ASPEK PERPAJAKAN BOS 2014

DANA BOS (BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH)

BOS adalah program pemerintah yang pada
dasarnya
adalah
untuk
penyediaan
pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi
satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana
program wajib belajar.
http:/ / bos.kem dikbud.go.id/ hom e

Sasaran program BOS adalah semua sekolah
SD dan SMP, termasuk SMP (SMPT) dan
Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang
diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri
maupun swasta di seluruh provinsi di
Indonesia
http:/ / bos.kem dikbud.go.id/ hom e


Sehingga penerim a BOS dapat diklasifikasi :
1. Sekolah Negeri
2. Sekolah Swasta
Konsekuensinya : Aspek Perpajakannya pun
berbeda

Penggunaan Dana BOS dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Belanja Barang/ Jasa,
2. Pengeluaran untuk Honorarium Guru
dan bantuan Siswa
(SE Dirjen Pajak No. SE- 02/ PJ./ 2006)

Antara lain meliputi :
1) Pem belian ATK/ bahan/ penggandaan dan lain- lain:
a) untuk keperluan pengadaan form ulir pendaftaran;
b) untuk keperluan ujian sekolah, ulangan um um bersam a dan
ulangan um um harian.
2) Pem belian bahan- bahan habis pakai, seperti buku tulis, kapur tulis,
pensil dan bahan prakt ikum ;

3) Pem belian bahan- bahan untuk perawatan/ perbaikan ringan
gedung sekolah;
4) Pem belian peralatan ibadah oleh pesantren salafiyah;
5) Pengadaan buku pelajaran pokok dan buku penunjang untuk perpustakaan;
6) Pem bayaran honor atas jasa tenaga kerja lepas, seperti tukang bangunan atau
tukang kebun, untuk pekerjaan perawatan dan pem eliharaan Bangunan
sekolah;
7) Pem bayaran im balan jasa perawat an atau pem eliharaan gedung sekolah kepada
pem beri jasa berbent uk badan usaha bukan orang pribadi.

1) Pembayaran honorarium guru honorer (non
PNS) dan guru PNS yang merangkap di
sekolah swasta;
2) Pemberian bantuan biaya transportasi bagi
siswa m iskin.

Jika Dana BOS diberikan ke Sekolah Negeri , maka
penanggung jawab atau bendaharawan BOS m erupakan
pemungut PPN
Jika Dana BOS diberikan ke Sekolah Swasta, m aka

penanggung jawab atau bendaharawan BOS m erupakan
bukan pem ungut PPN
Atas belanja barang yang dananya berasal dari dana BOS
m ak a :
- PPh Pasal 22 nya tidak dipungut
(PMK Nomor 154/ PMK.03/ 2010 tgl 31 Agustus 2010)
- Akan tetapi bendahawan BOS yang pem ungut PPN tetap wajib
memungut PPN nya jika nilai belanja lebih dari Rp.1.000.000

Kewajiban Perpajakan Yang Terkait Dengan
Penggunaan BOS
1) Pemotongan PPh Pasal 21 atas penghasilan
berupa honorarium atau gaji;
2) Pemotongan PPh Pasal 23 atas penghasilan
pemberi jasa;
3) Pemungutan PPN atas pembelian Barang Kena
Pajak dan Perolehan Jasa Kena Pajak, dalam
hal penanggung jawab atau bendaharawan
BOS m erupakan Pem ungut PPN.
4) Pelunasan Bea Meterai


Penanggung jawab atau bendaharawan BOS
pada sekolah swasta penerim a dana BOS
harus terdaftar sebagai wajib pajak dan
m em iliki NPWP.

GAJI
PEMBAYARAN HONOR
UPAH
UANG TRANSPORT
DLL

UU No.7 Tahun 1983 stdtd UU No.36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan Pasal 21
PP No. 80 tahun 2010 tentang tarif pemotongan dan
pengenaan PPh Pasal 21 atas penghasilan yang
m enjadi beban APBN atau APBD
Permenkeu 262/ PMK.03/ 2010 tentang Tata Cara
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Pejabat
Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI, dan

Pensiunannya atas Penghasilan yang Menjadi Beban
APBN atau APBD
PerdirjenPajak Nom or 31/ PJ/ 2009 diubah dengan
Nomor 57/ PJ/ 2009 tentang pedoman teknis
Pemotongan PPh Pasal 21

1.

GAJI & TUNJANGAN dikurangi Biaya Jabatan, Iuran
Pensiun dan PTKP = Penghasilan Kena Pajak
(Tarif PPh pasal 17)

2.

HONOR*)

PNS

Gol. IV = 15% (FINAL)
Gol. III = 5% (FINAL)

Gol. I dan II = 0%
NON PNS
ber NPWP = 5%
Tdk ber NPWP = 6%

*) Pembayaran lain dengan nama apa pun, kecuali
biaya perjalanan dinas perlakuannya dipersam akan
dengan honor

3.

HONOR kepada BUKAN PEGAWAI (NON PNS)
Yang t erm asuk kat egori buk an pegawai (non PNS) ant ara lain :
tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari
pengacara, akuntan, arsit ek, dokt er, konsult an, not aris, penilai, dan
aktuaris;
pem ain musik, pem bawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film,
bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film , foto m odel,
peragawan/ peragawati, pem ain dram a, penari, pemahat , pelukis,
dan seniman lainnya;

olahragawan
penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator;
pengarang, peneliti, dan penerjem ah;
pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik komputer dan
sistem aplikasinya, telekom unikasi, elektronika, fotografi, ekonom i,
dan sosial serta pem beri jasa kepada suat u kepanitiaan;
pengawas atau pengelola proyek;

Jika diberikan secara bulanan m aka dapat diklasifikasikan
sebagai pegawai tetap, tarif :
- BerNPWP : Bruto dikurangi Biaya Jabatan, iuran Pensiun dan
PTKP x 5%
- Tidak BerNPWP : Bruto dikurangi Biaya Jabatan, Iuran Pensiun
dan PTKP x 6%
Jika honorarium m erupakan insentif atau tam bahan dan
hanya diberikan dalam hal GTT/ PTT tersebut m elaksanakan
kegiatan tertentu lainnya m aka m asuk dalam kategori :
Peserta Kegiatan
tarif : 5% X Bruto - - - ber NPWP
6% X Bruto - - - tidak ber NPWP

(Sumber : Surat Dirjend pajak Nom or S- 03/ PJ.43/ 2006)

Bant uan Biaya Transpor Unt uk Siswa Miskin :
Bukan Obyek Pajak (Tidak Dipotong PPh Pasal 21)

UPAH HARIAN/ MINGGUAN (PMK.206/ PMK.011/ 2012)
UPAH PERHARI< 200.000 TDK DIPOTONG PAJAK
UPAH PERHARI> 200.000 MAKA SISANYA
DIKENAKAN PAJAK 5% yg ber NPWP
DAN 6%(TDK berNPWP)
CONTOH
Upah Budi 40.000 maka tdk dipotong pajak
Upah Anto 210.000 maka 210.000200.000= 10.000
PPh 21 Ant o = 5% X 10.000 = Rp 500

4.

PPh Pasal 21 dipotong oleh bendaharawan
pada saat pembayaran penghasilan (membuat
bukti potong)

Penyet oran paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya m enggunakan SSP atas nam a
Bendaharawan dan ditandatangani dan dicap
oleh bendaharawan pemotong
dengan kode setor 411121- 402 untuk PNS
dan kode setor 411121- 100 untuk selain PNS
Pelaporan menggunakan form ulir SPT 1721 ke
KPP Pratama

URAIAN

SETAHUN SEBULAN
24.300.000

2.025.000

TAMBAHAN UNTUK PEGAWAI YANG KAWIN

2.025.000


168.750

TAMBAHAN UNTUK SETIAP ANGGOTA
KELUARGA SEDARAH DAN SEMENDA DLM
GARIS KETURUNAN LURUS SERTA ANAK
ANGKAT YG DITANGGUNG SEPENUHNYA, MAKS
3 ORANG

2.025.000

168.750

DIRI PEGAWAI

STATUS
TK/0
TK/1
TK/2
TK/3


Mulai 2013
24.300.000
26.325.000
28.350.000
30.375.000

STATUS
K/0
K/1
K/2
K/3

Mulai 2013
26.325.000
28.350.000
30.375.000
32.400.000

PTKP UNTUK KARYAWATI

STATUS KAW IN

HANYA UTK DIRI
SENDIRI, YAITU
RP 13.200.000,00
SETAHUN

STATUS KAW IN
SUAM I
TDK M ENERIM A/
M EM PEROLEH
PENGHASILAN

- UTK DIRI
SENDIRI
- STATUS KAW IN
- TANGGUNGAN
M AKS 3 ORG

SYARAT.
M ENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI
PEM ERINTAH DAERAH SETEM PAT
SERENDAH-RENDAHNYA
KECAM ATAN

STATUS TDK
KAW IN

- UTK DIRI
SENDIRI
- TANGGUNGAN
M AKS 3 ORG

BELANJA JASA

UU No. 36 Tahun 2008 tentang perubahan
keempat atas UU No. 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan pasal 23
Permenkeu 244/ PJ.03/ 2008 tentang jenis jasa
lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
ayat (1) huruf c angka 2 UU No. 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008

PEMOTONG PPh PASAL 23/ 26

Pasal 23 ayat (1)dan ayat (3)
ADALAH :
• BADAN PEMERINTAH
• SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI
• PENYELENGGARA KEGIATAN
• BENTUK USAHA TETAP
• PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR
NEGERI LAINNYA
• ORANG PRIBADI TERTENTU
YANG DITUNJUK DIRJEN PAJAK

Saat MEMBERIKAN PENGHASILAN
YANG BERASAL

BARANG
MODAL

PENYERAHAN
JASA

PENYELENG. KEGIATAN
SELAIN YG TLH DIPOTONG
PPh PSL 21

(berNPWP)

(t idak berNPWP)

No.

Jenis Penghasilan

1

Div iden sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 ayat ( 1)
huruf g UU PPh

15%

30%

2

Bunga sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 ayat ( 1)
huruf f UU PPh

15%

30%

3

Royalt i

15%

30%

4.

Hadiah, penghargaan, bonus, dan sej enisnya selain
yang t elah dipot ong PPh 21

15%

30%

5.

Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan hart a, kecuali sewa dan penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan hart a yang t elah
dikenai PPh Final pasal 4 ( 2)

2 %

4%

6.

I m balan sehubungan dengan j asa t eknik, j asa
m anaj em en, j asa konsult an

2%

4%

7

Ja sa lain se la in j asa y a n g t e lah dipot on g Pa j ak Pe n gh a sila n se ba gaim a n a dim ak su d
da la m Pa sa l 2 1 y a n g t ela h dit e t a p k a n oleh M e n t e ri Ke u a n ga n be r da sa rk a n PM K2 4 4 / PM K.0 3 / 2 0 0 8 den gan t ar if 2 %
a.
Jasa penilai ( appraisal) ;
b.

Jasa akt uaris;

c.

Jasa akunt ansi, pem bukuan, dan asest asi laporan keuangan;

d

Jasa perancang ( design) ;

e
f

Jasa pengeboran ( drilling) di bidang penam bangan m inyak dan gas bum i ( m igas) , kecuali
yang dilakukan oleh bent uk usaha t et ap;
Jasa penunj ang di bidang penam bangan m igas :

g

Jasa penam bangan dan j asa penunj ang di bidang penam bangan selain m igas :

h

i

Jasa penunj ang di bidang penerbangan dan bandar udara:
1) bidang aeronaut ika, t erm asuk :
2) bidang non- aeronat ika, t erm asuk :
Jasa penebangan hut an;

j

Jasa pengolahan lim bah;

k

Jasa penyedia t enaga kerj a ( out sourcing services) ;

l

Jasa perant ara dan/ at au keagenan;

m

Jasa di bidang perdagangan surat - surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek,
KSEI dan KPEI ;

n

Ja sa cu st odia n / pe n y im pa n a n / pe n it ipa n , k e cu a il y a n g dila k u k a n ole h KSEI ;

o

Jasa pengisian suara ( dubbing) dan/ at au sulih suara

p

Jasa m ix ing film ;

q

Jasa sehubungan dengan soft w are kom put er, t erm asuk peraw at an, pem eliharaan dan perbaikan;

r

Jasa inst alasi/ pem asangan m esin, peralat an, list rik, t elepon, air, gas, AC, dan/ at au TV kabel, selain yang
dilakukan oleh Waj ib Paj ak yang r uang lingkupnya di bidang konst ruksi dan m em punyai izin dan/ at au
sert ifikasi sebagai pengusaha konst ruksi;
Jasa perawat an/ perbaikan/ pem eliharaan m esin, perawat an, list rik, t elepon, air, gas, AC, TV Kable, alat
t ransport asi/ kendaraan dan/ at au bangunan selain yang dilakukan oleh Waj ib Paj ak yang r uang
lingkupnya di bidang konst ruksi dan m em punyai izin dan/ at au sert ifikasi sebagai pengusaha konst ruksi;

s

t

Jasa m aklon

u

Jasa penyelidikan dan keam anan;

v

Jasa penyelenggara kegiat an at au event organizer; yait u kegiat an usaha yang dilakukan oleh pengusaha
j asa penyelenggar a kegiat an m eliput i ant ara lain penyelenggaraan pam eran, konvensi, pagelar an m usik,
pest a, sem inar , peluncur an produk, konferensi pers, dan kegiat an lain yang m em anfaat kan j asa
peny elenggara kegiat an
Jasa pengepakan;

w
x
y

Jasa peny ediaan t em pat dan / at au wakt u dalam m edia m asa, m edia luar ruang at au m edia lain unt uk
penyam paian inform asi;
Jasa pem basm ian ham a;

z

Jasa kebersihan at au cleaning service;

aa Jasa cat ering at au Jasa boga

TARIF PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)= 10%
DANA APBN = JASA (DPP)
+ PPN
=
KONTRAK
JASA (DPP)

= 100% + 10%

= 110%

= 100/110 X DANA APBN (KONTRAK)

PPN = 10/110 X DANA APBN
atau = 10% X JASA (DPP)
TARIF PPh 23 = 2%X DPP(Rekanan BerNPWP)
4% X DPP (Rekanan non NPWP)

Service Komputer

Rp 1.100.000,-

Tgl Pembayaran

20 April 2014

Dasar Pengenaan Pajak ( DPP)

100/ 110 x 1.100.000

Rp 1.000.000,-

PPN

10 % x 1.000.000

Rp 100.000,-

PPh pasal 23

2% x 1.000.000

Rp 20.000,-

( Rekanan ber-NPWP)

4% x 1.000.000

Rp 40.000,-

( Rekanan Tidak ber-NPWP)

Batas Waktu Penyetoran

Batas Waktu Pelaporan

PPh pasal 23

10 Mei 2014

PPN

7 Mei 2014

PPh pasal 23

20 Mei 2014

PPN

14 Mei 2014

TATA CARA PEMOTONGAN
PPh PASAL 23

DILAKUKAN PADA SAAT PENGHASILAN DIBAYARKAN

BUKTI PEMOTONGAN

F.1.1.33.01

1
2
3

UNTUK REKANAN
LAMPIRAN SPT MASA PPh
PASAL 23
ARSIP PEMOTONG

TATA CARA PENYETORAN
PPh PASAL 23
JUMLAHKAN PPh PSL 23 DALAM
BUKTI PEMOTONGAN
SELAMA SATU BULAN TAKWIM
DISETOR KE BANK PERSEPSI ATAU
KANTOR POS DAN GIRO DGN MENGGUNAKAN
SSP at as nam a Bendaharawan dan Kode Set or 411124- 100

PALING LAMBAT TGL 10 BULAN TAKWIM
BERIKUTNYA SETELAH BULAN SAAT
TERUTANGNYA PAJAK
APABILA TGL 10 JATUH PD HARI LIBUR,
MAKA PENYETORAN DILAKUKAN PADA
HARI KERJA BERIKUTNYA

TATA CARA PELAPORAN
PPh PASAL 23/ 26

MENGISI DGN LENGKAP DAN BENAR
SPT MASA PPh PSL 23/ 26 (KP.PPh 1.9/ 2000)
RANGKAP 2
LAMPIRAN
•LEMBAR KE- 3 SSP BUKTI SETORAN PPh PSL 23/ 26
•(at as nam a npwp bendaharawan, kode set or 411124- 100,
•ditandatangani dan dicap bendaharawan)
* DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PPh PSL 23/ 26 (D.1.1.32.05)
* LEMBAR KE- 2 BUKTI PEMOTONGAN (F.1.1.33.01)

KE KPP
PRATAMA
PD HARI KERJA
BERIKUTNYA

SELAMBAT- LAMBATNYA
TANGGAL 20 BULAN
BERIKUTNYA
JIKA JATUH PD
HARI LIBUR

ATAS
BELANJA BARANG
DAN
BELANJA JASA

UU Nomor 42 Tahun 2009 perubahan keempat
atas UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak
Pertam bahan Nilai
PP 144 tahun 2000 tentang barang dan jasa yg
tidak kena PPN
PP 12 tahun 2001 stdtd PP 31 tahun 2007
Tentang Im por dan atauPenyerahan Barang Kena
Pajak Tertentu yg bersifat strategis yg
dibebaskan dari pengenaan PPN
Kepmenkeu 563/ KMK.03/ 2003 tentang
Penunjukan Bendaharawan Pem erintah dan KPPN
untuk Mem ungut, Menyetor dan Melaporkan PPN
dan PPnBM

Pajak Pert am bahan Nilai (PPN) adalah pajak yang
dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak
dan/ atau Jasa Kena Pajak di dalam daerah Pabean.
Pengenaan PPN pada prinsipnya sem ua Barang dan
Jasa dikenakan PPN, kecuali yang dikecualikan oleh
Peraturan Perundang- undangan yang berlaku.
Bendahara HARUS mencari rekanan PKP, apabila
terpaksa/ sulit menemukan rekanan PKP maka
sementara dengan rekanan non PKP dengan syarat
tidak boleh membuat Faktur Pajak/ membuatkan
Faktur Pajak.

1.

2.
3.

4.
5.
6.

7.

Pembayaran yg jumlahnya paling banyak Rp
1.000.000 (termasuk PPN) dan tidak merupakan
pembayaran yang terpecah- pecah
Pembelian buku- buku pelajaran umum, kitab suci
dan buku- buku pelajaran agama
Pem belian barang hasil pertam bangan yang diam bil
langsung dari sum bernya
Barang- barang kebutuhan pokok, barang hasil
pertanian
Makanan ternak,unggas dan ikan
Bibit dan atau benih pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan dan perikanan
Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,
restoran, rumah makan dan sejenisnya

8.

9.
10.
11.

12.
13.
14.

Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik seperti Jasa
rum ah sakit, rum ah bersalin, klinik kesehatan,
laboratorium kesehatan , dan sanatorium;
Jasa di bidang pelayanan sosial;
Jasa di bidang pengirim an surat dengan perangko
Jasa di bidang perbankan, asuransi, dan sewa guna
usaha dengan hak opsi;
Jasa di bidang keagamaan;
Jasa di bidang pendidikan;
Jasa di bidang kesenian dan hiburan yang telah
dikenakan Pajak Tontonan;

15.
16.
17.

18.

19.

20.

Jasa di bidang penyiaran yang bukan bersifat iklan ;
Jasa di bidang angkutan um um di darat dan di air;
Jasa di bidang tenaga kerja;
Jasa dibidang perhotelan m eliputi jasa persewaan
kamar termasuk f asilitas yang terkait dengan kegiatan
perhotelan untuk tamu yang menginap dan jasa
persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau
pertemuan dihotel, penginapan, motel, losmen dan
hostel
Jasa yang disediakan oleh Pemerintah dalam rangka
menjalankan pemerintahan secara umum
Jasa Catering (m ulai 1 April 2010)

PPN dipungut oleh bendaharawan pada saat
pembayaran
Penyetoran menggunakan SSP atas nama Wajib
Pajak Rekanan, Kode Setor 411211- 900 serta
ditandatangani dan dicap oleh bendaharawan
pemungut paling lambat tanggal 7 bulan
berikutnya
Pelaporan menggunakan form ulir 1107 PUT ke
KPP Pratama

SOSIALISASI PERPAJAKAN

37

UU No.13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai
Permenkeu nomor 55/ PMK.03/ 2009
KepdirjenPajak Nomor 02/ PJ/ 2003
Bea Meterai adalah Pajak atas dokumen.
Dokumen yg memuat jumlah uang atau dokumen
kontrak / perjanjian.
Penerima Dokumen terutang Bea Meterai
- 3.000 atas bukti pembayaran senilai 250.000 s.d 1 juta
- 6.000 atas bukti pembayaran senilai diatas 1 juta
- 6.000 atas dokumen kontrak/perjanjian