan semua keputusan yang dibuat

5, 6, 7

2. Kesesuaian permasalahan

dengan penyelesaian masalah

8.9, 10

3. Mengambil

keputusan yang tepat untuk masalah yang sedang terjadi

11, 12

Implementasi Keputusan (pelaksanaan)

1. Hasil yang telah diputuskan

13, 14, 15 2. Kesesuaian

dilapangan dengan keputusan yang dibuat

16, 17

Evaluasi Keputusan

1. Menganalisis

keputusan yang telah dibuat

18, 19

2. Melaksanakan tindak lanjut hasil keputusan yang telah diambil

20


(17)

Angket sebagai instrumen dalam penelitian ini, tidak langsung digunakan untuk mengumpulkan data, akan tetapi dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat akuranya terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan. Angket dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara data terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Angket dianggap Reliabel apabila terdapat kesamaa data dalam waktu yang berbeda.

Selain itu, yang terpenting dalam uji coba angket ini adalah untuk Memberi gambaran tingkat validitas dan realibilitas dari instrumen tersebut. Dengan diketahui validitas dan realibilitas alat pngumpul data, maka diharapkan penelitian akan menjadi atau memiliki validitas dan realibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

1. Uji Validitas

“Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. (Sugiyono, 2010, hlm. 363). Dan pengertian tersebut menunjukan adanya kesamaan antara data yang dikumpulkan dengan kondisi atau data objek yang sesungguhnya sehingga dapat dikatakan valid. Adapun rumus yang digunakan dalam pengujian validitas instrumen ini adalah rumus Pearson Product Moment menurut Akdon (2005, hlm. 144) adalah sebagai berikut:

= −( ) . ( )


(18)

Keterangan:

= Koefisien korelasi

= Jumlah responden

( ) = Jumlah perkalian X dan Y ( ) = Jumlah skor tiap butir ( ) = Jumlah skor total

2

= Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan 2

= Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas dilakukan dengan analisis item yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor total. Perhitungannya, dilakukan dengan bantuan aplilkasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.00. Interpretasi terhadap korelasi dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 178) bahwa:

“Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat, jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.”

Masrun (1997, dalam Sugiyono, 2008, hlm. 188) mengemukakan bahwa;

Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3


(19)

Untuk mengetahui nilai signifikansi validitas tiap item yaitu dengan membandingkan nilai korelasi dengan nilai pada taraf

kepercayaan 95%, apabila < maka item tersebut tidak

valid.Sebaliknya apabila > maka item tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba angket dengan rumus diatas menggunakan bantuan SPSS (terlampir) dengan uji coba angket yang bertempat di Sekolah Menengah Pertama Kota Cimahi pada tanggal 3-9 September 2014 dengan jumlah responden berjumlah 10 orang, adapun hasil dari rekapitulasi hasil uji coba validitas dari variabel X (Pengaruh Layanan Administrasi) dan Variabel Y (Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan) yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel X (Pengaruh Layanan Administrasi) No.

Item Kesimpulan

Tindak Lanjut

1 0,605 2,721 1,86 Valid Digunakan

2 0,700 3,614 1.86 Valid Digunakan

3 0,488 1,929 1.86 Valid Digunakan

4 0,686 3,465 1.86 Valid Digunakan

5 0,867 6,711 1.86 Valid Digunakan

6 0,895 7,798 1.86 Valid Digunakan

7 0,786 4,797 1.86 Valid Digunakan

8 0,578 2,519 1.86 Valid Digunakan


(20)

10 0,059 0,172 1.86 Tidak Valid Direvisi

Lanjutan Tabel 3.6

No.

Item Kesimpulan

Tindak Lanjut

11 0,659 3,189 1.86 Valid Digunakan

12 0,657 3,170 1.86 Valid Digunakan

13 0,549 2,314 1.86 Valid Digunakan

14 0,343 1,198 1.86 Tidak Valid Direvisi

15 0,723 3,887 1.86 Valid Digunakan

16 0,813 5,325 1.86 Valid Digunakan

17 0,638 3,001 1.86 Valid Dibuang

18 0,187 0,485 1.86 Tidak Valid Direvisi

19 0,657 3,170 1.86 Valid Digunakan

20 0,536 2,227 1.86 Valid Digunakan

Dari tabel diatas, terlihat bahwa ada 3 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 10, 14, dan 18. Maka, berdasarkan saran dari pembimbing 3 item tersebut direvisi.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Pimpinan Dalam Penga,Bilan Keputusan) No.

Item Kesimpulan

Tindak Lanjut


(21)

1 0,679 3,391 1.86 Valid Digunakan

2 0,781 4,726 1.86 Valid Digunakan

3 0,790 4,867 1.86 Valid Digunakan

Lanjutan Tabel 3.7

No.

Item Kesimpulan

Tindak Lanjut

4 0,671 3,313 1.86 Valid Digunakan

5 0,725 3,906 1.86 Valid Digunakan

6 0,448 1,703 1.86 Tidak Valid Direvisi

7 0,216 0,553 1.86 Tidak Valid Direvisi

8 0,640 3,020 1.86 Valid Digunakan

9 0,548 2,303 1.86 Valid Dibuang

10 0,648 3,090 1.86 Valid Dibuang

11 0,547 2,299 1.86 Valid Digunakan

12 0,487 1,925 1.86 Valid Digunakan

13 0,448 1,703 1.86 Tidak Valid Direvisi

14 0,723 3,883 1.86 Valid Digunakan

15 0,716 3,796 1.86 Valid Digunakan

16 0,547 2,299 1.86 Valid Digunakan


(22)

18 0,553 2,343 1.86 Valid Digunakan

19 0,771 4,550 1.86 Valid Digunakan

20 0,589 2,579 1.86 Valid Digunakan

Dari tabel diatas, terlihat bahwa ada 3 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 6, 7, dan 13. Maka, berdasarkan saran dari pembimbing, 3 item tersebut direvisi.

2. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas instrumen adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali. instrumen yang Reliabel menunjukan bahwa alat tersebut secara konsisten Memberiikan hasil dari data atau temuan yang sama, sehingga instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha, metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan Alpha menurut Akdon (2005, hlm. 161) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai realibilitas instrumen 2

= Mean kuadrat kesalahan 2 = Varian total

=

−1 1−

2 2


(23)

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Tabel 3.8

Uji Reliabilitas Intrumen Koefisien

Realibilitas Keterangan

Variabel x (Pengaruh layanan

administrasi)

0.867 1,86 Reliabel

Variabel y (pimpinan dalam

pengambilan keputusan)

0.914 1,86 Reliabel

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan sebuag metode yang digunakan peneliti dalam menghasilkan data dan informasi yang berkaitan dengan objek yang diteliti. teknik pengumpulan data menjadi bagian dari tindak lanjut instrumen sebagai alat pengumpulan data. Nazir (2003, hlm. 174) mengemukakan bahwa: “ Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Sugiyono (2010, hlm. 193) mengemukakan bahwa: “Instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu


(24)

dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya”.

Terdapat beberapa langkah dalam penelitian untuk mendapatkan data diantaranya:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini diawali dengan melakukan studi pendahuluan ke lapangan untuk memperoleh berbagai informasi dan untuk mengetahui keadaan dilapangan, yang dimana berhubungan dengan keadaan populasi, data yang menunjang sebagai latar belakang. adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui akan segala data yang akan diteliti;

b. Membuat surat persuratan perizinan untuk melaksanakan penelitian; dan c. Membuat instrumen terkait dengan kedua variabel yang dimana akan

diteliti.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini dapat dilakukan apabila telah diketahuinya uji coba angket yang dimana bertujuan untuk dapat mengetahui hasil uji validasi dan reliabilitas angket tersebut mendapatkan hasil yang valid dan Reliabel. setelah mengetahui akan hasilnya maka tahap selanjutnya yaitu penyebaran instrumen angket yang telah mana diuji dan dapat dinyatakan valid dan Reliabel tersebut kepada seluruh sempel penelitian yang telah dijadikan sebagai subjek dalam penelitian sebelumnya.

Penyebaran instrumen ini untuk dapat mengetahui dan memperoleh data yang sebenarnya yang dimana data tersebut dapat digunakan dalam penelitian, dan dimana data tersebut dapat diolah, dianalisi sesuai dengan prosedur dan


(25)

teknik pengolahan data yang telah digunakan dalam penelitian ini, sehingga dalam penelitian ini mendapatkan hasil dan kesimpulannya. Pelaksanaan dalam penyebaran angket telah dilakukan di Sekolah Menengah Pertama di Kota Cimahi, pada hari Kamis, 11 September 2014, dan terkumpul pada hari Jumat, 26 September 2014

3. Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data ini berupa angket yang dimana telah disebarkan kepada Kepala Sekolah dan Kepala Staf Administrasi (TU) Sekolah Menengah Pertama di Kota Cimahi, yang mengenai langsung akan pemimpin dalam pengambilan keputusan dan Layanan Administrasi disekolah tersebut dengan jumlah 66 orang.

H. Teknik Pengolahan Data

Akdon (2005: 180) bahwa : “Pengolahan data merupakan suatu hal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang akan di uji harus berkaitan dengan permasalahan yang diajukan.”. Adapun teknik dalam pengolahann data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket/kuesioner dan studi dokumentasi, yaitu:

1. Seleksi Angket

Proses seleksi angket adalah merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan untuk dapat menganalisis data, seleksi angket ini harus dilakukan untuk mengetahui apakah sudah terkumpul atau belumnya angket yang telah


(26)

di berikan kepada responden, dimna apabila sudah terkumpul maka data yang sudah terkumpul dapat diolah lebih lanjut.

Adapun langkah-langkah dalam tahap seleksi angket ini adalah sebagai berikut:

a. Memerikasa semua angket apakah sudah terkumpul atau belum dari semua responden;

b. Memeriksa apakah semua pertanyaan-pertanyaan dari angket sudah dijawab sesuai dengan petuntuj yang telah di tentukan;

c. Memerikasa apakah data yang sudah terkumpul layak untuk diolah.

Tabel 3.9

Rekapitulasi Angket Terkumpul untuk Diolah

d. mengelompokan angket-angket tersebut berdasarkan variabel yang bersangkutan, kemudian Memberii skor pada tiap alternatif jawaban.

2. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam suatu penelitian ilmiah merupakan hal yang penting. Pengolahan data dimaksudkan untuk mengartikan sebuah data menjadi sebuah pendapat akhirnya dapat ditarik sebagai sebuah kesimpulan.

a. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Y

Teknik ini digunakan untuk mencari gambaran kecenderungan variabel x dan variabel y sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap

Jumlah sempel

Jumlah angket

Tersebar Terkumpul Dapat Diolah


(27)

item atau indicator yang telah dibuat, maka dilakukan dengan menggunakan uji statistic yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu denagan menggunakan rumus Weight Means Scored (WMS) menurut Sudjana (2002, hlm. 67) adalah sebagai berikut:

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS adalah sebagai berikut:

1) Memberi bobot untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih; 2) Menghitung jumlah responden setiap item dan kategori jawaban; 3) Menunjukan jawaban responden untuk setiap item dan langsung

dikalikan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri;

4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing variabel;

5) Menentukan criteria pengelompokan wms untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban;

Tabel 3.10

Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Nilai Keterangan

3,00 – 4,00 2,00 – 3,00

Sangat Baik Baik = �

Keterangan:

= Rata-rata skor responden

� = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden = Jumlah responden


(28)

1,00 – 2,00 0,00 – 1,00

Cukup Rendah

6) Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan criteria masing-masing, untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap variabel.

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2005, hlm. 178) yaitu:

Untuk menggunakan rumus diatas, maka langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:

1) Menentukan rentang R, yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah (STT-STR);

2) Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus: BK = 1 + (3,3) log n

3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus yaitu rentang dibagi banyak kelas.

= ��

4) Membuat tabel distribusi frekuensi.

5) Mencari nilai rata-rata (mean) dengan rumus:

=

= 50 + 10 ( − � ) Keterangan:

= Skor Baku = Skor Mentah = Standar Deviasi � = Rata-rata (mean)


(29)

6) Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus yaitu :

2 =

2( )2

( −1)

c. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data ini dihunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan teknik statistic parametik atau non parametik. untuk mengetahui teknik yang akan digunakan dalam pengolahan data, maka perlu dilakukan uji normalitas distribusi data yaitu menggunakan rumus Chi Kuadrat Akdon (2005, hlm.171) yaitu:

Keterangan:

2 = kuadrat Chi yang dicari

= Frekuensi hasil penelitian = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan perhitungan uji normalitas ini adalah sebagai berikut:

1) Mencari skor terbesar dan terkecil

2) Mencari nilai rentangan (R), dengan rumus: R = skor terbesar – skor terkecil

3) Mencari banyaknya kelas (BK), dengan rumus: BK = 1 + 3,3 log n

2 = (f − ) 2


(30)

4) Menentukan panjang kelas interval (i) yaitu rentangan (R) dibagi banyaknya kelas (BK)

5) Membuat tabulasi dengan table penolong 6) Mencari rata-rata dengan menggunakan rumus:

=

7) Simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus:

2 =

2 ( )2 ( −1)

8) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas intervalnya ditambah 0,5

9) Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:

= �� − �

Keterangan :

� = Rata-rata distribusi �� = Batas kelas distribusi

= Simpangan baku 10)Mencari luas O-Z

11)Mencari luas tiap interval dengan cara mengurangkan angka-angka O-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ke tiga dan begitu seterusnya


(31)

12)Mencari frekuensi yang diharapkan ( ) diperoleh dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n)

13)Mencari frekuensi hasil penelitian ( ) diperoleh dengan cara melihat jumlah setiap kelas interval pada table distribusi frekuensi 14)mencari chi kuadrat dengan menjumlahkan hasil perhitungan

15)Membandingkan nilai 2 hitung dengan 2 tabel. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

a) Jika 2 > 2 , artinya distribusi data tidak normal. b) Jika 2 < 2 , artinya distribusi data normal.

d. Menguji Hipotesis Penelitian

Setelah selesai pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis guna menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan penelitian, adapun langkah-langkah yang akan dianalisis berdasarkan hubungan antar variabel yaitu sebagai berikut:

1) Analisis Koefisien Korelasi

Analisis Koefisien Korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Adapun untuk distribusi koefisien antara variabel X dan variabel Y dengan rumus Product moment (sugiyono, 2003, hlm. 213) adalah sebagai berikut a) Mencari koefisien korelasi dengan rumus:

= −( ) . ( )

{ . 2( )2}. { . 2( )2}

b) Menafsirkan besarnya koefisien korelasi dengan klasifikasi yang diperoleh sebagai berikut:


(32)

Kriteria Harga Koefisiensi Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

0,600 – 0,799 Kuat

0,400 – 0,599 Cukup Kuat

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat Rendah (Tidak Valid)

2) Uji Signifikan Koefisien Korelasi

Untuk menguji Signifikansi koefisien korelasi antara varibel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2005, hlm. 144) adalah sebagai berikut:

= −2

1− 2

Keterangan:

t = Harga T yang dicari r = Koefisien korelasi n = Banyaknya data

Apabila hasil konsultasi harga > , maka Ho ditolak

dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah signifikan. Tetapi jika

< , maka Ho diterima dan Ha ditolak, maka koefisien

korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak signifikan 3) Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi depergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X (Pengaruh Layanan Administrasi) terhadap variabel Y (Pemimpin dalam Pengambilan


(33)

Keputusan) dapat ditentukan dengan rumus koefisiensi determinan yang dikemukakan oleh Akdon (2005, hlm 188) adalah sebagai berikut:

��= 2� 100%

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi yang dicari 2 = Koefisien korelasi

4) Analisis Regresi

Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi sejauh mana nilai varian pada variabel Y dipengaruhi oleh nilai varian variabel X. rumus yang akan digunakan menurut Sugiyono (2010, hlm. 266) aalah sebagai berikut:

= + Keterangan :

= Harga-harga variabel Y yang diramalkan = Harga garis regresi yaitu apabila x = d = koefisien regresi

= Harga-harga pada variabel X

Untuk mencari harga a dan b dicari dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono (2010, hlm. 166) adalah sebagai berikut:

=( ). (

2)( )( . )


(34)

= . − .


(1)

6) Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus yaitu :

2 =

2( )2

( −1)

c. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data ini dihunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan teknik statistic parametik atau non parametik. untuk mengetahui teknik yang akan digunakan dalam pengolahan data, maka perlu dilakukan uji normalitas distribusi data yaitu menggunakan rumus Chi Kuadrat Akdon (2005, hlm.171) yaitu:

Keterangan:

2 = kuadrat Chi yang dicari = Frekuensi hasil penelitian = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan perhitungan uji normalitas ini adalah sebagai berikut:

1) Mencari skor terbesar dan terkecil

2) Mencari nilai rentangan (R), dengan rumus: R = skor terbesar – skor terkecil

3) Mencari banyaknya kelas (BK), dengan rumus: BK = 1 + 3,3 log n

2 = (f − )

2


(2)

4) Menentukan panjang kelas interval (i) yaitu rentangan (R) dibagi banyaknya kelas (BK)

5) Membuat tabulasi dengan table penolong 6) Mencari rata-rata dengan menggunakan rumus:

=

7) Simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus:

2 =

2 ( )2

( −1)

8) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas intervalnya ditambah 0,5

9) Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:

= �� − � Keterangan :

� = Rata-rata distribusi

�� = Batas kelas distribusi = Simpangan baku 10)Mencari luas O-Z

11)Mencari luas tiap interval dengan cara mengurangkan angka-angka O-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ke tiga dan begitu seterusnya


(3)

12)Mencari frekuensi yang diharapkan ( ) diperoleh dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n)

13)Mencari frekuensi hasil penelitian ( ) diperoleh dengan cara melihat jumlah setiap kelas interval pada table distribusi frekuensi 14)mencari chi kuadrat dengan menjumlahkan hasil perhitungan

15)Membandingkan nilai 2 hitung dengan 2 tabel. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

a) Jika 2 > 2 , artinya distribusi data tidak normal. b) Jika 2 < 2 , artinya distribusi data normal.

d. Menguji Hipotesis Penelitian

Setelah selesai pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis guna menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan penelitian, adapun langkah-langkah yang akan dianalisis berdasarkan hubungan antar variabel yaitu sebagai berikut:

1) Analisis Koefisien Korelasi

Analisis Koefisien Korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Adapun untuk distribusi koefisien antara variabel X dan variabel Y dengan rumus

Product moment (sugiyono, 2003, hlm. 213) adalah sebagai berikut a) Mencari koefisien korelasi dengan rumus:

= −( ) . ( )

{ . 2( )2}. { . 2( )2}

b) Menafsirkan besarnya koefisien korelasi dengan klasifikasi yang diperoleh sebagai berikut:


(4)

Kriteria Harga Koefisiensi Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

0,600 – 0,799 Kuat

0,400 – 0,599 Cukup Kuat

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat Rendah (Tidak Valid)

2) Uji Signifikan Koefisien Korelasi

Untuk menguji Signifikansi koefisien korelasi antara varibel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2005, hlm. 144) adalah sebagai berikut:

= −2

1− 2 Keterangan:

t = Harga T yang dicari r = Koefisien korelasi n = Banyaknya data

Apabila hasil konsultasi harga > , maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah signifikan. Tetapi jika

< , maka Ho diterima dan Ha ditolak, maka koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak signifikan

3) Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi depergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X (Pengaruh Layanan Administrasi) terhadap variabel Y (Pemimpin dalam Pengambilan


(5)

Keputusan) dapat ditentukan dengan rumus koefisiensi determinan yang dikemukakan oleh Akdon (2005, hlm 188) adalah sebagai berikut:

��= 2� 100% Keterangan :

KD = Koefisien determinasi yang dicari 2 = Koefisien korelasi

4) Analisis Regresi

Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi sejauh mana nilai varian pada variabel Y dipengaruhi oleh nilai varian variabel X. rumus yang akan digunakan menurut Sugiyono (2010, hlm. 266) aalah sebagai berikut:

= + Keterangan :

= Harga-harga variabel Y yang diramalkan = Harga garis regresi yaitu apabila x = d = koefisien regresi

= Harga-harga pada variabel X

Untuk mencari harga a dan b dicari dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono (2010, hlm. 166) adalah sebagai berikut:

=( ). (

2)( )( . )


(6)

= . − .