S PLB 1000870 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah disusun dalam
penelitian ini. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
Kegiatan belajar mengajar matematika pada siswa tunanetra di SLBN A
Citeureup

Cimahi diawali dengan perencanaan pembelajaran yaitu melakukan

asesmen, analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK dan KD), membuat
kriteria ketuntasan minimal (KKM), membuat silabus, serta membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
SLBN

A

Citeureup


Cimahi

Adapun tahapan kegiatan belajar mengajar di
adalah

kegiatan

awal yang

meliputi berdoa,

mengucapkan salam, mengabsen, mengemukakan tujuan pembelajaran, pre test,
apersepsi, memotivasi siswa; kegiatan inti yaitu menyampaikan materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran; serta kegiatan akhir yang meliputi

evaluasi, tanya jawab,

menyimpulkan, memberikan tugas, berdoa, dan penutup.
Kegiatan belajar mengajar matematika yang diharapkan oleh siswa tunanetra di
SLBN A Citeureup Cimahi diantaranya guru yang sabar dan tidak cepat marah,

penggunaan alat peraga untuk setiap pertemuan, penggunaan buku sumber untuk
siswa, serta memperbanyak praktek dan latihan soal-soal.
Adapun kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar
untuk siswa tunanetra yaitu keterbatasan alat peraga dan media pembelajaran,
banyak materi pra syarat yang belum dikuasai siswa, mood siswa yang selalu
berubah-ubah,

lingkungan belajar yang kurang kondusif, serta waktu belajar

matematika yang kurang.

Yuli Yuliani, 2014
Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan kesulitan yang dihadapi oleh guru, maka upaya untuk mengatasi
kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar matematika di SLBN A Citeureup Cimahi
yaitu dengan membuat alat peraga sesuai kemampuan, mendikte materi untuk dicatat
oleh siswa, menyesuaikan materi sesuai dengan kemampuan siswa, mengulangngulang materi, menugaskan siswa untuk mempelajari materi selain di sekolah.


B. Implikasi
1. Guru diharapkan lebih memahami karakteristik setiap siswa. Jika materi pra
syarat belum dipahami oleh siswa maka sebaiknya guru terlebih dahulu
mengajarkan materi pra syarat itu. Jadi jangan terpaku pada Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Guru diharapkan mempersiapkan alat peraga secara matang agar kegunaanya
bisa lebih maksimal.
3. Siswa diharapkan bisa lebih aktif untuk mencari buku sumber, jangan hanya
mengandalkan catatan dari guru saja.
4. Untuk sekolah diharapkan bisa lebih memperhatikan penyediaan sarana dan
prasarana

seperti

alat

peraga

pembelajaran


khususnya

matematika dan buku sumber atau buku panduan untuk siswa.

Yuli Yuliani, 2014
Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk

pelajaran