ProdukHukum BankIndonesia
1
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
LAPO RAN PERKEM BAN GAN KRED IT M KM 1
TRIWULAN II 2008
I. NET EKSPANSI KREDIT M KM 2
Hingga Triw ulan II 2008, net ekspansi kredit
M ikro, Kecil, dan M enengah (M KM ) mencapai
Rp75,8 triliun atau 58,59% dari Business Plan
Perbankan 2008 sebesar Rp129,3 triliun.
Angka ini jauh lebih baik dibandingkan net
ekspansi kredit M KM hingga Triw ulan II 2007
yang hanya mencapai Rp34,7 triliun atau
40,34% dari RBB 2007. Pangsa net ekspansi
kredit M KM sampai dengan Triw ulan II 2008
yakni 50,6% dari total net ekspansi kredit
perbankan
menunjukkan
peningkatan
dibanding pangsa net ekspansi kredit M KM
sampai dengan Triw ulan II 2007 sebesar
48,4% .
240,0
M enurut sektor ekonomi, pangsa terbesar
adalah sektor Perdagangan yaitu Rp11,8
triliun (15,6% ), kemudian Jasa Dunia Usaha
Rp6,3 triliun (8,3% ), dan Perindustrian Rp5,1
triliun (6,8% ).
Jika dilihat berdasarkan kelompok bank, maka
pangsa terbesar pada net ekspansi sampai
dengan Triw ulan II 2008 berada pada
kelompok Bank Sw asta Nasional Devisa
sebesar Rp31,4 triliun (41,5% ), disusul Bank
Persero Rp24,4 triliun (32,2% ), dan BPD
Rp11,5 triliun (15,1% ).
Berdasarkan lokasi proyek per propinsi, Jaw a
Barat menjadi propinsi dengan net ekspansi
kredit M KM tertinggi yaitu Rp11,9 triliun
(15,7% ), disusul DKI Jakarta Rp8,3 triliun
(11,0% ) dan Jaw a Timur Rp8,2 triliun
(10,8% ).
Grafik 1. Perkembangan Net Ekspansi
Kredit MKM
213,6
II. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
180,0
Rp Triliun
149,6
125,5
120,0
71,6
60,0
Baki debet kredit M KM pada akhir Triw ulan
II 2008 adalah sebesar Rp599,9 triliun,
tumbuh 29,7% dibandingkan akhir Triw ulan
II 2007 (Rp462,7 triliun). Dari sisi jumlah
rekening, rekening kredit M KM meningkat
14,1% dari 19,1 juta rekening pada akhir
Triw ulan II 2007 menjadi 21,8 juta rekening
pada akhir Triw ulan II 2008. Pangsa kredit
M KM terhadap kredit perbankan pada akhir
Triw ulan II 2008 mencapai 51,1% , menurun
dibanding pangsa pada akhir Triw ulan II 2007
sebesar 52,5% .
Pertumbuhan baki debet kredit M KM
Triw ulan II 2008 (yoy) sebesar 29,7% ,
rendah dibandingkan pertumbuhan
debet kredit perbankan sebesar 33,1%
96,2
75,8
66,3
34,7
35,2
16,6
0,0
Tw-II 2007
Tw-III 2007
Tw-IV 2007
Net Ekspansi Perbankan
Tw-I 2008
Tw-II 2008
Net Ekspansi MKM
Berdasarkan Jenis Penggunaan, yang memiliki
kontribusi terbesar pada net ekspansi kredit
M KM sampai dengan Triw ulan II 2008 adalah
Kredit Konsumsi yaitu Rp44,5 triliun (58,7% ),
disusul Kredit M odal Kerja Rp25,0 triliun
(33,0% ) dan Kredit Investasi Rp6,3 triliun
(8,3% ).
pada
lebih
baki
pada
1
Kredit MKM terdiri dari : 1) Kredit mikro, yakni kredit dengan plafon sampai dengan Rp50 juta, 2) Kredit kecil,
yakni kredit dengan plafon lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta, dan 3) Kredit menengah, yakni kredit
dengan plafon lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp5 miliar. Kredit MKM tidak termasuk kartu kredit yang pada
posisi Juni 2008 mencapai Rp26,4 triliun. Kredit MKM tersebut sudah termasuk penyaluran kredit oleh BPRS dan
pembiayaan oleh Bank Umum Syariah. Data baki debet dan net ekspansi untuk BPR Konvensional baru sampai
dengan posisi Mei 2008.
2 Net ekspansi adalah hasil pengurangan antara baki debet pada suatu periode dan baki debet pada akhir
tahun sebelumnya (sudah memperhitungkan pelimpahan dan angsuran).
Sumber data: Bank Indonesia (Direktorat Kredit, BPR dan UMKM), diolah dari LBU dan LBBPR/LBBPRS.
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
periode yang sama. Total baki debet kredit
perbankan pada akhir Triw ulan II 2008 adalah
Rp1.173,0 triliun.
800
Berdasarkan kelompok bank pemberi kredit,
pada akhir Triw ulan II 2008, kelompok bank
dengan baki debet kredit M KM terbesar
adalah kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa yaitu sebesar Rp249,0 triliun (41,5% )
diikuti oleh kelompok Bank Persero yang
menyalurkan
sebesar
Rp201,2
triliun
(33,5% ),
dan
kelompok
BPD
yang
menyalurkan sebesar Rp79,2 triliun (13,2% ).
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan II 2008 (yoy) tertinggi dicapai oleh
kelompok Bank Campuran yang tumbuh
sebesar 48,1% , diikuti oleh kelompok Bank
Persero dan kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa masing-masing sebesar 32,7% dan
30,3% .
Grafik 2. Perkem bangan Outstanding Kredit
MKM dan Non MKM
599,9
600
494,3
Triliun Rp
IV. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT KELOM POK BANK PEM BERI KREDIT
540,8
524,2
462,7
546,6
493,0
400
397,5
418,6
475,2
200
0
Tw II 2007 Tw III 2007 Tw IV 2007
Kredit MKM
Tw I 2008
Tw II 2008
Kredit Non MKM
III. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT PLA FON
Berdasarkan besarnya plaf on kredit (jenis
kredit M KM ) pada akhir Triw ulan II 2008,
sebagian besar kredit M KM merupakan kredit
mikro yaitu
36,1% (Rp216,6 triliun),
selebihnya merupakan kredit menengah
sebesar 32,1% (Rp192,4 triliun) dan kredit
kecil sebesar 31,8% (Rp191,0 triliun).
Jenis
kredit
M KM
yang
mengalami
pertumbuhan terpesat pada Triw ulan II 2008
(yoy) adalah kredit kecil yakni sebesar 44,5% ,
diikuti oleh kredit menengah dan kredit mikro
masing-masing sebesar 33,8% dan 15,9% .
Grafik 3. Perkembangan Kredit
MKM Menurut Plafon
Triliun Rp
186,8
194,9
143,8
154,0
100,0
132,1
Pertumbuhan (yoy) terbesar dicapai sektor
Listrik, Gas dan Air (67,8% ), Konstruksi
(40,9% ), dan Jasa Dunia Usaha (39,8% ).
203,3
216,6
166,9
171,6
192,4
Berdasarkan jenis penggunaan, pada akhir
191,0
Triw ulan II 2008, sebesar Rp306,6 triliun
(51,1% ) dari kredit M KM merupakan kredit
konsumsi, selebihnya sebesar Rp241,0 triliun
(40,2% ) digunakan sebagai
kredit modal
kerja dan Rp52,3 triliun (8,7% ) sebagai kredit
investasi.
154,8
165,9
50,0
0,0
Tw II 2007 Tw III 2007 Tw IV 2007
Krd Mikro
pada akhir Triw ulan II 2008 terbanyak
diberikan kepada sektor Perdagangan yaitu
sebesar 25,7% (Rp154,4 triliun), Perindustrian
7,2% (Rp43,3 triliun), Jasa Dunia Usaha 6,5%
(Rp39,0 triliun) dan Pertanian 3,3% (Rp19,6
triliun).
202,5
150,0
145,5
M enurut sekt or ekonom i, alokasi kredit M KM
VI. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT JENIS PENGGUNAAN
250,0
200,0
V. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT SEKTOR EKONOM I
Krd Kecil
Tw I 2008
Tw II 2008
Krd Menengah
Hingga akhir Triw ulan II 2008 kredit mikro dan
kredit kecil sebagian besar digunakan untuk
kegiatan konsumtif.
Pada kredit
mikro
penggunaannya untuk konsumsi sebesar
Rp162,2 triliun atau 74,9% dari total kredit
mikro, dan pada kredit kecil sebesar Rp113,1
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
2
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
triliun atau 59,2% dari total kredit kecil.
Sedangkan kredit menengah sebagian besar
digunakan untuk kegiatan produktif, yakni
untuk kredit modal kerja sebesar Rp132,2
triliun (68,7% dari total kredit menengah).
Grafik 4. Perkem bangan Kredit MKM
Menurut Jenis Penggunaan
350
Triliun Rp
300
250
231,9
247,8
100
278,0
241,0
200
150
262,1
306,6
188,8
201,8
42,0
44,7
216,0
216,0
46,1
46,7
Tw IV 2007
Tw I 2008
dibandingkan akhir Triw ulan II 2007 yakni
5,17% . Hal yang sama terjadi pada NPL-gross
untuk kredit M KM di KBI yang pada akhir
Triw ulan II 2008 sebesar 3,71% , meningkat
kinerjanya dibanding akhir Triw ulan II 2007
sebesar 4,52% .
VIII. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT KOLEKTIBILITAS
52,3
50
0
Tw II 2007
Kredit Modal Kerja
Tw III 2007
Kredit Inv estasi
Tw II 2008
Kredit Konsumsi
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan II 2008 (yoy) terbesar berada pada
kredit konsumsi sebesar 32,2% diikuti oleh
kredit modal kerja dan kredit investasi masingmasing sebesar 27,7% dan 24,6% .
Pada akhir Triw ulan II 2008, kredit M KM
dengan NPL-gross terbesar adalah kredit mikro
yaitu sebesar 4,27% , diikuti oleh kredit
menengah dan kredit kecil masing-masing
sebesar 3,73% dan 2,73% . Peringkat tersebut
mengalami perubahan dibandingkan Triw ulan
II 2007, di mana saat itu NPL- gross terbesar
adalah kredit menengah sebesar 5,19% diikuti
kredit mikro dan kecil masing-masing sebesar
4,52% dan 4,14% .
VII. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT PROPINSI
Berdasarkan lokasi proyek, kredit M KM pada
Pada akhir Triw ulan II 2008 NPL-gross kredit
M KM
sebesar
3,61% ,
menurun
dibandingkan akhir Triw ulan II 2007 sebesar
4,62% . NPL-gross kredit M KM lebih tinggi
dibanding NPL-gross kredit non M KM pada
akhir Triw ulan II 2008 yaitu 3,26% .
Berdasarkan jenis penggunaan,
akhir Triw ulan II 2008 sebagian besar
disalurkan di Pulau Jaw a dan Bali dengan
pangsa 66,0% (Rp396,0 triliun), pangsanya
sedikit menurun dibandingkan akhir Triw ulan II
2007 yakni 67,6% (Rp312,8 triliun).
pada akhir
Triw ulan II 2008 kredit M KM dengan kinerja
kredit terburuk (NPL-gross terbesar) adalah
kredit investasi yaitu sebesar 5,36% , diikuti
oleh kredit modal kerja sebesar 5,05% dan
kredit konsumsi sebesar 2,17% .
Untuk proyek yang berlokasi di luar Jaw a dan
M enurut sektor ekonomi, kredit M KM dengan
Bali, alokasi kredit M KM terbesar adalah
propinsi Sumatera Utara sebesar 5,3%
(Rp31,7 triliun), diikuti oleh Sulaw esi Selatan
dan Riau masing-masing sebesar 3,4% dan
2,6% (Rp20,4 triliun dan Rp15,6 triliun).
kinerja terburuk pada akhir Triw ulan II 2008
adalah pada sektor pertanian dengan NPLgross
7,03% ,
diikuti
oleh
sektor
dan
sektor
pertambangan
(6,74% ),
perindustrian (6,72% ).
Khusus untuk perbankan di Kaw asan Tim ur
Indonesia (KTI), baki debet kredit M KM pada
akhir Triw ulan II 2008 mencapai Rp89,6 triliun,
tumbuh
sebesar
33,3%
dibandingkan
Triw ulan II 2007. Pertumbuhan ini lebih tinggi
jika dibandingkan pertumbuhan kredit M KM
di Kaw asan Barat Indonesia (KBI) yaitu sebesar
29,0% .
IX. KELONGGARAN TARIK KREDIT M KM
Kelonggaran tarik kredit M KM Bank Umum
(tidak termasuk BPR dan BPRS) pada Triw ulan
II 2008 sebesar 9,4% . Dari jumlah tersebut
rasio kelonggaran tarik terbesar terdapat
pada kelompok Bank Umum Sw asta nasional
devisa yakni sebesar 14,5% diikuti oleh
kelompok Bank Persero sebesar 6,9% .
Dibandingkan Triw ulan II 2007, penurunan
terbesar rasio kelonggaran tarik kredit M KM
Dari sisi kinerja kredit, NPL-gross kredit M KM
di KTI pada akhir Triw ulan II 2008 adalah
3,05% , menunjukkan peningkatan kinerja jika
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
3
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
dialami Bank Campuran dari semula 10,0%
pada Triw ulan II 2007 menjadi 5,4% pada
Triw ulan II 2008. Penurunan terbesar kedua
terjadi pada kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa dari semula 16,8% pada Triw ulan II
2007 menjadi 14,5% pada Triw ulan II 2008.
Dilihat dari nominalnya, kelonggaran tarik
terbesar ada pada kelompok Bank Umum
Sw asta Nasional Devisa sebesar Rp36,1 triliun
diikuti oleh Bank Persero sebesar Rp13,9
triliun.
Jakart a,
Agust us 2008
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
4
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
LAPO RAN PERKEM BAN GAN KRED IT M KM 1
TRIWULAN II 2008
I. NET EKSPANSI KREDIT M KM 2
Hingga Triw ulan II 2008, net ekspansi kredit
M ikro, Kecil, dan M enengah (M KM ) mencapai
Rp75,8 triliun atau 58,59% dari Business Plan
Perbankan 2008 sebesar Rp129,3 triliun.
Angka ini jauh lebih baik dibandingkan net
ekspansi kredit M KM hingga Triw ulan II 2007
yang hanya mencapai Rp34,7 triliun atau
40,34% dari RBB 2007. Pangsa net ekspansi
kredit M KM sampai dengan Triw ulan II 2008
yakni 50,6% dari total net ekspansi kredit
perbankan
menunjukkan
peningkatan
dibanding pangsa net ekspansi kredit M KM
sampai dengan Triw ulan II 2007 sebesar
48,4% .
240,0
M enurut sektor ekonomi, pangsa terbesar
adalah sektor Perdagangan yaitu Rp11,8
triliun (15,6% ), kemudian Jasa Dunia Usaha
Rp6,3 triliun (8,3% ), dan Perindustrian Rp5,1
triliun (6,8% ).
Jika dilihat berdasarkan kelompok bank, maka
pangsa terbesar pada net ekspansi sampai
dengan Triw ulan II 2008 berada pada
kelompok Bank Sw asta Nasional Devisa
sebesar Rp31,4 triliun (41,5% ), disusul Bank
Persero Rp24,4 triliun (32,2% ), dan BPD
Rp11,5 triliun (15,1% ).
Berdasarkan lokasi proyek per propinsi, Jaw a
Barat menjadi propinsi dengan net ekspansi
kredit M KM tertinggi yaitu Rp11,9 triliun
(15,7% ), disusul DKI Jakarta Rp8,3 triliun
(11,0% ) dan Jaw a Timur Rp8,2 triliun
(10,8% ).
Grafik 1. Perkembangan Net Ekspansi
Kredit MKM
213,6
II. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
180,0
Rp Triliun
149,6
125,5
120,0
71,6
60,0
Baki debet kredit M KM pada akhir Triw ulan
II 2008 adalah sebesar Rp599,9 triliun,
tumbuh 29,7% dibandingkan akhir Triw ulan
II 2007 (Rp462,7 triliun). Dari sisi jumlah
rekening, rekening kredit M KM meningkat
14,1% dari 19,1 juta rekening pada akhir
Triw ulan II 2007 menjadi 21,8 juta rekening
pada akhir Triw ulan II 2008. Pangsa kredit
M KM terhadap kredit perbankan pada akhir
Triw ulan II 2008 mencapai 51,1% , menurun
dibanding pangsa pada akhir Triw ulan II 2007
sebesar 52,5% .
Pertumbuhan baki debet kredit M KM
Triw ulan II 2008 (yoy) sebesar 29,7% ,
rendah dibandingkan pertumbuhan
debet kredit perbankan sebesar 33,1%
96,2
75,8
66,3
34,7
35,2
16,6
0,0
Tw-II 2007
Tw-III 2007
Tw-IV 2007
Net Ekspansi Perbankan
Tw-I 2008
Tw-II 2008
Net Ekspansi MKM
Berdasarkan Jenis Penggunaan, yang memiliki
kontribusi terbesar pada net ekspansi kredit
M KM sampai dengan Triw ulan II 2008 adalah
Kredit Konsumsi yaitu Rp44,5 triliun (58,7% ),
disusul Kredit M odal Kerja Rp25,0 triliun
(33,0% ) dan Kredit Investasi Rp6,3 triliun
(8,3% ).
pada
lebih
baki
pada
1
Kredit MKM terdiri dari : 1) Kredit mikro, yakni kredit dengan plafon sampai dengan Rp50 juta, 2) Kredit kecil,
yakni kredit dengan plafon lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta, dan 3) Kredit menengah, yakni kredit
dengan plafon lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp5 miliar. Kredit MKM tidak termasuk kartu kredit yang pada
posisi Juni 2008 mencapai Rp26,4 triliun. Kredit MKM tersebut sudah termasuk penyaluran kredit oleh BPRS dan
pembiayaan oleh Bank Umum Syariah. Data baki debet dan net ekspansi untuk BPR Konvensional baru sampai
dengan posisi Mei 2008.
2 Net ekspansi adalah hasil pengurangan antara baki debet pada suatu periode dan baki debet pada akhir
tahun sebelumnya (sudah memperhitungkan pelimpahan dan angsuran).
Sumber data: Bank Indonesia (Direktorat Kredit, BPR dan UMKM), diolah dari LBU dan LBBPR/LBBPRS.
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
periode yang sama. Total baki debet kredit
perbankan pada akhir Triw ulan II 2008 adalah
Rp1.173,0 triliun.
800
Berdasarkan kelompok bank pemberi kredit,
pada akhir Triw ulan II 2008, kelompok bank
dengan baki debet kredit M KM terbesar
adalah kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa yaitu sebesar Rp249,0 triliun (41,5% )
diikuti oleh kelompok Bank Persero yang
menyalurkan
sebesar
Rp201,2
triliun
(33,5% ),
dan
kelompok
BPD
yang
menyalurkan sebesar Rp79,2 triliun (13,2% ).
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan II 2008 (yoy) tertinggi dicapai oleh
kelompok Bank Campuran yang tumbuh
sebesar 48,1% , diikuti oleh kelompok Bank
Persero dan kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa masing-masing sebesar 32,7% dan
30,3% .
Grafik 2. Perkem bangan Outstanding Kredit
MKM dan Non MKM
599,9
600
494,3
Triliun Rp
IV. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT KELOM POK BANK PEM BERI KREDIT
540,8
524,2
462,7
546,6
493,0
400
397,5
418,6
475,2
200
0
Tw II 2007 Tw III 2007 Tw IV 2007
Kredit MKM
Tw I 2008
Tw II 2008
Kredit Non MKM
III. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT PLA FON
Berdasarkan besarnya plaf on kredit (jenis
kredit M KM ) pada akhir Triw ulan II 2008,
sebagian besar kredit M KM merupakan kredit
mikro yaitu
36,1% (Rp216,6 triliun),
selebihnya merupakan kredit menengah
sebesar 32,1% (Rp192,4 triliun) dan kredit
kecil sebesar 31,8% (Rp191,0 triliun).
Jenis
kredit
M KM
yang
mengalami
pertumbuhan terpesat pada Triw ulan II 2008
(yoy) adalah kredit kecil yakni sebesar 44,5% ,
diikuti oleh kredit menengah dan kredit mikro
masing-masing sebesar 33,8% dan 15,9% .
Grafik 3. Perkembangan Kredit
MKM Menurut Plafon
Triliun Rp
186,8
194,9
143,8
154,0
100,0
132,1
Pertumbuhan (yoy) terbesar dicapai sektor
Listrik, Gas dan Air (67,8% ), Konstruksi
(40,9% ), dan Jasa Dunia Usaha (39,8% ).
203,3
216,6
166,9
171,6
192,4
Berdasarkan jenis penggunaan, pada akhir
191,0
Triw ulan II 2008, sebesar Rp306,6 triliun
(51,1% ) dari kredit M KM merupakan kredit
konsumsi, selebihnya sebesar Rp241,0 triliun
(40,2% ) digunakan sebagai
kredit modal
kerja dan Rp52,3 triliun (8,7% ) sebagai kredit
investasi.
154,8
165,9
50,0
0,0
Tw II 2007 Tw III 2007 Tw IV 2007
Krd Mikro
pada akhir Triw ulan II 2008 terbanyak
diberikan kepada sektor Perdagangan yaitu
sebesar 25,7% (Rp154,4 triliun), Perindustrian
7,2% (Rp43,3 triliun), Jasa Dunia Usaha 6,5%
(Rp39,0 triliun) dan Pertanian 3,3% (Rp19,6
triliun).
202,5
150,0
145,5
M enurut sekt or ekonom i, alokasi kredit M KM
VI. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT JENIS PENGGUNAAN
250,0
200,0
V. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT SEKTOR EKONOM I
Krd Kecil
Tw I 2008
Tw II 2008
Krd Menengah
Hingga akhir Triw ulan II 2008 kredit mikro dan
kredit kecil sebagian besar digunakan untuk
kegiatan konsumtif.
Pada kredit
mikro
penggunaannya untuk konsumsi sebesar
Rp162,2 triliun atau 74,9% dari total kredit
mikro, dan pada kredit kecil sebesar Rp113,1
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
2
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
triliun atau 59,2% dari total kredit kecil.
Sedangkan kredit menengah sebagian besar
digunakan untuk kegiatan produktif, yakni
untuk kredit modal kerja sebesar Rp132,2
triliun (68,7% dari total kredit menengah).
Grafik 4. Perkem bangan Kredit MKM
Menurut Jenis Penggunaan
350
Triliun Rp
300
250
231,9
247,8
100
278,0
241,0
200
150
262,1
306,6
188,8
201,8
42,0
44,7
216,0
216,0
46,1
46,7
Tw IV 2007
Tw I 2008
dibandingkan akhir Triw ulan II 2007 yakni
5,17% . Hal yang sama terjadi pada NPL-gross
untuk kredit M KM di KBI yang pada akhir
Triw ulan II 2008 sebesar 3,71% , meningkat
kinerjanya dibanding akhir Triw ulan II 2007
sebesar 4,52% .
VIII. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT KOLEKTIBILITAS
52,3
50
0
Tw II 2007
Kredit Modal Kerja
Tw III 2007
Kredit Inv estasi
Tw II 2008
Kredit Konsumsi
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan II 2008 (yoy) terbesar berada pada
kredit konsumsi sebesar 32,2% diikuti oleh
kredit modal kerja dan kredit investasi masingmasing sebesar 27,7% dan 24,6% .
Pada akhir Triw ulan II 2008, kredit M KM
dengan NPL-gross terbesar adalah kredit mikro
yaitu sebesar 4,27% , diikuti oleh kredit
menengah dan kredit kecil masing-masing
sebesar 3,73% dan 2,73% . Peringkat tersebut
mengalami perubahan dibandingkan Triw ulan
II 2007, di mana saat itu NPL- gross terbesar
adalah kredit menengah sebesar 5,19% diikuti
kredit mikro dan kecil masing-masing sebesar
4,52% dan 4,14% .
VII. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT PROPINSI
Berdasarkan lokasi proyek, kredit M KM pada
Pada akhir Triw ulan II 2008 NPL-gross kredit
M KM
sebesar
3,61% ,
menurun
dibandingkan akhir Triw ulan II 2007 sebesar
4,62% . NPL-gross kredit M KM lebih tinggi
dibanding NPL-gross kredit non M KM pada
akhir Triw ulan II 2008 yaitu 3,26% .
Berdasarkan jenis penggunaan,
akhir Triw ulan II 2008 sebagian besar
disalurkan di Pulau Jaw a dan Bali dengan
pangsa 66,0% (Rp396,0 triliun), pangsanya
sedikit menurun dibandingkan akhir Triw ulan II
2007 yakni 67,6% (Rp312,8 triliun).
pada akhir
Triw ulan II 2008 kredit M KM dengan kinerja
kredit terburuk (NPL-gross terbesar) adalah
kredit investasi yaitu sebesar 5,36% , diikuti
oleh kredit modal kerja sebesar 5,05% dan
kredit konsumsi sebesar 2,17% .
Untuk proyek yang berlokasi di luar Jaw a dan
M enurut sektor ekonomi, kredit M KM dengan
Bali, alokasi kredit M KM terbesar adalah
propinsi Sumatera Utara sebesar 5,3%
(Rp31,7 triliun), diikuti oleh Sulaw esi Selatan
dan Riau masing-masing sebesar 3,4% dan
2,6% (Rp20,4 triliun dan Rp15,6 triliun).
kinerja terburuk pada akhir Triw ulan II 2008
adalah pada sektor pertanian dengan NPLgross
7,03% ,
diikuti
oleh
sektor
dan
sektor
pertambangan
(6,74% ),
perindustrian (6,72% ).
Khusus untuk perbankan di Kaw asan Tim ur
Indonesia (KTI), baki debet kredit M KM pada
akhir Triw ulan II 2008 mencapai Rp89,6 triliun,
tumbuh
sebesar
33,3%
dibandingkan
Triw ulan II 2007. Pertumbuhan ini lebih tinggi
jika dibandingkan pertumbuhan kredit M KM
di Kaw asan Barat Indonesia (KBI) yaitu sebesar
29,0% .
IX. KELONGGARAN TARIK KREDIT M KM
Kelonggaran tarik kredit M KM Bank Umum
(tidak termasuk BPR dan BPRS) pada Triw ulan
II 2008 sebesar 9,4% . Dari jumlah tersebut
rasio kelonggaran tarik terbesar terdapat
pada kelompok Bank Umum Sw asta nasional
devisa yakni sebesar 14,5% diikuti oleh
kelompok Bank Persero sebesar 6,9% .
Dibandingkan Triw ulan II 2007, penurunan
terbesar rasio kelonggaran tarik kredit M KM
Dari sisi kinerja kredit, NPL-gross kredit M KM
di KTI pada akhir Triw ulan II 2008 adalah
3,05% , menunjukkan peningkatan kinerja jika
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
3
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
dialami Bank Campuran dari semula 10,0%
pada Triw ulan II 2007 menjadi 5,4% pada
Triw ulan II 2008. Penurunan terbesar kedua
terjadi pada kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa dari semula 16,8% pada Triw ulan II
2007 menjadi 14,5% pada Triw ulan II 2008.
Dilihat dari nominalnya, kelonggaran tarik
terbesar ada pada kelompok Bank Umum
Sw asta Nasional Devisa sebesar Rp36,1 triliun
diikuti oleh Bank Persero sebesar Rp13,9
triliun.
Jakart a,
Agust us 2008
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
4