BERANDA

Paparan Disiplin PNS
Bidang Pengendalian Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2017

PP No. 53 tahun 2010
tentang Disiplin PNS
1.

2.

3.

Disiplin Pegawai
adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
Pelanggaran Disiplin
adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak mentaati kewajiban
dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yg dilakukan di dalam

maupun di luar jam kerja
Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada Pegawai Negeri Sipil
karena melanggar peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil

Pasal 3 Pergub 140 Tahun 2011

.
HUKUMAN
DISIPLIN
RINGAN
SEDANG
BERAT

Melanggar ketentuan sebagaimana
ditetapkan dalam PP 53 Thn 2010

HUKUMAN
DISIPLIN
RINGAN


a. Terbukti paling sedikit 3 kali
dalam setahun tidak mengikuti
upacara hari-hari besar nasional/
daerah tanpa keterangan yg sah
b. Terbukti melakukan pelanggaran
berdasarkan hasil inspeksi
mendadak

HUKUMAN
DISIPLIN
BERAT

Melakukan perceraian atau
Perkawinan tidak sesuai dengan
Ketentuan perundang-undangan

PENGELOMPOKAN DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Kriteria sebagai berikut :
a. Dilihat dari jumlah ketidakhadirannya ;

b. Dilihat dari sifat dilakukannya pelanggaran ;
- Ringan : dilakukan secara tidak sengaja
- Sedang : dilakukan secara sengaja
c. Dilihat dari dampak negatif yang timbul akibat pelanggaran :
 Ringan : dampak negatif ke unit kerja ybs
 Sedang : dampak negatif ke instansi ybs
 Berat
: dampak negatif ke pemerintah/ negara
d. Pelanggaran yang dilakukan terkait dengan penyalahgunaan
wewenang/jabatan dijatuhi jenis hukuman disiplin berat saja

KEWENANGAN MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN TERHADAP
STRUKTURAL

JENIS HUKUMAN
DISIPLIN

FUNGSIONAL

ESELON

V

IV

III

II

UMUM
I

I

II

TERTENTU
III

IV


A B C D A B C D A B C D A B C D E

T
I
N
G
K
A
T
H
U
K
U
M
A
N

R
I
N

G
A
N
S
E
D
A
N
G

a. Teguran Lisan
b. Teguran Tertulis
c. Pernyataan Tdk Puas Secara Tertulis
a. Penundaan KGB selama 1 Thn
b. Penundaan KP selama 1 Thn
c.

Penurunan Pangkat setingkat lbh rendah
selama 1 Thn


a.

Penurunan Pangkat setingkat lbh rendah
selama 3 Thn

D
Pemindahan dlm rangka penurunan
B
b.
I
jabatan setingkat lebih rendah
E
S
R
c. Pembebasan dari jabatan
I
A
P
T
Pemberhentian dengan hormat TAPS sbg

d.
L
PNS
I
e. Pemberhentian TDH sebagai PNS
NKet : PP=Pelaksanan
Pemula, P=Pelaksana, PL=Pelaksana Lanjtan, Pt=Pertama, Py=Penyelia, Md=Muda, Py=Penyelia, My=Madya, U=Utama
= Presiden

= Gubernur

PP

P

PL

Pt

Md


Py

My

U

a.

HUKDIS
RINGAN

b.

TEGURAN TERTULIS  Alpa 6-10 hari kerja

c.

PERNYATAAN TIDAK PUAS SECARA




HUKDIS
SEDANG
Nilai kinerja 25%-50%

HUKDIS
BERAT
Nilai kinerja
< 25%

TEGURAN LISAN  Alpa 5 hari kerja

TERTULIS  Alpa 11-15 hari kerja

a. PENUNDAAN KGB ( 1 TH)  Alpa 16-20 hari kerja
b. PENUNDAAN KENAIKAN PANGKAT
( 1 TH)  Alpa 21-25 hari kerja
c. PENURUNAN PANGKAT < 1 TINGKAT
( 1 TH )  Alpa 26-30 hari kerja

a. PENURUNAN PANGKAT < 1 TINGKAT
( 3 TH )  Alpa 31-35 hari kerja
b. PEMINDAHAN DLM RANGKA
PENURUNAN JABATAN SETINGKAT
LEBIH RENDAH  Alpa 36-40 hari kerja
c. PEMBEBASAN DARI JABATAN  Alpa 41-45 hk
d. PEMBERHENTIAN DGN HORMAT
TDK ATAS PERMINTAAN SENDIRI  Alpa >46 hk
e. PEMBERHENTIAN TDK DGN HORMAT  Alpa >46 hk
Keterlambatan masuk kerja dan/atau cepat pulang dihitung secara
kumulatif dan dikonversi 7 ½ jam sama dengan 1 hari tidak masuk kerja



TIDAK MENTAATI KETENTUAN JAM KERJA



PERCERAIAN TANPA IZIN PEJABAT



HIDUP BERSAMA/ PERSELINGKUHAN



PERKAWINAN KEDUA/LEBIH TANPA IZIN PEJABAT



PUNGUTAN LIAR



A SUSILA



JUDI



MINUMAN KERAS/MABUK-MABUKAN



NARKOBA DAN SEJENISNYA



MENGGUNAKAN IJAZAH PALSU/ASPAL



PENGANIAYAAN



PENCURIAN



PEMALSUAN SURAT



PNS WANITA MENJADI ISTRI KEDUA/KETIGA/KEEMPAT



MEMBOCORKAN RAHASIA JABATAN/NEGARA

Pasal 21 PP 53/2010
1.

Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan hukuman disiplin
kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.

2.

Apabila Pejabat yang berwenang menghukum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin, pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya.

3.

Hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sama dengan jenis
hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin.

4.

Atasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), juga menjatuhkan hukuman
disiplin terhadap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin

Pasal 24 PP 53/2010
1.

2.

3.

Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin setiap atasan langsung wajib
memeriksa terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran
disiplin
Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
tertutup dan hasilnya dituangkan dalam bentuk berita acara
pemeriksaan (BAP).
Apabila menurut hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) kewenangan untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS
tersebut merupakan kewenangan:
a. atasan langsung, maka atasan langsung wajib menjatuhkan hukuman
disiplin.
b. pejabat yg lebih tinggi, maka atasan langsung tsb wajib melaporkan
secara hirarki disertai berita acara pemeriksaan.

Pasal 6 Pergub 140 Thn 2011
a.

Gubernur dapat memerintahkan pejabat Pemerintah Daerah untuk
melakukan pemeriksaan terhadap PNS yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin yang penjatuhan hukuman disiplinnya menjadi
wewenang Gubernur sebagai atasan langsungnya.

b.

Pejabat yang diperintahkan untuk melakukan pemeriksaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh memiliki pangkat
atau jabatan yang lebih rendah dari PNS yang diperiksa.

c.

Format surat perintah untuk melakukan pemeriksaan adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf b Peraturan Gubernur
ini.

Pasal 7 Pergub 140 Thn 2011
1)

Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin setiap atasan langsung wajib memeriksa
terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.

2)

Pada saat melakukan pemeriksaan, atasan langsung dapat didampingi oleh pejabat
lain di lingkungannya.

3)

Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk paling lama 30
(tiga puluh) hari kerja sejak diketahui adanya dugaan pelanggaran disiplin PNS.

4)

Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara tertutup dan
bersifat rahasia, serta hasilnya harus dituangkan dalam bentuk Berita Acara
Pemeriksaan yang ditandatangani oleh pemeriksa dan PNS yang diperiksa.

5)

Format Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf c Peraturan Gubernur ini.

Pasal 10 Pergub 140 Thn 2011
1)

Setiap atasan langsung yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan
hukuman disiplin paling lama 20 (dua puluh) hari kerja setelah berakhirnya
pemeriksaan.

2)

Pejabat yang lebih tinggi yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan
hukuman disiplin paling lama 90 (sembilan puluh) hari kerja sejak diterimanya
Berita Acara Pemeriksaan dari atasan langsung PNS yang bersangkutan atau sejak
berakhirnya pemeriksaan ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (8).

3)

Gubernur dan/atau Sekretaris Daerah dapat meminta masukan dan saran kepada
Dewan Pertimbangan Kepegawaian dalam penjatuhan hukuman disiplin yang
menjadi kewenangannya.

4)

Dewan Pertimbangan Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
dengan Peraturan Gubernur tersendiri.

TIM Pemeriksa
Pasal 13
1)

Khusus pelanggaran disiplin yang ancaman hukumannya sedang dan berat dapat
dibentuk Tim Pemeriksa.

2)

Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh Gubernur atau
Pejabat lain yang ditunjuk.

3)

Gubernur dapat membentuk Tim Pemeriksa untuk pelanggaran disiplin yang dilakukan
oleh Pejabat Eselon I atau Pejabat Eselon II meskipun ancaman hukumannya ringan.

4)

Pejabat lain yang ditunjuk untuk membentuk Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) adalah sebagai berikut:

5)

a.

Sekretaris Daerah apabila PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin adalah
Pejabat Eselon III; dan

b.

Kepala SKPD apabila PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin adalah
Pejabat Eselon IV, Pejabat Eselon V, dan Staf.

Pangkat atau Jabatan Anggota Tim Pemeriksa tidak boleh lebih rendah dari PNS yang
diperiksa.



B
A
P

Memuat, keadaan kesehatan jasmani dan rohani serta kesediaan PNS yang
bersangkutan untuk diperiksa








Who
What
When
Where
Why
How

RUMUSAN PERTANYAAN BAP
(Siapa yang melakukan pelanggaran disiplin)
(Apa pelanggaran disiplin yang dilakukan)
(Kapan dilakukannya pelanggaran disiplin)
(Dimana terjadinya pelanggaran disiplin)
(Mengapa melakukan pelanggaran disiplin)
(Bagaimana cara melakukan pelanggaran disiplin)

• Setiap jawaban atas pertanyaan, dapat dikembangkan
• Di dalam BAP PNS yang diperiksa harus diberi kesempatan untuk
mengemukakan hal-hal lain yang tidak dipertanyakan oleh pemeriksa
tetapi berkaitan dengan masalah yang diperiksa
• Sebagai penutup BAP, harus dicantumkan pernyataan dari pemeriksa
bahwa BAP tersebut dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani
• Setiap halaman BAP setelah dibaca dan disetujui isinya oleh PNS yang
diperiksa, maka tiap-tiap halaman diparaf dan pada halaman terakhir
ditandatangani oleh PNS yang diperiksa dan pemeriksa.

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA
Jenis Hukuman Sedang :
a. Penundaan kenaikan gaji berkala
selama 1 tahun
b. Penundaan kenaikan pangkat selama
1 tahun
PNS / CPNS

PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM

Mengajukan
Keberatan secara
tertulis

Jangka waktu 14 hari
setelah Ybs menerima
keputusan disiplin

ATASAN PEJABAT YANG
BERWENANG MENGHUKUM

Wajib mengambil
keputusan atas
keberatan

Memberikan
tanggapan atas
keberatan

Jangka waktu 6 hari
kerja setelah Ybs
menerima surat
keberatan

Jangka waktu 21 hari
kerja setelah Ybs
menerima surat
keberatan

Hasil :
1. Diperkuat
2. Diperingan
3. Diperberat
4. Dibatalkan

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

PNS / CPNS

Mengajukan
Banding
Administratif

BADAN PERTIMBANGAN
KEPEGAWAIAN

Mengambil keputusan sesuai
dengan peraturan perundangundangan yang mengatur
tentang Badan Pertimbangan
Kepegawaian