Powerpoint PGPR Ekonomi XIA

Ekonomi

untuk SMA/MA Kelas XI
Semester 1
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

Dibuat oleh:

Inung Oni Setiadi
Irim Rismi Hastyorini

Disclaimer


Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna
membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.



Materi powerpoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.




Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini
disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar
saja.



Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkannya sesuai kebutuhan.



Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.

Daftar Isi

Bab I Pendapatan Nasional

A. Konsep Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional, apa manfaatnya?

Komponen-komponen pendapatan nasional

Metode penghitungan pendapatan nasional
Pendekatan produksi

Y = {(Q1P1) + (Q2P2) + … + (QnPn)}
No
.
1.
2.
3.
4.

Jenis Kegiatan
Mengambil kayu
Menggergaji papan

Membuat perabot lemari
Menjual perabot lemari di
toko
Jumlah nilai tambah

Nilai produksi
(Rp)
70.000
230.000
650.000
900.000

Nilai tambah
(Rp)
70.000
160.000
420.000
250.000
900.000


Pendekatan
pengeluaran
Y = C + I + G + (X – M)

Keterangan:
Y
= pendapatan nasional
C
= konsumsi
I
= investasi
G
= pengeluaran
pemerintah
X
= ekspor
M
= impor

Pendekatan

pendapatan
NI = W + R + I + π

Keterangan:
NI = pendapatan nasional
W = upah
R = sewa
I
= bunga modal
π = laba pengusaha

B. Pendapatan per kapita

PDB
Jumlahpenduduk

Distribusi pendapatan

Koefisien Gini
Koefisien Gini adalah

perbandingan antara
persentase (%)
kumulatif tingkat
pendapatan
menggunakan nilai
koefisien gini

Kriteria Distribusi Pendapatan Menurut Bank
Dunia

Distribusi Pendapatan
Pendapatan penduduk termiskin
17% dari keseluruhan pendapatan
nasional

Rendah

A. Pembangunan Ekonomi

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembangunan

Ekonomi

Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi? Apakah itu?

Cara mengukur
pertumbuhan
ekonomi

PDBt – PDBt 1 
100%
PDBt 1 

Bab III Permasalahan Ketenagakerjaan
dalam Pembangunan Ekonomi

Sistem Upah

Metode harga tidak tertimbang

IHTT 

 Pn
100%
 Po

Jenis Bawang

Keterangan:
IHTT
= indeks harga tidak tertimbang
Pn
= harga-harga pada tahun yang
diamati
Po
= harga-harga pada tahun dasar

= jumlah

Harga

2016

Bawang merah Rp16.000,00
Bawang putih
Rp32.000,00
Bawang
Rp26.000,00
bombay

2017
Rp19.000,00
Rp36.000,00
Rp29.000,00

Rp74.000,00
Rp84.000,00
Penghitungan indeks harga tidak tertimbang
(IHTT):
 Pn





 Po

100%

84.000
100%
74.000

= 113,51%

Metode indeks harga tertimbang
Metode laspeyres
IL 

 Pn . Q o
100%
 Po . Q o


Keterangan:
IL
= indeks laspeyres
Pn
= harga-harga pada tahun yang
diamati
P0
= harga-harga pada tahun dasar
Qn
= jumlah barang pada tahun
yang diamati
Q0
= jumlah barang pada tahun
dasar

= jumlah

Metode paasche
IP 

 Pn . Qn
100%
 Po . Qn

Keterangan:
IP
= indeks paasche
Pn
= harga-harga pada tahun yang
diamati
P0
= harga-harga pada tahun dasar
Qn = jumlah barang pada tahun
yang diamati
Q0 = jumlah barang pada tahun
dasar

= jumlah

Inflasi
Inflasi? Apakah
itu?

Penyebab
 Permintaan agregat
meningkat
 Kesenjangan jumlah uang
beredar dan barang
 Kapasitas produksi
rendah
 Harga BBM naik
 Penerbitan uang baru
 Fluktuasi ekspor/impor,
investasi, tabungan, dan
pendapatan negara
 Desakan kelompok untuk
memperoleh kredit ringan

Jenis-jenis
• Berdasarkan sumbernya
• Berdasarkan
cakupan kenaikan harga
• Berdasarkan
tingkat keparahan
• Berdasarkan
penyebabnya

Berdasarkan
Sumbernya

Berdasarkan cakupan
kenaikan harga

Berdasarkan Tingkat
Keparahan

Berdasarkan
Penyebabnya


Inflasi tarikan permintaan
(demand pull inflation)



Inflasi dorongan biaya (cost
push inflation)

Inflasi, apa dampaknya?

Cara mengatasi
inflasi
Kebijakan
moneter

Kebijakan fiskal

Kebijakan
nonmoneter dan
nonfiskal

1) Kebijakan
diskonto
2) Operasi pasar
terbuka
3) Cadangan kas
minimum
4) Kebijakan kredit
selektif

1) Mengatur
pengeluaran
pemerintah
2) Menaikkan tarif
pajak

1) Subsidi dan premi
2) Harga eceran
tertinggi (HET)
3) Larangan impor
dari negara inflasi
4) Penentuan UMR
5) Pengaturan
distribusi barang
6) Penurunan tarif
impor

C. Permintaan dan Penawaran Uang
• Alat tukar
• Alat satuan hitung

• Alat penunjuk
harga
• Alat pembayaran
• Alat penyimpan
nilai
• Standar
pembayaran
masa depan
• Alat pembentuk
dan pemindah
kekayaan
• Alat pendorong
kegiatan ekonomi
• Alat pencipta
kesempatan kerja

Uang

Keterangan:
M
= jumlah uang beredar
V
= kecepatan peredaran uang
P
= harga umum
T
= volume perdagangan

Contoh soal:
Pada saat harga sepatu Rp75.000,00 per pasang, barang yang terjual
sebanyak 1.000 pasang dan kecepatan peredaran uang sebanyak 50 kali.
Berapa jumlah uang beredar jika produksi sepatu meningkat 20%?
Jawaban:
Diketahui
V = 50 kali
P = Rp75.000,00
T = 1.000 + (20% × 1.000) = 1.200
Penghitungan jumlah uang beredar:
M×V = P×T
M × 50 = 75.000 × 1.200
M × 50 = 75.000 × 1.200
M =

90.000.000
50

M = 1.800.000
Saat produktivitas sepatu bertambah 20% jumlah uang beredar
Rp1.800.000,00.

A. Kebijakan moneter
Apa yang dimaksud kebijakan moneter?

Apakah
kebijakan
moneter dapat
Anda rasakan
secara
langsung?

Apa dampak
kebijakan
moneter bagi
perekonomian?

B. Kebijakan fiskal
Apa pengertian
kebijakan fiskal?
Apakah kebijakan
fiskal berpengaruh
terhadap
perekonomian?

Mengapa
pemerintah
menetapkan
kebijakan fiskal?

Belanja negara
Pajak

Pinjaman
Publik

Subsidi